A. TUJUAN
1.
I. Instalasi Elektrikal
1. Panel- panel dan Transformator
2. Instalasi Penerangan Gedung
3. Instalasi Stop Kontak Gedung
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Tata Suara
Fire Alarm
Telephone
Data
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Instalasi
Tata Udara
Pemadam kebakaran
Air Hujan, Air Bekas dan air Kotor
Air Bersih
a. Perawatan rutin,
b. Perbaikan,
Operating Prosedur.
Memeriksa fungsi dan sisitem peralatan mekanikal dan elektrikal,
untuk
I. ELEKTRIKAL.
I.A. TUJUAN
1. Untuk memberikan panduan mendasar dalam pelaksanaan perawatan
Instalasi Listrik di Gedung .
2. Untuk memberikan pemahaman yang sama dalam menyelesaikan
permasalahan yang muncul selama masa pemakaian Instalasi Listrik
gedung.
3. Untuk memberikan pedoman dasar dalam meng- aplikasikan beberapa
kemungkinan Instalasi Listrik tambahan di gedung.
I.D. ELEMEN
Medium
Voltage
Main
pengamanan
sesuai
I.E.1.a.iv. Pengoperasian
1. Sebelum memasukkan Supply Power dari gardu PLN , pastikan pada In
Coming MVMDP pada posisi non Arde/ tidak ter- bumikan.
2. Pada posisi In Coming sudah siap masukkan Power dari gardu PLN,
3. Periksa lampu indicator pada In Coming sebagai tanda power sudah
masuk ke bagian In Coming,
4. Pastikan pada Out Going handle pada posisi non- Arde/ tidak terbumikan, Putar Handle ON pada In Coming,
5. Periksa lampu Indicator pada Out Going sebagai tanda Power sudah
masuk di bagian Out Going,
6. Setelah memastikanTerminasi Kabel kabel power dan kabel kabel
kontrol pada Transformator tegangan menengah sudah tidak
bermasalah putar handle Out Going pada posisi ON.
I.E.1.a.v. Syarat Pengoperasian
1. Memahami Prinsip kerja sistem Gear Handle,
2. Memahami sistem pengkabelan panel,
3. Memahami sistem pengamanan panel,
4. Memahami sistem pengamanan Transformator tegangan menengah,
5. Memenuhi standar keamanan yang di tetapkan.
I.E.1.a.vi. Lain lain
1. Pastikan Fungsi pemanas udara di dalam panel bekerja dengan baik ,
hal ini untuk menghindari kandungan air di udara/ kelembaban yang
berlebihan dalam terminasi panel yang akan mengakibatkan loncatan
arus antar Phase,
2. Pastikan kembali kontrol pengaman panel dan trafo berfungsi dengan
baik bila perlu lakukan simulasi kecil sebelumnya,
3. Pengoperasian Panel Tegangan menengah membutuhkan operating
person yang sudah berpengalaman, guna menghindari kecerobohan,
I.E.1.a.vii. Mengatasi Masalah
I.E.1.a.vii.1. Tidak ada power keluar dari MVMDP
Periksa tegangan masuk pada Out Going dengan melihat lampu
indicator,
indicator,
Periksa Volume Oil di dalam Transformator,
Buka penutup panel di atas Out Going dan pastikan terminasi kabel
OFF pada In Coming, Putar posisi ter- Arde pada Out Going Buka
penutup Panel Out Going,
Periksa Fuse/ Sekering berjumlah tiga buah dan ganti bila putus,
Lakukan langkah pengoperasian (iv) kembali, bila belum terjadi reaksi
Transformator
adalah
alat
untuk
menurunkan
atau
menaikkan
tegangan.
I.E.1.b.ii. Fungsi,
I.E.1.b.iii. Spesifikasi
Daya : 450KVA
Phase : 3 Phase
Frekwensi : 50 Hertz
Merk : Unindo
I.E.1.b.iv. Pengoperasian
Pengoperasian
Transformator
berhubungan
langsung
dengan
Jika pada point Mengatasi masalah pada Panel MVMDP ( tidak ada
power keluar dari MVMDP) terpenuhi, maka bisa dipastikan Gulungan
Primer ataupun Sekunder Transformator mengalami masalah/ putus.
Dengan deteksi awal sbb.: Lakukan pemberian power pada
Transformator/ seperti langkah yang sudah diterangkan diatas, Secara
kasat mata Transformator akan sedikit mengeluarkan getaran/ bunyi
braming( haming) hal ini terjadi karena proses induktansi pada
kumparannya. Jika hal itu tidak terjadi sudah di pastikan Kumparan
Primer Sekunder putus. Untuk hal ini hubungi penyedia layanan
Transformator terkait, Jika pada pemasukkan power pada kumparan
sekunder berjalan normal( terdengar suara haming / braming , akan
tetapi tidak ada power yang keluar dari Transformator , sudah
dipastikan kumparan Primer mengalami putus.
I.E.1.c.ii. Fungsi,
I.E.1.c.iii. Spesifikasi
Phase : 3 Phase
Frekwensi : 50 Hertz
I.E.1.c.iv. Pengoperasian
1. Sebelum melakukan pengoperasian harus mengetahui prinsip kerja
dari sistem ATS ( Automatic Transfer Switch) yaitu sbb,: Sistem ATS
Pengoperasian
manual.
Posisikan Selector pada posisi manual untuk kedua pilihan input ( disini
ada Genset dan PLN)
Pada pilihan tentunya power yang sudah tersiapkan yaitu PLN ataupun
Genset, karena pada kontrol panel membutuhkan power untuk bekerja.
Secara automatic sistem motorized akan bekerja.
b. Pengoperasian Otomatis
Jika auto hanya pada sub PLN maka khusus untuk memasukkan power
dari PLN bekerja secara otomatis tanpa power cadangan dari Genset;
Jika auto hanya pada sub Genset maka khusus untuk memasukkan
power dari Genset dalam hal ini berhubungan dengan panel PKG.
Jika auto pada kedua dua nya maka Power utama adalah dari PLN,
jika
power
PLN
OFF
maka
secara
otomatis
sistem
ATS
akan
Kemungkinan terjadi:
I.E.1.d.i. Deskripsi,
I.E.1.d.ii. Fungsi,
I.E.1.d.ii. Spesifikasi
Phase : 3 Phase
Frekwensi : 50 Hertz
I.E.1.d.iii. Pengoperasian
I.E.1.d.iii.1. Pengoperasian auto,
Pengoperasian
auto
pada
panel
PKG
berhubungan
dengan
Panel MDP adalah singkatan dari Main Distribution Panel, terdiri dari
Line pembagi dengan MCCB, yang menyuplay power ke panel
lanjutan . Dan mendapat kan suply dari panel LVMDP.
I.E.1.e.ii. Fungsi,
I.E.1.e.iii. Spesifikasi
Phase : 3
I.E.1.e.iv. Pengoperasian,
Pada panel MDP tidak terlalu banyak kontrol sistem , hanya ada
pembaca tegangan( Volt)
pengoperasiannya sbb.:
dan
pembaca
arus(
Ampere).
Cara
Panel AC menggunakan sistem kontrol penuh jarak jauh per unit( untuk
AC 3 Phase) dan sementara ini belum di applikasikan, Panel AC
menggunakan sistem kontrol penuh jarak jauh dari panel Kontrol AC.
I.E.1.f.ii. Spesifikasi
Frekwensi : 50 Hertz
I.E.1.f.iii. Fungsi,
Panel AC berfungsi untuk membagi daya ke unit unit AC, dan mendapat
catuan daya dari MDP( untuk dalam gedung),
I.E.1.f.iv. Pengoperasian,
1. Pastikan supply dari MDP siap Nyalakan MCCB main power( utama),
2. Pilih MCCB/ MCB pembagi kearah AC yang akan di nyalakan, dan rubah
ke posisi ON,
3. Untuk AC dengan power 3 phase gunakan Push Button warna hijau
( pada pintu panel) untuk menyalakan( tekan) sesuai nomor AC yang di
akan di nyalakan,
4. Untuk AC dengan power 1 phase nyalakan langsung dari MCB sesuai
nomor AC yang akan di nyalakan, Untuk mematikan AC tiga phase ,
tekan push button merah sesuai nomor AC yang akan dimatikan,
I.E.1.g.ii. Spesifikasi
Daya : Variasi
Frekwensi : 50 Hertz
I.E.1.g.iii.
Mengatur
Fungsi,
pembagian
daya
untuk
seluruh
grouping
instalasi
Pengoperasian,
1. Pastikan power dari MDP telah siap Nyalakan MCCB Main Power,
2. Nyalakan MCB grouping terpilih,
I.E.1.g.v.
Lain
lain,
Pembagian grouping tertera pada gambar satu garis dan atau telah
tertempel di pintu panel.
I.E.1.g.vi.
I.E.1.g.vi.1.
Mengatasi
pembagi
MCB
sering
Periksa instalasi.
I.E.1.g.vi.2.
MCCB
Main
Power
sering
turun
masalah
turun/off
off
I.E.1.h.
Panel
I.E.1.h.i.
I.E.1.h.i.1.Deskripsi,
Panel
panel
khusus
Pompa
I.E.1.h.i.2.
Spesifikasi
Daya : Variasi
I.E.1.h.i.3.
Fungsi,
I.E.1.h.i.4.
Pengoperasian
Pilihan Auto Pada pilihan auto pompa akan otomatis menyala jika
Rooftank kehabisan volume air dengan syarat groundtank siap air/
volume air siap untuk di hisap.
Pada pilihan auot pompa akan mati jika volume air di roof tank sudah
mencapai ketinggian yang telah ditentukan dan atau pada ground tank
tidak siap untuk di hisap/ habis.
I.E.1.h.i.5.
Lain-
lain,
I.E.1.h.i.6.
I.E.1.h.i.6.a.
Mengatasi
tidak
menyala
Pompa
masalah
otomatis
secara
Volume air di roof tank sudah pada level yang telah ditetapkan, jika
belum periksa radar air rooftank,
I.E.1.h.i.6.b.
Pompa
tidak
bisa
menghisap
otomatis
pada
air,
I.E.1.h.i.6.c.
Pompa
tidak
bisa
off
posisi
auto,
Periksa secara rutin radar air karena sistem radar air sering gagal,
ganti jika perlu setiap 3 bulan.
I.E.1.h.ii.
I.E.1.h.ii.1.
Panel
house
Deskripsi,
I.E.1.h.ii.2.
Daya : Variasi
Frekwensi : 50 Hertz
I.E.1.h.ii.3.
power
Spesifikasi
Fungsi,
I.E.1.h.ii.4.
Pengoperasian,
1. Pastikan daya dari LVMDP telah siap Nyalakan MCCB Main Power,
2. Nyalakan MCB grouping yang akan dinyalakan,
3. Setting timer untuk penyalaan penerangan luar sesuai waktu yang
ditetapkan.
I.E.1.h.ii.5.
Lain
lain,
I.E.1.h.ii.6.
I.E.1.h.iii.
I.E.1.h.iii.1.
Mengatasi
Panel
masalah
STP
Deskripsi,
Kontrol
I.E.1.h.iii.2.
Spesifikasi
Daya : Variasi
Frekwensi : 50 Hertz
I.E.1.h.iii.3.
Lain
lain,
Panel STP terdiri dari timer yang mengatur waktu penyalaan pompa
udara/ air blower untuk STP.
I.E.1.h.iii.4.
Pengoperasian,
II.
II.A.
MEKANIKAL.
TUJUAN
Perawatan
rutin,
II.C.
II.D.
Perbaikan,
Perbaikan hanya dilakukan terhadap instalasi mekanik yang rusak
Perencanaan
dan
persiapan
pemeliharaan
II.E.
Pemeliharaan
dan
perbaikkan
instalasi
listrik
Instalasi
1. Air Conditioner,
2. Instalasi Fresh Air/ In Line Fan dan
3. Exhaust Fan.
Tata
Udara
Deskripsi,
II.F.2.
II.F.2.i.Air
Conditioner
Daya : Variasi
Frekwensi : 50 Hertz
II.F.2.ii.
Fan
Daya : Variasi
Frekwensi : 50 Hertz
II.F.3.
II.F.3.i.
Mc
Quay
Air
Spesifikasi
Conditioner
CKE
Fungsi
Conditioner,
Air
II.F.3.ii.
Fan,
Axial
Fan,
Exhaust
Fan,
II.F.4.
II.F.4.i.Air
Line
II.F.3.iv.
In
II.F.3.iii.
Intake
Pengoperasian
Conditioner
dan Remote Control untuk unit Ceilling Cassete dan Ceilling Mounted
yang terdapat di setiap ruangan ber AC.
II.F.4.ii.
Intake
In
Line
Fan
dan
Axial
Fan
II.F.4.iii.
Exhaust
Fan,
II.F.5.
Lain
lain
II.F.6.
II.F.6.i.
II.F.6.i.1.
Mengatasi
Air
bisa
Tidak
masalah
Conditioner
maksimal
dingin
II.F.6.i.2
Membatu/
munculnya
lapisan
es
pada
indoor,
Kekurangan freon,
II.F.6.i.3
Air
Drain
keluar
dari
unit
in
door
atau
instalasi
drain
II.F.6.ii.
II.F.6.ii.1.
In
Take
in
Tidak
Line
Fan
dan
berputar/
II.F.6.ii.2.
Tidak
Axial
menghembuskan
Fan
bekerja
udara,
II.F.6.iii.
Exhaust
Fan,
Exhaust Fan yang tidak bekerja check pada instalasi listriknya bila tidak
bermasalah , check pada unitnya dengan mengukur sambungan
kumparan
II.G.
II.F.1.
Instalasi
Instalasi
pemadam
Pemadam
kebakaran
terdiri
dari
Kebakaran
Deskripsi,
Hydrant
dan
Fixting
Hydrant,
II.F.1.ii.
II.F.2.
Fire
Jocky PumpMerk
Elektrik Pump
Diesel Pump
Accesories
Extinguiser
Spesifikasi
Hydrant : Yamato
II.F.3.
II.F.3.i.
Fungsi
Hydrant,
Fungsi utama hydrant adalah sebagai salah satu sumber air apabila
terjadi kebakaran.
II.F.3.ii.
Fire
Extinguiser,
II.F.4.
Lain
lain
Hydrant
Fire Extinguiser,
Alat ini masih dalam keadaan baik bila jarum pengukur berada pada
daerah hijau. (Tekanan berkisar 12-15kg/cm2)Nitrogen (N2) sebagai
alat pendorongKekuatan semprotan keluar yang selalu stabil dijamin
oleh alat pendorong Nitrogen (N2),
memadamkan
segala
jenis
kebakaranDaya
Pengeluaran
Yang
dapat
di
KontrolPenyemprotan
serbuk
dapat
II.F.5.
II.F.5.i.Hydrant,
Pengoperasian
Jocky Pump selalu siap untuk menambah penurunan itu hingga kembali
ke titik tekanan kerja yang ditetapkan.
Tetapi
bila
penurunan
secara
drastis
sampai
titik
dibawah
Penurunan drastis biasa terjadi apabila ada penggunaan pada out let
hydrant, misalnya terjadinya kebakaran,
Proses proses diatas akan terjadi apabila Power utama ( PLN / GenSet )
siap untuk di gunakan, apabila dalam pada waktu terjadi kebakaran
Power utama tidak siap untuk di gunakan maka segala proses langsung
di ambil alih oleh Diesel Pump, yang akan secara otomatis menyala
II.F.5.ii.
Fire
Extinguiser,
II.F.6.
II.F.6.i.
Mengatasi
masalah
Hydrant
Jocky Pump tidak menyala secara otomatis pada saat terjadi penurunan
tekanan, kemungkinan yang terjadi:
II.H.
II.H.1.
Instalasi
Air
air
dari
atap
gedung
II.H.2.
sampai
ke
saluran
Specifikasi
Roof Drain =
II.H.3.
Hujan,
Deskripsi,
Fungsi,
Untuk menyalurkan air hujan dari atap gedung sampai ke saluran
gedung di tanah.
II.H.4.
Pengoperasian,
Tidak ada cara pengoperasian khusus
II.H.5.
Mengatasi
masalah,
II.I.
II.I.1.
Instalasi
Air
Bekas
Deskripsi,
II.I.2.
Spesifikasi
Wastafel : Toto
II.I.3.
Fungsi,
Menyalurkan air- air bekas dari gedung ke saluran pembuangan tanah.
II.I.4.
Lain-
lain,
Instalasi air bekas di lengkapi dengan clean out yang berguna untuk
menekan kotoran bila terjadi pemampatan instalasi, ada dua jenis
clean out yaitu: Clean out atas plafon dan clean out lantai/ floor clean
out.
II.I.5
Pengoperasian,
Tidak ada pengoperasian khusus.
II.I.6.
Mengatasi
masalah,
II.J.
II.J.1.
Instalasi
air
kotor
Deskripsi,
Instalasi air kotor mencakup pembuangan air dan kotoran dari closed,
air urinal, dan beberapa kitchen zink.
II.J.2.
Spesifikasi
II.J.3
Fungsi,
II.J.4.
Lain-
lain,
Instalasi air kotor di lengkapi dengan Clean Out, yang berguna untuk
menekan kotoran bila terjadi pemampatan instalasi.
II.J.5.
Pengoperasian,
Tidak ada sistem pengoperasian khusus.
II.J.6.
Mengatasi
masalah,
II.K.
II.K.1.
Instalasi
Vent
Deskripsi,
Instalasi Vent mencakup semua instalasi air kotor, air bekas, STP dan
Septick Tank.
II.K.2.
Spesifikasi
II.K.3.
Fungsi,
Untuk memberi supply udara ke dalam pipa instalasi air bekas dan air
kotor dan membuang udara kotor dari STP maupun Septick Tank.
II.K.4.
Lain-
lain,
Instalasi Vent untuk air kotor dan air bekas terbuang ke atap gedung,
Instalasi Vent STP dan Septick Tank terbuang ke pagar area bangunan.
II.K.5.
Pengoperasian,
Tidak ada cara khusus pengoperasian.
II.K.6.
Mengatasi
masalah,
Tidak ada masalah serius yang ditimbulkan dari pemipaan Vent selama
tidak ada kebuntuan pada instalasi yang berakibat pada pembuangan
yang tidak sempurna pada closet, karena terjadi peng hisapan atau
pembuangan udara dari unit closed, hal serupa juga terjadi pada
urinal.
Untuk instalasi Vent pada STP dan Septick Tank bila terjadi kebuntuan
maka tidak terbuangnya udara kotor dari dalam unit yang berakibat
pada ketidak lancaran pada instalasi air kotor, dan udara yang tidak
sehat disekitar unit.
II.L.
Pekerjaan
II.L.1.
II.L.1.i.
Instalasi
air
bersih
Instalasi
Air
terdiri
Ruang
Bersih,
dari
:
pompa
Deskripsi,
II.L.1.ii.
Spesifikasi
Pipa : GIPFoot
Valve :
Flexible Joint :
Pressure Switch :
Pressure Gauge :
Radar :
II.L.1.iii.
II.L.1.iii.a.
Pompa
Fungsi
Transfer,
II.L.1.iii.b.
Pompa
Filter/
Jet
Pump,
Pompa Filter berfungsi untuk menyalurkan air dari out let pompa sumur
masuk kedalam filter( carbon filter dan sand filter) di teruskan ke tando
bawah( Ground Tank).
II.L.1.iv.
Lain-
lain,
Pompa filter atau Jet Pump, Memakai sistem manual , jadi harus selalu
check persediaan air di tandon bawah ( Ground Tank), Power untuk
pompa sumur dalam dan Jet Pump pada sistemnya akan menyala
bersamaan.
II.L.1.v.
Pengoperasian
1. Pompa Transfer
1. Pompa Filter
II.L.1.vi.
Mengatasi
Masalah
1. Pompa Transfer,
Jika pada proses pengoperasian yang telah di bahas pada SOP Instalasi
Listrik sub pembahasan Panel Pompa telah di lakukan akan tetapi
pompa transfer tidak mengeluarkan air maka kemungkinan yang
terjadi adalah sbb.:
Perlu pengisian ulang secara penuh pada pipa hisap, habisnya air di
dalam pipa hisap bisa terjadi kemungkinan karena kebocoran pada foot
valve, kebocoran pada pipa hisap dan accessories accesories pada
pipa hisap.
Kembali periksa level air pada ground tank, karena pada level
minimum panel pompa mendeteksi untuk tidak melakukan
penghisapan. Mengatasi ini tentunya dengan pengisian dari sumur
dengan menyalakan pompa sumur secara manual.
Bukakan Gate Valve yang salah, hal ini kemungkinan kecil karena
semua sistem telah berjalan sebelumnya kecuali terjadi setelah
pembenahan.
1. Pompa Filter,
Kemungkinan
yang
terjadi
sbb.:Air
sumur
habis,Pompa
sumur
II.L.2.
II.L.2.i.
Instalasi
air
bersih
gedung
Deskripsi,
II.L.2.ii.
Spesifikasi
Kran : Toyo
II.L.2.iii.
Fungsi,
Fungsi dari Instalasi air bersih gedung yaitu menyalurkan air dari roof
tank melalui pipa grafitasi dengan penguatan tekanan pompa booster
ke titik pengguna yang terbatasi oleh Gate Valve tiap lantainya.
II.L.2.iii.
Lain
lain
Tiap lantai di batasi dengan Gate Valve yang posisinya terletak di dekat
shaff pipa dengan tujuan untuk perbaikkan dan perawatan per lantai.
II.L.2.iv.
Pengoperasian
Pilihan pada pompa booster adalah sbb.:By Pass , tanpa melalui pompa
booster,Booster aktif, melalui pompa booster,
Lihat pada detai gambar lampiran.Membuka gate valve per lantai, yang
berada di area shaft
II.L.2.v.
Mengatasi
masalah
Perawatan
rutin,
III.B.
Perbaikan,
III.C.
Perencanaan
dan
persiapan
pemeliharaan
4. Persiapan alat kerja , alat pendukung kerja yang sesuai dengan point
pekerjaan yang akan dilakukan,
5. Persiapan K3 sesuai standar yang berlaku,
6. Pemeliharaan dan perbaikkan instalasi listrik
7. Penyambungan dan terminasi materi/ komponen fire alarm dengan
bagian lain diperiksa sesuai gambar dan dokumen pemasangan,
8. Pemasangan peralatan sesuai instruksi manual peralatan
diperbaiki dengan acuan point standar operating prosedur,
yang
12.
Memeriksa cara kerja tiap komponen, sesuai instruksi manual
dan point Standar Operating Prosedurpada sub point Perawatan
Instalasi Fire Alarm,
13.
Pengukuran kekuatan jumlah komponen terinstall masing
masing jurusan instalasi dan percabangan sesuai gambar satu garis
pemasangan dan point Standar Operating Prosedur,
14.
15.
Penyimpangan yang terjadi ditetapkan alternatif pemecahannya
dan dirujukkan pada gambar satu garis pemasangan dengan panduan
point Standar Operating Prosedur,
16.
Pembuatan laporan sangat diperlukan untuk meng identifikasi
kesalahan pada pekerjaan perbaikan dan perawatan lanjutan.
17.
Berita acara pemeliharaan dan perbaikan dibuat untuk
pertanggungjawaban penanganan sesuai standar yang berlaku di
gedung.
III.
III.A.
III.A.1.
Instalasi
Instalasi
Smoke
Instalasi
smoke
detector
Smoke
adalah
kabel
penghantar
Detector
Deskripsi
Detector,
arus
yang
III.A.2.
Smoke
Detector,
Smoke detector adalah suatu alat yang dapat mendeteksi adanya asap
di sekitar sensor di dalam komponen tersebut.
III.A.3.
Spesifikasi
Kabel Instalasi : NYA 2x 1,5mm dengan dua warna( merah dan hitam)
Supreme
III.A.4. Fungsi smoke detector secara umum adalah mendeteksi adanya asap
disekitar komponen sensor yang terdapat di dalamnya dan melaporkannya ke
Modul Interface Smoke Detector, yang merubahnya menjadi perintah digital
untuk
di
teruskan
ke
panel
MCFA.
III.A.5.
Lainlain
III.A.6.
Pengoperasian,
III.A.7.
Mengatasi
masalah,
III.B.
III.B.1.
III.B.1.a.
Instalasi
Head
Head
Detector
DeskripsiInstalasi
Detector,
Head Detector, Head Detector adalah suatu alat atau perangkat yang
dapat mendeteksi suhu yang menyentuh penampang perangkat
tersebut.
III.B.2.
Spesifikasi
III.B.3. Fungsi smoke detector secara umum adalah mendeteksi adanya suhu
disekitar penampang sensor yang terdapat di perangkat dan melaporkannya
ke Modul Interface Head Detector, yang merubahnya menjadi perintah digital
untuk
di
teruskan
ke
panel
MCFA.
III.B.4.
Lain
lain
III.B.5.
Pengoperasian,
III.B.6.
Mengatasi
masalah,
III.C.
III.C.1.
III.C.1.a.
Instalasi
Fixed
Instalasi
Fixed
Temperatur
Temperatur
Detector
Deskripsi
Detector,
III.C.1.b.
Fixed
Temperatur
Detector,
III.C.2.
Spesifikasi
III.D.
III.D.1.
III.D.1.a.
Instalasi
Manual
Instalasi
Manual
Instalasi
Push
Push
Manual
Button
adalah
Push
instalasi
Button
Deskripsi
Button,
terminasi
kabel
Manual
Push
Button,
Manual Push Button adalah suatu alat atau perangkat mirip dengan
switch yang di operasikan secara manual.
III.D.2.
Spesifikasi
III.D.3. Fungsi Manual Push Button secara umum adalah memberikan perintah
secara manual kepada modul interface manual push button telah terjadi
kebakaran
yang
di
teruskan
prosesnya
ke
panel
MCFA.
III.D.4.
Mengatasi
masalah,
Mengatasi
masalah
yang
muncul
pada
Manual
Push
Button
III.E.
III.E.1.
III.E.1.a.
Instalasi
Indicator
Instalasi
Indicator
Lamp
Deskripsi
lamp,
III.E.1.b.
Indicator
Lamp,
III.E.2.
Spesifikasi
Kabel Instalasi : NYA 2x 1,5mm ( dua warna merah dan hitam),
Supreme
III.E.3.
Fungsi,
Fungsi Indicator Lamp secara umum adalah memberikan tanda bahwa
telah terjadi kebakaran yang berupa cahaya, yang di perintahkan dari
sistem panel MCFA.
III.E.4.
Mengatasi
masalah,
III.F.
III.F.1.
III.F.1.a.
Instalasi
Instalasi
Alarm
Alarm
Bell
Deskripsi
Bell,
III.F.1.b.
Alarm
Bell,
Alarm bell adalah suatu perangkat yang bisa menghasilkan suara yang
di jadikan indikasi terjadinya proses suatu instalasi tertentu.
III.F.2.
Spesifikasi
Kabel Instalasi : NYA 2x 1,5mm ( dua warna merah dan hitam),
Supreme
III.F.3.
Fungsi,
Fungsi Alarm Bell secara umum adalah memberikan tanda bahwa telah
terjadi kebakaran yang berupa suara, yang di perintahkan dari sistem
panel MCFA.
III.F.4.
Mengatasi
masalah,
III.G.
III.G.1.
Instalasi
Panel
MCFA
Deskripsi,
III.G.2.
Spesifikasi
III.G.3.
Fungsi,
III.G.4.
lain,
III.G.5.
III.G.5.a.
Lain-
Tidak
Mengatasi
berfungsi
sistem
secara
masalah
menyeluruh
Panel MCFA off power, Ini bisa terjadi apabila Perangkat tidak mendapat
masukan power pada rentang waktu yang agak lama( sekitar 4 jam),
karena pada rangkaian telah tersedia Battery lengkap dengan Charger,
yang berguna untuk menyimpan arus cadangan yang di butuhkan
perangkat pada saat tidak adanya power utama.
III.G.5.b. Alarm Bell terus berbunyi dan Lampu Indicator terus menyala , pada
keadaan
tidak
terjadi
kebakaran.
III.G.5.c.
Detector
tidak
bisa
mendeteksi
III.H.
III.H.1.
III.H.1.a.
Instalasi
Instalasi
Announciator
Deskripsi
Announciator,
III.H.1.b.
Announciator,
III.H.2.
Spesifikasi
III.H.3.
Fungsi,
III.H.4.
Lain-
III.H.5.
lain,
Pengoperasian,
III.H.6.
Mengatasi
masalah
1. Panel MCFA off power Ini bisa terjadi apabila Perangkat tidak mendapat
masukan power pada rentang waktu yang agak lama( sekitar 4 jam),
karena pada rangkaian telah tersedia Battery lengkap dengan Charger,
yang berguna untuk menyimpan arus cadangan yang di butuhkan
perangkat pada saat tidak adanya power utama.
2. Switching sistem off/ belum dinyalakan, bisa terjadi karena di lakukan
pemutusan sistem dari kabinet MCFATerjadinya putus kabel di
sepanjang Instalasi Announciator.
III.I.
III.I.1
Instalasi
Kabel
kabel
feeder
Fire
Alarm
Deskripsi,
III.I.2.Spesifikasi,
III.I.3. Fungsi utama kabel instalasi fire alarm adalah sebagai media penyalur
laporan dari Modul Interface ke Pnel MCFA dan mengembalikan hasil proses
laporan
kembali
ke
Modul
Interface
yang
lain
sesuai
fungsi.
III.I.4.
Lainlain,
III.I.5.
Pengoperasian,
Tidak ada pengoperasian khusus.
III.I.6.
Mengatasi
masalah,
11.
IV.A.
Perawatan
rutin,
IV.B.
Perbaikan,
Rencana kerja di susun dengan tepat dan akurat agar telaksana sesuai
dengan point standar operating prosedur,
Persiapan alat kerja , alat pendukung kerja yang sesuai dengan point
pekerjaan yang akan dilakukan,
IV.C.
dan
perbaikkan
instalasi
listrik
Pemasangan
peralatan
sesuai
instruksi
manual
peralatan
yang
IV.D.
Memeriksa
pemeliharaan
dan
perbaikan
Memeriksa cara kerja tiap komponen, sesuai instruksi manual dan point
Standar Operating Prosedurpada sub point Perawatan Instalasi Fire
Alarm,
satu
garis
Pembuatan
laporan
sangat
diperlukan
untuk
meng
identifikasi
Berita
acara
pemeliharaan
dan
perbaikan
dibuat
untuk
IV.E.3.
Fungsi,
Fungsi utama power Amplifier adalah menguatkan signal suara yang
masuk melalui input dengan impedansi 75 ohm, dan di keluarkan
dengan daya 250 Watt per Power Amplifier.
IV.E.4.
Lain
lain,
IV.E.5.
Pengoperasian
Pengoperasian utama adalah ada pada masing masing unit, dengan
mengatur volume , bass maupun treble.Untuk pengaturan yang lain
berhubungan dengan perangkat pelengkap lain.
IV.E.6.
Mengatasi
masalah
Instalasi
Zone
Instalasi
Zone
Selector
Deskripsi
Selector,
IV.F.1.b.
Zone
Selector,
IV.F.2.
Spesifikasi
Kabel Instalasi Zone Selector : Input Coaxial Cable Impedansi 75 ohm;
Output Coaxial Cable 75 ohm.
IV.F.3.
Fungsi,
Fungsi utama dari Zone Selector adalah memilih satu persatu area
yang diaktifkan pengoperasian Suaranya, tanpa mengganggu area lain
yang mungkin tidak diijinkan pengoperasian suara.
IV.F.4.
Lain
lain,
Ada 4 Zone area yang siap di aktifkan yaitu:Zone 1 untuk area lantai
1,Zone 2 untuk area lantai 2,Zone 3 untuk area lantai 3, danZone 4
untuk area parkir.
IV.F.5.
Pengoperasian
Pengoperasian pertama adalah penyalaan power untuk perangkat yang
terdapat pada perangkat,
Pengaturan Zone aktif dan non aktif dengan menekan tombol tombol
nomor Zone.
IV.F.6.
Mengatasi
masalah,
IV.G.
IV.G.1.
IV.G.1.a.
Instalasi
Mixer
Instalasi
Pre
Mixer
Pre
Amplifier
Deskripsi
Amplifier,
IV.G.1.b.
Mixer
Pre
Amplifier,
IV.G.2.
Spesifikasi
IV.G.3.
Fungsi,
Fungsi utama dari Mixer Pre Amplifier adalah sebagai penguat signal
suara pertama dari perangkat penerima suara.
IV.G.4.
Lain
lain,
IV.G.5.
Pengoperasian
IV.G.6.
Mengatasi
masalah
Instalasi
Instalasi
Equalizer
Deskripsi
Equalizer,
IV.H.1.a.
Equalizer,
IV.H.2.
Spesifikasi
Amplifire : ToaFungsi,
lain,
IV.H.5.
Pengoperasian
Atur suara pada kualitas suara tertinggi dengan merubah level level
pada chnnel yang tersedia.
IV.H.6.
Mengatasi
masalah
pada
out
put
IV.I.
Instalasi
Double
IV.I.1.
IV.I.1.a.
Instalasi
Double
perangkat,Kerusakan
Cassete
Cassete
Deck
Deck
pada
AM/
AM/
komponen
FM
Tuner
Deskripsi
FM
Tuner,
IV.I.1.b.
Double
Cassete
Deck
AM/FM
Tuner,
Double Cassete Deck AM/FM Tuner adalah alat pemutar pita suara
sekaligus alat penerima gelombang radio dari stasiun pemancar AM
maupun FM.
IV.I.2.
Spesifikasi
IV.I.3.
Fungsi,
Fungsi utama dari Double Cassete Deck FM/ AM Tuner adalah untuk
memutar pita suara dan untuk menangkap gelombang siaran radio dari
pemancar.
IV.I.4.
Lain
lain,
IV.I.5.
Pengoperasian
Pengoperasian utama adalah menyalakan input daya yang terdapat
pada perangkat,
IV.I.6.
Mengatasi
masalah
Instalasi
a.
Instalasi
Paging
Paging
Emergency
Emergency
Micropone
Deskripsi
Micropone,
Instalasi
Paging
Emergency
Micropone
adalah
terminasi
kabel
Paging
Emergency
Micropone,
IV.J.2.
Spesifikasi
Kabel Instalasi Paging Emergency Micropone : Output Coaxial Cable
Impedansi 75 ohm.
IV.J.3.
Fungsi,
Fungsi di gedung adalah untuk melakukan panggilan kepada penghuni
gedung melalui Ceilling Speaker/ Tata suara.
IV.J.4.
Lain
IV.J.5.
lain,
Pengoperasian,
Pengoperasian hanya dengan menggeser switch on off di perangkat,
bila paging emergency micropone mendapat gelombang suara secara
otomatis menurunkan volume back sound yang sedang di putar.
IV.j.6
Mengatasi
masalah
1. periksa battery,
2. jika tidak bermasalah kemungkinan kit penguat di dalam perangkat
rusak.
1. posisi perangkat dengan ceilling speaker berada pada posisi satu garis
pantul,
2. kemungkinan karena volume suara terlalu keras.
IV.K.
IV.K.1.
Instalasi
Car
Call
Micropone
Deskripsi
IV.K.2.
Spesifikasi
Kabel Instalasi Car call Micropone : Out put Coaxial Cable Impedansi 75
ohm.
IV.K.3.
Fungsi,
Fungsi utama adalah dipakai untuk melakukan panggilan yang
ditujukan khusus untuk area parkir.
IV.K.4.
Lain
IV.K.5.
lain,
Pengoperasian,
Pengoperasian hanya dengan menggeser switch on off di perangkat,
bila paging emergency micropone mendapat gelombang suara secara
otomatis menurunkan volume back sound yang sedang di putar.
IV.K.6.
Mengatasi
masalah
1. periksa battery,
2. jika tidak bermasalah kemungkinan kit penguat di dalam perangkat
rusak.
IV.L.
IV.L.1.
Instalasi
Ceilling
speaker
Deskripsi
IV.L.2.
Spesifikasi
IV.L.3.
Fungsi,
Fungsi utama Ceilling Speaker adalah untuk memberi back sound di
gedung atau untuk pangilan- pangilan yng di tujukan ke penghuni
gedung.
IV.L.4.
Lain
lain,
Pengoperasian,
Tidak ada cara pengoperasian khusus pada perangkat Ceilling Speaker.
IV.L.6.
Mengatasi
masalah
Instalasi
Volume
Control
Deskripsi
IV.M.2.
Spesifikasi
IV.M.3.
Fungsi.
IV.M.4.
Lain
lain,
IV.M.5.
Pengoperasian,
IV.M.6.
Mengatasi
masalah
Terminasi pemutus line Instalasi Tata Suara pada zone tersebut kendor/
putus.
IV.N.
IV.N.1.
Instalasi
Junction
Box
Speaker
Deskripsi,
IV.N.2.
Spesifikasi
Terminal : Terminal 3 A.
IV.N.3.
Fungsi,
IV.N.4.
IV.N.5.
Lain
lain
Pengoperasian,
IV.O.
IV.O.1.
Instalasi
Kabel
Feeder
tata
Suara
Deskripsi,
Instalasi Kabel Feeder Tata Suara adalah pengkabelan dari Junction Box
Tata Suara ke MD-TS.
IV.O.2.
Spesifikasi,
IV.O.3.
Fungsi,
Pengoperasian,
IV.O.6.
Mengatasi
masalah,
Jarang terjadi masalah pada Instalasi Kabel Feeder Tata Suara kecuali
kabel putus ataupun hubungan singkat.