Anda di halaman 1dari 29

Metode Geolistrik

Bayat, 2-10 Feb 2013


METODE RESISTIVITAS
I. PENDAHULUAN
Resistivitas atau tahanan jenis suatu bahan adalah besaran/ parameter yang
menunjukkan tingkat hambatanya terhadap arus listrik. Bahan yang mempunyai
resistivitas makin besar, berarti makin sukar untuk dilalui arus listrik. Biasanya tahanan
jenis diberi simbol . Tahanan jenis adalah kebalikan dari daya hantar jenis yang diberi
simbul .
Jadi, = 1/ . Satuan adalah ohm meter ( m).
Metode Resistivitas adalah metode geofisika untuk menyelidiki struktur baah
permukaan berdasar perbedaan resistivitas batuan
Resistivitas batuan bervariasi menurut jenis batuan, porositas, dan kandungan fluida
(minyak, air, gas).
Jenis batuan Resistivitas
!ranite (batuan beku) "#$%
&
' $#$%
(
ohm meter
)ndesite (batuan beku) $.*#$%
&
(dry) ' +.,#$%
+
(et)
Slates (metamorf) (#$%
&
' +#$%
*
-arble (metamorf) $#$%
&
' &.,#$%
.
/imestone (sediment) ,% ' $%
*
Sandstone (sediment) $ ' (.+#$%
.
)lluvium and sands(sediment) $% ' .%%
0il sands (sediment) + 1 .%%
22. 345!6768)5 84S2ST292T)S
Penu!u"an di #abo"ato"iu$
8esistivitas atau tahanan jenis dapat ditentukan dengan menggunakan hu!u$ Oh$ I =
A V / L, yang berlaku untuk arus listrik I yang meleati bahan berbentuk silinder
dengan luas penampang A dan panjang L dan diberi beda tegangan V antara ujung'
ujungnya.
I, V, A, dan L dapat diukur se:ara langsung dengan menggunakan amperemeter, volt
meter, jangka sorong, dan alat pengukur panjang.
Penu!u"an di La%anan
Metode %enu!u"an
Resistivitas batuan &di #a%anan' da%at diu!u" se(a"a tida! #ansun denan
$e$asu!!an &dan jua $enu!u"n)a' a"us #ist"i! !eda#a$ tanah $e#a#ui * titi!
&e#e!t"oda' di%e"$u!aan tanah dan $enu!u" beda %otensia# anta"a * titi! )an
#ain di%e"$u!aan &+a$ba" ,'.
) - 5 B
!ambar $. Susunan elektroda untuk pengukuran
resistivitas di lapangan
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
4lektroda ) dan B disebut elektroda arus (:urrent ele:trode), sedangkan elektroda - dan
5 disebut elektroda tegangan (potential ele:trode).
> -on.iu"asi E#e!t"oda
6ntuk tujuan tertentu, elektroda'elektroda arus dan tegangan dipasang menurut konfigurasi
tertentu. 7onfigurasi yang paling umum adalah;
-on.iu"asi /enne"
Jarak )-, -5, 5B adalah sama dan biasanya dinamakan a.
-on.iu"asi S(h#u$be"e"
Jarak )0 < B0 < s , -0 < 50 < b , 4ksentrisitas b/s < 1/3.
Titik 0 adalah pusat konfigurasi
-on.iu"asi di%o#0di%o#
Jarak )B < -5 < a, B- < na
= SOUNDIN+ DAN TRAVERSIN+
Soundin adalah penyelidikan perubahan resistivitas baah permukaan kearah vertikal.
>aranya; 3ada titik ukur yang tetap, jarak elektroda arus dan tegangan diubah / divariasi.
7onfigurasi elektroda yang biasanya dipakai adalah konfigurasi S:hlumberger.

T"ave"sin atau $a%%in adalah penyelidikan perubahan resistivitas baah permukaan
kearah lateral (horisontal). >aranya; dengan jarak elektroda arus dan tegangan tetap, titik
ukur dipindah / digeser se:ara horisontal. 7onfigurasi elektroda yang biasa dipakai adalah
konfigurasi ?enner atau dipol'dipol.
III. TEORI DASAR
Hu!u$ dasa" 1 Hu!u$ Oh$
2 Untu! a"us #ist"i! sede"hana &sejaja"'
)rus listrik I yang melalui suatu bahan berbentuk silinder (gambar & akan berbanding
langsung dengan luas penampang A, berbanding langsung dengan beda potensial antara
ujungujungnya V, dan berbanding terbalik dengan panjangnya L.

A I = A V / L
V
1
I V
2
V = V
1
- V
2
L
!ambar &. )rus listrik merata dan sejajar dalam sebuah
silinder oleh beda potensial antara kedua ujungnya
@engan demikian dapat ditulis relasi I = A V / L , dengan adalah daya hantar
jenis bahan yang bersangkutan. 7alau yang dipergunakan bukan daya hantar jenis, tetapi
tahanan jenis bahan , maka rumus diatas menjadi
I = A V / L , ($)
dengan = 1 /
2 Untu! a"us #ist"i! $en)eba" &si$et"i bo#a'
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
)rus listrik yang menembus permukaan bola berongga yang luasnya A, tebalnya dr,
dan beda potensial dV antara bagian luar dan dalam adalah;

I
A

dV
dr
(&)
7arena luas permukaan bola A = 4 r
2
, maka relasi itu menjadi;

r d
V d r
I

&
+

(")
Tanda negatip menunjukkan baha arus mengalir dari tempat berpotensial tinggi ke
rendah.
Potensia# o#eh e#e!t"oda a"us tuna# di %e"$u!aan $ediu$ setenah ta!
be"hina.
I
r dr 6ntuk pola arus seperti
pada !ambar " akan
berlaku hukum 0hm;
I
A

dV
dr
(+)
!ambar ". 3ola arus listrik yang dipan:arkan
oleh elektroda arus tunggal di permukaan
medium setengah tak berhingga

7arena luas setengah bola A = 2 r
2
, maka arus I menjadi;

I
&

r
&

dV
dr
atau
&
& r
r d I
dV


, (,)
sehingga potensial disuatu titik sejauh r dari pusat arus adalah;

r
I
d
I
V d V
r

& &
%
&


(()
Potensia# o#eh e#e!t"oda a"us anda di %e"$u!aan $ediu$ setenah ta! be"hina.
) - 5 B !ambar +. )rus listrik dile'
atkan pada elektroda arus
) dan B. 4lektroda - dan 5
r1
r2 adalah elektroda potensial
r3 r4 (beda potensialnya akan di'
ukur/ditentukan)
7arena potensial adalah besaran skalar, maka potensial disebarang titik oleh elektroda
arus ganda akan merupakan jumlahan potensial oleh & elektroda arus tunggal.
0leh karena itu, dengan menggunakan persamaan ((), potensial di titik - oleh arus
yang meleati elektroda ) dan B (!ambar +) adalah;

,
_


& $
$ $
& r r
I
V
M

(*)
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Tanda negatif pada persamaan (*) disebabkan oleh arus yang harus berlaanan pada
elektroda arus ganda.
3otensial di titik 5 adalah;

,
_


+ "
$ $
& r r
I
V
N

(.)
@engan demikian beda potensial antara titik - dan 5 adalah;

'

,
_

,
_


+ " & $
$ $ $ $
& r r r r
I
V V V
N M

(A)
6ntuk konfigurasi ?enner, r
$
< r
+
< a dan r
&
< r
"
< &a, maka persamaan (A) menjadi;

a
I
a a a a
I
V

&
$
&
$
&
$ $
&

'

,
_

,
_


($%)
sehingga;
,
_

I
V
a &
($$)
6ntuk konfigurasi S:hlumberger, r
$
< s b, r
&
< s B b, r
"
< s B b, dan r
+
< s b,
persamaan (A) menjadi;

& &
+
&
$ $ $ $
& b s
b I
b s b s b s b s
I
V

'

,
_

+

,
_

($&)
Bila b << a (eksentrisitasnya ke:il), maka persamaan ($&) dapat dituliskan sebagai;

&
&
s
b I
V


($")
sehingga;
,
_

I
V
b
s
&
&

($+)
3ersamaan ($$) dan ($+) memberikan hubungan antara dengan (V I). Caktor yang
menghubungkan antara keduanya mempunyai harga yang hanya tergantung dari
konfigurasi atau geometri dari elektroda'elektroda arus dan tegangan. 0leh karena itu
faktor tersebut disebut faktor geometri.
Caktor geometri untuk konfigurasi ?enner adalah;
a K &
Caktor geometri untuk konfigurasi S:hlumberger adalah;
b
s
K
&
&

3ersamaan ($$) dan ($+) diturunkan berdasar hukum 0hm pada medium homogen
setengah tak berhingga yang se:ara fisis tidak ada asumsi lain yang berlaku. @engan
demikian pengukuran dengan konfigurasi elektroda apapun (pada medium setengah )
harus memberikan harga resistivitas yang sama, yaitu "esistivitas $ediu$ )an
sebena"n)a &t"ue "esistivit)'.
IV. RESISTIVITAS SEMU
@alam eksplorasi geolistrik, untuk mengukur resistivitas di lapangan digunakan
persamaan ($$) atau ($+), yang diturunkan dari arus listrik pada medium homogen
setengah tak berhingga. 7arena jarak elektroda jauh lebih ke:il dari pada jejari bumi,
maka bumi dapat dianggap sebagai medium setengah tak berhingga. )kan tetapi karena
sifat bumi yang pada umumnya berlapis (terutama di dekat permukaan) perandaian
baha mediumnya adalah homogen tidak dipenuhi.
0leh karena itu resistivitas yang diperoleh dengan menggunakan persamaan ($$)
atau ($+) bukan merupakan resistivitas yang sebenarnya. Biasanya resistivitas yang
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
terukur tersebut dikenal sebagai "esistivitas se$u atau apparent resistivity, yang biasa
dituliskan dengan simbol
a
.
8esistivitas semu yang dihasilkan oleh setiap konfigurasi akan berbeda alaupun
jarak antar elektrodanya sama, maka akan dikenal
aw
yaitu resistivitas semu untuk
konfigurasi ?enner dan
as
yaitu resistivitas semu untuk konfigurasi S:hlumberger. 3ada
umumnya
as

aw
.
6ntuk medium berlapis, harga resistivitas semu ini akan merupakan fungsi jarak
bentangan (jarak antar elektroda arus). 6ntuk jarak antar elektroda arus ke:il akan
memberikan
a
yang harganya mendekati batuan di dekat permukaan. Sedang untuk
jarak bentangan yang besar,
a
yang diperoleh akan meakili harga batuan yang lebih
dalam. !ambar , adalah :ontoh':ontoh grafik resistivitas semu sebagai fungsi jarak antar
elektroda arus (bentangan).

a

a

a
<
a) b)
A/ & A/ &

a

a

:) d)
A/ & A/ &
!ambar ,. 8esistivitas semu sebagai fungsi bentangan; a) medium homogen
semi tak berhingga, b) medium & lapis (
&
>
$
), :) medium lapis
(
&
<
$
), dan d) medium " lapis (
&
>
$
,
"
<
&
)
V. PROSEDUR LAPAN+AN
3rosedur pengukuran di lapangan tidak jauh berbeda dengan :ara pengukuran
dilapangan yang telah dibahas di bagian depan modul ini. )kan tetapi khusus untuk
%enu!u"an soundin denan !on.iu"asi S(h#u$be"e" diperlukan %"osedu" !husus
agar supaya data yang diperoleh lebih baik dan mudah diinterpretasi.
3rosedur sounding dengan konfigurasi S:hlumberger tersebut adalah sebagai
berikut;
$. Tempatkan elektroda'elektroda arus dan tegangan dengan konfigurasi S:hlumberger
pada bentangan terpendek yang diren:anakan (eksentrisitas b/s < $/"). >atat kuat arus
listrik dan beda potensial yang terukur. Ditung
a
dan plot hasilnya (
a
sebagai fungsi
jarak setengah bentangan )B/&) pada kertas skala log'log.
&. 3indah elektroda arus (elektroda potensial tetap) pada jarak ke & yang telah ditentukan.
>atat 2 dan 9 yang terukur. Ditung dan plot
a
seperti pada point $.
". /akukan langkah pada point& (dapat berkali'kali) sampai pemba:aan beda
potensialnya sukar (karena sangat ke:il). Biasanya perpindahan elektroda arus
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
(elektroda potensial tetap) dapat ditetapkan sampai beberapa kali (+ atau , kali)
tergantung kemampuan alat ukurnya.
+. 3indahkan elektroda tegangan ke posisi ke & yang sudah ditetapkan dengan elektroda
arus tetap. Ditung dan plot
a
yang dihasilkan. Bila harga
a
tidak melon:at terlalu
jauh, maka maka hasil pengukuran kita :ukup baik. )kan tetapi kalau melon:at :ukup
jauh, maka hasil pengukuran kita tidak baik sehingga perlu melakukan langkah lain,
misalnya mengubah arah bentangan atau berpindah tempat.
,. 7alau point + tidak ada masalah, maka lakukan langkah langkah & s/d + berkali'kali
sehingga jarak bentangan maksimum yang diren:anakan
3atatan1
/on:atan harga
a
pada saat perpindahan elektroda potensial terjadi apabila ada ketidak
homoginan se:ara lateral terutama disekitar elektroda potensial. 0leh karena itu apabila
perpindahan elektroda arus selalu dibarengi dengan perpindahan elektroda potensial, data
yang dihasilkan akan mempunyai kemungkinan tidak EsmoothF mengingat ketidak
homoginan se:ara lateral dekat permukaan hampir selalu ada (alaupun ke:il). 7etidak
homoginan lateral yang :ukup besar dapat terjadi bila arah strike perlapisan tanah berbeda
dengan arah bentangan.
Dal'hal lain yang perlu dihindari pada saat pengukuran di lapangan adalah; mengukur dengan
bentangan sejajar kabel listrik 3/5 atau pipa'pipa (baik dibaah maupun diatas permukaan),
mengukur pada saat hujan, dan sebagainya
VI. PEN+OLAHAN DATA RESISTIVITAS
Ma%%in
@ata resistivitas yang diperoleh di lapangan diplot di dalam peta sesuai dengan tempat
pengukurannya. Berdasar data yang diplot di peta tersebut dibuat kontur yang
menghubungkan harga resistivitas yang sama (isoapparent resistivity). 2nterpretasi dilakukan
se:ara langsung dari pola kontur resistivitas yang ada.

Soundin
)da dua :ara untuk mengolah data sounding, yaitu dengan teknik 4(u"va $at(hin5
dan dengan teknik 4inve"si5 (menggunakan program komputer)
>urva -at:hing
8esistivitas semu untuk struktur berlapis (resistivitas dan ketebalan masing'masing
lapisan diketahui) dapat dihitung se:ara teoritis (penyelesaian problem maju), yaitu
dengan menyelesaikan persamaan /apla:e untuk potensial listrik dalam koordinat silinder
dan pertimbangan syarat'syarat batas (penyelesaianya :ukup panjang dan sukar karena
melibatkan fungsi Bessel dan syarat'syarat batas).
0leh karena itu interpretasi dapat dilakukan dengan teknik :urve mat:hing, yaitu
dengan jalan men:o:okkan kurva resistivitas semu yang diperoleh pada pengukuran di
lapangan dengan kurva resistivitas semu yang dihitung se:ara teoritis.
?alaupun tampaknya :ukup sederhana, tapi pada prakteknya tidaklah demikian.
2ni disebabkan karena struktur berlapis dapat mempunyai resistivitas dan ketebalan
lapisan yang sangat banyak variasinya. @engan demikian kita akan memerlukan kurva
resistivitas semu teoritis (biasanya disebut sebagai kurva standard/baku) struktur berlapis,
yang variasinya sangat banyak. 7endala selanjutnya adalah dalam memilih kurva baku
yang paling :o:ok dengan kurva resistivitas yang diperoleh di lapangan yang kadang'
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
kadang memerlukan aktu yang sangat lama, karena variasi kurva baku yang sedemikian
banyaknya.
Teknik :urve mat:hing yang paling praktis adalah yang hanya menggunakan kurva
baku struktur medium & lapis yang terdiri dari & kurva baku. 2ni dapat dilakukan
mengingat struktur banyak lapis dapat dianggap sebagai struktur & lapis, yang setiap
lapisannya dapat diakili oleh satu atau kombinasi banyak lapis. Teknik kurva mat:hing
menggunakan kurva baku medium & lapis ini memerlukan + kurva Bantu yang
menghubungkan lengkung kurve resistivitas semu banyak lapis dengan dua lapis. >ontoh
detail pelaksanaan teknik :urve mat:hing dapat dilihat pada lampiran $.
Inve"si
Darga resistivitas dan ketebalan lapisan dapat ditentukan dari resistivitas semu
yang diperoleh di lapangan dengan menggunakan teknik inversi (penyelesaian problem
mundur atau reversed problem). @alam teknik inversi ini, pekerjaan dimulai dengan
membuat model perlapisan aal yang kira'kira sesuai dengan data lapangan. 7emudian
dilakukan perhitungan untuk mendapatkan harga resistivitas semu teoritis berdasar model
perlapisan aal tersebut diatas (penyelesaian problem maju / forard problem solution,
seperti yang telah disinggung pada teknik kurve mat:hing). Setelah itu dilakukan
pen:o:okan antara kurva resistivitas semu terhitung dengan kurva resistivitas lapangan.
7alau kedua kurva tersebut belum :o:ok (berdasar :riteria tertentu), model aal
diubah dan semua langkah terdahulu dilakukan lagi (iterasi), sehingga akhirnya kurva
resistivitas teoritis sama dengan kurva resistivitas lapangan, dan model yang terakhir itulah
hasil penyelesaian problem inversi tersebut diatas.
@i sini akan diperkenalkan pengolahan data sounding dengan teknik inversi
menggunakan program yang dinamakan 8esi#. /angkah'langkah penggunaan program
tersebut dapat diba:a pada /ampiran &.
VII. -ON6I+URASI ELE-TRODA DAN 6A-TOR +EOMETRIN7A
7onfigurasi elektroda yang banyak dipakai dapat dilihat pada gambar ,.
705C2!68)S2 ?45548
) - 5 B
a a a
705C2!68)S2 S>D/6-B48!48
) - 0 5 B
b b
s s
705C2!68)S2 @230/4@230/4
) B - 5
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
a na a
705C2!68)S2 30/4@230/4
) B - 5
a na
!ambar (. 7onfigurasi ele:trode GG(diteruskan di halaman berikutnya)
705C2!68)S2 30/430/4
) B - 5
a
!ambar (. 7onfigurasi elektroda yang umum dipakai
Caktor geometri masing masing konfigurasi
7onfigurasi ?enner ;
a K &
7onfigurasi S:hlumberger ;
b
b s
K
&
) (
& &

atau
b
s
K
&
&

(bila s >> b)
7onfigurasi dipole'dipole ;
a n n n K ) & ( ) $ ( + +
7onfigurasi pole'dipole ;
a n n K ) $ ( & +
7onfigurasi pole'pole ;
a K &
,. Metode Mise0a0#a0Masse
-etode -ise'a'la'-asse adalah variasi sistem elektroda " titik (pole'dipole
:onfiguration). -etode ini biasanya digunakan untuk memetakan penyebaran batuan yang
bersifat :onduktif dibandingkan dengan batuan disekitarnya (misalnya deposit sulfida logam).
-etode ini ternyata sangat handal untuk men:ari aliran sungai baah tanah dan memetakan
batuan konduktif di lapangan panas bumi (batuan menjadi konduktif karena alterasi
geothermal).
3ada prakteknya metode mise'a'la'masse adalah sangat sederhana, yaitu :ukup
dengan memetakan beda potensial yang terukur pada elektroda potensial, yang satu
diam/tetap dan yang lain berpindah'pindah. 4lektroda arus keduanya diam/tetap, yang satu
ditan:apkan pada medium yang konduktif (di batuan yang mun:ul di permukaan untuk
eksplorasi deposit, di :asing untuk geothermal, dan di outlet untuk sungai baah tanah),
sedangkan yang lain di tak berhingga (pada prakteknya asal :ukup jauh, misalnya lebih besar
dari , km). 4lektrode potensial yang tetap biasanya ditan:apkan pada medium yang
konduktif, berdekatan dengan ele:trode arus yang dekat (!ambar *)
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
!ambar *. 7onfigurasi -ise'a'la'-asse; garis kontur dengan potensial sama (atas)
dan susunan elektroda, ) dan - tetap, B di tak berhingga, dan 5 bergerak (baah)
Se:ara teoritis beda potensial yang terukur pada badan deposit yang konduktif akan
sama dengan nol. 0leh karena itu dengan memetakan harga beda potensial dibanyak titik
diatas badan deposit yang konduktif, dapat diperoleh klosur'klosur yang mempunyai harga
beda potensial rendah, yang menunjukkan baha deposit mun:ul disitu atau dangkal. Bila
mediumnya homogen, maka akan diperoleh klosur'klosur berbentuk lingkaran konsentris
dengan ele:trode arus dekat sebagai pusatnya. @alam menelusuri sungai baah tanah akan
diperoleh klosur'klosur yang se:ara umum akan melingkari elektroda arus dekat dan
membelok bila leat diatas aliran sungai baah tanah.
*. T"ave"sin se!a#ius soundin
Travershing dan sounding biasanya dilakukan se:ara terpisah. 5amun dengan
menggunakan konfigurasi dipol'dipol, dimungkinkan untuk melakukan traversing dan
sounding se:ara bersama'sama. 3asangan elektroda arus )B dan pasangan elektrode potensial
-5 ( jarak )B < jarak -5) dipindahkan sbb; -ula'mula dengan pasangan ele:trode arus )B
yang tetap, pasangan elektroda potensial -5 dipindahkan ke titik'titik dengan interval yang
sama (sudah diren:anakan). 3ada setiap titik perpindahan akan diperoleh satu data
pengukuran (resistivitas semu). @ata ini adalah data resistivitas disuatu titik pada kedalaman
tertentu yang bila dibuat garis ke pusat )B dan -5 akan membentuk sudut +,
%
terhadap garis
verti:al (gambar .). Setelah bentangan maksimum yang diren:anakan di:apai, pasangan
ele:trode arus )B dipindahkan kekanan satu interval jarak, pasangan ele:trode potensial
ditempatkan di posisi semula (pertama), kemudian digeser ke titik'titik disebelah kanannya.
@emikian seterusnya sehingga diperoleh harga resistivitas pada semua posisi dan kedalaman
(sounding dan travershing), yang berupa penampang lintang yang disebut pseudo'depth
apparent resistivity
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
) B - 5
# < %
d
(#, d)
!ambar . Sayatan pse!d" dept# apparent resistivity
INTERPRETASI DATA +EOLISTRI-
SOUNDIN+ DEN+AN 3URVA MAT3HIN+
Batuan dapat terdiri atas satu, dua, atau tiga lapis atau lebih. 6ntuk batuan yang hanya
terdiri dari dua lapis dapat diinterpretasi dengan menggunakan lengkung baku (master :urve)
yang variasi resistivitas dan ketebalan lapisannya dapat digambarkan dalam dua jenis
lengkung baku (masing'masing merupakan set dari beberapa kurva resistivitas semu sebagai
fungsi H )B), yaitu lengkung baku dengan
$
>
&
dan lengkung baku dengan
$
<
&
.
Tetapi bila batuan terdiri atas tiga lapisan atau lebih maka diperlukan master :urve
dari tiga lapis atau lebih yang variasinya sangat banyak sehingga justru pemilihnya dapat
menjadi sangat sulit dan memerlukan aktu yang lama untuk men:ari yang paling :o:ok
dengan data lapangan.
0leh karena itu -ooney telah mengembangkan lengkung'lengkung bantu sehingga
struktur banyak lapis dapat diinterpretasikan hanya dengan menggunakan lengkung baku
untuk struktur & lapis. Dal ini dimungkinkan karena struktur banyak lapis dapat dianggap
sebagai struktur & lapis, yang setiap lapisannya merupakan kombinasi dari lapisan'lapisan
yang ada. /engkung bantu tersebut berfungsi untuk menghubungkan segmen lengkung yang
satu (oleh suatu struktur & lapis) dengan segmen lengkung yang di belakangnya.
Da#a$ inte"%t"etasi $etoda S(h#u$be"e" di!ena# adan)a * ti%e #en!un ba!u
&standa"d atau $aste"' dan 8 ti%e #en!un bantu &au9i#a")'. Dua ti%e #en!un ba!u
te"sebut ada#ah #en!un ba!u untu! st"u!tu" * #a%is )an $enu"un &bi#a
*
:
,
;
n=1
n=2
n=
N
$-1
<
$
A
n%$
M
n%$%
1 N

a
&$,
n'
( $=1
$=2
$=L
)!*b!-+
!ambar .. Sayatan untuk pse!d" dept#
apparent resistivit
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
a$ba" *' dan #en!un ba!u untu! st"u!tu" * #a%is )an $enai! &bi#a
*
2
,
; a$ba"
='. Sedan 8 ti%e #en!un bantu te"sebut diatas ada#ah #en!un bantu ti%e H; A; -
dan >.
Untu! $e$i#ih #en!un bantu ti%e a%a )an a!an di%a!ai; %e"#u di%e#aja"i
bentu! #en!un "esistivitas se$u sebaai .unsi ja"a! setenah bentanan &%ena$aan
jenis #en!un bantu be"dasa" %o#a #en!un "esistivitas se$u; a$ba" ,'; denan
%enje#asan sebaai be"i!ut1
/engkung bantu tipe D (bol type / tipe pinggan, gambar +), yaitu lengkung baku
yang dipakai bila pada lengkung resistivitas semunya terlihat lengkungan berbentuk
pinggan (minimum di tengah). /engkungan ini dibentuk oleh dua lengkung baku,
yang depan turun dan yang belakang naik. 2ni terjadi seperti halnya ada struktur "
lapis dengan
1
,
2
<
3
.
/engkung bantu tipe 7 (bell type / tipe lon:eng, gambar ,), yaitu lengkung bantu
yang harus dipakai bila pada lengkung resistivitas semunya terlihat lengkungan
berbentuk bell (maksimum di tengah). /engkungan ini dibentuk oleh dua lengkung
baku, yang depan naik dan yang belakang turun, seperti halnya ada struktur " lapis
dengan
1
,
2
<
3
/engkung bantu tipe ) (as:ending type / tipe naik, gambar (), yaitu lengkung bantu
yang dipakai bila pada lengkung resistivitas semunya terlihat harga yang selalu naik.
/engkungan ini dibentuk oleh dua lengkung baku, yang depan naik, yang belakang
naik, seperti halnya ada struktur " lapis dengan
1
,
2
<
3
/engkung bantu tipe I (tipe turun / des:ending, gambar *), yaitu lengkung bantu
yang harus dipakai bila pada lengkung resistivitas semunya terlihat harga yang
:enderung selalu turun. /engkungan ini dibentuk oleh dua lengkung baku, yang depan
turun dan yang belakang turun, seperti halnya ada struktur " lapis dengan
1
,
2
<
3
3atatan1
Jadi %ena$aan ti%e #en!un bantu tida! be"dasa"!an bentu! #en!un bantu itu
sendi"i; teta%i %ada bentu! #en!un "esistivitas se$u )an $enentu!an jenis
#en!un bantu )an ha"us di%i#ih atau di%a!ai da#a$ inte"%"etasi.
!ambar $; lengkung resistivitas semu yang berkaitan dengan + tipe kurva bantu tersebut
di atas.
!ambar &; lengkung baku struktur & lapis untuk
&
>
$
!ambar "; lengkung baku struktur & lapis untuk
&
<
$
!ambar +; lengkung bantu tipe D (bol / pinggan)
!ambar ,; lengkung bantu tipe 7 (bell / lon:eng)
!ambar (; lengkung bantu tipe ) (as:ending / naik)
!ambar *; lengkung bantu tipe I (des:ending / turun)
!ambar .; skala log'log untuk pengeplotan data resistivitas semu
!ambar A; >ontoh lengkung data lapangan dan interpretasinya.
P"osedu" (u"va $at(hin
@ata resistivitas semu sebagai fungsi jarak setengah bentangan yang diperoleh dari
lapangan berupa titik'titik, yang bila dihubungkan akan membentuk lengkungan dengan pola
tertentu. 3ola lengkung resistivitas semu ini akan menentukan lengkung bantu tipe yang mana
yang harus dipilih. /engkung resistivitas semu tersebut kemudian di Emat:hF kan dengan
lengkung bantu yang sesuai dengan jalan mengimpitkan kedua lengkung tersebut (banyak
data/titik dengan harga
a
yang paling dekat dengan lengkung baku), sehingga diperoleh letak
titik silang (:ross) yang diinterprestasikan sebagai batas kontras resistivitas. Bertitik tolak
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
dari titik silang tersebut dengan kurva bantu tertentu dapat ditemukan titik silang berikutnya
yang merupakan batas kontras resistivitas berikutnya. J-at:hingK dilakukan dengan :ara
menggeser'geser lengkung resistivitas semu (dari data lapangan) dan lengkung baku dengan
sumbu'sumbu absis dan ordinat harus selalu sejajar.
3erlu diketahui baha diantara keempat jenis tipe lengkung bantu yang ada, lengkung
bantu tipe D (tipe pinggan) merupakan lengkung bantu yang paling mudah penggunaannya,
karena harga h
&
/h
$
dapat diperoleh langsung dengan menarik garis sejajar sumbu ordinatnya,
dan harga h tidak perlu dikoreksi. Sedang lengkung bantu tipe ), 7 dan I memerperlukan
koreksi untuk menentukan ketebalannya. Darga ketebalan (kedalaman) merupakan harga h
(jarak absis titik silang) dikalikan dengan faktor koreksinya.
6ntuk lebih menjelaskan :ara interprestasi dengan metode :urva mat:hing ini, ikuti
:ontoh langkah'langkah interpretasi berikut ini (lihat gambar A);
$. 3lot data lapangan pada kertas transparan dengan skala log'log (bi'log, gambar .)
dengan absis sebagai )B/& (jarak elektroda arus) dan ordinat sebagai
a
.
&. J-at:hingK kan lengkung data lapangan dengan lengkung baku. /engkung baku yang
sesuai adalah lengkung baku dengan harga
&
/
$
< %.&. 3lot titik silang 3
$
(titik potong
garis
a
/
$
< $ dan )B/& < $) pada kertas data lapangan. Titik 3
$
mempunyai arti yang
sangat penting karena ordinatnya adalah harga tahanan jenis lapisan pertama
$
dan
ordinatnya adalah kedalaman lapisan pertama d
$
, yang dapat diba:a se:ara langsung ;
d
$
<%,+ m dan
$
<$&$

ohm m.
Tahanan jenis lapisan kedua dapat ditentukan dari perbandingan
&
/
$
< %,& , sehingga

&
< $&$ %,& < &+,& ohm m
". 6ntuk selanjutnya pilih lengkung bantu tipe D (karena lengkung resistivitasnya
kemudian naik membentuk pola pinggan) dengan harga
&
/
$
< %.&. /etakkan
lengkung bantu tersebut sehingga titik silang 3
$
berimpit dengan pusat lengkung
bantu. /engkung ini merupakan tempat kedudukan dari titik silang yang kedua yaitu
3
&
. 3lot lengkung bantu ini diatas lembar data lapangan dengan garis putus'putus.
!anti lengkung bantu dengan lengkung baku. Telusurkan pusat lengkung baku di atas
garis putus'putus yang telah dibuat sampai salah satu lengkung baku mat:h dengan
data di belakang data yang telah diinterpretasikan. Ternyata lengkung yang :o:ok
adalah lengkung baku dengan perbandingan
"
/
&
< $,,. 3lot titik silang kedua 3
&
pada
kertas data (letak pusat lengkung baku). 7oordinat titik 3
&
memberikan harga
kedalaman lapisan kedua d
&
< "m (absis) dan resistivitas
&

< &. ohm m (ordinat).


Jadi kedalaman lapisan kedua d
&
< " m dan tahanan jenis lapisan ketiga adalah
3
< &.
# $,, < +& ohm m (dari
"
/
&
= $,,).
+. /engkung bantu berikutnya yang harus dipakai adalah lengkung bantu tipe 7, karena
lengkung data berikutnya membentuk pola bell. @engan :ara yang sama dengan
langkah butir ", didapat titik :ross berikutnya yaitu 3
"
dan lengkung baku yang
sesuai/mat:h adalah lengkung dengan
+
/
"
< %,+. 0rdinat titik 3
"
terba:a < "A maka

+
< "A # %,+ < $,,( ohm m. >ara menghitung kedalaman lapisan ke tiga adalah sbb.
2mpitkan 3
&
pada pusat lengkung bantu tipe 7 yang mempunyai harga
"
/
&
< $,,
untuk men:ari besarnya faktor koreksi untuk lapisan ketiga, yang terba:a pada 3
"
sebesar A,"(. -aka ketebalan lapisan ketiga adalah h
"
< h
&
# A,"( < " # A,"( < &.,$ m.
Jadi kedalaman lapisan ke tiga adalah d
"
< " B &.,$ < "$,$ m.
,. Selanjutnya pergunakan lengkung bantu type I (de:ending) karena lengkung data
yang turun diikuti oleh lengkung yang juga turun. @engan :ara yang sama seperti di
atas titik silang 3
+
dapat ditentukan. /engkung baku yang :o:ok untuk lapisan ke lima
adalah lengkung dengan
,
/
+
< %,". 0rdinat titik 3
+
terba:a < $(,", sehingga
,
< $(,"
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
# %." <+,A ohm m. 2mpitkan 3
"
pada pusat lengkung bantu tipe I. 3ada lengkung
dengan harga
,
/
+
< %,+ diperoleh faktor koreksi pada 3
+
adalah < ",, sehingga
ketebalan lapisan keempat adalah d
+
< ",, # "$,$ < $%.,A m. Jadi kedalaman lapisan
ke empat (dasarnya) adalah h
+
< "$,$ B $%.,A < $+% m. 7etebalan lapisan ke , tidak
dapat ditentukan lagi karena datanya sudah habis.
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
+EOLISTRI- +EOLISTRI-
PEN+ENALAN ALAT
-odel 8esistivitymeter
0L0 -odel &$$,) -:0D- -ark'&
Spesifikasi
Pe$an(a" a"us
Tegangan keluaran +%% 9pp -aksimum
)rus keluaran $, &, ,, $%, &%, ,%, $%%, &%% m) (arus tetap)
Tegangan pemakaian $& 9 @>
Pene"i$a %otensia#
2mpedansi masukan $% - M
3otensial pengukuran N&, m9, N&,% m9, N&,%% m9 (auto range)
8esolusi $ O9
3erbandingan S/5 A% dB (dengan ,%/(% DP)
3erlakuan sta:k $, +, $(, (+
?aktu sekali pengukuran ",* detik
Me$o"i data
Jumlah file maksimum $&.
Jumlah data maksimum &%%%
Jumlah data maksimum tiap file $$%
Soket penghubung ke komputer 8S'&"&>
3anjang data .
3arity non
Bit stop &
3arameter Q non
/aju Baud $%%, "%%, (%%, $&%%, +.%%, A(%%
>atu @aya @> $& 9 ()::u)
Jangkauan suhu %',%
%
>
6kuran (&%( # &.$ #&%%) mm
Berat NA kg (termasuk batere)
No Na$a A#at 6unsi
$ 3apan />@ 3apan penampil prosedur pengukuran dan data pengukuran
& -0@4 monitor
2ndikator mode pengukuran dengan 8<resistivity, S3<self potensial yang
diatur dengan menekan tombol -0@4 "
" Tombol -0@4 3engatur -ode pengukuran
+ ST)>7 -onitor 2ndikator banyaknya proses pengukuran
, Tombol ST)>7 3engatur banyaknya proses sta:k
( >68845T monitor -enunjukkan harga arus yang akan dimasukkan pada saat pengukuran
* Tombol >68845T 3engatur besarnya arus
. Tombol -4)S684
Tombol perintah mulai pengukuran, arus mulai dimasukkan kadalam
melalui elektroda
A Tombol ST084 Tombol untuk menyimpan data lapangan total yang terukur
$% 3apan 7etik 6ntuk proses operasi
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
$$ B)TT48L monitor -enunjukkan daya yang masih tersimpan pada batere yang terpasang
$& Tombol 84S4T
Tombol untuk pembaa system pada status aal yang baru (seperti baru
saja dinyalakan). Tombol ini ditekan apabila terdapat kesalahan yang
tidak dapat diperbaiki lagi
$" Saluran 30T45S2)/ Saluran ke elektroda potensial
$+ Saluran >68845T Saluran ke elektroda arus
$, Soket >05T80/
Saluran yang dihubungkan dengan Booster @aya (-odel'&A$*), untuk
memperkuat arus yang dimasukkan apabila arus yang diinginkan lebih
dari &%% m) (batas maksimum alat)
$( Soket 8S'&"&> Saluran yang dihubungkan dengan :omputer untuk proses transfer data
$* @aya @>'$& 9
Saluran yang dihubungkan dengan batere (a::u) kering. @igunakan
apabila batere yang akan digunakan adalah batere luar
$. C6S4 (Sekering) Tempat sekering *) untuk menjaga adanya arus yang berlebihan
$A 30?48 (@aya) Tombol saklar hidup/mati
&% >0554>T08 3enghubung dengan keluaran $& 9
&$
7otak Batere;
$. >0554>T08
&. Saluran
3engisian ()>)
".>D)8!4
25@2>)T08
7otak batere isi ulang lengkap dengan rangkaian pengisiannya
$. 3enghubung dengan keluaran $& 9
&. 3enghubung antara rangkaian pengisian batere dengan listrik
luar. ?aktu pengisian tergantung dari sisa daya yang masih ada
dalam batere (biasanya .'$% jam)
". /ampu yang menunjukkan keadaan pengisian. 3ada aal
pengisian, lampu berkedip dengan :epat, makin lama makin
lambat. )pabila kedipan terjadi pada periode ('. detik, maka
pengisian hamper men:apai $%%R
&& 3engun:i 7otak Batere @igunakan untuk mengun:i kotak betere dengan -:0D- -ark'&
!ambar 8esistivitymeter 0L0 -odel &$$,) -:0D- -ark'&
PERALATAN DALAM SURVE7 +EOLISTRI-
$. 8esistivitymeter -:0hm
&. 8oll kabel (+ buah)
". 4lektroda (+ buah)
+. -eteran (& buah)
,. )ki $& volt
(. 7abel poer
*. 3alu (+ buah)
.. Boster
A. 7abel boster
$%. >harger )ki
$$. 7ompas
$&. -ultimeter
$". Toolkit
$+. DT + buah
$,. -atras
$(. >alkulator
Metode Geolistrik
Bayat, 2-10 Feb 2013
$*. 3eta Topografi / Situasi
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
-ALI<RASI RESISTIVIT7METER
Sebelum melakukan pengukuran di lapangan, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat. 7alibrasi
dilakukan sesuai dengan prosedur sebagai berikut S
T4ST 84S2ST08 dimasukkan ke saluran arus dan potensial (>
$
, >
&
, 3
"
, 3
+
) dengan
ketentuan Ssoket bertanda E>F pada saluran arus >
$
dan >
&
,dan soket bertanda E3F pada
saluaran 3
$
,3
&
jangan terbalik.
/akukan pengukuran dengan mode E8F sta:k $ dan arus $ m).
Setelah selesai, hambatan yang terba:a harusnya adalah $M N $R. )pabila hambatan
yang terba:a berkisar harga tersebut, maka kalibrasi selesai dan alat siap digunakan.
SURVE7 +EOLISTRI- &SOUNDIN+ -ON6I+URASI S3HLUM<ER+ER'

3emasangan 4lektroda
3en:arian titik di lapangan
dan analisa kemiringan
struktur geologi
-enentukan /intasan,dan
titik pengukuran
3erbaiki >ek kabel
@ata !eologi -enentukan lokasi survey
)liri arus, :atat nilai
potensial
3indah elektroda >
$
dan >
&
3engolahan @ata
@iagram )lir 3engambilan @ata !eolistrik
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
!ambar 7onfigurasi S:hlumberger
3rosedur sounding dengan konfigurasi s:hlumberger adalah sebagai berikut ;
$. Tempatkan elektroda'elektroda > dan 3 dengan konfigurasi s:hlumberger pada bentangan
terpendek yang telah diren:anakan( eksentrisitas $/,).>atat kuat arus listrik dan beda
potensila terukur.Ditung r
a
dan plot hasilnya pada kertas grafik skala bilog.
&. 3indah elektroda > dan 3 seperti pada tabel (terlampir). >atat 2 dan D9 yang terukur.
Ditung dan plot r
a.
". /akukan langkah pada point & (dapat v berkali'kali) sampai pemba:aan beda potensial
sukar(karena sangat ke:il).Biasanya perpindahan elektroda arus (elektroda potensial tetap)
dapat ditetapkan sampai beberapa kali tergantung kemampuan alat ukurnya.
+. 3indahkan elektroda tegangan ke posisi & yang sudah ditetapkan dengan eletroda arus
tetap. Ditung dan plot r
a
yang dihasilkan, bila harga r
a
tidak melon:at terlalu jauh, maka
hasil pengukuran :ukup baik, tetapi kalau melon:at terlalu jauh, maka hasil
pengukurannya tidak baik hingga perlu melakukan langkah lain, misalnya mengubah arah
bentangan atau berpindah tempat atau berpindah tempat.
,. 7alau point + tak ada masalah, maka dilanjutkan langkah 1 langkah &'+ berkali'kali
sehingga jarak bentangan maksimum yang diren:anakan.
>iri':iri data yang diambil benar ;
$. 5ilai r
a
tidak berubah se:ara dratis, tapi perlahan'lahan (dapat dilihat pada tabel atau hasil
ploting pada grafik).
&. -ila arus yang dimasukkan tetap, maka D9 dan 8 yang terba:a (pada resistivitymeter)
akan semakin ke:il saat elektroda > semakin jauh dari %, ke:uali jika elektroda potensial
pindah atau arus dinaikkan.
". 5ilai D9 yang terba:a (pada resistivitymeter) T %,+
4rror yang terjadi di lapangan ;
$. Bila mun:ul >68845 48808 pada display resistuvitymeter, maka;
a. :apit buaya pada elektroda > belum terpasang, atau kabel > putus.
b. kabel konektor resistivitymeter ke kabel roll ke elektroda > belum terpasang.
> > 3 3
7eterangan ;
> ; 4lektroda )rus
3 ; 4lektroda 3otensial
a ; Jarak dari % ke elektoda arus
b ; Jarak dari % ke elektoda potensial
b b
a a
%
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
:. masukan arus (i) terlalu besar, sehingga arus keluaran pada resistivitymeter perlu
diturunkan, atau tanah terlalu kering, sehingga perlu elektroda > perlu diberi air,
agar arus dapat masuk ke tanah.
masalah pada a dan b dapat di:ek dengan multimeter.
&. Bila nilai D9 yang terba:a pada resistivitymeter selalu berubah'ubah
a. :apit buaya pada elektroda 3 belum terpasang, atau kabel 3 putus.
b. kabel konektor resistivitymeter ke kabel roll ke elektroda 3 belum terpasang.
masalah pada a dan b dapat di:ek dengan multimeter.
>atatan ;
$. Semakin besar nilai D9 yang terba:a pada resistivitymeter, maka data yang didapat A%R
baik. 5ilai D9 dapat diperbesar dengan memperbesar arus keluaran (i).
&. Sebaiknya arus diperbesar pada saat memindah elektroda 3.
". /on:atan harga r
a
pada saat perpindahan elektroda 3 terjadi bila ada ketidakhomogenan
se:ara lateral, terutama disekitar elektroda 3. 7etidakhomogenan lateral yang :ukup besar
bila arah strike perlapisan tanah berbeda dengan arah bentangan. Sehingga sebisa mungkin
arah bentangan searah dengan arah strike.
+. Sebaiknya nilai r
a
dihitung di lapangan dan di plot, agar data yang buruk dapat segera
diketahui.
,. 7abel harus dalam keadaan baik (tidak bo:or), karena bila bo:or akan mempengaruhi
data.
(. Sebaiknya roll kabel > dan 3 dialasi (matras, mantol) dan tidak bersinggungan, untuk
mengatasi bila kabel bo:or ke :asing kabel.
Dal'hal yang perlu dihindari dalam pengukuran geolistrik ;
$. -engukur dengan bentangan sejajar dengan kabel listrik 3/5 atau pipa'pipa.
&. -engukur dengan bentangan sejajar dengan arus air sungai.
". mengukur pada saat hujan
PEN+OLAHAN DATA +EOLISTRI- SOUNDIN+
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
Tahap pengolahan data sounding terdiri dari beberapa tahap ;
$. -asukkan data ke komputer dan buat grafik rho vs jarak rho (r
a
) pada grafik bilog
no a b V I R k Rho (r
a
)
0 1 0.2 150 20 7.5 7.540 56.54
1 1.5 0.3 100 20 5 11.310 56.54
2 2 0.3 55 20 2.75 20.473 56.29
3 3 0.3 22.98 20 1.149 46.653 53.60
4 4 0.3 13 20 0.650 83.305 54.14
5 5 0.3 6.802 20 0.340 130.428 44.35
6 6 0.3 4.258 20 0.212 188.024 40.03
7 6 1.2 40.58 50.08 0.810 45.239 36.65
8 7 1.2 28 50.08 0.559 62.256 34.80
9 8 1.2 7.99 19.99 0.399 81.891 32.73
10 10 1.2 4.8 19.99 0.240 129.015 30.97
11 12 1.2 7.86 50.1 0.156 186.611 29.27
12 15 1.2 4.58 50 0.091 292.639 26.80
13 15 3 13.65 50.14 0.272 113.097 30.78
14 20 3 7.14 50.13 0.142 204.727 29.15
15 30 3 2.9 50.13 0.057 466.527 26.98
16 40 3 1.588 50.13 0.031 833.046 26.38
17 50 3 1.02 50.13 0.020 1304.285 26.53
18 60 3 0.721 50.12 0.014 1880.243 27.04
Tabel data dan keterangan
3loting rho vs jarak pada grafik bilog
&. Smoothing data dan grafik
Smoothing data bertujuan untuk menghilangkan perpedaan perhitungan r
a
karena b yang
berubah.
; 5ilai r
a
berbeda
karena b berubah
; 5ilai V naik karena I
dinaikkan
; 5ilai V naik karena b
berubah
; 5ilai r
a
yang kurang
bagus
; nilai r
a
yang kurang
bagus, jika di plot dalam
grafik bilog
; nilai r
a
saat b berubah,
jika di plot dalam grafik
bilog.
5ilai tersebut masih
dapat ditoleransi asalkan
trend'nya tidak berubah.
; trend grafik rho (r
a
) vs
jarak

G r a f i k R h o V S J a r a k
1 0
1 0 0
1 1 0 1 0 0
J a r a k ( m )
R
h
o
(
o
h
m
)
Grafik rho vs jarak
10.000
100.000
1 10 100
jarak (m)
r
h
o

(
o
h
m
)
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
a Rho (r
a
) log (r
a
)
1 56.549 1.752
1.5 56.549 1.752
2 56.300 1.751
3 53.604 1.729
4 54.140 1.734
5 44.359 1.647
6 40.030 1.602 0.038
6 36.657 1.564 1.602
7 34.808 1.542 1.580
8 32.732 1.515 1.553
10 30.979 1.491 1.529
12 29.277 1.467 1.505
15 26.806 1.428 1.466 0.060
15 30.789 1.488 1.527 1.466
20 29.159 1.465 1.503 1.443
30 26.988 1.431 1.469 1.409
40 26.389 1.421 1.460 1.399
50 26.538 1.424 1.462 1.402
60 27.048 1.432 1.470 1.410
Tabel data dan keterangan proses smoothing
a log (r
a
) Rho (r
a
)
1 1.752 56.549
1.5 1.752 56.549
2 1.751 56.300
3 1.729 53.604
4 1.734 54.140
5 1.647 44.359
6 1.602 40.030
7 1.580 38.011
8 1.553 35.744
10 1.529 33.830
12 1.505 31.971
15 1.466 29.272
20 1.443 27.723
30 1.409 25.659
40 1.399 25.089
50 1.402 25.231
60 1.410 25.716
Tabel data yang sudah dismoothing dan grafik data yang sudah di smoothing
". -embuat masukan data ke 3rogress
17 !!! "u#lah #a$ukan da%a
1 !!! a
56.549 !!! &ilai rho (r
a
)
1.5 !!! a
56.549 !!! &ilai rho (r
a
)
7eterangan ;
; $.(%& dikurangi $.,+&
$.+(( dikurangi $.,&*
; $.,(+
s
/
d
$.+"& ditambah %.%".
; $.,&*
s
/
d
$.+"& ditambah '%.%(
; log (r
a
)
5ilai 8ho (r
a
) diperoleh dengan :ara $%
log (ra)

Setelah data disusun seperti tabel di
samping dalam n"tepad, save as data
tersebut dengan notasi .ind
-isal ; +L0?8.ind
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
2
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
(
)
*
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
(
)
*
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
'
56.300
3
53.604
4
54.140
5
44.359
6
40.030
7
38.011
8
35.744
10
33.830
12
31.971
15
29.272
20
27.723
30
25.659
40
25.089
50
25.231
60
25.716
+. -engolah data pada 3rogress
a. Buka program 3rogress.e#e
b. Set -"n.i/!rati"ns pada )0#$!*ber/er
:. 3ada indo 1)23V24 4A5A lakukan perintah ;
6i$e == 1pen == (misal ; +L0?8.ind)
d. Setelah berhasil membuka data pindah indo ke 6137A34 M142LLIN8
e. 2si tabel M"de$ 9ara*eters dengan angka pada 4ept# untuk perkiraan kedalaman dan
3esistivity untuk perkiraan harga resistivity.
f. /akukan perintah ;
9r"0essin/ == 6"rward 9r"0essin/
Sehingga terdapat grafik yang meleati titik'titik data.
>atatan ; banyaknya lapisan yang ada tergantung dari banyaknya lekukan pada grafik
yang ada ditambah $.
-isal ;
!rafik di atas berarti terdapat , lapisan.
WGS 2012-Metode Geolistrik
Bayat, 11-17 Mei 2012
g. 3indah indo ke INV23) M142LLIN8 dan lalukan perintah ;
9r"0essin/ == Invers 9r"0essin/
@alam melakukan invers pr"0essin/ parameter Ma+ Iterati"n dan 3M) 0!t ".. dapat
diubah'ubah sesuai dengan kebutuhan.
h. /akukan langkah d
s
/
d
g sampai didapatkan 3M) &3""t Mean ):!are' yang ke:il.
i. 3indah indo ke IN523932524 4A5A untuk melihat hasil akhir.
,. 2nterpretasi
@ari gambar
interpretasi di samping,
dapat disimpulkan
baha lapisan akuiver
air terdapat pada
kedalaman sekitar (%
meter.
6ntuk mementukan
jenis batuan yang ada
diperlukan data geologi
setempat daerah
tersebut.
Bila terdapat banyak
titik sounding yang
diketahui posisi dan
ketinggiannya, maka
dapat dibuat peta
akuiver air.

Anda mungkin juga menyukai