PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah
transportasi
laut.
Untuk
dapat
menunjang
muatan
material
yang
terbatas,
Sehingga
semua
pihak
yang
kemas.
Berdasarkan
pengalaman
yang
penulis
alami
1. Tujuan Penulisan
a. Untuk
dapat
memenuhi
persyaratan
dalam
mengikuti
2. Manfaat Penulisan
perusahaan
sejenis
lainnya
dalam
meningkatkan
C. Ruang Lingkup
digunakan,dengan
tidak
memadainya
ataupun
kurangnya
D. Metode Penelitian
1. Studi Lapangan
diskusi-diskusi
yang
2. Studi Kepustakaan
berupa teoritis yang ada hubungan erat pada penulisan makalah ini
selama penulis masih berada diatas kapal maupun pada saat
penulis mengikuti program ANT-1 seperti ;
a. Cargo Securing Manual MV SINAR JEPARA
b. Peti kemas ikatan and stowage
c. Bahan-bahan pelajaran selama mengambil ANT-I di BP3IP
Jakarta
d. Buku referensi perpustakaan
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Objek Penelitian.
ada
kecelakaan
yang
terjadi
pada
awak
kapal
dan
maretial
Lashing/benda
lain,jatuh
dari
kesetrum
akibat
kabel
listrikpeti
peti kemas
harus
Penerangan
yang
cukup
untuk
keselamatan
saat
mempunyai
pemahaman
yang
baik
bagaimana
cara
selesai.
Masing-masing
pihak
tersebut
saling
ikatan
material
diatas
kapal
juga
dapat
c.
penulis
cermati
dengan
seksama.
Permasalahan-
familiarnya
perencana
muat
dalam
menangani
10
a. Pengawasan
yang
kurang
baik
dalam
pelaksanaan
pemuatan.
Pada saat kapal melakukan pemuatan sering menjumpai
material
lashing
yang
tidak
pada
tempatnya,hal
ini
sesuai
menyebabkan
dengan
peti
yang
kemas
sebenarnya
bergeser
yang
karena
bisa
mana
akan
JEPARA.
Hasilnya
ikatan
peti
kemas
tidak
yang
dilakukan
mendapati
semua
hasil
bekerja
oleh
perencana
muat,
dan
mereka
12
jawab
yang
tinggi
karena
kalau
tidak
akan
13
Senantiasa
terjadi
kesalahpahaman
antara
14
2. Masalah utama
Dari semua permasalahan seperti dikemukakan oleh penulis
diatas, maka penulis menentukan 2 yang menjadi masalah utama
yaitu :
a. Kurangnya pelatihan yang diberikan perusahaan pelayaran
pada saat ABK naik kapal
b. Sikap ABK yang acuh menyebabkan lemahnya tanggung
jawab dalam bekerja
15
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Agar kapal dapat melaksanakan salah satu funsinya yaitu
pengiriman barang dengan selamat tanpa ada kerusakan dan
kehilangan muatan, maka perlu diperhatikan prinsip prinsip dasar
dalam pemuatan yaitu :
1. Melindungi kapal
2. Melindungi muatan
3. Melindungi awak kapal dan buruh
4. Pemuatan secara sistematis untuk mencapai proses
bongkar
Oleh
sebab
itu
perusahaan
pelayaran
sering
baru
yang
berhubungan
dengan
keselamatan
dan
pelatihan
yang
diberikan
oleh
perusahaan
peti
kemas
sehingga
bagian
penerimaan
kru
17
yang
dilaksanakan
diatas
kapal.
Disamping
selalu
siap
untuk
menerima
perintah
dari
Nahkoda
karena
perwira-perwira tersebutlah
yang
18
mempertahankan
kelangsungan
operasi
kapal-
pengamanan
muatan,
khususnya
19
barang tentu akan butuh waktu yang lama dan sulit bagi kru
tersebut menyesuaikan diri dalam pekerjaan sehari-hari,
apalagi dalam hal ikatan peti kemas pastinya kru tersebut
sangat tidak mengerti. Sudah selayaknya bagi perusahaan
atau owner untuk menjalankan management kepegawaian
dengan baik untuk menunjang kelancaran operasi kapal
supaya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan dapat
dicapai, yaitu meningkatkan pelayanan kapal kepada pihak
pengguna jasa.
Para perwira dan kru dari kapal peti kemas harus benarbenar
terampil
dalam
pengikatan
peti
kemas
untuk
20
berasal
dari
Negara
lain,
sedangkan
pada
21
Pelatihan
Dari
Perusahaan
Tentang
Cara
dan
menghindarkan
latihan
diri
membantu
dari
mereka
ketertinggalan
dan
dalam
dapat
mereka.
Begitu
pula
ABK
lama
yang
telah
22
berupaya
tertentu,
untuk
mengajarkan
menyampaikan
berbagai
pengetahuan
yang
bahwa
pengulangan
program
dan
bersifat
memberikan
partisipasif,
umpan
balik
relevan,
mengenai
latihan
perancangan
akan
program
semakin
juga
perlu
efektif.
Disamping
menyadari
itu
perbedaan
petunjuk
pengerjaan
diberikan
secara
23
benar
berhubungan
tugas
dengan
dan
tanggung
keselamatan
dan
jawab
yang
perlindungan
seorang
perwira
harus
mempelajari
dan
dapat
26
2) Saling Menghormati
Saling menghormati adalah aspek terakhir indikator
penyampaian materi dalam pembiasaan, tanpa saling
menghormati antara sesama awak kapal penyampaian
materi
pembiasaan
tetap
tersendat
dan
tujuan
27
dengan
duplikasi,
yaitu
latihan
serta
28
perusahaan dimana kapal dioperasikan merupakan orangorang yang berpengalaman dan sebelumnya juga pernah
bekerja di kapal, sehingga paling tidak mengetahui kondisi di
kapal.
Dengan masukan-masukan yang dikirim kekantor oleh
beberapa
Nakhoda
mengenai
perlunya
ditambah
tidak
akan
dipekerjakan
lagi
untuk
periode
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah
diadakan
identifikasi
masalah
dan
alternatif
2.
3.
4.
30
B. Saran-saran
1.
Hendaknya
perusahaan
pelayaran
memberikan
pelatihan
3.
Hendaknya
Nakhoda
mampu
menambah
kembangkan
Hendaknya
perusahaan
dapat
memberikan
kesetaraan
31
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
32