Anda di halaman 1dari 13

Hukum Ampere dan Medan

Magnetik
Oleh:
Dimas Okky Anggriawan, ST, MT
HUKUM BIOT SAVART

Kekuatan (intensitas) medan magnetik (magnetic field strength) diferensial dH


berasal dari elemen arus diferensial I dl. Medan tersebut berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak, tak bergantungpada mediumyang mengelilinginya, dan
arahnyadiberikan oleh hasil-kali silang I dl dan aR.

Arah Radalah dari elemen arus ke titik dimana dH ingin ditentukan


Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 2
HUKUM BIOT SAVART
Elemen-elemen arus tidak berdiri sendiri. Semua elemen yang membangun arus yang lengkap
berkontribusi terhadap Hsehingga harus dimasukkandalamperhitungan. Penjumlahan ini akan
membawapadabentukintegral dari hukum Biot-Savart.

Arus I yang panjang dan lurus sepanjang sumbu z dari koordinat silinder
z
adalah seperti tampak pada gambar disamping.

ρ H

I dl

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 3


HUKUM BIOT SAVART

H berbanding terbalik dengan jarak radial dan arahnya bersesuaian dengan


“kaidah tangan kanan”, yakni jari-jari tangan kanan menunjuk dalam arah
medandanibu jari menunjuksearah denganarah arus.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 4


HUKUM AMPERE
“Integral garis dari komponen tangensial H sepanjang lintasan tertutup adalah sama
dengan besarnya arus yang dikitari lintasan tersebut.”

Dua syarat yang harus dipenuhi untuk menentukan Hdengan HukumAmpere:


1. Hharus bersifat normal atau tangensial pada setiap titik lintasannya
2. Jika tangensial, maka besarnya harus tetap

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 5


HUKUM AMPERE
Gunakan hukum ampere untuk memperoleh H oleh arus I yang panjang dan lurus.
Hukum bios savart menunjukkan H adalah tangensial dan dengan besar yang sama
sepanjanglingkaran padagambar sebelumnya

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 6


INTENSITAS MEDAN MAGNETIK DALAM
SOLENOIDA
Solenoida adalah suatu lilitan kawat atau kumparanyang rapat

Dengan: d = panjang solenoida


N= jumlahlilitan
I = arus yang mengalir

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 7


INTENSITAS MEDAN MAGNETIK DALAM
SOLENOIDA
Toroida yang dapat digambarkan sebagai sebuah solenoida yang dibengkokkan
menjadi bentuk sebuah donat.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 8


KERAPATAN FLUKS MAGNETIK

Medan gaya yang berhubungan dengan Hadalah kerapatan fluksmagnetik


B
B =μH
μ =μ0= permeabilitas ruang hampa (4π x 10-7 H/m)
Untuk medium tertentu,
μ =μ0μr(μr adalah permeabilitas relatif)

Fluks magnetik ф, yang melalui suatu permukaan didefinisikan sebagai:

Tanda фdapat positif atau negatif bergantung pada pilihan arah normal dS. Satuan flukstersebut
adalah weber(Wb).

1 T = 1 Wb/m2 1H =1Wb/A

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 9


SOAL DAN PEMBAHASAN

Suatu arus filament sebesar 5Adalam arah ayterletak sejajar dalam sumbu y
pada x=2 m, z=-2 m. tetapkan Hdi titik asal.
Hpada arus yang panjang danlurus adalah
I
H  a
2r
Dimana, r  2 2
Jadi
ax  az
a 
2
a  ay   ax  a y 
Dengan memakai aturan tangan kanan H  5  x   0,281 
2 2 2  2   2 

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 10


SOAL DAN PEMBAHASAN

Tetapkan besarnya fluks yang melalui bagian bidang ɸ=π/4 yang ditentukan
oleh 0,01˂r˂0,05 mdan 0˂z˂2 m. suatu arus sebesar 2,5 Asepanjang
sumbu z adalah searah dengan az.
0 I
B  0h  a
2r
dS  drdza
0 I
 
0 0.01 2r 
2 0.05
a drdza
20 I 0.05
 ln
2 0.01
1,61x106Wb

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 11


SOAL DAN PEMBAHASAN

Dalam koordinat silindris, B=(2/r)aɸ, tentukan fluks magnetik ɸ


yang menembus permukaan 0,5≤r≤2,5 m, 0≤z≤2m.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 12


SOAL DAN PEMBAHASAN

Dalam koordinat silindris, B=(2/r)aɸ, tentukan fluks magnetik ɸ


yang menembus permukaan 0,5≤r≤2,5 m, 0≤z≤2m.

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya 13

Anda mungkin juga menyukai