Anda di halaman 1dari 141

LISTRIK MAGNET

AN
AT
U
(M
T I K
A
O ST
TR
K
E )
L
E I AM
D
GAYA LISTRIK OLEH DUA MUATAN TITTIK

a 12  vektor satuan yg menunjukkan arah dari S ke P

atau
GAYA LISTRIK PADA SATU MUATAN KARENA
LEBIH DARI SATU MUATAN
INTENSITAS MEDAN LISTRIK KARENA LEBIH
DARI SATU MUATAN
CONTOH SOAL:
CONTOH SOAL:
KERAPATAN MUATAN
Kerapatan Garis Kerapatan Kerapata n
Permukaan /Luas Volume
INTENSITAS MEDAN LISTRIK KARENA
DISTRIBUSI MUATAN  1 r  rdq
E
4 0   3
r  r
CONTOH SOAL:
CONTOH SOAL:
KOORDINAT SILINDER

x y
cos   sin  
 

   cos  xˆ   sin  yˆ
ˆ  cos  xˆ  sin  yˆ
VEKTOR SATUAN DARI KOORDINAT SILINDER

   cos  xˆ   sin  yˆ

d d  sin  d
cos  0
 d d
a  ˆ   sin  a  ˆ   cos  a z  zˆ  dz  0
d d d
0 0 1
d d dz


a  ˆ  cos  xˆ  sin  yˆ
ELEMEN PANJANG DALAM KORDINAT SILINDER

dl  d dl   d dl z  dz

dl  d ˆ   d ˆ  dz zˆ
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
Untuk jari-jari luar yang sangat besar

jika a  0

jika a  0 dan b  
FLUKS LISTRIK DAN GARIS GAYA/GARIS FLUKS

1. Fluks harus tidak terpengaruh medium


2. Fluks hanya tergantung pada muatan asalnya
3. Jika suatu muatan ditutupi dengan bola imajinatif dengan radius R,
Fluks listrik harus melewati permukaan bola tersebut secara tegak lurus dan seragam
4. Kerapatan Fluks Listrik, Fluks tiap satuan luas, berbanding terbalik dengan R 2
FLUKS LISTRIK
KERAPATAN FLUKS LISTRIK/PERGESERAN
LISTRIK
CONTOH SOAL
COTOH SOAL
HUKUM GAUSS:

Fluks yang keluar dari suatu permukaan tertutup sama


dengan total muatan yang dilingkupi oleh permukaan tersebut.

Kerapatan fluks listrik di titik p pada permukaan s:

=jarak vektor dari O ke P

Sehingga fluks yang keluar dari daerah yang dilingkupi permukaan tertutup s:
SOLID ANGLE

rˆ  nˆ ds
    sin  d d    2
s s
r
2  2  2
   d  sin d   d  cos    2  d  2[2 ]  4
0 0 0 0 0
 d  4
s
Jika muatan terdistribusi pada suatu volume yang dibatasi oleh permukaan :

Hukum Gauss juga bisa ditulis dalam bentuk intensitas medan listrik , E
Ingat teorema divergensi    v d   v  da
v S
Integral thd suatu region dari suatu turunan sama dengan harga fungsi
tersebut pada batas tertentu

Hukum Gauss dalam bentuk differensial


CONTOH SOAL
CONTOH SOAL

q
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
CONTOH 2
Sebuah distribusi muatan menghasilkan medan listrik dalam arah radial yang
memenuhi

dengan dan merupakan tetapan. Tentukan


a) distribusi muatan,
b) muatan total.
POTENTIAL

Muatan uji ditempatkan pada medan listrik , maka akan muncul gaya

Dengan adanya gaya, maka muatan akan bergerak sejauh

Kerja yang dilakukan oleh medan listrik pada muatan tersebut


Jika sekarang kita ingin melihat gaya eksternal yang diperlukan
untuk melawan gaya listrik tersebut.:
Maka total kerja yang dilakukan oleh gaya luar untuk bergerak dari titik b ke titik
a:
TEOREMA DASAR CURL (TEOREMA STOKES)

Integral dari komponen tegak lurus suatu curl dari suatu vektor yang melingkupi suatu area
sama dengan integral garis dari dari vektor sepanjang kurva yang membatasi area tersebut

Ingat definisi curl, daerah yg besar harga curlnya seperti pusaran air.
Integral curl pada suatu permukaan (flux dari curl) menggambarkan jumlah total putaran.
karena   E  0 maka

Ini berarti E konservatif (tidak bergantung lintasan)


KONSERVATIF
Syarat E konservatif :

Menurut analisis vektor :

Maka harus ada suatu skalar yang mana:


Sehingga :
CONTOH SOAL
CONTOH SOAL
POTENSIAL ABSOLUT

Beda potensial a dan b:

Jika dan r1= R

Maka potensial absolut pada titik a :


POTENSIAL KARENA DISTRIBUSI MUATAN
CONTOH SOAL :
CONTOH SOAL :
CONTOH SOAL
DIPOLE LISTRIK
Didefinisikan sebagai pasangan muatan yang sama besar tapi berlawanan tanda
( yang satu muatan positif, yang satu lagi bermuatan negatif) dan jarak antara
keduanya sangat kecil.

Jarak yang sangat kecil ini relatif terhadap jarak ke titik yang kita ingin cari
medan atau potensial akibat dipole tersebut.
DIPOLE LISTRIK

Bisa didekati dengan

Sehingga potensialnya menjadi :


Besar momen dipole
CONTOH
KONDUKTOR
Jika konduktor yang terisolasi netral (tidak dihubungkan dengan sumber muatan/arus),
Jumlah muatan positif = jumlah muatan negatif

Jika kita beri muatan tambahan , misal muatan negatif, maka muatan ini akan ditolak oleh
muatan-muatan negatif yang sudah ada. muatan tambahan terdorong ke permukaan

Sehingga di dalam konduktor tetap netral, ( V  0 )


Harga E=0
KONDUKTOR DALAM MEDAN LISTRIK LUAR
Konduktor yang netral, kemudian berada di dalam medan listrik:
maka medan listrik tersebut akan menggerakkan elektron ke arah
berlawanan dengan arah medan listrik
sebaliknya muatan positif bergerak searah dengan arah medan listrik luar
tersebut.

Muatan-muatan yang terinduksi menjadi terkutub, di satu sisi negatif dan


di sisi lain positif. Muatan terinduksi ini kemudian menghasilkan medan
baru yang arahnya berlawanan dengan arah medan listrik eksternal.

Pada keadaan setimbang , besar medan listrik hasil induksi muatan sama
besar dengan medan listrik eksternal, sehingga di dalam konduktor
medan listrik jadi tetap nol.
Karena medan listrik adalah gradien dari potensial, maka potensialnya konstant , sama besarnya di setiap titik di dalam
konduktor
KONDUKTOR, KETIKA ADA MUATAN YANG
MENGINDUKSI
CONTOH
DIELEKTRIK DALAM MEDAN LISTRIK
Vektor Polarisasi=
= momen dipole dari volume v
pada limit v  0
Dari

Maka potensial pada titik P karena


Karena

Maka :

Menggunakan identitas vektor

Maka :
Gunakan teorema difergensi pada suku pertama dari bagian kanan persamaan

= kerapatan muatan permukaan yang terikat


(bound surface charge density)

= kerapatan muatan volume yang terikat


(bound volume charge density)
Polarisasi pada dielektrik menghasilkan distribusi muatan yang terikat

Jika pada suatu dielektrik ada terdapat muatan bebas disamping muatan yang
terikat , maka :

Kerapatan muatan bebas

D  menunjukkan kerapatan muatan bebas dalam medium


DIELEKTRIK LINIER, ISOTROP, DAN HOMOGEN
Momen dipole dan polarisasi dimunculkan oleh medan listrik luar.

Jika arah momen dipole dan polarisasi sejajar dengan arah E, maka dikatakan
bahan linier .

Jika sifat bahan dielektrik sama untuk tiap arah , bahan disdebut isotropis.

Jika pada semua bagian bahan dielektrik identik, maka disebut homogen
Dipole dan polarisasi muncul karena ada medan listrik E , maka :

χ disebut suseptibilitas
   
Kemudian ganti P pada persamaan : D 0 E  P

χ  1 disebut permitivitas relatif atau konstanta dielektrik


disimbolkan dengan r

Permitivitas bahan/medium
ANTARA DAN
Permitivitas bahan/medium
 
Jika di ruang hampa: D 0 E

Di sembarang medium berlaku:

 v  kerapatan muatan bebas


KUAT DIELEKTRIK

Jika harga E dinaikkan terus lama kelamaan ikatan dipole putus, elektron lepas.

Harga E maksimum yang menyebabkan elektron lepas disebut kuat dielektrik (dielectric
strength)
CONTOH SOAL

Suatu muatan titik q berada pada medium dielektrik linier, isotropik, dan homogen
yang sangat besar. Hitung :
  
medan E , D, serta vektor polarisasi P
SOLUSI

q adalah muatan bebas dalam medium


SEMIKONDUKTOR DALAM MEDAN LISTRIK

Jika pada semikonduktor kita berikan tambahan elektron. Elektron-elektron ini akan
bergerak karena gaya tolak dengan elektron lain, namun geraknya lambat

Jika diberikan medan listrik elektron-elektron ini akan membentuk medan listrik baru
yang melawan medan listrik eketernal tadi

Kejadiannya serupa dengan konduktor.


ENERGI YANG DISIMPAN: KASUS DUA MUATAN
TITIK
KASUS 3 MUATAN TITIK
Jika q1 yang pertama kali ditaruh:

Jika urutannya dibalik:

Bila dijumlahkan dan dibagi 2 :


Karena total potensial pada titik a karena muatan yan gada pada titik b dan c:

bisa ditulis menjadi :

Dengan cara yang sama, potensial di titik b dan c dapat dituliskan :

Dan

Total energi menjadi :


MUATAN DISTKRIT DAN KONTINU
CONTOH SOAL
SYARAT BATAS ANTAR PERMUKAAN DUA MEDIUM

jika permukaan tutup silinder


adalah s, maka muatan
yang dilingkupi adalah s

Terapkan hukum Gauss, kita dapatkan :

atau
SYARAT BATAS ANTAR PERMUKAAN DUA MEDIUM:

Karena
JIKA KEDUA MEDIUM DIELEKTRIK

Jika kedua medium dielektrik, maka sangat mungkin tidak ada elektron bebas,

s  0
sehingga :
 
Dn1  Dn 2
1 En1 2 En 2
JIKA MEDIUM 1 DIELEKTRIK DAN MEDIUM 2 KONDUKTOR

Pada medium 2 (konduktor) kerapatan fluks listrikD2  0 pada keadaan statik

Maka :
 
KOMPONEN TANGENSIAL DARI E DAN D

Medan listrik adalah konservatif, tidak tergantung lintasan

Di sekitar batas permukaan (interface) ada lintasan tertutup ab-


cd.
Di perbatasan interface bc dan ad sangat kecil mendekati 0. Sedangkan ab dan
cd berharga 
W
Maka dapat ditulis :

atau
 
KOMPONEN TANGENSIAL DARI E DAN D


a t adalah vektor satuan yang sejajar permukaan

atau
KAPASITOR DAN KAPASITANS
Dengan energi luar, kita bisa memindahkan muatan dari satu
konduktor ke konduktor lainnya.
Pada akhir proses ini, kedua konduktor memiliki muatan yang
sama tetapi berbeda tanda.
Muncul beda potensial

Proses ini di sebut charging

Pemisahan muatan ini memunculkan medan listrik yang


melewati dielektrik
KAPASITOR DAN KAPASITANS
Semakin banyak muatan yang dipindah dari satu konduktor
ke konduktor lainnya beda potensial semakin besar
Perbandingan muatan dan beda potensial ini disebut
kapasitans

Kapasitans ini muncul di setiap dua konduktor yang dipisahkan oleh dielektrik (isolator)
SOAL
E=
Dari hukum Gauss

Q adalah muatan pada bagian atas plat a di mana z  d


Sedangkan muatan pada plat b adalah - Q di mana z  0

Maka beda potensial antar plat a dan b:

Kapasitans:

Energi yang disimpan :


PR
PERSAMAAN LAPLACE DAN POISSON
• Sebelum ini kita belajar di mana diketahui suatu distribusi muatan dan
ditanyakan medan listriknya.
• Ada kondisi di mana kita harus mengetahui medan listriknya tanpa tahu
terlebih dahulu muatannya karena itu perlu pendekatan lain.

Substitusikan , didapat:

Ingat, dari analisis vektor:

Diperoleh :

Atau:
PERSAMAAN LAPLACE DAN POISSON

Untuk bahan yang homogen, konstan sehingga    0

Sehingga persamaannya menjadi :


 v
V2

 Persamaan Poisson

Di mana solusinya adalah :


 v
V2


Distribusi potensial pada suatu daerah tergantung pada distribusi muatan daerah
tersebut
PERSAMAAN LAPLACE
Untuk kasus distribusi muatan di permukaan konduktor, kerapatan muatan (bebas)
volumnya nol.

 v
Sehingga persamaan poisson  2V 

Berubah menjadi persamaan Laplacae:

 V 02

Setelah mendapatpakan nilai V, Selanjutnya bisa didapat medan listriknya


PADA DAERAH YANG HOMOGEN, LINIER, DAN
TIDAK BERMUATAN (FREE-CHARGE REGION)
PR
METODE BAYANGAN

mencari solusi persamaan Poisson pada daerah z> 0


Dengan muatan titik tunggal pada (0,0,d)
Syarat batas :
V=0 ketika z=0 (karena konduktor di ground-kan)
V -> 0 ketika jauh dari muatan (++
Syarat batas :
V=0 ketika z=0 (karena konduktor di ground-kan)
V -> 0 ketika jauh dari muatan (++
ALIRAN /ARUS LISTRIK
dq
i
dt
dq adalah jumlah muatan yang mengalir melewati suatu titik pada selang waktu dt

Satuan dari arus Amper, yang menunjukkan mengalirnya satu colomb muatan
dalam satu detik
ARUS PADA KONDUKTOR
Karena elektron-elektron terluar bebas, maka arus listrik pada konduktor berupa
aliran elektron bebas tersebut.

Arus ini disebut arus konduksi .

Gerak elektron karena energi termal bisa mencapai laju 10 6 m/detik dan bergerak
ke segala arah. Sehingga laju totalnya nol.

Jika ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan sumber tegangan (seperti batere)


maka akan muncul beda tegangan antara kedua ujung.
Jika ujung-ujung konduktor dihubungkan dengan sumber
tegangan (seperti batere) maka akan muncul beda tegangan
antara kedua ujung.
Maka akan muncul medan listrik di dalam konduktor

Medan listrik berinteraksi dengan muatan maka muncul gaya,


sehingga gerak elektron dipercepat sesaat.

Hanya sesaat, karena setelah itu diperlambat dengan adanya


tumbukan dengan ion-ion.
Dalam sekeping tembaga elektron-elektron bisa
mengalami tumbukan sebanyak 1014 kali
tiap detik
Arah tumbukan acak.

Bila ada medan listrik arah +Z misalnya,


elektron selain bergerak acak, secara
keseluruhan perlahan bergerak ke arah +Z
Laju gerak ini disebut kecepatan hanyut (drift
velocity)

U e  kecepatan rata2/hanyut (average/drift velocity)
m e  massa elektron
  waktu rata - rata tiap tumbukan

kehilangan momentum dalam waktu   m e U e

m U
laju kehilangan momentum  e

elektron juga mendapat momentum dari gaya listrik.
Sehingga pada keadaan tunak (steady state)

me U 
 eE


me U 
 eE


  e E
Ue 
me

 
U e  u e E
di mana :
e
ue  disebut mobilitas elektron
me
Jika ada N elektron tiap satuan volum, muatan elektron e, kerapatan muatan elektron adalah:

 v   Ne
 
Kerapatan arus konduksi  J   v U e
atau
  
J  Neue E  E

  konduktivitas bahan (Siemens/meter)


  konduktivitas bahan (Siemens /meter)

1
  resistivitas/hambatan jenis (ohm  meter/  m)

CONTOH SOAL
TAHANAN KONDUKTOR
 
dV  E  dl
dR   
I I
a  
b  E  dl V ab
R 
I I

• Hukum ohm berlaku jika R tidak tergantung harga I dan V.


• Material konduktor tunduk pada hukum Ohm jika konduktivitas medium tidak tergantung dari Intensitas
medan listrik
• Material di mana hukum ohm berlaku disebut material linier atau material ohmic
CONTOH
PERSAMAAN KONTINUITAS

Laju muatan yang keluar dari permukaan


= total arus yang keluar dari permukaan

Laju pengurangan muatan di dalam permukaan


PERSAMAAN KONTINUITAS
Laju muatan yang keluar dari permukaan
= total arus yang keluar dari permukaan

Laju pengurangan muatan di dalam permukaan


ingat teorema divergensi :    v d   v  da
v S

Atau

Persamaan kontinuitas:
Untuk arus dalam keadaan tunak (steady current)

atau

Jika permukaan itu kecill sekali mendekati nol ( berupa titik), maka

Hukum Kirchof
Masukkan ke persamaan

Maka:

Untuk medium homogen :

Karena Substitusikan

Distribusi potensial pada medium konduktor memenuhi persamaan Laplace


Sepanjang medium tersebut homogen dan distribusi arus tidak berubah
Terhadap waktu
E=
Resistensi dari masing-masing bidang paralel nol karena
konduktivitasnya tak hingga. Gunakan 2V  0 untuk
mentukan distribusi potensial pada medium konduktor yang
homogen. Distribusi potensial sebagai fungsi dari z saja.

Integralkan dua kali menjadi :

Terapkan syarat batas

V=0 pada z=0 , maka b=0


dan
V  Vab pada z  , maka a  Vab / 
HUKUM JOULE

Jika muatan-muatan bergerak dalam suatu medium dengan kecepatan rata-rata U
di bawah pengaruh medan listrik. Dan jika  v adalah kerapatan muatan volum.,
maka gaya yang dialami muatan pada suatu volume dv :

Jika muatan bergerak sejauh dalam waktu dt, maka

Kerja yang dilakukan pada muatan :

Maka daya :

Daya untuk volume v:


DAYA

Ketika muatan bergerak karena pengaruh medan listrik, muatan bertumbukkan


dan daya terdisipasi
Karena , maka daya yang terdisipasi tiap satuan volume:

Total daya terdisipasi:

Jika V adalah beda potensial antara dua ujung konduktor dengan panjang L
dan luas penampang A
Kerapatan daya :

Total daya yang hilang


GGL (GAYA GERAK LISTRIK)= THE
ELECTROMOTIVE FORCE (EMF)
Medan elektro statis (medan listrik karena muatan diam) tidak bisa menghasilkan arus
listrik yang tunak (steady state current) yang mengalir dalam suatu rangkaian
tertutup (loop).

Karena itu perlu sumber energi luar seperti dari reaksi kimia (pada batere), mekanik
( turbin ) , cahaya matahari (solar cell) dll.

E’= medan listrik non-konservatif yang dihasilkan dari sumber energi luar
= gaya gerak listrik =GGL
ingat
Jika sumber aktif kita lepas
Jika Va = Vb ,

Untuk jumlah sumber dan


komponen yang lebih dari satu R:
Hitung masing-masing arus, total daya yang diberikan
atau
Substitusi I3 :

Total daya yang dibawa ke rangkaian

Total daya yang didisipasi (terbuang) sebagai panas:

Anda mungkin juga menyukai