Anda di halaman 1dari 3

Faqih Azmi (0942500554) Kondisi Politik di Aljazair

Teori Perbandingan Politik

Aljazair (Algeria) merupakan negara yang terletak di Afrika, tepatnya di sebelah barat-laut Afrika. Negrra ini merupakan negara kedua terbesar di benua Afrika. Negara Republik Demokrasi Rakyat Aljazair memiliki sejarah panjang dan heroik. Dalam situs resmi kepresidenan negara Aljazair

disebutkan, bahwa manusia sudah ada di Aljazair sejak 5000 tahun sebelum masehi. Penduduk asli Aljazair adalah dari Amazigh atau Barbar yang sekarang tinggal . Nama ini telah digunakan sejak pendudukan Romawi, yaitu sebutan untuk Qabail, Syawiyah, Thawariq, Bani Yaqzan. Mereka semua adalah penduduk asli Aljazair. Sementara orang-orang Arab yang saat ini menempati penduduk Aljazair adalah generasi yang berasal dari negara-negara Arab ketika masuknya kekuasaan Islam dan masa setelahnya. Selanjutnya orang-orang Arab bersatu bersama orang-orang Amazigh dan menjadi satu umat dengan agama Islam, bahasa satu dengan bahasa Arab.1 Dalam sejarahnya, Aljazair beberapa kali mengalami peralihan kekuasaan. Sistem kekuasaan pertama di sana adalah Kerajaan Kartago, di bangun oleh orang-orang Funisia pada tahun 1000 SM dan bertahan selama ratusan tahun sampai akhirnya diruntuhkan oleh serangan pasukan Romawi pada tahun 146 SM. Setelah jatuhnya bangsa Romawi, Aljazair dan kawasan Afrika Utara lainnya berada di bawah pengaruh Kristen yang kuat. Pertama kali Aljazair berada dalam kekuasaan Dinasti Ziyanid dari tahun 1236. Selanjutnya di bawah tampuk dinasti Islam Ustmaniyah dari tahun 1516. Setelah itu masuk penjajahan Prancis dari tahun 1830. Setelah dijajah selama 150 tahun lebih, pada 1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) yang didukung penuh rakyat Aljazair melancarkan perang gerilya. Dengan berkorban nyawa dan harta benda, akhirnya mereka berhasil memaksa Perancis keluar pada 1962. Aljazair merdeka dari Perancis tepatnya pada 5 Juli 1962.2 kondisi politik Aljazair. Selepas dari cengkraman kolonialisme berbagai bangsa, negara di jazirah Afrika ini justru larut dalam konflik politik dalam negeri. Itu dimulai saat pemerintahan pertama Aljazair di bawah presiden Muhammad Ben Bella digulingkan oleh Panglima Angkatan Bersenjata Houari Boumedinne. Setelah berkuasa selama 16 tahun, pada 1978 Boumedienne meninggal karena sakit. Posisinya digantikan oleh Sekjen Front Pembebasan Nasional (FLN), satu-satunya partai di Aljazair bentukan Boumedienne, Chadli Benjedid. Benjedid melakukan reorientasi perekonomian dari
1 2

Komandoko, Gamal. 2010. Ensiklopedia Pelajar dan Umum. Pustaka Widyatama. Yogyakarta. Ibid

industrialisasi yang sentralistis ke pertanian. Pada masa pemerintahan Benjedidlah tahun 1990-an pecah pemberontakan rakyat. FLN ditentang di mana-mana. Ini memaksa Benjedid menggelar pemilu multipartai untuk pertama kalinya pada 20 Juni 1990. Partai Front Penyelamat Islam (FIS) memenangkan pemilu tersebut. Kegagalam FLN dalam pemilu memaksa Benjedid mengundurkan diri. Secara sepihak, hasil pemilu dibatalkan. Berdasarkan sejarah tersebut dapat disimpulkan bahwa pergantian kekuasaan di Aljazair selalu diwarnai berbagai pemberontakan dan pertikaian politik sebagai jalan untuk mengambil alih kekuasaan.3 Budaya Politik di Aljazair Budaya politik merupakan sikap/perilaku masyarakat dalam kehidupan bernegara, politik pemerintahan, hukum, adat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat setiap harinya atau dapat disimpilkan sebagai sistem nilai dan keyakinan politik yang dimiliki bersama oleh masyarakat. Budaya politik di Aljazair merupakan rangkaian budaya yang diwariskan/dipengaruhi oleh para panguasanya terdahulu. pengaruh budaya politik yang mempengaruhi masyarakat Aljazair adalah budaya islam dan yang paling kental yakni budaya Perancis/Barat. Pasca meraih kemerdekaan, Aljazair bisa dibilang telah direduksi oleh sindrom Perancis (Barat). Itu dibuktikan dengan proses Arabisasi yang kurang berhasil, proses arabisasi ini terus dilakukan oleh kelompok masyarakat yang masih menganut politik islam yang diantaranya adalah FIS (Front Keselmatan islam). Lebih dari itu, Pemerintah Aljazair mewarisi sistem Perancis dalam semua sektor kehidupan, baik birokrasi, hukum, pendidikan, teknokrat, dan teknisi. Sampai saat ini pemerintahan sekuler yang terinpirasi oleh sindom Perancis tadi masih berkuasa di Aljazair walaupun pemerintah tidak mengakuinya secara terang-terangan, namun secara prakteknya negara Aljazair merupakan negara yang sekuler dalam penentuan kebijakan tertentu. Pengaruh kolonialisme yang dilakukan oleh Perancis benar-benar terasa di negeri benua Afrika ini. Penanaman mental kebarat-baratan yang dibawa oleh Perancis cukup berhasil diserap oleh masyarakat Aljazair. Prilaku ekonomi, sosial, budaya dan politik yang sebelumnya dilandasi oleh nilai-nilai islam secara bertahap tereduksi oleh nilai-nilai barat yang cenderung sekuler, dan berlandaskan hedonisme. Pengaruh bahasa juga tak luput dari pengaruh Perancis, bahasa Arab yang merupakan bahasa resmi secara tertulis sejak tahun 1990, ternyata hanyalah peraturan secara formal saja, tetapi bahasa Perancis masih mendominasi percakapan sehari-hari rakyat Aljazair, ini membuktikan proses penetrasi nilai barat ke Aljazair sukses dan membuahkan hasil.
3

M. Imdadun Rahmat. Arus Baru Islam Radikal. Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai