Refarat Lcs
Refarat Lcs
arakhnoid dan sejumlah kecil terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan
perivaskuler disekitar pembuluh darah otak (kebocoran sawar darah otak).
Pada orang dewasa, produksi total CSS yang normal adalah sekitar
21 mL/jam (500 mL/ hari), volume CSS total hanya sekitar 150 mL. CSS
mengalir dari ventrikel lateralis melalui foramen intraventrikular (foramen
Monroe)
ke
venrikel
ketiga,
lalu
melewati
cerebral
aquaductus
cerebelomedular
cerebelomedular,
CSS
(sisterna
memasuki
ruang
magna).
Dari
subarakhnoid,
sisterna
bersirkulasi
kuantitas
osmotis
substansi
aktif
dalam
cairan
dan
ion
kalium
dan
bikarbonat
keluar
dari
cairan
serebrospinal ke dalam kapiler. Oleh karena itu, sifat khas dari cairan
serebrospinal adalah sebagai berikut: tekanan osmotik kira-kira sama
dengan plasma; konsentrasi ion natrium kira-kira sama dengan plasma;
klorida kurang lebih 15% lebih besar dari plasma; kalium kira-kira 40%
lebih kecil; dan glukosa kira-kira 30% lebih sedikit. Inhibitor carbonic
anhidrase (acetazolamide), kortikosteroid, spironolactone, furosemide,
isoflurane dan agen vasokonstriksi untuk mengurangi produksi CSS.
Absorpsi Cairan Serebrospinal Melalui Vili Arakhnoidalis
Absorpsi CSS melibatkan translokasi cairan dari granulasi arachnoid
ke dalam sinus venosus otak. Vili arakhnoidalis, secara mikroskopis adalah
penonjolan seperti jari dari membran arakhnoid ke dalam dinding sinus
venosus. Kumpulan besar vili-vili ini biasanya ditemukan bersama-sama,
dan membentuk suatu struktur makroskopis yang disebut granulasi
arakhnoid yang terlihat menonjol ke dalam sinus. Dengan menggunakan
mikroskop elektron, terlihat bahwa vili ditutupi oleh sel endotel yang
memiliki lubang-lubang vesikular besar yang langsung menembus badan
sel. Telah dikemukakan bahwa lubang ini cukup besar untuk menyebabkan
aliran yang relatif bebas dari cairan serebrospinal, molekul protein, dan
bahkan partikelpartikel sebesar eritrosit dan leukosit ke dalam darah
vena. Sebagian kecil diabsorpsi di nerve root sleeves dan limfatik
meningen. Walaupun mekanismenya belum jelas diketahui, absorpsi CSS
ini tampaknya berbanding lurus terhadap tekanan intra kranial (TIK) dan
berbanding terbalik dengan tekanan vena serebral (Cerebral Venous
Pressure = CVP). Karena otak dan medula spinalis sedikit disuplai oleh
sistem limfatik, absorpsi melalui CSS merupakan mekanisme utama untuk
mengembalikan protein perivaskuler dan interstitiil ke dalam aliran darah.
arteri dan vena ke dalam otak sampai arteriol dan venula, tapi tidak
sampa ke kapiler.
Fungsi Limfatik Ruang Perivaskuler
Sama halnya dengan di tempat lain dalam tubuh, sejumlah kecil
protein keluar dari parenkim kapiler ke dalam ruang interstitiil otak,
karena tidak ada pembuluh limfe dalam jaringan otak, protein ini
meninggalkan jaringan terutama dengan mengalir bersama cairan yang
melalui ruang perivaskuler ke dalam ruang subarakhnoid. Untuk mencapai
ruang subarakhnoid, protein akan mengalir bersama cairan serebrospinal
untuk diabsorpsi melalui vili arakhnoidalis ke dlam vena-vena serebral.
Ruang perivaskuler, sebenarnya, merupakan sistem limfatik yang khusus
untuk otak.
Selain
menyalurkan
cairan
dan
protein,
ruang
perivaskuler
juga
meskipun dapat juga serendah 65 mm air atau setinggai 195 mm air pada
orang normal.
Pengaturan Tekanan Cairan Serebsrospinal oleh Vili Arakhnoidalis
Normalnya, tekanan cairan serebrospinal hampir seluruhnya diatur
oleh absorpsi cairan melalui vili arakhnoidalis. Alasannya adalah bahwa
kecepatan normal pembentukan cairan serebrospinal bersifat konstan,
sehingga dalam pengaturan tekanan jarang terjadi faktor perubahan
dalam pembentukan cairan. Sebaliknya, vili berfungsi seperti katup yang
memungkinkan cairan dan isinya mengalir ke dalam darah dalam sinus
venosus dan tidak memungkinkan aliran sebaliknya. Secara normal, kerja
katup vili tersebut memungkinkan cairan serebrospinal mulai mengalir ke
dalam darah ketika tekanan sekitar 1,5 mmHg lebih besar dari tekanan
darah dalam sinus venosus. Kemudian, jika tekanan cairan serebrospinal
masih meningkat terus, katup akan terbuka lebar, sehingga dalam
keadaan normal, tekanan tersebut tidak pernah meningkat lebih dari
beberapa mmHg dibanding dengan tekanan dalam sinus.
Sebaliknya, dalam keadaan sakit vili tersebut kadang-kadang
menjadi tersumbat oleh partikel-partikel besar, oleh fibrosis, atau bahkan
oleh molekul protein plasma yang berlebihan yang bocor ke dalam cairan
serebrospinal pada penyakit otak. Penghambatan seperti ini dapat
menyebabkan tekanan cairan serebrospinal menjadi sangat tinggi.
akan sedikit naik pada perubahan nadi dan respirasi, juga akan berubah
pada penekanan abdomen dan waktu batuk..
Bila terdapat penyumbatan pada subarakhnoid, dapat dilakukan
pemeriksaan Queckenstedt yaitu dengan penekanan pada kedua vena
jugularis.
Pada
keadaan
normal
penekanan
vena
jugularis
akan
volume
dalam
ruang
kranial,
peningkatan
cairan
sagitalis
superior,
keadaan-keadaan
dimana
viscositas
CSS
transportasi
membran.
Bila
kadar
glukosa
cairan
pada
meningitis
sarcoidosis,
infeksi
parasit
misalnya,
umum
tapi
bermakna
sedikit,
bila
dinilai
sendirian
akan
g. Osmolaritas
Terdapat osmolaritas yang sama antara CSS dan darah (299 mosmol/L0.
Bila terdapat perubahan osmolaritas darah akan diikuti perubahan
osmolaritas CSS.
h. PH
Keseimbangan asam bas harus dipertimbangkan pada metabolik asidosis
danmetabolik alkalosis. PH cairan serebrospinal lebih rendah dari PH
darah, sedangkan PCO2 lebih tinggi pada cairan serebrospinal. Kadar
HCO3 adalah sama (23 mEg/L). PH CSS relatif tidak berubah bila
metabolik asidosis terjadi secara subakut atau kronik, dan akan berubah
bila metabolik asidosis atau alkalosis terjadi secara cepat.
IV. PENGAMBILAN CAIRAN SEREBROSPINAL
Pengambilann cairan serebrospinal dapat dilakukan dengan cara Lumbal
Punksi, Sisternal Punksi atau Lateral Cervical Punksi. Lumbal Punksi
merupakan prosedure neuro diagnostik yang paling sering dilakukan,
sedangkan sisternal punksi dan lateral hanya dilakukan oleh orang yang
benar-benar ahli.
Indikasi Lumbal Punksi:
1. Untuk mengetahui tekanan dan mengambil sampel untuk pemeriksan
sel, kimia dan bakteriologi
2. Untukmembantu pengobatan melalui spinal, pemberian antibiotika, anti
tumor dan spinal anastesi
3.
Untuk
membantu
diagnosa
dengan
penyuntikan
udara
pada
Jelaskan
prosedur
pemeriksaan,
bila
perlu
diminta
persetujuan
Dilakukan
pemeriksaan
tekanan
dengan
manometer
dan
test
Daftar Pustaka
1. Morgan, Edward et al, 2006, Clinical Anesthesiology, Edisi 4,
McGraw-Hill: New York
2. Guyton and Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, EGC: Jakarta.
TUGAS
BIOKIMIA
OLEH :
MEGI OKTA PUTRA
NPM :