Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nabilah

NIM : 1605115039
Tugas : Kimia Lingkungan

REAKSI DAN DAMPAK DARI PHOTOCHEMICAL SMOG


A. Reaksi Photochemical Smog

Smog merupakan gabungan kata antara smoke (asap) dan fog (kabut), yang berarti
kabut yang berisi gas pencemar udara. Fotokimia adalah proses reaksi kimia yang
diakibatkan oleh adanya cahaya. Photochemical smog adalah campuran polutan yang
terbentuk ketika senyawa NOx dan senyawa organik yang mudah menguap (volatile organic
compounds atau VOCs) bereaksi dengna cahaya matahari sehingga menyebabkan kabut
kecoklatan di atas kawasan perkotaan. Polutan yang terdapat pada photochemical smog
adalah ozon, lachrymator (substansi kimia yang dapat menyebabkan iritasi mata), dan zat-zat
kimia berbahaya lainnya.

Proses terjadinya photochemical smog sangat bergantung pada waktu. Kondisi lalu
lintas pada pagi hari dapat meningkatkan emisi oksida nitrogen dan senyawa VOC seperi no
methane hydrocarbon (NMHC). Polutan nitrogen oksida yang paling berbahaya yang
diemisikan oleh kendaraan bermotor adalah NO dan NO 2 yang biasanya disebut NOx.
Kemudian, kepadatan lalu lintas berkurang. Polutan oksida nitrogen (NOx) tersebut
cenderung memasuki atmosfer dalam bentuk NO dan proses fotokimia pada atmosfer dapat
merubah NO menjadi NO2, sehingga meningkatkan konsentrasi senyawa tersebut.
2NO + O2  NO2
Pada siang hari, sinar matahari bersinar dengan terang dan meningkatkan intensitas
cahaya matahari yang memasuki permukaan bumi. Langkah awal dalam reaksi fotokimia
adalah penyerapan foton oleh atom, molekul, radikal bebas, atau ion. Hasil penyerapan ni
sangat bergantung pada energi, yaitu panjang gelombang foton. Sinar ultraviolet sangat
diperlukan untuk memicu terjadinya photochemical smog.

NO2 bersifat sangat spesifik dalam kimia atmosfer karena disosiasi atau diuraikan
secara fotokimia oleh cahaya matahari dengan panjang gelombang kurang dari 430 nm untuk
menghasilkan atom oksigen yang sangat reaktif atau yang biasa dikenal dengan oksigen
radikal.
Berikut reaksi penguaraian nitrogen dioksida (NO 2) oleh sinar matahari menjadi
nitrogen monoksida (NO) dan oksigen radikal.
NO2 + hv (λ < 420nm)  NO + O*
Oksigen radikal dapat bereaksi dengan gas oksigen (O2) menjadi ozon (O3) :
O* + O2  O3
Kemudian ozon bereaksi dnegan nitrogen monoksida membentuk nitrogen dioksida dan
gas oksigen.
O3 + NO  NO2 + O2
Pada saat yang bersamaan, senyawa kimia berbahaya, seperti PAN (peroxyacyl
nitrates), diproduksi melalui reaksi antara nitrogen oksigen dengan senyawa hidrokarbon (R)
di bawah sinar matahari. Di alam, gas ini dapat dihasilkan melalui proses terbentuknya petir.
Proses pembentukan PAN dapat dilihat sebagai berikut.
CH3CHO + OH*  CH3C*O + H2O
CH3C*O + O2  CH3C(O)OO* (acetylperoxy)
NO2 + CH3C(O)OO*  CH3C(O)OONO2 (PAN)

Senyawa hidrokarbon utama yang berperan dalam dalam reaksi tersebut adalah VOCs.
Reaksi organik dan inorganik yang mengandung oksigen (RO x) dengan nitrogen monoksida
akan menghasilkan lebih banyak nitrogen dioksida.
NO + ROx  NO2 + produk lainnya

Gambar 1. Reaksi Senyawa Kimia yang Menyebabkan Terjadinya Photochemical Smog


Partikulat yang terbentuk akan menghasilkan asap (smoke) yang dapat berasal dari
pembakaran bahan bakar dan molekul yang mengandung karbon seperti aldehid, keton, dan
hidrokarbon.
RCH3 + 2O2 + 2NO  RCHO + 2NO2 + H2O

B. Dampak Yang Di Hasilkan Dari Photochemical Smog

Dampak negatif utama dari photochemical smog terjadi pada:

1. Kesehatan dan kenyamanan manusia


Dampak negatif photochemical smog bagi kesehatan manusia dapat disebabkan oleh
kandungan polutan pada smog itu sendiri dan efek yang terjadi karenanya, seperti
kurangnya paparan sinar matahari. Berkurangnya sinar matahari yang mengenai kulit
akibat terjadinya smog akan menyebabkan kurangnya suplai vitamin D. Kekurangan
suplai vitamin D dapat menyebabkan terjadinya penyakit rakhitis pada sebagian orang.
Kandungan polutan pada smog dapat menyebabkan iritasi mata, kanker, infeksi saluran
pernapasan, asma, dan penyakit-penyakit lainnya.

2. Kerusakan material
Material seperti karet dapat retak dan mengalami penuaan karena terpapar ozon yang ada
pada smog. Oleh sebab itu, karet seringkali digunakan sebagai tes keberadaan ozon.
Kandungan asam pada smog juga dapat menyebabkan kerusakan dan pelapukan berbagai
material.

3. Efek terhadap atmosfer

4. Racun bagi tanaman


Ada 3 senyawa pada smog yang menjadi penyebab utama rusaknya tanaman, yaitu ozon,
PAN, dan nitrogen oksida. Dari ketiga senyawa tersebut, PAN merupakan senyawa yang
paling beracun bagi tanaman. Paparan PAN dapat menyebabkan daun-daun muda
mengalami bronzing dan glazing pada permukaannya.

Anda mungkin juga menyukai