Bab.V.
1.
2.
3.
HASIL ISOMETRIC
a. Title Block
b. North Direction
c. Daftar Material
4.
PERINCIAN PENGGAMBARAN
5.
TAMPILAN GAMBAR
a. Tata Cara Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggambar Isometric
b. Garis Ketinggian (Elevasi) Perpipaan
c. Penyebutan untuk Komponen
d. Dimensi
e. Garis
f. Arah Aliran
g. Tambahan Pada Pipa Termasuk Support Pipa
Bab.VI.
1.
2.
BAB . I
PENGENALAN FASILITAS GAMBAR
1.
3.
CHIEF PIPING
ENGINEERING
AREA ENGINEER /
LEAD AREA
DESIGNER
DRAFTSMAN /
OPERATOR CAD
CHECKER
4.
STUDIO GAMBAR
Tempat kerja piping design group yang utama adalah studio gambar. Dalam studio gambar
terdapat Computer, mesin Cetak (Printer), lemari rak gambar, dan alat - alat gambar serta
kertas - kertas gambar.
5.
Beberapa material dan peralatan gambar yang penting bagi para designeer dan drafter
adalah sebagai berikut :
a. Kertas gambar, berguna sebagai bahan untuk membuat gambar - gambar sketsa, layout,
Isometric dan lain - lain. Umumnya kertas yang digunakan untuk gambar sketsa adalah
kertas HVS berpetak. Ukuran kertas yang digunakan dapat dilihat pada Design Practice for
Drafting procedure of piping layout drawing dan Design Practice for Drafting Procedure for
drafitng procedure of piping isometric drawings.
b. Computer.
6.
UKURAN KERTAS
Untuk menghasilkan suatu gambar dapat dipilih ukuran kertas yang sesuai dengan
kebutuhan. Size kertas yang biasa dipilih dgn kebutuhannya, misalnya sebagai berikut :
Jenis Gambar
Layout Drawing
Isometric Drawing
Suppot Drawing
:
:
:
Ukuran kertas
A0 atau A1
A3
A4
BAB.II
Dalam suatu line rangkaian pipa sebenarnya terdiri dari beberapa part. Secara garis besar part
tersebut dapat dikelompokan menjadi sebagai berikut :
a. Pipa
b. Valve( Kerangan = Kran )
c. Fitting
d. Flange
e. Gasket
f. Bolt & Nut
g. Line Equipment
a. Pipa :
Pipa adalah bagian lurus dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk mentransfer
sevice media yang dihandle. Secara garis besar part ini dapat dikelompokan menjadi pipe
dan tube. Ukuran pipa ditunjukan oleh Nominal pipe size , sedangkan ketebalan dinding
ditunjukan oleh Schedule Number .ketebalan dinding pipa dengan ukuran diluar
standard ditunjukan oleh ketebalan yang diperlukan. Ukuran tube ditunjukan oleh
diameter luar serta ketebalan dinding. Penjelasan yang lebih terperinci, tentang macam macam ukuran pipa.
Material pipa proses dikelompokan dalam 5 katagori :
1. Steel pipe ( baja ).
2. Iron pipe ( besi ).
3. Other metal & Alloy ( logam lain & campuran ).
4. Glass.
5. Lining & Coating.
Batas tekanan & suhu pipa :
Pipa baja akan kehilangan kekuatannya pada temperatur tinggi.
Pipa baja las tekanan tinggi (ERW) hanya dapat digunakan pada suhu 7500F ( 4000C ) .
Sedangkan pipa las tungku (EFW ) hingga suhu 6500F ( 3450C ).
Untuk service pada tekanan dan temperatur tinggi digunakan pipa stainless steel atau
metal campuran lain.
Batasan tekanan pipa tergantung dari ketebalan pipa, suhu pipa, dan material pipa.
Metode penyambungan pipa yang dipakai untuk pipa baja dan stainless steel a/l :
1. Butt Welded.
2. Socket Welded.
3. Bolted Flange.
4. Screwed.
c. FITTING
Fitting adalah part dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk merangkaikan
bagian satu dengan lainnya.
Macam - macam Fitting menurut bentuk dan kegunaannya antara lain :
1. Elbow digunakan untuk mengubah arah pipa ( 900, 450, special ).
2. Tee dan Cross digunakan untuk membuat saluran pipa cabang.
3. Reducer digunakan untuk mengubah ukuran diameter pipa.
Jenisnya ada yang Concentric ( sesumbu ) dan Eccentric ( tidak sesumbu ).
4. Full Coupling ( coupling ), adalah alat penyambung pipa dengan pipa dengan ukuran
yang sama khusus untuk sambungan socked welded.
5. Reducer Coupling, adalah alat penyambung pipa dengan ukuran yang berbeda
khusus untuk sambungan ulir atau sambungan sochet welded.
6. Nipple,pipa penyambung yang sudah terteuntu panjangnya dimana salah satu
ujungnya berulir ( TOE ) atau keduanya berulir ( TBE ).
7. Union, digunakan untuk menyambung pipa berulir.
8. Pipe to Tube Connector, penyambung pipa berulir.
9. Hexagon Bushing, penyambung pipa dengan fitting lain atau nizle yang lebih besar
diameternya dari pada diameter pipa, khusus untuk sambungan ulir.
10. Swaged Nipples, pipa penyambung yang kedua ujungnya tidak sama ukurannya.
11. Thredolet, Nipolet, dan Weldolet, merupakan penyambung pipa cabang pada pipa
induk dengan sudut 900.
12. Elbolet, penyambung pipa cabang pada elbow pipa induk.
13. Latrolet, penyambung pipa cabang pada pipa induk dengan sudut tidak 900.
14. Cap, penutup ujung pipa dengan bentuk mirip topi ( weded cap, srewed cap ).
15. Bar stock plug, penutup ujung fitting ( tee dan cross ), pada umumnya berulir dsb nya
d. FLANGE
Flange adalah bagian atau part dari suatu rangkaian line pipa yang berguna untuk
merangkaikan pipa atau part lain dengan jalan dibaut ( bolted ). Sambungan ini diikatkan
dengan bolt dan nut sehingga bisa dilepas - lepas untuk perawatan. Pengelompokan
flange dapat dilakukan menurut antara lain :
- Material yang digunakan :
1. Carbon Seel
2. Alloy Seel
3. Stainless Seel
4. Non Metalic
- Rating pessure dan standard :
1. ANSI 150, 300, 600, 900, 1500 DAN 2500.
2. JIS 10 Kg, 20 Kg, 40 Kg dan seterusnya.
3. MSS SP-44 CLASS 150.
Bentuk facings :
1. Flate Face
2. Raised Face
3. Ring Joint
System joint :
1. Wlding Neck
2. Slip-on Weiding
3. Socket Welding
4. Treaded Joint
5. Lap Joint
e. GASKET
Gasket adalah bagian atau part dari suatu rangkaian line pipa yang berfungsi sebagai
perapat untuk mencegah kebocoran, misalnya pada sambungan flanged joint.
Pemilihan jenis, bentuk dan bahan dari gasket tergantung dari kegunaan ataupun kondisi
kerja dari gasket tersebut. Adapun gasket yang umum dipergunakan dalam perpipaan
antara lain :
1. Compresed Sbestos Gasket
2. Spiral Wound Gasket
3. Octogonal Metal Ring Gasket
4. Lens Joint Gasket
g. LINE EQUIPMENT
Line Equipment adalah alat equipment system ( kesatuan ) yang merupakan bagian dari
suatu rangkaian line pipa. Alat - alat ini misalnya :
~ Expansion Joint / Flexible Hose.
~ Strainer
~ Sample Cooler.
~ Separator.
~ Drip Leg.
~ Steam Trap.
~ Spectacle Blind.
~ Blind and Spacer.
~ Adjustable Bolt.
~ Pipe Support.
2. Piping
: Perpipaan.
3. Drawing
: Gambar.
4. Drafting
: Penggambaran.
6. Engineering Flow Diagram : Diagram aliran fluida antara suatu alat dengan alat lain dalam
menggunakan uap air.
7. Steam Tracer
8. Key Plant
: Batas antar area dalam suatu pabrik atau batas antar unit
dalam satu pabrik.
13. Ladder
15. Platform
: Gambaran.
: Garis sumbu.
21. Nozzle
26. Rotameter
27. Standard Drawing For Piping : Berkas aturan - aturan penggambaran perpipaan.
28. Grade Level
: Grade Level
34. Pipe Sleeper : Penyangga pipa dari beton atau steel, tinggi kira - kira 250mm dari atas tanah.
35. Horizontal Vessel
37. Shell
38. Tube
42. Subtitle
43. Fitting
: Penyangga support.
49. Guide
50. Anchor
52. Strainer
: Penyaring.
56. Instrument
57. Drain
58. Vent
59. Detail Of Block Set Connection for Piping Dwg : Gbr detl rangkaian fitting & komponen pipa.
60. Spring Hanger
68. Union
73. Stopper
75. Span
76. Rating
79. Teflon
80. Flushing
82. Discharge
: Keluaran pompa.
85. Actuator
: Penggerak.
89. Offsite
PROCESS
ATM
A/S
BF
BL
BOP
BV
C
CA
CRE
CSC
CSO
D
DIA
DT
EL
ERE
FLG
FO
FWE
GH
HH
HHL
HL
HST
IF
IH
LHST
LL
:ATMOSPHERE
:AUTOMATIC START
:BOTTOM FLAT
:BATERRY LIMIT
:BOTTOM OF PIPE
:BREATHER VALVE
:CAP
:CORROSION ALLOWANCE
:CONCENTRIC REDUCER
:CAR SEALED CLOUSE
:CAR SEAL OPEN
:DRAIN CONNECTION
:DIAMETER
:DRAIN TRAP
:ELEVATION
:ECCENTRIC REDUCER
:FLANGE
:FIXED RESTRICTION ORIFICE
:FURNISHED WITH EQUIPMENT
:GAGE HATCH
:HAND HOLE
:HIGH - HIGH LIQUID LEVEL
:HIGH LIQUID LEVEL
:FOR 80K STEAM
:INSULATION FLANGE
:INSPECTION HOLE
:FOR BK ST
:LOW LIQUID LEVEL
LST
MAX
MH
MIN
MLST
MST
NC
NLL
NNO
NO
RDF
SB
S/D
SC
SST
ST
STR
TF
TOP
TPR
TSO
TYP
US
V
VB
V/E
V/I
LLL
ADJ
ALT
ALY
AG
BAV
BBE
BE
BB
BF
BM
BOM
BF
BR
BLK
BNG
:ADJUST
:ALTERNATIVE
:ALLOY
:ABOVE GROUND
:BALL VALVE
:BEVEL BOTH END
:BEVELED END
:BOLTED BONET
:BOTH FACE
:BEAM
:BILL OF MATERIAL
:BOTTOM FLATE
:BEND RADIUS
:BLANK
:BENDING
CU
CW
CYL
D-IRON
DBL
DBL-BLK
DEG
DENS
DFT
DIM
DIST
DISH
DMYS
DN
DR
:CUBIC
:COOLING WATER
:CYLINDER
:DUCK IRON
:DOUBLE
:DOUBLE BLOCK
:DEGREE
:DENSITE
:DRAFT
:DIMENSION
:DISTANCE
:DISCHARGE
:DUMMY SUPPORT
:DOWN
:DRAIN
BNT
BLD
BOD
BOE
BRA
BSNG
BUV
BYP
CALC
CC
CEM-LND
CHV
CI
CIP
CIR
CL
CLS
CL
CLE
CLP
COL
CONC
CONN
COND
CONC
CONST
CONT
CONT
CPLG
CHKD
CTD
FW
G-OP
GG
GAL
GALV
GALF-STL
GL
IA
PA
APR
CCS
CH
CMA
CS
DCS
DHA
GA
GC
GF
GH
GI
GN
GO
GP
HPC
:BONNET
:BLIND
:BOTTOM OF DUCT
:BEVELED ONE END
:BRANCH
BUSHING
:BUTTERFLY VALVE
:BY PASS
:CALCULATION
:COLOR CODE
:COMENT LINE
:CHECK VALVE
:CAST IRON
:CAST IRON PIPE
:CIRCULAR
:CENTER LINE
:CLASS
:CLEARANCE
:CALSS END
:CLAMP
:COLUMN
:CONCENTRIC
:CONNECTION
:CONDENSATE
:CONCRETE
:CONSTRUCTION
:CONTINUOUS
:CONTROL
:COUPLING
CHECKED
:COATED
:FIELD WELD
:GEAR OPERATED
GAUGE
:GALION
:GALVANIZED
:GALVANIZED STEEL
:GROUND LEVEL
:INSTRUMENT AIR
:PLANT AIR
:PROCESS AIR
:CONCENTIC CAUSTIC SODA
:CHEMICAL
:CONCENTIC ACID
:CARBAMATE SOLUTION
:DILUTED CAUSTIC SODA
:DILUTED ACID
:AMMONIA GAS
:CO2 GAS
:FUEL GAS
:H2 RICH GAS
:NITROGEN GAS
:NATURAL GAS
:OXYGEN GAS
:PROCESS GAS
:HPC SOLUTION
DWG
ELL
ELEC
EMR
ENG
ENTR
EQL
EQPT
EST
ERW
EXMA
EXP
EXP-JT
EXT
FAB
FBW
FCG
FF
FGD
FIG
FILL
FLG
FL
FLD
FLEX
FLTR
FNSH
FS
FS
FTG
FV
LE
LG
LM
LND
LNF
LPE
LJ
SH
SL
SLH
SLL
SM
SML
SSH
SSL
US
VG
WBH
WBM
WBL
CWR
CWS
DW
KW
PW
:DRAWING
:ELLBOW
:ELECTRIC
:EMERGENCY
:ENGINEERING
:ENTER
:EQUAL
:EQUIPMENT
:ESTIMATE
:ELECTRIC RESISTENCE WELDED
:EXAMINATION
:EXPANSION
EXPANSION JOINT
:EXTENTION
:FABRICATED
:FURNACE BUTT WELD
:FACING
:FLAT FACE
:FORGED
:FIGURE
:FILLED
:FLANGE
:FLOOR
:FIELD
:FLEXIBLE
:FILTER
:FINISH
:FORGED STEEL
:FIELD SUPPORT
:FITTING
:FLUSH VALVE
:LARGE END
:LEVEL GAUGE
:LARGE MALE
:LINED
:LOW NOZLE FLANGE
:LARGE PLAIN END
:LAPPED JOINT
:H.P STEAM ( 80K )
:L.P STEAM ( 4K )
:L.P STEAM ( 8K )
:L.P STEAM ( 3.2K )
:M.P STEAM ( 38K )
:M.P STEAM ( 20K )
:H.P STEAM ( 110K SUPERHEATED )
:H.P STEAM ( 115K SA )
:UREA SOLUTION
:VENT GAS
:BOILER FEED WATER ( 115K )
:BOILER FEED WATER
:BOILER FEED WATER ( K )
:SWEET WATER SUPPLY
:SWEET WATER SUPPLY
:DEMINERALIZED WATE
:FIRE WATER
:POTABLE WATER
HG
1001
- B1 - H5O
INSULATION THICNKNESS
INSULATION TYPE (SEE
NOTE)
MATERIAL CLASS
LINE NO.GIVEN IN SEQUENCE
UNIT NO.
FLUID SYMBOL
PIPE SIZE ( INCH )
INSULATION DESIGNATION
C
H
P
J
TL
TM
X
COLD INSULATION
HOT INSULATION
INSULATION FOR PERSONNEL PROTECTION
STEAM JACKETING
STEAM TRACING WITH 4K STEAM
STEAM TRACING WITH 8K STEAM
STEAM TRACING WITH HEAT TRANSFER CEMENT
FLUIDA SYMBOL
IA
PA
APR
CCS
CH
CMA
CS
DCS
DHA
GA
GC
GF
GH
GI
GN
GO
GP
HPC
LA
LN
LO
OL
SC
:INSTRUMENT AIR
:PLANT AIR
:PROCESS AIR
:CONCENTIC CAUSTIC SODA
:CHEMICAL
:CONCENTIC ACID
:CARBAMATE SOLUTION
:DILUTED CAUSTIC SODA
:DILUTED ACID
:AMMONIA GAS
:CO2 GAS
:FUEL GAS
:H2 RICH GAS
:NITROGEN GAS
:NATURAL GAS
:OXYGEN GAS
:PROCESS GAS
:HPC SOLUTION
:LIQUID AMMONIA
:LIQUID NITROGEN
:LIQUID OXYGEN
:LUBE OIL
:STEAM CONDENSATE
SH
SL
SLH
SLL
SM
SML
SSH
SSL
US
VG
WBH
WBM
WBL
CWR
CWS
DW
KW
PW
WPS
RW
LP
PC
BAB III
PENGENALAN HASIL PRODUKSI PIPING ENGINEERING
1. PROSES PRODUKSI PIPING ENGINEERING
Proses produksi engineering dimulai dengan tersedianya prosess engineering design package
( PEDP ). Dalam process engineering design package terdapat banyak data / informasi yang
menyangkut antara lain :
a. Diagram Perpipaan Dan Instrumentasi
Data ini menunjukan urutan / flow proses dan equipment serta instrument yang di
pakai. Informasi ini ditunjukan dalam Process Flow Diagram ( PFD ) dan Piping &
Iinstrument Diagram ( P&ID )
b. Tata Letak equipment
Organisasi tata letak equipment dibuat berdasarkan efisiensi proses, kemudahan
konstruksi, kemudahan operasi dan maintenance. Informasi ini ditunjukan dalam plot
plant drawing.
c. Equipment Data
Berupa overall dimension, ukuran nozle serta type peralatan ( vertikal, horizontal, shell &
tube dll ). Informasi ini ditunjukan dalam equipment data sheet dan equipment loading
data.
d. Special Equipment Data
Equipment atau piping yang memerlukan fabrikasi khusus akan diterangkan dalam
equipment vendor drawing atau piping vendor drawing.
e. Standard Design
Standard specifikasi yang dipakai dalam suatu proyek akan berbeda - beda dengan
proyek yang lain. Untuk menetukan batasan - batasan design maka disusunlah piping
design standard.
f. Line List ( Line Index )
Merupakan daftar ( index ) dari semua line yang memuat kondisi operasi, kondisi design,
fluida yang mengalir, kondisi & jenis fluida untuk testing dll.
Pada tahap ini tidak bayak kegiatan piping engineering selain plot plan.
Setelah proses engineering design package selesai, diteruskan menjadi basic
engineering design. Dalam tahap ini documen yang dihasilkan dalam perencanaan piping
ini dibagi dua bagian besar, yaitu :
A. Documen perencanaan basic ( basic design )
1.
2.
3.
4.
5.
6.
fabrikasi di shop)
2.6.c. Gunanya :
Memperjelas kerja selanjutnya a/l : Pemasangan, fabrikasi, MTO, dll
2.6.d. Jenisnya :
~ Pipa support detail.
~ Piping plan detail.
~ Isometric detail.
~ Equipment detail.
~ Dan lain - lain.
2.6.e. Prosedur kerja :
~ Piping designer mempelajari dulu bagian2 yang perlu di buat detail.
~ Tahap berikutnya, Piping Designer membuat sketsa dan digambar
dipinggir gambar induk atau pada lembar lain, khusus utk gbr detai
2.7.
2.7.a. Pengertiannya :
Pada umumnya masing - masing pipa ditumpu oleh support atau digantung pada hanger
menurut kondisi yang diperlukan.
Fungsi support adalah :
Menumpu beban pipa berisi fluida yang dialirkan didalam pipa tersebut dan
berat isolasinya ( bila digunakan ).
Menahan gaya / momen yang ditimbulkan oleh pemuaian pipa.
Meredam getaran dan gaya - gaya terhadap pipa yang ditimbulkan oleh pompa atau kompresor,
dan sebagainya.
Standard Pipe Support
Sesudah ditentukan lokasi serta kondisi support oleh engineer maka designer akan memilih jenis
support yang sesuai dengan standard pipe support
Special Pipe Support
Apabila jenis support yang diperlukan tidak ada didalam standard pipe support, maka perlu
dilakukan perencanaan support. Gambar hasil perencanaan support ini dinamakan special pipe
support
2.7.b. Tujuannya :
Memperlihatkan letak, jenis dan ukuran suatu pendukung pipa ( pipe support ) diatas layout dan
digambar diatas kertas sendiri.
2.7.c. Gunanya :
~ Memudahkan dalam pemasangan ( erection ).
~ Memudahkan dalam fabrikasi.
~ Memudahkan dalam MTO.
2.7.d. Jenisnya :
~ Special pipe support drawing.
~ Standard pipe support drawing.
2.10
FLEXIBILITY ANALISYS :
2.10.a. Tujuannya :
~ Mengetahui flexibility serta stess ( tegangan ) pipa yang diakibatkan oleh beban pemuaian
pipa, puntiran, getaran equipment, gaya akibat fluida proses, angin, gempa dan lain - lain.
~ Untuk mengetahui stress yang terjadi pada struktur perpipaan yang
diizinkan sesuai dengan kekuatan bahan yang dipergunakan.
2.10.b. gunanya :
~ Sebagai dasar pedoman menentukan letak dan jenis pipe support yang
cocok.
~ Untuk mengetahui beban yang dialami setiap nozzle alat.
2.10.c. Jenisnya :
~ Simplify ( hand calculation ).
~ Computerize.
2.10.d. Prosedur kerja :
~ Piping designer / engineer membuat sketsa perpipaan 3 dimensi antar
equipment yang digambar lengkap dengan ukuran, data - data material,
jenis aliran proses, ketebalan pipa, tegangan / tekanan
operasi maksimum yang dijadikan sebagai bahan masukan ( data entri )
ke computer.
~ Dari hasil perhitungan komputer tersebut, didapatkan semua data - data
kondisi setiap titik diline pipa.
BAB.IV
PROCEDURE PENGGAMBARAN PIPING LAYOUT DRAWING
Yang diuraikan didalam prosedure penggambaran ini adalah tata cara untuk menggambar
teknik untuk menggambar teknik untuk gambar - gambar layout perpipaan.
1234567890
3. Perincian Penggambaran :
3.a. Penomoran Gambar
Nomor gambar untuk gambar Layout Perpipaan disesuaikan dangan
Drawing Schedulle
3.b. Pembagian Daerah - Daerah Gambar
Pembagian area gambar disesuaikan dengan Drawing Index
Satu area dapat dibagi juga menjadi beberapa gambar dengan
mempertimbangkan posisi perpipaan, peralatan, dll.
~ Dalam gambar untuk pipa dengan diameter 1-1/2 inch kebawah dengan
dicantumkan kebawah yang tidak dicantumkan pada gambar isometric tetap
digambar secara penuh kecuali block - set.
~ Untuk perpipaan disekitar menara tinggi, tungku atau struktur bertingkat,
gambar tampak atas dibagi menjadi beberapa daerah ketinggian untuk
mengurangi kerumitan gambar.
contoh : Tampak atas ( dari EL. 0.000 hingga EL. 10.000 ).
~ Instruksi khusus untuk pembagian area gambar
~ Untuk area proses, dimana banyak equipment diletakan maka skala yang
dipakai adalah 1/30. Ada juga yang memakai skala 1:50
Untuk tujuan menampakan detail dengan lebih jelas, maka skala
penggambaran yang tepat perlu ditentukan untuk memperbesar bagian
tertentu sepanjang Routing Plan
Untuk area utilitas, skala penggambarannya adalah sbb :
Peraturan umum untuk gambar area Offsite harus digambar pada beberapa
lembar kertas dengan skala 1/500.
Contoh :
Gambar terperinci jalur - jalur pipa diperlihatkan dibawah ini dengan skala
1/50 atau 1/100. Untuk perpipaan bawah tanah, Offsite seperti pipa dan lain - lain, skala gambarnya adalah 1/500 dengan aturan yang sama
Perpipaan bawah tanah dalam area pabrik harus digambar hingga
Battery Limit dengan skala sekitar 1/200.
Area Storage harus digambar seperti aturan pada butir ii. Skala
penggambaran yang sesuai harus dipilih dengan
mempertimbangkan keadaan perpipaan setiap area.
3.c. Penjelasan Gambar
1. Butir - butir berikut perlu ditunjukan dengan garis ( 0,3 mm )
dibalik (sisi belakang) gambar :
~ Gambar - gambar peralatan dan center line maupun koordinatnya.
~ Nozzle peralatan garis.
~ Struktur, rak pipa, tingkatan lantai, Leadder Brace
dan yang sejenisnya dengan garis ganda.
~ Saluran kabel Instrument dan listrik.
~ Parit kabel listrik.
~ Corong untuk sistem buangan.
~ Tiang Trolley dan Equipment Davit .
~ Pondasi alat.
~ Platform dan tangga alat.
2. Pencantuman Tee termasuk Reducing Tee perlu disesuaikan dengan
Standard Drawing for Piping
3. Pemasangan Control Valve dan Rotameter perlu ditunjukan
pada gambar tampak atas seperti berikut :
Untuk Control Valve type Butterfly perlu ditunjukan letak Actuatornya.
4. Jarak antar garis disusaikan dengan standard drawing for piping .
5. Grade level , EL = 0 adalah type of finished grade ( M.S.L. + 5500 mm ).
6. Dimensi tidak boleh diduplikasi.
7.
8.
9.
2.
a.
b.
c.
d.
e.
3. P & I D
a. Line Size.
b. Line No. ( Inc. Ins ).
c. Service class / class break.
d. Flow direction.
e. Instrument Connection ( Incl, Tag. No. ).
f. Spectacle blind.
g. Valve ( type ).
h. Coninuity.
i. Process requirement.
j. Trace / jacket requirement.
k. Sample conn. Type.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Equipment
Outline dimension.
Orientation.
Nozzle size / rating.
Nozzle projection / elevation.
Equipment, foundation height.
Accessory ( Inst, vent, drain, etc ).
Pump / turbin / comp. Drain.
Sleeper location.
Pipe trench location / wide.
5.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
Architechtual Dwg
Member of column & beam.
Clearance to rack / structure member between pipe.
Clearance to brace between pipe.
Stanchion lokation / configuration on information DWG.
Floor opening lokation to joist & beam.
Operating stage requirement.
6.
a.
b.
c.
d.
Electrical
Cable route check.
Lighting fixture lokation.
JB, SB weld outlet lokation.
Push bottom.
7.
a.
b.
c.
d.
e.
Instrumentation
Inst. Air supply conn. Location number size.
Cable route check.
JB. Location.
Analizer location, size cinnection.
Steam supply for trace.
8. Support
a. Support span ( vertical / horiz. By standard ).
b. Guide / anchor indication location.
c. Guide / stopper required clearance(general by standard / special by stess
calc.).
d. Horizontal guide span.
e. pipe shoe requirement.
f. Standard support type No.
g. Special support No.
h. Supporing beam location EL. Check.
i. Confirmity check to floor.
j. gusset plate.
k. Supporting pad or sadle requirement ( by Standard ).
l. Support type selection check to force & moment.
m. Strenght check for special support.
n. Support on equipment elevation orientation check to support DWG.
o. PSV.
p. Insert plate lokation.
q. Teflon plate for 100k / 80k.
BAB.V
PROCEDURE PENGGAMBARAN ISOMETRIC DRAWING
Yang diuraikan dalam procedure penggambaran ini adalah tata cara umum
mengambar teknik untuk gambar Isometric perpipaan.
1. DATA UNTUK GAMBAR ISOMETRIC
Gambar Isometric dibuat berdasarkan data edisi terakhir dari :
* Piping & instrument flow diagram ( P & ID ).
* Piping study drawing / layout drawing.
* Utility header diagram ( UHD ).
* Piping material clasification.
* Line list.
* Standard drawing for piping & pipe support.
* Instrument hook up drawing.
* Vendor drawing.
* Material control area index.
2. TATA CARA PENGGAMBARAN
2.a. Pengertian umum :
Karena Isometric digunakan untuk prafabrikasi rangkaian pipa,Line Test,
Lline Checking, dll. Maka Isometric harus memperlihatkan rangkaian detail
perpipaan dari ujung yang satu sampai ujung yang lain dan semua dimensi
bagian
Pipa serta dan komponen pipa lainnya.
2.b. Tata cara yang perlu diperhatikan dalam menggambar Isometric.
* Ukuran kertas.
* Skala. X Proporsianal.
* Bahasa.
* Simbol perpipaan.
* Singkatan - singkatan.
* Dimensi dan sudut.
* Penulisan.
2.c. Hasil Isometric
Yang perlu ada sebagai pelengkap :
* Title blocks.
* North directions.
* Material list ( perincian penggambaran dapat dilihat pada contoh ).
2.d. Uraian
Dijelaskan tentang hal - hal berikut :
Hal - hal penting yang harus ada pada Isometric.
* Garis.
* Dimensi.
* Ketinggian perpipaan.
* Rancangan dan komponen.
* Piping Block Set .
* Arah Valve Handle.
* Komponen tambahan perpipaan.
3. HASIL ISOMETRIC
3.a. Title block
Hal - hal berikut ini perlu dimasukan kedalam kotak yang sesuai :
* Nomor gambar dan nama pabrik.
* Kode area untuk material control ( jika ada ) yang digunakan.
* Nomor sebutan untuk pipa ( line number ).
* Hal berikut harus ditandai atau ditulis, sesuai dengan line index :
Persyaratan heat treatment ( PWHT ).
* Paraf orang yang bertangung jawab dan yang menyetujui.
* Tanggal penerbitan ( issue ) harus diisikan dalam kolom date .
3.b. North Direction ( arah utara ).
Arah utara pabrik dalam Isometric menunjukan arah atas kiri. Jika aturan
diatas tidak dapat dilaksanakan boleh digunakan arah kanan. Bila sebuah
perpipaan terdapat pada beberapa isometric, hartus digunakan arah utara
yang sama untuk setiap lembar gambar tersebut.
3.c. Daftar Material
* Daftar material sesuai dengan sistem.
* Pembuatan daftar material tak perlu dilakukan jika gambar belum disetujui
oleh Engineer.
* Daftar metrial yang dibuat menurut :
~ Area material control ( kalau ada ).
~ Setiap nomor pipa ( line number ).
Dan dibuat disetiap gambar Isometric.
* Perubahan material karena perbaikan data dan lain2 tak boleh dibuat tanpa
persetujuan pengendali material ( material controlled ) seandainya material
tersebut sudah dicatat dalam sistem komputer.
4. Perincian Pengambaran
4.a. Setiap jalur pipa diperlihatkan dalam satu lembar kertas gambar Isometric
Jalur pipa yang rumit dapat diperlihatkan dalam dua lembar gambar terpisah
atau lebih.
4.b. Pipa yang memiliki dua specifikasi material atau lebih harus dipisahkan pada
Class Break point . Masing - masing bagian harus diperlihatkan dalam lembar
gambar terpisah.
4.c. Umumnya, Class Break antara Alloy dan Carbon Steel dibuat seperti
gambar berikut.
4.d. Jika pipa cabang digambarkan pada lembaran lain, maka nomor gambar
referensi harus ditulis kedalam Referensi DWG.No. dan referensi lanjutan
pipa cabang tersebut harus digambarkan seperti berikut :
5. TAMPILAN GAMBAR
5.a. Tata cara yang diperlihatkan dalam menggambar Isometric.
Beberapa item berikut ini harus tergambar dalam Isometric.
* Konfigurasi perpipaan.
* Semua dimensi ( kecuali fitting ).
* Arah aliran.
* Nomor garis (sesuai dengan Line Index).
* Nomor Alat harus digaris bawahi.
* Nozzle alat dengan garis ganda.
* Deskipsi jelas untuk Fitting khusus, Valve khusus dan material yang
tidak dispesifikasikan.
* TF atau BF untuk Eccentric Reducer.
* Valve Handle kecuali untuk Flanged Valve.
* Instrument Tag number.
* Sudut atau arah Flanged Valve bila kedudukan Valve tersebut membentuk
sudut terhadap salah satu bidang sumbu koordinat.
* Reinforcing Pad dan ketebalannya.
* Ketebalan Spectacle Blind dan Orifice Plate.
* Semua material pipa yang digunakan.
* Kode area
* Perincian Orifice Tap
* Semua komponen yang ada pada perpipaan seperti control valve dll.
5.c. Dimensi
Untuk komponen perpipaan standard tidak ada dimensi yang perlu diperlihatkan.
karena sudah ada dalam Standard Drawing for Piping, kecuali untuk
Flanged Valve dan / atau valve model jepit ( Wafer type Valve ).
Lokasi semua komponen harus diberi dimensi kecuali untuk Full Coupling,
Threaded end Flange dan Union.
Semua titik cabang termasuk titik instrument harus diberi dimensi.
Gasket dengan ketebalan 3 mm atau lebih harus diperlihatkan
5.d. Ketinggian ( elevasi )
Ketinggian ( elevasi ) perpipaan sebaiknya dituliskan pada garis sumbu pipa
(kecuali hal - hal khusus. Sedangkan elevasi pada ___ dan BOP harus
dicantumkan
* Perpipaan yang digambar pada lembaran Isometric
* Pada salah satu ujung pipa horizontal utama.
5.e. Penyebutan Untuk Komponen
Tak dibutuhkan penyebutan untuk komponen yang diperlihatkan dengan simbol
standard, kecuali untuk hal berikut :
* Setiap komponen perpipaan yang tidak termasuk dalam klasifikasi
material yang dipergunakan harus diidentifikasikan dengan ME.No.
( nomor elemen material standard ).
* Semua komponen instrument dan Pressure Safety Valve, dan
lain - lain harus ditunjukan dengan nomor tag yang diperlihatkan dalam P & ID
* Komponen lain yang tidak termasuk yang disebut diatas, atau tidak
memiliki simbol standard harus disebutkan namanya.
Description
3 x 2 x 1 c (E) RED
10 x 6 x 3 c (E) RED
BAB.VI
PROCEDURE PENGGAMBARAN PIPE SUPPORT DRAWING
Yang diuraikan dalam prosedur penggambaran ini adalah kebutuhan umum dalam
rancangan Support pipa dan pemilihan Support standard.
1. Jenis - jenis support :
* Anchor.
* Guide.
* Stopper.
* Gusset.
* Hanger.
* Resting.
* Spring.
2.
1.
7. Spring
Adalah support yang memakai pegas sehingga dapat menerima
gerakan vertical (keatas maupun kebawah) dengan tetap menyangga beban pipa
Pemasangannya dapat digantungkan (Spring Hanger) atau diletakan
diatas tumpuan (Spring Support).
1.b. Material Support
* Material Support disesuaikan dengan Standard Pipe Support
* Untuk pipa carbon steel semua komponen pipe support dapat dilas
langsung kepipa utama.
* Material komponen pipe support untuk Patch Plate ,Dummy, dll.
Yang dilas langsung pada permukaan Pipa Alloy atau Stainless
Steel harus sama dengan material pipa.
1.c. Jarak Antar Support
* Jarak maksimum antar support untuk pipa horizontal harus sesuai
dengan Standard Pipe Support
* Jarak maksimum antar support untuk pipa Vertikal harus 1.3 kali lipat
dari pipa Horizontal.
1.d. Rancangan Pipe Support
* Jika Pipe Support dipasang diatas Beam atau Kolom Tahan Api,
maka Insert Plate sebagai komponen Support Pipa harus dipilih
dari kelompok material tahan api.
* Patch Plate harus ditambahkan pada pipa / alat yang disupport
apabila :
1. Pipa / alat tersebut adalah alloy steel / stainless steel.
2. Diameter pipa itu 18 keatas.
Material patch plate harus sama dengan pipa / alat yang disupport.
* Pipa yang membawa beban berat dan pemuaian thermal movementnya
cukup besar, perlu dilapisi dengan lembaran Teflon sepanjang titik
Supportnya.
* Support pipa untuk pipa berikut harus dirancang dengan
memperhitungkan vibrasi secara mekanik atau Flushing atau Blow Off .
~ Pipa yang dihubungkan pada kompresor.
~ Pipa Discharge let down Valve .
~ Pipa Blow up Safety Valve.
~ Pipa Back Wash untuk Filter.
~ Pipa aliran dua fasa, khususnya untuk pipa transper.
2.