Anda di halaman 1dari 8

Profil Negara Aljazair

Negara Republik Demokrasi Rakyat Aljazair (Al-Jumhriyah al-Jaz`iriyah adDmuqrtiyah ash-Shabiyah atau People's Democratic Republic of Algeria) memiliki
sejarah panjang dan heroik. Dalam situs resmi kepresidenan negara Aljazair disebutkan,
bahwa manusia sudah ada di Aljazair sejak 5000 tahun sebelum masehi. Penduduk itu
lebih dikenal dengan sebutan Nomadiy.
Penduduk asli Aljazair adalah dari Amazigh atau Barbar yang sekarang tinggal
17% dari penduduk Aljazair. Nama ini telah digunakan sejak pendudukan Romawi, yaitu
sebutan untuk Qabail, Syawiyah, Thawariq, Bani Yaqzan. Mereka semua adalah
penduduk asli Aljazair.
Sementara Arab yang saat ini menempati 83% penduduk Aljazair adalah generasi
yang berasal dari negara-negara Arab ketika masuknya kekuasaan Islam dan masa
setelahnya. Selanjutnya orang-orang Arab bersatu bersama orang-orang Amazigh
(penduduk asli Aljazair) dan menjadi satu umat dengan agama Islam, bahasa satu dengan
bahasa Arab, dan bersatu menghadapi penjajah Barat.
Dalam sejarahnya, Aljazair beberapa kali mengalami peralihan kekuasaan.
Pertama kali Aljazair berada dalam kekuasaan Dinasti Ziyanid dari tahun 1236.
Selanjutnya di bawah tampuk dinasti Islam Ustmaniyah dari tahun 1516. Setelah itu
masuk penjajahan Prancis dari tahun 1830. Setelah dijajah selama 150 tahun lebih, pada
1954, Front Pembebasan Nasional (FLN) yang didukung penuh rakyat Aljazair
melancarkan perang gerilya. Dan, setelah hampir 1 dekade bergerilya di kota dan desa,
dengan berkorban nyawa dan harta benda, akhirnya mereka berhasil memaksa Perancis
keluar pada 1962. Oleh karena itu kemudian Aljazair dikenal dengan Negara milyn
syahd (sejuta pahlawan). Aljazair memploklamirkan merdeka sebagai Negara Republik
kesatuan tepatnya pada 5 Juli 1962. Saat ini bentuk Negara ini berdasarkan republik
presidensial.
Negara produksi gas terbesar kedua di dunia ini pernah mengalami "masa-masa
hitam". Pada tahun 1990 Aljazair dilanda perang saudara penuh kekerasan dan
berkepanjangan. Tepatnya setelah militer tidak mengakui partai Islam FIS 'Front
Islamique du Salut' (Front Keselamatan Islam) yang memenangkan pemilihan umum
multipartai pertama di negeri itu sekaligus membubarkannya. Lebih dari 100.000 orang
terbunuh, baik dari kalangan aktivis FIS maupun dari rakyat tak berdosa.
Aljazair sempat menjadikan bahasa Perancis sebagai bahasa utama di samping
bahasa Arab. Tapi pada bulan Desember 1990, Majelis Rakyat Nasional (MPR)
mengesahkan aturan penggunaan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Aljazair dan
melarang perusahaan-perusahaan swasta dan partai politik menggunakan bahasa Perancis
dan Barbar. Akibat kebijakan ini, warga Prancis dan keturunanya banyak yang keluar dari
Aljazair.
II. Kebudayaan dan Tipikal Orang Aljazair
Aljazair terletak di barat laut Afrika dengan pantai sepanjang Laut Tengah di
sebelah utara, berbatasan dengan Tunisia di timur laut, Libya di timur, Niger di sebelah
tenggara, Mali dan Mauritania di barat laut, dan Maroko di barat. Nama Algeria berasal
dari nama ibu kotanya Algiers yang berarti kepulauan (al-jazir, dalam bahasa Arab). Ini
mungkin merujuk kepada 4 buah pulau yang terletak berdekatan dengan Algiers. Dengan
luas 2.381.741 km2 Aljazair merupakan negara kedua terbesar di benua Afrika, setelah

Sudan.
Aljazair memiliki budaya percampuran
Timur dan Barat. Di antaranya dikarenakan Aljazair mengalami masa transisi kekuasan
beragam, serta bertetangga dengan negara-negara Arab dan Afrika, serta dekat dengan
Perancis dan Spanyol. Selain itu dampak penjajahan Perancis yang berlangsung cukup
lama menjadi faktor utama budaya Barat demikian kental di Aljazair. Demikian halnya
keluar-masuk warga Aljazair yang bekerja di Perancis (saat ini lebih dari 4 juta jiwa)
menjadikan adanya pengaruh budaya Barat yang kental, khususnya di kota-kota besar.
Termasuk dalam hal berbahasa, bahasa Arab 'miyah (pasaran) yang digunakan seharihari bercampur dengan sekitar 30% bahasa Perancis.
Oleh karena itu, dalam kehidupan keseharian negara berpenduduk 99,9 % muslim
ini tampak ada perbedaan antara kota-kota besar dan kota-kota kecil. Hal ini mengingat
nuansa berbau Barat cukup terasa, seperti di kota Algeir, Annaba, Wahran dan
Constantine. Sementara di kota-kota kecil, nuansa keislaman masih kental. Demikian
halnya dengan bahasa, warga ibu kota Algier dan beberapa kota besar, sangat piawai dan
"berbangga" menggunakan bahasa Perancis untuk komunikasi.
Sebagaimana orang-orang Arab yang dikenal fanatik dengan kearaban dan
negaranya, demikian halnya dengan Aljazair. Meskipun demikian, orang-orang Aljazair
sangat respek dan menghormati sesama muslim, khususnya orang asing yang muslim.
Aljazair juga dikenal sebagai negara Arab dan masyarakat yang sangat anti Israel.
Banyak kisah penghormatan dan "pembelaan" orang Aljazair terhadap mahasiswa asing
yang beragama Islam. Keakraban dan suasana persaudaraan juga sangat dirasakan
mahasiswa Indonesia yang berada di sana. Seperti dialami mahasiswa pascasarjana
program pertukaraan mahasiswa Indonesia-Aljazair 2001-2006 yang mendapat
penghormatan dan perhatian, sampai bantuan materi.
Aljazair berpenduduk sekitar 32.930.091 (Sensus 2005) dan terbagi dalam 48
provinsi dengan kota besarnya Algier, Wahran dan Annaba, Setif, Tizi Ouzou Tlemcen.
Aljazair merupakan Negara kaya minyak dan penghasil gas kedua terbesar dunia dan
penghasil postat yang tinggi. Selain itu dengan kepemilikan dataran yang luas dan subur
Aljazair menghasilkan dan kaya dengan sumber kekayaan bumi serta produsen beberapa
hasil pertanian.
III. Pendidikan di Aljazair
Dengan motto Negara "From the people and for the people" (Dari rakyat dan
untuk rakyat) menjadikan kehidupan bernegara menganut sistem dari Negara untuk
rakyat atau mirip dengan sistem semi-sosialis (dalam pemerataan ekonomi dan subsidi
untuk rakyat). Dalam artian, negara dan kekayaannya adalah untuk rakyat, semua yang
ada adalah untuk rakyat dan kehidupannya. Dengan sistem ini, sejak awal Aljazair
menyatakan pendidikan, kesehatan dan fasilitas publik lainnya gratis untuk publik, dan
pemerintah berkewajiban melakukannya. Dan, lembaga usaha publik seluruhnya di
bawah naungan negara atau dalam bentuk usaha BUMN (nonswasta).
Dengan sistem pendidikan diatur oleh pemerintah dan gratis, maka seluruh tingkat
pendidikan formal dari SD hingga S3 di Aljazair seluruhnya berstatus Negeri, di bawah
Kementrian Pendidikan Aljazair.
Aljazair memiliki 12 universitas yang tersebar di beberapa kota besar Aljazair.
Selain itu ada beberapa institut kejuruan tertentu. Adapun sistem pendidikan tinggi di
Aljazair atau level universitas diatur sesuai fakultas yang disediakan, tidak berarti setiap
universitas memiliki seluruh fakultas. Secara umum universitas di Aljazair terbagi

menjadi 3 kategori, meskipun dengan mengambil nama bermacam-macam, pada


umumnya mengambil nama pahlawan kemerdekaan Aljazair sebagai nama universitas. 3
kategori itu adalah universitas yang menyediakan fakultas-fakultas sosial dan bahasa
(IPS); universitas yang menyediakan fakultas-fakultas sains, teknologi dan kedokteran
(IPA); serta universitas untuk fakultas-fakultas keislaman (Agama).
IV. Universitas Islam di Aljazair
Di Aljazair, universitas yang berstatus univeristas Islam yang menyediakan
khusus fakultas-fakultas Islam hanya satu, yaitu Universitas Amer Abdel Kader.
Sementara Universitas Aljazair (Universit d'Alger), meskipun bukan universitas Islam,
tapi membuka beberapa fakultas studi Islam. Selebihnya hanya sebagai institut atau
sekolah tinggi Islam yang menyediakan beberapa jurusan keislaman. Selain itu, di
universitas lain tidak menyediakan studi Islam.
Oleh karena itu, di sini hanya akan memaparkan lebih serius studi Islam
Universitas Amer Abdel Kader, dan sekilas melihat studi Islam di Universitas Aljazair.
Selama ini pun, mahasiswa Indonesia menempuh studi Islam hanya di kedua Universitas
tersebut.
1. Universitas Amer Abdel Kader
Universitas Amer Abdel Kader untuk Studi Ilmu-ilmu Islam (Jmi'ah al-Amr
'Abdul Qdir lil-'Ulm al-Islmiyah) berada di Provinsi Constantine. Ia mulai dibangun
berdasarkan perintah dari Presiden Houari Boumdinne, pada 14 Februari 1984.
Universitas ini memiliki satu gedung bersebelahan dengan masjid Amer Abdel Kader.
Nama Amer Abdel Kader sendiri diambil dari nama pahlawan pelopor kemerdekaan
Aljazair. Pemerintah menetapkan tujuan didirikan universitas Islam ini untuk mencetak
mahasiswa yang berwawasan Islam dan ilmiah, menebarkan pengetahuan keislaman, dan
mengembangkan penelitian dan meningkatkan ruh ilmiah.
Adapun Fakultas, jurusan dan konsentrasi di universitas ini adalah sebagai berikut:
No.
1

Fakultas
Ushuluddin,
Syari'ah dan
Peradaban Islam

Jurusan
Al-Qur`an dan Sunnah

Al-Adab dan
Ilmu-ilmu
Humaniora

Sejarah

Konsentrasi

Akidah dan Perbandingan


Agama
Dakwah, Jurnalistik dan
Public Relation
Syari'ah dan Undangundang
Ushul Fiqh

Bahasa Arab

Sejarah Islam
Sejarah Aljazair
Warisan Sejarah dan Seni
Islam
Bahasa Arab dan Studi AlQur'ani
Bahasa-bahasa Timur

Terjemah
Ekonomi dan Manajemen

Ekonomi Islam
Manajemen Umum dan
Pengaturan
Manajemen Kerja

Sistem pendidikan di kampus ini menggunakan sistem semester. Dalam setahun


ada 2 kali semester. Sementara untuk tingkat pertama belum diberlakukan pemilahan
fakultas atau jurusan. Semuanya sama masuk dalam kuliah umum atau di Aljazair disebut
level al-Jadza'ul Mustarak. Setelah masuk di tahun kedua, dengan melihat nilai hasil
ujian semester pertama dan kedua, juga dengan memperhatikan minat dari mahasiswa,
universitas menentukan jurusan-jurusan untuk para mahasiswanya. Kalender perkulihan
dimulai biasanya pada bulan Agustus-September setiap tahunnya.
Dosen-dosen pengajar di Universitas ini adalah dosen-dosen lulusan universitasuniversitas lokal Aljazair, juga lulusan luar negeri, baik Timur Tengah (Mesir, Arab
Saudi, Sudan, Yordania, Libia) maupun Barat (Perancis, Amerika, Spanyol, Jerman dan
Italia). Selain itu terdapat dosen asing dari luar negeri. Sebelum "masa hitam" (kasuk
FIS) yang menerpa Aljazair ada beberapa dosen tamu yang kerap mengajar di universitas
ini, antara lain DR. Yusuf Qardlawi, Dr. Salim Awa dan lain-lain. Bahkan Syekh
Muhammad Ghazali (Mesir) pernah menjadi tenaga pengajar tetap selama 5 tahun di
Universitas ini.
Semua tenaga pengajar di universitas ini sebagaimana di universitas lain di
Aljazairberstatus pegawai negeri (PNS), sementara rektor diangkat dan diberhentikan
oleh Kementrian Pendidikan Tinggi dan atas persetujuan Presiden.
Bahasa pengantar dalam perkuliahan di universitas Amer Abdel Kader
menggunakan bahasa Arab. Berbeda dengan universitas-universitas nonstudi Islam yang
menjadikan bahasa Arab dan Perancis sebagai bahasa penghantar. Karena itu salah satu
syarat bagi mahasiswa asing yang berminat studi di Aljazair nonstudi Islam harus
memenuhi standar kemampuan bahasa Perancis. Meskipun demikian para mahasiswa
studi Islam, khususnya dari mahasiswa lokal cukup piawai berbahasa Perancis. Karena
mereka sejak masa belajar dini sudah mempelajari dan akrab dengan bahasa ini dalam
percakapan sehari-hari.
Untuk jenjang S1, di akhir tahun, setiap mahasiswa atau dengan berkelompok
(sesuai ketentuan dewan ilmiah fakultas dan jurusan) mendapat kewajiban untuk menulis
skripsi. Sementara untuk pendidikan S2, ketentuan yang berlaku adalah, satu tahun untuk
teori dan tahun selanjutnya penulisan tesis. Penulisan tesis ini dibatasi harus selesai
selama paling lambat 2 tahun. Jika belum selesai juga, bisa mengajukan permohonan
perpanjangan waktu dengan alasan yang kuat. Selanjutnya keputusan diserahkan pada
dewan ilmiah fakultas. Untuk program S3, setelah judul disertasi diterima dewan ilmiah
fakultas, mahasiswa diperkenankan mulai menulis disertasi, dan boleh mengajukan
permohonan sidang disertasi setelah menempuh waktu minimal 4 tahun.
Sampai saat ini di Universitas Amer Abdel kader terdapat sekitar 2500
mahasiswa, yang terbagi dalam tiga tingkatan, S1, S2 dan S3. Dari jumlah tersebut ada
sekitar 155 mahasiswa asing, baik dari dari Afrika, Asia maupun Eropa. Sistem di

universitas Aljazair adalah membatasi jumlah mahasiswa yang masuk, karena di setiap
universitas kehadiran mahasiswa (70%) di kelas menjadi salah satu syarat ikut serta ujian
semester.
Sementara itu universitas ini telah meluluskan sekitar 18 mahasiswa Indonesia,
baik di tingkat S1 dan S2. Perlu dicatat, dalam sejarah kampus ini, sejak awal berdiri
hingga masa sebelum kejadian FIS, para mahasiswa banyak berdatangan dari negaranegara Asia, seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia. Namun pasca kejadian FIS,
pengiriman mahasiswa dari Asia tersendat, baru diawali kerjasama pertukaran mahasiswa
Indonesia-Aljazair yang dimulai sejak tahun 2000/2001.
2. Universitas Aljazair
Universitas Aljazair (Universit d'Alger) terletak di jantung ibu kota, Algier dan
merupakan univeritas terkemuka di Aljazair. Universitas ini menyediakan 7 fakultas
sosial dan bahasa, serta satu fakultas studi Islam. Sejatinya fakultas studi Islam awalnya
adalah Institut Ilmu Ushuluddin yang didirikan sesuai ketetapan pemerintah pada tahun
1986. Namun pada tahun 2001, atas keputusan pemerintah Institut ini masuk dalam
fakultas studi Islam di bawah Universitas Aljazair.
Fakultas Studi Islam di Univeritas Aljazair menyediakan jenjang strata S1, S2 dan
S3. Adapun jurusan-jurusan yang disediakan adalah:
1. Asy-Syari'hah wal Qanun (Hukum Islam dan Undang-undang Konvensional)
2. Al-'Aqa'id wal Adyan (Akidah dan Agama-agama)
3. Al-Lughah wal-Hadhaarah (Bahasa dan Peradaban)
Mengenai sistem dan ketentuan studi di Universitas ini sama dengan ketentuan
yang berlaku di Universitas Amer Abdel Kader, seperti yang telah dijelaskan di atas.
V. Daya Tarik Studi Islam di Aljazair
Ada beberapa hal yang menjadikan belajar di Aljazair menarik, di antaranya
adalah:
-

Fasilitas perpustakaan yang cukup memadai dan representatif. Selain buku-buku dari
berbagai disiplin keislaman, baik dalam bahasa Arab, Inggris dan Prancis, dll, juga ada
khusus perpustakaan (terpisah) untuk jurnal dan media massa. Demikian halnya ada
ruang perpustakaan digital, yaitu menggunakan sistem komputerisasi atau e-books. Juga
ada perpustakaan multimedia, menggunakan audio-visual. Mahasiswa diberi keluluasaan
meminjam buku maksimal 5 buah buku selama 2 pekan (dapat diperbaharui kembali)
untuk digunakan di luar perpustakaan. Di universitas Amer Abdel Kader perpustakaan
untuk mahasiswi tersedia secara khusus (terpisah). Ada juga perpustakaan khusus untuk
mahasiswa pascasarjana. Semuanya diatur dengan manajemen yang rapih dan teratur.

Tersedia laboratorium bahasa.

Fasilitas internet tersedia khusus untuk mahasiswa pascasarjana.

Tidak ada pungutan apapun untuk studi di Aljazair. Termasuk pengurusan proses studi
dan perpanjangan visa (sekali mengajukan visa student langsung diberikan selama 2
tahun dan gratis) .

Setiap mahasiswa berhak mendapatkan beasiswa, khususnya untuk mahasiswa asing,


dengan mengajukan permohonan beasiswa dipastikan dapat beasiswa. Sementara untuk
mahasiswa pascasarjana semua biaya penggandaan tesis atau disertasi diganti, begitu pula
biaya sidang.

Asrama banyak tersedia. Untuk mahasiswa Aljazair, bagi yang rumahnya berjarak
minimal 30 km bagi mahasiswi, dan 50 km bagi mahasiswa berhak tinggal di asrama
dengan fasilitas makan 3 kali sehari dan fasilitas lainnya. Sementara untuk mahasiswa
asing, setelah mengajukan permohonan tinggal di asrama, mereka mendapat perhatian
khusus (jaminan) untuk mendapatkannya. Asrama untuk mahasiswa asing digabung
dalam satu kawasan bersama mahasiswa Aljazair, meskipun dengan gedung khusus.
Sementara bagi yang ingin menyewa plat atau rumah pun diperbolehkan. Meskipun biaya
hidup di Aljazair lebih tinggi di banding beberapa negara Arab, seperti Mesir atau Sudan.
Untuk sewa rumah dengan fasilitas 2-3 kamar sebulan membutuhkan biaya sekitar 150200 dollar. Demikian juga untuk keperluan makan, dan kebutuhan sehari-hari yang lain.
Untuk itu, alhamdulillah, mahasiswa asing diberi perhatian dan prioritas untuk tinggal di
asrama.

Tersedia transportasi kampus-asrama dan asrama-kampus setiap jam sekali (sekali jalan
bisa sampai 4 bus, tergantung kebutuhan).

Makan siang tersedia di kampus.

Klinik dan periksa dokter tiap hari kerja di dalam kampus secara gratis.
- Kegiatan ekstrakulikuler yang variatif, di antaranya seminar international dalam tematema studi Islam dengan menghadirkan tokoh-tokoh berkompeten baik dari kawasan
Timur Tengah maupun Barat. Majalah ilmiah tingkat universitas dan fakultas rutin
diterbitkan secara berkala. Selain itu kampus memiliki fasilitas olah raga yang memadai,
di antaranya sepak bola, tennis meja, kolam renang, karate dan sarana fitnes.
- Masyarakat Aljazair sangat respek dan menghormati mahasiswa asing yang beragama
Islam. Mereka juga sangat mengenal Indonesia, karena salah satu bahan bacaan pada
salah satu materi di tingkat SMP adalah tentang "Indonesia sebagai Negara Berpenduduk
Muslim Terbesar di Dunia". Karena itu, bisa dipastikan setiap mahasiswa Indonesia
memperkenalkan diri, langsung disambut dengan kata, "Negara berpenduduk muslim
terbesar di dunia".
VI. Prosedur Pendaftaran
Sejatinya pemerintah Aljazair terbuka untuk mahasiswa asing yang berminat
belajar di Aljazair. Namun akhir-akhir ini, khususnya pasca kejadian FIS Aljazair
memiliki kebijaksanaan yang harus dilakukan calon mahasiswa asing, termasuk
Indonesia. Berikut ini beberapa cara atau prosedur untuk dapat studi Islam di Aljazair.
Pertama, Aljazair lebih mengedepankan atau memprioritaskan jika ada nota kesepakatan
atau MoU antarkedua Negara untuk pengiriman mahasiswa ke Aljazair. Kerja sama ini
seperti pernah terjalin dengan Indonesia (Depag) selama dua kali pengiriman, dengan

MoU pertukaran mahasiswa Indonesia-Aljazair. Pada tahun 2001 Indonesia mengirimkan


6 mahasiswa untuk studi di tingkat pascasarjana di universitas Amer Abdel Kader,
sebagaimana halnya pemerintah Aljazair mengirimkan 6 warganya untuk berlajar di IAIN
Indonesia. Kerjasama ini dilanjutkan pada tahun 2003 dengan saling mengirimkan 9
mahasiswa.
Kedua, Kementrian Pendidikan Tinggi Aljazair (Dikti) menerima pengajuan pendaftaran
jika ada surat penghantar dari KBRI di Aljazair. Sementara KBRI Aljazair tidak
mengharapkan ada yang memohon studi di Aljazair kecuali ada rekomendasi dari
lembaga pemerintahan atau organisasi yang dapat diterima pemerintah Aljazair. Dalam
artian, belum menerima pengajuan secara individual.
Ketiga, Mendapat rekomendasi dari Departemen Agama Pusat untuk pengajuan studi di
Aljazair. Rekomendasi ini bisa didapatkan sesuai dengan ketentuan dan prosedur Depag.
Keempat, Mengikuti ujian seleksi yang diadakan Departemen Agama Pusat untuk studi di
Aljazair. Seperti yang telah dilaksanakan pada tahun 2000, 2001 dan 2007.
Kelima, Menghubungi secara langsung Kedutaan Besar Republik Rakyat Aljazair di
Jakarta guna mengajukan permohonan studi di Aljazair. Mengingat, Kedutaan Ajazair di
Jakarta menyediakan beasiswa bagi beberapa mahasiswa untuk studi di Aljazair.
Mekanisme dan prosedur diatur oleh Kedutaan Aljazair di Jakarta.
Adapun di antara syarat dan berkas yang harus disiapkan adalah :
a. Mengisi formulir yang disediakan.
b. Pasphoto.
c. Surat Keterangan Sehat.
d. Surat Kelakuan Baik dari Kepolisian
e. Akte kelahiran.
f. Photokopi ijazah yang telah dilegalisir.
g. Semua berkas diterjemahkan (di lembaga penterjemah resmi dan tersumpah)
dalam bahasa Arab atau bahasa Perancis.
h. Mendapatkan keterangan beasiswa dari Negara Aljazair (setelah penerimaan dari
Dikti)
Sementara untuk anak-anak diplomat, pegawai KBRI di Algier dan orang asing
yang menetap di Aljazair dapat mengajukan langsung ke Dikti di Aljazair dengan surat
penghantar dari KBRI di Algier.
IX. Alamat dan Web Site Penting

No.

Institusi

Alamat dan Website

KBRI di Algier,
Aljazair

Embassy of The Republic of Indonesia


41 Petite Provence, Hydra, Alger. (BP. 62 El
Moradia- Alger 17), Algerie
Telp. 00213-21-694-915, 609-133, 606-849
Fax. 00213-21-694-916, 694-919
Email = kbrial@wissal.dz

Kedutaan Aljazair di
Jakarta

Kedutaan Besar Republik Demokrasi Rakyat


Aljazair.
Jl. HR Rasuna Said Kav 10/1 JAKARTA 12950
Tlp. 021-5254719.

Universitas Amer Abdel


Kader

Universit Amer Abdel Kader des Sciences


Islamiques
Distric Qudur Bumadwas Po.Box 137
Constantine Algeria
Tlp.00213-31922694/00213-31922695
Fax.00213-31925371
Email : usiea.CSRI@yahoo.fr/usieak25@assila.net
Web Site: http://www.univ-emir.dz

Universitas Aljazair

Kementrian Pendidikan
Tinggi Aljazair

Kepresidenan Aljazair

Universit d'Alger
Jl. El-Rabwah el-Hamra, Husaen Daiy, Algerie
Tlp. 00213-21-497027
Fax. 00213-21-497026
Email : contact@univ-alger.dz
Web Site: http://www.univ-alger.dz/
Jl. Dudue Mukhtas no. 11, Ben Aknun, Algeir,
Aljazair
Tlp.00213-021-91 17 17 213/ 021 - 91 21 22
Email:: webmaster@mesrs.dz
Web Site : www.mesrs.dz
http://www.el-mouradia.dz/

Informasi tentang
Aljazair

Kirimkan Ini lewat Email

www.algerieclic.com

Anda mungkin juga menyukai