Anda di halaman 1dari 3

KODE EKSPERIMEN : AIV

Mengukur Kecepatan Bunyi Dalam Udara Dengan Metode


Pengukuran Beda Phase
Sahidah
1
,

Sepriyanti Manialoka
1,
Tri Prasetyo
1

1
Program studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Jawa Tengah-Indonesia
Email : tristefanuz@rocketmail.com
Abstrak
Gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal yang terjadi karena perapatan dan perenggangan
dalam medium gas, cair, atau padat. Hal ini menyebabkan gangguan kerapatan medium yang dijalarkan di
dalam medium melalui interaksi molekul molekulnya yang berlangsung sepanjang arah penjalaran
gelombang. Ketika molekul molekul ini bertumbukan dengan molekul molekul tetangganya , maka
molekul molekul itu berosilasi. Dengan cara demikian maka gelombang bunyi dapat dijalarkan. Suara
yang ditangkap oleh loudspeaker dan sensor suara akan membentuk gelombang dan ditangkap oleh
osiloskop di mana gelombang yang amplitudonya besar adalah gelombang yang berasal dari loudspeaker
dan yang amplitudonya kecil berasal dari sensor suara. Dua gelombang di atas mempunyai beda fase.
semakin besar jaraknya maka kecepatannya semakin besar juga. Besarnya kecepatan di udara adalah
336,95691,053121 menurut perhitungan grafik dan 336,998891,05299 menurut perhitungan Ms. excel.

PENDAHULUAN
Gelombang bunyi merupakan gelombang
longitudinal yang terjadi karena perapatan
dan perenggangan dalam medium gas, cair,
atau padat. Hal ini menyebabkan gangguan
kerapatan medium. Gangguan itu dijalarkan
di dalam medium melalui interaksi molekul
molekulnya. Getaran molekul tersebut
berlangsung sepanjang arah penjalaran
gelombang. Ketika molekul molekul ini
bertumbukan dengan molekul molekul
tetangganya , maka molekul molekul itu
berosilasi. Dengan cara demikian maka
gelombang bunyi dapat dijalarkan.
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk
memperlihatkan bahwa metode beda fase
dapat digunakan untuk mencari kecepatan
bunyi di udara.
Laju bunyi berbeda untuk materi yang
berbeda, pada udara di

dan 1 atm, bunyi


merambat dengan laju 331 m/s namun laju
tersebut dapat bertambah sekitar 0,60 m/s
untuk setiap kenaikan temperature satu
derajat Celcius :
()
dimana T adalah temperature dalam . pada
pembahasan ini kami akan menganggap
bahwa T = 20. Sehingga,
[331+0,60(20)] = 343 m/ s.
Untuk gelombang harmonic dapat ditulis :
( )

( ) (1)
Dengan

adalah simpangan maksimum


molekul gas dari posisi keseimbangannya.
Dalam menghitung kecepatan bunyi di
udara, dapat menggunakan rumus :

(2)
Dengan , v = kecepatan (m/s)
x= jarak (m)
t = waktu ( sekon)
ketika gelombang bunyi bergerak seiring
waktu maka simpangan molekul udara ,
kerapatan, dan tekanan pada satu titik
semuanya berubah secara sinusoidal dengan
frekuensi f yang sama dengan sumber yang
bergetar.

METODOLOGI EKSPERIMEN
Gelombang yang dihasilkan oleh loudspeaker
(CH1) yang digetarkan oleh sensor suara (CH2)
menyebabkan molekul molekul udara di
dekatnya bergetar dan berosilasi sehingga
membentuk gerak harmonic sederhana.

Gambar 1. Alat untuk mengukur kecepatan
bunyi di udara
Suara yang ditangkap oleh loudspeaker dan
sensor suara akan membentuk gelombang
dan ditangkap oleh osiloskop di mana
gelombang yang amplitudonya besar adalah
gelombang yang berasal dari loudspeaker dan
yang amplitudonya kecil berasal dari sensor
suara. Dua gelombang tersebut mempunyai
beda fase.
Data didapatkan dengan mengubah-ubah
jarak antara sensor suara dan loudspeaker.
Jika jaraknya diubah ubah maka nilai beda
fasenya juga akan berubah-ubah sehingga
besarnya kecepatan suara di udara pun
berbeda - beda. Dari beda fase dua
gelombang itu kita dapat mencri nilai t
(waktu) dengan rumus :



iv
DATA DAN PEMBAHASAN

Grafik hubungan antara jarak dan waktu :



Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa
semakin besar jarak maka semakin besar pula
kecepatannya. Hubungan jarak dan waktu di
atas menunjukkan kecepatan bunyi di udara
di mana dari grafik didapatkan persamaan
kemiringannya sebesar y=219.6x+0.051.
Besar kecepatan bunyi di udara menurut
grafik di atas adalah 336,9569 m/s.
Tetapi jika kecepatan dihitung dengan
menggunakan MS.excel besar nilainya adalah
336,9988 m/s.
Karena pengukuran dilakukan berulang-ulang
maka dapat di hitung nilai ralatnya yaitu
dengan menggunakan rumus :
|
.
|

\
| A
= A
s
s
V V

Dan didapatkan nilai ralatnya yaitu 1,05299
untuk perhitungan grafik dan 1,053121 untuk
perhitungan di MS. excel.

KESIMPULAN
Besarnya kecepatan di udara adalah
1,053121 336,9569 menurut perhitungan
grafik dan dan 1,05299 336,9988 menurut
perhitungan Ms. excel.
DAFTAR PUSTAKA
Halliday, Resnick. 1996. FISIKA JILID I EDISI
KETIGA. Jakarta : Erlangga.
Tipler. 1998. FISIKA UNTUK SAINS DAN TEKNIK
EDISI KETIGA, Jakarta : Erlangga
Giancoli. 2001. FISIKA, Jakarta : Erlangga
Kraftmakher Yaakov.PETUNJUK PRAKTIKUM
FISIKA EKSPERIMEN

Anda mungkin juga menyukai