Anda di halaman 1dari 78

Panel Surya Pembangkit Listrik Mandiri

Written by Administrator Friday, 31 July 2009 04:12

Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan dengan pemasangan panel surya - solar cells, panel surya solar cells mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik tersebut disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu. Dalam penggunaan panel surya - solar cells untuk membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel sel surya:

Panel surya - solar cells memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel sel surya pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore. Panel surya - solar cells menghasilkan listrik arus searah DC. Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED. Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV, wifi (wireless fideliity), dll. Kalau kita membuat rumah baru, disarankan untuk menggunakan PLN dan panel surya - solar cells Panel sel surya digunakan untuk sebagian penerangan (dalam hal ini menggunakan arus searah DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari Es, sebagian penerangan dll. Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki ingin digunakan menyalakan perangkat AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka diperlukan inverter yang dapat mengubah listrik DC menjadi AC. Sesuaikan kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan

panel sel surya, inverter, aki.

Lampu LED sebagai Penerangan Rumah

Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED. Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt. Kekurangannya adalah: * Instalasi kabel baru untuk lampu LED. * Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal. Keuntungannya adalah: * Penggunaan energi yang kecil * Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa * Penggunaan kabel listrik 2 inti. Lampu AC Voltage Watt Lifetime Harga 220 VAC 15 Watt 6,000 jam + Rp. 25,000 Lampu LED 12 VDC 3 Watt 50,000 jam + Rp. 250,000

Panel Sel Surya untuk Listrik AC


Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini. Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masingmasing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari. Energi surya 4 jam Jumlah panel sel surya 24 panel Kapasitas panel sel surya 210 Watt Perhitungan Hasil 4 x 24 x 210 20.160 Watt hour

Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya. Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM. Dengan kata lain diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.

Jumlah Aki Voltage Ampere 100

Perhitungan

Hasil

12 Volt 100 Ampere hour 100 x 12 x 100 120.000 Watt hour

Pembangkit Listrik Tenaga Surya


Written by Administrator Saturday, 15 August 2009 12:48

Kenapa menggunakan tenaga matahari/ surya?

Indonesia memiliki karunia sinar matahari. Hampir di setiap pelosok Indonesia, matahari menyinari sepanjang pagi sampai sore. Energi matahari yang dipancarkan dapat diubah menjadi energi listrik dengan menggunakan panel sel surya (solar cells). Pembangkit listrik tenaga surya adalah ramah lingkungan, dan sangat menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik menggunakan uap (dengan minyak dan batubara). Perkembangan teknologi dalam membuat panel sel surya yang lebih baik dari tingkat efisiensi, pembuatan aki yang tahan lama, pembuatan alat elektronik yang dapat menggunakan Direct Current, adalah sangat menjanjikan. Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar cells) masih dirasakan mahal karena tidak adanya subsidi. Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah listrik bersubsidi. Bayangkan pengusahaan/ penambangan minyak tanah, batubara (yang merusak lingkungan), pembuatan pembangkit tenaga listrik uap, distribusi tenaga listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya besar. Kelebihan penggunaan listrik tenaga surya: * Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis * Bersih, ramah lingkungan * Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang * Praktis, tidak memerlukan perawatan * Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
Panel surya sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mendapatkan tenaga listrik pada pagi sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari. Umumnya kita menghitung maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam.

Tenaga listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada malam hari, dimana tanpa sinar matahari.

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari, maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:

Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt). Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).

Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan, perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya dengan panel surya memiliki daya tahan 20 - 25 tahun. Baterai dan beberapa komponen lainnya dengan daya tahan 3 - 5 tahun. Beberapa komponen dari pembangkit listrik tenaga surya (cara kerjanya dapat dibaca di Instalasi Listrik Tenaga Surya):

Panel sel surya Charge controller Baterai Inverter

Kesimpulan orang menggunakan panel sel surya (solar cells) karena:


Ingin berkontribusi pada lingkungan Tidak mau tergantung pada PLN Daerah terpencil, tenaga listrik dari panel surya (solar cells) lebih murah.

Aplikasi tenaga surya


Written by Administrator Saturday, 15 August 2009 14:06

Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120 ribu terawatt.Pada prinsipnya tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:

Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan turbin.

Pembangkit listrik tenaga surya besar. Mengubah sinar surya menjadi listrik dengan panel surya photovoltaik. Pembangkit listrik tenaga surya portabel / kecil.

Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:


Tenaga surya untuk penerangan di rumah. Tenaga surya untuk penerangan lampu jalan (PJU) Tenaga surya untuk penerangan lampu taman Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk kamera CCTV. Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk instalasi wireless (WIFI), radio pemancar, perangkat komunikasi. Tenaga surya untuk perangkat signal kereta api, kapal. Tenaga surya untuk rumah walet, irigasi, pompa air. Tenaga surya sebagai portable power supply Tenaga surya sebagai pemanas untuk menggerakkan turbin sebagai pembangkit listrik tenaga surya seperti di Nevada Amerika. Tenaga surya sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.

Instalasi listrik tenaga surya


Written by Administrator Monday, 17 August 2009 09:50

Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. Panel surya/ solar cells/ solar panel Charge controller Inverter Battery

Panel surya/ solar cells/ solar panel: panel surya menghasilkan energi listrik tanpa biaya, dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan

arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan maksimun). Jenis panel surya dapat di baca disini. Charge controller, digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai. Tegangan maksimun yang dihasilkan panel surya pada hari yang terik akan menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai. Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current). Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga surya. Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari. Diagram instalasi pembangkit listrik tenaga surya ini terdiri dari panel surya, charge controller, inverter, baterai.

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya di paralel untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel surya dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk menghidupkan beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi, Radio, komputer, dll, arus baterai disupply oleh inverter. Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan

mengenai kebutuhan daya:


Jumlah pemakaian Jumlah panel surya Jumlah baterai

Perhitungan keperluan daya (perhitungan daya listrik perangkat dapat dilihat pada label di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual):

Penerangan rumah: 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour. Televisi 21": @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour Kulkas 360 liter : @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak selalu hidup, umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering dibuka pintu) = 1080 Watt hour Komputer : @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour Perangkat lainnya = 400 Watt hour Total kebutuhan daya = 3480 Watt hour

Jumlah panel surya yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt (perhitungan adalah 5 jam maksimun tenaga surya):

Kebutuhan panel surya : (3480 / 100 x 5) = 7 panel surya.

Jumlah kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:

Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk pemenuhan kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya kita kalikan 2 x lipat : 3480 x 2 = 6960 Watt hour = 6960 / 12 Volt / 100 Amp = 6 batere 100 Ah. Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa sinar matahari) : 3480 x 3 x 2 = 20880 Watt hour =20880 / 12 Volt / 100 Amp = 17 batere 100 Ah. Instalasi pembangkit listrik tenaga surya dapat dilihat pada gambar-gambar di National Geographic Indonesia.

Jenis Panel Surya : Solar Cells Type


Written by Administrator Friday, 31 July 2009 12:32

Jenis panel surya


Panel sel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik. Panel sel surya menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi baterai. Panel sel surya terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga akan berkurang. Dengan menambah panel sel surya (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya. Umumnya panel sel surya dengan ukuran tertentu memberikan hasil tertentu pula. Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik DC (Direct Current) sebesar x Watt per hour/ jam. Efesiensi Perubahan Daya
Mono Sangat Baik

Daya Biaya Tahan


Sangat Baik

Keterangan

Penggunaan

Baik

Kegunaan Pemakaian Luas Cocok untuk produksi massal di masa depan Bekerja baik dalam

Sehari-hari

Poly

Baik

Sangat Sangat Baik Baik

Sehari-hari

Amorphous

Cukup Baik

Cukup Baik

Sehari-hari & perangkat komersial (kalkulator) Pemakaian di luar angkasa

Baik

pencahayaan fluorescent Berat & Rapuh

Compound (GaAs)

Sangat Baik

Sangat Cukup Baik Baik

Jenis panel sel surya: Polikristal (Poly-crystalline) Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal

untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung. Monokristal (Mono-crystalline) Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Amorphous Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides. More recently, improvements in a-Si construction techniques have made them more attractive for large-area solar cell use as well. Here their lower inherent efficiency is made up, at least partially, by their thinness - higher efficiencies can be reached by stacking several thin-film cells on top of each other, each one tuned to work well at a specific frequency of light. This approach is not applicable to c-Si cells, which are thick as a result of their construction technique and are therefore largely opaque, blocking light from reaching other layers in a stack. The main advantage of a-Si in large scale production is not efficiency, but cost. a-Si cells use approximately 1% of the silicon needed for typical c-Si cells, and the cost of the silicon is by far the largest factor in cell cost. However, the higher costs of manufacture due to the multi-layer construction have, to date, make a-Si unattractive except in roles where their thinness or flexibility are an advantage.

Perkiraan Biaya Panel Surya Solar Cells


Written by Administrator Monday, 17 August 2009 09:43

Jadi kalau dari tadi kita membicarakan penggunaan tenaga surya untuk pembangkit listrik sendiri/ mandiri, berapakah harga panel sel surya? Harga panel sel surya tergantung dari beberapa faktor: * Type panel/ teknologi/ efisiensi * Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam Perkiraan harga panel untuk 50 Watt Peak adalah sekitar Rp. 2.500.000 di Jakarta. Jadi harga per Watt Peak adalah sekitar Rp. 50.000. Harga

tersebut akan terus turun karena beberapa faktor:


Jumlah pengguna yang semakin besar (karena kesadaran penggunaan energi hijau) Produksi panel sel surya (solar cells) semakin banyak Harga minyak dan batu bara yang semakin mahal Perkembangan teknologi sel surya (solar cells)

Pemeliharaan Panel Surya


Written by Administrator Monday, 17 August 2009 10:05

Pada umumnya panel sel surya tidak membutuhkan pemeliharan yang rutin seperti genset. Genset umumnya diharuskan untuk dihidupkan satu kali seminggu, pemeriksaan oli, pemeriksaan batere, dll. Pemeliharaan panel sel surya: Dibersihkan berkala untuk tidak mengurangi penyerapan intensitas matahari. Mengatur letak dari panel sel surya supaya mendapatkan sinar matahari langsung dan tidak terhalangi objek (pohon, jemuran, bangunan, dll)

Ukuran Panel Surya : Solar Cells


Written by Administrator Saturday, 12 September 2009 08:42

Beberapa contoh implementasi panel sel surya solar cells dan perangkat yang menggunakan energi yang dihasilkan: Ukuranpanel sel surya - solar cells Jumlah Watt untuk pengisian batere (5 jam sehari) Lampu LED 3 Watt (pemakaian 12 jam) Lampu jalan LED 21 Watt (pemakaian 12 jam) 10 WP 50 W, 4.17 A 20 WP 100 W, 8.33 A 50 WP 250 W, 20.83 A 80 WP 400 W, 33.33 A 120 WP 600 W, 50 A 16 (576 W) 2 (504 W)

1 (36 W) 3 (108 W) 7 (252 W) 11 (396 W) 1 (252 W) 1 (252 W)

Spesifikasi teknis panel surya (dapat berubah sesuai dengan produk): Output power Cell type Max Power (W) 20 Multi 20 50 Multi 50 80 Amorphous 88 80 Multi 85 120 Multi 120

Min Power (W) Open circuit voltage 21.6 (Voc) Short circuit current 1.3 (Isc) Max Power Voltage 17.2 (Vpm) Max Power Current (Ipm) Max System Voltage (V) Dimension L x W x H(mm) Module Efficiency Weight (kg) 2.4 5.5 1.17 21.6 2.98 17.6 2.85

76 63.3 2.08 47.6 1.68 600

76 21.6 5.15 17.3 4.63 600

114 21.3 7.81 17.1 7.02 540

639 x 294 x 835 x 540 x 1129 x 934 x 1214 x 545 1499 x 662 23 28 46 x 35 x 46 7.6 17 14.1 9 13.1 14

Solar Cells Panel


Written by Administrator Tuesday, 05 January 2010 01:08

Perbedaan utama dari solar cell panel adalah bahan produksi dari solar cells panel. Bahan solar cells panel yang paling umum adalah crystalline silicon. Bahan crystalline dapat terdiri dari single crystal, mono or single-crystalline, dan poly atau multi-crystalline. Selain itu solar cells panel ada yang terbuat dari lapisan tipis amorphous silicon. Sel Crystalline silicon mempunyai 2 tipe yang hampir serupa, meskipun sel single crystalline lebih efisien dibandingkan dengan polycrystalline karena poly-crystalline merupakan ikatan antara sel-sel. Keunggulan dari amorphous silicon adalah harga yang terjangkau tetapi tidak se efisien crystalline silicon solar cells.
Mengenal Performansi Solar Cell Panel

Total pengeluaran listrik (wattage) dari solar cells panel adalah sebanding dengan voltase/ tegangan operasi dikalikan dengan arus operasi saat ini. Solar cells panel dapat menghasilkan arus dari voltase yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan

baterai, yang menghasilkan arus dari voltase yang relatif konstan. Karakteristik output dari solar cells panel dapat dilihat dari kurva performansi, disebut I-V curve. I-V curse menunjukkan hubungan antara arus dan voltase.

Gambar diatas menunjukkan tipikal kurva I-V. Voltase (V) adalah sumbu horizontal. Arus (I) adalah sumbu vertikal. Kebanyakan kurva I-V diberikan dalam Standar Test Conditions (STC) 1000 watt per meter persegi radiasi (atau disebut satu matahari puncak/ one peak sun hour) dan 25 derajat Celcius/ 77 derajat Fahrenheit suhu solar cells panel. Sebagai informasi STC mewakili kondisi optimal dalam lingkungan laboratorium.

Kurva I-v terdiri dari 3 hal yang penting: 1. Maximum Power Point (Vmp dan Imp) 2. Open Circuit Voltage (Voc) 3. Short Circuit Current (Isc)
Maximum Power Point (Vmp&Imp)

Pada kurva I-V, Maximum Power Point Vmp dan Imp, adalah titik operasi, dimana maksimum pengeluaran/ output yang dihasilkan oleh solar cells panel saat kondisi operasional. Dengan kata lain, Vmp dan Imp dapat diukur pada saat solar cells panel diberi beban pada 25 derajat Celcius dan radiasi 1000 watt per meter persegi. Pada kurva di atas voltase 17 volts adalah Vmp, dan Imp adalah 2,5 ampere. Jumlah watt pada batas maksimum ditentukan dengan mengalikan Vmp dan Imp, maksimum jumlah watt pada STC adalah 43 watt.

Output berkurang sebagaimana voltase menurun. Arus dan daya output dari kebanyakan modul solar cells panel menurun sebagaimana tegangan/ voltase meningkat melebih maximum power point.

Open Circuit Voltage (Voc)

Open Circuit Voltage Voc, adalah kapasitas tegangan maksimum yang dapat dicapai pada saat tidak adanya arus (current). Pada kurva I-V, Voc adalah 21 volt. Daya pada saat Voc adalah 0 watt. Voc solar cells panel dapat diukur dilapangan dalam berbagai macam keadaan. Saat membeli modul, sangat direkomendasikan untuk menguji voltase untuk mengetahui apakah cocok dengan sepisifikasi pabrik. Saat menguji voltase dengan multimeter digital dari terminal positif ke terminal negatif. Open Circuit Voltage (Voc) dapat diukur pada pagi hari dan sore hari.
Short Circuit Current (Isc)

Short Circuit Current Isc, adalah maksimum output arus dari solar cells panel yang dapat dikeluarkan (output) di bawah kondisi dengan tidak ada resistansi atau short circuit. Pada kurva I-V diatas menunjukkan perkiraan arus 2,65 Ampere. Daya pada Isc adalah 0 watt. Short circuit current dapat diukur hanya pada saat membuat koneksi langsung terminal positif dan negatif dari modul solar cells panel.
Label Spesifikasi Solar Cell Panel

Semua nilai ditemukan pada kurva I-V digunakan untuk menciptakan label yang spesifik untuk setiap modul solar cells panel. Semua model ditera di bawah standar kondisi tes. Label Spesifikasi dapat ditemukan di bagian belakang dari module solar cells panel: Electrical rating at 1.000 Watt/m2

AM 1.5, Temperature Cell 25 degree Celcius Max. Power: 43 W Voc: 21.4 V Vmp: 17.3 V Isc: 2.65 A Imp: 2.5 A
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Solar Cells Panel Lima hal utama yang mempengaruhi unjuk kerja/ performansi dari modul solar cells panel:

1. Bahan pembuat solar cells panel 2. Resistansi beban 3. Intensitas cahaya matahari 4. Suhu/ temperatur solar cells panel 5. Bayangan/ shading.
Resistansi Beban

Tegangan baterai adalah tegangan operasi dari solar cell panel module, apabila baterai dihubungkan langsung dengan solar cell panel modul. Sebagai contoh, umumnya baterai 12 Volt, voltase/ tegangan baterai biasanya antara 11.5 sampai 15 Volts. Untuk dapat mencharge baterai, solar cell panel harus beroperasi pada voltase yang lebih tinggi daripada voltase baterai bank. Effisiensi paling tinggi adalah saat solar panel cell beroperasi dekat pada maximum power point. Pada contoh di atas, tegangan baterai harus mendekati tegangan Vmp. Apabila tegangan baterai menurun di bawah Vmp, ataupun meningkat di atas Vmp, maka effisiensi nya berkurang.

Intensitas Cahaya Matahari

Semakin besar intensitas cahaya matahari secara proposional akan menghasilkan arus yang besar. Seperti gambar berikut, tingkatan cahaya matahari menurun, bentuk dari kurva I-V menunjukkan hal yang sama, tetapi bergerak ke bawah yang mengindikasikan menurunnya arus dan daya. Voltase adalah tidak berubah oleh bermacam-macam intensitas cahaya matahari. Suhu solar cell panel

Sebagaimana suhu solar cell panel meningkat diatas standar suhu normal 25 derajat Celcius, efisiensi solar cell panel modul effisiensi dan tegangan akan berkurang. Gambar di bawah ini mengilustrasikan bahwa, sebagaimana, suhu sel meningkat diatas 25 derajat Celcius (suhu solar cell panel module, bukan suhu udara), bentuk kurva I-V tetap sama, tetapi bergeser ke kiri sesuai dengan kenaikan suhu solar cell panel, menghasilkan tegangan dan daya yang lebih kecil. Panas dalam kasus ini, adalah hambatan listrik untuk aliran elektron. Untuk itu aliran udara di sekeliling solar cell panel module sangat penting untuk menghilangkan panas yang menyebabkan suhu solar cell panel yang tinggi.

Shading/ Teduh/ Bayangan

Solar cell panel, terdiri dari beberapa silikon yang diserikan untuk menghasilkan daya yang diinginkan. Satu silikon menghasilkan 0.46 Volt, untuk membentuk solar cell panel 12 Volt, 36 silikon diserikan, hasilnya adalah 0.46 Volt x 36 = 16.56. Shading adalah dimana salah satu atau lebih sel silikon dari solar cell panel tertutup dari sinar matahari. Shading akan mengurangan pengeluaran daya dari solar cell panel. Beberapa jenis solar cell panel module sangat terpengaruh oleh

shading dibandingkan yang lain. Tabel di bawah ini menunjukkan efek yang sangat ekstrim pengaruh shading pada satu sel dari modul panel surya single crystalline yang tidak memiliki internal bypass diodes. Untuk mengatasi hal tersebut solar cell panel dipasang bypass diode, bypass diode untuk arus mengalir ke satu arah, mencegah arus ke silikon yang kena bayangan.
Persentase dari bayangan pada satu sel Pesenttase dari loss solar panel module 0% 25% 50% 75% 100% 3 sel terkena bayangan 0% 55% 50% 66% 75% 93

* data diambil dari buku Photovoltaics Design and Installation Manual Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan adalah agar solar cell panel tidak terhalang/ shading.

Solar Cell Sederhana ala Mac Gyver

Written by Administrator Friday, 15 January 2010 05:49

Bubuk gula mengandung nano partikel dari Titanium Dioksida, merupakan substansi yang juga digunakan dalam cat. Bila bubuk gula ini dilapisi dengan bahan pewarna organik seperti passionfruit tea maka itu berfungsi sebagai lapisan penyerap cahaya dari perangkat photovoltaic. Pada solar cell dgn sistem pencelupan, material berwarna organik seperti teh dapat menyerap beberapa cahaya yg terlihat dan mengubah energi ke material pembawa elektron seperti TiO2 putih, yg tidak dapat menyerap sendiri. Sekali elektron telah dibangkitkan, mereka perlu pergi ke suatu tempat. Identik dgn sandwich, maka TiO2 berada di antara elektroda yang bersih dan elektroda berbahan grafit yg dibuat dengan cara menggosok pensil di atas kaca. Sebagai sentuhan terakhir tambahkan beberapa larutan elektrolit yg didapat dari larutan iodine yang biasa dipakai untuk pemurnian air. Sensitif solar cell dari system pencelupan ini lebih murah dan lebih dapat tahan lama dibandingkan photovoltaic tradisional, akan tetapi efisiensinya lebih rendah. Cara membuat solar cell sederhana adalah sbb :

* Metoda I
Cara 1 adalah dengan memanfaatkan donat bertabur serbuk gula putih dan passionfruit tea : 1. Rontokkan bubuk gula yg nempel pada donat dan kumpulkan 2. Campur bubuk tsb dgn air panas sambil terus diaduk 3. Saring larutan tsb dgn penyaring halus yg bisa ditemukan, kertas saringan kopi bisa juga digunakan. 4. TiO2 adalah bahan yg tidak larut dalam air. 5. Yang kita perlukan adalah TiO2 dan polymer rantai panjang 6. Masukkan residu/endapan padat yang tertinggal pada kertas saring ke dalam oven yang terpanas ( 500 derajad Celcius ) 7. Keluarkan bubuk TiO2 dan tambahkan alcohol 8. Tuangkan lapisan putih dari larutan TiO2 pada kaca berpenghantar. Kaca ini sebelumnya telah dilapisi lapisan transparan berbahan penghantar ( SnO2 ), sama baiknya dgn film TiO2.

9. Biarkan mengering dan lakukan sampai 10 lapis. 10. Yang kita perlukan selanjutnya adalah jus buah alami seperti : raspberry, blackberry, biji pomegranate/buah delima merah, blackcurrant, daun Kanada, Teh Hibiscus merah atau Passion Tea yg dibuat dari tanaman hibiscus yg mengandung anthrocyanin. Rantai carbon dan hydrogen membuatnya organik. Atau yang paling baik adalah menggunakan Starbucks Passion Tea. 11. Nano partikel TiO2 ini perlu dibuat sensitif dengan memanfaatkan Starbucks Passion Tea. 12. Atau bila tidak, lumatkan salah satu bahan organik tsb di atas dan campur dgn sesendok air. 13. Rendam film tsb selama 5 menit dalam larutan ini untuk memperoleh bekas noda film yg berwarna merah-ungu tua. Bila kedua sisi filmnya tidak membekas secara merata, maka rendam kembali ke dalam larutan jus tsb selama lebih dari 5 menit. 14. Bila menggunakan Starbucks Passion Tea rendam selama beberapa jam sehingga film TiO2 berubah warna dari putih menjadi ungu 15. Bagian yang gelap berarti menyerap cahaya. 16. Cuci film dengan etanol dan secara perlahan keringkan dgn menggunakan tissue. 17. Pemasangan photoelectrochemical solar cell 18. Goreskan pensil pada lapisan film yang bersih sampai berwarna abu-abu. 19. Sediakan tablet iodine yang untuk pemurnian air dan alcohol 20. Potong lapisan film biasa yang berbentuk frame ( bisa dari isolasi Scotch yg bening ) yang bagian tegahnya berlubang dan lubangnya pas seukuran permukaan film TiO2 yang telah berwarna ungu. Teteskan cairan yang berasal dari larutan iodine yang biasanya dipakai untuk pemurnian air pada permukaan TiO2. 21. Kemudian tutup dengan lapisan film biasa di atasnya ( menyerupai sandwich ) dan klem ujung-ujungnya dgn penjepit kertas. 22. Ukur kedua ujungnya dengan mikro ampere maka akan terlihat adanya arus listrik yg kecil yang berubah mengikuti ada tidaknya sumber cahaya. Cara 2 : 1.Lumuri lapisan Titanium Dioksida ( TiO2 ) dengan pewarna alami yang didapat dari jus buah blackberries, raspberries, biji delima

merah, Teh Hibiscus merah, Starbucks Passionfruit Tea, dsbnya.

2. Melapisi elektroda counter :

Solar cell memerlukan plat positif dan negatif untuk berfungsi. Elektroda positif disebut elektroda counter dan dirakit dari plat kaca yang dilapisi bahan penghantar SnO2. Ohmmeter dapat digunakan untuk mengecek bagian mana yang konduktif, tandanya adalah ketika digores dgn kuku jari ini adalah sisi yang kasar. Sisi yang non konduktif ditandai dgn +. Gunakan ujung pensil untuk menggores dan membuat lapisan tipis graphite ( catalytic carbon ) pada permukaan plat konduktif.

3. Tambahkan elektrolit dan merakit solar cell tahap akhir

Larutan iodine berfungsi sbg elektrolit dalam solar cell yaitu untuk melengkapi rangkaian dan meregenerasi pelapisan. Tempatkan plat yang telah dilumuri tadi pada meja sehingga sisi film ada di atas dan teteskan 1 atau 2 tetes dari elektrolit iodine pada bagian yang kotor dari film. Kemudian tempatkan elektroda counter pada bagian atas dari film yang kotor sehingga sisi konduktif dari elektroda counter berada pada bagian atas dari film. Geserkan

plat kaca sehingga pinggir dari plat terlihat. Ini akan menjadi titik kontak untuk elektroda negatif dan positif sehingga kita dapat mengukur dan mencoba solar cell tsb.

4. Gunakan 2 penjepit untuk memegang kedua elektroda bersama-sama pada ujung-ujung plat. Tegangan output yang dihasilkan sekitar 0,43V dan 1 mA/cm2 ketika cell disinari cahaya matahari penuh melalui sisi TiO2.

* Metoda II
Dengan memanfaatkan power transistor ( transistor jengkol ) jenis NPN seperti 2N3055. Dari 1 transistor jengkol bisa menghasilkan tegangan 0,5-0,6Vdc. Buka penutup casing transistor jengkol dengan cara menggergaji bagian yang menonjol ( yg ada tulisan type dan no kodenya ), lalu arahkan bagian yang telah terbuka ke matahari dan ukur tegangannya dengan voltmeter dengan posisi seperti gambar di bawah ini. Kaki basis merupakan kutub negative dan kaki emitter yg dijumper dengan kaki colector merupakan kutub positif. Arus yang dihasilkan memang sangat kecil, akan tetapi dengan menghubungkan 3 transistor jengkol secara seri akan diperoleh tegangan 1,8V dan bisa untuk mencharge 1 battery type AAA/UM4.

* Metoda III
Dengan menggunakan cuprous oxide sebagai pengganti silicon. Cuprous oxida atau oksida tembaga adalah satu dari material pertama yang dapat menghasilkan efek photoelectric yaitu efek cahaya menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir di dalam material. Bahan-bahan yang digunakan adalah sbb : 1. Selembar lempengan tembaga yang tipis dengan ukuran kira-kira 15cm x 30cm 2. 2 jepit buaya 3. Micro amperemeter yg sensitive yang dapat membaca antara 10 dan 50 micro ampere. 4. Kompor listrik dengan daya besar 1100 Watt 5. Botol plastik besar atau bisa juga menggunakan botol air mineral 2 liter yang dipotong atasnya. Gelas dgn mulut yang besar juga bisa digunakan. 6. Garam dapur, dibutuhkan beberapa sendok makan garam dapur. 7. Air kran 8. Kertas amplas atau sikat kawat 9. Gunting untuk memotong lembaran tipis tembaga Cara membuatnya adalah sbb :

1. Potong lempengan tembaga dengan ukuran sebesar pemanas tungku kompor listrik. Cuci tangan untuk menghilangkan noda lemak di tangan. Kemudian cuci lembaran tembaga tsb dgn sabun untuk menghilangkan noda-noda minyak atau lemak di permukaannya. Gunakan kertas amplas atau sikat kawat untuk membersihkan sepenuhnya permukaan lembaran tembaga sehingga noda sulfida atau sedikit korosi dapat diangkat. 2. Tempatkan lempengan tembaga yang telah dibersihkan dan dikeringkan di atas tungku pemanas dan stel kompor listriknya pada angka yg tertinggi.

3. Pada saat lempengan tembaga mulai panas, akan terlihat pola oksidasi yg indah yang mulai terbentuk. Warna orange, ungu dan merah mulai menutupi permukaan tembaga.

4. Pada saat lempengan tembaganya mulai panas, warnanya akan berubah menjadi kehitaman yang merupakan lapisan cupric oxide atau oksida tembaga. Tetapi ini bukan oksida yang kita inginkan, memperlihatkan warna merah, jingga, merah muda dan ungu dari oksida tembaga di bawah lapisannya. 5. Selanjutnya pola warna tsb akan menghilang seiring dgn pemanas yg mulai merah membara

6. Ketika pemanas mulai merah membara, lempengan tembaga akan dilapisi dengan oksida tembaga hitam. Biarkan dipanasi selama setengah jam sehingga lapisan hitamnya akan semakin tebal. Ini penting lapisan tebal akan mengelupas dengan mudah, sementara lapisan tipis akan tetap nempel pada tembaga.

7. Setelah setengah jam pemanasan, matikan kompor. Biarkan lempengan tembaga panas di atas tungku mendingin perlahan-lahan. Bila mendinginkan terlalu cepat, oksida hitam akan tetap nempel di tembaga. 8. Pada saat tembaga mendingin, maka ia akan menciut. Oksida tembaga hitam juga menciut, tetapi menciutnya pada rentang yang berbeda, membuat oksida tembaga hitamnya mengelupas.

9. Si Hitam kecil mengelupas keluar dari tembaga dengan gaya yg cukup untuk membuat mereka terbang beberapa inchi. Ini berarti semakin kecil usaha pembersihannya di sekitar kompor, tetapi itu menyenangkan untuk dilihat. 10. Ketika tembaga telah mendingin sesuai dengan temperature ruangan ( kira-kira membutuhkan waktu 20 menit ), hampir sebagian besar oksida hitam akan hilang.

Gosok secara lembut dengan tangan di bawah air yg mengalir yang akan mengangkat sebagian besar small bits. Jangan mengangkat semua bintik hitam dengan keras menggosok atau melenturkan lempengan tembaga tipis ini. Ini mungkin merusak lapisan lembut oksida tembaga merah yang kita perlukan untuk membuat solar cell bekerja. 11. Pemasangan selanjutnya adalah sangat sederhana dan cepat. Potong lempengan tembaga lain yang ukurannya sama seperti yg pertama. Tekuk kedua ujung perlahan, sehingga dapat muat masuk ke dalam botol plastik tanpa menyentuh satu sama lain. Lapisan oksida tembaga yg menghadap ke atas di atas tungku biasanya adalah sisi yg terbaik untuk menghadap ke luar di dalam botol karena itu adalah permukaan yang terhalus dan terbersih. 12. Pasang 2 jepit buaya, satu untuk plat tembaga yg baru dan yg satunya untuk plat oksida tembaga. Hubungkan ujung dari plat tembaga bersih dgn terminal positif dari meter. Hubungkan ujung dari plat oksida tembaga dgn terminal negatif dari meter. 13. Sekarang campurkan sepasang sendok makan garam dapur ke dalam air panas. Aduk air garam sampai garamnya larut. Kemudian dengan hati-hati tuangkan air garam ke dalam botol, hati-hati jangan sampai ujung jepit buayanya basah. Air garam tidak harus menutupi plat, tinggalkan kira-kira 1 inchi tinggi plat dari permukaan air garam tsb sehingga kita dapat menggerakkann solar cell ke sekeliling tanpa membuat jepit buayanya basah.

Perhatikan pada gambar di atas bahwa pada meter terbaca arus listrik sebesar 6 mikro ampere. Solar cell ini adalah battery, meskipun di dalam gelap dan biasanya menunjukkan arus listrik beberapa mikro ampere.

Sedangkan gambar di atas menunjukka solar cell dalam keadaan terik matahari. Perhatikan bahwa meter telah menunjukkan arus listrik sekitar 33 mikro ampere. Bahkan kadang-kadang jarumnya bisa menunjukkan sampai 50 mikro ampere, yang membuat jarum bergerak penuh ke kanan. Solar cell ini bisa menghasilkan 50 mikro ampere dengan tegangan 0,25V, ini berarti bisa menghasilkan daya sebesar 12,5 mikro watt. 12,5 mikrowatt ini adalah untuk cell seukuran 0,01 m2 atau 1,25 milliwatt per m2.

Solar Home System


Written by Administrator Thursday, 01 April 2010 06:49

Solar Home Sistem adalah sistem pembangkit listrik yang berdiri sendiri, cocok untuk aplikasi residen seperti peralatan rumah, penerangan, komputer, dan pipa air yang terbuat dari solar panel, solar charge controller, inverter dan baterai. Sistem ini

merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tidak menghasilkan radiasi elektromagnetik, serta mudah dalam instalasi dan perawatannya. Jumlah energi yang dihasilkan bergantung pada intensitas cahaya matahari dan jumlah modul surya yang dipasang. Keuntungan menggunakan Solar Home System : Instalasi mudah : Menggunakan peralatan sederhana dan tidak perlu keahlian khusus Pengoperasian mudah : Bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan pengoperasian khusus. Daya tahan lama : Bekerja secara terus menerus dengan baik selama lebih dari 25 tahun. Ramah Lingkungan : Tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan gelombang elektromagnetik.

Solar Charge Controller - Solar Controller


Written by Administrator Monday, 17 August 2009 10:28

Solar Charge Controller adalah peralatan elektronik yang digunakan untuk mengatur arus searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban. Solar charge controller mengatur overcharging (kelebihan pengisian karena batere sudah 'penuh') dan kelebihan voltase dari panel surya. Kelebihan voltase dan pengisian akan mengurangi umur baterai. Solar charge controller menerapkan teknologi Pulse width modulation

(PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari baterai ke beban. Panel surya 12 Volt umumnya memiliki tegangan output 16 - 21 Volt. Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan rusak oleh over-charging dan ketidakstabilan tegangan. Baterai umumnya di-charge pada tegangan 14 - 14.7 Volt.

Beberapa fungsi detail dari solar charge controller adalah sebagai berikut:

Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, dan overvoltage. Mengartur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak 'full discharge', dan overloading. Monitoring temperatur baterai

Untuk membeli solar charge controller yang harus diperhatikan adalah:


Voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC Kemampuan (dalam arus searah) dari controller. Misalnya 5 Ampere, 10 Ampere, dsb. Full charge dan low voltage cut

Seperti yang telah disebutkan di atas solar charge controller yang baik biasanya mempunyai kemampuan mendeteksi kapasitas baterai. Bila baterai sudah penuh terisi maka secara otomatis pengisian arus dari panel sel surya berhenti. Cara deteksi adalah melalui monitor level tegangan batere. Solar charge controller akan mengisi baterai sampai level tegangan tertentu, kemudian apabila level tegangan drop, maka baterai akan diisi kembali. Solar Charge Controller biasanya terdiri dari : 1 input ( 2 terminal ) yang terhubung dengan output panel sel surya, 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan baterai / aki dan 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan beban ( load ). Arus listrik DC yang berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel sel surya karena biasanya ada 'diode protection' yang hanya melewatkan arus listrik DC dari panel sel surya ke baterai, bukan sebaliknya. Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari 1 sumber daya, yaitu bukan hanya berasal dari matahari, tapi juga bisa berasal dari tenaga angin ataupun mikro hidro. Di pasaran sudah banyak ditemui charge controller 'tandem' yaitu mempunyai 2 input yang berasal dari matahari dan angin. Untuk

ini energi yang dihasilkan menjadi berlipat ganda karena angin bisa bertiup kapan saja, sehingga keterbatasan waktu yang tidak bisa disuplai energi matahari secara full, dapat disupport oleh tenaga angin. Bila kecepatan rata-rata angin terpenuhi maka daya listrik per bulannya bisa jauh lebih besar dari energi matahari.
Teknologi Solar Charge Controller

Ada dua jenis teknologi yang umum digunakan oleh solar charge controller: * PWM (Pulse Wide Modulation), seperti namanya menggunakan 'lebar' pulse dari on dan off elektrikal, sehingga menciptakan seakan-akan sine wave electrical form.

* MPPT (Maximun Power Point Tracker), yang lebih efisien konversi DC to DC (Direct Current). MPPT dapat mengambil maximun daya dari PV. MPPT charge controller dapat menyimpan kelebihan daya yang tidak digunakan oleh beban ke dalam baterai, dan apabila daya yang dibutuhkan beban lebih besar dari daya yang dihasilkan oleh PV, maka daya dapat diambil dari baterai. Kelebihan MPPT dalam ilustrasi ini: Panel surya ukuran 120 Watt, memiliki karakteristik Maximun Power Voltage 17.1 Volt, dan Maximun Power Current 7.02 Ampere. Dengan solar charge controller selain MPPT dan tegangan batere 12.4 Volt, berarti daya yang dihasilkan adalah 12.4 Volt x 7.02 Ampere = 87.05 Watt. Dengan MPPT, maka Ampere yang bisa diberikan adalah sekitar 120W : 12.4 V = 9.68 Ampere. Teknologi yang sudah jarang digunakan, tetapi sangat murah, adalah Tipe 1 atau 2 Stage Control, dengan relay ataupun transistor. Fungsi relay adalah meng-short ataupun men-disconnect baterai dari panel surya.

Cara kerja solar charge controller dapat di baca disini.

Cara Kerja Solar Charge Controller


Written by Administrator Sunday, 27 September 2009 02:28

Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya. Solar charge controller berfungsi untuk:

Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai penuh). Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus kalau baterai sudah mulai 'kosong').

Charging Mode Solar Charge Controller

Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:

Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4 14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimun dari panel surya. Pada saat baterai sudah pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.

Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.

Fase flloat: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7 Volt). Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya pada stage ini.

Sensor Temperatur Baterai

Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai.

Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai. Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan jenis baterai.
Mode Operation Solar Charge Controller

Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk mencegah kerusakan dari baterai.

Baterai untuk Sel Surya


Written by Administrator Monday, 17 August 2009 10:25

Baterai adalah alat penyimpan tenaga listrik arus searah ( DC ). Ada beberapa jenis baterai / aki di pasaran yaitu jenis aki basah/ konvensional, hybrid dan MF ( Maintenance Free ). Aki basah/konvensional berarti masih menggunakan asam sulfat ( H2SO4 ) dalam bentuk cair. Sedangkan aki MF sering disebut juga aki kering karena asam sulfatnya sudah dalam bentuk gel/selai. Dalam hal mempertimbangkan posisi peletakkannya maka aki kering tidak mempunyai kendala, lain halnya dengan aki basah.

Aki konvensional juga kandungan timbalnya ( Pb ) masih tinggi sekitar 2,5%untuk masing-masing sel positif dan negatif. Sedangkan jenis hybrid kandungan timbalnya sudah dikurangi menjadi masing-masing 1,7%, hanya saja sel negatifnya sudah ditambahkan unsur Calsium. Sedangkan aki MF / aki kering sel positifnya

masih menggunakan timbal 1,7% tetapi sel negatifnya sudah tidak menggunakan timbal melainkan Calsium sebesar 1,7%. Pada Calsium battery Asam Sulfatnya ( H2SO4 ) masih berbentuk cairan, hanya saja hampir tidak memerlukan perawatan karena tingkat penguapannya kecil sekali dan dikondensasi kembali. Teknologi sekarang bahkan sudah memakai bahan silver untuk campuran sel negatifnya. Ada beberapa pertimbangan dalam memilih aki :

Tata letak, apakah posisi tegak, miring atau terbalik. Bila pertimbangannya untuk segala posisi maka aki kering adalah pilihan utama karena cairan air aki tidak akan tumpah. Kendaraan off road biasanya menggunakan aki kering mengingat medannya yang berat. Aki ikut terguncang-guncang dan terbanting. Aki kering tahan goncangan sedangkan aki basah bahan elektodanya mudah rapuh terkena goncangan. Voltase / tegangan, di pasaran yang mudah ditemui adalah yang bertegangan 6V, 12V da 24V. Ada juga yang multipole yang mempunyai beberapa titik tegangan. Yang custom juga ada, biasanya dipakai untuk keperluan industri. Kapasitas aki yang tertulis dalam satuan Ah ( Ampere hour ), yang menyatakan kekuatan aki, seberapa lama aki tersebut dapat bertahan mensuplai arus untuk beban / load. Cranking Ampere yang menyatakan seberapa besar arus start yang dapat disuplai untuk pertama kali pada saat beban dihidupkan. Aki kering biasanya mempunyai cranking ampere yang lebih kecil dibandingkan aki basah, akan tetapi suplai tegangan dan arusnya relatif stabil dan konsisten. Itu sebabnya perangkat audio mobil banyak menggunakan aki kering. Pemakaian dari aki itu sendiri apakah untuk kebutuhan rutin yang sering dipakai ataukah cuma sebagai back-up saja. Aki basah, tegangan dan kapasitasnya akan menurun bila disimpan lama tanpa recharge, sedangkan aki kering relatif stabil bila di simpan untuk jangka waktu lama tanpa recharge. Harga karena aki kering mempunyai banyak keunggulan maka harganya pun jauh lebih mahal daripada aki basah. Untuk menjembatani rentang harga yang jauh maka produsen aki juga memproduksi jenis aki kalsium ( calcium battery ) yang harganya diantara keduanya. Secara garis besar, battery dibedakan berdasarkan aplikasi dan konstruksinya. Berdasarkan aplikasi maka battery dibedakan untuk automotif, marine dan deep

cycle. Deep cycle itu meliputi battery yang biasa digunakan untuk PV ( Photo Voltaic ) dan back up power. Sedangkan secara konstruksi maka battery dibedakan menjadi type basah, gel dan AGM ( Absorbed Glass Mat ). Battery jenis AGM biasanya juga dikenal dgn VRLA ( Valve Regulated Lead Acid ). Battery kering Deep Cycle juga dirancang untuk menghasilkan tegangan yang stabil dan konsisten. Penurunan kemampuannya tidak lebih dari 1-2% per bulan tanpa perlu dicharge. Bandingkan dengan battery konvensional yang bisa mencapai 2% per minggu untuk self discharge. Konsekuensinya untuk charging pengisian arus ke dalam battery Deep Cycle harus lebih kecil dibandingkan battery konvensional sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk mengisi muatannya. Antara type gel dan AGM hampir mirip hanya saja battery AGM mempunyai semua kelebihan yang dimiliki type gel tanpa memiliki kekurangannya. Kekurangan type Gel adalah pada waktu dicharge maka tegangannya harus 20% lebih rendah dari battery type AGM ataupun basah. Bila overcharged maka akan timbul rongga di dalam gelnya yg sulit diperbaiki sehingga berkurang kapasitas muatannya. Karena tidak ada cairan yang dapat membeku maupun mengembang, membuat battery Deep Cycle tahan terhadap cuaca ekstrim yang membekukan. Itulah sebabnya mengapa pada cuaca dingin yang ekstrim, kendaraan yang menggunakan baterai konvensional tidak dapat distart alias mogok. Ada 2 rating untuk battery yaitu CCA dan RC. * CCA ( Cold Cranking Ampere ) menunjukkan seberapa besar arus yang dapat dikeluarkan serentak selama 30 detik pada titik beku air yaitu 0 derajad Celcius. * RC ( Reserve Capacity ) menunjukkan berapa lama ( dalam menit ) battery tersebut dapat menyalurkan arus sebesar 25A sambil tetap menjaga tegangannya di atas 10,5 Volt. Battery Deep Cycle mempunyai 2-3 kali lipat nilai RC dibandingkan battery konvensional. Umur battery AGM rata-rata antara 5-8 tahun.

Charging dan Discharging Baterai Aki


Written by Administrator Saturday, 24 April 2010 06:52

Pengisian Charging Baterai Aki

Waktu pengisian baterai aki/ sealed lead acid adalah 12 sampai 16 jam. Dengan arus pengisian yang lebih tinggi dan metode pengisian multi-stage, waktu pengisian dapat berkurang sampai dengan 10 jam atau kurang. Pengisian multi-stage, terdiri dari 3 stage/ tahap: constantcurrent charge, topping charge dan float charge. Selama constant-current charge, baterai diisi sampai 70 persen dalam waktu 5 jam; sisanya 30 persen adalah pengisian pelanpelan dalam topping charge. Topping charge butuh sekitar 5 jam yang lain dan ini sangat penting untuk menjaga baterai tetap baik. Jika pola pengisian baterai tidak lengkap sesuai dengan kedua stage diatas, maka baterai akan kehilangan kemampuan untuk menerima full charge dan kinerja baterai akan berkurang. Tahap ketiga adalah float charge, kompensasi self-discharge setelah baterai terisi penuh. Baterai aki, terdiri dari beberapa sel. Baterai aki 12 Volt, terdiri dari 6 sel. Batas tegangan satu sel umumnya mulai dari 2.30V sampai 2.45V. Jadi baterai aki 12 Volt, tegangan sebenarnya adalah antara 13.8 V - 14.7 Volt. Kondisi baterai aki tergantung dari suhu. Suhu tinggi menyebabkan baterai cepat rusak. Pada saat charging baterai pada suhu ruangan melebihi 30 derajat celcius, tegangan yang direkomendasikan adalah 2.35V/sel. Pada saat charging, dan suhu ruangan tetap dibawah 30 derajat Celcius, tegangan charger untuk masing-masing sel disarankan 2.40 sampai 2.45Volt. Tegangan float charge yang direkomendasikan dari kebanyakan baterai aki lead acid adalah di antara 2.25 sampai 2.30V/sel. Kompromi yang baik adalah 2.27V. Float charge yang optimal bergeser tergantung dari suhu. Pada suhu tinggi dibutuhkan tegangan lebih kecil dan suhu lebih rendah dibutuhkan tegangan lebih tinggi. Charger dengan suhu yang fluktuatif harus dilengkapi dengan sensor suhu untuk mengoptimalkan float voltage. Baterai aki memerlukan periodik discharge, untuk memperpanjan umur baterai. Penerapan sekali dalam sebulan, dimana discharge dilakukan hanya berkisar 10 persen dari total kapasitas. Full discharge sebagai bagian dari pemeliharaan rutin tidak direkomendasikan karena akan mengurangi siklus hidup baterai. Baterai aki memiliki tegangan puncak bervariasi pada suhu yang bervariasi saat pengisian ulang dan float charge. Menerapkan kompensasi suhu pada charger

untuk menyesuaikan suhu ekstrim memperpanjang umur baterai hingga 15 persen. Ini benar jika dijalankan pada suhu tinggi.

Discharging Baterai Aki


Kapasitas baterai sebesar 100 Ampere hour, artinya arus baterai akan habis dalam satu jam, bila beban menggunakan 100 Ampere. Level discharge baterai aki yang direkomendasikan adalah sampai dengan tegangan 1.75 Volt per sel. Baterai aki akan rusak apabila tegangan per sel lebih kecil dari 1.75 Volt (atau 10.5 Volt untuk baterai 12 Volt). Masa baterai dihitung dalam jumlah cycle. Satu cycle adalah satu kali penggunaan dan pengisian. Depth of discharge (jumlah pemakaian ampere baterai), mempengaruhi jumlah cycle baterai aki. Pada suhu 25 derajat Celcius:

150 - 200 cycle dengan 100 persen depth of discharge (full discharge). 400 - 500 cycle dengan 50 persen depth of discharge (partial discharge). 1000 atau lebih dengan 30 persen depth of discharge (shallow discharge).

Inverter DC ke AC
Written by Administrator Monday, 17 August 2009 10:23

Inverter adalah perangkat elektrik yang digunakan untuk mengubah arus listrik searah (DC) menjadi arus listrik bolak balik (AC). Inverter mengkonversi DC dari perangkat seperti batere, panel sel surya menjadi AC. Penggunaan inverter dari dalam Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah untuk perangkat yang menggunakan AC (Alternating Current). Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan inverter:

Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya mendekati dgn beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya maksimal Input DC 12 Volt atau 24 Volt Sinewave ataupun square wave outuput AC

True sine wave inverter diperlukan terutama untuk beban-beban yang masih menggunakan motor agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas. Oleh karena itu dari sisi harga maka true sine wave inverter adalah yang paling mahal diantara yang lainnya karena dialah yang paling mendekati bentuk gelombang asli dari jaringan listrik PLN. Dalam perkembangannya di pasaran juga beredar modified sine wave inverter yang merupakan kombinasi antara square wave dan sine wave. Bentuk gelombangnya bila dilihat melalui oscilloscope berbentuk sinus dengan ada garis putus-putus di antara sumbu y=0 dan grafik sinusnya. Perangkat yang menggunakan kumparan masih bisa beroperasi dengan modified sine wave inverter, hanya saja kurang maksimal. Sedangkan pada square wave inverter beban-beban listrik yang menggunakan kumparan / motor tidak dapat bekerja sama sekali. Selain itu dikenal juga istilah Grid Tie Inverter yang merupakan special inverter yang

biasanya digunakan dalam sistem energi listrik terbarukan, yang mengubah arus listrik DC menjadi AC yang kemudian diumpankan ke jaringan listrik yang sudah ada. Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat ini tidak dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak tersedia. Dengan adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh dari sistem PLTS ini bisa disalurkan kembali ke jaringan listriki PLN untuk dinikmati bersama dan sebagai penggantinya besarnya KWh yang disuplai harus dibayar PLN ke penyedia PLTS, tentunya dengan tarif yang telah disepakati sebelumnya. Sayangnya sampai sekarang ketentuan tarif semacam ini masih terus digodok seiring dengan aturan mengenai listrik swasta. Rugi-rugi / loss yang terjadi pada inverter biasanya berupa dissipasi daya dalam bentuk panas. Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter yang diclaim bisa mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir mendekati rated bebannya. Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90% tergantung dari beban outputnya. Bila beban outputnya semakin mendekati beban kerja inverter yang tertera maka effisiensinya semakin besar, demikian pula sebaliknya. Modified sine wave inverter ataupun square wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban induktif maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan true sine wave inverter. Perangkatnya akan menyedot daya 20% lebih besar dari yang seharusnya.

Monitor Performansi PLTS


Written by Administrator Thursday, 22 October 2009 11:33

Monitor Arus Panel Surya, Tegangan Batere, Performansi Sistem

Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya memperhatikan hal sebagai berikut:


Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt). Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya (dalam Ampere hour), dalam hal ini memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang. Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).

Sistem Pembangkit Listrik Panel Surya, membangkitkan arus listrik dan menyimpan ke dalam baterai. Diperlukan perangkat pengukur untuk monitoring arus yang dihasilkan panel surya, dan penggunaan oleh beban. Dalam hal ini adalah arus dari baterai yang digunakan oleh beban. Ampere meter untuk mengukur charging panel surya. Volt meter digunakan untuk mengukur tegangan baterai, mengindikasikan berapa jumlah discharge dari baterai. Pengukuran nya adalah sebagai berikut:
% Full Charge Tegangan 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% Discharge 12.7 12.6 12.5 12.3 12.2 12.1 12.0 11.9 11.8 11.7 11.6 atau kurang

Pada saat pengukuran perhatikan supaya pada saat tidak terjadi charging maupun discharging. Jadi sebaiknya pengukuran dilakukan pagi hari pada saat belum ada charging dan tidak ada penggunaan. Baterai yang sering digunakan lebih dari 40% - 50% akan mengurangi lifetime. Jadi dalam perencanaan perhatikan penggunaan daya dan perhitungan baterai adalah 2 kali lipat dari daya tersebut. Gunakan digital meter, karena lebih akurat. Harga digital meter sekitar Rp. 300.000 Rp. 750.000. Kemudian untuk digital multi meter harganya bervariasi mulai dari 2 juta rupiah keatas.

Kabel Instalasi
Written by Administrator Sunday, 11 October 2009 12:05

Kabel untuk menghubungkan komponen perangkat dalam implementasi pembangkit listrik tenaga surya sebaiknya memperhatikan spesifikasi perkabelan untuk mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan pada kabel, dan kerusakan pada perangkat. Untuk menghubungkan perangkat charge controller dan panel surya perhatikan spesifikasi kabel, karena dalam dengan tegangan 12 Volt, spesifkasi kabel yang sesuai dapat mengurangi loss 3% ataupun mengurangi penurunan tegangan. Kabel memiliki resistansi (dalam ohm), semakin besar kabel, resistansi nya semakin kecil. Pada tegangan 12 Volt, pengurangan tegangan terjadi pada kabel yang panjang, sehingga mengurangi efisiensi dari instalasi pembangkit listrik tenaga surya kita. Untuk itu perhatikan tabel gauge kabel standard Amerika (AWG) berikut ini: Diameter kabel yang kecil memiliki nomor wire gauge yang besar. Tabel itu adalah untuk ukuran kabel tunggal. Salah satu contoh saja, kabel UTP cat 5 adalah 24 AWG. AWG 0000 (4/0) 000 (3/0) 00 (2/0) 0 (1/0) 1 2 Diameter Resistansi (mm) (/km) 11.68 0.16 10.4 0.2 9.27 0.26 8.25 0.32 7.35 0.41 6.54 0.51

3 5.83 0.65 4 5.19 0.82 5 4.62 1.03 6 4.12 1.3 7 3.67 1.63 8 3.26 2.06 9 2.91 2.6 10 2.59 3.28 11 2.31 4.13 12 2.05 5.21 13 1.83 6.57 14 1.63 8.29 15 1.45 10.45 16 1.29 13.17 17 1.15 16.61 18 1.02 20.95 19 0.91 26.42 20 0.81 33.31 21 0.72 42 22 0.64 52.96 23 0.57 66.79 24 0.51 84.22 25 0.46 106.2 Sebagai contoh, tiga panel surya dengan masing-masing arus 6 ampere dihubungkan sepanjang 30 feet (1 feet adalah 30 cm) dari charge controller. Berarti ada 18 Ampere arus melalui kabel. Tabel di bawah ini adalah tabel arus (baris kolom) dan tabel gauge kabel (baris atas) yang disarankan. Untuk melihat kabel yang sesuai, pilih sesuai dengan jarak (lebih besar lebih baik) dan nomor AWG kecil. #12 #10 #8 #6 #4 #3 #2 #1 #1/0 #2/0 4 22.7 36.3 57.8 91.6 146 184 232 292 369 465 6 15.2 24.2 38.6 61.1 97.4 122 155 195 246 310 8 11.4 18.2 28.9 45.8 73.1 91.8 116 146 184 233 10 9.1 14.5 23.1 36.7 58.4 73.5 92.8 117 148 186 12 7.6 12.1 19.3 30.6 48.7 61.2 77.3 97.4 123 155 14 6.5 10.4 16.5 26.2 41.7 52.5 66.3 83.5 105 133 16 5.7 9.1 14.5 22.9 36.5 45.9 58 73 92 116

18 5.1 8.1 12.9 20.4 32.5 40.8 51.6 64.9 81.9 103 20 4.6 7.3 11.6 18.3 29.2 36.7 46.4 58.4 73.8 93.1 25 3.6 5.8 9.3 14.7 23.4 29.4 37.1 46.8 59.1 74.5 30 3.1 4.8 7.7 12.2 19.5 24.5 30.9 38.9 49.2 62.1 35 2.6 4.2 6.6 10.5 16.7 20.9 26.5 33.4 42.2 53.2 40 2.3 3.6 5.8 9.2 14.6 18.4 23.2 29.2 36.9 46.5 Sesuai dengan tabel diatas, kita akan menggunakan kabel AWG 4, untuk mencapai pengurangan tegangan kurang dari 3%. Tabel diatas adalah untuk 12 Volt, untuk 24 Volt, bagi jarak dengan 2, untuk 48 Volt, bagi jarak dengan angka 4. Untuk menghubungkan charge controller dengan baterai, gunakan gauge kabel yang sama, dengan alasan, arus antara charge controller ke baterai, dan arus panel surya ke charge controller, hampir sama. Untuk baterai ke inverter, gunakan kabel yang sebesar mungkin ataupun hampir sama dengan kabel yang digunakan oleh aki mobil. Usahakan jarak antara inverter dan baterai tidak lebih dari 1.8 m. Pertimbangannya adalah 10 Amps AC pada 240 Volts, sama dengan 200 Amps pada 12 Volt DC baterai. Kabel yang tidak sesuai menyebabkan panas dan bisa menyebabkan kebakaran.

Implementasi Lampu LED Hemat Energi


Written by Administrator Saturday, 12 September 2009 09:05

LED (Light Emitting Diode) banyak digunakan sebagai lampu karena menggunakan daya yang lebih sedikit. Coba lihat lampu LED sekarang banyak digunakan untuk lampu emergency. Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:

Lampu LED penerangan untuk rumah Lampu LED penerangan untuk jalan Lampu LED lalu lintas Lampu LED advertising

Lampu LED hemat daya penerangan rumah


Written by Administrator Friday, 31 July 2009 11:27

Lampu LED memiliki efisiensi yang lebih banyak dibandingkan dengan lampu pijar/ tungsten, maupun lampu fluorescent. Lampu LED tidak menghasilkan panas seperti lampu pijar, tidak merusak kesehatan seperti lampu fluorescent,dan lebih tahan lama. 1 Watt lampu LED menghasilkan 100 lumen. Kekurangan lampu LED adalah masih mahal

Spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu: Lampu LED Lampu LED Lampu LED Lampu LED

Color Power Consumption Input Voltage Fitting Lifetime Beam angle 220 VAC

Warm 3 Watt 12 V AC/DC MR16 50.000 jam/ hour 38 degree Lampu LED Lampu LED

White

38 degree

Lampu LED Lampu LED

Color Power Consumption Input Voltage Fitting Beam angle

Warm White (3000K)

White (5000K) Warm White White 13 Watt 100 ~ 240 VAC

E27 80 degree 30 degree

Lampu Jalan PJU (Penerangan Jalan Umum)


Written by Administrator Friday, 31 July 2009 12:27

Lampu penerangan jalan berbasis LED menggunakan daya yang lebih sedikit. Lampu penerangan jalan LED dan panel surya, adalah penerangan jalan tanpa kabel listrik. Sangat cocok untuk daerah yang jauh dari jangkauan listrik, instalasi kabel listrik menjadi tidak ekonomis, dan kemudahan instalasi. Beberapa pertimbangan penggunaan lampu jalan berbasis panel surya dan LED:

Daya tahan perangkat panel surya dan lampu LED Tanpa jaringan kabel listrik, bersifat mandiri Tidak merusak fasilitas dengan penggalian kabel Tanpa perawatan Instalasi sangat mudah Kemudahan pemindahan Tags: Jenis lampu pernerangan jalan, Panel surya.

Lampu penerangan jalan mempunyai ketinggian tiang yang berbeda-beda, mulai dari 5m s/d 14m dengan jarak antar tiang yang bervariasi mulai dari 15m s/d 40m tergantung ketinggian tiang, jenis lampu dan daya listriknya yang sebanding dengan kekuatan cahayanya. Warna cahaya yang dipilih lampu penerangan jalan biasanya yang tergolong 'warm light' bukan 'cool light'. Cool light atau identik dengan warna putih sepintas jauh lebih terang, tetapi untuk cuaca buruk seperti asap, kabut, hujan gerimis maupun hujan deras warna 'cool light' sangat tidk dianjurkan.Sedangkan 'warm light' yang identik dengan warna kuning dipilih karena masalah safety. Dalam kondisi cuaca buruk maka

warna kuning masih dapat tembus sampai ke retina mata kita. Terang tidaknya suatu penerangan biasanya diukur dalam satuan lumen yang merupakan satuan luminasi flux. Sedangkan bila perangkat penerangannya sudah terpasang maka kekuatan cahaya ( illuminasi rata-rata ) yang sampai ke obyek biasanya diukur dalam satuan lux atau lumen/m2. Untuk aplikasi Penerangan Jalan Umum ( PJU ) biasanya diukur dalam lux per berapa meter ketinggian sumber cahaya ke alat ukur. Contoh PJU yang mempunyai luminasi flux sebesar 6075 lumen mempunyai illuminasi rata-rata 15 lux / 10m. Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU), lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi LED untuk PJU. Daya tahannya bisa s/d 50.000 jam dengan sumber daya DC, bandingkan dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal yang notabene cuma bisa bertahan beberapa ribu jam saja dengan pemakaian daya yang lebih besar. Dengan lamanya interval penggantian lampu berarti juga menghemat biaya operasional untuk ongkos jasa penggantian bola lampunya saja

Lampu Sorot LED


Written by Administrator Sunday, 30 August 2009 03:37

Lampu sorot LED menghemat penggunaan listrik

Color Daya (Watt) Voltage (V) Lamp perspective LEMS total flux Size (cm) Weight (Kg) IP Value 2000 LX 180 degree 3500 LX 33 56

Warm/ White 33 110 - 220 120 degree 2000 LX 3500 LX 56

22.5 x 18.5 x 12.5 28.6 x 23.5 x 15 22.5 x 18.5 x 12.5 28.6 x 23.5 x 15 2.74 3.82 2.45 IP65 3.75

Lampu lalu lintas LED


Written by Administrator Saturday, 12 September 2009 08:44

Instalasi kabel listrik untuk lampu lalu lintas? Ada alternatif lain, menggunakan panel surya solar cells sebagai sumber daya untuk lampu lalu lintas. Warna Jumlah LED Kuning 217 Intensitas Cahaya > 650 cd Frekwensi kedip 45 - 60 per menit

Daya, Tegangan 10 Watt, 12 VDC Jarak pandang Lifetime Panel surya Batere 500 m + 80.000 jam 10 WP 12 V 20 Ah

Berikut ini adalah salah satu contoh traffic light yang sudah menggunakan LED.

Life Time

30.000 - 100.000 jam tergantung merk

Energy Saving penghematan s/d 80-90% Auto intensity adjustment Housing optional IP 65 Grade pengaturan intensitas LED secara otomatis tergantung lingkungan di sekitarnya Aluminium (AL) or Polycarbonate (PC) dan body lampu dapat diputar 90 derajat tahan terhadap gangguan cuaca seperti hujan, angin, salju, pasir, asap, kabut, lingkungan pantai

Lampu Taman LED

Written by Administrator Thursday, 03 December 2009 11:44

Lampu taman adalah lampu yang dipasang di taman. Kegunaan lampu taman adalah untuk mempercantik taman dan menerangi taman. Lampu taman umumnya dipasang untuk memperindah taman, dan tidak memerlukan sinar yang terang.

Lampu taman memerlukan instalasi kabel listrik. Lampu taman LED tidak memerlukan instalasi kabel listrik, karena lampu taman LED menggunakan tenaga surya. Tenaga surya diterima oleh sel surya yang berada di atas dari lampu taman, energi listrik tersebut disimpan dalam rechargeable battery. Pada waktu sinar matahari tidak bersinar, sensor cahaya akan mendeteksi ketiadaan sinar, maka lampu taman LED otomatis menyala dengan menggunakan catu daya dari baterai. Lampu LED digunakan karena hanya memerlukan tegangan yang kecil. Baterai yang digunakan adalah rechargeable baterai type AA dengan tegangan 1.5 V. Dengan ujung runjing lampu taman LED dapat ditancapkan di tanah, dan dapat dipindah-pindahkan. Keunggulan lampu taman LED:

Tidak memerlukan instalasi kabel listrik Tidak memerlukan sumber daya listrik PLN. Listrik didapatkan dari sel surya. Dapat dipindah-pindahkan Sumber Sel surya Baterai Warna cahaya Casing 2 buah Super Bright LED 4 Volt 80 mAmpere Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Stainless Steele

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Size

H 450 mm x D 140 mm

Sumber Sel surya Baterai Warna cahaya Casing Size

2 buah Super Bright LED 4 Volt 80 mAmpere Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Plastik H 480 mm x D 150 mm

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Sumber Sel surya Baterai Warna cahaya Casing Size

2 buah Super Bright LED 4-4.5 V 100-120 mA Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Stainless Steele H 420 mm x W 120 mm x L 120 mm

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Sumber Sel surya Baterai Warna cahaya Casing Size

2 buah Super Bright LED 4 V 80 mA Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Brass H 480 mm x W 160 mm

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Sumber

2 buah Super Bright LED

Sel surya Baterai Warna cahaya Casing Size

4 V 80-90 mA Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Plastik H 550 mm x W 150 mm

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Sumber Sel surya Baterai Warna cahaya Casing Size

2 buah Super Bright LED 4 V 80-90 mA Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Plastik H 550 mm x W 150 mm

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Sumber Sel surya Baterai Warna cahaya Casing

2 buah Super Bright LED 4 V 70 mA Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh Warna putih atau amber Plastik

Lama pengoperasian 10 jam penerangan

Size

H 470 mm x W 160 mm

Sumber Sel surya Baterai Lama pengoperasian Warna cahaya

2 buah Super Bright LED 4 V 80 mA Crystaline Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh 8 jam penerangan Warna putih atau amber

Stainless Steele

Casing Size H 550 mm x W 63 mm

Lampu Hemat Energi LVD


Written by Administrator Wednesday, 09 December 2009 05:35

Lampu Hemat Energi LVD Setara untuk PJU dan Flood Light/ Lampu Sorot

LVD adalah lampu induksi yang bisa digunakan untuk menggantikan lampu Penerangan Jalan Umum PJU dan lampu sorot flood light. Hal ini dikarenakan efisiensi yang tinggi, LVD dengan Watt yang lebih kecil menghasilkan cahaya yang sama dengan lampu Metal Halide (MHL) maupun lampu Sodium dengan Watt yang lebih besar. Kelebihan lainnya adalah masa pakai sampai dengan 100.000 jam.

Kelebihan lampu LVD:


Lumen effisiasi yang tinggi, hasil dari teknologi riset terbaru. Warna terang benderang. Tanpa penggunaan elektroda mempertinggi masa pakai sampai 100.000 jam. Lampu dapat langsung terang sesuai dengan spesifikasi. Tanpa flicker.

Daya tahan yang lama tersebut dapat tercapai tanpa adanya elektroda, energi yang dibutuhkan di transfer dalam bentuk elektromagnet dari luar lampu ke dalam tabung lampu. Effisiasi tinggi dan watt yang rendah menghasilkan suhu yang rendah. Bayangkan lampu fluorescent, terdiri dari semacam selubung phospor gelas kaca yang diisi dengan gas mercury. Lampu fluorescent menggunakan elektroda untuk mengemisikan radiasi ultraviolet di dalam tabung phospor yang menghasilkan warna putih. Setiap kali listrik disupply dari ballast ke elektroda, terjadi pengurangan daya tahan dari elektroda tersebut. Lampu LVD tidak menggunakan generator frekwensi tinggi dengan power coupler. Generator menghasilkan radio frequency magnetic field untuk mengemisikan radiasi ultra violet di dalam tabung lampu.

Komponen Lampu LVD terdiri dari:


Lampu LVD Magnetic Generator

Aplikasi Lampu Induksi LVD


Lampu induksi LVD sangat cocok digunakan untuk penghematan energi dan tempat yang tinggi yang susah dijangkau, seperti: lampu tinggi untuk pabrik, lampu sorot, lampu penerangan jalan/ PJU, terowongan, maupun lemari pendingin.

Lampu LVD Jalan PJU

Lampu LVD untuk terowongan Lampu LVD untuk sorot

Lampu LVD untuk Pabrik

Perhitungan Penggunaan Lampu LVD untuk Lampu PJU dengan Panel Surya
Selain hemat daya dan cahaya terang yang dapat diberikan oleh lampu LVD, lampu LVD juga cocok digunakan sebagai lampu penerangan jalan umum PJU mandiri

dengan panel surya.


Lumen Watt Tegangan Waktu operasi Total KWh Panel surya 2400 ~ 2800 40 W 12 Volt DC 12 jam (40 + 10) x 12 = 600 = 0.6 130 WP

Total daya dari panel surya (KWh) 130 x 5 jam = 650 = 0.65 Baterai (12 Volt 100 Ah) Perhitungan pemakaian 30% Charge controller

2 baterai x 100 Ah

10 A

Perbandingan Lampu LVD - Metal Halid - Sodium


LVD Induction Life Hours Lumen Efficacy 100,000 Photopic Efficacy: 150 Plm/W Metal Halide 6,000~20,000 Photopic Efficacy: 110 Plm/W High Pressure Sodium 24,000 Photopic Efficacy: 90 Plm/W Traditional Efficacy: 120 Lm/W

(Plm: Pupil Lumen) Lumen Depreciation Rate % Lamp Operating Temperature

Traditional Efficacy: Traditional Efficacy: 75 80 Lm/W Lm/W

5% @ 2,000 Hours 40% @ 2,000 Hours

30% @ 2,000 Hours

<80F

>300 F

>350 F

CRI Re-strike Flicker Glare Environmental Safety

>80 (Ra) Instant None None No Mercury No lamp waste in 10 years

65~80 (Ra) Needs up to 10~15 minutes Much Much Contains mercury waste over 10 years

60 (Ra) Needs up to 10~15 minutes Much Much Contains mercury waste over 10 years

Perbandingan Penghematan dari Lampu LVD dan Metal Halide


Lighting system No. of Luminaires No of lamps per luminaire Configuration Circuit wattage per luminaire ? Aircon loading per luminaire Total circuit wattage per luminaire Estimated Annual hours burned Total circuit wattage Annual energy consumed Unit pcs pcs W W W W hrs kW kWh HPI-T 250W 59.00 1.00 250W 266.00 50.00 316.00 4,320.00 18.64 80,542.08 8,000.00 LVD 80W 59.00 1.00 80W 81W 1.00 81.00 4,320.00 4.78 20,645.28 100,000.00

Economic lamp life (80% inst. lum. flux) hrs Annual energy costs Annual lamp costs Rp Rp

104,704,704.00 26,838,864.00 0.00 0.00

Annual operating costs Annual savings Saving as % of conv. operation cost

Rp Rp %

0.00

0.00

0.00 77,865,840.00 0.00 74.37

Lampu CFL DC
Written by Administrator Friday, 18 September 2009 00:00

Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah lampu fluorescent yang berbentuk seperti lampu tungsten, ataupun lampu pijar. Lampu CFL yang umum adalah menggunakan VAC 220 Volt. Untuk tenaga listrik dengan panel surya, disarankan menggunakan lampu CFL DC. Watt Voltage 7 11 15 30

12 VDC 12 VDC 24 VDC 24VDC

Daya tahan sekitar 8.000 jam. Lampu lainnya yang dapat digunakan adalah Lampu LED. Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami.

Komparasi Lampu
Written by Administrator Friday, 18 September 2009 12:05

Lampu Incandescent (Bohlam) vs. Lampu Fluorescent vs. Lampu LED

Incandescent adalah cahaya yang didapatkan pemanasan. Dalam hal ini lampu incandescent di Indonesia lebih dikenal sebagai lampu tungsram. Cara kerja: listrik dialirkan pada filamen, terjadi pemanasan sehingga menghasilkan cahaya. Lampu ini tidak efisien, karena 90% dari energi menjadi panas. Lampu ini sangat murah. Lampu halogen adalah lampu incandescent dengan filamen terbungkus gas halogen. Lampu halogen lebih tahan lama dibandingkan lampu incandescent biasa. Perhitungan ketahanan lampu berdasarkan rumus berikut ini dari wikipedia. Lampu fluorescent adalah'gas discharge lamp', dimana listrik digunakan untuk 'excite mercury vapor'. Mercury menyebabkan cahaya ultraviolet gelombang pendek memproduksi cahaya dari fluoresce phospor. CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah jenis lampu fluorescent yang dibuat untuk menggantikan lampu incandescent/ tungsram. Dibandingkan dengan lampu tungsram, dengan penerangan yang sama, lampu CFL menggunakan energi yang lebih sedikit. Lampu LED, menggunakan Light Emitting Diode sebagai sumber cahaya. Beberapa keunggulan lampu LED:

Efisiensi yang tinggi: 100 lumen/ Watt. Kecil Ketahanan tingg, tidak mudah pecah. Daya tahan + 50.000 jam Bebas Mercury ataupun Halogen, tidak seperti lampu fluorescent ataupun lampu halogen HID.

Lampu Incandescent Lampu Fluorescent Lampu LED 750 - 1.000 jam 6.000 jam 50.000 jam

Resource

Display # #Web Link Joomla Content Management System 1 Web site ini dibangun dengan Joomla - Free Content Management System. Majalah Sel Surya Global 2Ini adalah majalan online mengenai teknologi dan instalasi sel surya di seluruh dunia. Search Engine Optimization Tip 3 SEO Tips untuk meningkatkan traffic ke web site anda. Jumping Clay Jumping Clay adalah bahan elastis yang digunakan untuk membentuk tiga 4dan dua dimensi karakter, mainan, landscape arsitektur, text. Udara membuat nya mengeras, sangat cocok untuk membangun kreativitas dan imaginasi anak-anak.

20

Hits 146

608

160

159

Resource (4) 1Photovoltaic and Solar Cells News 2CNET Green Tech

Rasio Eletrifikasi Nasional 2009


Written by Administrator Wednesday, 11 November 2009 11:10

Rasio Elektrifikasi Nasional 2009 menurut sumber PLN: Nasional NAD Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung 65% 74% 69% 68% 49% 50% 48%

Riau & Kepri 54%

Sumsel Babel Jakarta Banten Jabar Jateng Yogya Jatim Bali NTB NTT Kaltim Kalteng Kalbar Kalsel Sulut Gorontalo Sulteng Sulsel Sultra Malut Maluku Papua

50% 72% 100% 72% 65% 71% 80% 71% 74% 32% 24% 63% 44% 46% 71% 67% 49% 48% 55% 38% 48% 55% 32%

Data produksi dan konsumsi listrik (data dari Departemen ESDM) Produksi (GWh) Konsumsi (GWh) 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 180.192 113.019 120.244 124.449 126.168 141.711 149.329 115.714 87.409 90.439 99.425 107.031 112.609 121.554 129.018 99.817

Kebutuhan Pembiayaan Listrik (dalam Rp. trilliun) Investasi yang dibutuhkan PLN Sumber Pembiayaan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2009 -64 -83 -78 -77 -77 -69 -65 63 59 46 24 24 112.609 121.554 129.018 99.817

Daya Mampu Beban Puncak Balance Sumbagut Sumbagsel-teng Kep. Riau Belitung Jamali Lombok Kupang Pontianak Pangkalan Bun Barito Mahakam Sulsel Kendari Palu Minahasa Ambon Ternate Sorong Jayapura 1.250,2 1.563,3 34 20 20,587 90,56 24 141,9 16 252,59 214 524 33 40 171,7 31 15 18 40 1.227,5 1.727,0 38 15 16,580 90,46 25 131 14 311,76 213 505,97 36 50 146,4 31 14 19,8 39 22,7 -178,7 4,3 4,75 4,007 0,10 1,5 10,9 2,23 -59,17 1,08 18,03 -3,5 -10 25,3 0 0,58 -1,8 0,3

Marubeni dan Mitsui akan merealiasasi listrik 1.400 MW senilai US$ 1.4 miliar pada 2010. Berita di Bisnis Indonesia.

Artinya Rp. 14.000.000.000.000 (dalam US$ 1 = Rp. 10.000) menghasilkan 1.400.000.000, satu Watt setara dengan Rp. 140.000 Rupiah.

Site Map
Main Menu

+ Tenaga Surya Kenapa Tenaga Surya Aplikasi Tenaga Surya Instalasi Listrik Tenaga Surya + Panel Surya Perkiraan Biaya Panel Surya Pemeliharaan Panel Sel Surya Ukuran dan Daya Panel Surya Solar Cells Panel Guide Membuat Solar Cell Sederhana Solar Home System + Charge Controller Cara Kerja Solar Controller + Battery Charge and Discharge Inverter Monitor Performansi Kabel Instalasi Panel Surya + Lampu LED Lampu LED Rumah + Lampu LED Jalan Spek lampu LED jalan Lampu LED Advertising Lampu LED Lalu-lintas Lampu Taman LED Lampu LVD Hemat Energi Lampu CFL DC Komparasi Lampu Link Kabar Terbaru Energi Statistik Site Map

Baterai yang bisa dicetak Info Listrik Kerjasama RI-Islandia Pembangkit 15.000 MW Pembangunan PLTA Poso TDL Naik, DPR Terbagi 5 Bantuan Bank Dunia Investor Minati Tenaga Sampah PLN Lelang WKP PLN Gandeng Pemda Cabut SKB Hemat Listrik JBIC Bantu Danai Energi Restrukturisasi Pola Listrik PLN Bangun PLTP Sarulla PLN Bangun PLTU 6 MW Repowering Atasi Krisis Listrik PLTMG Operasi april TDL Naik, Biaya Produksi Naik Investasi Listrik US$10 Miliar Korsel Bidik Listrik Palu Viron-Suzlon Energy PLN Perlu MFO&Kliter Diesel Medco Lirik PLTP Sorik Merapi Pembangkit 14 MW Pemerintah Tak Hapus Subsidi Bangun PLTU Mini Bakrie Power-Kepco Geothermal Bangun Listrik Harga Bebas Subsidi 2014 500 Gardu Listrik Lampu Jalan PLN Dapat Izin Asahan III Belanda Bangun PLTA PLN Tawarkan Saham China Bangun PLTA Energi Tenaga Air Mandiri Listrik Prabayar

PLN Tambah 562 MW PLTP Wayang Windu Investasi Geothermal PLN Dapat Gas Swasta Tangani 6 Pembangkit Pembangunan PLTD&PLTU PLTU Cirebon&Paiton Ekspansi Pembangunan PLTU Sigam PLN Beli Energi Sumut Bangun PLTS Pola Risk Sharing Kenaikan Tarif Listrik Hemat Subsidi PLN Pembangkit Metana BCA Kucurkan Biaya Penerapan Konsep BLT Persaingan PLTA PLN Naikkan Tarif Energi untuk Listrik Bangun PLTA Asahan III Bangun PLTU Jeneponto Hemat Energi Philips KIM Bangun Pembangkit Bangun PLTU 2*100 MW PLN Bangun Dua Pembangkit PLN Naikkan BK Pertamina Suplai Avtur PLN Kantongi Gas KTE Bangun Pembangkit PLN Tender Ulang PLN Beli Uap Panas Bumi PLN Hemat Tarif Tunda Kenaikan Listrik 6.600 VA Lima Resor Pakai PLTS PLN Gandeng Rekayasa Industri Pertamina Ambil Alih PT Badak

PLN Beli Listrik PLN Tandatangan Kontrak Pasokan Gas PLN Sewa Genset 700 MW di Luar Jawa Badraja diberi Proyek PLTA Asahan 4 Pembangkit Listrik Batakan Diresmikan PLN Tender Proyek 10 Ribu MW Tahap II Kaltim Bangun Tujuh Pembangkit Listrik PLN Tawarkan Listrik Prabayar Pertamina dan PGN Joint Venture Tender Listrik Swasta 2010 PLTU Kotabaru Dibangun 93 Pembangkit Listrik Baru Dibangun Tender 150 Pembangkit Kecil Tumpang-tindih Lahan Pertambangan Pengembangan Panas Bumi UU Kelistrikan Terbit Bulan Juni 2010 PLTU Labuan diresmikan Kamis, 28 januari 2010 Maluku Dapat Bantuan Pembangkit Listrik PLN Hapus Biaya untuk Sambungan Listrik RSH dan Rusunami PLN Merumuskan Skema Bisnis Baru untuk Listrik Swasta Energi Mega Persada Memasok Gas ke PLTG Semberah PLN Selesaikan Masalah 40 Proyek Listrik Swasta China Huadian Bangun PLTU Batu Bara Kerusakan PLTG di Sulawesi Selatan Papua Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air PLN Dapat Tambahan Pasokan Gas Listrik Tenaga Surya 6 MW Tahun 2010 Pembangkit Listrik Swasta II Dua Pembangkit Listrik Panas Bumi Pembangkit 10.000 MW Tahap II Baterai Cetak Lithium Polimer PLN Terbitkan Obligasi Kontraktor PLTU Rembang terancam kena sanksi Tiga PLTU Baru Beroperasi 2010 Fasilitas Kredit untuk Pembangunan Pembangkit Listrik PLN Interkoneksi Listrik dengan Malaysia

Industri dan Perkantoran Perlu Efisiensi Energi Rasio Eletrifikasi Nasional 2009 Anggaran 800 M untuk PLTS Usulan Insentif Energi Terbarukan Papan Reklame Tenaga Surya DKI Wajibkan Bangunan Hijau Rumah Surya di Alam Sutera Pemerintah Target 50 MW Tenaga Surya Kontak Kami Kerjasama RI-Islandia Pembangkit 15.000 MW Pembangunan PLTA Poso TDL Naik, DPR Terbagi 5 Bantuan Bank Dunia Investor Minati Tenaga Sampah PLN Lelang WKP PLN Gandeng Pemda Cabut SKB Hemat Listrik JBIC Bantu Danai Energi Restrukturisasi Pola Listrik PLN Bangun PLTP Sarulla PLN Bangun PLTU 6 MW Repowering Atasi Krisis Listrik PLTMG Operasi April TDL Naik, Biaya Produksi Naik Investasi Listrik US$ 10 Miliar Korsel Bidik Listrik Palu Viron-Suzlon Energy PLN Perlu MFO&Kliter Diesel Medco Lirik PLTP Sorik Merapi Pembangkit 14 MW Pemerintah Tak Hapus Subsidi Bangun PLTU Mini Bakrie Power-Kepco Geothermal Bangun Listrik Harga Bebas Subsidi 2014

500 Gardu Listrik Lampu Jalan PLN Dapat Izin Asahan III Belanda Bangun PLTA PLN Tawarkan Saham China Bangun PLTA Energi Tenaga Air Mandiri Listrik Prabayar PLN Tambah 562 MW PLTP Wayang Windu Investasi Geothermal PLN Dapat Gas Swasta Tangani 6 Pembangkit Pembangunan PLTD&PLTU PLTU Cirebon&Paiton Ekspansi PLN Beli Energi Pembangunan PLTU Sigam Sumut Bangun PLTS Pola Risk Sharing Kenaikan Tarif Listrik Hemat Subsidi PLN Pembangkit Listrik Metana BCA Kucurkan Biaya Penerapan Konsep BLT Persaingan PLTA PLN Naikkan Tarif Energi untuk Listrik Bangun PLTU Jeneponto Bangun PLTA Asahan III Hemat Energi Philips KIM Bangun Pembangkit PLN Naikkan BK Pertamina Suplai Avtur PLN Kantongi Gas KTE Bangun Pembangkit PLN Tender Ulang PLN Beli Uap Panas Bumi

PLN Hemat Tarif Tunda Kenaikan Listrik 6.600 VA Lima Resor Pakai PLTS PLN Gandeng Rekayasa Industri Pertamina Ambil Alih PT Badak PLN Beli Listrik PLN Kontrak Pasokan Gas PLN Sewa Genset 700 MW Badraja diberi Proyek PLTA Asahan 4 Pembangkit Listrik Batakan Diresmikan PLN Tender Proyek 10 MW Tahap II Kaltim Bangun Tujuh Pembangkit Listrik PLN Tawarkan Listrik Prabayar Pertamina dan PGN Joint Venture Tender Listrik Swasta 2010 PLTU Kotabaru Dibangun 93 Pembangkit Listrik Baru Dibangun Tender 150 Pembangkit Kecil Pengembangan Panas Bumi Tumpang-tindih Lahan Pertambangan UU Kelistrikan Terbit Bulan Juni 2010 PLTU Labuan diresmikan Kamis, 28 Januari 2010 Energi Mega Persada Memasok Gas ke PLTG Semberah Maluku Dapat Bantuan Pembangkit Listrik PLN Merumuskan Skema Bisnis Baru untuk Listrik Swasta PLN Hapus Biaya untuk Sambugan Listrik RSH dan Rusunami China Huadian Bangun PLTU Batu Bara PLN Selesaikan Masalah 40 Proyek Listrik Swasta Kerusakan PLTG di Sulawesi Selatan PLN Dapat Tambahan Pasokan Gas Papua Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air Listrik Tenaga Surya 6MW Tahun 2010 Pembangkit Listrik Swasta II Dua Pembangkit Listrik Panas Bumi Pembangkit 10.000 MW Tahap II Baterai Cetak Lithium Polimer

PLN Terbitkan Obligasi Kontraktor PLTU Rembang terancam kena sanksi Tiga PLTU Beroperasi 2010 Fasilitas Kredit Pembangkit Listrik PLN Dapat Pinjaman Interkoneksi Effisiensi Listrik Industri & Bangunan Anggaran Rp. 800 M untuk PLTS Papan Reklame Tenaga Surya Rumah Surya di Alam Sutera Pemerintah Target Listrik Surya 50 MW Usulan Insentif Energi DKI Wajibkan Bangunan Hijau

Jenis Panel Surya : Solar Cells Type


Written by Administrator Friday, 31 July 2009 12:32

Jenis panel surya


Panel sel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik. Panel sel surya menghasilkan arus yang digunakan untuk mengisi baterai. Panel sel surya terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga akan berkurang. Dengan menambah panel sel surya (memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya. Umumnya panel sel surya dengan ukuran tertentu memberikan hasil tertentu pula. Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik DC (Direct Current) sebesar x Watt per hour/ jam. Efesiensi Perubahan Daya
Mono Sangat Baik

Daya Biaya Tahan


Sangat Baik

Keterangan

Penggunaan

Baik

Kegunaan Pemakaian Luas Cocok untuk produksi massal di masa depan Bekerja baik dalam

Sehari-hari

Poly

Baik

Sangat Sangat Baik Baik

Sehari-hari

Amorphous

Cukup Baik

Cukup Baik

Sehari-hari & perangkat komersial (kalkulator) Pemakaian di luar angkasa

Baik

pencahayaan fluorescent Berat & Rapuh

Compound (GaAs)

Sangat Baik

Sangat Cukup Baik Baik

Jenis panel sel surya: Polikristal (Poly-crystalline) Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal

untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung. Monokristal (Mono-crystalline) Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan. Amorphous Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides. More recently, improvements in a-Si construction techniques have made them more attractive for large-area solar cell use as well. Here their lower inherent efficiency is made up, at least partially, by their thinness - higher efficiencies can be reached by stacking several thin-film cells on top of each other, each one tuned to work well at a specific frequency of light. This approach is not applicable to c-Si cells, which are thick as a result of their construction technique and are therefore largely opaque, blocking light from reaching other layers in a stack. The main advantage of a-Si in large scale production is not efficiency, but cost. a-Si cells use approximately 1% of the silicon needed for typical c-Si cells, and the cost of the silicon is by far the largest factor in cell cost. However, the higher costs of manufacture due to the multi-layer construction have, to date, make a-Si unattractive except in roles where their thinness or flexibility are an advantage.

Baterai Cetak Lithium Polimer


Written by Administrator Monday, 11 January 2010 02:17

Advanced Materials Innovation Center (AMIC) sebuah lembaga penelitian di Jepang sedang mengembangkan baterai yang bisa dicetak, dapat ditempelkan ke permukaan berlekuk. Baterai ini lebih lentur dan fleksibel. Kesempatan untuk dapat berkembang sangat potensial. Terbuat dari bahan litium-polimer, yang dapat ditemukan pada PDA (personal digital assistant) atau komputer jinjing dan dirancang untuk digunakan sebagai baterai surya,peranti display. Baterai ini dapat berfungsi sebagai penyimpanan daya yang melengkapi sel surya

yang merupakan pembangkit daya bila digabungkan dengan lempengan surya dan ukurannya sekitar 500 mikrometer. Keuntungannya adalah baterai ini memiliki luas permukaan lebih besar dibanding yang lainnya, diproduksi dengan murah, dapat diisi ulang, bahkan dapat dilaminasi. Dibandingkan dengan lithium-ion, baterai lithium polimer lebih tahan lama dan mudah diproduksi juga elektrolit ditampung dalam substrat polimer seperti polietilena oksida. Pada lithium-ion, elektrolit berada dalam pelarut organik. Sumber: Bisnis Indonesia

Kerjasama RI-Islandia
Written by Administrator Tuesday, 27 April 2010 01:24

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin meningkatkan hubungan dengan Islandia dalam membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dalam negeri. Indonesia menghendaki peningkatan hubungan dalam sektor energi, khususnya pembangunan energi goethermal dan perkembangan energi. Selain itu, Presiden juga mengharapkan adanya hubungan yang baik dalam politik. Sumber: Bisnis Indonesia

Pembangkit 15.000 MW
Written by Administrator Monday, 26 April 2010 01:34

Pemerintah merencanakan pembangunan pembangkit listrik 15.000 MW untuk mencapai target eletrifikasi listrik 80% pada tahun 2014 dan mendukung pertumbuhan ekonomi tumbuh di atas 7% agar electrivity pada 2014 bisa capai 80% lebih. Proyek 10.000 MW hanya untuk mengatasi defisit. Pemerintah menargetkan untuk masa depan hanya akan menggunakan batu bara rendah yang 4000 kalori. Sumber: Bisnis Indonesia

Pembangunan PLTA Poso


Written by Administrator Friday, 23 April 2010 01:25

PT Poso Energy melaksanakan proyek pembangunan satu unit pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso 3 x 65 MW yang menelan dana US$300 juta dan

memanfaatkan aliran air dari Danau Poso. Menyusul unit kedua dan ketiga yang diperkirakan selesai pada Januari 2011 dan Maret 2011. Proyek ini merupakan PLTA skala besar pertama yang konkret dikerjakan pihak swasta lokal melalui skema independent power producer (IPP). Sumber: Bisnis Indonesia

Anda mungkin juga menyukai