Soemarno 2006
Atmosfer terdiri atas: 78.1% (volume) Nitrogen 21.0% Oksigen 0.9% Argon 0.03% CO2 Biasanya 1-3% UAP AIR Gas-gas lain pada konsentrasi kurang dari 0.002%: Ne, He, Methan, Krypton, NO, H2, Xe, SO2, Ozone, NO2, NH3, dan CO.
REAKSI FOTOKIMIA: reaksi-reaksi kimia yang terjadi di atmosfer sebagai akibat dari penyerapan foton cahaya oleh molekul-molekul. Energi (E) dari suatu foton cahaya dihitung dengan rumus: E = hv h adalah konstante Planck v adalah frekuensi gelombang cahaya, yang nilainya berbanding terbalik dg panjang gelombang cahaya Ultraviolet mempunyai frekuensi lebih tinggi daripada visible light, sehingga lebih energetik dan mempunyai kemampuan lebih besar untuk memecahkan ikatan kimia dalam molekul-molekul yang menyerap cahaya ini.
Thermosphere
Mesosphere
50 km
Bumi
Salah satu reaksi fotokimia dalam atmosfir adalah yang menghasilkan ozone :
Kalai molekul oksigen menyerap radiasi ultraviolet dg panjang gelombang 135176 nm dan 240-260 nm di dalam stratosfer: O2 + hv O + O2 + M O + O O3 + M
M adalah third body, seperti molekul N2, yang mampu menyerap kelebihan energi yang dihasilkan oleh reaksi tsb. Ozon mempunyai kemampuan besar untuk menyerap radiasi ultraviolet dg panjang gelombang 220-230 nm, sehingga temperatur tinggi di stratosfer. Lapisan ozon menjadi filter pelindung untuk menyerap radiasi ultraviolet dari cahaya matahari
PARTIKULAT.
Ukuran partikelnya sangat beragam, mulai dari agregat beberapa molekul sampai dengan partikel yang kasat mata.
Partikel-partikel sangat halus (condensation nuclei) berfungsi sebagai inti pengembunan uap air di atmosfer dan sangat esensial bagi pembentukan tetestetes air hujan
Aerosol: partikel-partikel berukuran koloidal yang adal di atmosfer - dispersion aerosol - concensation aerosol
M
Pertukaran substansi kimia (M) dengan partikel
Mat ahari
Partike l
Molekul yang energetik, exited, reaktif akibat dari sbsorpsi radiasi matahari , M*
Permukaan bumi
PROSES FOTOKIMIA.
Penyerapan energi bebas radiasi ultraviolet oleh molekul di udara dapat mengakibatkan terjadinya reaksi-reaksi fotokimia.
NO2 merupakan salah satu molekul yang aktif secara fotokimia, dan snagat penting dalam proses pembentukan SMOG
Molekul NO2 ini mampu menyerap energi ultraviolet (hv), menjadi molekul yang excited secara elektronik (NO2*): NO2 + hv NO2*
Molekul-molekul yang telah menyerap energi seperti ii sifatnya tidak stabil dan reaktif.
3.
4.
5.
O2* + Na
O2 + Na*
1.
Transfer energi intra-molekuler: Energi ditransfer dalam suatu molekul XY* XY^
dimana ^ adalah kondisi excited yg lain dari molekul yang sama 2. Isomerisasi spontan, nitrobenzaldehid menjadi asam nitroso-benzoat COH + hv NO2 3. Fotoionisasi melalui kehilangan elektron N2* N2+ + eNO COOH
Energi inframerah yang diserap oleh molekul-molekul di udara pada akhirnya dilepaskan sebagai panas dan mengakibatkan naiknya suhu udara
.COH
Radikal bebas ini sangat reaktif dan terlibat dalam berbagai reaksi kimia atmosfer, lifetime nya pendek.
Reaksi fotolisis uap asam nitrit: HONO + hv HO* + NO Kalau ada bahan organik, gugus HO* ini dapat terbentuk sebagai hasiul intermedier dalam reaksi pembentukan smog fotokimia. Reaksi fotolisis ozon: O3 + hv ( < 315 nm) O* + H2O 2 HO*
O* + O2
Dalam troposfer, gugusan HO* dapat bereaksi dengan methan dan CO: CH4 + HO* CO + HO* H3C* + H2O CO2 + H
Selanjutnya gugus methil yang reaktif (H3C*) dapat bereaksi dengan O2 menghasilkan gugus methil-peroksil: H3C* + O2 H3COO*
Atom H yang dihasilkan dalam reaksi di atas dapat bereaksi dengan O2 menghasilkan gugus hidro-peroksil: H + O2 HOO* Gugus hidro-peroksil dapat mengalami reaksi-reaksi: HOO* + HO* HOO* + HOO* HOO* + NO HOO* + O3 H2O + O2 H2O2 + O2 NO2 + HO* 2 O2 + HO*
Konsentrasi gugus hidroksil diperkirakan 2 x105 hingga 1 x 106 gugus per cm3 dalam troposfer. Konsentrasi di daerah tropis lebih tinggi Di hemisfer selatan sekitar 20% lebih tinggi dp di belahan utara Gugus hidro-peroksil merupakan hasil antara daalam berbagai reaksi kimia Reaksi disosiasi fotolitik dari form-aldehide: HCHO + hv HC*O + O2 H + HC*O (gugus formil reaktif) HOO* + CO
HCl
X O
O3 HNO 3 NO 2 O(3P) N2, O2 H2, O2 O(1D) hv X HX *CH2CCl3 NH2
N O
H2 O hv
HO*
CO H2 H NO O2, N2
H2S
HS
SO2
O3
CxHy1O2
H2 O HO2
C O
CO2(aq) + H2O
H+ + HCO3-
Gas SO2 di udara membentuk asam bila larut air: SO2(g) + H2O H+ + HSO3-
Partikulat kalsium oksida, hidroksida dan karbonat dapat berada di udara: Ca(OH)2(s) + H2SO4(aq) CaSO4(s) + 2 H2O
Gas amonia dapat terbentuk dari hasil biodegradasi senyawa organik nitrogen: NO3-(aq) + 2(CH2O)(biomasa) + H+ NH3(g) + HNO3(aq) NH3(g) + 2CO2 + H2O NH4NO3(aq)
NH3(aq) + H2SO4(aq)
NH4HSO4(aq)
REAKSI-REAKSI OKSIGEN ATMOSFER Oksigen terlibat dalam rekasi pembakaran bahan bakar fosil: CH4(gas alam) + 2O2 Oksigen juga terlibat dalam reaksi pelapukan : 4FeO + O2 2Fe2O3 Oksigen dikembalikan ke atmosfer melalui fotosintesis tumbuhan hijau: CO2 + H2O + hv (CH2O) + O2 CO2 + 2H2O
Atom oksigen dapat dihasilkan melalui reaksi fotolisis: O2 + hv O + O O3 + hv (<308 nm) O* + O2 O+O+O O2 + O* Ion oksigen O+ dapat terbentuk akibat radiasi ultraviolet: O + hv O+ + e-
O+ + O2 O+ + N2
O2+ + O NO+ + N
Ozon O3 mempunyai fungsi protektif yg penting karena ia mampu menyerap ultraviolet: O2 + hv O + O O + O2 + M O3 + M (increased energy)
M adalah molekul-molekul seperti N2 atau O2 yang mampu menyerap energi yg dihasilkan oleh reaksi tsb.
Ozon mampu menyerap kuat ultraviolet dg panjang gelombang 220-330 nm.
O2 + O O2 + O2 O2 + HOO*
Gugus HO* juga dapat dibentuk dari reaksi: HOO* + O HO* + O2 Reaksi dengan NO: O3 + NO NO2 + O N2O + O
NO2 + O2 NO + O2 2 NO
Ozon dalam troposfer bersifat sebagai pencemar, ia bersifat toksik bagi tumbuhan dan binatang, dan merusak material, terutama karet.
NO+ + N N + O NO+ + N
Pada D-region di Ionosfer (50-85 km), NO+ dihasilkan dari reaksi ionisasi: NO + hv NO+ + eN2 + hv N2+ + eReaksi pembentukan smog fotokimia: NO2 + hv NO + O
CO2 atmosfer Konsentrasinya di atmosfer sekitar 350 ppm, non-polutan CO2 bersama dengan uap air mampu menyerap energi infra-red Perubahan konsentrasi CO2 atmosfer dapat mengakibatkan perubahan iklim global melalui greenhouse effect. Faktor penyebab naikknya konsentrasi CO2 atmosfer adalah konsumsi bahan bakar fosil yg mengandung karbon. Dalam stratosfer terjadi reaksi foto-disosiasi oleh ultraviolet: CO2 + hv CO + O
AIR DI ATMOSFER. Uap air di troposfer sekitar 1-3% Uap air mampu menyerap energi infra-red, sangat mempengaruhi neraca panas Awan yg terbentuk dari uap air mampu memantulkan radiasi matahari dan mempunyai efek menurunkan suhu atmosfer. Pada malam hari, uap air di atmosfer berfungsi sebagai blanket, menahan panas dari bumi dengan jalan menyerap radiasi infra-red.
AUDIT LINGKUNGAN
Marnos 2002