Surat Izin Praktik selanjutnya disebut SIP adaiah bukti tertulis yang diberikan Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota kepada dokter dan dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan untuk
menjalankan praktik kedokteran.
Syarat- syarat yang diminta:
1. SIP lama
2. STR yang dilegalisir
3. Fotocopy ijazah
4.REKOMENDASI IDI
5.Pas foto 4x6 = 4 lbr 2x3 = 1 lbr
6.Mengisi formulir permohonan.
7.Biaya administrasi.
Last edited by gitahafas on Thu Jun 03, 2010 5:51 am; edited 2 times in total
gitahafas
Moderator
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-0930
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Fri Jan 09, 2009 8:24 pm
gitahafas
Moderator
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-0930
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Fri Apr 02, 2010 6:30 am
BAB VII UU RI NO 29 TAHUN 2004 TENTANG PRAKTIK KEDOKTERAN
PENYELENGGARAAN PRAKTEK KEDOKTERAN
Bagian kesatu
Surat Izin Praktik
Pasal 36
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia
wajib memiliki surat izin praktik.
Pasal 37
1. Surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 dikeluarkan oleh
pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran
atau kedokteran gigi dilaksanakan.
2. Surat izin praktik dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (I)
hanya diberikan untuk paling banyak 3 (tiga) tempat.
3. Satu surat izin praktik hanya berlaku untuk I (satu) termpat praktik.
Pasal 38
1. Untuk mendapatkan surat izin praktik sebagaimana dimaksud dalam Pasal
36, dokter atau dokter gigi harus:
1. memiliki surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi
yang masih berlaku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, Pasal
31,danPasal32;
2. mempunyai tempat praktik; dan
3. memiliki rekomendasi dan organisasi profesi.
2. Surat izin praktik masih tetap berlaku sepanjang;
1. surat tanda registrasi dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi masih
berlaku; dan
2. tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam surat izin praktik.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai surat izin praktik diatur dengan Peraturan
Menteri.
Bagian Kedua
Pelaksanaan Praktik
Pasal 39
Praktik kedokteran diselenggarakan berdasarkan pada kesepakatan antara dokter
atau dokter gigi dengan pasien dalam upaya untuk pemeliharaan kesehatan,
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit dan
pemulihan kesehatan.
Pasal 40
1. Dokter atau dokter gigi yang berhalangan menyelenggarakan praktik
kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter
gigi pengganti;
2. Dokter atau dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
dokter atau dokter gigi yang mempunyai surat izin praktik.
Pasal 41
1. Dokter atau dokter gigi yang telah mempunyai surat izin praktik dan
menyelenggarakan praktik kedokteran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36
wajib memasang papan nama praktik kedokteran.
2. Dalam hal dokter atau doktcr gigi berpraktik di sarana pelayanan kcsehatan,
pimpinan sarana kesehatan wajib membuat daftar dokter gigi yang melakukan
praktik kedokteran.
Pasal 42
Pimpinan sarana pelayanan kesehatan dilarang mengizinkan dokter atau dokter
gigi yang tidak memiliki surat izin praktik untuk melakukan praktik kedokteran
di sarana pelayanan kesehatan tersebut.
Pasal 43
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan praktik kedokteran diatur dengan
Peraturan Menteri.
Bagian Ketiga
Pemberian Pelayanan
Standar Pelayanan
Pasal 44
1. Dokter atau dokter gigi dalam menyelenggarakan praktik kedokteran wajib
mengikuti standar pelayanan kedokteran atau kedokteran gigi,
2. Standar pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibedakan menurut
jenis dan strata sarana pelayanan kesehatan.
3. Standar pelayanan untuk dokter atau dokter gigi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.
gitahafas
Moderator
Number of
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Fri Apr 02, 2010 6:52 am
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 512/MENKES/PER/IV/2007
TENTANG IZIN PRAKTIK DAN PELAKSANAAN PRAKTIK
KEDOKTERAN
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-0930
(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oieh
institusi penyelenggaranya.
Pasal 10
(1) Untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan pelayanan medis Kepala Dinas
Kesehatan Propinsi atas ama Menteri dapat memberikan surat tugas kepada
dokter spesialis atau dokter gigi spesialis tertentu yang telah memiliki SIP untuk
bekerja di sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit tertentu tanpa
memerlukan SIP di tempat tersebut, berdasarkan permintaan Kepala Dinas
Kesehatan Kab/Kota.
(2) Surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
(3) Perpanjangan surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dimungkinkan sepanjang mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi setempat atas ama Menteri.
(4) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam mengajukan permintaan
surat tugas seorang dokter spesialis atau dokter gigi spesialis tertentu
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan keseimbangan
antara kebutuhan pelayanan dengan kemampuan dokter atau dokter gigi
tersebut.
(5) Keseimbangan antara kebutuhan pelayanan dengan kemampuan dokter atau
dokter gigi yang harus dipertimbangkan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (4) berdasarkan pedoman
yang ditetapkan oleh Menteri.
(6) Bentuk format surat tugas seperti contoh sebagaimana tercantum pada
Formulir III Peraturan ni.
Pasal 11
(1) Dokter atau dokter gigi yang bekerja di Rumah Sakit Pendidikan dan sarana
pelayanan kesehatan jejaringnya, dalam melaksanakan tugas pendidikannya
dapat memberikan pembimbingan/pelaksanaan / pengawasan untuk melakukan
tindakan kedokteran atau kedokteran gigi kepada peserta pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi yang sedang mengikuti pendidikan untuk melakukan
pelayanan medis kepada pasien.
(2) Pelaksanaan pelayanan medis kepada pasien sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan dibawah pengawasan dan tanggung jawab pembimbing.
Pasal 12
(1) Dokter dan dokter gigi yang akan menghentikan kegiatan praktik kedokteran
atau praktik kedokteran gigi di suatu tempat, wajib memberitahukan kepada
Kepala Dinas Kabupaten/Kota setempat.
(2) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara
tertulis dengan mengembalikan SIP kepada Kepala Dinas Kabupaten/Kota
ditempat tersebut.
(3) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), harus mengembalikan fotokopi STR yang dilegalisir asli oleh Konsil
Kedokteran Indonesia milik dokter atau dokter gigi tersebut segera setelah SIP
dikembalikan.
(4) Apabila dalam keadaan tertentu fotokopi STR yang dilegalisir asli oleh
Konsil Kedokteran Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (3) hilang maka
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota tersebut harus membuat pernyataan
mengenai hilangnya STR dimaksud untuk permintaan fotokopi STR legalisir
asli kepada Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 13
(1) Dokter atau dokter gigi warga negara asing dapat diberikan SIP sepanjang
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud Pasal 2 ayat (2).
(2) Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) juga harus :
a. telah melakukan evaluasi di perguruan tinggi di Indonesia berdasarkan
permintaan tertulis Konsil Kedokteran Indonesia;
b. memiliki surat izin kerja dan izin tinggal sesuai ketentuan perundangundangan;
c. mempunyai kemampuan berbahasa Indonesia yang dibuktikan dengan bukti
lulus bahasa Indonesia dari Pusat Bahasa Indonesia.
(3) Dokter atau dokter gigi warga negara asing yang akan memberikan
pendidikan dan pelatihan dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk waktu tertentu, harus memiliki persetujuan dari Konsil Kedokteran
Indonesia, dan memberitahukan kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
Pasal 14
(1) Praktik kedokteran dilaksanakan berdasarkan pada kesepakatan berdasarkan
hubungan kepercayaan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam
upaya pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit dan pemulihan kesehatan.
(2) Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan upaya
maksimal pengabdian protesi kedokteran yang harus dilakukan dokter dan
dokter gigi dalam penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien sesuai dengan
standar pelayanan, standar protesi, standar prosedur operasional dan kebutuhan
medis pasien.
(3) Upaya maksimal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adaiah sesuai dengan
situasi dan kondisi setempat.
Pasal 15
(1) Dokter dan dokter gigi dapat memberikan pelimpahan suatu tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan
tertentu lainnya secara tertulis dalam melaksanakan tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi.
(2) Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) harus sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki dan
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-0930
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Fri Apr 02, 2010 7:09 am
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 1419/MENKES/PER/X/2005
TENTANG PENYELENGGARAAN PRAKTIK DOKTER DAN DOKTER
GIGI
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang bahwa sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran, perlu mengatur penyelenggaraan praktik Dokter
dan Dokter Gigi dengan Peraturan Menteri Kesehatan.
Mengingat
1.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3495);
2.Undang-Undang. Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431:);
3.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor .125, Tambahan
attitude) minimal yang harus dikuasai oleh seorang Individu untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang
dibuat oleh organisasi profesi;
9.Organisasi Profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk dokter dan Persatuan
Dokter Gigi Indonesia untuk dokter gigi.
10.Konsil Kedokteran Indonesia adalah suatu badan otonom, mandiri, non
struktural, dan bersifat independen yang terdiri atas Konsil Kedokteran dan
Konsil Kedokteran Gigi.
11.Menteri adalah Menteri yang bertanggung jawab di bidang kesehatan.
BAB II
IZIN PRAKTIK
Pasal 2
1.Setiap Dokter dan dokter gigi yang akan melakukan praktik kedokteran pada
sarana pelayanan kesehatan atau praktik perorangan wajib memiliki SIP.
2.Untuk memperoleh SIP dokter dan dokter gigi yang bersangkutan harus
mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
tempat praktik kedokteran dilaksanakan dengan melampirkan:
1.Foto copy surat tanda registrasli dokter atau surat tanda registrasi dokter gigi
yang diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia yang masih berlaku yang
dilegalisir,oleh pejabat yang berwenang;
2.surat pernyataan mempunyai tempat praktik;
3.surat rekomendasi dari Organlsasl Profesi diwilayah tempat akan praktik;
4.Foto copy surat keputusan penempatan dalam rangka masa bakti atau surat
bukti telah selesai menjalankan masa bakti atau surat keterangan menunda masa
bakti yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang;
5.Pas foto berwarna ukuran 4 X 6 sebanyak 3 (tiga) lembar dan 3 x 4 sebanyak
2 (dua) lembar;
3.Dalam pengajuan perrnohonan SIP sebagaimana dimaksud ayat (2) harus
dinyatakan secara tegas permintaan SIP untuk tempat praktik Pertama, Kedua
atau Ketiga.
4.Bentuk permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) seperti contoh
sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 Peraturan ini.
Pasal 3
1.Dokter atau dokter gigi yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) diberikan SIP untuk 1 (satu) tempat praktik.
2.SIP sebagaimana dimaksud ayat (1) berlaku sepanjang Surat Tanda Registrasi
masih berlaku dan tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum dalam
SIP:
3.Bentuk Format SIP Dokter atau Dokter Gigi sebagaimana contoh Formulir
pada Lampiran II Peraturan ini.
Pasal 4
1.SIP diberikan kepada dokter atau dokter gigi paling banyak untuk 3 (tiga)
tempat praktik, baik pada sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah, swasta
ataupun praktik perorangan.
2.SIP 3 (tiga) tempat praktik sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat berada
dalam 1 (satu) Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota lain baik dari Propinsi
yang sama maupun Propinsi lain.
3.Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam memberikan SIP harus
mempertimbangkan keseimbangan antara jumlah dokter atau dokter gigi yang
telah ada dengan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Pasal 5
1.SIP bagi dokter dan dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran pada
Rumah Sakit Pendidikan dan sarana pelayanan kesehatan yang menjadi jejaring
Rumah Sakit Pendidikan tersebut dan juga mempunyai tugas untuk melakukan
proses pendidikan berlaku juga bagi sarana pelayanan kesehatan yang menjadi
Jejering Rumah Sakit Pendidikan tersebut.
2.Pimpinan Rumah Sakit Pendidikan dan Dekan Fakultas Kedokteran wajib
memberitahukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Fakultas
Kedokteran tempat dimana sarana pelayanan kesehatan yang menjadi jejaring
Rumah Sakit Pendidikan tersebut.
Pasal 6
1.Dokter atau dokter gigi, yang diminta memberikan pelayanan medis oleh
suatu sarana pelayanan kesehatan, bakti sosial, penanganan korban bencana,
atau tugas kenegaraan, yang bersifat lnsidentil tidak memerlukan SIP
2.Pemberian pelayanan yang bersifat insidentil sebagaimana dimaksud ayat (1)
harus diberitahukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat.
Pasal 7
1. Untuk kepentingan kedinasan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat
memberikan surat tugas kepada dokter dan dokter gigi spesialis tertentu di
Rumah Sakit dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan.
2. Surat tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (I) berlaku untuk jangka waktu
3 (tiga) bulan dan dapat diperbaharui.
Pasal 8
1.Dokter atau dokter gigi yang sedang mengikuti program perdidikan dokter
spesialis (PPDS) atau program pendidikan dokter gigi spesialis (PPDGS)
diberikan SIP khusus secara kolektif oleh Kepala Dines Kesehatan
Kabupaten/Kota dimana Rumah Sakit Pendidikan tersebut berada.
2.SIP khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan kepada Pimpinan
Rumah Sakit Pendidikan tempat program pendidikan dilaksanakan.
3.SIP Khusus sebagaimana dimaksud ayat (1) diberikan sesuai dengan sertifikat
kompetensi peserta PPDS dan Surat Penugasan atau surat tanda registrasi
khusus yang disetujui oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
4.SIP khusus sebagairnana dimaksud ayat (2) berlaku disarana tempat program
pendidikan dilaksanakan dan seluruh sarana pelayanan kesehatan yang menjadi
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK
Pasal 13
1.Dokter atau Dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran didasarkan
pada kesepakatan antara dokter atau dokter gigi dengan pasien dalam upaya
pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit dan pemulihan kesehetan.
2.Kesepakatan sebagaimana dlmaksud ayat (1) merupakan upaya maksimal
dalam rangka penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
Pasal 14
1.Dokter dan dokter gigi dapat memberikan kewenangan kepada perawat atau
tenaga kesehatan tertentu secara tertuIis, dalam melaksanakan tindakan
kedokteran atau kedokteran gigi.
2.Tindakan kedokteran sebagalmana dimaksud ayat (1) sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki dan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan
perundang undangan.
Pasal 15
1.Bidan dapat melaksanakan tindakan medik terhadap ibu, bayi dan anak balita
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.Kewenangan sebagaimana dimaksud ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 16
1.Dokter dan dokter gigi dalam pelaksanaan praktik kedokteran wajib membuat
rekam medis.
2.Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai
ketentuan perundang-undangan.
Pasal 17
1.Dokter atau dokter gigi dalam memberikan pelayanan tindakan kedokteran
atau kedokteran gigi terlebih dahulu harus memberikan penjelasan kepada
pasien tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan.
2.Tindakan kedokteran sebagaimana dimaksud ayat (1) harus mendapat
persetujuan dari pasien.
3.Pemberian penjelasan dan persetujuan sebagaimana dimaksud ayat (1) dan
ayat (2) dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan,
Pasal 18
1.Dokter dan dokter gigi dalam melaksanakan tindakan kedokteran wajib
menyimpan segala sesuatu yang diketahui dalam pemeriksaan pasien,
interprestasi penegakan diagnose dalam melakukan pengobatan termasuk segala
sesuatu yang diperoleh dan tenaga kesehatan lainnya sebagai rahasia
kedokteran;
BAB VI|
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
1.Dokter dan dokter gigi yang telah memliki Surat Penugasan dan atau SIP
berdasarkan peraturan perundang-undangan sebelum berlakunya Undang undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dinyatakan telah
memiliki Surat Tanda Registrasi dan SIP.
2.Dokter dan dokter gigi yang belum memiliki Surat Penugasan atau Surat
Tanda Registrasi dan SIP sebelum tanggal 6 Oktober 2005, dinyatakan telah
memiliki Sertifikat Kompetensi sesuai ijazah yang dimiliki.
3.Dokter dan dokter gigi sebagaimana dimaksud ayat (1) dan (2), harus
menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Konsil
Kedokteran Indonesia.
4.Dokter atau dokter gigi spesialis yang bekerja di Rumah Sakit Pendidikan
atau jajaringnya dalam rangka menunggu penempatan dianggap telah memiliki
STR dan SIP Sementara;
5.Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan wajib melaporkan dokter dan dokter
gigi spesialis sebagaimana dimaksud ayat (4) kepada Menteri c.q. Biro
Kepegawaian dalam jangka waktu 1 (satu) bulan.
6.Terhadap dokter dan dokter gigi spesialis sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) dalam jangka waktu 6 (enam) bulan wajib menyelesaikan SIR dan SIP
Sementara.
7.Dokter atau dokter gigi yang memiiiki SIP lebih dan 3 (tiga) tempat praktik
sebelum berlakunya Undang-undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, harus menetapkan 3 (tiga) tempat praktik yang dipilih paling
lambat 6 (enam) bulan setelah peraturan Ini berlaku.
8.Terhadap dokter atau dokter gigi yang SIPnya habis dalam masa periode 6
Oktober 2005 sampal dengan 29 April 2007, wajib mengajukan permohonan
STR kepada Konsil Kedokteran Indonesia dengan menggunakan Surat
Penugasan yang dimiliki,
9.Terhadap dokter atau dokter gigi yang masa berlaku SIPnya habis periode 6
Oktober 2005 sampai dengan 6 April 2006 dinyatakan SIPnya masih tetap
berlaku sampai dengan STR diterbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
10.SIP sebagaimana dimaksud ayat (1) wajib diperbaharui dengan
menggunakan STR yang dikeluarkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
Pasal 30
1.Dokter dan dokter gigi yang saat ini sedang mengikuti pendidikan, spesialis
yang belum memiliki STR Khusus dan SIP Khusus secara kolektif dinyatakan
telah memiliki SIP Khusus sebagaimana dimaksud dalam Peraturan ini.
2.Pimpinan Sarana Pendidikan dan Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan
dalam waktu 6 (enam) bulan wajib menyelesaikan SIP Khusus bagi dokter dan
dokter gigi yang saat ini sedang mengikuti pendidikan spesialis.
Pasal 31
1.Dokter dan dokter gigi yang saat ini disamping menjalankan praktik
kedokteran pada Rumah Sakit Pendidikan, menjalankan program pendidikan
dokter dan dokter gigi dan atau menjalankan praktik kedokteran pada Rumah
Sakit Pendidikan dalam rangka pendidikan dokter dan dokter gigi atau
menjalankan tugas kedinasan pada sarana pe!ayanan kesehatan tertentu,
dinyatakan telah memiliki SIP yang berlaku bagi Rumah Sakit Pendidikan dan
jejaringnya serta pada sarana pelayanan kesehatan tertentu.
2.Pimpinan Rumah Sakit Pendidikan dan Pimpinan Fakluitas Kedokteran dalam
waktu 6 (enam) bulan wajib menyelesaikan SIP sebagaImana dlmaksud pada
ayat (1) dan memberltahukan kepada KepaIa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
tempat dimana sarana pelayanan kesehatan yang menjadi Jejaring Rumah Saklt
Pendldikan tersebut.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 32
Dengan ditetapkannya Peraturan Ini, maka Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
916/MENKES/PERNIII/1 997 tentang Izin Praktik Bagi Tenaga Medis,
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 33
Ketentuan teknis pelaksanan yang diperlukan, ditetapkan, lebih lanjut dalam
Peraturan tersendiri
Pasal 34
Peraturan Menteri ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 5 Oktober 2005
FADILAH SUPARI, Sp.JP(K)
gitahafas
Moderator
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Fri Apr 02, 2010 8:22 am
BAB V UU NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN
SUMBER DAYA DI BIDANG KESEHATAN
Bagian Kesatu
Tenaga Kesehatan
Pasal 21
(1) Pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan,
dan pengawasan mutu
tenaga kesehatan dalam rangka penyelenggaraan pelayanan kesehatan.
(2) Ketentuan mengenai perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan,
dan pengawasan mutu
Registration
tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan
date: 2008-09- Pemerintah.
30
(3) Ketentuan mengenai tenaga kesehatan diatur dengan Undang-Undang.
Pasal 22
(1) Tenaga kesehatan harus memiliki kualifikasi minimum.
(2) Ketentuan mengenai kualifikasi minimum sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) diatur dengan Peraturan Menteri.
Pasal 23
(1) Tenaga kesehatan berwenang untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
(2) Kewenangan untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
(3) Dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan wajib
memiliki izin dari pemerintah.
(4) Selama memberikan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilarang mengutamakan kepentingan yang bernilai materi.
(5) Ketentuan mengenai perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur
dalam Peraturan Menteri.
Pasal 24
(1) Tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 harus memenuhi
ketentuan kode etik, standar
profesi, hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan, dan standar
prosedur operasional.
(2) Ketentuan mengenai kode etik dan standar profesi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur oleh organisasi profesi.
(3) Ketentuan mengenai hak pengguna pelayanan kesehatan, standar pelayanan,
dan standar prosedur operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
dengan Peraturan Menteri.
Pasal 25
(1) Pengadaan dan peningkatan mutu tenaga kesehatan diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat melalui pendidikan
dan/atau pelatihan.
(2) Penyelenggaraan pendidikan dan/atau pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) menjadi tanggung jawab Pemerintah dan pemerintah daerah.
(3) Ketentuan mengenai penyelengaraan pendidikan dan/atau pelatihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
Pasal 26
(1) Pemerintah mengatur penempatan tenaga kesehatan untuk pemerataan
pelayanan kesehatan.
(2) Pemerintah daerah dapat mengadakan dan mendayagunakan tenaga
kesehatan sesuai dengan kebutuhan daerahnya.
(3) Pengadaan dan pendayagunaan tenaga kesehatan sebagaimana dimaksud
e. pemanfaatannya;
f. fungsi sosial; dan
g. kemampuan dalam memanfaatkan teknologi.
(3) Ketentuan mengenai jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan serta
pemberian izin beroperasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku juga
untuk fasilitas pelayanan kesehatan asing.
(4) Ketentuan mengenai jumlah dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak berlaku untuk jenis rumah sakit
khusus karantina, penelitian, dan asilum.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan fasilitas pelayanan
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
Peraturan Pemerintah.
gitahafas
Moderator
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-0930
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Wed Jul 14, 2010 7:59 pm
CARA MENGETAHUI DOKTER YANG PUNYA IZIN PRAKTEK LEGAL
Rabu, 14/07/2010 16:13 WIB Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
yang terbaik, karenanya dokter yang melayani pun harus punya izin praktik
resmi. Bagaimana cara mengetahui apakah dokter tersebut sudah legal atau
belum?
Sebelum melakukan praktik, seorang dokter harus memiliki surat tanda
registerasi. Ketua KKI (Konsil Kedokteran Indoensia) Prof dr Menaldi rasmin,
SpP(K), FCCP mengatakan jika dokter sudah memiliki Surat Izin Praktik (SIP),
berarti dokter tersebut sudah teregistrasi.
Nah, untuk melihat apakah sudah SIP atau belum bisa dilihat di papan praktik
atau pada kertas resep dokternya.
"Manfaat dari STR ini adalah memberikan perlindungan pada masyarakat serta
sebagai identifikasi atau KTP-nya dokter. Karena kalau terjadi penyimpangan,
KKI berhak memanggil atau melakukan pembinaan terhadap dokter yang
bersangkutan," ujar Prof Menaldi dalam acara Lokakarya Kemitraan Hubungan
Dokter-Pasien bagi Media Massa di Hotel Gran Mahakam, Jakarta, Rabu
(14/7/2010).
Untuk memperoleh STR, dokter dan dokter gigi wajib mengajukan permohonan
kepada KKI dengan melampirkan:
1. Fotokopi ijasah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis.
2. Surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji dokter atau dokter gigi.
3. Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang telah memiliki SIP.
4. Fotokopi sertifikasi kompetensi.
5. Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi.
STR ini akan berlaku selama 5 tahun dan harus melakukan registrasi ulang 6
bulan sebelum masa STR yang digunakan habis. Sebelum STR diperpanjang,
dokter harus melakukan uji kompetensi untuk mengetahui apakah mengalami
penurunan kompetensi atau tidak. "Jika ada dokter yang berpraktik tapi tidak
memiliki STR, maka akan dikenakan sanksi 5 tahun penjara," Prof Dr dr
Herkutanto, SpF, SH, LLM selaku Ketua Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan
DKI Jakarta.
STR ini hanya diperlukan bagi dokter yang akan melakukan praktik, tapi jika
seseorang adalah lulusan kedokteran tapi tidak melakukan praktik maka tidak
memerlukan STR. Karena ada beberapa dokter yang mengambil pendidikan
kedokteran tapi bekerja di bidang lain, misalnya di bank.
(ver/ir)
gitahafas
Moderator
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 8:02 am
DOKTER HANYA BOLEH PRAKTIK MAKSIMUM 3 TEMPAT
Kamis, 14/04/2011 14:17 WIB Vera Farah Bararah - detikHealth
Jakarta, Beberapa dokter terkadang tidak hanya berpraktik di satu tempat saja.
Tapi seorang dokter tidak boleh melakukan praktik lebih dari 3 tempat termasuk
praktik pribadi dirumahnya. "Dokter hanya boleh berpraktik di 3 tempat saja
termasuk klinik, puskesmas atau praktik pribadi di rumah," ujar Dr Wasista
Budiwaluyo, MHA selaku sekjen PERSI (Persatuan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia) dalam acara Markplus Monthly Industry Update di MarkPlus
Campus, Jakarta, Kamis (14/4/2011). Dr Wasista menuturkan sudah ada
peraturan yang mengatur hal tersebut, jadi jika ada dokter yang berpraktik di
lebih dari 3 tempat maka akan dikenakan sangsi baik pada dokter maupun
rumah sakit yang bersangkutan karena melawan hukum.
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-09"Kadang ada dokter yang bangga berpraktik di mana-mana jadi kertas resepnya
30
penuh dengan tempat praktiknya," ujar Dr Wasista yang berpraktek di Sahid
Sahirman Memorial Hospital. Ia mengungkapkan jika terlalu banyak berpraktik
kadang seorang dokter sudah harus berpraktik di satu tempat tapi kenyataannya
ia masih harus melakukan operasi di tempat lainnya. Dan ia juga mengingatkan
bahwa jalanan di Jakarta yang macet harus menjadi pertimbangan pula.
Hingga Oktober 2010 diketahui ada sebanyak 1.523 rumah sakit, padahal pada
tahun 2005 diketahui hanya ada 1.268 rumah sakit. Hal ini menunjukkan dalam
jangka waktu 5 tahun terdapat 255 rumah sakit baru. "Prospek industri rumah
sakit di Indonesia memang masih berkembang dengan baik, tapi sayangnya
tidak merata terutama di daerah-daerah tertinggal," ungkapnya. Seperti rumah
sakit miliki pemodal yang menggunakan peralatan medis canggih serta
dilengkapi dengan gedung yang mewah dan juga nyaman umumnya masih
terdapat di kota-kota besar. Lebih lanjut ia juga menambahkan bahwa dokter
umum yang baru lulus wajib melakukan magang di daerah DTPK (Daerah
Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan) sebelum menempuh ujian akhir
kompeten.
gitahafas
Moderator
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:06 pm
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:09 pm
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:13 pm
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:17 pm
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-09-
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:20 pm
IZIN PRAKTIK DOKTER UMUM
http://perijinan.slemankab.go.id/index.php?
mod=license&sub=LicenseDetailPO&act=view&typ=html&izin=286
Izin Praktek bagi dokter memberikan pelayanan medis di sarana kesehatan
pemerintah, Swasta maupun perorangan.
Dasar hukum :
- Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
- Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
- Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
- Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 3 tahun 2009 tentang Izin Praktik
Dokter dan Dokter Gigi
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
512/Menkes/PER/IV/2007 tentang Izin praktik dan Pelaksanan Praktik
30
Kedokteran
Syarat-syarat yang harus dipenuhi:
- Surat rekomendasi / surat pengantar dari organisasi profesi (IDI) cabang
Sleman
- Foto Copy KTP Pemohon
- Foto Copy KTP pemegang kuasa (jika dikuasakan)
- Foto Copy Surat Tanda Registrasi (STR) asli yang telah dilegalisir oleh Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI)
- Hasil pemeriksaan kualitas air dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman
- Pas photo terbaru ukuran 4x6 = 2 lbr, 3x4 = 1 lbr
- Surat Permohonan bermaterai Rp 6.000,- Surat Pernyataan telah memiliki tempat praktek bermaterai Rp 6.000,- Surat kuasa bermaterai Rp 6.000,- atau Surat Tugas bila tidak bisa mengurus
sendiri
- Untuk permohonan SIP yang ke 2 & 3, mengajukan permohonan dg
melampirkan persyaratan serta melampirkan foto copy SIP / SPTP sebelumnya.
Prosedur untuk mendapatkan perizinan:
- Pemohon mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Sleman
dengan dilampiri persyaratan yang telah ditentukan dan mengisi formulir yang
telah disediakan.
- Permohonan yang telah lengkap syarat-syaratnya diterima oleh Dinas
Kesehatan, pemohon menerima tanda terima berkas permohonan.
- Verifikasi data-data permohonan dan syarat oleh Dinas Kesehatan.
- Pemrosesan Izin dan pembuatan slip pembayaran.
- Pemohon membayarkan retribusi dan mengambil surat izin di Dinas
Kesehatan
gitahafas
Moderator
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:26 pm
IZIN DOKTER
http://www.scribd.com/doc/32662121/ijin-dokter1
Praktik kedokteran bukanlah suatu pekerjaan yang boleh dilakukan oleh siapa
saja,melainkan hanya boleh dilakukan oleh kelompok profesional kedokteran
yangmemiliki kompetensi yang memenuhi standar tertentu, diberi kewenangan
olehinstitusi yang berwenang di bidang itu dan bekerja sesuai dengan etik,
standar dan profesionalisme yang ditetapkan oleh organisasi profesinya.Secara
Number of
teoritis-konseptual, antara masyarakat profesi dengan masyarakat umumterjadi
posts: 23045
suatu kontrak (mengacu kepada doktrin social-contract ), yang memberi hak
Age: 57
kepada masyarakat profesi untuk melakukan self-regulating (otonomi profesi)
Location:
dengan kewajiban memberikan jaminan bahwa profesional yang berpraktek
Jakarta
hanyalah profesional yang kompeten dan yang melaksanakan praktek
Registration
date: 2008-09- profesinyasesuai dengan etik dan standar.Sikap profesionalisme adalah sikap
yang bertanggungjawab, dalam arti sikap dan perilaku yang akuntabel kepada
30
masyarakat, baik masyarakat profesi maupunmasyarakat luas termasuk klien.
Surat izin praktik (SIP) adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada
dokter dan dokter gigi yang akan menjalankan praktik kedokteran setelah
memenuhi persyaratan. Sebelumnya para pemohon SIP harus mendapatkan
Surat tanda registrasidokter dan dokter gigi karena dalam salah satu syarat
untuk mendapatakn SIP adalahSTR itu sendiri. STR adalah bukti tertulis yang
diberikan oleh Konsil KedokteranIndonesia kepada dokter dan dokter gigiyang
telah diregistrasiPerizinan Dokter Menurut UU 29/2004 Pasal 37 UU 29/2004
menyatakan dengan tegas bahwa Surat Izin Praktik (SIP) setiap dokter yang
melakukan praktik kedokterandikeluarkan oleh pejabat kesehatan yang
berwenang di kabupaten/kota tempat praktik kedokteran dilaksanakan. Pada
ketentuan Pasal 37 itu, sangat jelas sekali bahwa yangmemiliki kewenangan
untuk menolak atau menyetujui pemberian perizinan dokter adalah pejabat
kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota. Dalam praktik sekarangini,
pejabat kesehatan yang berwenang yang dimaksud adalah Kepala Dinas
KesehatanKabupaten/Kota.
gitahafas
Moderator
Number of
posts: 23045
Age: 57
Location:
Jakarta
Registration
date: 2008-0930
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:32 pm
FUNGSI SURAT IZIN PRAKTIK ( SIP )
http://annisailma.wordpress.com/2012/05/03/laporan-tutorial-hukum-dan-etikakedokteran/
SIP adalah bukti tertulis yang diberikan pemerintah kepada dokter/dokter gigi
yang akan menjalankan praktek kedokteran setelah memenuhi persyaratan. UU
dalam praktek kedokteran dalam beberapa pasalnya mengatur tentang
kewajiban-kewajiban administrasi yang harus dipenuhi oleh setiap
dokter/dokter gigi dalam menyelenggarakan praktek kedokteran Indonesia.
Fungsinya :
Sebagai salah satu persyaratan/bukti seorang dokter/dokter gigi dalam
menjalankan praktek
Sebagai bukti bahwa praktek yang dilaksanakan bersifat legal
Sebagai kekuatan hukum apabila terjadi kasus yang tidak diinginkan
Untuk menyatakan batasan wilayah dimana seorang dokter tersebut bertugas
Untuk mengetahui berkompetens seorang dokter dan dokter gigi dalam
pelayanan medis
Agar dokter dan dokter gigi dapat mengamalkan praktek dan pengetahuan
ilmu kedokterannya untuk kepentingan masyarakat secara resmi
Kewajiban administrasi tersebut antara lain ;
Kewajiban memiliki surat tanda registrasi (STP) dan surat izin praktek (SIP)
dokter/dokter gigi
Kewajiban memiliki SIP diatur dalam pasal 36 bunyinya ;
Setiap dokter dan dokter gigi yang melakukan praktek kedokteran di Indonesia
wajib memiliki Surat Izin Praktek
Sedangkan menurut Permenkes No.512/menkes/per/IV/2007 mengenai izin
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:35 pm
IZIN PRAKTIK DOKTER DIPERKETAT
4 April 2011 - 07.42 WIB Dumai Pos
KOTA (DP)-Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dumai, Ahad (3/4) di Ballroom
Hotel Grand Zuri menggelar Seminar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), sekaligus
gitahafas
Moderator
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:40 pm
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 1:48 pm
yang diatur berupa praktek kedokteran yang dimaknai rangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh dokter dan dokter gigi terhadap pasien dalam melakukan upaya
kesehatan. Dari definisi UU ini diperoleh makna bahwa pengaturan kegiatan
dokter yang dimaksud adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka
mengusahakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan yang dimaksudkan dalam
Undang-undang ini dijelaskan pada pasal 39 dengan untuk pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatankesehatan, pengobatan penyakit
dan pemulihan kesehatan. Artinya, sifat praktek kedokteran ini hanya terbatas
pada tempat untuk melakukan upaya kesehatan. Bisa berupa praktek pribadi,
rumah sakit atau praktek bersama. Makna dari praktek kedokteran yang
dimaksud ini lebih kepada praktek yang dilakukan oleh dokter di suatu tempat
sebagai usahanya menurut profesinya. Padahal tindakan medis yang bisa
dilakukan oleh dokter bisa sangat luas tidak hanya terbatas pada praktek yang
dilakukan di suatu tempat secara permanen.
Isu Hukum Kedua
Apabila dalam kasus diatas Dokter A melakukan tindakan medis berupa
pertolongan pertama pada korban (pasien) tidak dapat dianggap telah
melakukan praktek illegal menurut UU Praktek Kedokteran. Kedudukan dokter
A ini dapat dikategorikan sebagai tenaga kesehatan sebagaimana diatur dalam
pasal 50 dan pasal 53 ayat (1) UU Kesehatan. Sebaliknya jika dokter A tidak
melakukan tindakan medis pada korban tadi padahal seharusnya dia
menolongnya, dapat dikategorikan sebagai perbuatan pidana yakni
meninggalkan seseorang yang semestinya ditolong. Ketentuan ini tercantum
dalam Pasal KUHP.
Kesimpulan
Pertama, tindakan medis yang dilakukan Dokter A diatas termasuk dalam
tindakan medis secara luas sesuai Kode Etik Kedokteran (sumpah hipocrates).
Dokter tidak bisa menolak pasien tetapi harus bantu dan mengupayakan
kesehatan dan keselamatan jiwa pasien.
Kedua, tindakan dokter A bukan termasuk praktek illegal. Dokter A telah
menjalankan fungsinya sebagai tenaga kesehatan.
Tentang penulis:
Hwian Christianto SH, pengamat hukum, dosen hukum bisnis Universitas
Kristen Petra Surabaya, peserta Program Magister Ilmu Hukum Universitas
Airlangga. Kontak person: 085 631 73015. Email: hwall4jc@yahoo.co.id
gitahafas
Moderator
Subject: Re: Surat Ijin Praktek ( SIP ) Tue Jul 31, 2012 2:00 pm
CARA MENDAPATKAN IZIN PRAKTIK
http://berkecukupan.blogspot.com/2011/10/
SETIAP calon dokter yang ingin membuka praktik, baik untuk dokter
Puskesmas, rumah sakit umum, speasialis, bahkan dokter swasta, wajib
mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) dari Ikatan Dokter Indonesia. SIP diurusi
oleh calon dokter yang ingin berpaktik, setelah mereka lulus kuliah, lulus uji
kompetensi Ikatan Dokter Indonesia Pusat, dan mendapatkan Surat Tanda
Registrasi dari konsil kesehatan pusat (KKP). Namun, setelah mendapatkan
beberapa persyaratan, baik STR dan sertifikat uji kompetensi, tahap selanjutnya
Number of
yang harus dilakukan adalah meminta rekomendasi IDI setempat (cabang
posts: 23045
Banjarmasin), guna mendapatkan Surat Izin Praktik (SIP) dokter dari dinas
Age: 57
kesehatan setempat. Seperti yang pernah dialami oleh dr Sri Wahyuni SH saat
Location:
perizinan (SIP) tersebut. Dulu, katanya, dia mengurus izinnya ke Dinkes, dan
Jakarta
harus mengikuti atau wajib bergabung menjadi anggota IDI setempat. "Iya,
Registration
nanti di IDI selain teregister, kita dapat kartu tanda anggota IDI. Itu digunakan
date: 2008-09- sebagai salah satu syarat untuk mengurusi SIP di Dinkes," ujarnya. Ketua Ikatan
30
Dokter Cabang Banjarmasin, dr Iwan Aflanie membenarkan untuk calon dokter
wajib bergabung dan menjadi anggota IDI setempat, sebelum menjalankan
keprofesiannya dalam berpraktik. "Yang diurusa di IDI setempat bentuknya
adalah surat rekomendasi, serta Kartu Tanda Anggota (KTA) yang nanti
dikeluarkan langsung oleh IDI Pusat," jelas Iwan. Dia menambahkan,
rekomendasi tersebut dikeluarkan sebagai salah satu syarat wajib untuk
memperoleh Surat Izin Praktik (SIP) kedokteran di dinas setempat. Namun,
sambung Iwan, untuk mendapatkan rekomendasi melalui IDI setempat ada
ketentuan dan beberapa persyaratan yang harus diketahui.
Pertama, calon dokter wajib menjadi anggota dan terdaftar di IDI cabang
Banjarmasin, sekaligus sebagai anggota IDI Pusat dan mendapatkan Kartu
Tanda Anggota (KTA). Untuk masuk menjadi anggota IDI cabang,
sambungnya, ada persyaratan administrasi yang harus dibawa, mulai dari ijazah
dokter, sertifikat kompetensi, Surat Tanda Registrasi (STR) yang masih berlaku,
serta pasfoto pemohon. "Foto 3x4 itu disediakan untuk IDI dua lembar.
Kemudian, untuk Surat Izin Praktik (SIP) satu tempat dua lembar, SIP dua
tempat lima lembar, bila tiga tempat tujuh lembar. Serta bila untuk pembuatan
KTA disediakan foto 3x3 sebanyak tiga lembar," ujarnya. Setelah beberapa
persyaratan tersebut disiapkan, sambung Iwan, pemohon kemudian datang ke
sekertariat IDI setempat. Untuk Banjarmasin tempatnya di RS Ulin
Banjarmasin. Setelah datang, kemudian petugas akan melayaninya dengan
mengecek keabsahan dan kelengkapan berkas-berkas. "Nanti petugas akan
membuatkan surat rekomendasi itu. Paling tidak prosesnya satu minggu,
mengingat harus masuk input data ke pusat termasuk KTA, dan sejenisnya,"
ujarnya. Adapun biaya untuk mendapatkan rekomendasi ini, sambungnya
dikenakan sebesar Rp 100.000. "Setelah itu baru menlanjutkan prosesnya ke
Dinas Kesehatan Kota untuk SIP keseluruhan," ujarnya. Sementara, Kasi
Perizinan Dinas Kesehatan kota Banjarmasin, Khairil Fuad mengatakan proses
pengurusan SIP di dinasnya juga ada persyaratan yang harus dipenuhi. "Namun
secara umum, hampir sama dengan yang di IDI tadi. Bedanya, di dinkes harus
ada surat permohonan dan menyertakan surat keterangan dari sub spesialis (bagi
yang ingin praktik dokter spesialis). Misalkan, Perhimpunan Ahli Penyakit
Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Opstetri Ginkologi Indonesia (FOGI)