Anda di halaman 1dari 13

KECEPATAN PADA GELOMBANG BUNYI

Dosen pengampu: Musfirah Cahya F.T., Dr.M.Si.,S.Si.

Disusun oleh :
Muhammad Ivan Rizaldy (18320001)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI INFORMASI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI NASIONAL
2020
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian gelombang dan bunyi
1. Pengertian gelombang
Gerak gelombang muncul di dalam hampir tiap-tiap cabang fisika, seperti
gelombang air, gelombang bunyi, gelombang cahaya, gelombang radio, dan
gelombang elektromagnetik lainnya. Sebuah perumusan mengenai atom dan
partikel-partikel sub-atomik dinamakan mekanika gelombang. Jelaslah bahwa
sifat-sifat gelombang sangat penting di dalam fisika.
Gelombang dapat didefenisikan sebagai getaran yang merambat melalui
medium yang dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Gelombang terjadi karena
adanya sumber getaran yang bergerak terus-menerus. Medium pada proses
perambatan gelombang tidak selalu ikut berpindah tempat bersama dengan
rambatan gelombang. Misalnya bunyi yang merambat melalui medium udara,
maka partikel-partikel udara akan bergerak osilasi (lokal) saja.
Gelombang berdasarkan medium perambatannya dapat dikategorikan
menjadi gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. Gelombang
mekanik terdiri dari partikel-partikel yang bergetar, dalam perambatannya
memerlukan medium. Contohnya gelombang bunyi, gelombang pada air,
gelombang tali. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dihasilkan
dari perubahan medan magnet dan medan listrik secara berurutan, arah getar
vektor medan listrik dan medan magnet saling tegak lurus. Perambatan
gelombang ini tidak memerlukan medium dan bergerak mendekati kelajuan
cahaya. Contohnya sinar gamma (γ), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak,
infra merah, gelombang radar, gelombang TV, gelombang radio.
Berdasarkan arah getar dan arah rambat, gelombang dibedakan menjadi
dua jenis yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Gelombang
transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus terhadap arah
getarnya, contohnya gelombang pada tali , gelombang permukaan air, gelombang
cahaya. Sedangkan gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah
merambatnya searah dengan arah getarnya, contohnya gelombang bunyi dan
gelombang pada pegas. Gelombang ini terdiri dari rapatan dan regangan. Rapatan
adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan mendekat selama sesaat.
Regangan adalah daerah-daerah dimana kumparan-kumparan menjauh selama
sesaat. Rapatan dan regangan berhubungan dengan puncak dan lembah pada
gelombang transversal. Gelombang transversal dan gelombang longitudinal dapat
digambarkan secara grafis pada gambar dibawah.
Gelombang Transversal (diambil dari Cutnell & Johnson, 1992)

Besaran-besaran yang digunakan untuk mendiskripsikan gelombang antara


lain panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua puncak yang berurutan,
frekuensi (ƒ) adalah banyaknya gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan
waktu, periode (T) adalah waktu yang diperlukan oleh gelombang melewati suatu
titik, amplitudo (A) adalah simpangan maksimum dari titik setimbang, kecepatan
gelombang (v) adalah kecepatan dimana puncak gelombang (atau bagian lain dari
gelombang) bergerak. Kecepatan gelombang harus dibedakan dari kecepatan
partikel pada medium itu sendiri. Pada waktu merambat gelombang membawa
energi dari satu tempat ke tempat lain. Saat gelombang merambat melalui medium
maka energi dipindahkan sebagai energi getaran antar partikel dalam medium
tersebut.

2. Pengertian Bunyi
Bunyi, secara harafiah dapat diartikan sebagai sesuatu yang kita dengar.
Bunyi merupakan hasil getaran dari partikel-partikel yang berada di udara (Sound
Research Laboratories Ltd, 1976) dan energi yang terkandung dalam bunyi dapat
meningkat secara cepat dan dapat menempuh jarak yang sangat jauh (Egan,
1972). Defenisi sejenis juga dikemukakan oleh Bruel & Kjaer (1986) yang
menyatakan bahwa bunyi diidentikkan sebagai pergerakan gelombang di udara
yang terjadi bila sumber bunyi mengubah partikel terdekat dari posisi diam
menjadi partikel yang bergerak.

Secara lebih mendetail, Doelle (1972) menyatakan bahwa bunyi


mempunyai dua defenisi, yaitu:
 Secara fisis, bunyi adalah penyimpangan tekanan, pergeseran partikel
dalam medium elastik seperti udara. Definisi ini dikenal sebagai bunyi
Obyektif.
 Secara fisiologis, bunyi adalah sensasi pendengaran yang disebabkan
penyimpangan fisis yang digambarkan pada bagian atas. Hal ini disebut
sebagai bunyi subyektif.
Secara singkat, Bunyi adalah suatu bentuk gelombang longitudinal yang
merambat secara perapatan dan perenggangan terbentuk oleh partikel zat
perantara serta ditimbulkan oleh sumber bunyi yang mengalami getaran.
Rambatan gelombang bunyi disebabkan oleh lapisan perapatan dan peregangan
partikel-partikel udara yang bergerak ke luar, yaitu karena penyimpangan
tekanan. Hal serupa juga terjadi pada penyebaran gelombang air pada permukaan
suatu kolam dari titik dimana batu dijatuhkan.
Gelombang bunyi adalah gelombang yang dirambatkan sebagai
gelombang mekanik longitudinal yang dapat menjalar dalam medium padat, cair
dan gas. Medium gelombang bunyi ini adalah molekul yang membentuk bahan
medium mekanik ini (Sutrisno, 1988). Gelombang bunyi ini merupakan
vibrasi/getaran molekul-molekul zat dan saling beradu satu sama lain namun
demikian zat tersebut terkoordinasi menghasilkan gelombang serta
mentransmisikan energi bahkan tidak pernah terjadi perpindahan partikel
(Resnick dan Halliday , 1992).
Berbicara, tentang substansi yang menjalar apabila gelombang bunyi
mencapai tapal batas maka gelombang bunyi tersebut akan terbagi dua yaitu
sebagian energi ditransmisikan/diteruskan dan sebagian lagi
direfleksikan/dipantulkan. Suatu penelitian mengenai terjadinya penjalaran bunyi,
mendeteksi dan penggunaan bunyi sangat penting untuk mengetahui lebih lanjut
akan pengalihan energi mekanik (Giancoli, 1998).

Rambatan Gelombang bunyi dari medium kurang rapat ke medium


yang lebih rapat

Rambatan Gelombang bunyi dari medium lebih rapat ke medium


yang kurang rapat

Hewan menggunakan gelombang bunyi/suara untuk memperoleh


perubahan informasi dan untuk mendeteksi lokasi dari suatu objek. Misalnya ikan
lumba-lumba, kelelawar, menggunakan gelombang bunyi untuk mengemudi dan
menentukan lokasi makanan, apabila cahaya tidak cukup untuk pengamatan.
Manusia berusaha menggunakan gelombang bunyi sebagai pengganti cahaya
(Ackerman et al, 1988). Syarat terdengarnya bunyi ada tiga macam yaitu ada
sumber bunyi, ada medium (udara), dan ada penerima/pendengar.
Pada udara, variasi-variasi tekanan ini berbentuk kompresi (compressions)
dan regangan (rarefactions) yang periodik. Pada gambar 2.4 dan 2.5, bel
meradiasikan nada murni (pure tone) ke semua arah, sehingga menciptakan satu
dataran gelombang melingkar. Getaran yang terjadi terus-menerus (continuaes)
hingga berhenti pada bel menyebabkan deret kompresi dan regangan udara yang
bergerak secara longitudinal dari sumber. Amplitudo gelombang dibawa serta
oleh tekanan, yang mana semakin besar amplitudo maka semakin besar juga
kompresi dan regangan yang terjadi.

Radiasi bunyi dari bel

Dua implus tunggal yang memiliki ketinggian (magnitude) atau


amplitudo berbeda menjauh dari sumber bunyi.
Perubahan tekanan yang membawa informasi bunyi ini bergerak pada arah
yang sama dengan muka gelombang, yaitu secara longitudinal, sehingga dapat
dikatakan bunyi merupakan gerakan gelombang mekanis yang longitudinal.
b. Gelombang Mekanik Longitudinal
Gelombang mekanik longitudinal dapat menyebar melalui padatan, cairan dan
media gas, tetapi gelombang mekanik transversal dapat menyebar hanya melalui padatan.
Ini karena titik dalam osilasi paralel gelombang transversal pada bidang, yang
menghendaki kekuatan paralel medium pada bidang. Medium padat dapat memakai
setiap kekuatan, tetapi tidak pada medium aliran. Akibatnya, hanya gelombang
longitudinal yang dapat menyebar dalam media aliran seperti air dan udara.
Kita telah menggunakan titik yang paling kecil dari medium, tetapi kata yang
lebih baik adalah ‘elemen’, karena kita tidak menggunakan titik dalam arti
matematik. Ini kita artikan sebuah bagian kecil dari medium yang berpindah sebagai unit
tunggal. Hasilnya, ukuran dari setiap bagian, atau elemen, sekecil mungkin
membandingkan gelombang panjang dari penyebaran gelombang melalui medium karena
jika elemen terlalu besar, bagian berbeda akan menghasilkan perpindahan yang berbeda
pula pada waktu yang sama dan elemen tidak dapat pindah sebagai unit tunggal.
Pada bagian lain, sebuah elemen harus cukup besar untuk mengisi jutaan
molekul. Jika sebuah elemen berisi beberapa molekul, bergerak secara acak akan
menyebabkan elemen tercabut sendiri, juga tidak akan mempunyai posisi ekuilibrium
yang baik. Meskipun, gerak acak dari jutaan molekul membentang untuk menghalangi
yang lain, dan jika elemen cukup besar, akan mempunyai posisi ekuilibrium yang
terbatas.
Karena molekul terlalu kecil, tidak mungkin mempunyai elemen dari ukuran yang
memuaskan pada kedua kondisi ini. Untuk contoh, ketika 1 mol berisi
6x1023molekul, sebuah elemen dengan 109 molekul adalah
109 −13
n= 23
=1.6× 10 mol
6 × 10

Volume (V) ditemapati oleh n mol dari gas ideal diberikan oleh
nRT
V=
P
Demikianlah dalam sebuah gas pada tekanan 1 atm (P = 1.01 x 105 N/m2) dan pada
temperature 270C (T=300K), 109 molekul dengan volume
( 1.6 ×10−13 ) 8.3 J (300 K)
( )
K
V= 5
=3.9 ×10−15 m3
10 N
1.01×
m

Ini adalah volume dari sebuah kubus dengan sisi 1.6 x 10-5 m = 1.6 x 10-3 cm,
yang lebih kecil daripada gelombang panjang. Karena itu volume dari udara dengan
ukuran kondisi yang memuaskan untuk sebuah elemen.
Variasi tekanan untuk gelombang adalah gelombang sinus, seperti perpindahan
gelombang, kecuali pada antinoda terjadi pada simpul dari perpindahan gelombang, dan
berubah-ubah. Perpindahan gelombang dapat dituliskan
x
y p= A p sin ( 360 0) (1)
λ
Dimana variasi amplitudo tekanan Ap adalah perbedaan maksimum antara
tekanan dalam gelombang dan tekanan normal. Variasi amplitudo tekanan ini sering
digunakan untuk gelombang longitudinal sebagai gelombang tekanan lebih baik
daripada perpindahan gelombang karena variasi tekanan yang biasanya ditemukan.
Telinga manusia dapat menerima gelombang mekanik longitudinal dengan
frekuensi anatara 20 dan 20000 Hz. Laju gelombangnya dalam udara adalah 343 m/s,
juga panjang gelombang dari bunyi yang dapat didengar adalah antara
343 m/s
λ= =1.71×10−2 m=1.71cm
2000 Hz
343m/ s
λ= =1.71 m=1710 cm
20 Hz
Gelombang dalam rentang dapat didengar disebut bunyi. Gelombang dengan
frekuensi diatas 20000 Hz disebut ultrasonic dan gelombang dengan frekuensi
dibawah 20 Hz disebut infrasonik. Klasifikasi ini tergantung pada kelebihan dari
mekanisme pendengaran manusia, tidak mempunyai dasar fisika yang signifikan,
tetapi karena untuk kebutuhan khusus adalah dibutuhkan untuk mengetahui
gelombang ultrasonik dan infrasonik.

perpindahan dalam gelombang longitudinal (a) plot perpindahan longitudinal pada


elemen gas berlawanan dengan posisi ekuilibrium. (b) perpindahan
pada elemen gas. (c) plot dengan variasi tekanan gas yang berlawanan posisinya.

c. Kecepatan Bunyi
Penyebaran dari gelombang longitudinal melalui media material diterangkan
secara lengkap dalam hukum mekanika. Sekarang akan dipelajari bunyi (akustik) adalah
bagian dari mekanika. Hubungan antara bunyi dan mekanika yang pertama ditunjukkan
oleh Newton, yang menggunakan hukum kedua dari gerak untuk menghitung kecepatan
bunyi. Kita akan memberikan versi yang sederhana dari memperoleh perintah untuk
menunjukkan mekanisme penyebaran bunyi. (Asal yang sama untuk kecepatan
gelombang transversal pada tali akan diberikan dalam appendix V).
Sederhananya kita akan berfikir sebuah pulsa berpindah melalui medium
silinder (gambar dibawah), udara di dalam tabung. Pulsa terdiri dari daerah lokasi R
dengan tekanan p yang lebih besar daripada tekanan gangguan po di medium. Pulsa
yang berpindah sepanjang silinder, elemen dari udara hanya berosilasi dalam posisi
ekuilibrium, tidak akan berpindah dengan pulsa. Demikianlah pulsa berpindah dari
daerah R untuk daerah dengan menekan udara dalam daerah Ro lebih baik daripada
perpindahan udara dalam daerah R.
Waktu t menghendaki untuk pulsa yang berpindah dari R ke R’ adalah
hubungan untuk kecepatan gelombang v dan sepanjang Lo dari Ro oleh:
Lo
t=
v
Waktu gas dalam Ro memperoleh tekanan dalam R’ yang berpindah beberapa
molekul dalam Ro sebelah kanan. Sepanjang L dari R’ lebih kecil daripada Lo dengan

Gambar 1. pulsa bunyi yang terdiri dari daerah


R dengan tekanan p adalah tekanan atmosfer
bagian atas po. pulsa berpindah ke kanan, udara
dalam daerah Ro ditekan kedalam daerah R’

Lo – L. beberapa molekul dalam Ro berpindah dalam jumlah penuh, dan beberapa


tidak berpindah, juga rata-rata massa total udara dalam Ro berpindah dengan jarak
1
d= (L0−L)
2
Dari dua persamaan untuk waktu dan jarak, akselerasi dari gas dalam daerah Ro dapat
dikalkulasi dari persamaan 4.3. Hasilnya adalah
1
( L −L)
d 2 0 ( L0−L) v2
a= = = (2)
1 2 1 L 2
L02
t ( )0
2 2 v

Dari hukum kedua Newton, hubungan ini adalah persamaan untuk kekuatan total
dalam Ro dibagi dengan massa m dari Ro:
F
a= (3)
m
Ada dua kuat dari Ro. Pulsa menggunakan tekanan p pada sisi kiri Ro, dan gas
dalam tabung yang berusaha memakai tekanan po di sebelah kanan. Demikianlah jika
silinder mempunyai daerah sudut silang A, dengan gaya
F1 = pA
Sebelah kanan, dan gayanya adalah
F2 = poA
Sebelah kiri. Total gaya dalam Ro adalah
F = pA - poA = (p - po)A (4)

Dan ditunjukkan untuk sebelah kanan. Masukkan persamaan 4 dan 2 dalam


persamaan 3, kita peroleh
( L0−L ) v 2 ( p – p o ) A
=
L0 2 m
Ini dapat diselesaikan untuk v2 yaitu
( p – po ) A
2 m ( p – po ) A L o2
v= = (5)
( L0−L ) v 2 ( L0 −L ) m
L02
Ketika LoA adalah volume Vo dari Ro dan LA adalah volume V dari R, dengan
mengalikan pembilang dan penyebut dari persamaan.5 dengan A kita peroleh
2
2 ( p− po ) V o B
v= =
( V o−V ) m ρ
Atau
B
v=

ρ
Dengan ρ = m/Vo adalah massa jenis dari medium dan
(6)

p− po
B=
V o−V
Vo
Adalah modulus bulk. Modulus bulk adalah perbandingan dari pertukaran dalam
tekanan, p - po, untuk pertukaran volume, (Vo - V)/Vo, dihasilkan oleh perubahan
tekanan. Untuk perubahan tekanan kecil yang seharusnya, B adalah konstanta dari
karakteristik medium. Untuk zat padat, modulus bulk digantikan oleh modulus Young E,
dengan
E
v=

ρ

Modulus Young dan modulus Bulk adalah pengukuran yang tidak kaku, atau
tidak dapat ditekan, dari substansi. Bahan yang keras seperti besi atau granit
menghendaki regangan yang besar untuk mengubah panjang dalam jumlah yang
kecil, juga modulus Young yang luas. Gas, dibagian lain, mudah dikompres dan
modulus Bulknya kecil. Akibatnya kecepatan bunyi dalam granit dan zat padat
lainnya adalah lebih luas daripada kecepatan bunyi dalam gas. Ini diperlihatkan pada
tabel 1, yang memberikan kecepatan bunyi dalam substansi yang bervariasi.
Catatan: Persamaan 6 adalah hanya nilai dalam menghitung kecepatan
bunyi v dalam aliran modulus Bulk yang diketahui. Tetapi, biasanya lebih mudah
untuk mengukur v daripada B, dalam persamaan 6 digunakan untuk menentukan B
dalam bentuk v, lebih baik sebagai gantinya.
Ada satu pengecualian penting: modulus Bulk dalam gas ideal dapat
ditentukan dari hukum gas ideal, dan kecepatan bunyi dalam gas dapat ditentukan
dari prinsip pertama. Jika diasumsikan bahwa temperatur dari gas tidak berubah
ketika ditekan (tekanan isotermal), volume dan tekanan dalam daerah R dan Ro dari
gambar 1 adalah hubungan dengan hukum gas ideal.

Tabel 1 Kecepatan bunyi dalam substansi yang bervariasi.


Temperatur diberikan oleh substansi dalam variasi kecepatan yang signifikan dengan
temperatur. Kecepatan dalam zat padat tergantung pada komposisi dan stuktur pada
zat padat, hanya nilai aproksimasi yang dapat diberikan.

Sustansi Temperatur (oC) Kecepatan (m/s)


Gas
Karbon dioksida 0 259
Oksigen 0 316
Udara 0 331
20 343
Nitrogen 0 334
Helium 0 965
Cairan
Merkuri 25 1450
Air 25 1498
Air laut 25 1531
Zat Padat
Batu gosok 1800
Timah hitam 2100
Lucit 2700
Emas 3000
Besi 5000 – 6000
Kaca 5000 – 6000
Granite 6000

Mengurangi Vop dari kedua sisi dari persamaan yang diberikan


Vp−V o P=V o p o−V p p
p ( V −V o )=V o ( po −p )
Membagi kedua bagian dengan V –Vo kita peroleh
V ( p − p)
p= o o =B Isotermal (7)
V −V o

Demikianlah modulus Bulk isothermal dari gas ideal adalah persamaan untuk tekanan
gas. Kemudian, dari persamaan 13.6, kecepatan bunyi dalam gas ideal adalah
p
v=

ρ
(8)

Catatan: Tekanan p dalam persamaan 8 adalah tekanan gasketika dikompres.


Tetapi, ini berbeda hanya waktu dari tekanan tidak terganggu, jadi nilai tidak
terganggu dapat digunakan untuk menghitung v dengan akurasi yang cukup.

Persamaan 8 pertama diperoleh oleh Newton, tetapi tidak memberikan nilai


untuk v. Untuk contoh, pada tekanan atmosfer (p = 1.01x 105 N/m2) dan 0oC, massa
jenis udara adalah 1.30 kg/m). dengan nilai ini, kecepatan bunyi dari
persamaan 8 adalah
p 1.01 x 10 5 N /m 2 N m2 m
v=
ρ√ √
=
1.30 kg /m √
= 7.77 ×10 4
kg
=279
s
Dengan 15 persen hilang dari nilai pengukuran dari 331 m/s.

Kesalahan dalam asumsi bahwa temperaturdari konstanta gas. Kenyataannya,


ketika gelombang bunyi lewat melalui daerah, variasi tekanan gas begitu cepat, tidak
cukup panas untuk masuk atau meninggalkan daerah. Dibawah kondisi temperatur
osilasi cepat dengan tekanan, ketika panas bertukar. Ini disebut proses adiabatic.
Untuk kompres adiabatic dari gas ideal, modulus bulk dapat ditunjukkan
B = γp adiabatic (9)
Dengan γ adalah konstanta dari setiap gas. Variasi mendekati 1.0 untuk gas
poliatomik yang sangat kompleks 5/3 = 1.67 untuk gas monoatomik seperti helium.
Tabel 2 diberikan nilai dari γ untuk gas umum.
Jika persamaan .9 digunakan dalam persamaan 7, kita peroleh
persamaan untuk kecepatan bunyi dalam gas:
γp
v=
√ρ
(10)

Untuk contoh, γ udara adalah 1.40, kalkulasi kecepatan bunyi dalam udara
v=√ 1.40× 7.77 ×104 m2 s 2=330 m/s
Persetujuan yang bagus dengan pengukuran nilai.
Tabel 2 γ untuk variasi gas

Gas cp/cv = γ
Argon, Ar 1.67
Helium, He 1.67
Merkuri, Hg 1.67
Oksigen, O2 1.40
Nitrogen, N2 1.40
Udara 1.40
Klorin, Cl2 1.34
Karbon dioksida, CO2 1.29
Sulfur dioksida, SO2 1.29
Etana, C2H6 1.19
Dimetil etel, C2H6O 1.16

Catatan kuantitas γ adalah persamaan cp/cv, perbandingan dari panas spesifik gas
pada konstanta tekanan untuk panas spesifik dari gas pada konstanta volume. Itu dapat
3 5
ditunjukkan pada kuantitas adalah untuk gas monoatomik dan untuk gas
5 7
diatomic. Walaupun akan terlalu jauh untuk rincinya, dengan catatan menarik bahwa
kecepatan bunyi dalam udara dapat bentuk komplet dari prinsip mekanik dan
termodinamika.
Persamaan 10 dilihat tercantum bahwa kecepatan bunyi tergantung pada
tekanan, tetapi nyatanya, perbandingan p/ρ berdiri sendiri pada p. ini dapat dilihat
dari hukum gas ideal,
pV = nRT
dituliskan dalam bentuk
nRT nNRT
p= =
V NV
Dimana N adalah bilangan Avogadro. Dalam bab 8 konstanta Boltzman k adalah
dibatasi pada
R
k=
N
Dan massa jenis η diberikan pada
nN
η=
V
Karena itu, hukum gas ideal dapat dituliskan
p = ηkT
Tetapi massa jenis ρ pada η waktu dan massa m dari molekul individu
ρ = ηm
Karena itu, diperoleh
ρkT
p=
m

Jadi persamaan 10 dapat dituliskan


γkT
v=
√ m
Ini menunjukkan bahwa kecepatan tergantung hanya pada temperatur gas dan
massa molekul. Untuk cepatnya, diberikan temperatur, kecepatan bunyi pada helium (m =
4 u) lebih cepat daripada dalam udara (massa rata-rata = 29 u).

DAFTAR PUSTAKA
 Wiendartun, Jurnal Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Indonesia, BUNYI
 RN Harahap, Jurnal Universitas Sumatera Utara, TEORI GELOMBANG dan
BUNYI

Anda mungkin juga menyukai