Wahyu Budi Santosa (123100020) Nursyam Majid Aris Margono Revi A.Y (123100027) (123100029) (123100035)
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UPN VETERAN YOGYAKARTA 2012
1. ALJABAR BOOLEAN
Aljabar boolean merupakan aljabar yang berhubungan dengan variabel-variabel biner dan operasi-operasi logik. Variabel-variabel diperlihatkan dengan huruf-huruf alfabet, dan tiga operasi dasar dengan AND, OR dan NOT (komplemen). Fungsi boolean terdiri dari variabel-variabel biner yang menunjukkan fungsi, suatu tanda sama dengan, dan suatu ekspresi aljabar yang dibentuk dengan menggunakan variabel-variabel biner, konstantakonstanta 0 dan 1, simbol-simbol operasi logik, dan tanda kurung. Suatu fungsi boolean bisa dinyatakan dalam tabel kebenaran. Suatu tabel kebenaran untuk fungsi boolean merupakan daftar semua kombinasi angka-angka biner 0 dan 1 yang diberikan ke variabel-variabel biner dan daftar yang memperlihatkan nilai fungsi untuk masing-masing kombinasi biner. Aljabar boolean mempunyai 2 fungsi berbeda yang saling berhubungan. Dalam arti luas, aljabar boolean berarti suatu jenis simbol-simbol yang ditemukan oleh George Boole untuk memanipulasi nilai-nilai kebenaran logika secara aljabar. Dalam hal ini aljabar boolean cocok untuk diaplikasikan dalam komputer. Disisi lain, aljabar boolean juga merupakan suatu struktur aljabar yang operasi-operasinya memenuhi aturan tertentu.
DASAR OPERASI LOGIKA LOGIKA : Memberikan batasan yang pasti dari suatu keadaan, sehingga suatu keadaan tidak dapat berada dalam dua ketentuan sekaligus. Dalam logika dikenal aturan sbb : Suatu keadaan tidak dapat dalam keduanya benar dan salah sekaligus Masing-masing adalah benar / salah. Suatu keadaan disebut benar bila tidak salah. Dalam ajabar boolean keadaan ini ditunjukkan dengan dua konstanta : LOGIKA 1 dan 0
Operasi-operasi dasar logika dan gerbang logika : Pengertian GERBANG (GATE) : Rangkaian satu atau lebih sinyal masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal keluaran. Rangkaian digital (dua keadaan), karena sinyal masukan atau keluaran hanya berupa tegangan tinggi atau low ( 1 atau 0 ).
Setiap keluarannya tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukanmasukannya. Contoh: 1. f(x, y) = x + xy = (x + x)(x + y) = 1 (x + y ) =x+y 2. f(x, y, z) = xyz + xyz + xy = xz(y + y) + xy = xz + xz 3. f(x, y, z) = xy + xz + yz = xy + xz + yz(x + x) = xy + xz + xyz + xyz = xy(1 + z) + xz(1 + y) = xy + xz
2. Gerbang Logika
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih dari satu sinyal asukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi atau tegangan rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut Rangkaian logika. Rangakaian logika sering kita temukan dalam sirkuit digital yang diimplemetasikan secara elekrtonik dengan menggunakan dioda atau transistor. 1. Gerbang logika Inverter Inverter (pembalik) merupakan gerbang logika dengan satu sinyal masukan dan satu sinyal keluaran dimana sinyal keluaran selalu berlawanan dengan keadaan sinyal masukan. Input (A) 0 (Rendah) Tinggi (1) Output (Y) 1 (Tinggi) Rendah (0)
Tabel Kebenaran/Logika Inverter Inverter disebut juga gerbang NOT atau gerbang komplemen (lawan) disebabkan keluaran sinyalnya tidak sama dengan sinyal masukan. Gambar simbol Inverter (NOT)
Fungsi gerbang NOT - Y = NOT A atau Y = ~A Misal : A = 1, maka Y = 0 atau Y = NOT 1 = 0. A = 0, maka Y = 1 atau Y = NOT 0 = 1. a. Gerbang AND Gerbang AND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang AND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1). Gambar simbol Gerbang AND dengan dua imput.
Output (Y)
0 0 1 1
0 1 0 1
0 0 0 1
b.
Gerbang OR Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya satu
sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat bila salah satu dari sinyal masukan tinggi (1), maka sinyal keluaran akan menjadi tinggi (1) juga. Gambar simbol Gerbang OR.
Input (A) 0 0 1 1
Input (B) 0 1 0 1
Output (Y) 0 1 1 1
Tabel Logika Gerbang OR dengan tiga masukan. Input (A) 0 0 0 0 1 1 1 1 Input (B) 0 0 1 1 0 0 1 1 Input (C) 0 1 0 1 0 1 0 1 Output (Y) 0 1 1 1 1 1 1 1
c.
Gerbang NAND (Not-AND) Gerbang NAND mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Gerbang NAND mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin rendah (0) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan tinggi (1). Gambar gerbang NAND dalam arti logikanya
Fungsi gerbang NAND : Y = - AB Misal : A = 1 , B = 1 maka = 1 . 1 = not 1 = 0. Input (A) 0 0 1 1 Input (B) 0 1 0 1 Output (AB) 1 1 1 0
d.
Gerbang NOR (Not-OR) Gerbang NOR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan tetapi hanya
satu sinyal keluaran. Gerbang NOR mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin tinggi (1) maka semua sinyal masukan harus dalam keadaan rendah (0). Jadi gerbang NOR hanya mengenal sinyal masukan yang semua bitnya bernilai nol. Gambar gerbang NOR dalam arti logikanya
Fungsi gerbang NOR : Misal : A = 1 , B = 1 maka = 1 + 1 = ~1 = 0. Tabel Logika Gerbang NOR dengan dua masukan. Input (A) 0 0 1 1 Input (B) 0 1 0 1 Output (A+B) 1 0 0 0
e.
Gerbang XOR (Antivalen, Exclusive-OR) Gerbang XOR disebut juga gerbang EXCLUSIVE OR dikarenakan hanya
mengenali sinyal yang memiliki bit 1 (tinggi) dalam jumlah ganjil untuk menghasilkan sinyal keluaran bernilai tinggi (1). Gambar simbol Gerbang XOR standar
Tabel Logika Gerbang XOR dengan dua masukan Input (A) Input (B) Output (AB+AB) 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0
f.
Gerbang XNOR (Ekuivalen, Not-Exclusive-OR) Gerbang XNOR disebut juga gerbang Not-EXCLUSIVE-OR. Gerbang XNOR
mempunyai sifat bila sinyal keluaran ingin benilai tinggi (1) maka sinyal masukannya harus benilai genap (kedua nilai masukan harus rendah keduanya atau tinggi keduanya). Fungsi gerbang XNOR : Y = ~(A + B) Tabel Logika Gerbang XNOR dengan dua masukan Input (A) 0 0 1 1 Input (B) 0 1 0 1 Output (Y) 1 0 0 1
Contoh Soal:
Diketahui rangkaian digital seperti ini :
Carilah persamaan booleannya dan tabel logikanya ? Jawaban Soal : - Persamaan booleannya : - Y = ( A AND B) OR (C AND D) - Y = (A . B) + (C . D) - Tabel Logika : Input (A) 0 0 0 0 0 0 0 0 Input (B) 0 0 0 0 1 1 1 1 Input (C) 0 0 1 1 0 0 1 1 Input (D) 0 1 0 1 0 1 0 1 Output (Y) 0 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 1 1 1
0 0 1 1 0 0 1 1
0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 1 1 1 1 1
f(x, y, z) = xy + xz + yz = xy + xz + yz(x + x)
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 c. Peta Karnaugh
Metode grafik menyediakan sebuah prosedur yang sederhana dan langsung untuk penyederhanaan fungsi-fungsi aljabar Boolean. Metode grafik yang dikenal yaitu metode pemetaan yang dikenal dengan nama Peta Karnaugh atau Karnaugh Map. Variabel-variabel dalam tabel kebenaran disebut minterm. Sebuah fungsi yang terdiri dari n buah variabel, jika diekspresikan ke dalam sebuah tabel kebenaran akan memiliki 2n minterm, yang berarti ekuivalen dengan 2n bilangan biner yang diperoleh dari n digit. Sebuah fungsi Boolean akan sama dengan 1 untuk beberapa minterm dan sama dengan 0 untuk yang lain. Informasi yang terkandung dalam sebuah tabel kebenaran dapat diekspresikan dalam bentuk baku dengan membuat daftar desimal ekuivalennya, untuk minterm yang menghasilkan sebuah angka 1 untuk suatu fungsi. Peta Karnaugh adalah suatu diagram yang terdiri dari bujursangkar-bujursangkar dimana setiap bujur sangkar mewakili sebuah minterm. Bujursangkar-bujursangkar yang berkaitan dengan minterm yang menghasilkan 1 pada fungsinya diberitanda 1 dan yang lain diberi tanda 0 atau dibiarkan kosong. Jumlah bujursangkar pada peta Karnaugh ditentukan oleh banyaknya variabel masukan. Terdapat peta-peta untuk fungsi-fungsi yang terdiri atas 2 variabel masukan, 3 variabel masukan atau 4 variabel masukan. Pada peta Karnaugh, bujursangkar yang bersebelahan atau berbatasan hanya boleh berbeda satu nilai logika saja. Peta Karnaugh untuk 2 variabel masukan (A dan B): Peta Karnaugh untuk 3 variabel masukan (A,B dan C): Peta Karnaugh untuk 4 variabel masukan (A, B, C dan D): Aturan dasar penyederhanaan dengan menggunakan peta Karnaugh : Peta digambarkan sedemikian rupa sehingga suku-suku dari bujursangkar yang bersebelahan hanya berbeda satu variabel saja. Suku-suku dari persamaan yang akan disederhanakan dimasukkan ke dalam variabel bujursangkar yang berpadanan dengan memberi tanda 1 di dalamnya.
Bila pada bujuursangkar yang bersebelahan terdapat tanda 1, maka variabel yang berbeda bagi kedua bujursangkar tersebut dapat dihilangkan (sesuai dengan hukum komplementasi). Sehingga bagi suku tersebut tinggal hanya hanya variabel yang sama yang akan merupakan bagian dari hasil akhir penyederhanaan. Pengelompokkan dua bujursangkar akan menghilangkan satu variabel, mungkin juga terjadi bahwa suatu variabel lenyap karena diabsorpsi. jika semua suku telah disederhanakan, maka persamaan akhir telah diperoleh dengan menuliskan semua suku-suku yang telah disederhanakan dan selanjutnya menjalin mereka.
m0 m4
m1 m5
m3 m7
m2 m6
x0 1
01 xyz xyz
11 xyz xyz
10 xyz xyz
x0 1
yz 00 0 0
01 0 0
11 0 1
10 1 1
m0 m4 m12 m8
m1 m5 m13 m9
m3 m7 m15 m11
m2 m6 m14 m10
wx 00 01 11 10
wx 00 01 11 10
yz 00 0 0 0 0
01 1 0 0 0
11 0 1 0 0
10 1 1 1 0
wx 00
yz 00 0
01 0
11 0
10 0
01 0 0 0 0 11 0 0 1 1 10 0 0 0 0 Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz Hasil Penyederhanaan: Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz = wxy(z + z) = wxy(1) = wxy f(w, x, y, z) = wxy
wx 00 01 11 10
yz 00 0 0 1 0
01 0 0 1 0
11 0 0 1 0
10 0 0 1 0
Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wx Bukti secara aljabar: f(w, x, y, z) = wxy + wxy = wx(z + z) = wx(1) = wx yz 00 0 0 1 0
wx 00 01 11 10
01 0 0 1 0
11 0 0 1 0
10 0 0 1 0
Contoh lain: yz 00 0 0 1 1
wx 00 01 11 10
01 0 0 1 1
11 0 0 0 0
10 0 0 0 0
Sebelum disederhanakan: f(w, x, y, z) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = wy 3. Oktet: delapan buah 1 yang bertetangga yz 00 0 0 1 1
wx 00 01 11 10
01 0 0 1 1
11 0 0 1 1
10 0 0 1 1
Sebelum disederhanakan: f(a, b, c, d) = wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz + wxyz Hasil penyederhanaan: f(w, x, y, z) = w
Contoh 5.11. Sederhanakan fungsi Boolean f(x, y, z) = xyz + xyz + xyz + xyz. Jawab:
Hasil penyederhanaan: f(x, y, z) = yz + xz Contoh 5.12. Andaikan suatu tabel kebenaran telah diterjemahkan ke dalam Peta Karnaugh. Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian sesederhana mungkin. yz 00 01 wx 00 0 1 01 0 0 11 1 1 10 1 1 Jawab: (lihat Peta Karnaugh)
11 10 1 1 0 1 0 1 0 1 f(w, x, y, z) = wy + yz + wxz
Contoh 5.13. Minimisasi fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini. yz 00 01 wx 00 0 0 01 0 1 11 1 1 10 1 1 Jawab: (lihat Peta Karnaugh)
11 10 0 0 0 0 1 1 1 1 f(w, x, y, z) = w + xyz
Jika penyelesaian Contoh 5.13 adalah seperti di bawah ini: yz 00 01 11 10 wx 00 0 0 0 0 01 0 1 0 0 11 1 1 1 1 10 1 1 1 1 maka fungsi Boolean hasil penyederhanaan adalah f(w, x, y, z) = w + wxyz (jumlah literal = 5) yang ternyata masih belum sederhana dibandingkan f(w, x, y, z) = w + xyz (jumlah literal = 4). Contoh 5.14. (Penggulungan/rolling) Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini. yz 00 0
wx 00
01 0
11 0
10 0
01 1 0 0 1 11 1 0 0 1 10 0 0 0 0 Jawab: f(w, x, y, z) = xyz + xyz ==> belum sederhana Penyelesaian yang lebih minimal: yz 00 0 1 1 0
wx 00 01 11 10
01 0 0 0 0
11 0 0 0 0
10 0 1 1 0
f(w, x, y, z) = xz ===> lebih sederhana Contoh 5.15: (Kelompok berlebihan) Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini. yz 00 0 0 0 0
wx 00 01 11 10
01 0 1 1 0
11 0 0 1 1
10 0 0 0 0
Jawab:
wx 00 01 11 10
01 0 1 1 0
11 0 0 1 1
10 0 0 0 0
f(w, x, y, z) = xyz + wyz ===> lebih sederhana Contoh 5.16. Sederhanakan fungsi Boolean yang bersesuaian dengan Peta Karnaugh di bawah ini. cd 00 0 0 1 0
ab 00 01 11 10
01 0 0 1 1
11 0 1 1 1
10 0 0 1 1
Jawab: (lihat Peta Karnaugh di atas) f(a, b, c, d) = ab + ad + ac + bcd Contoh 5.17. Minimisasi fungsi Boolean f(x, y, z) = xz + xy + xyz + yz Jawab: xz = xz(y + y) = xyz + xyz xy = xy(z + z) = xyz + xyz yz = yz(x + x) = xyz + xyz
f(x, y, z) = xz + xy + xyz + yz = xyz + xyz + xyz + xyz + xyz + xyz + xyz = xyz + xyz + xyz + xyz + xyz
Outputnya tidak bergantung pada nilai input saat itu, tetapi juga input-input sebelumnya. Karena itu dikatakan mempunyai karakteristik memori. Piranti sekuensial : Flip-flop, register dan counter. Rangkaian dasar logika sekuensial berupa flip-flop. Flip-flop ada beberapa jenis, yang dapat dihubungkan menjadi pencacah, register, dan memori.
FLIP-FLOP R-S Simbol logika flip-flop R-S adalah tampak pada gambar 7.1.
SET
normal keluaran
CLR
komplemen
Gambar 7.1 Simbol logika suatu flip-flop R-S Flip-flop memiliki dua masukan yang diberi nama R (reset) dan S (set), dan dua keluaran diberi simbol Q sebagai keluaran normal, dan simbol Q sebagai komplemen Q. D-Flip-flop Huruf D pada D flip-flop berarti delay artinya tunda/menunda, yaitu sesuai fungsinya menunda sinyal.
SET
SET
CLR
CLR
`wFlip-flop J-K Flip-flop J-K merupakan flip-flop universal, digunakan paling luas karena memiliki sifat dari semua jenis flip-flop.
input
SET
Output
Clk
CLR
Mode asinkron merupakan prioritas, artinya jika set atau clr diaktifkan (bernilai 0), maka input sinkron tidak relevan, output mengikuti perintah asinkron. Set artinya menset Q = 1, dan reset artinya menset Q = 0. Hold berarti tetap/tidak berubah, yang berarti menyimpan/memori. Mode operasi yang tidak ada pada flip-flop lainnya adalah toggle, yang berarti keadaan output berubah 0 kemudian 1;0 ; 1;. . .berganti-ganti setiap datang pulsa detak.
REGISTER Fungsi : sebagai memori sementara untuk penggeseran data ke kiri atau ke kanan. Dibangun dari kumpulan flip-flop, banyaknya flip-flop menentukan panjang register dan juga panjang kata biner yang dapat disimpan di dalam register.
Register Paralel
Soal : Ubahlah flip-flop di bawah ini menjadi D flip-flop! a. b. c. d. S-R flip-flop J-K flip-flop T flip-flop Master Slave D flip-flop
Jawab : a. ~ D Flip-Flop denganmenggunakan IC 74009. - Nyalakan Komputer Jalankan aplikasi Circuit maker
Setelahaplikasi Circuit maker terbukakitaletakkankomponenkomponenyangdiperlukanuntukmembuatrangkaian D Flip-Flop. Untuk IC yang digunakan IC 7400 caranyapilih Digital by Function > Gate NAND >pilih IC7400.Dan jugaPilih Gate NOT caranya Digital by Function > Gate inverter > 7404. Tempatkan Switch caranyapilih Switches > Digital Switch > Logic Switch. Tempatkanlampuuntuk display caranyapilih Digital Animated > Display > Logic Display.
Setelahsemuakomponendiletakkansesuaidengantempatnya, lakukan wiring denganmengklik +.Hinggaterbentukrangkaiansepertiini. - Setelah semua terhubung lakukan pengetesan.
Setelahaplikasi Circuit maker terbuka kita letakkan komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian D Flip-Flop. Untuk IC yang digunakan IC 7474 caranyapilih Digital by Function > Flip-Flop>lalupilih IC 7474>7474 . Tempatkan Switch caranyapilih Switches > Digital Switch > Logic Switch. Tempatkan lampu untuk display caranya pilih Digital Animated > Display > Logic Display.
Setelah semua komponen diletakkan sesuai dengan tempatnya, lakukan wiring dengan mengklik +.Hingga terbentuk rangkaian seperti ini. Setelah semua terhubung lakukan pengetesan.
Setelah aplikasi Circuit maker terbukakita letakkan komponen-komponen yang diperlukan untuk membuat rangkaian JK Flip-Flop. Untuk IC yang digunakan IC 7476 caranyapilih Digital by Function > Flip-Flop>lalupilih IC 7476>7476 .
Tempatkan Switch caranyapilih Switches > Digital Switch > Logic Switch. Tempatkan lampu untuk display caranya pilih Digital Animated > Display > Logic Display.
Setelah semua komponen diletakkan sesuai dengan tempatnya, lakukan wiring dengan mengklik +. Hingga terbentukr angkaian seperti ini. Setelah semua terhubung lakukan pengetesan.
a. Flip-Flop S-R yang dibangun menggunakan Flip-Flop D. b. Flip-flop yang dibangun menggunakan Flip-flop D. c. Flip-flop T yang dibangun menggunakan Flip-flop D