Anda di halaman 1dari 10

KONTRAK PAYUNG

PENYEDIAAN OBAT
Nomor: …………………………

KONTRAK PAYUNG ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut "Kontrak") dibuat
dan ditandatangani di ………… pada hari …………. tanggal …………. bulan ……..
tahun ………… antara ………………, Selaku Direktur RSU Payangan , yang bertindak untuk
dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia, yang berkedudukan di ………………….,
selanjutnya disebut "PIHAK PERTAMA" dan

………………, Direktur, yang bertindak untuk dan atas nama PT. ………………….
……….., yang berkedudukan di …………………………., selanjutnya disebut "PIHAK
KEDUA"

MENGINGAT BAHWA:
(a) PIHAK PERTAMA telah meminta PIHAK KEDUA untuk menyediakan obat
sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak yang terlampir dalam
Kontrak ini (selanjutnya disebut "Pekerjaan Pengadaan Penyediaan Obat");
(b) PIHAK KEDUA sebagaimana dinyatakan kepada PIHAK PERTAMA, memiliki
keahlian profesional, personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk
menyediakan obat sesuai dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan memiliki kewenangan untuk
menandatangani Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA mengakui dan menyatakan bahwa
sehubungan dengan penandatanganan Kontrak ini masing-masing pihak:
1) telah dan senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh
penasehat hukum;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini;
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta
dan dan kondisi yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini
bersepakat dan menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Nilai dalam katalog harga termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah sebagaimana
tersebut dalam Lampiran;
2. peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti clan makna yang sama seperti
yang tercantum dalam lampiran Kontrak ini;
3. dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari Kontrak ini:
a. adendum Kontrak;
b. pokok perjanjian;
c. surat penawaran, beserta penawaran harga;
d. syarat-syarat khusus Kontrak;
e. syarat-syarat umum Kontrak;
f. spesifikasi khusus; dan
g. spesifikasi umum;
4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen
yang lain maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi
berdasarkan urutan hirarki pada angka 3 di atas;
5. Hak dan kewajiban timbal-balik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA
dinyatakan dalam Kontrak yang meliputi khususnya:
a. PIHAK PERTAMA mempunyai hak clan kewajiban untuk:
Hak
1) Menerima keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA .
2) Mendapatkan laporan/data yang diperlukan dalam rangka monitoring evaluasi
pengadaan obat, termasuk data perjanjian pengadaan obat dengan K/L/D/I;
3) Mengenakan sanksi kepada PIHAK KEDUA sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan SSUK.

Kewajiban
1) Mempertimbangkan permintaan fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan
prasarana dari PIHAK PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
sesuai ketentuan Kontrak;
2) Tidak mengguna kan dan menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen
lainnya yang berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak
lain, misalnya spesifikasi teknis clan/atau gambar-gambar, kecuali dengan ijin
tertulis dari Pihak Kedua.

b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:

Hak
1) Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum;
2) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara penuh ketentuan
Kontrak ini;
3) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan
dan kondisi yang terkait;
4) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK
PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.

Kewajiban
1) Melayani seluruh pemesanan obat yang dibutuhkan oleh K/L/D/I sesuai
dengan kapasitas yang ditawarkan, melalui sistem e-purchasing,
2) Menjamin pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi minimum;
3) Mengganti produk obat yang berdasarkan hasil uji petik oleh Badan POM
dinyatakan tidak layak sehingga harus ditarik dari peredaran
4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK
PERTAMA ;
5) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA;
6) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau klaim dari
pihak ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan Intelektual
(HAKI) oleh PIHAK KEDUA.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan.
DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(………………………………….) (………………………………….)
b. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:
Hak
1) Mendapat kesempatan untuk didampingi oleh penasehat hukum;
2) Mendapat kesempatan untuk membaca dan memahami secara penuh ketentuan
Kontrak ini;
3) Mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan mengkonfirmasikan
semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan dan kondisi yang terkait;
4) Meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana dari PIHAK
PERTAMA untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan Kontrak.
Kewajiban
1) Melayani seluruh pemesanan obat yang dibutuhkan oleh K/L/D/I
sesuai dengan kapasitas yang ditawarkan, melalui sistem e-purchasing,
2) Menjamin pelayanan purnajual sesuai dengan spesifikasi minimum;
3) Mengganti produk obat yang berdasarkan hasil uji petik oleh Badan POM
dinyatakan tidak layak sehingga harus ditarik dari peredaran
4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PIHAK PERTAMA;
5) Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PIHAK PERTAMA ;
6) Wajib melindungi PIHAK PERTAMA dari segala tuntutan atau klaim dari pihak
ketiga yang disebabkan penggunaan Hak Atas Kekayaan lntelektual (HAKI) oleh
PIHAK KEDUA.
6. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan.
DENGAN DEMIKIAN, PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah bersepakat untuk
menandatangani Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(………………………………….) (………………………………….)
SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)

A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-syarat Umum Kontrak


ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan
sebagai berikut:
1.1 Katalog Elektronik atau E-Catalogue adalah system informasi
elektronik yang memuat daftar , jenis, spesifikasi teknis dan
harga obat.
1.2 PIHAK PERTAMA adalah Kepala Lembaga Kebijakan
pemerintahan mewakili Pemerintah Republik Indonesia untuk
melakukan perikatan kontrak paying penyediaan obat.
1.3 PIHAK KEDUA adalah badan usaha atau orang perseorangan
yang menyediakan obat.
1.4 Kontrak Payung yang selanjutnya disebutKontrak adalah
perjanjian tertulis antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA dan mencakup syarat-syarat Umum Kontark (SSUK)
ini danSyarat-syarat Khusus Kontrak (SSKK)serta dokumen
lain yang merupakan bagian dari kontrak.
1.5 Nilai Kontrak adalah nilai yang ditayangkan pada katalog
harga.
1.6 Hari adalah hari kalender
1.7 Daftar kualitas dan harga (rincian harga penawaran)adalah
daftar kuantitas yang telah diisiharga satuan dan jumlah biaya
keseluruhan yang merupakan bagian dari penawaran.
1.8 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan
kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyesuaikan
pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara
logis , realistic dan dapat dilaksanakan.
1.9 Masa kontrak adalah jangka waktu berlakunya kontrak ini
terhitung sejak tanggal penandatanganan kontrak sesuai dengan
serah terima pekerjaan atau masa pemeliharaan berakhir.
2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan
Penyediaan Obat ini tapi tidak dapat bertentangan dengan
ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Kontrak lain yang lebih
tinggi berdasarkan urutan hirarki dalam kontrak.
3. Bahasa dan Hukum 3.1 Bahasa kontrak hams dalam Bahasa Indonesia kecuali
dalam rangka pinjaman/hibah luar negeri
menggunakan Bahasa Indonesia dan bahasa nasional
pemberi pinjaman/hibah tersebut dan/atau bahasa
Inggris.
4. Larangan
4.1 Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) serta Penipuan
Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para
pihak dilarang untuk:
a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi
atau menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau
melakukan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun
yang diketahui atau patut dapat diduga berkaitan dengan
pengadaan ini;
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar
dokumen dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk
penyusunan dan pelaksanaan Kontrak ini.
4.2 PIHAK KEDUA menjamin bahwa yang bersangkutan tidak
akan melakukan tindakan yang dilarang diatas.
4.3 PIHAK KEDUA yang menurut penilaian PIHAK
PERTAMA terbukti melakukan larangan-larangan diatas
5. Korespondensi 5.1 Semua korespondensi dapat berbentuk surat, e-mail dan/atau
faksimili dengan alamat tujuan para pihak yang tercantum dalam
SSKK.
5.2 Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan
Kontrak ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa
Indonesia, dan dianggap telah diberitahukan jika telah
disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para Pihak dalam
SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail,
dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum
dalam SSKK.

6. Wakil sah Para Setiap tindakan yang disyaratkan atau diperbolehkan untuk Pihak
dilakukan, dan setiap dokumen yang disyaratkan atau
diperbolehkan untuk dibuat berdasarkan Kontrak ini oleh
PIHAK PERTAMA atau PIHAK KEDUA hanya dapat
dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.
Khusus untuk PIHAK KEDUA perseorangan, PIHAK
KEDUA tidak boleh diwakilkan.
7. Perpajakan PIHAK KEDUA, berkewajiban untuk membayar semua pajak,
bea, retribusi, dan pungutan lain yang dibebankan oleh
peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai
Kontrak.

B. PELAKSANAAN, PENYELES AIAN , PERUBAHAN, DAN PEMUTUSAN


KONTRAK
B.1 Pelaksanaan Pekerjaan

8. Jadwal Pelaksanaan
8.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal
penandatanganan Kontrak oleh para pihak atau pada
Pekerjaan tanggal yang ditetapkan dalam SSKK.
8.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang
ditentukan dalam SSKK.

8.3 PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan sesuai


jadwal yang ditentukan dalam SSKK.
8.4 Apabila PIHAK KEDUA berpendapat tidak dapat
menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal karena
keadaan diluar pengendaliannya dan PIHAK KEDUA telah
melaporkan kejadian tersebut kepada PIHAK PERTAMA,
maka PIHAK PERTAMA dapat melakukan penjadwalan
kembali pelaksanaan tugas PIHAK KEDUA dengan
adendum kontrak
B.2 Perubahan Kontrak

9. Perubahan Kontrak Kontrak hanya dapat diubah melalui


adendum kontrak.

B.3 Keadaan Kahar

10. Keadaan Kahar


10.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah
suatu keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak
dapat diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang
ditentukan dalam Kontrak
10.2 menjadi tidak dapat dipenuhi. Yang digolongkan Keadaa n Kahar
meliputi:
a. bencana alam;
b. bencana non alam;
c. bencana sosial;
d. pemogokan;
e. kebakaran; dan/atau
f. gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan
melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan Menteri teknis
terkait.

10.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka PIHAK KEDUA


memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 14
(empat belas) hari sejak terjadinya Keadaa n Kahar, dengan
menyertakan pernyataan Keadaa n Kahar dari pejabat yang
berwenang.

10.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaa n Kahar berakhir dengan ketentuan,
10.4 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk
pemenuhan kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaa n Kahar
harus diperpanjang sekurang-kurangnya sama dengan jangka
waktu terhentinya Kontrak akibat Keadaan Kahar.
10.5 Keterlambatan pelaksanaan pekerjaan akibat Keadaan Kahar
yang dilaporkan paling lambat 14 (empat belas) hari sejak
terjadinya Keadaa n Kahar, tidak dikenakan sanksi.
10.6 Pada saat terjadi keadaan kahar, kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir dengan ketentuan,
PIHAK KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang
telah dicapai. Jika selama Keadaan Kahar PIHAK PERTAMA
memerintahkan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA untuk
meneruskan pekerjaan sedapat mungkin maka PIHAK
KEDUA berhak untuk menerima pembayaran sebagaimana
ditentukan dalam kontrak dan dapat penggantian biaya yang
wajar sesuai dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja
dalam situasi demikian. Penggantian biaya ini harus diatur
dalam satu addendum Kontrak.
B.4 Pemberhentian dan Pemutusan Kontrak
11. Penghentian Kontrak Penghentian kontrak dilakukan apabila pekerjaan telah
selesai atau terjadi keadaan kahar

12. Pemutusan Kontrak Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PIHAK
PERTAMA atau pihak PIHAK KEDUA.
13. Pemutusan Kontrak
13.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-
oleh PIHAK PERTAMA
Undang Hukum Perdata, PIHAK PERTAMA dapat
memutuskan Kontrak melalui pemberitahuan tertulis kepada
PIHAK KEDUA setelah terjadinya hal• hal sebagai berikut:
a. PIHAK KEDUA lalai/cidera melaksanakan
kewajibannya memperbaiki kelalaiannya dalam yang telah
ditetapkan;
b. PIHAK KEDUA berada dalam keadaan pailit;
c. PIHAK KEDUA selama masa kontrak gagal meperbaiki Cacat
Mutu dalam jangka waktu yang ditetapkan oleh PIHAK
PERTAMA;
d. PIHAK KEDUA terbukti melakukan KKN, kecurangan dan atau
pemalsuan dalam proses Pengadaan yang diputuskan oleh instansi
yang berwenang; dan/atau
e. Pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN
dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pengadaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.
13.2 Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dapat
memasukkan PIHAK KEDUA dalam Daftar Hitam.
14. Pemutusan Kontrak
14.1 PIHAK KEDUA dapat memutuskan Kontrak apabila
oleh PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA gagal mematuhi keputusan akhir
penyelesaian perselisihan. Dalam hal ini pemutusan Kontrak
dilakukan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari setelah
PIHAK KEDUA menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan Kontrak secara tertulis kepada PIHAK
PERTAMA.
.
14.2 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 14.1 adalah:
15. Pemutusan a. akibat keadaan kahar sehingga PIHAK KEDUA tidak
Kontrak akibat Dalam haldapatpemutusan
melaksanakan
Kontrak pekerjaan sesuai ketentuan
dilakukan karena PIHAK
lainnya Kontrak;
PERTAMA terlibat penyimpangan prosedur, melakukan KKN
b. PIHAK
dan/atau PERTAMA
pelanggaran gagalsehat
persaingan mematuhi
dalamkeputusan akhir
pelaksanaan
penyelesaian
pengadaan, perselisihan
maka PIHAK PERTAMA dikenakan sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.

C. PENGAWASAN MUTU

16. Pengawasan dan PIHAK PERTAMA berwenang melakukan pengawasan dan


pemeriksaan terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan
oleh PIHAK KEDUA. Apabila diperlukan, PIHAK PERTAMA
dapat memerintahkan kepada pihak ketiga untuk melakukan
pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan pekerjaan
yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA.
D. PENYE LESAIAN PERSELISIHAN

17. Penyelesaian 17.1 Para Pihak sepakat bahwa setiap perselisihan yang timbul karena
Perselisihan perbedaan penafsiran dan atau pelaksanaan Perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat oleh
Para Pihak. Setiap perbedaan penafsiran yang timbul wajib
diberitahukan secara tertulis oleh salah satu Pihak kepada Pihak
lainnya untuk kemudian dicarikan penyelesaian yang baik
berdasarkan data dan fakta yang dimiliki oleh Para Pihak.

17.2 Jika dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender tidak didapat
penyelesaian secara musyawarah untuk mencapai mufakat, maka
Para Pihak sepakat untuk mengajukan perselisihan tersebut ke
Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BAND).

18. Itikad Baik 18.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling peraya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

18.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur


tanpa menonjolkan kepentingan masing• masing pihak.

18.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan
tersebut.
SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA:
Nama :
Alamat :
Telepon :
Website :
Faksimili e-mail :

PIHAK KEDUA:
Nama :
Alamat :
Telepon :
Website :
Faksimili e-mail :

B. Tanggal Berlaku Kontrak berlaku sampai dengan tanggal ………………………


Kontrak Payung

C. Harga Kontrak Harga dalam kontrak merupakan acuan untuk


penandatanganan Perjanjian Pembelian sampai dengan
tanggal …………………

D. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan PIHAK KEDUA wajib menyediakan obat sesuai


dengan jangka waktu berdasarkan perjanjian pembelian
yang dilaksanakan dengan satker pada masing masing
K/L/D/I.
E. Fasilitas PIHAK PERTAMA akan memberikan fasilitas-fasilitas
kepada PIHAK KEDUA dalam bentuk sarana dan
prasarana untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak.
PIHAK PERTAMA memfasilitasi penayangan produk yang
disepakati pada katalog obat dan aplikasi pembelian
secara elektronik.
F. Distributor Dalam melaksanakan perikatan dengan satker K/L/D/1,
PIHAK KEDUA dapat menunjuk distributor untuk
melakukan perikatan, pengiriman barang, dan menerima
pembayaran.

Apabila PIHAK KEDUA menunjuk distributor, maka


identitas distributor tersebut ditayangkan pada catalog.

Setiap wanprestasi yang bisa dibuktikan oleh PIHAK


PERTAMA dan/atau satker K/L/D/I yang dilakukan oleh
distributor menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA.

G. Pengiriman barang Dalam pelaksanaan perjanjian pembelian dengan K/L/D/I,


PIHAK KEDUA menunjuk distributor untuk mewakili
pengiriman serta serah terima barang.

H. Penyelesaian Jika perselisihan PIHAK PERTAMA dan PIHAK


KEDUA mengenai pelaksanaan Kontrak tidak dapat
diselesaikan secara musyawarah, mediasi, konsiliasi, maka
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk memilih
Pengadilan Negeri Gianyar sebagai lembaga penyelesaian
sengketa.

Anda mungkin juga menyukai