PENDAHULUAN
A.
premium yang berlokasi di Milan. Produk kopi Monte Bianco dipasarkan di seluruh Eropa
dan memiliki reputasi sebagai kopi yang terbaik di benua Eropa. Perusahaan Cafes Monte
Bianco didirikan di awal abad oleh Mario Salvetti setelah sebelumnya bekerja di perkebunan
kopi di Amerika Selatan dan akhirnya kembali ke Itali untuk membuka pabrik kopi. Kopi
Monte Bianco dengan cepat menjadi terkenal di Milan karena rasa dan kualitasnya. Usaha ini
diteruskan turun temurun di keluarga Salvetti, dan akhirnya diwarisi oleh cucu Mario Salvetti
menunjukkan hasil yang sangat baik. Salah satu alasan kesuksesan private branduntuk dua supermarket di Itali.
ini
adalah produksi
mensuplai kopi yang akan didistribusikan dengan label private brand mereka sendiri. Akan
tetapi, perusahaan mengalami masalah trade-off antara kapasitas produksi untuk private
brand dengan kopi premium. Kapasitas produksi total untuk tahun 2000 adalah 350.000 kg
per bulan. Dengan ekspansi yang baru selesai bulan Desember 2000, ada tambahan kapasitas sebesar 150.000 kg. Biaya untuk ekspansi
tahun.
15
satu pihak mendukung transisi penuh ke produksi private brond dan pihak yang lain
mendukung produksi kopi premium.
Pihak yang mendul<ung private brand strategt berargumen bahwa segmen pasar ini
lebih stabil. Dengan harga kopi 8.800 lira, kapasitas produksi penuh dapat dijamin. Selain itu,
si
lira. Mamtfacturing plan juga lebih mudah karena kopi private brand bisa disimpan di
inventory, sedangkan kopi premium tidak bisa disimp an di inventory karena masalah kualitas.
Biaya-biaya lain juga bisa dihemat, seperti selling cosl bisa dihemat 65yo, R&D cosr bisa
dihemat 75Yo, dan administrative cost bisa dihemat 5oyo. Akan tetapi, ada kelemahan dari private brand strategt ini. Pembeli private brand akan membayar hutangnya lebih lama (90 hari dibandingkan dengan kebijakan umumnya yang 30
full
milyar lira) pada akhir tahun dikarenakan pesanan musim panas lebih sedikit. Giacomo mengalami dilema dan memerlukan gambaran yang jelas dan menyeluruh
mengenai konsekuensi d,ari private brand strategt ini.
B.
RUMUSAN PERMASALAHAN
Berdasarkan gambaran kasus yang dibahas pada bagian sebelumnya, maka dapat kita
1"
di tahun 2001,
2.
Rekomendasi apa yang dapat diberikan terhadap manajemen Cafes Monte Bianco?
Perencanaan laba diperlukan pada tahun 2001 sehingga manajemen kunci dapat
menentukan strategi yang akan diterapkan perusahaan yaitu menjual produk baru Qtrivate brand coffee) atau tetap fokus pada usahanya yang lama Qremium coflee). Perencanaan laba
digunakan oleh manager untuk menilai bisnisnya dan mengoperasikan perencanaan, membuat
trade-off pilihan, menetapkan kinerja dan tujuan akuntabilitas, dan mengevaluasi bagaimana kinerja bisnis dapat memenuhi harapan. Pembuatan profit plan meliputi tahap-tahap sebagai
berikut.
A. l.
Profit Wheel
MengestimasikanTingkatPenjualan
Dalam tahap
ini
,anuary February
lvlarch
426-tm 540.(ffi
7ffi.0rG0
7.1C%
3.7r8.8{8.0m
4.752.0O0.otH) 6.230.rt00.0G0
9,m
11,8ffi6
April May
June
{50.0m
4.S6.0{E
2500j
9,1096
3.960.000.m
4-276-8{X}.{XH}
300.m
2s2.ffiO
5 0096
2.&ffi.O00.000
luly
August September
O,ctober
4,2M
3,3096 6,80?6 13,1096
2.217.69).(m 1.742.rt$.tm
3.590.400.000
6-916.80{}-000
November December
720.ffio
12.0086
-ra1086
6.388.80t}.0(n
6.336.000.0ffi
Bila dibandingkan dengan tingkat penjualan produk tahun sebelumnya (terdiri dan private brand coffee dan premium coffee) yang mencapai nilai 56,112,4A8,000 lira, maka tingkat penjualan tahun 2001 yang hanya mengandalkan produk private brand coffee mengalami
penurunan sebesar 5,9/o karena hanya mampu menghasilkan tingkat penjualan sebesar
52,800,000,000 lira.
2"
Mengestimasikanbiayaoperasional
Biaya operasi di dalam Cafes Monte Bianco terbagi dua yaitu COGS dan biaya-biaya diluar produksi. Berikut ditampilkan komponen biaya operasional tahun 2000 dan tahun 2001
Berdasarkan tabel perhitungan diatas, maka dapat kita analisa beberapa hal sebagai berikut:
dibandingkan dengan tahun 2000 COGS perusahaan akan meningkat sebesar 2gyo,biaya operasional lain (meliputi marketing, R&D, selling, administrative, dan interest) akan
: -
turun sebesar 58ol0, sementara total pengeluaran operasional akan turun sebesar 3oZ. Naiknya COGS juga disebabkan dengan adanya tambahan biaya tetap per bulan yang berasal depresiasi investasi mesin baru untuk menambah kapasitas produksi sebesar
400,000,000 lira per tahun.
Turunnya beban operasional lainnya terjadi karena terdapat penghematan leoyo pada beban marketing expense, TSYo pada R&D expenses,65Yo pada selling expense, dan 5O%o
pada admini strative expense.
3.
Untuk menemukan nilai ekonomi yang diharapkan dapat dihasilkan oleh perusahaan, pihak manajemen perlu melakukan estimasi pendapatan sebelum pajak dan bunga. Jika
perusahaan memproduksi private brand coffee, maka gross margin-nya akan turun sebesar dari 22,878,541,000 lira (40,8Yo sales) di tahun 2000 ke 9,882,000 (ll,7yo sales).
t}}yo
Sementara itu, earning before interest and tm-nya akan turun sebesar 23,3yo dibandingkan
tahun sebelumnya, yaitu dari 7,067,721,000lira menjadi 5,422,879lira. Detail perhitungan yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat pada tabel di halaman berikutnya.
EBIT
for year end Becernber 2{X}S us XX}1 {private brand *nly} {theusa,nds ef italian liras} xxid) 20*lt
56,112.4*A
9.534.A48 46.L77.56+ 33.233.867 22.A7A.541 4.!.55.3aB 3.32S.13C 3-574.710 r[.752.ffiC
Eerrenue: - Frivate brands - Frerniurn br ands fost n{ goods sold {+} Gross rnargin
52.8m.ffi
52.eeo.ffio
42.918.*S0
9.842.ffi
s32,O33 1.25r_.149
?.376.&}*
,5.422.8111
7.ffi7.721
4.
tersedia dalam menghasilkan penjualan tersebut. Untuk mengetahui estimasi tingkat aset yang tersedia dalam menghasilkan penjualan maka perusahaan perlu membuat pendukung
perencanaan keuntungan yaitu dengan rencana investasi aset. Rencana investasi aset dapat
dilakukan pada aset operasi dan aset jangka panjang. Investasi ini dihitung dengan metode net present valae. Aset Baru untuk penambahan kapasitas Produk baru tidak dilahrkan di tahun 2001,
mengurangi nilai tambahan aset baru yang diinvestasikan denganpresent value dari arus kas
masuk yang dihasilkan aset tersebut. Dengan asumsi, bahwa investasi telah dilakukan di tahun sebelumnya, maka dipastikan NPV investasi tersebut adalah positif Hasil NPV yang
5.
tidak linear maka manajemen harus melakukan kembali dari awal dan melihat kembali apakah variabel-variabel dalarn perencanaail keuatungan telah sesuai dengan strategi
perusahaan dan menarik dari sisi ekonomi,
Dalam kasus ini, perencanaan keuntungan terlihat masih linear dan menggambarkan hasil yang positif Hal tersebut dapat ditampilkan dalam tabel profit plan atau proyeksi
income statement di bawah ini.
lnr$me statement fcr year end Decemherff{X} $s 2ffi1 {private brand anly} (thousands ef italian liras)
2A$0
xxll
52"8m.*G0 52.8&CI.ffi
Revenue: - Priuate brands - Fremiurn brands Cost of goods sold {+} Gross rnargin
56.1I-2.4&8
42.9LB.$m
9.882.ffi
Marketing expenies R&D expenses Selling eHpenses Adrninistrative expenses lnterest expenses Profits
Taxes {4096}
4.L55.98*
3.328.X30
3,574.7X.S
832.033
1.25X.X43
4.752.ffi 3.825.ffi
3.242.72L
2.376.000
3.&25.*ffi
1.597.8:t"9
Net profit
'r$.ala
L.297.S.S8
633.128 ,55.631
{+} include e593,7m depreciation foryear 2O{H {+l include 2,593,7m old depreciation + 4{x},{m depreciation nEw asset for
2S01
Berdasarkan tabel diatas, meskipun memperlihatkan hasil yang positif (masih memberikan profit), tetapi bila dibandingkan dengan variabel keuangan tahun sebelumnya, terlihat bahwa pilihan melaksanakan strategl pengalihan l}Oyo ke private brond coffee perht dipertimbangkan. Hal tersebut terjadi karena bila dilihat dari sisi profitabilitas, maka sfiategr
lama (menjual produk premium co/fee dan produk private brand coffee secara bersama-sama)
memberikan tingkat profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan strategi baru (hanya berfokus pada produksiprivate brand coffee saja) yaitu dengan perbandingan sebagai berikut:
profitabilitas strategr lama: 1,945,633,000 atau sebesar 3,47yo dari tingkat penjualan. profitabilitas strategt baru : 958,691,000 atau sebesar l,82yo dari tingkat penjualan.
lira atau 5},73yo bila menggunakan beralih ke strategi l}Oyo menjual prodttk private brand
coffee.
B.
Cash Wheel
Dalam menyiapkan rencana Cash lfiheel untuk perusahaan cafes monte bianco, perlu
dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut:
l.
Untuk mengestimasikan arus kas bersih dari operasi dapat menggunakan pendapatan sebelum bung4 pajah depresiasi, dan amortisasi (EBITDA). Berdasarkan data proyeksi
penjualan tahun 2001, maka arus kas bersih dari operasi perusahaan dapat dihitung sebagai berikut. (dalam ribuan lira)
Cosh
EBTTDA
Changes in working capital
553.036 4.056.363
1487
12.538.587
Perhitungan dalam tabel diatas diperoleh dengan menggunakan beberapa asumsi sebagai berikut: (l) tidak terdapat persediaan baik itu raw material ataru finished goods di
dalam gudang seperti yang ditampilkan dalam exhibit 5 kasus, (2) besarnya account receivable ditentukan berdasarkan besarnya prosentase A/R terhadap sales tahun sebelumnya
2001 dan perusahaan tidak berhutang di tahun 2001, (4) beban depresiasi aset tetap sama seperti tahun sebelumnya ditambah dengan beban depresiasi aset yang baru sebesar
400,000,000 lira.
Berdasarkan asumsi dan perhitungan diatas, dihasilkan EBITDA sebesar 8,416,5tr9,O00 lira yang diperoleh dengan menambahkan kembali unsur-un$rr beban non kas atau non operasi, seperti pembayaran pajak, bunga, dan depesiasi ke dalam pendapatan
setelah pajak. Selanjutny4 dengan menggunakan perhitungan
dalam modal kerja diperoleh arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 12,538,587,000 lira.
2.
Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan arnortisasi @BITDA) merupakan pengukuran yang kasar karena tidak memperdulikan perubahan yang diperlukan modal kerja
dalam operasi bisnis. Sehingga keperluan kas untuk mendanai perfumbuhan dalam aset
operasi diestimasikan dengan menggunakan anrs kas dari kegiatan operasi. Pada tahun 2OOl,
diestimasikan perusahaan cafes monte bianco tidak melakukan kegiatan investasi, karena
di tahun 2000
untuk
3.
Pemberian harga pada pembelian dan pelepasan aset jangka panjang yaitu dengan arus kas dari operasi dikurangi dengan investasi dalam aset yang baru. Strategl yang berbeda dan
inisiatif akan memerlukan tingkat investasi dan kas yang berbeda. Dalam kasus, tidak ditemukan adanya informasi mengenai pelepasan atau pembelian aset jangka panjang
perusahaan. Dengan demikian seluruh arus kas dari aktivitas operasi atau investasi tersebut
tidak berkurang karena tidak ada penambahan ataupun pengurangan untuk pembelian atau
pelepasan aset jangka panjang.
4.
Analisis arus kas seringkali menjadi indikasi keperluan pendanaan dan pembayaran bunga untuk mendukung perencanaan keuntungan yang diajukan. Manajer harus dapat memilih antara sumber daya yang tersedia dari pendanaan eksternal (ekuitas, utang jangka pendek, utang jangka panjang, atau kombinasi dari ketiganya) dan memilih sumber
pendanaan yang cocok dengan resiko keuangan dengan resiko bisnis yang ada.
Dalam kasus cafes monte bianco, aktivitas pendanaan hanya dilakukan untuk
pembayaran pajak dan bunga hutang (asumsi: besarnya bunga yang dibayarkan sama dengan
tahun sebelumnya). Sementara itu, dengan menggunakan metode indirect method altivitas pinjaman jangka pendek yang dilakukan perusahaan untuk menutupi kesulitan kas akibat
lamanya Doy's Sales Outstanding (DSO) yang kadang mencapai 90 hari bernilai nol. Karena
sudah dilunasi
di akhir tahun.
Dengan demikian arus kas untuk attivitas pendanaan dapat dihitung sebagai berikut.
Cash
Pay back
debt required
Additiona! honrowing
Tax
payment
lnteresi
payment
{639.128} (3.825.
dihasilkan cash plan utuh untuk tahun 2OOl. Cash plan tersebut dapat dilihat dalam tabel
berikut.
Cash Plan 2001, prepared using ebitda
thcusands of italian
Cash at the beginning of year
from operati*g activities Profit after tax Tax payment lnterest payrnent Add: depre. & other non cash expenses
Cash
EBITDA
Changes in working capital Decrease in account receivable Oecrease in inventory Decreese in account payable
Cash flow from operottng frctivities
Cash from investment octrvrtres lnvestment in new as-ts
5s3.O36
4.Ss6.363
12.538.5A7
financing ilctivrties debt nal borroutring required Tax payment lnterest payrnent
Cash fron
Pay back
(63e.
{3.82s.
8.O74.4,59
of
9.195.q}E}
Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa jika menggunakan strategl lD}yo
menjual produkprivate brand coffee di tahun 2001 maka perusahaan akan mendapatkan arus
kas bersih sebesar 8,074,459,000 lira.
bahwa pada tahun 2001 tidak dilakukan kegiatan investasi yang besar dan menghabiskan
dana besar seperti yang dilakukan di tahun 2000.
10
C.
ROE Wheel
Para penanam modal perusahaan akan mengawasi pengembalian atas investasi yang
ini
perusahaan terutama Balance Sheet dan Income Statement. Karena balance sheet untuk tahun
2001 belum ada, maka berdasarkan asumsi-asumsi dan perhitungan yang kita buat dalam
Profit Wheel dan Cosh Wheel dapat kita sajikan Balance Sheet untuk tahun 2000 dan 2001
sebagai berikut. Ealanre sheet at Derember 3L AXIO & 2l(ml (in thausands cf italian lira*!
ulas
Aests
Cash
2fft1
Ll?r.45O
2.907.9tr3 1.148.l1{B 9.3&A.467
9.135.ffi
Raw Materialinventory finished goods {1740os kg} Arcounts receivable Property, plant& equipment (+) depreciation
8.8I5.431
42.374.ffiO
{15.26O.7sO} r15.124.560
42.374.ffi
{12.267.ffi&}
44.453.200
25.ffi.gfi)
10.{80.{ffi
10.124.560 45.124.560
10.Gm.trE
9.145.869 44.6s3.200
a
mst of
13S(X{XX}
Setelah data-datalaporan keuangan kitatampilkaq maka langkah berikutnya adalah menghitung variabel-variabel akuntansi yang digunakan dalam ROE Wheel. Perhitungan
Variabel
noE
ROCE
Rumus
Hilai
'2#p
*,21 *,05
3,99 1,32
2ffi1
*c9
o,o3 2,93
f {current
r,25
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh variabel menunjukkan bahwa strategi lama
di tahun 2000 (menjual produk private brand coffee dan premium brand coffee secara bersama-sama) lebih menguntungkan dan menarik di mata investor dibandingkan strategi
yang baru (hanya menjual private brand coffie saja). Hal tersebut terjadi karena strategi lama
memberikan tingkat ROE, ROCE, lV'orking Capttol Turn Over, atau Fixed Asset Turn Over
yang lebih tinggi dibandingkan strategi baru.
12
di
1.
Sesuai dengan perencanaan laba di atas berdasarkan analisa setiap tahapan yaitu Profit
Weel, Cash Weel, dan ROE Wheel terlihat bahwa perubahan strategi dari memasarkan premium coffee dan produk private brand coffee secara bersamaan ternyata lebih menguntungkan. Hal ini dapat terjadi karena perusahaan memiliki kekuatan pada
premium coffee-nya yang telah telah dikenal oleh pasar.
2.
Ekspansi ke produk baru secara penuh (100%) ternyata menimbulkan kerugian karena
margin/unit produk baru sangat kecil. Bahkan jika kapasitas produksi tidak digunakan maksimal, hanya sekitar
3.
Jika memilih melakukan strategi baru, perusahaan akan kekurangan modal kerja karena accoant receivable collection produk private brand cofree selama 90 hari atau 60 hari
lebih lama dari produk premium coffee. Perusahaan berpotensi untuk mengalami defrsit
cash
flow dan memerlukan penambahan pinjaman baru yang berdarnpak pada naiknya
4.
Inventory turnoyer perusahaan semakin besar karena dengan sistem stock, produk baru
tidak harus segera dijual seperti premium cofee yang menerapkan prinsip iust in time. Penambahan saldo inventory otomatis membutuhkan kenaikan modal kerja sehingga
pendanaan perusahaan juga perlu diperkuat.
5.
Perusahaan sebaiknya tetap mempertahankan produk premium coffee karena premium coffee adalah penghasil margin yang tinggi bagi perusahaan. Produk baru hanya sebagai pelengkap strategr diferensiasi produk dan tidak menjadi core competence perasahaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Simons,
R" (2000).
Performance Measurement
&
Control Systems
for
Implementing
14