Anda di halaman 1dari 4

MATRIKS PEMBELAJARAN Kuliah Ilmu Kedokteran Gigi Anak II (IKGA II)

No 1 Pokok Bahasan Preventive dentistry Sub pokok bahasan a. Pendahuluan: kontrak kuliah b. Dasar filosofi Ilmu Kedokteran Gigi Anak etiologi karies gigi b. prinsip pencegahan karies gigi dengan intervensi etiologi karies Kontrol plak Penggunaan Fluor secara topical dan oral Fissure sealing Outcome Pemahaman terhadap filosofi pelayanan dalam perawatan kedokteran gigi anak Kompetensi 8.1.1 a. Memahami prinsip pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut pada anak yang meliputi tindakan preventif, kuratif, dan rehabilitatif (8.1.1) 10.1.2 11.1.3 Merencanakan pelayanan promotif dan preventif karies berdasarkan analisis etiologi dan resikonya (11.1.3) Memastikan lokasi dan perluasan karies, etiologi karies dan kelainan periodontal serta kerusakannya (10.1.2)

a.

Pencegahan karies gigi pada anak

a. Pemahaman tentang factor


faktor penyebab, kejadian dan cara pencegahan penyakit gigi dan mulut pada anak. b. Pemahaman cara melakukan pencegahan karies gigi pada anak berdasarkan etiologi. c. Pemahaman tentang caracara melakukan pendidikan kesehatan gigi kepada anak / orang tua dengan rasa tanggung jawab demi kepentingan kesehatan pasien. (promotif dan preventif) a. Pemahaman tentang klasifikasi karies dan jenis perawatannya. b. Pemahaman tentang cara preparasi untuk restorasi jaringan keras gigi desidui dan permanent muda c. Pemahaman tentang bahanbahan yang sesuai untuk restorasi gigi desidui dan permanent muda d. Memahami faktor-faktor

Opdent pada gigi anak

a. Prinsip-prinsip opdent pada gigi desidui dan permanent muda b. Preparasi kavitas pada penumpatan gigi desidui dan permanent muda c. Restorasi dengan Stainless Steel Crown (SSC) d. Restorasi dengan Polycarbonate Crown (PCC) e. Pemilihan material dalam opdent gigi anak

13.1.1 13.1.5 a. Mempersiapkan gigi yang akan direstorasi sesuai dengan indikasi anatomi, fungsi dan estetik (13.1.1) b. Membuat restorasi dengan bahan-bahan restorasi yang sesuai indikasi pada gigi sulung dan permanent (13.1.5)

f. Faktor-faktor penyebab terjadinya kegagalan restorasi pada gigi desidui. 4 Perawatan penyakit pulpa pada gigi anak

penyebab terjadinya kegagalan restorasi pada gigi desidui dan permanen muda a. Pemahaman tentang diagnosis kelainan patologis maupun nonpatologis pulpa gigi desidui dan permanent muda berdasarkan tanda-tanda klinis dan rontgenologis. b. Kemampuan dalam menentukan jenis perawatan yang tepat terhadap kelainan patologis maupun nonpatologis pulpa gigi desidui dan permanent muda dengan mempertimbangkan tumbuhkembang fisik maupun psikologis anak dengan rasa tangung jawab dan dengan mempertimbangkan kondisi pasien. c. Pemahaman tentang cara perawatan dalam rangka mempertahankan vitalitas pulpa gigi desidui dan permanent muda d. Pemahaman tentang cara perawatan saluran akar pada gigi desidui dan permanent muda 9.1.5 9.1.7 10.1.2 10.1.3 13.1.2 13.1.3 13.1.4 13.1.6 13.1.7 13.1.8 a. Menentukan jenis pemeriksaan penunjang radiologi intra oral dan ekstra oral yang diperlukan (9.1.5) b. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan radiologi intra oral dan ekstra oral secara umum (9.1.7) c. Memastikan lokasi dan perluasan karies, etiologi karies dan kelainan periodontal serta kerusakannya (10.1.2) c. Membedakan antara pulpa sehat dan tidak sehat (10.1.3) d. Memilih jenis restorasi pasca perawatn saluran akar yang sesuai indikasinya (13.1.4). e. Mampu menisolasi gigi-gigi dari saliva dan bakteri (13.1.2) f. Menjelaskan cara membuang jaringan karies dengan mempertahankan vitalitas pulpa pada gigi sulung dan permanent muda (13.1.3) g. Mempertahankan vitalitas pulpa gigi desidui dan permanent muda dengan obat-obatan dan bahan kedokteran gigi (13.1.6) h. Melakukan perawatan saluran akar pada gigi desidui dan permanent muda yang vital maupun non vital (13.1.7) i. Menindak lanjuti hasil perawatan endodontik (13.1.8) 9.1.7 13.8.3 Menginterpretasikan hasil pemeriksaan

a. Etiologi dan macam-macam


penyakit pulpa pada gigi desidui dan permanent muda b. Prinsip / filosofi perawatan penyakit pulpa pada gigi desidui dan permanent muda c. Perawatan endodontik pada gigi desidui dan permanent muda

Traumatic injury gigi anterior pada

a. Penyebab dan klasifikasi traumatic


injury pada anak

a. Kemampuan dalam menentukan klasifikasi trauma

ii

anak

b. Pemeriksaan klinis dan radiologist


pada gigi yang traumatic c. Perawatan traumatic injury pada gigi anterior

pada gigi anterior anak b. Pemahaman tentang tindakan darurat pada kasus trauma gigi anterior anak

Perkembangan oklusi gigi pada anak

a. Perkembangan oklusi pada periode


gigi desidui b. Perkembangan oklusi pada periode gigi bercampur c. Pengaruh perkembangan oklusi gigi terhadap dentofasial d. Penyimpangan oklusi pada periode gigi desidui dan bercampur

a. Pemahaman tentang tahaptahap perkembangan oklusi normal gigi-geligi dan dentofasial pada anak. b. Pemahaman tentang cara mengidentifikasi adanya penyimpangan perkembangan maloklusi dan dentofasial pada anak

radiografis intra oral dan ekstra oral akibat trauma gigi (9.1.7) Mengelola kegawat daruratan akibat trauma di rongga mulut pada pasien anak (13.8.3) 10.1.5 10.1.10 10.1.12 a. Memastikan penyimpangan dalam proses tumbuh kembang yang mengakibatkan maloklusi (10.1.5) b. Mengidentifikasi adanya kelaianan oromaksilo fasial (10.1.10) c. Membedakan kelainan dental, skeletal atau fasial pada anak yang berhubungan dengan gangguan tumbuhg kembang, fungsi dan estetik (10.1.12) 10.1.11 a. Menjelaskan hubungan kebiasaan buruk pasien dengan adanya kelainan (10.1.11)

Oral habit

a. Macam-macam oral habit b. Akibat oral habit terhadap perkembangan dentofasial c. Cara penanggulangan oral habit pada pasien anak d. Cross bite dan etiologinya

a. Pemahaman tentang factorfaktor penyebab terjadinya oral habit pada anak b. Pemahaman tentang pengaruh oral habit terhadap perkembangan oklusi gigi-geligi pada anak c. Pemahaman tentang cara penanggulangan oral habit

Preventive Orthodontik

Analisis gigi-geligi Space maintainer

a. Pemahaman tentang cara-cara


melakukan analisis gigi-geligi untuk keperluan preventive orthodontics b. Pemahaman tentang fungsi gigi desidui dalam hubungannya dengan oklusi dan tumbuh kembang dento fasial c. Mampu menjelaskan akibat kehilangan gigi terlalu awal

10.1.8 10.1.9 10.1.10 13.3.1 Mengidentifikasi adanya kelaianan oromaksilo fasial (10.1.10) Menjelaskan keadaan kehilangan gigi yang memerlukan tindakan rehabilitatif (10.1.8) Menjelaskan keadaan akibat kelainan oklusal dan gangguan fungsi mastikasi dan kondisi yang memerlukan perawatan (10.1.9)

iii

d.

(premature loss) terhadap mastikasi dan kelainan oklusi dimasa mendatang Kemampuan dalam mendesain alat space maintainer sederhana untuk mencegah terjadinya space loss pada gigigeligi anak.

Melakukan pencegahan maloklusi dental


(13.3.1).

iv

Anda mungkin juga menyukai