Anda di halaman 1dari 2

Lingkungan Sekitarku Oleh : Luther Lie Aku lupa memedulikan lingkunganku Saat lingkungan ku kotor Aku lupa membersihkannya

Saat ku tercemar Aku tidak membersihkannya Lingkunganku Kau menjadi berpolusi karena manusia Kau menjadi kotor karena kami Semua ulah itu kesalahan kami Lingkungan hidupku Maafkanlah perbuatan kami Maafkan pula kelalaian kami Mulai saat ini kami pasti akan menjagamu

Alamku berbicara Pertiwi kini berduka, Pertiwi kini berteriak, Memangil, mencari, Dimana manusia berada??? Pertiwi berkata Masih adakah manusia yang akan melayaniku??? Kutumpahkan lahar di Jogja, Kuberi air bah untuk Mentawai, Kudatangkan banjir untuk Wasior, Dab kubuat Jakarta tenggelam, Hutanku, kekayaanku, Telah kau rampas dengan paksa, Kau curi seluruh isi perutku Aku hanya ingin kau lindungi agar ku dapat bertahan, Dan dapat memberikan nafas kehidupan untuk mu manusia Lindungi aku, dan jangan rampas hak milikku Aku menangis karena kau sakiti, Dan kau menangis setelah aku tumpahkan isi perutku

LINGKUNGAN HIDUP kutak dapat menyembunyikan perasaan hatiku dulu itu disni, pokok-pokok kayu, semak-semak, belukar dan rumput ilalang, masih tegar berdiri, burung berkicau diatas ranting hijau pohon mahoni, berbunga lebat mengharum, menyebar wangi raga, mengantarkanku menimati pagi nan sejuk,

semak-semak belukar, berakar beranak pinak, hewan-hewan kecil, belalang sentadu, jangkrik genggong, kupu-kupu aneka warna, margasatwa liar hadir disni berbagi rasa ditempati ini, rumput ilalang bergoyang menari ditiup angin sepoi-sepoi, bunganya terbang berbaur dengan bau keringat manusia, diujung jalan setapak menuju perkampungan rumahku,

sekarang disini, pokok kayu, semak belukar dan rumput ilalang, kicau burung dipagi hari, bunyi jangkrik bersahut-sahutan dimalam hari, hewan kecilpun punah, binasa ditelan peradaban ummat manusia, digantikan dengan gedung-gedung megah, hotel berbintang, real estate, pabrik-pabrik, penebar polusi dan emisi.

Dan sekarang disini deru mesin memekakkan telinga, merontokkan jantung, mencekik pernapasan polusi, erosi, abrasi dan emisi membuat bumi yang tua menjadi rentah, dan yang rentah menjadi punah lenyap senyap,

kutak dapat menyembunyian perasaan hatiku, kuharus berbagi, aku dan kamu, tak menginginan dunia ini punah, aku, kamu dan dia tak pernah membayangkan bagaimana alam murka, akibat tingkah pola anak manusia yang tak ramah kepada alam.

Anda mungkin juga menyukai