Anda di halaman 1dari 2

Tambahan Kasus Penyusunan Kontrak 1.

Pada tahun 2012 RSUD Tanjung Kimpul membeli 2 unit alat kesehatan melalui pelelangan umum prakualifikasi-dua-sampul-sistem nilai, berupa: CT Scan 64 Slice : 1 unit ; pagu anggaran Rp16,5 milyar; HPS Rp15,5 milyar; harga kontrak Rp15,0 milyar MIR (Magnitude Resonance Imagine): 1 unit; pagu anggaran Rp35 milyar; HPS Rp33,5 milyar; harga kontrak Rp33,0 milyar HPS disusun berdasarkan hasil informasi beberapa calon penyedia. Penyedia yang menang PT Alkesindo; lama pekerjaan 30 hari kalender; tanggal kontrak/SPMK 12 Maret 2012; merk kedua barang tersebut SIEMEN dan harus diimpor dari Jerman. Sampai dengan tanggal 15 Maret 2012 barang-barang belum diterima PPHP. Pada tanggal 15 Maret 2012 PPK menelaah kembali dokumen kontrak dan ternyata: Pada saat PPK berkunjung ke RSUD Tanjung Ubi tanggal 13 Maret 2012, ternyata pada bulan Maret 2012 mereka juga membeli 2 unit alat kesehatan serupa dengan nilai kontrak masing-masing Rp10,0 milyar dan Rp22,0 milyar dan penyedianya juga PT Alkesindo (2 buah perusahaan pesaing lainnya tidak satu kelompok/ proses pelelangan fair) melalui pelelangan umum preakualifikasi dua tahap sistem penilaian biaya selama umur ekonomis. Barang diterima RSUD Tanjung Ubi pada tanggal 12 Maret 2012. Jumlah penyedia yang menawar 4 buah perusahaan yang lulus prakualifikasi pada RSUD Tanjung Kimpul dan terindikasi dimiliki oleh seorang penyedia (PT Alkesindo). Apa yang harus dilakukan oleh PPK RSUD Tanjung Kimpul atas kejadian tersebut khususnya dengan penandatangan kontrak pengadaan dua unit alat kesehatan.

2. Pemkot Tangerang Selatan membangun gedung DPRD bernilai kontrak (lumpsum) Rp8 milyar melalui pelelangan umum pascakualifikasi. Kontrak ditandatangani oleh PPK dengan PT Constrindo tanggal 15 Maret 2011, SPMK tanggal 1 April 2011; di dalamnya ditetapkan serah terima I pekerjaan (PHO) pada tanggal 1 Desember 2011 dan serah terima II (FHO) pada tanggal 1 Juni 2012. Proses pelelangan umum berjalan cukup fair. Hasil pemeriksaan fisik oleh konsultan pengawas bersama PPHP pada termin I (fisik pekerjaan 30%; nilai termin 25% dari nilai kontrak) ternyata fondasi bangunan berkedalaman hanya 1 m; dalam RAB (lampiran kontrak) 4 m. PT Constrindo sepakat untuk memperbaiki kontrak. Hasil pemeriksaan fisik oleh konsultan pengawas bersama PPHP pada tanggal 1 Desember 2011 ternyata kemajuan fisik baru mencapai 80% dan nilai termin yang telah dibayar PPK kepada PT Constrindo seluruhnya berjumlah 75% dari nilai kontrak. PT Constrindo sanggup menyelesaikan pekerjaan (PHO) pada tanggal 30 Desember 2011 yang dtuangkan dalam SKTM (Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak). Realisasi PHO ternyata tanggal 15 Januari 2012. Apa yang harus dilakukan oleh PPK berkaitan dengan kontrak tersebut, Coba diskusikan secara berkelompok.

Anda mungkin juga menyukai