Anda di halaman 1dari 3

KIMIA ATMOSFER

Kimia Atmosfer merupakan semua reaksi-reaksi kimia yang terjadi pada atmosfer bumi. Atmosfer sendiri terdiri dari lapisan tipis atas campuran gas-gas yang mengelilingi permukaan bumi. Gas-gas tersebut diantaranya 78,1% Nitrogen, 21% Oksigen, 0,9% Argon, dan 0,03% Karbondioksida. Umumnya udara mengandung 1-3% uap air dan beberapa lainnya merupakan gas buangan di bawah 0,002% seperti Ne, He, CH3, Cr, NO, Xe, SO2, O3, NO2, NH3, dan CO2. Melalui gambar di samping, dapat diketahui tingkat lapisan-lapisan atmosfer bumi pada ketinggian tertentu berdasarkan perbedaan temperaturnya. Selain itu, dapat ditemukan pula beberapa reaksi yang terjadi pada setiap tingkatan atmosfer beserta spesies yang dipengaruhi oleh fotoreaksi. Menurut prinsip Lee Chateleur, stratifikasi pada masing-masing tingkatan mampu menjelaskan perbedaan sifat fisik dan kimia pada tiap lapisan atmosfer. Troposfer: bila h, P, dan T, maka reaksi cenderung eksotermis dan katabolisme. Stratosfer: bila h, P, dan T, maka reaksi endotermis dan katabolisme. Mesosfer: bila h, P, dan T, maka reaksi menjadi lebih sulit dengan makin jarangnya terdapat tumbukan antar molekul. Termosfer: bila h, P, dan T, maka reaksi semakin sulit terjadi. Proses kimia atmosfer melibatkan partikel padat dan cair dalam fase aerosol (awan) sebagai sumber dan buangan untuk spesies fase gas, tempat terjadinya reaksi padatan pada permukaan, serta sebagai kumpulan dari reaksi fase cair. Reaksi Fotokimia merupakan reaksi kimia sebagai akibat dari penyerapan foton cahaya oleh spesies kimia, khususnya radiasi ultraviolet dari matahari untuk mengoksidasi komponenkomponen yang tak segera dioksidasi oleh oksigen. Reaksi ini dapat terjadi pada suhu/energi yang lebih rendah bila ditambahkan katalis di dalamnya. Nitrogen dioksida (NO2) merupakan salah satu spesies aktif secara fotokimia yang ditemukan pada atmosfer tercema dan berperan penting dalam proses terbentuknya smog (kabut). NO2 dapat menyerap cahaya energi hv yang menghasilkan molekul elektronik tereksitasi yang bersifat sangat radikal (NO2*). Reaksinya dapat dilihat sebagai berikut:

Beberapa reaksi fotokimia yang terjadi di atmosfer ditunjukkan sebagai berikut: 1. Pelepasan energi ke molekul atau atom lain melalui proses physical-quenching yang diikuti oleh pemancaran energi sebagai panas O2* + M O2 + M

2. Disosiasi molekul yang tereksitasi O2* O+O

3. Transfer energi inter-molekuler O2* + Na O2 + Na*

4. Transfer energi intra-molekuler XY* XY^ (kondisi tereksitasi yang lain dari molekul yang sama)

5. Isomerisasi spontan; nitrobenzaldehid menjadi asam nitroso-benzoat

COH + hv NO2

COOH

NO

6. Fotoionisasi dengan hilangnya elektron N2* N2+ + e-

Energi inframerah yang diserap oleh molekul-molekul di udara pada akhirnya dilepaskan sebagai panas yang mengakibatkan meningkatnya suhu udara. 7. Reaksi langsung dengan molekul lainnya O2* + O3 2 O2 + O

8. Luminescence ialah hilangnya energi karena adanya emisi radiasi elektromagnetik NO2* NO2 + hv (berperan dalam proses pembentukan smog)

Di atmosfer terdapat ion dan radikal dalam jumlah yang banyak. Pada lapisan atmosfer bagian atas, baik ion positif maupun ion negatifnya bersifat stabil karena seperti yang disebutkan pada prinsip Lee Chateleur bahwa semakin tinggi suatu lapisan tersebut, maka tekanan yang ada menjadi semakin rendah sehingga tumbukan antar molekul ion ataupun radikal menjadi jarang dan bahkan sulit terjadi. Salah satu penyebab suatu molekul ataupun atom menjadi sangat radikal diakibatkan oleh reaksi terhadap cahaya ultraviolet dengan intensitas tinggi. Pada lapisan troposfer, terbentuk pula ion-ion dari fenomena gesekan titiktitik air dan kompresi selama presipitasi akibat fenomena turunnya massa udara dingin maupun adanya angin panas yang kuat (Fenomena Foehn/Sharav/Santa Ana). Radiasi elektromagnetik dan energik di atmosfer yang menghasilkan atom ataupun kumpulan atom dengan elektron yang tidak berpasangan disebut sebagai radikal bebas. Terdapat tiga proses pembentukan radikal bebas sebagai berikut: 1. Inisiasi yaitu proses pembentukan radikal 2. Propagasi yaitu reaksi radikal dengan senyawa netral

3. Terminasi yaitu reaksi antar radikal Selain itu terdapat pula dua reaksi lain yang juga terjadi di atmosfer yaitu reaksi kimi dan biokimia

Nama : Endah Septyani H. S NRP : 3310100100

Jurusan : Teknik Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai