Anda di halaman 1dari 5

06 s.d.

08 Oktober 2014

3. Memahami kedudukan Komite Keperawatan


dalam struktur organisasi Rumah Sakit.
4. Memahami komunitas keperawatan sebagai
Mitra Manajemen.
5. M e m a h a m i h u b u n g a n a n t a r a K o m i t e
Keperawatan dengan Kepala Bidang
Keperawatan.

Para Pakar Keperawatan dari Pelayanan Kesehatan


Sint Carolus (PKSC), Pusat Pengembangan
Kesehatan Carolus (PPKC) dan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIK) Sint Carolus Jakarta.

6. Menciptakan iklim praktik keperawatan


profesional.
7. Mengaplikasikan Komite Keperawatan di Rumah
Sakit.

1. Profesionalitas keperawatan.
2. Peran, fungsi dan tanggung jawab Komite
Keperawatan.
3. Kedudukan Komite Keperawatan dalam struktur
organisasi Rumah Sakit.
Agar kita mempunyai pemahaman yang sama,
maka mari kita bahas bersama dalam pelatihan
Komite Keperawatan yang akan kami
selenggarakan di Pusat Pengembangan Kesehatan
Carolus (PPKC).

4. Komunitas keperawatan sebagai Mitra


Manajemen.

Pelatihan berlangsung dari tanggal 06 s.d. 08 Otober


2014, mulai pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB, dengan
biaya Rp. 2.750.000,- / peserta.

5. Hubungan antara Komite Keperawatan dengan


Kepala Bidang Keperawatan.
6. Menciptakan iklim praktik keperawatan
profesional.
7. Aplikasi Komite Keperawatan di Rumah Sakit.

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan


memiliki kemampuan untuk:
1. Memahami profesionalitas keperawatan.
2. Memahami peran dan fungsi serta tanggung
jawab Komite Keperawatan.

Bagi instansi
yang mengirim 3 orang Peserta atau lebih,
mendapat discount 10%.

Pelatih Pijat Bayi &


Senam Nifas Lanjut
03 s.d. 06 November 2014

Akreditasi IBI: 3 SKP

optimalisasi tumbuh-kembang anak secara fisik,


kognitif, emosional dan sosial.

ersalinan kadang meninggalkan trauma baik


fisik maupun mental pada ibu yang
bersangkutan.

Keberadaan bidan di tengah masyarakat


mempunyai peran yang strategis dalam kesehatan
ibu dan anak, pada saat sebelum hamil, selama
hamil dan melahirkan, serta setelah persalinan atau
post partum.
Selama proses kehamilan struktur tubuh ibu akan
berubah. Untuk itu perlu dibarengi dengan senam
hamil untuk memberikan kelenturan otot sehingga
dapat menjaga postur tubuh selama hamil dan
bertambahnya usia kehamilan.
Senam bukan berhenti setelah melahirkan saja
tetapi tetap dilanjutkan sampai masa nifas. Senam
nifas dimaksudkan untuk mengembalikan struktur
dan postur tubuh seperti semula dan berfungsi
secara maksimal.
Senam nifas juga berfungsi membantu ibu yang
menyusui untuk memproduksi Asi secara optimal.
Seperti kita ketahui betapa pentingnya menyusui
bagi putra dan putri tercintanya agar pertumbuhan
dan perkembangan bayi dapat berjalan dengan
sempurna.
Sebagai tenaga kesehatan kita mempunyai tugas
untuk memberikan penyuluhan dan motivasi kepada
ibu-ibu pada masa post partum untuk mau
melakukan senam agar fisiologis tubuh yang
berubah dapat kembali seperti semula.
Selain melatih senam nifas lanjut, kita perlu juga
memperhatikan hubungan bayi dan ibu melalui
pijatan pada bayi. Ini akan menjadi dasar positif bagi
pertumbuhan emosi dan fisik bayi sebagai

Agar kita dapat menjadi pelatih senam nifas lanjut


dan pijat bayi perlu kita bersama-sama mengikuti
pelatihan Pelatih Pijat Bayi & Senam Nifas
Lanjut yang akan kami selenggarakan di Pusat
Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC).

Pakar dalam bidangnya.

Bidan / Perawat

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan


memiliki kemampuan:

Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)


Jl. Salemba Raya No. 41, Jakarta 10440.

1. Memahami tentang Evidence Based Practice.


2. Memahami peran dan fungsi instruktur pada
Senam Nifas Lanjut.
3. Memahami konsep Senam Nifas Lanjut.
4. Memahami prinsip-prinsip Touch Therapy pada
bayi.

Pelatihan berlangsung dari tanggal 03 s.d. 06


November 2014, mulai pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB,
dengan biaya Rp. 3.000.000,- per peserta.
Biaya tersebut sudah termasuk:

1. Evidence Based Practice.


2. Menjadi Instruktur yang efektif.
3. Peran dan fungsi Instruktur Senam Nifas dan
Pijat Bayi.
4. Konsep Senam Nifas Lanjut.
5. Konsep Touch Therapy pada bayi prematur dan
matur.
6. Prinsip-prinsip Senam Nifas dan Pijat Bayi.

Ceramah
Diskusi
Praktik

Bahan pelatihan.
Makan siang dan 2 kali snack.
Tas pelatihan dan alat tulis.
Foto bersama.
Sertifikat (Akreditasi IBI).

13 s.d. 17 Oktober 2014

Akreditasi PPNI: 3 SKP

Latar Belakang
ejalan dengan perkembangan IPTEK dan
adanya kecenderungan masalah kesehatan
yang semakin komplek serta tuntutan
kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan yang lebih optimal, maka keperawatan
dituntut mampu memberikan pelayanan yang
bermutu dan profesional. Dalam mengantisipasi dan
mengatasi masalah tersebut, perawat diharapkan
mampu menjawab tantangan-tantangan melalui
pemantapan keprofesiannya di berbagai aspek
sesuai dengan peran dan fungsinya.
Mutu pelayanan keperawatan merupakan fokus
utama kegiatan para Manajer Keperawatan dan
merupakan salah satu faktor penting untuk memenuhi
tuntutan Akreditasi Rumah Sakit yang sedang
dikembangkan saat ini.

Menerapkan/mengimplementasikan 10 langkah
manajemen mutu;

Mengelola mutu dalam program manajemen mutu


dengan mendesain sistem nilai untuk mutu,
mengevaluasi dan meningkatkan program
manajemen mutu secara terus-menerus dan
berkesinambungan.

Materi Yang Dibahas

Membangun Dasar/Fondasi Manajemen Mutu.

Blue Print Manajemen Mutu.

Mengimplementasikan Langkah-langkah
Manajemen Mutu;
Langkah 1,
Langkah 2,

Menentukan Penanggung-jawab
Menjabarkan Cakupan Asuhan dan
Pelayanan
Langkah 3, Mengidentifikasi Aspek Penting
Asuhan dan Pelayanan
Langkah 4, Mengidentifikasi Indikator Asuhan
dan Pelayanan
Langkah 5, Menetapkan Nilai Ambang untuk
Evaluasi
Langkah 6, Mengumpulkan dan Mengorganisasikan Data
Langkah 7, Mengevaluasi Variasi
Langkah 8, Melakukan Tindakan
Langkah 9, Mengkaji Tindakan dan Mendokumentasikan Perbaikan
Langkah 10, Mengkomunikasikan Informasi
Penting

Program Manajemen Mutu adalah bagian penting


dalam praktik keperawatan di mana aspek
keprofesian ini harus diintegrasikan ke dalam setiap
peran dan tanggung jawab perawat baru maupun
perawat yang telah berpengalaman.
Kualitas dan kelayakan asuhan kepada pasien yang
diberikan oleh tenaga keperawatan harus dapat
dimonitor dan dievaluasi serta dapat dipertanggungjawabkan.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Pusat
Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC) Jakarta,
ingin berperan serta dalam pengembangan SDM
melalui pelatihan "Manajemen Mutu dalam
Pelayanan Keperawatan".

Manfaat Bagi Peserta

Mengelola Mutu dalam Program Manajemen


Mutu:

Para pakar dari Pelayanan Kesehatan Sint Carolus


(PKSC), Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus
(PPKC), dan dari luar Carolus.

Peserta

Pimpinan Bidang Keperawatan Rumah Sakit

Supervisor, Kepala Bagian, Kepala Seksi

Kepala UPP, Kepala Bangsal, Wakil Kepala


Bangsal

Penanggung-jawab/Calon Pengelola Mutu


Pelayanan Keperawatan

Tempat Penyelenggaraan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
Jl. Salemba Raya No. 41, Jakarta 10440.

Waktu & Biaya Pelatihan


Pelatihan berlangsung dari tanggal 13 s.d. 17
Oktober 2014, mulai pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB,
dengan biaya Rp. 3.250.000,- per peserta.
Biaya tersebut sudah termasuk:
Bahan pelatihan.
Makan siang dan 2 kali snack.
Tas pelatihan.
Foto bersama.
Sertifikat (Akreditasi PPNI).

- Mendesain Sistem Nilai untuk Mutu.


- Mengevaluasi Program Manajemen Mutu
- Meningkatkan Program Manajemen Mulu

Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan


memiliki kemampuan untuk:

Metode

Ceramah - Latihan - Diskusi

Membangun dasar atau fondasi manajemen mutu;

Narasumber

Bagi instansi
yang mengirim 3 orang Peserta atau lebih,
mendapat discount 10%.

20 s.d. 24 Oktober 2014

Pelatihan akan berlangsung dari tanggal 20 s.d. 24


Oktober 2014, mulai pukul 08.00 s.d. 18.00 WIB,
dengan biaya Rp 3.500.000,- / peserta.

Pelatihan
Audit
Keperawatan
27 s.d. 31 Oktober 2014

Akreditasi PPNI: 3 SKP

Latar Belakang

Tujuan Pelatihan

Peserta

elayanan kesehatan merupakan interaksi


manusia dalam pemberian pelayanan
dengan kebutuhan yang berbeda-beda.
Idealnya dalam interaksi tersebut kebutuhan dari
kedua belah pihak dapat terpenuhi. Namun
kenyataanya harapan seperti itu tidak selalu
terjadi. Kesenjangan tersebut merupakan
tantangan tersendiri bagi lembaga pelayanan
kesehatan untuk bisa maju, tumbuh dan
berkembang. Lembaga Rumah Sakit dapat maju
dengan menciptakan nilai-nilai yang dipersepsikan
oleh pelanggan. Kemampuan membangun
pelayanan juga tidak terlepas dari dukungan tiga
pilar organisasi yaitu kepemimpinan yang kuat,
manajemen dengan kinerja tinggi dan kompetensi
personel. Dari sisi pelanggan, nilai adalah
termasuk citra Rumah Sakit dan pelayanan yang
mempengaruhi persepsi dan kepuasan.

Pada akhir pelatihan peserta diharapkan mampu


untuk:

Oleh sebab itu, agar pengelolaan mutu berjalan


baik perlu adanya audit internal secara berkala
sesuai waktu yang telah direncanakan. Audit dapat
berjalan baik bila setiap personel memahami
tanggung jawabnya dalam menjaga mutu serta
mampu menggunakan instrument yang disiapkan.
Komite audit perlu menyadari akan pentingnya
pelaksanaan audit demi menjaga mutu pelayanan.
Perlu kita sadari pula bahwa pelaksanaan audit
selalu ada implikasi yang bermakna dalam
lembaga. Agar kita dapat memahami makna dari
audit mari kita bergabung untuk bersama
membahas dalam pelatihan yang berjudul "Audit
Keperawatan" yang akan diselenggarakan di
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
Jakarta.

2. Instrumen Audit Keperawatan

1. Memahami penilaian mutu dalam keperawatan.


2. Menjelaskan mutu asuhan keperawatan.
3. Menjelaskan apa yang perlu diaudit dan mana
yang tidak.
4. Menggunakan instrumen audit keperawatan.
5. Merencanakan audit keperawatan di tempat
kerjanya.

Perawat/Bidan
Komite Audit Rumah Sakit
Tim Mutu Keperawatan
Kepala Ruang

Tempat Penyelenggaraan
Pusat Pengembangan Kesehatan Carolus (PPKC)
Jl. Salemba Raya No 41, Jakarta 10440.

6. Menjelaskan peran komite audit dan Direktur


Keperawatan.

Waktu & Biaya Pelatihan

7. Menjelaskan pengaruh dari audit keperawatan.

Pelatihan akan berlangsung tanggal 27 s.d. 31


Oktober 2014, pukul 08.00 s.d. 15.30 WIB, dengan
biaya Rp. 3.250.000,- /peserta.

Materi Yang Dibahas


1. Pengantar Audit Keperawatan

3. Perencanaan Audit Keperawatan


4. 0rientasi dari Komite Audit dan Direktur
Keperawatan

Biaya tersebut sudah termasuk:


Bahan pelatihan.
Makan siang dan 2 kali snack.
Tas pelatihan dan alat tulis.
Foto bersama.
Sertifikat (Akreditasi PPNI).

5. Implikasi Tindakan Audit Keperawatan

Metode

Ceramah
Diskusi
Latihan

Narasumber
Pakar bidang masing-masing.

Bagi instansi
yang mengirim 3 orang Peserta atau lebih,
mendapat discount 10%.

Anda mungkin juga menyukai