Anda di halaman 1dari 13

BAB I.

PENDAHULUAN

A.

GAMBARAN UMUM KASUS


Cafes Monte Bianco adalah perusahaan manufaktur dan sekaligus distributor kopi

premium yang berlokasi di Milan. Produk kopi Monte Bianco dipasarkan di seluruh Eropa
dan memiliki reputasi sebagai kopi yang terbaik di benua Eropa. Perusahaan Cafes Monte

Bianco didirikan di awal abad oleh Mario Salvetti setelah sebelumnya bekerja di perkebunan

kopi di Amerika Selatan dan akhirnya kembali ke Itali untuk membuka pabrik kopi. Kopi
Monte Bianco dengan cepat menjadi terkenal di Milan karena rasa dan kualitasnya. Usaha ini
diteruskan turun temurun di keluarga Salvetti, dan akhirnya diwarisi oleh cucu Mario Salvetti

yaitu Giacomo Salvetti.

Giacomo ingin melampaui kesuksesan kakeknya dan bermaksud mengembangkan


bisnisnya dengan agresif Dalam lima tahun terakhir, dia memperbesar kapasitas dengan cara membangun fasilitas yang canggih dan mahal. Selama tahun 2000, kinerja perusahaan

menunjukkan hasil yang sangat baik. Salah satu alasan kesuksesan private branduntuk dua supermarket di Itali.

ini

adalah produksi

Sebenarnya, beberapa retailer sudah menghubungi Giacomo dengan permintaan untuk

mensuplai kopi yang akan didistribusikan dengan label private brand mereka sendiri. Akan

tetapi, perusahaan mengalami masalah trade-off antara kapasitas produksi untuk private
brand dengan kopi premium. Kapasitas produksi total untuk tahun 2000 adalah 350.000 kg
per bulan. Dengan ekspansi yang baru selesai bulan Desember 2000, ada tambahan kapasitas sebesar 150.000 kg. Biaya untuk ekspansi
tahun.

ini adalah 6 milyar lira dengan expected life

15

Gaicomo dan manajemen perusahaan berdiskusi untuk memutuskan bagaimana


mengalokasikan kapasitas manufaktur. Pandangan manajemen terpecah menjadi dua, dengan

satu pihak mendukung transisi penuh ke produksi private brond dan pihak yang lain
mendukung produksi kopi premium.

Pihak yang mendul<ung private brand strategt berargumen bahwa segmen pasar ini
lebih stabil. Dengan harga kopi 8.800 lira, kapasitas produksi penuh dapat dijamin. Selain itu,

jika perusahan hanya memproduk

si

private brand,fixed cost dapatdikurangi sebesar 781 juta

lira. Mamtfacturing plan juga lebih mudah karena kopi private brand bisa disimpan di

inventory, sedangkan kopi premium tidak bisa disimp an di inventory karena masalah kualitas.

Biaya-biaya lain juga bisa dihemat, seperti selling cosl bisa dihemat 65yo, R&D cosr bisa
dihemat 75Yo, dan administrative cost bisa dihemat 5oyo. Akan tetapi, ada kelemahan dari private brand strategt ini. Pembeli private brand akan membayar hutangnya lebih lama (90 hari dibandingkan dengan kebijakan umumnya yang 30

hari). Hal ini akan menyebabkan perusahaan berada pada posisi

full

credit line limit (25

milyar lira) pada akhir tahun dikarenakan pesanan musim panas lebih sedikit. Giacomo mengalami dilema dan memerlukan gambaran yang jelas dan menyeluruh
mengenai konsekuensi d,ari private brand strategt ini.

B.

RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan gambaran kasus yang dibahas pada bagian sebelumnya, maka dapat kita

temukan beberapa hal yang menarik untuk kita bahas, diantaranya:

1"

Dengan menggunakan data proyeksi produksi private brand coffee


seberapa menarikkah private brand strategt bagi perusahaan akuntansi untuk profit wheel, cash wheel, dan ROE whell?

di tahun 2001,

jika dilihat dari variabel

2.

Rekomendasi apa yang dapat diberikan terhadap manajemen Cafes Monte Bianco?

BAB II. PEMBAHASAN

Perencanaan laba diperlukan pada tahun 2001 sehingga manajemen kunci dapat

menentukan strategi yang akan diterapkan perusahaan yaitu menjual produk baru Qtrivate brand coffee) atau tetap fokus pada usahanya yang lama Qremium coflee). Perencanaan laba
digunakan oleh manager untuk menilai bisnisnya dan mengoperasikan perencanaan, membuat

trade-off pilihan, menetapkan kinerja dan tujuan akuntabilitas, dan mengevaluasi bagaimana kinerja bisnis dapat memenuhi harapan. Pembuatan profit plan meliputi tahap-tahap sebagai
berikut.

A. l.

Profit Wheel
MengestimasikanTingkatPenjualan

Dalam tahap

ini

Cafes Monte Bianco telah menyiapkan estimasi penjualan sebagai

berikut. (sesuai exhibit 5 kasus)


Sales plan 2{l0l

far prirate brand only

,anuary February
lvlarch

426-tm 540.(ffi
7ffi.0rG0

7.1C%

3.7r8.8{8.0m
4.752.0O0.otH) 6.230.rt00.0G0

9,m
11,8ffi6

April May
June

{50.0m
4.S6.0{E

2500j
9,1096

3.960.000.m
4-276-8{X}.{XH}

300.m
2s2.ffiO

5 0096

2.&ffi.O00.000

luly
August September
O,ctober

4,2M
3,3096 6,80?6 13,1096

198.frF 4$8.frX} 786.0m


726.000

2.217.69).(m 1.742.rt$.tm
3.590.400.000
6-916.80{}-000

November December

720.ffio

12.0086

-ra1086

6.388.80t}.0(n

6.336.000.0ffi

Bila dibandingkan dengan tingkat penjualan produk tahun sebelumnya (terdiri dan private brand coffee dan premium coffee) yang mencapai nilai 56,112,4A8,000 lira, maka tingkat penjualan tahun 2001 yang hanya mengandalkan produk private brand coffee mengalami
penurunan sebesar 5,9/o karena hanya mampu menghasilkan tingkat penjualan sebesar
52,800,000,000 lira.

2"

Mengestimasikanbiayaoperasional

Biaya operasi di dalam Cafes Monte Bianco terbagi dua yaitu COGS dan biaya-biaya diluar produksi. Berikut ditampilkan komponen biaya operasional tahun 2000 dan tahun 2001

jika perusahaan memproduksi 100% produk baru.

Berdasarkan tabel perhitungan diatas, maka dapat kita analisa beberapa hal sebagai berikut:

- Jika perusahaan memproduksi

IOOYI produk private brand coffee sEa, maka

dibandingkan dengan tahun 2000 COGS perusahaan akan meningkat sebesar 2gyo,biaya operasional lain (meliputi marketing, R&D, selling, administrative, dan interest) akan

: -

turun sebesar 58ol0, sementara total pengeluaran operasional akan turun sebesar 3oZ. Naiknya COGS juga disebabkan dengan adanya tambahan biaya tetap per bulan yang berasal depresiasi investasi mesin baru untuk menambah kapasitas produksi sebesar
400,000,000 lira per tahun.

Turunnya beban operasional lainnya terjadi karena terdapat penghematan leoyo pada beban marketing expense, TSYo pada R&D expenses,65Yo pada selling expense, dan 5O%o
pada admini strative expense.

3.

Menghitung Laba Yang diharapkan

Untuk menemukan nilai ekonomi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh perusahaan, pihak manajemen perlu melakukan estimasi pendapatan sebelum pajak dan bunga. Jika
perusahaan memproduksi private brand coffee, maka gross margin-nya akan turun sebesar dari 22,878,541,000 lira (40,8Yo sales) di tahun 2000 ke 9,882,000 (ll,7yo sales).

t}}yo

Sementara itu, earning before interest and tm-nya akan turun sebesar 23,3yo dibandingkan

tahun sebelumnya, yaitu dari 7,067,721,000lira menjadi 5,422,879lira. Detail perhitungan yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya.

EBIT

for year end Becernber 2{X}S us XX}1 {private brand *nly} {theusa,nds ef italian liras} xxid) 20*lt
56,112.4*A
9.534.A48 46.L77.56+ 33.233.867 22.A7A.541 4.!.55.3aB 3.32S.13C 3-574.710 r[.752.ffiC

Eerrenue: - Frivate brands - Frerniurn br ands fost n{ goods sold {+} Gross rnargin

52.8m.ffi
52.eeo.ffio
42.918.*S0

9.842.ffi
s32,O33 1.25r_.149

Marketing expenses H&D expenses Selling expenses Adm i n istratiue expenses


EBIT

?.376.&}*
,5.422.8111

7.ffi7.721

4.

Menghargai investasi pada aset baru

Untuk mengakhiri perencanaan keuntungan, manajer harus dapat melihat tingkat


investasi yang dibutuhkan dalam aset yang baru termasuk dalam modal kerja yaitu persediaan
dan piutang usaha. Tingkat penjualan yang diprediksi akan ditentukan oleh tingkat aset yang

tersedia dalam menghasilkan penjualan tersebut. Untuk mengetahui estimasi tingkat aset yang tersedia dalam menghasilkan penjualan maka perusahaan perlu membuat pendukung
perencanaan keuntungan yaitu dengan rencana investasi aset. Rencana investasi aset dapat

dilakukan pada aset operasi dan aset jangka panjang. Investasi ini dihitung dengan metode net present valae. Aset Baru untuk penambahan kapasitas Produk baru tidak dilahrkan di tahun 2001,

melankan telah ditakukan

di tahun 2000. NPV

aset tersebut dapat dihitung dengan

mengurangi nilai tambahan aset baru yang diinvestasikan denganpresent value dari arus kas

masuk yang dihasilkan aset tersebut. Dengan asumsi, bahwa investasi telah dilakukan di tahun sebelumnya, maka dipastikan NPV investasi tersebut adalah positif Hasil NPV yang

positif menunjukkan bahwa investasi baru layak dijalankan.

5.

Tutup Profit Wheel dan beberapa asumsi kunci

hkateedback yang dihasilkan mengenai perencanaan keuntungan yang telah dilakukan

tidak linear maka manajemen harus melakukan kembali dari awal dan melihat kembali apakah variabel-variabel dalarn perencanaail keuatungan telah sesuai dengan strategi
perusahaan dan menarik dari sisi ekonomi,

Dalam kasus ini, perencanaan keuntungan terlihat masih linear dan menggambarkan hasil yang positif Hal tersebut dapat ditampilkan dalam tabel profit plan atau proyeksi
income statement di bawah ini.

lnr$me statement fcr year end Decemherff{X} $s 2ffi1 {private brand anly} (thousands ef italian liras)
2A$0

xxll
52"8m.*G0 52.8&CI.ffi

Revenue: - Priuate brands - Fremiurn brands Cost of goods sold {+} Gross rnargin

56.1I-2.4&8

9.934.848 46.177.s60 33.233.867 22.878.54r

42.9LB.$m

9.882.ffi

Marketing expenies R&D expenses Selling eHpenses Adrninistrative expenses lnterest expenses Profits
Taxes {4096}

4.L55.98*
3.328.X30
3,574.7X.S

832.033
1.25X.X43

4.752.ffi 3.825.ffi
3.242.72L

2.376.000

3.&25.*ffi
1.597.8:t"9

Net profit

'r$.ala

L.297.S.S8

633.128 ,55.631

{+} include e593,7m depreciation foryear 2O{H {+l include 2,593,7m old depreciation + 4{x},{m depreciation nEw asset for

2S01

Berdasarkan tabel diatas, meskipun memperlihatkan hasil yang positif (masih memberikan profit), tetapi bila dibandingkan dengan variabel keuangan tahun sebelumnya, terlihat bahwa pilihan melaksanakan strategl pengalihan l}Oyo ke private brond coffee perht dipertimbangkan. Hal tersebut terjadi karena bila dilihat dari sisi profitabilitas, maka sfiategr
lama (menjual produk premium co/fee dan produk private brand coffee secara bersama-sama)

memberikan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan strategi baru (hanya berfokus pada produksiprivate brand coffee saja) yaitu dengan perbandingan sebagai berikut:

profitabilitas strategr lama: 1,945,633,000 atau sebesar 3,47yo dari tingkat penjualan. profitabilitas strategt baru : 958,691,000 atau sebesar l,82yo dari tingkat penjualan.

Sehingga, secara keseluruhan perusahaan mengalami penunrnan profit sebesar 986,941,000

lira atau 5},73yo bila menggunakan beralih ke strategi l}Oyo menjual prodttk private brand
coffee.

B.

Cash Wheel

Dalam menyiapkan rencana Cash lfiheel untuk perusahaan cafes monte bianco, perlu
dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:

l.

Mengestimasikan arus kas bersih dari operasi perusahaan

Untuk mengestimasikan arus kas bersih dari operasi dapat menggunakan pendapatan sebelum bung4 pajah depresiasi, dan amortisasi (EBITDA). Berdasarkan data proyeksi
penjualan tahun 2001, maka arus kas bersih dari operasi perusahaan dapat dihitung sebagai berikut. (dalam ribuan lira)
Cosh

tax Tax payment lnterest payment


Profit after

from opemting activities


958,691 639.128 3.825.000 8.416.519

A,dd: depre. & other non cash expenses 2.993.70o

EBTTDA
Changes in working capital

receivable Decrease in inventory


Decrease in account Decrease in account

553.036 4.056.363
1487

payable Cash flowJmm operating activities

12.538.587

Perhitungan dalam tabel diatas diperoleh dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: (l) tidak terdapat persediaan baik itu raw material ataru finished goods di

dalam gudang seperti yang ditampilkan dalam exhibit 5 kasus, (2) besarnya account receivable ditentukan berdasarkan besarnya prosentase A/R terhadap sales tahun sebelumnya

yuw lA,7Vo sales tahun bedalan, (3) seluruh

account payable tahun 2000 dilunasi di tahun

2001 dan perusahaan tidak berhutang di tahun 2001, (4) beban depresiasi aset tetap sama seperti tahun sebelumnya ditambah dengan beban depresiasi aset yang baru sebesar
400,000,000 lira.

Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, dihasilkan EBITDA sebesar 8,416,5tr9,O00 lira yang diperoleh dengan menambahkan kembali unsur-un$rr beban non kas atau non operasi, seperti pembayaran pajak, bunga, dan depesiasi ke dalam pendapatan
setelah pajak. Selanjutny4 dengan menggunakan perhitungan

EBITDA dan total perubahan

dalam modal kerja diperoleh arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 12,538,587,000 lira.

2.

Mengestimasikan kebutuhan kas untuk mendanai pertumbuhan dari aset operasional

Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan arnortisasi @BITDA) merupakan pengukuran yang kasar karena tidak memperdulikan perubahan yang diperlukan modal kerja

dalam operasi bisnis. Sehingga keperluan kas untuk mendanai perfumbuhan dalam aset
operasi diestimasikan dengan menggunakan anrs kas dari kegiatan operasi. Pada tahun 2OOl,

diestimasikan perusahaan cafes monte bianco tidak melakukan kegiatan investasi, karena

investasi aset baru adalah sebesar 6,000,000,000 telah dilakukan

di tahun 2000

untuk

meningkatkan kapasitas produksi menjadi 500,000 kg/bulan atau 6,000,000 kgltahun"


Sehingga arus kas dari aktivitas investasi di tahun 2001 dapat ditampilkan sebagai berikut.
Cosft ,from ln vestment scifvJtjes lnvestrnent in nerry assets

3.

Nilai akuisisi memberikan harga

pada pembelian dan pelepasan aset jangka panjang

Pemberian harga pada pembelian dan pelepasan aset jangka panjang yaitu dengan arus kas dari operasi dikurangi dengan investasi dalam aset yang baru. Strategl yang berbeda dan

inisiatif akan memerlukan tingkat investasi dan kas yang berbeda. Dalam kasus, tidak ditemukan adanya informasi mengenai pelepasan atau pembelian aset jangka panjang
perusahaan. Dengan demikian seluruh arus kas dari aktivitas operasi atau investasi tersebut

tidak berkurang karena tidak ada penambahan ataupun pengurangan untuk pembelian atau
pelepasan aset jangka panjang.

4.

Estimasikan Pendanaan dan beban bunga yang akan timbut

Analisis arus kas seringkali menjadi indikasi keperluan pendanaan dan pembayaran bunga untuk mendukung perencanaan keuntungan yang diajukan. Manajer harus dapat memilih antara sumber daya yang tersedia dari pendanaan eksternal (ekuitas, utang jangka pendek, utang jangka panjang, atau kombinasi dari ketiganya) dan memilih sumber
pendanaan yang cocok dengan resiko keuangan dengan resiko bisnis yang ada.

Dalam kasus cafes monte bianco, aktivitas pendanaan hanya dilakukan untuk
pembayaran pajak dan bunga hutang (asumsi: besarnya bunga yang dibayarkan sama dengan

tahun sebelumnya). Sementara itu, dengan menggunakan metode indirect method altivitas pinjaman jangka pendek yang dilakukan perusahaan untuk menutupi kesulitan kas akibat
lamanya Doy's Sales Outstanding (DSO) yang kadang mencapai 90 hari bernilai nol. Karena

jika ditarik ke periode I tahun (bukan bulanan), maka


karena pinjaman yang dilakukan

arus kas yang terjadi tidak tampak lagi.

di awal tahun mungkin

sudah dilunasi

di akhir tahun.

Dengan demikian arus kas untuk attivitas pendanaan dapat dihitung sebagai berikut.

Cash

from financing ocfryitis

Pay back

debt required

Additiona! honrowing
Tax

payment

lnteresi

payment

{639.128} (3.825.

Setelah seluruh tahapan dalam pembuatan Cash Wheel dilaksanakan, dengan


memasukkan nilai kas tahun sebelumnya dan arus kas yang terjadi di tahun 2001, maka dapat

dihasilkan cash plan utuh untuk tahun 2OOl. Cash plan tersebut dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Cash Plan 2001, prepared using ebitda

thcusands of italian
Cash at the beginning of year

1.121.450 958.691 639.128

from operati*g activities Profit after tax Tax payment lnterest payrnent Add: depre. & other non cash expenses
Cash

EBITDA

3.825.Sm 2.v)3.7W 8.41 .519

Changes in working capital Decrease in account receivable Oecrease in inventory Decreese in account payable
Cash flow from operottng frctivities
Cash from investment octrvrtres lnvestment in new as-ts

5s3.O36

4.Ss6.363
12.538.5A7

financing ilctivrties debt nal borroutring required Tax payment lnterest payrnent
Cash fron

Pay back

(63e.

{3.82s.
8.O74.4,59

Total c6rh flow Cash at the end

of

9.195.q}E}

Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa jika menggunakan strategl lD}yo
menjual produkprivate brand coffee di tahun 2001 maka perusahaan akan mendapatkan arus
kas bersih sebesar 8,074,459,000 lira.

Nilai tersebut tampak besar, namun perlu diperhatikan

bahwa pada tahun 2001 tidak dilakukan kegiatan investasi yang besar dan menghabiskan
dana besar seperti yang dilakukan di tahun 2000.

10

C.

ROE Wheel
Para penanam modal perusahaan akan mengawasi pengembalian atas investasi yang

mereka lakukan dengan baik. Hal

ini

dikarenakan harga saham dan pembagian deviden

tergantung pada kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari investasi


mereka. Salah satu alat yang digunakan dalam mengukur tingkat pengembalian investasi para penanam modal adalah BiOI (return on inveslment). Sedangkan pihak manager menggunakan

pengukuran internal untuk mengestimasikan tingkat pengembalian investasi para penanam


modal yaitu ROE (return on equity).

Untuk menghitung variabel akuntansi dalam ROEwheel


Capital Turn Over,
atau Fixed Asset

seperti ROE, ROCE, Working

Turn Over diperlukan data-data dari laporan keuangan

perusahaan terutama Balance Sheet dan Income Statement. Karena balance sheet untuk tahun

2001 belum ada, maka berdasarkan asumsi-asumsi dan perhitungan yang kita buat dalam

Profit Wheel dan Cosh Wheel dapat kita sajikan Balance Sheet untuk tahun 2000 dan 2001
sebagai berikut. Ealanre sheet at Derember 3L AXIO & 2l(ml (in thausands cf italian lira*!

ulas
Aests
Cash

2fft1

Ll?r.45O
2.907.9tr3 1.148.l1{B 9.3&A.467

9.135.ffi

Raw Materialinventory finished goods {1740os kg} Arcounts receivable Property, plant& equipment (+) depreciation

8.8I5.431
42.374.ffiO
{15.26O.7sO} r15.124.560

42.374.ffi
{12.267.ffi&}
44.453.200

Liabilitie* and sharehalders' equity


Accounts payable
447-331
25.{Xm.0{X}

Credit line I-ongterrn debt Shareholders' equity

25.ffi.gfi)
10.{80.{ffi
10.124.560 45.124.560

10.Gm.trE
9.145.869 44.6s3.200
a

{*} inclndes vacant land with

mst of

13S(X{XX}

Setelah data-datalaporan keuangan kitatampilkaq maka langkah berikutnya adalah menghitung variabel-variabel akuntansi yang digunakan dalam ROE Wheel. Perhitungan

variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:


11

Variabel
noE
ROCE

Rumus

Hilai

'2#p
*,21 *,05
3,99 1,32

2ffi1

net inrome / shareholders' equity net incorne / capital errployed


sales sales

*c9
o,o3 2,93

Workine Capital Turn Over


Fixed Asset Turn Over

f {current

assets - current liabilities}

/ propertv, glant & eculpment

r,25

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel menunjukkan bahwa strategi lama

di tahun 2000 (menjual produk private brand coffee dan premium brand coffee secara bersama-sama) lebih menguntungkan dan menarik di mata investor dibandingkan strategi
yang baru (hanya menjual private brand coffie saja). Hal tersebut terjadi karena strategi lama

memberikan tingkat ROE, ROCE, lV'orking Capttol Turn Over, atau Fixed Asset Turn Over
yang lebih tinggi dibandingkan strategi baru.

12

BAB III KESIMPULAN


Berdasarkan pembahasan tersebut
adalah:

di

atas beberapa hal yang dapat menjadi kesimpulan

1.

Sesuai dengan perencanaan laba di atas berdasarkan analisa setiap tahapan yaitu Profit

Weel, Cash Weel, dan ROE Wheel terlihat bahwa perubahan strategi dari memasarkan premium coffee dan produk private brand coffee secara bersamaan ternyata lebih menguntungkan. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan memiliki kekuatan pada
premium coffee-nya yang telah telah dikenal oleh pasar.

2.

Ekspansi ke produk baru secara penuh (100%) ternyata menimbulkan kerugian karena

margin/unit produk baru sangat kecil. Bahkan jika kapasitas produksi tidak digunakan maksimal, hanya sekitar

1.500.000 kg, maka perusahaan akan mengalami kerugian

karena biaya produksi lebih besar daripada revenue. Untuk

itu untuk mencapai

keuntungan maksimal perusahaan harus meningkatkan kapasitas produksi ketingkat


maksimal (6.000.000 kg/tahun) Peningkatan ini cukup menghabiskan dana perusahaan. Jika ternyata perusahaan juga tidak memiliki dana yang cukup untuk ekspansi kapasitas produksi dan maka akan timbul biaya bunga atas penambahan pendanaan untuk ekspansi. Biaya tersebut akan semakin menurunkan profit perusahaan.

3.

Jika memilih melakukan strategi baru, perusahaan akan kekurangan modal kerja karena accoant receivable collection produk private brand cofree selama 90 hari atau 60 hari

lebih lama dari produk premium coffee. Perusahaan berpotensi untuk mengalami defrsit
cash

flow dan memerlukan penambahan pinjaman baru yang berdarnpak pada naiknya

suku bunga perusahaan.

4.

Inventory turnoyer perusahaan semakin besar karena dengan sistem stock, produk baru

tidak harus segera dijual seperti premium cofee yang menerapkan prinsip iust in time. Penambahan saldo inventory otomatis membutuhkan kenaikan modal kerja sehingga
pendanaan perusahaan juga perlu diperkuat.

5.

Perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan produk premium coffee karena premium coffee adalah penghasil margin yang tinggi bagi perusahaan. Produk baru hanya sebagai pelengkap strategr diferensiasi produk dan tidak menjadi core competence perasahaan.

13

DAFTAR PUSTAKA

Simons,

R" (2000).

Performance Measurement

&

Control Systems

for

Implementing

Strategy: Text & Cases. New Jersey: prentice Hall.

14

Anda mungkin juga menyukai