Anda di halaman 1dari 28

TUGAS TUTORIAL

BLOK NEOPLASIA
SKENARIO 1 BENJOLAN DI PAYUDARA
KELOMPOK B-10
Ketua : Racha! "#c$%u&&ah 110'00(1))
Se$%eta%#* : P%## Mut#a%a R#+$a 110'00)'1)
A,--.ta :
Muhaa! Ja$a Sat%#a 110'00)1((
N#$e A,-e&a Pat%#*#a 110'00)'0/
P%at#0# I&#1a* 110'00)'12
Raha1u 110'00)'33
Raac#& A4*a, N.t.5%a0#%. 110'00)'32
Ra6# K%#*ta 110'00)'3)
Sha7%#,a 110'00)'8'
U&4a,# A5%#&#a Ka%t#,# 110'00)'((
9AKULTAS KEDOKTERAN UNI:ERSITAS YARSI
BENJOLAN DI PAYUDARA
Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah RS
YARSI karena ada benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sbesar
biji rambutan , kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit , janya kadang terasa
pegal. asien merasa berat badannya turun drasti! dalam empat bulan terakhir ini. ada
keluarga terdapat ri"ayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien #adik kandung
dari ibu pasien$. %ibi pasien meninggal karena penyakit ini. asien tidak mempunyai anak .
sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. asien juga merasa
sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan akti&itas tapi tidak berkurang dengan istirahat.
ada pemeriksaan &isik didapatkan keadaan umum baik, %% '(kg , T% )*(!m, T+))(,-(
mm.g, /+ 001,menit , RR+ 2' 1,menit . status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa
o3al lebih kurang 01-1-!m
4
dikuadran medial ats, keras, berbenjol melekat ke didinding dada
, peau de orange, ulkus retraksi papilla mamae, dan nipple dis!harge. Teraba lim&onodi aksila
2 buah , ukuran )!m, saling melekat satu dengan yang lain. ada pemeriksaan rontgen thora1
didapatka !oi lesion di lobus superior paru kanan disertai e&usi pleura . 5S6 abdomen tidak
didapatkan nodul. %iopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara #stadium
terminal$ kemudian menjalani operasi simple maste!tomy dilanjutkan kemoterapi dan
radioterapi . bagaimanakah seharusnya pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang
dideritanya di sisi agama islam7
SASBEL:
LO; 1; Meaha# !a, e,<e&a*$a, te,ta,- $a,$e% Pa1u!a%a =>a Maae?
).) Memahami dan menjelaskan tentang 8e&inisi 9a Mamae
).2 Memahami dan menjelaskan tentang :tiologi 9a Mamae
).4 Memahami dan menjelaskan tentang :pidemiologi 9a Mamae
).' Memahami dan menjelaskan ;lasi&ikasi 9a Mamae
).5 Memahami dan menjelaskan tentang ato&isiologi 9a Mamae
).* Memahami dan menjelaskan tentang Mani&estasi ;linis
).- Memahami dan menjelaskan tentang 8iagnosis 9a Mamae
).0 Memahami dan menjelaskan tentang enatalaksanaan 9a Mamae
).< Memahami dan menjelaskan tentang ;omplikasi 9a Mamae
).)( Memahami dan menjelaskan tentang rognosis 9a Mamae
).)) Memahami dan menjelaskan tentang en!egahan 9a Mamae
LO; '; Meaha# !a, e,<e&a*$a, te,ta,- t#,!a$a, 5.*#t#4 1a,- ha%u* !#&a$u$a,
5a*#e, !a&a e,-ha!a5# 5e,1a$#t 7e%at e,u%ut a-aa #*&a;
LO;1; Meaha# !a, e,<e&a*$a, te,ta,- >a Maae
1;1 De4#,#*# >a Maae
;anker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme
normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, !epat dan tidak
terkendali. kanker payudara #9ar!inoma mammae$ dide&inisikan sebagai suatu penyakit
neoplasma yang ganas yang berasal dari paren!hyma.enyakit ini oleh =ord .ealth
>rgani?ation #=.>$ dimasukkan ke dalam International 9lassi&i!ation o& 8iseases #I98$
dengan kode nomor )-.
1;' Et#.&.-# >a Maae
).@aktor reproduksi+ nuliparitas, menar!he pada umur muda, menopause pada umur lebih
tua, dan kehamilan pertama pada umur tua,tidak menikah , tidak menyusui
2.enggunaan hormon+ .ormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker
payudara.
4.enyakit &ibrokistik+ ada "anita dengan adenosis, &ibroadenoma, dan &ibrosis, tidak
ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara. ada hiperplasis dan papiloma, risiko
sedikit meningkat ),5 sampai 2 kali. Sedangkan pada hiperplasia atipik, risiko meningkat
hingga 5 kali.
'.>besitas+ Terdapat hubungan yang positi& antara berat badan dan bentuk tubuh dengan
kanker payudara pada "anita pas!a menopause.
5.;onsumsi lemak+ ;onsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu &aktor risiko terjadinya
kanker payudara.
*.Radiasi+ :ksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan
terjadinya risiko kanker payudara.
-.Ri"ayat keluarga dan &aktor genetik+ Ri"ayat keluarga merupakan komponen yang
penting dalam ri"ayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.
Apabila terdapat %R9A ), yaitu suatu gen kerentanan terhadap kanker payudara,
0.@aktor 6enetik + beberapa gen yang bersi&at onkogen dan gen yang bersi&at mensupresi
tumor.6en pensupresi tumor yang berperan penting dalam pembentukan kanker payudara
diantaranya adalah gen %R9A) dan gen %R9A2.
<.Sering terkena radiasi # %isa dari sering melakukan pemeriksaan kesehatan dengan
menggunakan alat A-ray $
)(.Stress
1;3 E5#!e#.&.-# >a Maae
Insiden kanker payudara sangat ber3ariasi di seluruh dunia, yang lebih rendah di negara-
negara berkembang dan terbesar di lebih-negara maju. 8alam dua belas "ilayah dunia,
tingkat kejadian tahunan usia-standar per )((.((( perempuan adalah sebagai berikut+ di Asia
Timur, )0B Selatan Asia Tengah, 22B Sub-Sahara A&rika, 22B Selatan-Asia Timur, 2*B A&rika
5tara dan %arat asia, 20B Selatan dan Amerika Tengah, '2B :ropa Timur, '<B :ropa Selatan,
5*B :ropa 5tara, -4B >seania, -'B :ropa %arat, -0, dan di Amerika 5tara, <(.
8i Indonesia berdasarkan Pathological Based Registration kanker payudara mempunyai
insidens relati& )),5C. 8iperkirakan di Indonesia mempunyai insidens minimal 2(.((( kasus
baru pertahunB dengan kenyataan bah"a lebih dari 5(C kasus masih berada dalam stadium
lanjut. Indonesia menyatakan bah"a urutan lima besar kanker adalah kanker leher rahim,
kanker payudara, kelenjar getah bening, kulit dan kanker naso&aring .;anker payudara
merupakan kanker dengan insidens tertinggi /o.2 di Indonesia dan terdapat ke!enderungan
dari tahun ke tahun insidens ini meningkat, seperti halnya di negara barat #rotokol araboi,
2((4$. 8i Asia, insidens berdasarkan Age Standardi?ed Ratio #ASR$ masih rendah di
kebanyakkan negara "alaupun angka men!akupi lebih dari 5( per )(( ((( penduduk #"orld
standardi?ed rate$ di Manila, hilippines dan South ;ara!hi, akistan. #%ray, 2(('$
8i Inggris '5.((( kasus didiagnosis dan )2.5(( kematian per tahun. *(C kasus yang diobati
dengan tamo1i&en, obat ini menjadi tidak e&ekti& di 45C. 8i Ameri!a kanker payudara adalah
kanker paling umum di kalangan "anita, ke!uali kanker kulit :stimasi Ameri!an 9an!er
So!iety terbaru untuk kanker payudara di AmerikaSerikat adalah untuk 2()2+
Terdapat 22*.0-( kasus baru kanker payudara in3asi& didiagnosis pada "anita.
Terdapat *4.4(( kasus baru karsinoma in situ #9IS$ akan didiagnosis #9IS adalah
nonin3asi3e dan adalah bentuk a"al kanker payudara$
Tentang 4<.5)( "anita akan meninggal akibat kanker payudara
#Ameri!an 9an!er So!iety, 2()2$
Gbr. Insidensi Kanker Payudara di Seluruh Dunia sumber (News Medical
2012)
1;/ K&a*#4#$a*# >a Maae
K&a*#4#$a*# 7e%!a*a%$a,:
A; TNM
o Tumor primer #T$
o T1 + Tumor primer tidak dapat ditentukan
o To + Tidak terbukti adanya tumor primer
o Tis + ;anker in situ, paget dis pada papila tanpa teraba tumor
o T) + Tumor D 2 !m
o T)a+ Tumor D (,5 !m
o T)b+ Tumor (,5 E ) !m
o T)! + Tumor ) E 2 !m
o T2 + Tumor 2 E 5 !m
o T4 + Tumor diatas 5 !m
o T' + Tumor tanpa memandang ukuran, penyebaran langsung ke dinding thora1
atau kulit.
T'a + Melekat pada dinding dada
T'b + :dema kulit, ulkus, peau dForange, satelit
T'! + T'a dan T'b
T'd + Mastitis karsinomatosis
o /odus lim&e regional #/$
o /1 + embesaran kelenjar regional tidak dapat ditentukan
o /( + Tidak teraba kelenjar a1ila
o /) + Teraba pembesaran kelenjar a1ila homolateral yang tidak melekat.
o /2 + Teraba pembesaran kelenjar a1ila homolateral yang melekat satu sama lain
atau melekat pada jaringan sekitarnya.
o /4 + Terdapat kelenjar mamaria interna homolateral
/4a + Metastasis ke kgb in&rakla3ikular ipsilateral.
/4b + Metastasis ke kgb mamaria interna dan kgb aksila.
/4! + Metastasis ke kgb suprakla3ikula.
o Metastase jauh #M$
o M1 + Metastase jauh tidak dapat ditemukan
o M( + Tidak ada metastase jauh
o M) + Terdapat metastase jauh, termasuk kelenjar subkla3ikula
#Ameri!an 9an!er So!iety, 2()2$
B; STADIUM KANKER PAYUDARA
). Stadium I + tumor kurang dari 2 !m, tidak ada lim&onodus terkena #G/$ atau
penyebaran luas.
2. Stadium IIa + tumor kurang dari 5 !m, tanpa keterlibatan G/, tidak ada penyebaran
jauh. Tumor kurang dari 2 !m dengan keterlibatan G/
4. Stadium IIb + tumor kurang dari 5 !m, dengan keterlibatan G/. Tumor lebih besar dari
5 !m tanpa keterlibatan G/
'. Stadium IIIa + tumor lebih besar dari 5 !m, dengan keterlibatan G/. semua tumor
dengan G/ terkena, tidak ada penyebaran jauh
5. Stadium IIIb + semua tumor dengan penyebaran langsung ke dinding dada atau kulit
semua tumor dengan edema pada tangan atau keterlibatan G/ suprakla3ikular.
*. Stadium IH + semua tumor dengan metastasis jauh
>; @#*t.5at.&.-#
%erdasarkan =.> .istologi!al 9lassi&i!ation o& breast tumor, kanker payudara
diklasi&ikasikan sebagai berikut+
)./on in3asi3e !ar!inomaa$8u!tal !ar!inoma in situ
a$ 8u!tal !ar!inoma in situ
Ductal carcinoma in situ, juga disebut intraductal cancer, merujuk pada sel
kanker yang telah terbentuk dalam saluran dan belum menyebar. Saluran menjadi
tersumbat dan membesar seiring bertambahnya sel kanker di dalamnya. ;alsium
!enderung terkumpul dalam saluran yang tersumbat dan terlihat dalam mamogra&i
sebagai kalsi&ikasi terkluster atau tak beraturan #clustered or irregular
calcifications$ atau disebut kalsi&ikasi mikro #microcalcifications$ pada hasil
mammogram seorang "anita tanpa gejala kanker.
89IS dapat menyebabkan keluarnya !airan puting atau mun!ulnya massa
yang se!ara jelas terlihat atau dirasakan, dan terlihat pada mammogra&i. 89IS
kadang ditemukan dengan tidak sengaja saat dokter melakukan biopsy tumor
jinak. Sekitar 2(C-4(C kejadian kanker payudara ditemukan saat dilakukan
mamogra&i. Iika diabaikan dan tidak ditangani, 89IS dapat menjadi kanker
in3asi& dengan potensi penyebaran ke seluruh tubuh.
89IS mun!ul dengan dua tipe sel yang berbeda, dimana salah satu sel
!enderung lebih in3asi& dari tipe satunya. Tipe pertama, dengan perkembangan
lebih lambat, terlihat lebih ke!il dibandingkan sel normal. Sel ini disebut solid
!a!illar" atau cri#iform. Tipe kedua, disebut comedeonecrosis, sering bersi&at
progresi& di a"al perkembangannya, terlihat sebagai sel yang lebih besar dengan
bentuk tak beraturan.

A B
6ambar 8u!tal 9ar!inoma in situ #A$ dan Sel-sel kanker menyebar keluar dari du!tus, mengin3asi
jaringan sekitar dalam mammae #B$
b$ Gobular !ar!inoma in situ
Meskipun sebenarnya ini bukan kanker, tetapi G9IS kadang digolongkan sebagai
tipe kanker payudara non-in3asi&. %ermula dari kelenjar yang memproduksi air
susu, tetapi tidak berkembang mele"ati dinding lobulus. Menga!u pada /ational
9an!er Institute, Amerika Serikat, seorang "anita dengan G9IS memiliki peluang
25C mun!ulnya kanker in3asi3e #lobular atau lebih umum sebagai in&iltrating
du!tal !ar!inoma$ sepanjang hidupnya.

Ga7a% 1;13 L.7u&a% ca%c#,.a #, *#tu
). In3asi3e !ar!inoma
a) Paget$s disease dari papilla mammae
Paget$s disease dari papilla mammae pertama kali dikemukakan pada tahun )<-'.
Seringnya mun!ul sebagai erupsi eksim kronik dari papilla mammae, dapat berupa
lesi bertangkai, ulserasi, atau halus. Paget%s disease biasanya berhubungan dengan
89IS #Ductal &arcinoma in situ$ yang luas dan mungkin berhubungan dengan
kanker in3asi&. %iopsi papilla mammae akan menunjukkan suatu populasi sel yang
identik #gambaran atau perubahan pagetoid$. atognomonis dari kanker ini adalah
terdapatnya sel besar pu!at dan ber3akuola #Paget%s cells$ dalam deretan epitel.
Terapi pembedahan untuk Paget%s disease meliputi lum!ectom", mastectom", atau
modified radical mastectom", tergantung penyebaran tumor dan adanya kanker
in3asi&.
b$ In3asi3e du!tal !ar!inoma
a. 'denocarcinoma with !roducti(e fi#rosis (scirrhous sim!le) N*+) #0(C$
;anker ini ditemukan sekitar 0(C dari kanker payudara dan pada *(C kasus
kanker ini mengadakan metastasis #baik mikro maupun makroskopik$ ke ;6%
aksila. ;anker ini biasanya terdapat pada "anita perimenopause or
postmenopause dekade kelima sampai keenam, sebagai massa soliter dan keras.
%atasnya kurang tegas dan pada potongan meilntang, tampak permukaannya
membentuk kon&igurasi bintang di bagian tengah dengan garis ber"arna putih
kapur atau kuning menyebar ke sekeliling jaringan payudara. Sel-sel kanker sering
berkumpul dalam kelompok ke!il, dengan gambaran histologi yang ber3ariasi.
b. Medullar" carcinoma #'C$
Medullar" carcinoma adalah tipe khusus dari kanker payudara, berkisar 'C dari
seluruh kanker payudara yang in3asi& dan merupakan kanker payudara herediter
yang berhubungan dengan %R9A-). eningkatan ukuran yang !epat dapat terjadi
sekunder terhadap nekrosis dan perdarahan. 2(C kasus ditemukan bilateral.
;arakterisitik mikroskopik dari medullar" carcinoma berupa #)$ in&iltrat
lim&oretikular yang padat terutama terdiri dari sel lim&osit dan plasmaB #2$ inti
pleomor&ik besar yang berdi&erensiasi buruk dan mitosis akti&B #4$ pola
pertumbuhan seperti rantai, dengan minimal atau tidak ada di&erensiasi duktus
atau al3eolar. Sekitar 5(C kanker ini berhubungan dengan 89IS dengan
karakteristik terdapatnya kanker peri&er, dan kurang dari )(C menunjukkan
reseptor hormon. =anita dengan kanker ini mempunyai ,-"ear sur(i(al rate yang
lebih baik dibandingkan /ST atau in(asi(e lo#ular carcinoma.
c. Mucinous (colloid) carcinoma #2C$
Mucinous carcinoma #colloid carcinoma$, merupakan tipe khusus lain dari kanker
payudara, sekitar 2C dari semua kanker payudara yang in3asi&, biasanya mun!ul
sebagai massa tumor yang besar dan ditemukan pada "anita yang lebih tua.
;arena komponen musinnya, sel-sel kanker ini dapat tidak terlihat pada
pemeriksaan mikroskopik.
d. Pa!illar" carcinoma #2C$
Pa!illar" carcinoma merupakan tipe khusus dari kanker payudara sekitar 2C dari
semua kanker payudara yang in3asi&. %iasanya ditemukan pada "anita dekade
ketujuh dan sering menyerang "anita non kulit putih. 5kurannya ke!il dan jarang
men!apai diameter 4 !m. M!8i3itt dan ka"an-ka"an menunjukkan &rekuensi
metastasis ke ;6% aksila yang rendah dan 5- and )(-year sur3i3al rate mirip
mucinous dan tu#ular carcinoma.
e. +u#ular carcinoma #2C$
+u#ular carcinoma merupakan tipe khusus lain dari kanker payudara sekitar 2C
dari semua kanker payudara yang in3asi&. %iasanya ditemukan pada "anita
perimenopause dan pada periode a"al menopause. .ong-term sur(i(al mendekati
)((C.
II. /n(asi(e lo#ular carcinoma #)(C$
/n(asi(e lo#ular carcinoma sekitar )(C dari kanker payudara. 6ambaran
histopatologi meliputi sel-sel ke!il dengan inti yang bulat, nu!leoli tidak jelas, dan
sedikit sitoplasma. e"arnaan khusus dapat mengkon&irmasi adanya musin dalam
sitoplasma, yang dapat menggantikan inti #signet-ring cell carcinoma$. Seringnya
multi&okal, multisentrik, dan bilateral. ;arena pertumbuhannya yang tersembunyi
sehingga sulit untuk dideteksi.
(*um#er 0ilang 2001)
III. ;anker yang jarang #adenoid c"stic s2uamous cell a!ocrine$
Tabel ).2. 8istribusi lokasi tumor menurut histologisnya pada semua pasien
)
L.cat#., L.7u&a% =A? Ducta& =A? >.7#,at#., =A?
/ipple 2.2 ).- ).<
9entral *.( 5.4 *.)
5pper inner -.4 <.2 0.4
Go"er inner 4.0 '.- 4.<
5pper outer 4-.( 4*.< 4-.)
Go"er outer 5.0 *.' 5.-
A1illary tail (.0 (.0 (.*
>3erlappingJ )0.* )0.2 )<.<
/>S #not other"ise spe!i&ied$ )0.* )*.0 )*.5
1;2 Pat.4#*#.&.-#
Menurut Syl3ia A. ri!e #2((*$ penyebab kanker payudara belum dapatditentukan namun terdapat
beberapa &aktor risiko yang telah ditetapkan,keduanya adalah lingkungan dan genetik. @aktor-&aktor yang
berkaitan denganpeningkatan risiko kanker payudara adalah tempat tinggal di negaraberkembang bagian
barat, keadaan sosioekonomi yang rendah, ras, ri"ayatpenyakit payudara proli&erati&, a"itan dini
menarke, terlambatnya kelahirananak pertama, menopouse yang terlambat, keadaan nulipara, terapi
hormoneksogen, terpajan radiasi, dan &aktor-&aktor makanan #obesitas dan asupanalkohol yang
tinggi$.9ar!inoma mammae berasal dari jaringan epitel dan paling seringterjadi pada sistem duktal,
mula K mula terjadi hiperplasia sel K sel denganperkembangan sel K sel atipik. Sel - sel ini akan berlanjut
menjadi !arsinomainsitu dan mengin3asi stroma. 9arsinoma membutuhkan "aktu - tahun
untukbertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang !ukup besar untukdapat diraba # kira K kira
berdiameter ) !m$. ada ukuran itu kira K kiraseperempat dari !arsinoma mammae telah bermetastasis.
9arsinomamammae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnyadan juga melalui
saluran lim&e dan aliran darah
( Price *"l(ia 3ilson .orrairee2004)
1;8 Ma,#4e*ta*# K&#,#*
Ma,#4e*ta*# Ka,$e% Pa1u!a%a
Mani&estasi klinis yang menandakan adanya serangan kanker yang umum dapat dilihat
dan dirasakan +
Mun!ul benjolan di payudara yang permanen, terdapat perubahan bentuk
dan ukuran payudara, benjolan di sekitar aksila. benjolan pada payudara yang dapat
diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak
beraturan. Timbul benjolan ke!il diba"ah aksila.
;elainan kulit berupa ruam pada kulit di sekitar payudara, areola atau
puting terlihat bersisik, memerah, dan bengkak diakibatkan karena proses in&lamasi.
%entuk, ukuran atau berat salah satu payudara berubah.
6ejala yang berjauhan dari payudara seperti nyeri tulang, berat badan yang
menurun, sesak na&as, nyeri kepala, muntah dapat merupakan petunjuk adanya metastase.
ayudara memerah dan membengkak
;eluar darah, nanah, atau !airan en!er dari nipple payudara.
;ulit payudara mengerut seperti kulit jeruk #!eau d$orange$
%entuk atau arah nipple berubah, misalnya puting susu tertekan ke dalam
#retraksi$.
( *"l(ia 200,)
Massa tumor
Sebagian besar bermani&estasi sebagai massa payudara yang tidak nyeri. Sering kali
ditemukan se!ara tidak sengaja. Gokasi bisa di kuadran mana saja dengan konsistensi agak
keras, batas tidak tegas, permukaan tidak li!in, mobilitas kurang.
erubahan kulit
a. Tanda lesung,!a"ak + ketika tumor mengenai ligamen glandula mammae, ligamen
tersebut memendek hingga kulit setempat menjadi !ekung disebut Ltanda ce5ung$6
b. erubahan kulit jeruk #!eau d$orange$ + ketika 3asa lim&atik subkutis tersumbat sel
kanker, hambatan drainase lim&e menyebabkan udem kulit, &olikel rambut tenggelam ke
ba"ah tampak sebagai tanda kulit jeruk.
!. /odul satelit kulit + ketika sel kanker didalam 3asa lim&atik subkutis masing-masing
membentuk nodul metastasis, disekitar lesi primer dapat mun!ul banyak nodul tersebar,
se!ara klinis disebut tanda satelit.
d. In3asi, ulserasi kulit + ketika tumor mengin3asi kulit, terlihat tanda ber"arna kemerahan
atau gelap. Gokasi dapat berubah menjadi iskemik, ulserasi membentuk bunga terbalik.
e. erubahan in&lamatorik + tampil sebagai keseluruhan kulit mammae ber"arna merah
bengkak,mirip peradangan, dapat disebut juga tanda !eradanganM. Tipe ini sering pada
kanker mammae "aktu hamil atau laktasi. (De 7ong 200,)
erubahan papilla mammae
a. Retraksi,distorsi papilla mammae + umumnya akibat tumor mengin3asi jaringan sub
papilar.
b. Sekret papilar + sering karna karsinoma dalam duktus besar atau tumor mengenai duktus
besar.
!. erubahan eksematoid + merupakan mani&estasi spesi&ik #paget$ klinis tampak aerola,
papilla mammae tererosi, berkusta, sekret, deskuamasi sangat mirip eksim.
(De 8ong 200,)
Pe%$e7a,-a, Ka,$e% Me,u%ut Sta!#u
a6 *tadium / (*tadium Dini)
%esarnya tumor tidak lebih dari 2-2,25 !m, dan tidak terdapat penyebaran #metastase$ pada
kelenjar getah bening ketiak. ada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan se!ara
sempurna adalah -( C. 5ntuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain,
harus diperiksa di laboratorium. #Ienni&er, 2())$
#6 *tadium //
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 !m dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah
bening di ketiak. ada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 4(-'( C
tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. ada stadium I dan II biasanya dilakukan
operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan
setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang
tertinggal.
c6 *tadium ///
Tumor sudah !ukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan
untuk sembuh tinggal sedikit. engobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. %iasanya
pengobatan hanya dilakukan radiasi dan kemoterapi #pemberian obat yang dapat
membunuh sel kanker$. ;adang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian
payudara yang sudah parah. 5saha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan sel
kanker dalam tubuh serta untuk meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin.
#Ienni&er, 2())$
d6 *tadium /9
Sudah mengalami metastase jauh, seperti pada paru, tulang, hati ataupun otak.
1;B D#a-,.*#*
1; T#,!a$a, SADARI
- Me&#hat Pe%u7aha, D# @a!a5a, >e%#,;
Gihat pada !ermin , bentuk dan keseimbangan bentuk payudara #simetris atau
tidak$. 9ara melakukan +
Tahap )
Melihat perubahan bentuk dan besarnya payudar, perubahan putting susu, serta kulit
payudara di depan ka!a. Sambil berdiri tegak depan !ermin, posisi kedua lengan lurus
ke ba"ah disamping badan.
Tahap 2
eriksapayudara dengan tangan diangkat di atas kepala.8engan maksud untuk melihat
retraksi kulit atau perlekatan tumor terhadap otot atau &as!ia diba"ahnya.
Tahap 4
%erdiri tegak di depan !ermin dengan tangan disamping kanan dan kiri. Miringkan
badan ke kanan dan kiri untuk melihat perubahan pada payudara.
Tahap '
Menegangkan otot-otot bagian dada dengan berka!ak pinggang, tangan menekan
pinggul dimaksudkan untuk menegangkan otot di daerah a1illa.
- Me&#hat Pe%u7aha, Be,tu$ Pa1u!a%a De,-a, Be%7a%#,-;
Tahap ). ersiapan
8imulai dari payudara kanan.%aring menghadap ke kiri dengan membengkokkan
kedua lutut. Getakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di ba"ah bahu
sebelah kanan untuk menaikan bagian yang akan diperiksa. ;emudian letakkan
tangan kanan di ba"ah kepala.6unakan tangan kiri untuk memeriksa payudara
kanan .6unakan telapak jari-jari untuk memeriksa sembarang benjolan atau
penebalan.eriksa payudara dengan menggunakan 9ertical *tri! dan &ircular.
Tahap 2. emeriksaan ayudara dengan 9ertical *tri!
Memeriksa seluruh bagian payudara dengan !ara 3erti!al, dari tulang selangka di
bagian atas ke bra-line di bagian ba"ah, dan garis tengah antara kedua payudara ke
garis tengah bagian ketiak. 6unakan tangan kiri untuk menga"ali pijatan pada ketiak.
;emudian putar dan tekan kuat untuk merasakan benjolan. 6erakkan tangan
perlahan-lahan ke ba"ah bra line dengan putaran ringan dan tekan kuat di setiap
tempat. 8i bagian ba"ah bra line, bergerak kurang lebih 2 !m kekiri dan terus ke arah
atas menuju tulang selangka dengan memutar dan menekan. %ergeraklah ke atas dan
ke ba"ah mengikuti pijatan dan meliputi seluruh bagian yang ditunjuk.
Tahap 4. emeriksaan ayudara dengan 9ara Memutar.
%era"al dari bagian atas payudara buat putaran yang besar.%ergerak sekeliling
payudaradengan memperhatikan benjolan yang luar biasa.%uat sekurang-kurangnya
tiga putaran ke!il sampai ke puting payudara.Gakukan sebanyak 2 kali.Sekali dengan
tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat.
Tahap '. emeriksaan 9airan 8i uting ayudara #nipple dis!harge$
Menggunakan kedua tangan, kemudian tekan payudara untuk melihat adanya !airan
abnormal dari puting payudara.
Tahap 5. Memeriksa ;etiak
meraba ada benjolan abnormal atau tidak.
2. Pee%#$*aa, $&#,#*
A; A,a,e*#*
- ;eluhan utama penderita + adanya benjolan pada payudara, rasa nyeri , kelur
!airan dari puting susu #nipple dis!harge$, retraksi papilla, eksema disekitar
areola, keluhan kulit berupa dimpling, 3enektasi, ulserasi, atau ada peude orange.
- Adanya keluhan pasien di organ Eorgan lain yang berhubungan dengan metastasis,
seperti adanya batuk , sesak, rasa penuh di ulu hati, nyeri tulang atau sakit kepala
hebat.
B; Pee%#$*aa, 4#*#$
Teknik pemeriksaan
). osisi tegak #duduk$
Gengan pasien jatuh bebas disamping tubuh , pada inspeksi dilihat simetri
payudara kanan dan kiri , perubahan kulit berupa peude orange , kemerahan,
dimpling, edema dan ulserasi.
2. osisi berbaring
%ahu atau punggung diganjal bantal, palpasi dilakukan dengan mempergunakan
&alang distal dan &alang medial jari II,III,IH yang dikerjakan se!ara sistematis
mulai dari !ranial setingga iga kedua sampai kesentral #sentri&ungal$ berakhir
didaerah papil . lalu dilakukan pemeriksaan papil , dengan !ara menekan daerah
lokalisasi tumor didapatkan ' kuadran #medial atas, medial ba"ah, lateral ats,
lateral ba"ah$ , juga memperhatikan bentuk dan batas tumor.
4. emeriksaan kelenjar getah bening
a. Aksila
8ilakukan dalam posisiduduk , diaderah &ossa aksila , pada perabaan
ditentukan ukuran, konsistensi ,jumlah, ter&iksasi satu smaa lain atau ke
jaringan sekitar
b. Supra dan in&rakla3i!ula , serta leher utama, bagian ba"ah dipalpasi dengan
!ermat.
/; Pee%#$*aa, 5e,u,<a,-
Ada beberapa pemeriksaan penunjang. /amun se!ara umum terbagi dua yaitu non-
in3asi& dan in3asi&.
a; N.,-#,6a*#4
). Mammogra&i
8engan menggunakan tehnik dosis rendah (,) rad per studi dibandingkan dengan &oto
thoraks yang hanya menggunakan (,(25 rad per studi
)'
. %erdasarkan hasil obser3asi,
"alapun diberikan jauh lebih besar namun, tidak ada laporan kasus yang
menunjukkan bah"a terjadi kanker payudara yang diakibatkan karena terpapar oleh
radiasi dari mamogra&i.
Teradapat indikasi untuk mamogra&i baik skirining ataupun diagnosis. asien dengan
tumor atau area yang asimetris, /8, retraksi kulit atau adenopati aksila harus
die3aluasi dengan mammogra&i. Studi ini tidak terlalu berguna pada remaja
diakibatkan karena densitas payudara tapi diindikasikan jika diduga terjadi proses
keganasan. @alse-negati3e rate Nberkisar antar )(-)5C. 5ntuk itu dokter harus
bersungguh-sungguh ketika melakukan pemeriksaan &isik.
2. 5ltrasound
5ltrasound telah digunakan sejak a"al 5(-an. Alat tersebut sangat berguna dan akurat
dalam menge3aluasi densitas payudara dan dalam membedakan antara kista dengan
massa padat. /amun, untuk massa yang lebih ke!il antara 5-)( mmtidak dapat
di3isualisasi dan massa pada jaringan lemak payudara sulit die3aluasi.
;euntungannya adalah tidak ada radiasi dan tidak nyeri.
)4
4. 9omputed Tomography dan Magneti! Resonann!e Imaging S!ans
enggunaan 9T dan MRI untuk s!anning untuk menge3aluasi kelainan payudara
sekarang sudah mulai diselidiki. Tehnik ini mengambil peran dalam menge3aluasi
aksila, mediastinum dan area suprakla3ikula untuk adenopati dan membantu dalam
melakukan staging pada proses keganasan.
ublikasi terkini menyatakan bah"a MRI dapat mengidenti&ikasi se!ara tepat antara
tumor primer atau residual dan se!ara akurat memprediksi ekstensi penyakit pada
pasien dengan diagnosis kanker payudara.
)0
7; I,6a*#4
). Sitologi Aspirasi
Sitologi aspirasi dilakukan menggunakan jarum halus #ukurang 2( atau yag lebih
ke!il$ dengan spuit untuk mengaspirasi sel pada area yang di!urigai, lalu dismear di
atas slide dan di&iksasi segera dan di"arnai untuk e3aluasi sitologi. Iika spe!imen
diambil se!ara tepat, prosedur ini sangat akurat. /amun, pemeriksaan ini tidak dapat
untuk memeriksa gambaran histopatologi jaringan sebab pemeriksaan ini tidak
mampu mengambil struktur jaringan sekitarnya. Tehnik stereotaktik untuk sampling
lesi nonpalpable sudah menjadi hal umum di Amerika Serikat.
;elemahan tehnik ini adalah ketidakmampuan untuk menentukan se!ara akurat
reseptor esterogen dan progesteron pada spe!imen yag sangat ke!il. 5ntuk
mengetahui reseptor menggunakan tehnik ini sudah dikembangkan namun masih
belum merata keberadaannya di laboratorium patologi anatomi
2. 9ore /eedle %iopsy #9/%$
%iopsi jarum menggunakan jarum bor yang besar sering dilakukan. .al tersebut lebih
in3asi3e dibandingkan dengan aspirasi jarun. 9/% lebih akurat dan bisa digunakan
untuk menentukan reseptor esterogen dan progesteron serta bisa dilakukan untuk
memeriksa gambaran histopatologi. %iopsi ini bisa dilakukan se!ara stereotaktik atau
dengan bantuan ultrasound.
4. %iopsi
- %iopsi :ksisi
Istilah biopsi eksisi merujuk pada istilah yang berarti biopsi dengan mengangkat
seluruh masa yang terlihat dan biasanya dengan sedikit batas jaringan yang sehat. .al
tersebut perlu diren!anakan se!ara hati-hati dan !uriga lesinya bersi&at ganas. Se!ara
umum, lebih disukai sikumsareolar atau insisi !ur3ilinear sepanjang garis Ganger.
;ebanyakan biopsi bisa dilakukan dengan lokal anastesi. /amun, demi kenyamanan
pasien biasa dilakukan dengan sedasi intra3ena. otong beku biasa dilakukan dan
bisa disimpan untuk tes reseptor esterogen dan progesterone.
- %iopsi Insisi
5ntuk lesi yang besar dan sulit utuk dilakukan biopsy eksisi biasanya dilakukan
biopsy insisi dengan hanya mengambil sedikit jaringan. .al ini bisa dilakukan dalam
anastesi lo!al dan !ukup nyaman pada pasien poli.
- /eedle-6uided %iopsy #/6%$
Skrinning mammogra&i bisa digunakan untuk melihat lesi yang men!urigakan
sebelum mun!ul se!ara klinis. 8an haltersebut bisa dijadikan patokan dalam
melakukan biopsy jarum dengan bantuan mammogra&i. Tehnik ini dilakukan atas
dasar prinsip menghilangkan lesi se!ara presisi tanpa mengorbankan jaringan sehat
sekitarnya.
- 5ltrasound-6uided %iopsy #56%$
5ntuk lesi yang tidak teraba namun, terlihat gambarannya melalui ultrasound. %isa
dilakukan biopsy dengan bantuan ultrasound. 56% dilakukan dengan pasien pada
posisi supine, dan payudara dis!an menggunakan transdu!er. Galu kulitnya ditandai
dengan pensilB lalu dilakukan biopsy se!ara standard. Aspirasi kista juga bisa
dilakukan dengan bantuan ultrasound
)4
- /ipple 8is!harge Smear #/8S$
Setelah menekan daerah putting maka akan keluar !airan. 9airan yag keluar bisa
diusap pada gelas ka!a di&iksasi dan dilihat untuk die3aluasi se!ara sitologi.
8ilaporkan, sitologi dari /8S memiliki hasil negati3e palsu sebesar )0C dan positi&
palsu sebesar 2,5C jadi dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam
menginterpretasi hasil tersebut.
- /ipple %iopsy
erubahan epithelium dari putting sering terkait dengan gatal atau nipple dis!harge
biasa diperbolehkan untuk dilakukan biopsi puting. Sebuah potongan nipple atau
areola !omple1 bisa dieksisi dalam lo!al anstesia dengan tepi yang minimal.
(De 7ong 200,)
1;( Pe,ata$*a,aa,
). engobatan pada stadium dini akan memberi harapan kesembuhan dan harapan hidup
yang baik. %aker #I..opkins$, )<--, mengatakan harapan hidup 5 dan )( tahun untuk
stadium ) adalah <( C dn 0( C , stadium 2 adalah -( dan 5( C.
2. Ienis-jenis pengobatan
ada stadium I, II, III a"al #stadium operabel$ , si&at pengobatan adalah kurati&.
Semakin dini semakin ntinggi kurasinya . engobatan pada stadium I, II, II a adalah
operasi primer, terapi lainnya hanya bersi&at aju3ant . 5ntuk stadium I,II pengobatan
adalah bradikal mastektomi atau modi&ied radikal mastektomi , dengan atau tanpa
radiasi dan sitostatika aju3ant. %erdasarkan proto!ol di RS9M,@;5I, diberikan terapi
radiasi pas!a operasi radikal mastektomi atau modi&ied radikal mastektomi ,
tergantung dari kondisi kelenjar getah bening aksila. Iika kelenjar getah bening aksila
mengandung metastase maka diberikan terapi radiasi adju3ant dan sitostatika aju3ant .
Iika kelenjar getah bening aksila tidak mengandung metastase, maka terapi radiasi
dan sitostatika aju3ant tidak diberikan. Stadium IIIa, adalah simple mastektomi
dengan radiasi dengan sitostatika aju3ant.
Stadium IIIb dan IH, si&at pengobatannya adalah paliasi, yaitu terutama untuk
mengurangi penderitaan penderita dan memperbaiki kualitas hidup.
5ntuk stadium III% atau yang dinamakan lo!ally ad3an!ed pengobatan utama adlaah
radiasi dan dapat diikuti oleh modalitas lain yaitu hormonal terapi dan sitostatika
#khemoterapi$.
Stadium IH pengobatan yang primer adalah yang bersi&at sistemik yaitu hormonal dan
khemoterapi. Radiasi terkadanag diperlukan untuk paliasi pada daerah-daerah tulang
"eight bearing yang mengandung metastase atau pada tumor bed yang berdarah
di&use dan berbau yang mengganngu sekitarnya.
erlu dikemukakan disini suatu metoda pengobatan kanker payudara stadium dini
yang dikembangkan di luar negeri dan mulai diperkenalkan di Indonesia , yaitu %reast
!onser3ing Treatment. 9ara ini yaitu hanya dengan mengangkat tumor #tumorektomi
atau segmentektomi atau k"adrantektomi$ dan diseksi aksila dan diikuti dengan
radiasi kurati&.
.anya dikerjakan untuk stadium I atau II # 4!m, unutk yang lebih besar belum
dikerjakan dan mempunyai prognosa yang lebih jelek dari terapi radikal$. >leh karena
itu penerapan !ara ini memerlukan pertimbangan yang lebih jauh, antara lain +
). enentuan stadium harus betul-betul akurat .
2. Tersedianya &asilitas terapi radiasi yang !ukup, karena pada breast !onser3ing
treatrment ini antara operasinya dan radiasi merupakan satu kesatuan
4. endidikan masyarakat,penderita yang baik dan mau !ontrol se!ara teratur
'. 8an teknik di seksi aksila benar-benra dikerjakan dengan baik. 8iseksi aksila
disni dikerjakanlebih sulit, karena otot-otot pe!toral tetap intake dan jaringan
payudara sendiri masih ada yang menghambat pembukaan lapangan operasi aksila
dengan baik.
.ormonal terapi
). 8ari pemberian terapi hormonal ini adlaah kenyataan bah"Oa 4(-'(C kanker
payudara adalah hormone dependen. Terapi ini semakin berkembang dengan
ditemukannya estrogen dan progesterone reseptor. ada kanker payudara dengan
estrogen reseptor dan progesterone reseptor yang positi& respons terapi hormonal
sampai -- C
2. .ormonal terapi merupakan terapi utama pada stadium 5H disamping khemoterapi ,
karena kedua-duanya merupakan terapi sistemik
4. 8ibedakan 4 golongan penderita menurut status menstruasi , yaitu +
- re menopause
- )-5 tahun menopause
- ost menopause
5ntuk premonopouse terapi hormonal berupa terapi ablasi yaitu bilateral oopharek
tomi.
5ntuk post menopause terapi hormonal berupa pemberian obat anti estrogen
5ntuk )-5 tahun menopause, jenis terapi hormonal tergantung dari akti3itas e&ek
estrogen. :&ek estrogen positi& dilakukan terapi ablasi, e&ek estrogen negati3e
dilakukan pemberian obat-obatan anti estrogen.
Ienis terapi hormonal
- >bat antiestrogen
Tamoksi&en. Merupakan penyekat reseptor estrogen, mekanisme utamanya adalah
berikatan dengan reseptor estrogen se!ara kompetiti&, menyekat transmisi
in&ormasi ke dalam sel tumor sehingga bere&ek terapi. :&ek samping thrombosis
3ena dalam, karsinoma endometrium dan lain-lain
- Inhibitor Aromatase
>bat inhibitor aromatase menghambat kerja en?im aromatase, sehingga
mengahmbat atau mengurangi perubahan androgen menjadi estrogen. Ienis
inhibitor de"asa ini yang diapkai adalah generasi ketiga, meliputi golongan
nonsteroid anastro?ol, letro?ol, dan golongan steroid eksemestan. :&ek
sampingnya berupa osteolisis.
- >bat sejeis G.-R. #Guteini?ing hormpne- releasing hormone$.
>bat yang diapaki de"asa ini adalah goserelin, e&eknya menghambat sekresi
gonadotropin, mengahmabt &ungsi o3arium se!ara keseluruhan, sehingga kadar
estradiol serum menurun
- >bat sejenis rogesteron
Yang sering digunakan di klinis adalah Medroksiprogesteron asetat #MA$ dan
megosterol asetat # MA$. Mekanisme obat ini adlaah melalui umpan balik
hormone progestin menyebabkan inhibisi aksis hipotalamus-hipo&isis-adrenal,
androgen menurun , hingga mengurangi sumber perubahan ,enjadi estrogen
dengan hasil turunnya kadar estrogen
;hemoterapi
Terapi ini bersi&at sistemik, bekerja pada tingkat sel. Terutama diberikan pada kanker
payudara yang sudah lanjut, bersi&at paliati&, tapi dapat pula diberikan pada kanker payudara
yang sudah dilakukan operasi mastektomiD bersi&at terapi aju3ant. %iasanya diberikan terapi
kombinasi 9M@ # 9+ 9y!lophosphamidePendo1anB M + Methotre1ateB @+ @luoroura!il$
). ;emoterapi pra-operasi, terutama kemoterapi sistemik, bila perlu dapat dilakukan
kemoterapi intra-arterial
2. ;emoterapi adju3ant pas!a operasi + de"asa ini indikasi kemoterapi adju3ant pas!a
operati& relati3e luas, terhadap semua pasien karsinoma in3asi3e dengan diameter
terbesar tumor lebih besar atau sama dengan ) !m harus dipikirkan kemoterapi
adju3ant.
4. ;emoterapi terhadap kanker mammae stadium lanjut atau rekuren dan metastati!.
;emoteraapi adju3ant karsinoma mammae selain sebagian ke!il masih memakai
regimen 9M@, semakin banyak yang memakai kemoterapi kombinasi berbasis
golongan antrasiklin
Radioterapi
). Radioterapi murni kurati&, radioterapi murni terhadap kanker mammae terutama
digunakan untuk pasien dengan kontraindikasi atau menolak terapi
2. Radioterapi Adju3an. Menurut pengaturan "aktu radioterapi dapat dibagi menjadi
radioterapi praoperasi dan pas!a operasi. RAdioterapi pra operasi terutama untuk
pasien stadium lanjut lokalisasi, dapat membuat sebagian kanker mammae non
operabel menjadi operabel. Radioterapi pas!aoperasi adalah radioterapi seluruh
mammae pas!a operasi konser3asi mammae dan radioterapi adju3ant pas!a
mastektomi
4. Radioterapi aliati&, terutama untuk terapi paliati& kasus stadium lanjut dengan
rekurensi, metastasis
Terapi %iologis
>3erekspresi onkogen berperan penting dalam timbul dan berkembangnya tumor, antibody
mono!lonal yang dihasilkan melalui teknik transgenetik dapat menghambat perkembangan
tumorQ .erseptin ber&ek nyata terhadap karsinoma mammae dengan o3erekspresi gen !er%-2
#.:R-2$. .erseptin adalah suatu antibody mono!lonal hasil teknologi transgeni! yang ber&ek
antiprotein .:R 2 se!ara langsung
Sebelum meren!anakan terapi 9a Mammae, diagnosis klinis harus dipastikan dengan
pemeriksaan histopatologis dan metastasis terlebih dahulu. ;emudian dapat dilakukan
terapi dengan pilihan+
embedahan + Terdiri dari kurati& dan paliati&
Tindakan pertama yang harus dilakukan adalah pemeriksaan A untuk diagnosis
dengan sediaan beku. .asil pemeriksaan A dilakukan selama )5 menit, apabila
hasilnya tumor jinak maka selesaikan operasi, namun bila hasilnya tumor ganas
dilakukan bedah kurati&.
%edah kurati& yang dapat dilakukan +
Mastektomi radikal, mastektomi radikal yang diperluas, mastektomi yang
dimodi&ikasi.
%edah radikal dibagi menjadi+
%edah radikal menurut halsted, yaitu pengangkatan payudara dengan sebagian
besar kulir, M.e!toralis Major dan Minor, dan semua ;elenjar Aksila.
%edah radikal modi&ikasi atey, yaitu Muskulus dipertahankan
%edah ;onser3ati&, yaitu diseksi aksila, eksisi luas dan radioterapi
Tumor dikatakan o!era#le jika dengan bedah radikal, seluruh tumor dan penyebaran
kelenjar lim&e dapat diangkat.
%ila kemungkinan tersedia sarana penyinaran pas!abedah, terapi dapat dengan
mempertahankan payudara, yaitu dengan Gumpektomi, Segmentektomi, atau
kuadrantektomi. %ila dilakukan pengangkatan mammae, maka pertimbangkan
kemungkinan rekonstruksi mammae dengan implantasi prostesis atau !angkok &lap
muskulokutan atau kalau tidak bisa bisa dengan prostesis eksterna buatan dengan bra.
(De 7ong : 200,)
Simple mastektomi,mastektomi total yaitu prosedur yang mengangkat semua jaringan
payudara yang terkena tumor. Iika mastektomi ini dikombinasi dengan prosedur untuk
mengangkat lim&onodus di aksila, maka disebut Mastektomi radikal dimodi&ikasi.

6ambar ) Gumpektomi
6ambar 2 rostesis %ra
Pe%a0ata, 5a&#at#4 7e%!a*a%$a, *ta!#uC 1a#tu:
). ada stadium IIIb dilakukan biopsi insisi, dilanjutkan radiasi. %ila relaps, tambahkan
dengan pengobatan hormonal dan kemoterapi.
a. ada pasien premenopause dilakukan oo&eroktomi bilateral.
b. ada pasien )-5 tahun menopause periksa e&ek estrogen. %ila #R$ lakukan seperti
#a$. bila negati&, lakukan seperti #!$. >bser3asi selama *-0 minggu. %ila respon
baik, teruskan terapi, tetapi bila respons #-$ dilakukan kemoterapi dengan 9M@
#9A@$ minimal )2 siklus selama * minggu.
!. ada pasien pas!amenopause lakukan terapi hormonal inhibiti&,aditi&.
2. ada stadium IH
a. ada pasien premenopause dilakukan oo&eroktomi bilateral. %ila #R$, berikan
aminoglutetimid atau tamo&en. %ila relaps,respon #-$, berikan kemoterapi 9M@
#9A@$.
b. ada pasien )-5 tahun menopause periksa e&ek estrogen. :&ek estrogen dapat
diperiksa dengan estrogen,progesteron reseptor #:R,R$. %ila positi&, lakukan
seperti #a$. bila negati& lakukan seperti #b$.
c. ada pasien pas!amenopause berikan obat-obatan hormonal seperti tamoksi&en,
estrogen, progesteron, atau kortikosteroid. (;< =/ 2000)
1;) K.5&#$a*#
;omplikasi karsinoma mammae adalah metastasis melalui pembuluh darah atau saluran lim&e
ke organ paru, hati, tulang dan otak.

Metastasis tumor ganas payudara dapat terjadi melalui dua jalan +
Metastasis melalui sistem 3ena
Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem 3ena akan menyebabkan terjadinya
metastasis ke paru-paru dan organ-organ lain. Akan tetapi dapat pula terjadi
metastasis ke 3ertebra se!ara langsung melalui 3ena-3ena ke!il yang bermuara ke 3.
Interkostalis dimana 3. Interkostalis ini akan bermuara ke dalam 3. Hertebralis. H.
Mammaria interna merupakan jalan utama metastasis tumor ganas payudara ke paru-
paru melalui sistem 3ena.
Metastasis melalui sistem lim&e
Metastasis tumor ganas payudara melalui sistem lim&e adalah ke kelenjar getah
bening aksila. ada stadium tertentu, biasanya hanya kelenjar aksila inilah yang
terkena.
a. Metastasi ke kelenjar getah bening sentral. ;elenjar getah bening sentral ini
merupakan kelenjar getah bening yang tersering terkena metastasis. Menurut
beberapa penyelidikan hampir <(C metastasis ke kelenjar aksila adalah ke
kelenjar getah bening sentral.
b. Metastasis ke kelenjar getah bening interpektoral.
!. Metastasis ke kelenjar getah bening subkla3i!ula.
d. Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria eksterna. Metastasis ini adalah
paling jarang terjadi dibanding dengan kelenjar-kelenjar getah bening aksila
lainnya.
e. Metastasis ke kelenjar getah bening aksila kontralateral. Ialan metastase ke
kelenjar getah bening kontralateral sampai saat ini masih belum jelas. %ila
metastase tersebut melalui saluran lim&e kulit, sebelum sampai ke aksila akan
mengenai payudara kontralateral terlebih dahulu. adahal pernah ditemukan
kasus dengan metastasis ke kelenjar getah bening aksila kontralateral tanpa
metastasis ke payudara kontralateral. 8iduga jalan metastasis tersebut melalui
deep lymphati! &as!ial ple1us di ba"ah payudara kontralateral melalui
kolateral lim&atik.
&. Metastasis ke kelenjar getah bening suprakla3i!ula. %ila metastasis karsinoma
mammae telah sampai ke kelnjar getah bening subkla3i!ula, ini berarti bah"
metastasis tinggal 4-' !m dari grand !entral lim&atik terminus yang terletak
dekat pertemuan 3. Subkla3i!ula dan 3. Iugularis interna. %ila sentinel nodes
yang terletak di sekitar grand !entral lim&atik terminus telah terkena
metastasis, dapat terjadi stasis aliran lim&e. Sehingga bisa terjadi aliran
membalik, menuju ke kelenjar getah bening suprakla3i!ula dan terjadi
metastasis ke kelenjar tersebut. enyebaran ini disebut sebagai penyebaran
tidak langsung. 8apat pula terjadi penyebaran ke kelanjar suprakla3i!ula
se!ara langsung dari kelenjar subkla3i!ula tanpa melalui sentinel nodes.
g. Metastasis ke kelenjar getah bening mammaria interna ternyata lebih sering
dari yang diduga. %iasanya terjadi pada karsinoma mamma di sentral dan
kuadran medial. 8an biasanya terjadi setelah metastasis ke aksila.
h. Metastasis ke hepar. Selain melalui sistem 3ena, ternyata dapat terjadi
metastasis karsinoma mammae ke hepar melalui sistem lim&e. ;eadaan ini
terjadi bila tumor primer terletak di tepi medial bagian ba"ah payudara.
Metastasis melalui sistem lim&e yang jalan bersama-sama 3asa epigastrika
superior. %ila terjadi metastasis ke kelenjar preperikardial akan terjadi stasis
aliran lim&e dan bisa terjadi aliran balik lim&e ke hepar dan terjadi metastasis
hepar.
Metastasis di parenkim paru pada rontgenologis memperlihatkan gambaran !oin
lesion yang multiple dengan ukuran yang berma!am-ma!am. Metastasis ini seperti
pula mengenai pleura yang dapat mengakibatkan pleural e&&usion. Metastasis ke
tulang 3ertebra akan terlihat pada gambaran rontgen sebagai gambaran osteolitik atau
destruksi yang dapat pula menimbulkan &raktur patologis berupa &raktur kompresi.
(Bedah ;< =/ Bedah De 8ong 200,)
1;10 P%.-,.*#*
Ada &aktor prognostik yang berhubungan dengan kanker payudara+ pementasan,
ukuran tumor dan lokasi, kelas, apakah penyakit sistemik #telah menyebar, atau bepergian
ke bagian lain dari tubuh$, kambuhnya penyakit, dan usia pasien. Tahap yang paling
penting, karena memperhitungkan ukuran pertimbangan, keterlibatan status, lokal
kelenjar getah bening dan apakah penyakit metastasis hadir. Semakin tinggi stadium saat
diagnosis, prognosis lebih buruk. enilaian didasarkan pada bagaimana dibiopsi, Gebih
dekat ke sel-sel kanker normal, semakin lambat pertumbuhan mereka dan semakin baik
prognosisnya. =anita yang lebih muda !enderung memiliki prognosis yang lebih buruk
dibandingkan "anita pas!a-menopause karena beberapa &aktor. >leh karena itu, "anita
yang lebih muda biasanya pada stadium yang lebih lanjut saat didiagnosis. Mungkin juga
ada &aktor biologis yang berkontribusi terhadap risiko lebih tinggi kekambuhan penyakit
untuk "anita muda dengan kanker payudara. demikian juga, status .:R2,neu
mengarahkan pengobatan. asien yang sel kanker positi& untuk .:R2,neu memiliki
penyakit yang lebih agresi& dan dapat diobati dengan trastu?umab, antibodi monoklonal
yang menargetkan protein ini. eningkatan 9A)5-4, dalam hubungannya dengan
&os&atase alkali, ditunjukkan untuk meningkatkan kemungkinan kekambuhan kanker
payudara a"al. (#reast cancer !rognosis www6newsmedical6net)
1;11 Pe,ce-aha,
Pe,ce-aha, 5%#e%
en!egahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi
kesehatan karena dilakukan pada orang yang SsehatS melalui upaya menghindarkan
diri dari keterpaparan pada berbagai &aktor risiko dan melaksanakan pola hidup
sehat.en!agahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SA8ARI #pemeriksaan
payudara sendiri$ yang dilakukan se!ara rutin sehingga bisa memperke!il &aktor risiko
terkena kanker payudara.
Pe,ce-aha, *e$u,!e%
skrining dengan mammogra&i tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa
pertimbangan antara lain+
=anita yang sudah men!apai usia '( tahun dianjurkan melakukan cancer ris5
assessement sur(e".
ada "anita dengan &aktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi
setiap tahun.
=anita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai men!apai usia
5( tahun.
Pe,ce-aha, te%t#e%
en!egahan tertier biasanya diarahkan pada indi3idu yang telah positi& menderita
kanker payudara.
LO;' Meaha# !a, e,<e&a*$a, te,ta,- t#,!a$a, 5.*#t#4 1a,- ha%u* !#&a$u$a,
5a*#e, !a&a e,-ha!a5# 5e,1a$#t 7e%at e,u%ut a-aa #*&a;
- Tawakal
Ta"akal adalah menyerahkan semua urusan kepada pihak lain atau
menggantungkan kepadanya. .al ini disebabkan karena ia per!aya penuh kepada yang
diserahi karena ia tidak mampu menangani sendiri. #lihat an /ihayah &i 6haribil hadist,
Ibnu Atsir, 5,22) $.
Imam Ibnu Rajab berkata + T .akekat ta"akal adalah hati benar-benar bergantung
kepada Allah S=T guna memperoleh maslahat dan menolak madharat dari urusan dunia
dan akherat dan menyerahkan semua urusan kepada-/ya.M #IamiFul 5lum "al .ikam, hal.
500, hadist no. '< $.
Syaikh Ibnu 5tsaimin berkata + T Ta"akal adalah menyandarkan permasalahan
kepada Allah dalam mengupayakan yang di!ari dan menolak apa-apa yang tidak disenangi
disertai per!aya penuh kepada Allah dan menempuh sebab yang dii?inkan syariat.M
- Taubat
;ata taubat dalam bahasa Arab berarti kembali. 8alam konteks Islam, taubat
adalah menjauhi apa yang Allah S=T larang kemudian kembali melakukan apa yang
Allah S=T perintahkan.
Subjek dari taubat adalah seseorang yang beriman kepada Allah, dan hal 3ital bagi
kaum Muslim untuk mengetahui bah"a keselamatan kita diakhirat berlandaskan taubat
kita terhadap Allah, seperti &irman AllahB T8an bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,
hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntungM UVurFan, 2'+ 4)W.
8an diayat lain Allah ber&irman+ TSesungguhnya Allah menyukai orang-orang
yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensu!ikan diri.MUVs 2+222W
:mpat tingkatan taubat, yaitu+
). +ing5at !ertama adalah orang yang telah bertaubat dan selalutetap menempuh jalan
yang baik sampai akhir hayatnya. .atinya tidak pernah teringat dan tergerak untuk
mengulangi perbuatan dosa dimasa launya. Inilah yang disebut dengan isti2amah
konsisten dalam taubatnya. Taubat yang sema!am inilah yang dinamakan tau#atan
nasuha dan ji"a orang yang melakukannya telah sampai ke tingkat ji"a yang tenang,
yang disebut Nafsu Muthmainnah (ji"a yang tenang$. 8alam surat At-Tahrim ayat 0, Allah
S=T ber&irman +
S>ai orang- orang "ang #eriman? #ertau#atlah dengan se#enarn"a (tau#atan nasuha)
mudah- mudahan +uhan 5amu mengha!us5an 5esalahan 5amu dan memasu55an 5amu 5e
dalam surga "ang mengalir sungai- sungai didalamn"a66666666666666666@( Vs At- Tahrim+ 0$.
2. +ing5at 5edua ialah orang bertaubat yang telah menempuh jalan istiOomah untuk
memperbaikai dirnya , tetapi dia terkadang tidak bisa menahan dirinya dari ketertarikan
untuk berbuat dosa karena dipengaruhi oleh lingkungannya. Meskipun demikian, setiap
dia berbuat dosa , dia segera men!ela dirinya dan menyesali perbuatannya. Ii"a orang
seperti ini dinamakan Nafsul .awwamah #ji"a yang suka men!ela$ karena men!ela dirinya
yang telah terdorong mengerjakan perbuatan dosa.
4. +ing5at 5etiga yaitu orang yang telah bertaubat tetapi kemudian dikuasai oleh ha"a
na&su sehingga dia terjerumus untuk berbuat dosa kemabli. Meskipun demikian , ia tetap
mengerjakan perintah Allah. Ii"a orang ini dinamakan Nafsu Musawwilah #ji"a yang
pandai menipu$.
'.+ing5at 5eem!at adalah orang yang telah melakukan taubat tetapi kemudian melakukan
kembali perbuatan maksiat dan dosa yang pernah dilakukannya. Ia selalu mengikuti kata
hatinya untuk berbuat dosa sehingga lalai terhadap peringatan Tuhan. Ii"a orang ini
disebut Nafsu 'marah #ji"a yang suka menyuruh berbuat kesalahan$.
8a&tar ustaka
ri!e.Syl3ia A.,=ilson.Gorraine M, #2((5$. Patofisiologi <onse! <linis Proses-Proses
Pen"a5it Adisi 46 Iakarta. enerbit %uku ;edokteran :69.
Sjamsuhidayat R, =im de Iong, #2((5$. Bu5u '8ar /lmu Bedah. Iakarta. enerbit %uku
;edokteran :69.
@akultas ;edokteran 5ni3ersitas Indonesia, #2((($. <a!ita *ele5ta <edo5teran Adisi B
7ilid //. Iakarta. Media Aes!ulapius @;5I.
;o"alak, Ienni&er ., =illiam =elsh, #2())$. Bu5u '8ar Patofisiologi6 Iakarta. enerbit
%uku ;edokteran :69.
http+,,""".ne"s-medi!al.net,health,%reast-9an!er-rognosis-C20IndonesianC2<.asp1
Anonim. diambil dari http+,,repository.usu.a!.id,bitstream,)24'5*-0<,2)5*0,5,9hapter
C2(I.pd& pada Sabtu, 4) Maret 2()2 pukul (.4- =I%.
Ameri!a 9an!er So!iety. %reast 9an!er. 2()2. 8iambil dari
http+,,""".!an!er.org,9an!er,9an!er%asi!s,"hat-is-!an!er pada Selasa, 2- Maret 2()2
((.4' =I%
8oenges M. #2((($, Ren!ana Asuhan ;epera"atan, :disi 4, :69, Iakarta
Moningkey, Shirley I3onne, 2(((. :pidemiologi ;anker ayudara. Medi5aB.Iakarta.
%uku kumpulan kuliah ilmu bedah hal 45<-4*)

Anda mungkin juga menyukai