ep u
MULTIMEDIA
b
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG
gu
memeriksa perkara perdata (Arbitrase) dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam perkara : 1. ASTRO NUSANTARA INTERNATIONAL BV,
ah
ng
2. ASTRO NUSANTARA HOLDING BV, keduanya beralamat di 11063, 1001 GB AMSTERDAM, 4. ASTRO
Claude Debussylaan 24, 1082 MD Amsterdam, Postbus 3. ASTRO MULTIMEDIA CORPORATION N.V, N.V,
Dokumen ini diunduh dari situs http://putusan.mahkamahagung.go.id dan bukan merupakan salinan otentik putusan pengadilan. P U T USAN No. 01 K/Pdt.Sus/2010
am
ub lik ub
keduanya
Schottengatweg Oost 191-A Curacao, Netrherlands Antilles, Victoria Street, Hamilton HM12, Bermuda, 6. ASTRO ALL ASIA NETWORK PLC, suatu perusahaan yang didirikan serta tunduk pada hukum Kerajaan Inggris, beralamat di All Asia Broadcast Centre, Techology Park, Malaysia,
ah k
ep
7. MEASAT BROADCAST NETWORK SYSTEM SDN BHD, suatu perusahaan yang didirikan serta tunduk pada hukum Asia broadcast Center, Technology Park, Malaysia, Lebuhraya Puchong-Sungai Besi Jalil, Kuala Lumpur 57000,Malaysia, Malaysia, beralamat di 3rd Floor Administration Building, All
ah
Commercial Building No.3, 2rd floor,Office No.6 Dubai Studio City, Dubai, United Arab Emirates, dalam hal ini memberi kuasa kepada : Dr. T.Mulya Lubis,SH.,LLM., dan kawankawan, para Advokat, berkantor di Mayapada Tower Lt.5, Jalan Jenderal Sudirman, Kav.28, Jakarta 12920, Para Pemohon Kasasi dahulu sebagai para Pemohon ; 1. PT.AYUNDA PRIMAMITRA, beralamat di Gedung Citra Graha, melawan :
ka
ah
ep
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 1
es
In do ne si
A gu ng
In do ne si a
beralamat di
hk am
ep u ep
1999 Tahun
b
2. PT. FIRST MEDIA, TBK (d/h. PT.BROADBAND MULTIMEDIA, No.2088, Lippo Karawaci-Tangerang 15811, Indonesia, beralamat di Boulevard Gajah Mada, Ruko Cyberpark
3. PT. DIRECT VISION, beralamat di Gedung Citra Graha Lantai 9, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 35-36 Jakarta 12950, Indonesia,
ah
sekarang para Termohon Kasasi dahulu sebagai para Termohon di muka persidangan Pengadilan Arbitrasi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada pokoknya atas dalil-dalil : Sebagaimana telah diutarakan di dalam Surat No. 290/LSM- TMLIPM/UVII/09, Pemohon bermaksud mengajukan Permohonan Pendaftaran Putusan Final Arbitrase Internasional yang dikeluarkan oleh SIAC Arbitration No. 062 Tahun 2008 (SIAC Arbitration No.062 of 2008), Terkait Permasalahan
ah k
am
A gu ng
Gugatan dan Penggabungan Gugatan (Award On Preliminary Issues Of Singapore International Arbitration Centre (SlAC) pada tanggal 7 Mei 2009 Pusat (Deponir) sesuai dengan ketentuan yang diatur pada Pasal 67 ayat (1) Undang-Undang No.30 tentang Arbitrase dan Penyelesaian Sengketa ("Undang-Undang Arbitrase").
Jurisdiction, Interim Anti Suit Injunction And Joinder) yang dikeluarkan oleh ("Putusan Arbitrase Internasional") di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Alternatif
ah
kami sampaikan informasi tambahan, berupa nama dan alamat pihak-pihak dalam Putusan Arbitrase Internasional SlAC Arbitration No. 062 of 2008 (ARB062/08),yaitu : 1) ASTRO NUSANTARA INTERNATIONAL B.V., beralamat di 1001 GB Amsterdam, the Netherlands; selaku Pemohon I ; 2) ASTRO NUSANTARA HOLDINGS B.V., beralamat di Claude Debussylaan 24, 1082MD Amsterdam, Postbus 11063, 1001 GB Amsterdam, the Netherlands, selaku Pemohon II ; 3)
ka
ah
ep
ub
lik
Terkait dengan permohonan yang telah kami ajukan tersebut, dengan ini
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 2
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
Schottegatweg Oost 191-A, Curacao, Netherlands Antilles, selaku Pemohon III ; 4) 5) 6) ASTRO MULTIMEDIA N.V, beralamat di Schottttengatweg Oost 191-A Curaco, Netherlands Antilles, selaku Pemohon IV ; ASTRO OVERSEAS LIMITED, beralamat di Canons Court 22, Victoria Street, Hamilton HM12, Bermuda, selaku Pemohon V ;
ASTRO ALL ASIA NETWORSK PLC, beralamat di 10, Upper Bank Street London E 14 5 JJ United Kingdom, selaku Pemohon VI ;
7)
MEASAT BROADCAST NETWORK SYSTEMS SDN BHD, Malaysia, Lebuhraya Puchong-Sungai Besi Bukit Jalil, 57000 Kuala Lumpur,Malaysia, selaku Pemohon VII ;
ah
am
8)
ALL ASIA MULTIMEDIA NETWORK FZ-LLC, beralamat di Commercial Building No.3, 2rd floor,Office No.6 Dubai Studio City, Dubai, United Arab Emirates, selaku Pemohon VIII ;
ah k
9)
ah
A gu ng
10)
PT. FIRST MEDIA, TBK (d/h. PT.BROADBAND MULTIMEDIA, beralamat di Boulevard Gajah Mada, Ruko Cyberpark No.2088, Lippo Karawaci-Tangerang 15811, Indonesia, selaku Termohon II ;
11)
PT. DIRECT VISION, beralamat di Gedung Citra Graha Lantai 9, Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 35-36 Jakarta 12950, Indonesia, selaku Termohon III ;
Negeri Jakarta Pusat telah mengambil Penetapan, yaitu Penetapan No. 05/PPdt.ARB.INT/2009 tanggal 28 Oktober yang amarnya sebagai berikut : Menyatakan permohonan Pemohon tersebut di atas tidak dikabulkan ; Menyatakan Putusan Arbitrase Internasional berdasarkan Peraturan SIAC Nomor : 062 Tahun 2008 (ARB 062/08/JL) yang diputuskan tanggal 07 Mei 2009, Non Eksekuatur tidak dapat dilaksanakan) ; Memerintahkan Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 3
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
b
kepada para pihak yang berperkara ; Menimbang, bahwa sesudah putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum tanpa dihadiri kedua belah pihak pada tanggal 28 Oktober 2009, kemudian terhadapnya oleh para Pemohon dengan perantaraan kuasanya, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 10 November 2009 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 16 November 2009,
PN.JKT.PST. Jo. No.05/PDT/ARB-INT/2009/PN.JKT. PST, yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Menimbang, bahwa permohonan banding a quo beserta alasan-
ah
am
alasannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan seksama dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam undang-undang, maka oleh karena itu permohonan banding tersebut formil dapat diterima ; Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi/para Pemohon dalam memori kasasinya tersebut pada pokoknya ialah : A. JUDEX FACTI SEHARUSNYA MEMPERTIMBANGKAN
ah k
A gu ng
SURAT ATAUPUN PERMOHONAN DARI PIHAK LAIN (EX PARTE) DAN HANYA MEMPERTIMBANGKAN DI DALAM PASAL 66 SEBATAS DISYARATKAN ARBITRASE. UNDANG-UNDANG
A.1. PUTUSAN SIAC ARBITRATION NO.062/08 TELAH DIDAFTARKAN DI PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT DAN
MEMPEROLEH AKTA PENDAFTARAN PUTUSAN ARBITRASE 1. Bahwa sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Pasal 67 Undang-Undang Arbitrase dimana permohonan eksekuatur baru dapat diajukan setelah putusan arbitrase tersebut didaftarkan oleh arbiter di Pengadilan Negeri para Arbiter yang mengeluarkan Putusan SlAC Arbitration No.062/08 yaitu: (i) Sir Gordon Langley, (ii) Sir Simon Tuckey dan (iii) Steward C. Boyd CBE QG, melalui kuasanya mengajukan permohonan pendaftaran Putusan Jakarta Pusat, maka pada tanggal 1 September 2009,
ah
ka
ah
ep
ub
lik
INTERNASIONAL (DEPONEER).
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 4
es
In do ne si
YANG TELAH
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
Arbitrase pendaftaran 062/08; and
b
Pusat, dan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal
1 September 2009 telah mengeluarkan Akta Pendaftaran Putusan Internasional No. 05/PDT/ARBINT/2009/PN.JKT.PST.
2. Bahwa sesuai dengan ketentuan sebagaimana yang (2), tersebut juga telah
gu
ah
SlAC Arbitration No. 062/08 yaitu Subscription Shareholders Agreement yang ditandatangani pada tanggal 11 Maret 2005 berikut amandemennya;
am
ah k
ep A gu ng
Arbitrase. Jakarta Pusat. BERLAKU. Pemohon kemudian Pengadilan di
c. Keterangan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura bahwa Singapura juga terikat dengan Konvensi New York 1958 untuk menghormati dan melaksanakan Putusan
Oleh karenanya pendaftaran putusan SlAC Arbitration No.062/08 telah memenuhi syarat formil sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Undang-Undang Arbitrase dan selanjutnya dapat dimintakan
ah
ub
SlAC Jakarta
lik
Pusat. 66
Arbitration
ka
mengajukan
permohonan
pemeriksaan eksekuatur ini adalah pemeriksaan yang sifatnya ex parte atau tidak melibatkan pihak lain selain pihak pemohon eksekuatur. 4. Bahwa sesuai dengan Pasal Undang-Undang
ah
ep
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 5
es
In do ne si
No.062/08 ke Permohonan eksekuatur
ub lik
In do ne si a
melampirkan
ng
hk am
ep u
terkait dan putusan
b
mempertimbangkan hal-hal sebagaimana tertera di bawah
ini dalam menentukan apakah permohonan eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional dapat dilaksanakan atau tidak.
putusan Arbitrase Internasional dijatuhkan oleh arbiter atau majelis arbiter di suatu pada perjanjian, baik
ah
ub lik
Arbitrase Arbitrase pada keberatan memutus
am
sebagaimana dalam huruf a terbatas pada putusan yang menurut ketentuan hukum Indonesia termasuk dalam ruang lingkup
ah k
ep
hukum sengketa perdagangan. putusan terbatas Internasional yang tidak sebagaimana dimaksud dalam huruf a putusan bertentangan dengan ketertiban umum.
Undang Arbitrase yang menyatakan bahwa pihak lain mengajukan tanggapan, atau
selain pihak pemohon eksekuatur memiliki hak untuk apapun bentuknya terkait dengan masalah pengakuan dan pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional.
ah
putusan Arbitrase Internasional adalah berada dalam Jakarta Pusat, dimana Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan hanya berdasarkan pada
ka
ah
eksekuatur tanpa mempertimbangkan dalil-dalil yang permohonan eksekuatur tersebut, pihak lain (Termohon
diajukan
ep
oleh surat
permohonan eksekuatur yang diajukan oleh pemohon lain. Bahwa terkait dengan
ub
lik
ng
dalam putusan SlAC Arbitration No. 062/08) tersebut sesungguhnya tidak memiliki hak untuk mengajukan dalil-
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 6
es
In do ne si
A gu ng
In do ne si a
arbitrase Internasional
gu
ng
hk am
ep u ep
terdaftar
b
dalil apapun dan mengintervensi kewenangan Ketua A.3 JUDEX FACTI (KETUA PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT)
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam memeriksa dalam mempertimbangkan permohonan eksekuatur tersebut.
TELAH KELIRU KARENA MEMPERTIMBANGKAN SURAT DAN PIHAK PEMOHON EKSEKUATUR DALAM
gu
PERMOHONAN YANG DIAJUKAN OLEH PIHAK LAIN SELAIN PENETAPAN NON EKSEKUATUR.
7. Bahwa pihak Termohon dalam Putusan SlAC Arbitration No.062/08 yaitu PT First Media, Tbk, PT Ayunda Prima
ah
Penolakan Pelaksanaan Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 (ARB062/08/JL) ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang diterima oleh Bagian umum Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 3 Agustus 2009. 8. Kemudian pada tanggal 2 September 2009 PT Ayunda Prima Mitra dan PT Direct Vision kembali mengajukan Permohonan Penolakan Atas Pelaksanaan Putusan perkara
ah k
am
A gu ng
-masing
dengan
nomor PST,
No.177/PDT.P/2009/PN.JKT.PST No.178/PDT.P/2009/PN.JKT
permohonan tersebut kemudian dicabut oleh PT Ayunda tanggal 30 September 2009. dan sangat tidak
Prima Mitra dan PT Direct Vision secara bersamaan pada lazimnya, surat dan
9. Anehnya
ah
Ayunda Prima Mitra dan PT Direct Vision tersebut, yang mana pengajuannya menurut hemat Para Pemohon Kasasi tidak berdasar hukum, justru dipertimbangkan di dalam penetapan yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan No.177/PDT.P/2009/PN. Negeri Jakarta Pusat, padahal JKT.PST Permohonan dan
ka
ah
No.178/PDT.P/2009/PN.JKT.PST bahkan sudah dicabut oleh PT Ayunda Prima Mitra dan PT Direct Vision sehingga sangatlah tidak layak untuk dipertimbanakan
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 7
es
In do ne si
register yang dan mana
ub lik
In do ne si a
MENGELUARKAN
ng
hk am
ep u
(i)
b
10. Di dalam penetapannya Ketua Pengadilan Negeri Jakarta
Menimbang bahwa setelah diteliti dalam register yang diperuntukkan untuk itu di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat permohonan pembatalan
Pelaksanaan Putusan Arbitrase SIAC No. 062 Tahun 2008 tertanggal 7 Mei
ah
ub lik
1. Register pada
masing di bawah :
am
177/PDT.P/2009/PN.JKT.PST tanggal 2 September 2009 yang diajukan oleh PT Direct Vision selaku Termohon dalam Putusan Arbitrase SlAC tersebut;
ah k
ep
2. Register pada
A gu ng
178/PDT.P/2009/PN.JKT.PST tanggal 2
ah
ka
ep
ub
suratnya
SlAC No. 062 (ARB062/08/JL melalui kuasa hukumnya dari kantor hukum Hutabarat Halim dan Rekan dengan tertanggal 31 Juli 2009 No.1168/PDV-0907/L/VII/09/PMHAMP yang ditujukan kepada Ketua Pengadilan perihal Negeri Jakarta Pusat, penolakan pelaksanaan
ah
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 8
es
In do ne si
Nomor September
In do ne si a
terdapat atas Nomor
gu
ng
hk am
ep u
b
Putusan lain: Arbitrase SlAC No. 062
ah
am
ub lik
I/PT Mitra
Oktober sedangkan
ep
ah k
ah
lik ub ep R
bukanlah lingkup 66 ayat
(ARB062/08/JL), sengketa ruang hukum mengenai perdagangan sebagaimana ditentukan dalam Pasal b UndangUndang No. 30 Tahun
ah
ka
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 9
es
In do ne si
Kepaniteraan Negeri Arbitrase 062
A gu ng
In do ne si a
arbitrase 6 2008
gu
ng
hk am
ep u
b
1999. -
ah
ub lik ep R
Ketua Pengadilan Negeri Jakarta dapat dilaksanakan di wilayah Indonesia.
dalam amarnya yang berbunyi Segera proses menghentikan (kasus No.1100/Pdt.G/2008/P N.JKT. sepanjang SEL) berkaitan
am
peradilan di Indonesia
ah k
mempertimbangkan permohonan dan surat dari PT Ayunda Prima Mitra, PT First Media, Tbk dan PT Direct Vision diatas. Para Pemohon Kasasi juga keberatan bersikap seolah-olah penetapan eksekuatur adalah suatu dengan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang
ah
produk penyelesaian suatu perkara, sehingga harus mendengarkan dalil-dalil dari kedua belah pihak yang berperkara. Sikap ini tentu tidak berdasarkan hukum dan fakta yang sesungguhnya karena perkara para pihak telah eksekuatur hanyalah proses agar putusan arbitrase ini 12. Seandainya pihak yang kalah dalam Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 masih ingin mempermasalahkan isi diselesaikan oleh lembaga arbitrase dan permohonan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
dari
putusan
tersebut,
maka
berdasarkan
hukum,
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 10
es
In do ne si
yang
A gu ng
In do ne si a
Arbitrase 062 intervensi acara berlakunya hukum dilihat
gu
ng
hk am
ep u
Putusan suatu
b
forumnya adalah di tempat putusan tersebut dikeluarkan
Pengadilan Indonesia qq. Pengadilan Negeri Jakarta Termohon tidak dapat mengajukan permohonan untuk mempermasalahkan Arbitrase eksekuatur mengenai Arbitrase eksekuatur Internasional. Permasalahan
Internasional
merupakan domain absolut Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanpa intervensi dari pihak manapun. termasuk
ah
ub lik
perkara dimana pendapat ataupun bahwa permohonan
13. Lebih lanjut lagi, permohonan eksekuatur bukanlah para pihak wajib terbukti diperdengarkan dalilnya,
am
pengajuannya pun diajukan melalui bagian umum dan tidak didaftar sebagai suatu perkara. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam mengeluarkan penetapannya cukup menilai dari dokumen-dokumen yang diajukan oleh Pemohon Eksekuatur di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
ah k
ep
A gu ng
14. Tindakan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang yang kalah dalam putusan arbitrase adalah sikap yang mengindikasikan eksekuatur
Permohonan Eksekuatur Putusan Arbitrase Internasional. hukum yang berlaku yang mengakibatkan batalnya Penetapan tersebut. Apalagi terkait dengan Permohonan yang terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No.177/PDT.P/ perkara tersebut 2009/PN.JKT.PST dicabut oleh pihak
ah
ub
telah
lik
maka
ka
ep
No.178/PDT.P/2009/PN.JKT.PST. yang mana 2 (dua) yang mengajukannya sehingga sangat tidak relevan untuk menjadi pertimbangan dalam sebuah penetapan. 15. Dengan dipertimbangkannya permohonan dan surat dari
ah
ng
Termohon
Arbitrase
tersebut
telah
terdapat
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 11
es
In do ne si
dan
In do ne si a
mengenai adalah
gu
ng
hk am
ep u
hal yang
b
intervensi dari pihak Termohon Arbitrase atau pihak yang
kalah dalam Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 terkait dengan menjadi domain absolut Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
16. Tindakan yang dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengakomodir intervensi tersebut selain bertentangan dengan Konvensi New York 1958 yang telah 34 Tahun 1981, juga melanggar asas due process of law
diratifikasi oleh Pemerintah Indonesia melalui Keppres No. karena apabila Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat suatu perkara (dimana pertimbangan tersebut adalah keliru), maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah memeriksa suatu perkara tanpa memberikan hak seluasluasnya bagi para pihak untuk membela dirinya dengan tidak mengadakan sebuah sidang untuk memeriksa perkara a quo. 17. Harus diingat, kendati pemeriksaan
ah
am
ah k
ep
ub lik
Arbitrase pemberian Negeri banding, ulang
mempertimbangkan
permohonan
eksekuatur
eksekuatur
Putusan
Internasional
A gu ng
tersebut, agar tidak bertindak melampaui batas, otoritas Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dibatasi oleh rambu-rambu sebagai berikut : a. Bahwa pemeriksaan Pengadilan memeriksa keseluruhan. eksekuatur Jakarta itu
sehingga
ah
ka
ep
pengawasan. Pengadilan
ub
Dalam Negeri
lik
kaitan Jakarta
ah
berwenang menilai kecakapan dan kredibilitas arbiter. Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak berwenang memberikan tafsiran, mengoreksi atau merevisi putusan;
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 12
es
In do ne si
menjadi bukan tidak Ketua Pusat ini, Pusat Ketua tidak
In do ne si a
Ketua sebagai permohonan
gu
ng
hk am
ep u
permohonan
b
c. Kewenangan memberikan penelitian eksekuatur dalam rangka
gu
(Dr. Eman Suparman,SH.,MH., Pilihan Forum Arbitrase dalam Sengketa Komersial untuk Penegakan Keadilan, halaman 209). 18. Bahwa sekali lagi Para Pemohon Kasasi menyatakan
ah
permohonan pemeriksaan "perkara", sehingga penetapan yang mempertimbangkan surat ataupun permohonan dari pihak Termohon atau pihak yang kalah dalam Putusan SlAG Arbitration No.062/08 sehingga pemeriksaan adalah SlAC permohonan dengan
am
ep
ah k
eksekuatur Sehingga
A gu ng
B.
JUDEX FACTI TELAH KELIRU DALAM MENERAPKAN HUKUM DAN TIDAK MEMPERTIMBANGKAN KASASI) YANG DOKUMEN-DOKUMEN DISAMPAIKAN
DIAJUKAN OLEH PEMOHON EKSEKUATUR (SEKARANG PARA PEMOHON DENGAN TELAH TATA CARA DAN PROSEDUR
ah
19. Bahwa
dalam
mengajukan
permohonan
lik
EKSEKUATUR YANG DIATUR DI DALAM UU ARBITRASE. eksekuatur, Pemohon Eksekuatur (sekarang Para Pemohon Kasasi) telah mengajukan dokumen-dokumen pendukung sebagaimana disyaratkan di dalam Pasal 67 Undang-Undang Arbitrase. 20. Selain dokumen-dokumen pendukung tersebut, Pemohon Eksekuatur juga telah mengajukan bukti-bukti pendukung sebagai berikut : a. Klarifikasi dari tribunal arbitrase bahwa Putusan SlAC Arbitration No.062/08 tersebut final dan mengikat.
ka
ah
ep
ub
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 13
es
In do ne si
YANG SESUAI PERMOHONAN
hukum.
ub lik
ini Penetapan
bahwa
eksekuatur
seolah-olah Putusan
In do ne si a
bersifat formal, dibenarkan bukanlah suatu
ng
hk am
ep u
b
M.Yahya menyatakan Arbitration dilaksanakan umum. Harahap, bahwa No. di S.H., yang
21. Pemohon Eksekuatur (Sekarang Para Pemohon Kasasi) juga telah Jakarta Pusat yang berisi penegasan mengenai beberapa masalah hukum, yaitu : (interim) namun merupakan putusan akhir.
ah
am
b. Bahwa Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 masuk dalam lingkup sengketa dagang karena berisi hukuman atas pelanggaran klausula non litigation (Iarangan membawa perselisihan ke Pengadilan) yang diatur dalam Pasal 17.4 SSA, suatu perjanjian yang mengatur mengenai usaha patungan (joint venture). c. Kemudian juga diklarifikasikan bahwa Putusan SlAC Arbitration
ah k
ep
ah
A gu ng
namun memerintahkan agar Termohon di dalam arbitrase yaitu PT Pemohon Kasasi VI, VII, VIII dan Ralph Marshall yang mana hal
tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal 3 jo. Pasal 11 Undang-Undang Arbitrase jo. Pasal 134 HIR sehingga tidak bertentangan dengan tertib hukum di Indonesia. Eksekuatur (sekarang Para
Pemohon Pusat
lik
Pemohon bentuk
22. Namun surat-surat maupun dokumen-dokumen yang diajukan oleh Kasasi) tidak dipertimbangkan sama sekali dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta hanya mempertimbangkan
ub
adalah
sekelumit
dalil-dalil
ka
No.1100/Pdt.G/2008/PN.JKT.SEL SSA ;
ep
a. Bahwa putusan Sela di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pelanggaran terhadap klausula arbitrase yang telah disepakati bersama dalam
ah
b. Bahwa putusan SIAC Arbitration No. 062/08 dikeluarkan karena timbulnya sengketa antara Perusahaan Astro dengan PT First
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 14
es
In do ne si
Pemohon
ub lik
In do ne si a
Putusan SlAC 062/08 dapat wilayah Republik
gu
ng
hk am
ep u
jelas masuk Jakarta
b
Media, Tbk, PT Ayunda Prima Mitra dan PT Direct vision terkait dengan gagalnya rencana joint venture (usaha patungan), sehingga sengketa ini dalam ruang lingkup
perdagangan ;
ah
gu
kepada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pihak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Akan tetapi dalil-dalil Para Pemohon Kasasi yang diutarakan pada butir 22 di atas, sama sekali tidak dijadikan pertimbangan oleh Ketua
mengindahkan adanya bukti-bukti tersebut dan justru mempertimbangkan sebaliknya sebagai berikut : "Menimbang bahwa substansi putusan Arbitrase Internasional
am
berdasarkan Peraturan SlAC No.062 of 2008 (ARB062/08/JL) tersebut di atas adalah melebihi kewenangan yang sudah diterapkan yaitu telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia yang telah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
ah k
ep
ah
A gu ng
(Non Eksekutorial).
"Menimbang bahwa setelah diteliti dan dipelajari permasalahan dalam SlAC No. 062 of 2008 (ARB062/08/JL) yang diputuskan tanggal 7 Mei merupakan putusan akhir/final.
berkas perkara putusan Arbitrase Internasional berdasarkan peraturan 2009 adalah ternyata putusan arbitrase Internasional tersebut bukan
Eksekuatur (Para Pemohon Kasasi) dengan teliti dan seksama maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tidak mungkin mengeluarkan penetapan dengan pertimbangan sebagaimana dikutip di dalam butir 22 di atas karena alasan-alasan berikut : Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan
ka
memahami bahwa Putusan SlAC Arbitration No. Sela yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta
ah
062/08 dikeluarkan terlebih dahulu daripada Putusan Selatan pada Bahwa perkara Putusan
ep
ub
lik
ng
No.1100/Pdt.G/2008/PN.JKT.SEL.
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 15
es
In do ne si
ub lik
Pengadilan
Negeri
pusat,
bahkan
In do ne si a
sengketa sama sekali tidak
ng
hk am
ep u
Jakarta
b
SlAC Arbitration No. 062/08 dikeluarkan pada tanggal
7 Mei 2009 sedangkan Putusan Sela Pengadilan Negeri Selatan pada perkara No. 1100/Pdt.G/2008/PN. tanggal 13 Mei 2009. JKT.SEL dikeluarkan
ah
gu
Pada faktanya, Penetapan Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 diputus terlebih dahulu telah mengintervensi suatu putusan Pengadilan yang justru baru keluar belakangan. Dengan mengacu pada Keppres No. 34 tahun 1981 mengenai
pengakuan dan melaksanakan Republik Indonesia atas Putusan Arbitrase Internasional, maka seharusnya Putusan pengadilan yang baru ada sesudah Putusan Arbitrase tersebutlah yang mengikuti Putusan Arbitrase yang telah ada. Jika putusan justru putusan Pengadilan dianggap sesudahnya bertentangan dengan putusan arbitrase yang teIah ada, Pengadilan tersebutlah yang mengintervensi proses arbitrase dan bukan sebaliknya.
am
ah k
ep
ah
A gu ng
No. 062/08 tersebut adalah sangat tidak sesuai dengan logika Negeri Jakarta Pusat mempelajari fakta dan dokumen yang telah
hukum dan Para Pemohon Kasasi yakin apabila Ketua Pengadilan dipaparkan oleh Pemohon Eksekuatur dengan jelas dan tegas, maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan memberikan SlAC Arbitration No. 062/08.
dapat melihat bahwa Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta acuan Selatan dalam bukanlah putusan yang telah berkekuatan tetap sehingga tidak dapat dijadikan mempertimbangkan permohonan eksekuatur yang diajukan terkait dengan Putusan SlAC Arbitration No. 062/08. Bahwa Ketua Pengadilan kekuatan Negeri
ka
ah
ep
Jakarta
ub
Pusat juga suatu
ng
final/berkekuatan tetap. Di satu sisi Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mempertimbangkan masak-
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 16
es
dari
lik
putusan
In do ne si
ub lik
In do ne si a
pada
ng
hk am
ep u
Putusan
b
masak Sela Perkara No.1100/ Pdt.G/
lain menolak dengan tegas untuk mengeluarkan penetapan eksekuatur terhadap putusan Arbitrase Jakarta Pusat, belum final. Dalam hal ini Ketua dan kabur dalam menilai sejauh mana kekuatan dari Internasional "menurut" Ketua Pengadilan Negeri
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih sangat bias putusan yang belum final atau berkekuatan hukum tetap tersebut (terlepas dari fakta bahwa putusan SlAC
ah
Apabila Majelis Hakim menganggap bahwa putusan yang belum final tidak memiliki daya eksekusi ataupun daya eksekuatur, (dimana Para Pemohon Kasasi setuju dengan pendapat tersebut), maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat seharusnya juga konsisten untuk tidak mempertimbangkan putusan Sela yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Perkara tersebut sampai saat ini belumlah merupakan putusan yang bersifat final/ berkekuatan hukum tetap.
am
ah k
ep
Majelis Negeri
Para Pemohon Kasasi berpendapat bahwa Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah khilaf atau keliru dalam menilai fakta bahwa putusan Sela yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Perkara
No. 1100/Pdt.G/ 2008/PN.JKT.SEL adalah putusan yang bersifat Seandainya Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memperlajari dengan teliti dan seksama fakta yang ada bahwa putusan Sela yang dikeluarkan Ketua oleh Hakim Jakarta Perkara
ah
2008/PN.JKT.SEL belumlah merupakan putusan yang final maka Pengadilan Pusat akan memberikan pertimbangan yang berbeda di dalam penetapannya, apalagi mengingat fakta bahwa putusan SlAC Arbitration No. 062/08 yang Putusan Sela yang dikeluarkan oleh Majelis Hakim Perkara telah final tersebut telah keluar lebih dahulu dibandingkan dengan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 17
es
In do ne si
No.1100/Pdt.G/
A gu ng
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
Pusat juga putusan yang
b
mempertimbangkan bersifat final fakta bahwa
Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 adalah karena berdasarkan surat-surat yang dikirim oleh Pemohon
Eksekuatur melalui kuasa hukumnya dan juga tersebut, antara lain email klarifikasi dari Tribunal merupakan putusan yang telah final.
gu
ah
062/08 tidak mengajukan banding ataupun perlawanan, oleh karenanya, sejauh mengenai masalah hukum yang diputus di dalam putusan SlAC Arbitration No. 062/08, perkara Arbitrase di SlAC antara Pemohon Kasasi dan PT First Media, Tbk, PT Ayunda Prima Mitra dan PT Direct Vision tersebut telah mencapai suatu putusan/hasil yang final. Perlu diinformasikan juga bahwa hukum acara arbitrase memungkinkan suatu isu di dalam pemeriksaan
am
ah k
ep
A gu ng
dalam bentuk partial award, dan pemeriksaan dan putusan tersebut bersifat final. Seandainya Ketua Pengadilan informasi dan Negeri dokumen Jakarta yang
mempertimbangkan
Pemohon Eksekuatur maka Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat akan memberikan pertimbangan berbeda terkait dengan status dari Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 tersebut.
ah
memahami secara terbalik terkait dengan status dari Putusan Sela Perkara No.1100/Pdt.G/2008/PN.JKT.SEL dan Putusan SlAC Arbitration No.062/08. Sehingga apabila posisinya dikembalikan kepada fakta sebenarnya, maka pertimbangan yang tertera dalam Penetapan 25. Artinya dengan terdapat salah pertimbangan terkait dengan fakta di atas maka Penetapan Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 mengandung kekeliruan yang nyata dan kecacatan yang fatal karena disusun dengan kurang mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, sehingga produk hukum seperti ini haruslah dinyatakan cacat hukum dan dibatalkan oleh Permohonan Eksekuatur harusnya menjadi berbeda.
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 18
es
In do ne si
Pusat diajukan
ub lik
In do ne si a
jelas
ng
hk am
ep u
oleh ADALAH 66
b
Mahkamah Agung. Selanjutnya Mahkamah Agung berdasarkan fakta yang telah
diluruskan
Pemohon
Kasasi
mengeluarkan Putusan yang menyatakan bahwa Putusan SlAC C. JUDEX FACTI TELAH KELIRU MENETAPKAN BAHWA PUTUSAN SIAC
Arbitration No. 062/08 dapat dilaksanakan di wilayah Indonesia. NO.062/08 PASAL DAPAT NON EKSEKUATUR TELAH
gu
ARBITRATION PUTUSAN
SIAC
ARBITRATION
NO.062/08 DI
UNDANG-UNDANG
DILAKSANAKAN
WILAYAH
ah
26. Bahwa berdasarkan pasal 66 huruf a, b, dan c Undang-Undang Arbitrase, persyaratan suatu Putusan Arbitrase Internasional dapat diakui dan dilaksanakan di wilayah Indonesia apabila memenuhi syaratsyarat sebagai berikut : a. Putusan Arbitrase Internasional dijatuhkan oleh arbiter atau majelis arbiter di suatu Negara yang dengan Negara Indonesia terkait pada perjanjian baik secara bilateral maupun multilateral mengenai
am
ah k
ep
ah
A gu ng
b. Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dalam huruf a Indonesia termasuk dalam ruang lingkup sengketa perdagangan.
c. Putusan Arbitrase Internasional sebagaimana dimaksud dalam huruf a hanya dapat dilaksanakan di Indonesia terbatas pada putusan yang tidak bertentangan dengan ketertiban umum.
Indonesia pada tahun 1981 berdasarkan Keppres No.34 tahun 1981 berisi pernyataaan sebagai berikut : "Pursuant to the provision of article 1 (3) of the Convention, the Government of the Republic Indonesia declares that it will apply the enforcement of awards made only in the territory of another contractina state. and that it will apply the Convention only to differences arisina out of legal relationships. Whether contractual or not. which are considered as commercial under the Indonesian law". 28. Bahwa pengertian dari tindakan pemerintah Indonesia dalam meraticonvention on the basis of reciprocity. to the recognition and
ka
ah
ep
ub
lik
Konvensi New York Tahun 1958 yang telah diratifikasi oleh Republik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 19
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
di atas segera KARENA MEMENUHI REPUBLIK ARBITRASE DAN
ng
hk am
ep u ep R
b
fikasi Konvensi New York 1958 tersebut menurut Pendapat Mantan Hakim Agung dan Pakar Arbitrase, M Yahya Harahap,S.H., yang dikutip dalam bukunya "Arbitrase" adalah sebagai berikut :
New York 1958, sudah termasuk sebagai Negara anggota atau Negara peserta konvensi (contracting state). Juga berarti, secara yurisdis Konvensi New York 1958 merupakan salah satu sumber hukum positif di Indonesia di bidang arbitrase. Oleh karena itu, secara yurisdis formal.
Pengadilan Indonesia mesti mengakui putusan arbitrase asing. Berbarengan dengan pengakuan itu Pengadilan Indonesia mesti kepadanya. Sikap dan kemestian yang seperti itulah yang terkandung dalam makna Konvensi New York 1958 yang disebut dengan nama Convention on the Recognition and Enforcement of Foreign Arbitral Award. Yang berarti pengakuan dan eksekusi Putusan Arbitrase Asing. 29. Pasal 5 Konvensi New York 1958 memang memberikan dasar menolak suatu pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase internasional, antara lain dikarenakan karena putusan tersebut bertentangan dengan
ah
ah k
am
Public Policv.
ah
A gu ng
Lebih lanjut lagi, menurut Pendapat Mantan Hakim Agung dan Pakar Arbitrase, M Yahya Harahap, S.H., yang dikutip dalam bukunya sebagai ketertiban umum sebagai berikut :
"Arbitrase" halaman 323 yang memberikan batasan apa yang disebut "Suatu yang dianggap bertentangan dengan ketertiban pada suatu lingkungan (negara) apabila di dalamnya terkandung suatu hal atau sistem hukum dan kepentingan nasional suatu bangsa"
keadaan yang bertentangan dengan sendi sendi dan nilai-nilai asasi Bahwa pengertian public policy yang sejalan dengan pendapat M. Yahya Harahap tersebut dapat ditemukan di Pasal 4 Perma No. 1/1990,
30.
yaitu boleh bertentangan dengan sendi-sendi dari seluruh sistem hukum dan masyarakat di Indonesia. Selanjutnya, menurut Pasal 23 Ketentuan Pasal 23 A.B ini tidak hanya terbatas pada suasana nasional tetapi juga meliputi suasana internasional, karena ketentuan yang termaktub dalam Pasal 23 AB meliputi semua perjanjian dan perbuatan hukum lainnya yang terjadi di dalam wilayah Negara nasional. 31. Pengertian ketertiban umum (public order) juga dapat ditemukan dalam A.B, ketertiban umum adalah melanggar tata susila dan moral.
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 20
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
b
penjelasan Pasal 49 Undang-Undang No.5 Tahun 1986 sebagaimana diubah oleh Undang-Undang No.9 tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara menyatakan bahwa yang dimaksud dengan kepentingan
umum adalah kepentingan bangsa dan negara dan/atau kepentingan dengan peraturan perundang- undangan yanq berlaku.
32. Bahwa lebih lanjut menurut Dr.Tin Zuraida, S.H.,M.Kn, Kasubdit Kasasi
Perdata Dit Pratala Perdata Mahkamah Agung Republik Indonesia, dalam bukunya Prinsip Eksekusi Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia, Teori dan Praktek mengutip pernyataan Prof. Mr. Dr. Ketertiban Umum adalah sebagai berikut :
ah
am
"public policy atau openbare orde hanya merupakan "a reserve principle which is only to be invoked exceptionally", dengan demikian jelas terlihat adanya suatu"uneasiness" dalam mempergunakannya" Bahwa yang dimaksud dengan "uneasiness" adalah penggunaan "ketertiban umum" harus dilakukan seirit mungkin dan hanya sebagai pengecualian, apabila setiap kali menggunakan ketertiban umum
ah k
ah
A gu ng
maka
akan
mengakibatkan
hukum
perdata
internasional
berkembang dan terlalu berlebihan menganggap superioritas hukum mengasingkan diri dari pergaulan antara Negara (halaman. 201).
nasional terhadap hukum asing karena kita hidup secara soliter dengan Selanjutnya menurut Sudargo Gautama yang dikutip oleh Dr. Tin Zuraida, S.H., M.Kn di atas, (hlm 183), prinsip ketertiban umum tersebut sebagai "escape clause" hendaknva terbatas only as a shield
asasi seluruh sistem hukum dan masyarakat Indonesia dan bukannya digunakan sedemikian rupa bagaikan sebilah pedang untuk melumpuhkan terhadap setiap kemungkinan pengakuan dan pelaksanaan putusan arbitrase internasional di wilayah hukum Republik Indonesia. berkenaan dengan Jurisprudensi Tetap di Belanda yang dikenal dengan nama Bontmantel Arrest 1924 HIR. 14-11-1924, N.J.1925, 91 (Himpunan Landmark Decisions, halaman 12) " walaupun benar suatu keputusan asing tidak mempunyai kekuatan pasti, akan tetapi toch tidak dapat dikesampingkan begitu saja setelah ia 33. Perlu dipertimbangkan pendapat Alm. Prof. Mr. Dr. Sudargo Gautama
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 21
es
In do ne si
tidak
ub lik
Sudargo Gautama bahwa yang disebut sebagai Public Policy atau Asas
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
tersebut tergugat sudah boleh percaya bahwa ia telah memperoleh keputusan yang menguntungkan baginya:. .., tidaklah pada tempatnva bilamana ia kini sekali lagi diserang". 34. Sesuai dengan definisi yang dikemukakan di atas mengenai asas
ketertiban umum, Putusan SlAC Arbitraion No. 062/08 jelas tidaklah melanggar ketertiban umum yang berlaku di wilayah Indonesia karena
tidak ada sendi sendi dan nilai-nilai asasi sistem hukum dan kepentingan nasional suatu bangsa yang dilanggar oleh putusan
arbitrase tersebut. Bahkan Penetapan Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 yang dikeluarkan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, SlAC Arbitration No. 062/08 tersebut melanggar ketertiban umum. 35. Dalam Penetapan Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 itu sendiri
ah
am
hanya dinyatakan bahwa Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 tersebut melebihi kewenangan yang sudah ditetapkan yaitu telah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia yang telah berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (sesuai tertib hukum) sehingga tidak dapat dilaksanakan. Namun tidak
ah k
ah
A gu ng
36. Pertanyaan yang kemudian timbul adalah apakah mengintervensi pelaksanaan proses peradilan di Indonesia yang telah berjalan sesuai hukum) adalah bentuk dari pelanggaran ketertiban umum.
37. Para Pemohon Kasasi mengharapkan Majelis Hakim Mahkamah Agung hatian untuk mengintepretasikan ketertiban
lik
yang memeriksa perkara ini menggunakan kebijaksanaan dan kehatiumum, mengingat sebagaimana diutarakan oleh Dr. Tin Zuraida, S.H., MK.n, konsep ketertiban umum masih bersifat ambiguitas (halaman 184), dan masih memberikan makna yang berbeda bila diintepretasikan (halaman 185). ketertiban umum sebagai dasar menolak pemberian pengakuan terhadap putusan arbitrase internasional seperti kasus Yani Hariyanto vs. E.D.F Man (Sugar) Ltd, sebab adanya kasus ini telah mencoreng nama Indonesia di mata dunia internasional. 38. Sampai hari ini banyak ahli hukum Indonesia yang masih mengkritisi Kehati-hatian sangat penting, agar jangan mengulangi lagi penggunaan
ka
ah
ep
ub
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 22
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
for
b
putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia dalam kasus tersebut, antara lain : a. Gatot P. Soemartono dalam bukunya berjudul Arbitrase dan Mediasi
di Indonesia, halaman 40, menyatakan bahwa perjanjian arbitrase dibatalkan secara sepihak dalam kondisi apapun, bahkan jika salah
mempunyai kedudukan yang sangat kuat dan tidak mungkin satu pihak meninggal dunia, perjanjian arbitrase tetap sah dan harus
prinsip tersebut adalah perkara E.D. & F.Man (Sugar) Ltd vs. Haryanto. Menurut Gatot P. Soemartono, kasus ini disebut citra negatif pada sistem peradilan Indonesia secara keseluruhan; b. Karen Mills dalam artikel berjudul Enforcement of Arbitral Award in
ah
am
Indonesia & Other Issues of Judicial Involvement in Arbitration, perkara E.D. & F. Man (Sugar) Ltd vs. Haryanto is a notorious case which gave Indonesia its!!J..Q1 unfortunate reputation with regards arbitration. Lebih lanjut, Karen Mills mengkritik putusan Mahkamah Agung dalam kasus tersebut dan menyatakan :
ah k
"If one accept that the underlying contract was null and void, given
ah
A gu ng
the state of the law, the decision should be considered tenable with respect to the award rendered on the original contract. However the same defects do not apply to the settlement agreement, which was clear; voluntarily entered into and not contrary to public policy and
any award rendered thereunder should have been enforced. Whether this notorious decision was a product of undue influence, or court, has never been determined. In any case, it was not an auspicious Indonesia..." TERJEMAHAN BEBAS : beginning enforcement only lack of understanding of the arbitral concept on the part of the
lik
of
arbitral
ka
Seandainya kita menerima bahwa kontrak dasar batal demi hukum berkait dengan kontrak awal. Namun, cacat yang sama tidak dapat diberlakukan kepada Perjanjian Perdamaian, yang jelas dilakukan secara sukarela dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan putusan yang diambil berdasarkannya harus bisa dilaksanakan. Apakah ada unsur pengaruh "pihak ketiga" dalam putusan ini atau
ah
ep
ub
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 23
es
In do ne si
award in
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
controversial :
b
ketidak pahaman terkait konsep arbitrase dari Pengadilan tidak pernah bisa ditentukan. Bagaimanapun juga, putusan ini bukan merupakan permulaan yang baik bagi pelaksanaan putusan
arbitrase di Indonesia.
gu
artikelnya yang berjudul Experience of Practical in Indonesia menyatakan perkara E.D. & F. Man
(Sugar) Ltd vs. Haryanto adalah perkara yang "The controversy of a judicial decision which was rendered by the District Court and Supreme Court can be seen from the case E. D. & F. Man (Sugar) Ltd vs. Yani Haryanto. In this case, the Central Jakarta District Court had annulled the underlying contract based on the violation of the Indonesian public policy. On the other hand, the Indonesian Supreme court rendered the exequatur upon this case. However the exequatur of the Supreme Court was then considered unenforceable since the underlying contract is invalid. In can be
ah
am
ah k
ep
ah
A gu ng
system can promote a legal gap and inconsistent judicial decision between the two judicial institution". TERJEMAHAN BEBAS :
Mahkamah Agung dapat ditemukan dalam kasus E.D. & F Man (Sugar) Ltd vs. Yani Haryanto. Dalam kasus ini, Pengadilan Negeri pelanggaran ketertiban umum. Di lain pihak, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah mengeluarkan exequatur untuk perkara ini. Akan tetapi kemudian exequatur dinyatakan tidak Jakarta Pusat telah membatalkan kontrak dasar berdasarkan
lik
dilaksanakan karena kontrak dasarnya betel dapat dicatat dalam kasus ini, bahwa kurangnya pengadilan yang terpusat telah tidak konsisten di antara dua institusi pengadilan". TERHADAP PROSES HUKUM DI INDONESIA bukanlah merupakan produk internasional yang telah mengintervensi menyebabkan ada jurang hukum dan menimbulkan peradilan yang C.2. PUTUSAN SlAC ARBITRATION NO.062/08 BUKANLAH INTERVENSI
ka
ah
ep
ub
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 24
es
In do ne si
dapat
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u
oleh Putusan
b
proses hukum di Indonesia sebagaimana yang dinyatakan oleh Ketua No. 062. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Penetapan Putusan Arbitrase 40. Apabila ketertiban umum diartikan sebagai sendi-sendi atau asas hukum suatu Negara, maka yang paling hakiki dan harus menjadi
gu
suatu patokan dalam menilai Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 adalah tidak ada satupun sendi sendi hukum atau asas hukum yang dilanggar Arbitrase Internasional yang bersangkutan. point di bawah ini : York
ah
Bahwa Indonesia telah meratifikasi Konvensi New Tahun hal 1958 tentang pengakuan bukti dan pelaksanaan dimana Putusan Arbitrase adalah Internasional bahwa
am
ah k
i) ii)
Bahwa Indonesia memiliki Undang-Undang Arbitrase gugatan ke Pengadilan Negeri apabila terdapat (vide Pasal 3 jo. Pasal 11 Undang-Undang Arbitrase).
ah
para pihak yang telah terikat dalam perjanjian arbitrase". Adanya suatu perjanjian arbitrase tertulis meniadakan hak para pihak untuk mengajukan penyelesaian sengketa atau beda Negeri". pendapat yang termuat dalam perjanjiannya ke Pengadilan Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang Arbitrase : "Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak akan campur tangan melalui arbitrase, kecuali dalam hal-hal tertentu yang ditetapkan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
di dalam
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 25
es
In do ne si
A gu ng
ep
ub lik
tersebut
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep
Jakarta :
b
dalam Undang-undang ini". 41. Terkait dengan 2 (dua) butir di atas, dapat disimpulkan bahwa Negara Indonesia mengakui adanya batasan dari hak asasi manusia untuk mengajukan gugatan di pengadilan yaitu diatur di dalam Pasal 3 jo. Pasal 11 Undang-Undang Arbitrase. Selain itu, dengan sudah diratifikasinya
ah
gu
Konvensi New York 1958, maka Indonesia juga mengakui keberadaan suatu lembaga arbitrase internasional dan juga putusan yang dikeluarkan lembaga tersebut.
42. Cukup dengan 2 (dua) hal itu saja, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
hukum yang berlaku di Republik Indonesia sebagaimana di maksud dalam butir 35 di atas. 43. Bahwa putusan SlAC Arbitration No. 062/08 telah sesuai dengan asas hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia sehingga tidak bertentangan dengan ketertiban umum yang berlaku di Indonesia. 44. Apabila pelanggaran asas ketertiban umum ini semata-mata dikaitkan
ah k
am
dengan adanya putusan Sela yang dikeluarkan pada tanggal 13 Mei 2009
ah
A gu ng
oleh
Pengadilan
Negeri
Selatan,
maka
berpendapat bahwa telah terjadi kesalahan penerapan hukum yang asas Ketertiban Umum atau Public Policy karena Ketua Pengadilan Negeri
dilakukan oleh Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam memahami Jakarta Pusat telah mengaitkan esensi dari asas tersebut dengan putusan
Sela yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dan selanjutnya menyatakan bahwa putusan SlAC Arbitration No. 062/08 adalah bentuk dari intervensi terhadap proses hukum di Indonesia. Pertama : putusan Sela Perkara Perkara No. 1100/Pdt.G/
ub
putusan
ka
sedangkan putusan Arbitrase dikeluarkan pada tanggal 7 mungkin putusan yang lebih dahulu dikeluarkan oleh suatu Kedua
ah
lembaga mengintervensi putusan yang sesudahnya. Sela Perkara No.1100/Pdt.G/2008/PN.JKT. SEL belumlah berkekuatan hukum tetap dan masih dalam proses banding sehingga
ep
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 26
es
In do ne si
para Pemohon
ub lik
In do ne si a
ng
hk am
ep u ep
menghentikan terdapat Putusan
b
belum menjadi putusan yang mengikat.
Ketiga : Indonesia tidak mengenal putusan pengadilan yang mengikat sebagai hukum bahkan terkait dengan
putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap, jadi bertentangannya suatu Putusan Pengadilan dengan Putusan Arbitrase Internasional tidak dapat secara otomatis ketertiban umum.
dianggap sebagai suatu pelanggaran terhadap asas Keempat : Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 tidak pernah meminta Pengadilan Negeri Jakarta Selatan untuk
ah
menghentikan perkara, namun meminta pihak dalam perkara arbitrase yaitu PT Ayunda Prima Mitra untuk menghentikan gugatannya terhadap pihak dalam arbitrase yaitu AAAN. AAMN. MBNS serta Ralph Marshall. Bahwa mengacu pada hal-hal yang Para Pemohon Kasasi tegaskan pada butir 35 di atas, jelas bahwa Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 yang meminta pihak dalam arbitrase
ah k
am
A gu ng
dengan ketentuan Pasal 3 jo. Pasal 11 Undang-Undang Arbitrase dan sama sekali tidak melanggar tertib hukum beracara.
C.3 PUTUSAN ARBITRASE TIDAK MELANGGAR ASAS KETERTIBAN UMUM. 45. Faktanya adalah Sela Perkara No.1100/Pdt.G/
ah
No. 062/08 dan adanya pertentangan antara 2 (dua) putusan tersebut bentuk intervensi dari proses beracara di Indonesia. Sebagaimana telah diutarakan di atas, adanya pertentangan tersebut bukanlah merupakan SIAC Arbitration No.062/08 tersebut telah terlebih dahulu lahir sebelum dikeluarkan pada tanggal 13 Mei 2009 lah yang mengintervensi proses kesepakatan para pihak. bentuk intervensi terhadap proses beracara di Indonesia karena Putusan Putusan Sela tersebut keluar sehingga justru Putusan Sela yang
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 27
es
In do ne si
untuk
ub lik
gugatan
karena
In do ne si a
berdasarkan
gu
ng
hk am
ep u
dengan
b
46. Bahwa jelas adanya pertentangan ini bukanlah bentuk dari pelanggaran terhadap asas ketertiban hukum sebagaimana yang dimaksud di dalam Konvensi New York 1958 karena asas ketertiban umum tersebut, "perisai" dan bukan bersifat sebagai "pedang" yang dimaksudkan untuk sebagaimana telah dijelaskan di atas, merupakan asas yang bersifat memusnahkan keberlakuan putusan hukum asing hanya karena sematamata bertentangan putusan pengadilan Indonesia
bertentangan dengan asas-asas dan sendi hukum yang ada atau faktanya
malahan putusan sela yang dikeluarkan oleh Pengadilan Indonesia yang yang berlaku di Indonesia.
ah
am
47. Bahwa tindakan Pemerintah Indonesia dalam meratifikasi Konvensi New York 1958 telah menandakan suatu komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengakui dan melaksanakan Putusan Arbitrase Internasional. Dengan demikian tindakan Ketua Pengadilan Negeri Jakarla Pusat dalam mengeluarkan Putusan Non Eksekuatur dan tindakan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dalam mengeluarkan Putusan Sela adalah bentuk dari
ah k
ep
ah
A gu ng
48. Bahwa Konvensi yang telah diratifikasi oleh suatu bangsa telah menjadi salah satu sumber hukum yang harus ditaati oleh bangsa itu sendiri
termasuk oleh para penegak hukum dan tindakan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan yang dengan
sengaja mengesampingkan asas tersebut semata-mata demi arogansi institusi, Para Pemohon Kasasi nilai sebagai suatu bentuk pelanggaran penetapan yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itulah yang sebenarnya melanggar ketertiban umum. terhadap hukum yang berlaku di Indonesia sehingga putusan dan
ka
49.
Bahwa patokan dari pelanggaran terhadap asas ketertiban umum tidak bertentangan, apalagi putusan pengadilan terkait belum mengikat/ berkekuatan hukum tetap. Para Pemohon Kasasi berpendapat bahwa untuk menilai asas ketertiban umum, Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat harusnya lebih melihat pada sendi dan asas hukum yang mengakar, serta hukum positif yang
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 28
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
tanpa
gu
ng
hk am
ep u
b
berlaku di Indonesia dan bukan hanya putusan-putusan pengadilan yang ada (apalagi putusan pengadilan tersebut tidak berkekuatan hukum tetap). mengenal putusan pengadilan yang mengikat sehingga memungkinkan lain. Apalagi perlu dijadikan pertimbangan di sini bahwa Indonesia tidak adanya suatu putusan pengadilan yang berbeda antara satu dengan yang
50. Lebih jauh lagi asas ketertiban umum juga harus diberlakukan dengan adil
dan tidak bias baik terhadap putusan pengadilan negeri di Indonesia maupun putusan Arbitrase Internasional. Sebagai konsekwensi logis dari telah diratifikasinya Konvensi New York 1958, maka kedudukan putusan sama sehingga keduanya sama-sama
ah
ub lik
terikat dengan gelap
Pengadilan Negeri Indonesia dan putusan arbitrase internasional adalah untuk tidak boleh bertentangan dengan asas hukum/ketertiban umum yang berlaku di Indonesia, apalagi Putusan Sela Pengadilan Negeri Jakarta Selatan tersebut belum berkekuatan hukum tetap sehingga masih harus diuji kebenarannya di Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung. Bahwa apabila Pengadilan Tinggi dan/atau Mahkamah Agung bersikap adil dan bijaksana maka putusan Sela tersebut akan segera dibatalkan karena bertentangan
am
ah k
ep
dan
dengan asas dan hukum positif yang berlaku di Indonesia (Pasal 3 jo.
A gu ng
Pasal 11 Undang-Undang Arbitrase), dengan demikian jelas bahwa non eksekuatur atas dasar putusan Sela yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah suatu tindakan ceroboh dan jelas secara penetapan tersebut. dalam arogansi
51. Bahwa dalam hal ini Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah terjebak
ah
mengesampingkan putusan Arbitrase Internasional dan sebagaimana yang dinyatakan M Sumampoiw yang dikutip di dalam Buku Prinsip Eksekusi Putusan Arbitrase Internasional di Indonesia yang ditulis oleh Dr. Tin Zuraida, S.H., MKn. tindakan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tindakan yang berlebihan yang dilakukan oleh Pengadilan Indonesia yang berpendirian keliru tentang superioritas hukum nasional terhadap hukum asing yang mana hal tersebut adalah sangat bertentangan dengan asas pengakuan dan pelaksanaan Putusan Arbitrase Internasional yang telah menjadi hukum positif di Indonesia. dalam mengeluarkan Putusan Non Eksekuatur ini adalah suatu contoh
ka
ah
ep
ub
lik
institusi
mata
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 29
es
In do ne si
menolak dan
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
52. Bahwa karena jelas putusan SlAC Arbitration No. 062/08 tidak melanggar asas ketertiban umum sebagaimana telah diuraikan di atas, dan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat telah melakukan kesalahan dalam menerapkan hukum yang berlaku dalam mengeluarkan Penetapan Non tersebut dan memutus bahwa putusan SlAC Arbitration No. 062/08 dapat dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Eksekuatur maka Mahkamah Agung harus membatalkan penetapan
D. JUDEX FACTI TELAH KHILAF DAN KELIRU DALAM MENILAI FAKTAFAKTA YANG ADA DENGAN MENYATAKAN BAHWA PUTUSAN ARBITRASE NO. 062 ADALAH PUTUSAN YANG BELUM FINAL YANG MENYATAKAN BAHWA PUTUSAN ARBITRASE TERSEBUT ADALAH PUTUSAN YANG FINAL. 53. Bahwa Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 adalah putusan yang final dan bukan putusan sela (interim). Pernyataan tersebut telah dikeluarkan oleh salah satu tribunal yaitu email dari Sir Gordon Langley tertanggal 22 Mei 2009 kepada kuasa hukum Pemohon dan Termohon dalam perkara Arbitrase. Isi dari pernyataan tersebut adalah sebagai berikut :
ah
ah k
am
" we confirm that our award final/v determined the followina issues:
A gu ng
i)
The Respondent's challenae to tribunal's jurisdiction which we dismissed ;. The joinder of the sixth. seventh and eiaht claimants to this Rule ; The
ii)
arbitral reference which allowed under Rule 24.b of the SIAC commencement and pursuit of the
iii)
ah
SSA as amended and novated insofaras those proceedinas made claims aaainst the sixth to eiaht Claimants and Mr Ralph Marshall. iv) That the First Respondent should fortwith discontinue the eiahts Claimants and Mr. Ralph Marshall. v) That the First Respondent should fortwith discontinue the Indonesian proceedinas insofaras thev concern the Sixth to eiahth Claimants and Mr Ralph Marshall. AllI of the above is apparent from our award and we therefore see no need
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 30
es
In do ne si
Indonesian
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
di
b
to produce anv further award or order. TERJEMAHAN BEBAS : ."kami memastikan bahwa putusan kami telah mengambil putusan akhir untuk menentukan masalah-masalah hukum berikut : i) tolak.
Keberatan Para Termohon terhadap jurisdiksi Tribunal telah kami Penggabungan Pemohon VI. VII. VII ke dalam proses arbitrase ini diperbolehkan berdasarkan Rule 24.b dari Peraturan SlAC. Guqatan Indonesia
ii)
iii)
ah
sebagaimana diamandemen dan dinovasikan sejauh gugatan tersebut ditujukan kepada Pemohon VI sampai dengan Pemohon VIII dan Tuan Ralph Marshall. iv) Termohon I harus menghentikan gugatan di Indonesia sejauh ditujukan kepada Pemohon VI sampai dengan VIII dan Tuan Ralph Marshall. v) Termohon I harus mencabut gugatan di Indonesia sejauh
am
ah k
ep
ah
A gu ng
Tuan Marshall.
Hal-hal di atas tersebut dapat dibaca dari putusan kami dan kami melihat tidak diperlukan adanya putusan atau perintah tambahan.
54. Bahwa email ini dilampirkan pada Permohonan Eksekuatur tertanggal 9 adalah putusan yang bersifat final dan bukan putusan sementara (interim).
September 2009 sebagai bukti bahwa Putusan SlAG Arbitration No. 062/08
55 Bahwa yang dimaksud putusan final dan bukan putusan sementara (interim) no. (i) sampai dengan (v), tidak akan ada lagi putusan lanjutan dari tribunal arbitrase dan putusan tersebut merupakan putusan yang sudah final sebagaimana bunyi dari email di atas yaitu "All of the above is apparent from our award and we therefore see no need to produce anv further award 56 Bahwa Para Pemohon Kasasi sudah memperoleh pendapat hukum dari mantan hakim agung M. Yahya Harahap, S.H., yang menyatakan sebagai berikut : order.
ka
ah
ep
ub
lik
"Memang benar Putusan Arbitrase a quo merupakan Award on Priliminary Issues of jurisdiction, Anti Suit Injunction and Joinder (Putusan Awal
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 31
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
(Perkara
gu
ng
hk am
ep u
jurisdiksi,
b
berkenaan dengan Larangan pengajuan Gugatan dan Penggabungan). Namun Putusan tersebut bersifat final atau litisfinitie Putusan Arbitrase a quo berdasarkan alas an berikut : 2.1 (gezaag van gewajsde) tentang yurisdis formil yang ditentukan dalam amar
gu
Sengketa Yang Timbul Dari SSA, Menjadi Yurisdiksi Absolut SlAC, Sehingga Majelis Arbitrase Yang Dibentuk Berdasar SlAC Rule, Berwenang Menyelesaikan Sengketa. menolak tangkisan Majelis
yurisdiksi
ah
ub lik
Arbitrase
am
berdasar SIAC Rule, berwenang memeriksa dan memutus sengketa Amarini sejalan dan sesuai dengan Pasal 3 Undag-Undang No. 30/1999 yang berbunyi : "Pengadilan Negeri tidak berwenang untuk mengadili sengketa para
ah k
ah
A gu ng
sendirinya menimbulkan akibat hukum yang bersifat absolut dan imperatif bahwa penyelesaian sengketa yang timbul dari perjanjian, menjadi kewenangan mutlak arbitrase ad hoc atau arbitrase diatur dalam Rules yang disepakati.
institusional sesuai dengan cara dan proses pemeriksaan yang Penyingkiran kewenangan absolut arbitrase dan arbiter atau Majelis dari para pihak.
Arbitrase, hanya dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan tertulis o in casu, dalam Pasal 17.4 SSA para pihak telah
menyepakati klausula arbitrase penyelesaian sengketa pada institusi arbitrase SIAC berdasar SIAC Rule, dan tidak terbukti ada kesepakatan klausula dimaksud. yang menolak eksepsi/keberatan Termohon mengenai kewenangan SIAC dan Majelis Arbitrase memeriksa dan memutus sengketa yang diajukan adalah bersifat final (Iitisfinitie). tertulis yang menyingkirkan dan menganulir Dengan demikian, amar/diktum angka 1 Putusan Arbitrase a quo
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 32
es
In do ne si
ep
In do ne si a
yang diajukan yang dibentuk
ng
hk am
ep u ep
dan akan
b
2.2 Berdasar Pasal 11 Undang-Undang No 30/1999, Amar Angka 2 Putusan Arbitrase a quo Bersifat Final (Litisfinitie). Amar angka 2 Putusan Arbitrase a quo berisi perintah (bevel, order)
1) menghentikan dengan segera proses beracara di 2) tidak mengambil langkah lebih jauh dalam proses beracara di Indonesia, sepanjang hubungan dengan Pemohon 6, 7, 8 dan Tn. Marshall.
ah
am
Dengan demikian amar angka 2 Putusan Arbitrase a quo yang memerintahkan dan melarang (verbiiden, prohebit) Termohon melakukan tindakan dan langkah-langkah yang disebut dalam amar tersebut adalah bersifat final (Iitisfinitie), karena sesuai dan sejalan dengan ketentuan Ps 11 Undang-Undang No. 30/1999 yang menegaskan :
ah k
A gu ng
tertulis, meniadakan hak para pihak untuk timbul dari perjanjian ke Pengadilan Negeri,
(2) Pengadilan Negeri wajib menolak dan tidak campur tangan di dalam yang suatu penyelesaian ditetapkan arbitrase. sengketa
ah
2.3 Arbitrase SlAC Sendiri Menegaskan Putusan Arbitrase a quo Bersifat Final dan Tetap Pada tanggal 22 Mei 2009 Arbitrase SlAC sebagai arbitrase institusional yang menerbitkan dan menjatuhkan Putusan Meskipun Putusan Arbitrase a quo membahas dan mengadili isu awal dari pemeriksaan, namun putusan tersebut bersifat final dan permanent. Dengan demikian Putusan Arbitrase a quo, bersifat litisfinitie (gezaag van gewjsde), bukan Arbitrase a quo, memberikan konfirmasi yang menegaskan :
ka
ah
ep
ub
lik
dalam
kesepakatan
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 33
es
In do ne si
telah melalui
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
sementara.
b
bersifat tindakan sementara serta bukan bersifat Penegasan Arbitrase SIAC ini, tidak bertentangan dengan hukum
Indonesia. Bahkan mempertegas jiwa dan asas yang digariskan Pasal 3 dan Pasal 11 Undang-Undang No. 30/1999, bahwa : 1) klausula arbitrase yang disepakati dalam perjanjian, melahirkan
Yurisdiksi absolute arbitrase untuk memeriksa dan memutus 3 Undang-Undang No. 30/1999),
2) klausula arbitrase meniadakan atau menggugurkan secara mengajukan penyelesaian sengketa yang timbul dari perjanjian ke Pengadilan Negeri (Pasal 11 ayat (1) Undang-Undang No 30/1999), 3) Pengadilan Negeri wajib menolak sengketa yang diajukan kepadanya, apabila sengketa itu timbul dari perjanjian yang memuat klausula arbitrase (Pasal 11 ayat (2) Undang-Undang No 30/1999).
ah
am
ah k
ep
ah
A gu ng
dikemukakan di atas, cukup dasar alasan hukum untuk menyatakan Putusan Arbitrase a quo bersifat final (Iitisfinitie) yang absolut dan permanen tentang penegakan hukum formil yang disebut dalam amar angka 1, 2 dan 3.
57. Bahwa yang dimaksud sebagai final dalam Konvensi New York 1958 adalah putusan tersebut sudah mengikat para pihak dan tidak ada
tersebut merupakan partial award ataupun putusan yang memutus semua masalah hukum yang ada. Dalam hal ini Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 adalah suatu partial award yang final dan tidak bisa lagi diubah baik oleh lembaga arbitrase dan tidak ada forum lain lain putusan tersebut telah mengikat Para Pihak (binding) dan oleh karenanya dapat diakui dan dilaksanakan di wilayah Republik Indonesia. yang mampu membatalkan putusan tersebut, sehingga dengan kata
ka
ah
ep
ub
lik
58. Bahwa sebagai bukti Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 telah final berdasarkan Konvensi New York, Pengadilan Tinggi Inggris telah
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 34
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u ep
BERISI
b
mengeluarkan Perintah Eksekusi (Court Order) pada tanggal 27 Juli 2009. Sebagaimana Majelis Hakim Agung ketahui, Inggris adalah salah satu negara yang menandatangani Konvensi New York, sehingga jelas negara Inggris patuh pada sendi-sendi dan nilai-nilai yang terkandung dalam Konvensi New York 1958. 59. Berdasarkan hal-hal di atas, maka jelas Penetapan Non Eksekuatur Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang berbunyi sebagai berikut :
"Menimbang bahwa setelah diteliti dan dipelajari permasalahan dalam SIAC No. 062 of 2008 (ARB062/08/JL) yang diputuskan tanggal 7 Mei akhir/final"
ah
am
Adalah salah/keliru dalam menerapkan kaidah hukum yang ada dan oleh karenanya harus segera dibatalkan karena jelas berdasarkan dokumendokumen yang telah diajukan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat bahwa Putusan SlAC Arbitration No. 062/08 adalah putusan yang final dan mengikat (binding) dan bukan putusan sementara. E. PUTUSAN SlAC ARBITRATION NO.062/08 ADALAH PUTUSAN YANG
ah k
A gu ng
PUTUSAN
TERSEBUT
SUATU
HUKUMAN
PELANGGARAN PERJANJIAN YANG TERKAIT DENGAN RENCANA SHAREHOLDERS TANGGAL 1 AGREEMENT 2005 YANG YANG DITANDATANGANI MELARANG
60. Bahwa Putusan SlACG Arbitration No. 062/08 telah dengan tegas
ah
The commencement and pursuit of the Indonesian Proceedinas (Case No.1100/Pdt.G/200B/PN.JKT.SEL in the South Jakarta District Court was a breach of clause 17.6 of the SSA as amended and novated insofar as those proceedinas made claims aaainst the sixth to eiaht Claimants and Mr TERJEMAHAN BEBAS : Ralph Marshall"
ka
ah
Pengajuan melalui proses persidangan di Indonesia (Perkara No. 1100/Pdt.G/200B/PN.JKT.SEL di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan adalah pelanggaran terhadap Pasal 17.6 dari SSA sebagaimana telah diamandemen dan dinovasikan sejauh persidangan tersebut menggugat
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 35
es
In do ne si
ATAS PADA ADANYA
ub lik
In do ne si a
gu
ng
hk am
ep u
venture) dari
b
Termohon VI sampai dengan Termohon VIII dan Tuan Ralph Marshal" 61. Hal ini membuktikan, Putusan SlAC Arbitration No.062/08 menyatakan bahwa diajukannya gugatan oleh Termohon dalam arbitrase yaitu PT Ayunda Prima Mitra adalah bentuk dari pelanggaran Pasal 17.6 perjanjian Termohon dan Pemohon arbitrase yang bernama Subscription and
gu
Shareholders Agreement atau perjanjian yang terkait dengan rencana usaha patungan (joint 17.6 sehingga bentuk tersebut hukuman dari pelanggaran Pasal perjanjian adalah
masuk dalam ruang lingkup sengketa perdagangan sehingga dapat diakui Menimbang bahwa terhadap alasan-alasan kasasi tersebut Mahkamah
ah
am
bahwa alasan-alasan kasasi tersebut tidak dapat diterima oleh karena : 1. Judex Facti (Pengadilan Negeri) tidak salah menerapkan hukum : a. Dari segi hukum acara : Walaupun Pasal 66 Undang-Undang Arbitrase tidak mengatur pihak III boleh memberikan bantahan selama proses pendaftaran untuk memperoleh pengakuan dan hukum acara yang berlaku di Indonesia memberi hak
ah k
ep
A gu ng
pelaksanaan putusan arbitrase asing, namun asas kepada setiap orang yang berkepentingan untuk terancam dalam Azas Point de Interest Point de action memberikan hak kepada pihak bersangkutan dengan putusan arbitrase tersebut untuk yang akan merugikan dirinya.
ah
Tindakan eksekuator oleh Ketua Pengadilan Negeri sebagaimana yang diatur dalam Pasal 66 huruf d Undang-Undang No.30 Tahun 1999 arbitrase Internasional sehingga pihak Termohon eksekusi putusan arbitrase SIAC mempunyai kepentingan atas Permohonan eksekuator oleh Pemohon ; adalah langkah awal untuk dilaksanakannya (eksekusi) putusan
ka
ah
ep
ub
lik
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 36
es
In do ne si
ub lik
In do ne si a
dengan
ng
hk am
ep u
mencampuri di berdasarkan diajukan
b
Facti adalah sudah benar dan tepat karena :
perintah dalam putusan arbitrase tersebut untuk melanggar asas Souvereignty dapat proses Hal
menghentikan proses peradilan di Indonesia, adalah dari Negara Republik hukum ini yang Indonesia tidak ada sesuatu kekuatan asing pun yang berjalan Indonesia. jelas
Materi yang termuat dalam putusan arbitrase SIAC tersebut bukan termasuk dalam bidang perdagangan
ah
bahwa yang
ub lik
pertimbangan Pemohon oleh
am
NUSANTARA INTERNATIONAL B.V, dan kawan-kawan tersebut harus ditolak ; Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi dari para Pemohn Kasasi ditolak, maka para Pemohon Kasasi harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini ; Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang No.48 tahun 2009, dan
ah k
ep
A gu ng
Undang-Undang No. 5 tahun 2004 dan perubahan kedua dengan UndangUndang No.3 Tahun 2009, serta Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 serta undang-undang lain yang bersangkutan ; MENGADILI :
NUSANTARA INTERNATIONAL B.V, 2. ASTRO NUSANTARA HOLDING B.V, 5. ASTRO OVERSEAS LIMITED, 6. ASTRO ALL ASIA NETWORK PLC, 7. MEASAT BROADCAST NETWORK SYSTEM SDN BHD, 8. ALL ASIA MULTIMEDIA NETWORK FZ-LLC tersebut ; Menghukum para Pemohon Kasasi/para Pemohon untuk rupiah) ;
ah
ub
lik
ka
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada hari Rabu, tanggal 24 Februari 2010 oleh Dr. Harifin A. Tumpa, SH.,MH., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Sidang, Dr. H. Mohammad Saleh, SH.,MH., dan Prof. Rehngena Purba, SH.,MS., sebagai Hakim-Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
ah
ep
ng
gu
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 37
es
In do ne si
membayar
In do ne si a
sedang melanggar di atas, : maka ASTRO Kasasi
gu
ng
hk am
ep u ep R
b
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Sidang tersebut dengan dihadiri oleh SH.,MH., Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para pihak ; Hakim-Hakim Anggota : Hakim-Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh Eko Budi Supriyanto,
Ketua: ttd./
gu
ttd./Dr. H. Mohammad Saleh, SH.,MH. ttd./Prof. Rehngena Purba, SH.,MS. Biaya-Biaya : Supriyanto, SH.,MH.
ah
am
ah k
ah
A gu ng
ka
ah
ep
ub
lik ng gu
Hal. 38 dari 34 hal. Put. No.01 K/Pdt.Sus/2010
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318)
In d
on
Halaman 38
es
In do ne si
Untuk salinan Mahkamah Agung RI a.n. Panitera Panitera Muda Perdata Khusus
ub lik
In do ne si a
ttd./ Eko Budi
ng