PENDAHULUAN
Aljazair, negeri yang terletak di kawasan Afrika Utara ini, merupakan salah satu
negeri Islam yang penuh konflik. Perjuangan umat Islam di Afrika hingga saat ini masih
belum berhenti. Negeri ini juga menjadi contoh bagaimana sistem 'demokrasi' menampakkan
kebusukannya. Demokrasi yang diagung-agungkan sebagai sistem terbaik ternyata hanya
omong kosong belaka. Negeri ini juga merupakan contoh sangat nyata bagaimana rekayasa
kekerasan terus berlangsung hingga kini untuk menyudutkan perjuangan umat Islam. Negeri
ini juga menjadi saksi, bagaimana wajah ketakutan bangsa Barat melihat kemenangan
perjuangan Islam.
Aljazair, yang sering pula disebut dengan nama Al-Jumhuriya Al-Jaza'iriya ad-
Dimuqratiya asy-Sya'biya, memakai bahasa Arab sebagai bahasa resmi, di samping bahasa
Prancis dengan dialek Barbar.
Secara historis, Aljazair memiliki sejarah yang cukup panjang; mengalami pasang
surut peradaban. Sejak 40 SM, daerah ini telah diperintah oleh Bangsa Romawi; tahun 429 –
534 dikuasai oleh Vandals; dan tahun 534 – 690 di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi
Timur) yang beragama Nasrani.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
penyebaran Islam meluas ke Barqah dan Tripoli. Tapi penaklukan atas kedua kota tersebut
tidak berlangsung lama karena Gubernur Romawi berhasil merebut kedua itu kembali.
Karena Gubernur Romawi ini kejam dan memeras rakyat sehingga rakyat ( penduduk )
meminta bantuan kepada orang – orang Islam. Permintaan itu disanggupi
oleh khlalifah Utsman bin Affan.[2]
Namun bantuani tu baru bisa terealisasi pada pemerintahan Bani Umayyah yaitu pada
masa Muawiyah bin Abi Sufyan. Muawiyah bin Abi Sufyan mempercayakan tugas itu pada
panglimanya yang bernama Uqbah ibn Nafi al Fihri. Dan Uqbah ibn Nafi al Fihri berhasil
menekan suku barbar dan menghalau pasukan Romawi dari daera htersebut. Mulai sejak itu
Afrika Utara dikuasi oleh Bani Umayyah lalu Bani Abbas, Rustamiyah, Idrisiyah, Aglabiyah,
Ziridiyah, Hammadiyah kemudian Murabithun dan Muwahhidun.
Dalam situs resmi kepresidenan negara Aljazair disebutkan, bahwa manusia sudah
ada di Aljazair sejak 5000 tahun sebelum masehi. Penduduk itu lebih dikenal dengan sebutan
Nomadiy.
Secara historis, Aljazair memiliki sejarah yang cukup panjang; mengalami pasang
surut peradaban. Sejak 40 SM, daerah ini telah diperintah oleh Bangsa Romawi; tahun 429 –
534 dikuasai oleh Vandals; dan tahun 534 – 690 di bawah kekuasaan Bizantium (Romawi
Timur) yang beragama Nasrani.
Penduduk asli Aljazair adalah dari Amazigh atau Barbar yang sekarang tinggal 17%
dari penduduk Aljazair. Nama ini telah digunakan sejak pendudukan Romawi, yaitu sebutan
untuk Qabail, Syawiyah, Thawariq, Bani Yaqzan. Mereka semua adalah penduduk asli
Aljazair.
3
Islam. Pada tahun 1830 M Aljazair diduduki oleh Perancis, dan baru pada tanggal 3 Juli 1962
memperoleh kemerdekaan.
4
dan jalan yang menyelamatkan hanyalah Islam. “Islam adalah Solusi”, demikian opini
dibangun oleh gerakan-gerakan Islam di Aljazair.
Semenjaktahun 1980, Aljazair memasuki masa kebangkitan Islam, hal itu ditandai
antara oleh :
Semangat kehidupan beragamanya meningkat.
Perencanaan ekonomi yang lebih sistematis, bahkan menjadikan penduduk menganut
minoritas mitos industrilisasi sebagai satu-satunya kekuatan.
Berdasarkan kongres partai tunggal di Aljazair, yakni The National Liberation Front
(Front Pembebasan Nasional) pada tanggal 27 – 31 Januari 1979, maka diadakan kegiatan-
kegiatan :
Mendirikan “Pusat Latihan Imam” di Meftah, sebelah Utara Al-Jir.
Membangun Universitas Teknik Ultra Modern di Oran,
Mendirikan pusat perdagangan Ultra modern di Oran,
Membangun pusat perdagangan serta kebudayaan Riyad Al-Feth yang bergaya Barat dan
kontroversial di Al-Jir.
Pembangunan Masjid-masjid[6].
Di Aljazir terdapat Kementerian Agama (Wizarah As-Syu’un Al-Diniyah), yang tugas
utamanya mengembakan studi Islam dan mengenalkan tradisi Islam serta ideology Islam.
Salah satu kegiatannya adalah menyelenggarakan seminar tentang pemikiran Islam yang
pertama di Batna (1969), kedua di Aures (1978), dan ketiga di Al-Jir (1980).
5
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
6
DaftarPustaka
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1998.
Ahmad Amin, Islam dari Masa ke Masa, Bandung, Remaja Rosdakarya, 1991.
Mulia, TSG. 1952. India Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai
Pustaka.
Wahid, Abdurrahman. 2001. Pergulatan Negara, agama dan Kebudayaan. Depok:
Desantara.
Zamakhsyari Dhofier dan Abdurrahman Wahid. 1987. Penafsiran Kembali Ajaran Agama,
dalam Prisma, No. 03. Jakarta: LP3ES.
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kesempatan dan
waktu untuk menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “PERKEMBANGAN
ISLAM DI ALJAZAIR. Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai salah satu tugas
mata pelajaran SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM. Penulis berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya dan dapat dijadikan sebagai
salah satu referensi tambahan dalam pembelajaran serta menambah wawasan
pengetahuan yang lebih bagi pembaca.
Akhir kata penyusun mengharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Penyusun
7
DAFTAR ISI
Kata pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang 1
BAB II PEMBAHASAN
A. LETAK GEOGRAFIS ALJAZAIR 2
B ALJAZAIR SEBELUM DATANGNYA ISLAM 2
C. MASUKNYA ISLAM DI ALJAZAIR 3
D. BERKEMBANGNYA ISLAM DI ALJAZAIR 4