Anda di halaman 1dari 21

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.

com

PROPOSAL PENELITIAN PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2005/2006

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

A. Judul Penelitian Pengaruh Bimbingan Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Pelajaran 2005/2006

B. Latar Belakang Telah kita ketahui bahwa sekolah-sekolah didirikan untuk mengemban tugas mewujudkan aspirasi-aspirasi nasional, cita-cita bangsa serta tujuan pendidikan. Dan dengan segala kesungguhan sekolah harus melaksanakan tugasnya untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yakni: Membimbing anak didik menjadi warga negara Pancasila yang berpribadi, berdasarkan keTuhanan Yang Maha Esa, berkesadaran, bermasyarakat dan mampu membudayakan alam sekitarnya, serta dapat menjadi manusia yang dapat memperkembangkan diri sendiri secara optimal, sesuai dengan kecerdasan, bakat dan minat masin g-masing, sehingga memiliki kepribadian yang seimbang dan berjiwa makarya serta bertanggung jawab terhadap

kesejahteraan masyarakat dan tanah air. Dalam proses pencapaian tujuan pendidikan, siswa sebagai subyek pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. Yang dimaksud faktor internal adalah segala sesuatu yang berasal dari dalam diri individu yang mempengaruhi individu dalam proses pencapaian prestasi belajar di sekolah seperti: motivasi, minat, bakat dan intelegensi. Sedangkan faktor eksternal adalah segala sesuatu yang berasal dari luar individu baik

1 D iunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

yang langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi individu dalam mencapai prestasi belajar di sekolah diantaranya meliputi lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam menjalani proses belajar siswa memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. Baik secara disadari maupun tidak dalam kenyataannya, para guru di dalam semua pengajaran yang diberikan secara efektif tersirat beberapa bentuk bimbingan. Membantu seorang murid untuk mengatasi kesulitannya dalam berhitung, menunjukkan kepada murid cara-cara memperbaiki penyelesaian dan menulis kembali tugas pelajarannya,

menasehati murid agar berlaku hormat dan ramah kepada orang lain adalah merupakan kegiatan atau perbuatan bimbingan. Hal ini sesuai dengan pendapat Bimo Walgito (2004 : 5) bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Begitu juga untuk belajar sangat diperlukan adanya motivasi sehingga hasil belajar akan mejadi optimal. Makin tepat motivasi yang diberikan akan menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman A.M (2005 : 73) mengatakan bahwa motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif. Dengan demikian faktor motivasi dan bimbingan belajar memegang peranan penting di dalam belajar siswa baik di

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

sekolah maupun di luar sekolah dan dengan adanya motivasi akan mendorong anak dalam mencapai prestasi belajar yang optimal. Dengan demikian siswa yang memiliki motivasi belajar akan lebih mudah dalam mencapai keberhasilan belajar dibandingkan dengan siswa yang tidak memiliki motivasi untuk belajar. Permasalahan ada tidaknya motivasi untuk belajar dapat dibina di sekolah dengan bimbingan guru dan di rumah dengan bimbingan orang tua. Dan hubungannya dengan belajar maka motivasi belajar dapat ditumbuhkan dengan memberikan bimbingan belajar secara efektif sehingga siswa dapat memiliki motivasi belajar yang tinggi. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa siswa di dalam belajarnya tidak terlepas dari kesulitan ataupun hambatan. Di sekolah penanganan hambatan atau kesulitan belajar dapat diantisipasi melalui pemberian bimbingan belajar. Bimbingan belajar yang efektif akan menumbuhkan motivasi belajar pada siswa. Hal inilah yang akan diungkapkan di dalam penelitian ini adalah Pengaruh bimbingan belajar dan motivasi be lajar terhadap prestasi belajar.

C. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh bimbingan belajar terhadap prestasi belajar anak ? 2. Bagaimana upaya bimbingan belajar yang baik terhadap anak ? 3. Bagaimana upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar anak ?

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

4. Bagaimana teknik menanamkan motivasi belajar terhadap anak ? 5. Bagaimana mengkondisikan kelas sehingga anak dapat termotivasi untuk belajar ? 6. Apakah pemberia n bimbingan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar anak ? 7. Apakah anak yang kurang memperhatikan adanya bimbingan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajarnya ? 8. Apakah pembimbing selalu melaksanakan bimbingan belajar terhadap anak ? 9. Apakah pemberian motivasi belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar ? 10. Apakah pembimbing selalu memberikan motivasi belajar terhadap anak ?

D. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini akan dibatasi pada pengaruh bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006.

E. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada pengaruh positif antara bimbinga n belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

2. Apakah ada pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 3. Apakah ada pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 4. Seberapa besar sumbangan efektif bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

F. Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006. 2. Untuk mengetahui pengaruh positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 3. Untuk mengetahui pengaruh positif antara bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ? 4. Untuk mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara bimbingan belajar dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 ?

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

G. Manfaat Penelitian 1. Manfaat secara teoritis a. Dapat memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan khusus dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan dan bimbingan belajar. b. Dapat digunakan bagi para peneliti sebagai pertimbangan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai prestasi belajar dan faktor yang mempengaruhinya. 2. Manfaat secara praktis a. Bagi peneliti : untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang bimbingan belajar, motivasi belajar, dan prestasi belajar. b. Bagi pembimbing : untuk meningkatkan bimbingan belajar kepada para siswa demi peningkatan prestasinya. c. Bagi guru : untuk meningkatkan motivasi belajar kepada para siswa demi peningkatan prestasi belajarnya.

H. Metode Penelitian 1. Penelitian ini menggunakan populasi, pendekatan non eksperimental korelasional dan sampling. 2. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 dan dilaksanakan pada bulan Maret Juni 2006.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

3. Dalam penelitian ini ada 3 variabel yaitu bimbingan belajar (X1), motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar matematika (Y) sebagai variabel terikat. 4. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Pangudi Luhur Yogyakarta tahun pelajaran 2005/2006 yang berjumlah 80 siswa yang terdiri dari 2 kelas. 5. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode angket untuk bimbingan belajar dan motivasi belajar, dan metode dokumentasi untuk prestasi belajar siswa. Angket dibuat oleh peneliti dengan dilakukan ujicoba terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas instrumen. 6. Uji validitas angket menggunakan korelasi Product Moment dari Person. Uji reliabilitas angket menggunakan teknik belah dua yaitu skor item ganjil dikorelasikan dengan skor item genap dengan rumus koefisien reliabilitas dari Spearman Brown. 7. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi ganda.

I. Landasan Teori 1. Bimbingan Belajar a. Pengertian Bimbingan Belajar Bimo Walgito (2004 : 5) mengemukakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Sedang menurut Stoops, yang dikutip oleh I Djumhur dan Moh Surya (1975 : 25) mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses yang terusmenerus dalam membantu perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi dirinya maupun masyarakat. Jenis bimbingan menunjukkan pada bimbingan permasalahan yang terjadi, salah satu jenis bimbingan itu adalah bimbingan belajar. Menurut Djumhur dan Moh Surya (1975 : 35) bimbingan belajar adalah bantuan kepada individu dalam memecahkan kesulitankesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Sedang menurut Dewa Ketut Sukardi (1983 : 80) mengemukakan bahwa bimbingan belajar adalah bantuan yang diberikan kepada para siswa yang mengalami masalah di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya. Dari pendapat-pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa bimbinga n belajar adalah suatu bantuan kepada siswa dalam memecahkan kesulitan dalam belajar baik di sekolah maupun di luar sekolah. b. Bentuk Bimbingan Belajar Bentuk-bentuk bimbingan belajar yang disajikan menurut I Djumhur dan Moh Surya (1875 : 35) misalnya dalam hal :

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

1) mendapatkan cara belajar yang efisien, baik sendiri maupun kelompok, 2) menentukan cara mempelajari buku atau menggunakan buku-buku pelajaran, 3) membuat tugas -tugas sekolah, mempersiapkan diri untuk ulangan atau ujian, 4) memilih mata pelajaran yang cocok dengan minat, bakat, kecakapan, cita -cita dan kondisi fisik, 5) menghadapi kesulitan-kesulitan dalam mata pelajaran tertentu, 6) menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar, 7) memilih pelajaran-pelajaran tambahan. Sedangkan bentuk lain bimbingan belajar menurut Bimo Walgito (2004 : 38-39) dibagi menurut sifatnya meliputi bimbingan yang : 1) Bersifat preventif yaitu bimbingan yang bertujuan jangan sampai anak-anak mengalami kesulitan, menghindarkan hal-hal yang tidak diinginkan. 2) Bersifat preservatif ialah usaha untuk menjaga keadaan yang telah baik agar tetap baik, jangan sampai keadaan yang baik menjadi tidak baik. 3) Bersifat korektif ialah mengadakan konseling kepada anak -anak yang mengalami kesulitan yang tidak dapat dipecahkan sendiri dan yang membutuhkan pertolongan dari pihak lain.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

10

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bimbingan belajar dapat berbentuk ceramah, wawancara, papan bimbingan yang memiliki sifat preventif, preservatif dan korektif. c. Tujuan Bimbingan Belajar Bimbingan belajar menurut I Djumhur dan Moh Surya (1975 : 35) bertujuan untuk membantu murid-murid agar mendapat

penyesuaian yang baik dalam situasi belajar. Sedangkan Dewa Ketut Sukardi (1983 : 80) mengemukakan bahwa bimbingan belajar bertujuan agar murid-murid bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada padanya. Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan belajar bertujuan membantu murid-murid bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai potensi-potensi, bakat dan kemampuan yang ada padanya.

2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Menurut Kamus Bahasa Indonesia (. :. .) motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

11

Cropley (1985) motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu. Sedangkan menurut Donald yang dikutip oleh Sardiman A.M (2005 : 73) mengemukakan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Berdasarkan pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau perubahan energi dalam diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan yang ditandai munculnya feeling dan tanggapan terhadap tujuan yang ingin dicapai. b. Pengertian Belajar Dewa Ketut Sukardi (1983 : 17-18) mengemukakan bahwa belajar sebagai kegiatan yang disengaja untuk mengubah tingkah laku. Sedangkan menurut Sardiman A.M (2005 : 20), belajar adalah kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Menurut Morgan yang dikutip oleh M. Ngalim Purwanto MP (1998 : 84), mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Berdasar pendapat-pendapat tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah sebagai kegiatan psiko-fisik yang disengaja untuk mengubah tingkah laku menuju ke perkembangan seutuhnya sebagai hasil dari latihan dan pengalaman.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

12

c. Motivasi Belajar Wasty Soemanto (1991 : 98) mengemukakan bahwa motivasi belajar adalah dorongan untuk mencari ilmu pengetahuan atau menuntut ilmu. Sedangkan Oemar Hamalik (1994 : 27) mengatakan bahwa motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual. Berdasarkan uraian pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan psikis yang bersifat non intelektual untuk mencari ilmu pengetahuan. d. Fungsi Motivasi Belajar Sardiman A.M (2005 : 85) mengatakan bahwa motivasi mempunyai tiga fungsi sebagai berikut : 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. e. Macam-macam Motivasi Sardiman A.M (2005 : 89-91) mengemukakan bahwa macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut :

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

13

1) Motivasi instrinsik Motivasi instrinsik adalah motivasi yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contohnya seseorang belajar, memang benar-benar ingin

mengetahui segala sesuatunya, bukan karena ingin pujian ataun ganjaran. 2) Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik sehingga akan dipuji oleh orang tuanya atau temannya. f. Bentuk-bentuk Motivasi Belajar Sardiman A.M (2005 : 91-96) mengemukakan bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi diantaranya sebagai berikut : 1) Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Dan cara memberkan angka-angka dapat dikaitkan dengan values yang terkandung di dalam setiap pengetahuan yang diajarkan sehingga tidak sekadar kognitif saja, tetapi juga ketrampilan dan afeksinya.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

14

2) Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. 3) Saingan/kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. 4) Ego-involvement Ego-involvement sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Karena ego-involvement dapat menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri. 5) Memberi ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Tetapiharus diingat oleh guru agar jangan terlalu sering setiap hari karena bisa membosanka n dan bersifat rutinitis. 6) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. 7) Pujian Siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian namun pemberiannya harus tepat. Karena

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

15

pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. 8) Hukuman Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepa t dan bijak bisa menjadi alat motivasi. g. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar 1) Faktor yang mempengaruhi motivasi Sartain dalam kutipan Ngalim Purwanto (1990 : 62)

mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut : a) Physiological drive Physiological drive ialah dorongan-dorongan yang bersifat fisiologis/jasmaniah, seperti lapar, haus, lapar seks, dan sebagainya. b) Social motives Social motives ialah dorongan -dorongan yang ada

hubungannya dengan manusia yang lain dala m masyarakat seperti dorongan estetis, dorongan ingin selalu berbuat baik (etika) dan sebagainya. Sedangkan menurut Woodworth bahwa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah sebagai berikut : a) Unlearned motives

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

16

Unlearned motives yaitu motif-motif pokok yang tidak dipelajari. Motif-motif ini timbul disebabkan oleh kekurangan kekurangan kebutuhan dalam tubuh, seperti lapar, haus, sakit, dan sebagainya yang semuanya itu menimbulkan dorongan dalam diri untuk minta supaya dipenuhi atau menjauhkan diri daripadanya. b) Learned motives Learned motives yaitu motif-motif yang dipelajari melalui kematangan, latihan dan belajar. 2) Faktor yang mempengaruhi belajar Ngalim Purwanto (1990 : 102) mengemukakan bahwa belajar dipengaruhi oleh: a) Faktor individual Yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri seperti: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan motivasi, dan faktor pribadi. b) Faktor sosial Merupakan faktor yang ada di luar individu seperti faktor keluarga, keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar,

lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

17

Sedangkan

menurut

Sumadi

Suryabrata

(1979

283)

mengemukakan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut : a) Faktor dari luar pelajar (1) Faktor non moral meliputi keadaan, suhu, cuaca, tempat, dan alat-alat. (2) Faktor sosial meliputi manusia dengan segala tradisi yang dapat mengganggu konsentrasi belajar. b) Faktor dari dalam diri pelajar (1) Faktor fisiologis Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan jasmani seseorang, seperti fungsi indera. (2) Faktor psikologis Yaitu segala yang berhubungan dengan keadaan kejiwaan seseorang dalam menerima pelajaran. h. Teori-teori motivasi belajar Ngalim Purwanto (1990 : 74-77) mengemukakan beberapa teori motivasi antara lain sebagai berikut : 1) Teori hedonisme Hedonisme adalah suatu aliran di dalam falsafat memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

18

2) Teori naluri Pada dasarnya manusia memilik i tiga dorongan nafsu pokok yang dalam hal ini disebut naluri, yaitu : a) dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri. b) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri. c) dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahankan jenis. 3) Teori reaksi yang dipelajari Teori ini berpandangan bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola -pola tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan di tempat orang itu hidup. 4) Teori daya pendorong Teori ini merupakan perpaduan antara teori nalur i dengan teori reaksi yang dipelajari. 5) Teori kebutuhan Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakekatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya.

3. Prestasi Belajar a. Pengertian prestasi belajar Sudarto (1984 : 23) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil belajar yang dapat dicapai siswa saat dilakukan evaluasi.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

19

Sedangkan W.S. Winkel (1991 : 39) menyatakan bahwa prestasibj adalah bukti hasil belajar yang dapat dicapai siswa setelah melakukan proses belajar.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

20

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. (1998). Psikologi Umum. Semarang: IKIP Semarang. Bimo Walgito. (1985). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah . Yogyakarta: Andi Offset. Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dewa Ketut Sukardi. (1984). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu. Djumhur dan Moh Surya. (1975). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah. Bandung: CV Ilmu Hadari Nawawi. (1981). Strategi Pembelajaran . Jaka rta: Bumi Saksara. Nana Sudjana. (1993). Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Oemar Hamalik (2002). Interaksi Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Prayitno dan Erman Anti. (2001). Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta. Saifuddin Azwar. (1988). Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sardiman AM. (1992). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sudarto. (1984). Media Pembelajaran . Bandung: Angkasa. Suharsimi Arikunto. (1992). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bumi Aksara. Winkel. (1991). Psikologi Pengajaran . Jakarta: Grasindo.

Diunduh dari www.muliacom.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai