Drfatmodul2 Yankesbinluh Progkesji PDF
Drfatmodul2 Yankesbinluh Progkesji PDF
PENYELENGGARAAN PROGRAM
PELAYANAN KESEHATAN, BIMBINGAN
DAN PENYULUHAN KESEHATAN HAJI DI
DAERAH
I. DESKRIPSI SINGKAT
Penyelenggaraan Ibadah Haji bertujuan memberikan pembinaan,
pelayanan, dan perlindungan yang sebaik-baiknya bagi jemaah
haji sehingga jemaah haji dapat menunaikan ibadahnya sesuai
dengan ketentuan ajaran agama Islam, sebagaimana diamanahkan
dalam
Undang-Undang
Nomor
13
tahun
2008
tentang
kesehatan
dilaksanakan
secara
bertahap
dan
Apabila
diketahui
sakit,
maka
tahap
dan
II,
pelayanan
rujukan
kesehatan,
menyelenggarakan
program
pelayanan
kesehatan,
program
perlindungan
kesehatan
pada
3. Melaksanakan
program
bimbingan
dan
penyuluhan
3.
1. Kegiatan Fasilitator
Kegiatan bina suasana di kelas
a. Memperkenalkan diri
b. Menyampaikan ruang lingkup bahasan
c. Menggali pendapat pembelajar tentang Penyelenggaraan
Program Bimbingan, Penyuluhan, dan Pelayanan Kesehatan
Jemaah Haji di Daerah.
d. Menggali pendapat pembelajar tentang Penyelenggaraan
Program Bimbingan, Penyuluhan, dan Pelayanan Kesehatan
Jemaah Haji di Daerah.
2. Kegiatan Peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis yang diperlukan
b. Pengemukakan pendapat atas pertanyaan fasilitator
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
B. Langkah 2
1. Kegiatan Fasilitator
a.
b.
Memberikan
kesempatan
kepada
peserta
untuk
2. Kegiatan Peserta
a. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang
dianggap penting
b. Mengajukan pertanyaan sesuai dengan kesempatan yang
diberikan
c. Memberikan
jawaban
atas
pertanyaan
yang
diajukan
fasilitator
C. Langkah 3
1. Kegiatan Fasilitator
a. Meminta kelas menjadi 2 kelompok, satu kelompok untuk
Pokok Bahasan 1, sisanya untuk Pokok Bahasan 2 dan 3,
serta memilih ketua, sekretaris, dan penyaji.
b. Meminta masing-masing kelompok untuk mendiskusikan
penugasan yang diberikan.
c. Meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan hasil
dikusi untuk disajikan
d. Memberikan bimbingan pada proses diskusi
2. Kegiatan Peserta
a. Membentuk kelompok diskusi dan memilih ketua, sekretaris,
dan penyaji.
b. Mendengar, mencatat dan bertanya pada hal-hal yang
kurang jelas pada fasilitator.
c. Melakukan proses diskusi dan menuliskan hasil dikusi untuk
disajikan.
D. Langkah 4
1. Kegiatan Fasilitator
a. Meminta masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
b. Memberikan masukan
c. Merangkum hasil diskusi
2. Kegiatan Peserta
a. Mengikuti proses penyajian atau praktek hasil diskusi
b. Berperan
aktif
dalam
proses
dengan
bertanya,
Kegiatan Fasilitator
a. Mengadakan evaluasi dengan melemparkan 3 pertanyaan
sesuai topik pokok bahasan
b. Memperjelas jawaban peserta terhadap masing-masing
pertanyaan
c. Bersama
peserta
merangkum
hasil
proses
hasil
pembelajaran
2.
Kegiatan Peserta
a. Menjawab pertanyaan yang diajukan fasilitator
b. Bersama
fasilitator
merangkum
hasil
proses
pembelajaran
V. URAIAN MATERI
POKOK BAHASAN 1
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN JEMAAH HAJI DI
DAERAH
A. Pemeriksaan Kesehatan Pertama dan Kedua
Kesehatan adalah modal dalam perjalanan ibadah haji. Tanpa
kondisi kesehatan yang memadai, niscaya pencapaian ritual
peribadatan menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu setiap
jemaah haji perlu menyiapkan diri agar memiliki status kesehatan
optimal dan mempertahankannya.
Data
penyelenggaraan
kesehatan
haji
menunjukkan
bahwa
dalam
lima
belas
tahun
terakhir,
terdapat
epidemiologi
memiliki
karakteristik
berisiko
tinggi
nomor
porsi
dan
telah
melunasi
Biaya
melaksanakan
proses
pemeriksaan
kesehatan,
Kesehatan
Pertama
dan
Kedua.
Pemeriksaan
ke
Arab
Saudi
adalah
terselenggaranya
10
jemaah
haji
untuk
kepentingan
pelayanan
kesehatan
yang
meliputi
jemaah
haji
anamnesis,
adalah
rangkaian
pemeriksaan
fisik,
haji,
dilanjutkan
dengan
pengobatan
dan
11
keluar
dari
Indonesia
berdasarkan
kesehatan
yang
berlaku
adalah
ketentuan
mengikuti
perjalanan
ibadah
haji
tanpa
perjalanan ibadah
haji
dengan
perjalanan ibadah
haji
dengan
12
Prosedur Pemeriksaan
Prosedur pemeriksaan adalah tata cara pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan bagi jemaah haji :
a. Jemaah haji mengajukan permintaan Pemeriksaan Kesehatan
Pertama di Puskesmas yang ditunjuk sesuai dengan tempat
tinggal/domisilinya pasca operasional haji yang baru berakhir
sebelum menyerahkan bukti setor pelunasan Biaya
Penyelenggaraan
Ibadah
Haji
(BPIH)
ke
Kantor
13
jemaah
ke
Kantor
Departemen
Agama
setempat
14
Lembar
Pernyataan
Pengganti
Sertifikat
Vaksinasi
atau
Embarkasi. Contoh
Lembar
j.
Standar Pemeriksaan
Standar pemeriksaan adalah spesifikasi minimal yang harus
dipenuhi dalam pemeriksaan kesehatan agar dapat diperoleh
manfaat pelayanan kesehatan secara maksimal.
a. Pemeriksaan
Kesehatan
Kesehatan
Pertama
dilakukan
yang
oleh
memenuhi
Tim
Pemeriksa
kualifikasi/standar
pemeriksa.
b. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji
15
Status perkawinan
2. Riwayat Kesehatan
a)
(2).
16
berat
Inspeksi
simetrisitas,
retraksi,
Palpasi : fremitus
Perkusi
(sonor/hipersonor,
pekak/redup)
Auskultasi
vesikuler,
ronki,
mengi/wheezing
e) Kardiovaskuler
f)
Abdomen
17
jiwa,
menggunakan
instrumen
(Lampiran
4)
dan
Algoritme
Laboratorium
Darah,
meliputi
hemoglobin,
hematokrit,
18
(Penilaian
keseharian).
Fungsi
Kerumah-tanggaan
dalam
Aktivitas
(Lampiran 4)
menunda
keberangkatannya
bila
menjelang
hamil diinformasikan
Tidak
dilakukan
pemberian
imunisasi
meningitis
meningokokus ACW135Y.
19
kesehatan
jemaah
haji
dan
kesimpulan
pemeriksaan.
h. Kode diagnosis ditulis sesuai dengan kode ICD-X .
i.
Kesimpulan
hasil
pemeriksaan
dibuat
dalam
kategori
Pertama
Pemeriksaan
yang
Kesehatan
memuat
Pertama
kesimpulan
(Lampiran
1)
hasil
Surat
l.
selanjutnya diserahkan
20
ke
Siskohat
Bidang
Kesehatan
oleh
Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Standar Pemeriksa
Standar pemeriksa adalah rumusan kriteria ketenagaan minimal
yang harus tersedia untuk mencapai standar pemeriksaan yang
ditetapkan.
21
Pertama
harus
mempunyai
legalitas
untuk
Standar Fasilitas
Standar fasilitas dalah rumusan kriteria tempat dan fasilitas
minimal yang harus tersedia untuk mencapai standar pemeriksaan
yang ditetapkan.
Pemeriksaan Kesehatan Pertama dilakukan di Puskesmas yang
ditunjuk. Puskesmas yang ditunjuk sebagai tempat Pemeriksaan
Kesehatan Pertama mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1. Memiliki staf fungsional dokter
2. Memiliki staf fungsional perawat
3. Memiliki fasilitas laboratorium sederhana
22
Prosedur Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Kesehatan Kedua dilakukan pada jemaah haji
risiko tinggi (risti) berdasarkan hasil Pemeriksaan Kesehatan
Pertama atau ditemukan sebagai risiko tinggi selama masa
pembinaan.
b. Jemaah haji risti melakukan Pemeriksaan Kesehatan Kedua di
rumah sakit yang ditunjuk.
c.
23
Standar Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Kesehatan Kedua dilakukan oleh Tim Pemeriksa
Kesehatan
Kedua
yang
memenuhi
kualifikasi/standar
pemeriksa.
b. Pemeriksaan kesehatan jemaah haji
Dokter
Pemeriksa
melakukan
pemeriksaan
Kesehatan
meningokokus
terlampir.
mengeluarkan
Vaksinasi
(Lampiran
Lembar
atau
ACW135Y.
2).
Pernyataan
Profilaksis
sebagai
Penatalaksanaan
Dokter
Pengganti
dasar
Pemeriksa
Sertifikat
penerbitan
atau
Profilaksis
terlampir
(lampiran
3).
24
Pelaksanaan
imunisasi
diatur
oleh
Dinas
Kesehatan
kabupaten/Kota.
f.
sembuh
atau
tidak
menular,
dengan
telah
mendapatkan
pengobatan
dan
kesehatan,
pengobatan,
dan
kesimpulan
25
j.
Kesimpulan
hasil
pemeriksaan
dibuat
dalam
kategori
l.
Pada
jemaah
haji
yang
pemeliharaan
kesehatannya
sakit
sampai
satu
bulan
sebelum
dimulainya
embarkasi
haji
dimulai.
Formulir
laporan
26
Kesehatan
Kedua
ke
Siskohat
Bidang
Kesehatan.
Standar Pemeriksa
Pemeriksa Kesehatan Kedua adalah Tim Pemeriksa Kesehatan
Kedua yang akan menjalankan fungsi Pemeriksaan Kesehatan
Kedua. Penetapan Tim Pemeriksa Kesehatan Kedua diatur oleh
oleh
Kepala
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota
dengan
Kedua
harus
mempunyai
legalitas
untuk
Standar Fasilitas
a. Pemeriksaan Kesehatan Kedua bertempat di rumah sakit
yang ditunjuk
27
dengan
mempertimbangkan
hasil
Pemeriksaan
dan
Dinas
Kesehatan
Provinsi
selambat-
Penetapan
Kelaikan
Kesehatan
dilakukan
untuk
Prosedur Umum
a. Tim
Pemeriksa
menyelenggarakan
Kesehatan
Pertama
pertemuan
dan
Penetapan
Kedua
Kelaikan
oleh
Kepala
Dinas
Kesehatan
Kabupaten/Kota.
28
Prosedur Penetapan
Prosedur Penetapan Kelaikan Kesehatan adalah tata cara
pelaksanaan penetapan kelaikan kesehatan jemaah haji untuk
mengikuti perjalanan ibadah haji, sebagai berikut :
a. Pengumpulan
BKJH
yang
memuat
hasil
pemeriksaan
pemeriksaan.
3). Penentuan kelaikan kesehatan, ditulis dalam BKJH.
d. Rekomendasi
ditembuskan
disampaikan
kepada
kepada
Kepala
Bupati/Walikota,
Dinas
Kesehatan
29
Kesehatan
Internasional
dan
Ketentuan
Keselamatan Penerbangan.
1). Peraturan Kesehatan Internasional menyebutkan
jenis-jenis penyakit menular tertentu sebagai alasan
pelarangan kepada seseorang untuk keluar-masuk
antar negara, yaitu ;
a) Penyakit Karantina
(1). Pes (plague)
(2). Kolera (cholera)
(3). Demam kuning (yellow fever)
(4). Cacar (small pox)
(5). Tifus bercak wabahi (typhus xanthomaticus
fever)
(7). Penyakit
menular
lain
yang
ditentukan
kemudian
b) Penyakit menular, yang menjadi perhatian WHO
(1). Tuberkulosis paru dengan BTA positip
(2). Kusta tipe multi basiler
(3). SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
30
menular
lain
yang
ditentukan
kemudian
2). Ketentuan Keselamatan Penerbangan
a) Penyakit
tertentu
yang
berisiko
kematian
dikarenakan ketinggian
b) Usia kehamilan
c) Imunisasi meningitis meningokokus ACW135Y,
dibuktikan
dengan
kartu
(International
ICV
memenuhi
persyaratan
keselamatan
penerbangan.
pelayanan
kesehatan
yang
melaksanakan
31
ini.
32
Rujukan
Embarkasi/Debarkasi
Haji
ke
Rumah
Sakit
Rujukan Haji
Penyelenggaraan kesehatan haji selalu ditingkatkan kualitasnya
dari waktu ke waktu. Salah satu wujud upaya peningkatan yang
dilakukan adalah mengakomodasi pelayanan kesehatan terhadap
jemaah haji sakit yang membutuhkan pelayanan rujukan ke rumah
sakit
pada
saat
keberangkatan
dan
kepulangan
di
haji
yang
mengalami
gangguan
kesehatan
saat
dalam
rangka
infus
dan
kateter
urin,
nebulizer,
pemakaian
dapat segera
haji
pada
masa
operasional
33
serta
memberikan
rekomendasi
untuk
penentuan
34
POKOK BAHASAN 2
PERLINDUNGAN KESEHATAN PADA JEMAAH HAJI
Perlindungan kesehatan pada jemaah haji menjadi salah satu
tugas yang diemban dalam penyelenggaraan kesehatan haji.
Perlindungan kesehatan pada jemaah haji di daerah secara umum
meliputi
perlindungan
terhadap
penularan
penyakit
melalui
Kejadian
A. Imunisasi
35
36
1. Imunisasi
Meningitis
Meningokokus
tetravalen
ACW135Y
Adanya
ancaman
penularan
meningitis
inilah
maka
ACW135Y
berisi
Imunisasi meningitis diberikan pada setiap jemaah haji selambatlambatnya 10 hari sebelum keberangkatan ke Arab Saudi. Apabila
imunisasi diberikan kurang dari 10 hari sebelum keberangkatan,
jemaah harus diberikan profilaksis dengan antimikroba yang
sensisitif terhadap Neisseria meningitidis.
37
imunisasi
imunisasi
meningitis
meningitis
di
di
Embarkasi,
daerah,
tetapi
akan
mendapat
peluang
tertular
Setiap
jemaah yang
mendapat
Surat
mendapat
imunisasi
Keterangan Imunisasi
meningitis, harus
Meningitis
dari unit
tersebut,
KKP
dapat
menerbitkan
International
38
Jumlah jemaah yang sangat padat saat musim haji, serta kondisi
ketahanan tubuh menurun, maka penularan penyakit menular
langsung, terutama influenza menjadi sangat mudah. Penularan
pada jemaah usia lanjut, dan jemaah berisiko tinggi lainnya, rentan
menjadi sakit dan dapat cepat memburuk. Jemaah rentan
influenza, antara lain jemaah haji usia lanjut (60 tahun atau lebih),
menderita penyakit kronis, paru, asma, jantung, kencing manis,
penyakit ginjal dan lain sebagainya, dianjurkan meminta dilakukan
imunisasi influenza. Petugas haji ke Arab Saudi diprioritaskan
mendapat imunisasi influenza sebelum keberangkatannya ke Arab
Saudi
39
kegiatan
rekomendasi
pemeriksaan,
antisipasi,
pemantauan,
kewaspadaan,
dan
kajian,
tindakan
lingkungan
dan
sanitasi
makanan
dilaksanakan
asrama haji
40
dan
penilaian
awal
asrama
haji
kesehatan
lingkungan
dan
kesehatan
41
dan
pengawasan
higiene
dan
sanitasi
jemaah
haji
selama
berada
di
asrama
dan
pengawasan
higiene
dan
sanitasi
vektor
dilakukan
satu
hari
sebelum
Pelabuhan
(KKP)
dan
Dinas
Kesehatan
42
fisik
kebersihan
lingkungan
di
dalam
pesawat
2) Pemeriksaan
dan
pemantauan
kehidupan
vektor
Higiene-Sanitasi Makanan
Higiene-sanitasi makanan adalah pengendalian terhadap faktor
makanan, orang, tempat, dan perlengkapannya yang dapat
menimbulkan
penyakit
atau
gangguan
kesehatan
lainnya.
43
Pemeriksaan
dan
pemantauan
higiene-sanitasi
makanan
di
KLB
penyakit
menular dan
44
1.
2.
imunisasi
dan
peningkatan
daya
tahan
jemaah
haji,
Penanggulangan KLB
Pemberangkatan
jemaah
haji
Indonesia
dikelola
secara
penanggulangan
penyelidikan
KLB
epidemiologi,
sendiri
penanganan
terdiri
dari
korban
kegiatan
(penderita),
45
Luas terjadinya KLB dapat terbatas hanya pada jemaah haji saja
atau juga terjadi pada masyarakat sekitar. Upaya penanggulangan
KLB
selama
di
Indonesia
merupakan
subsistem
kegiatan
daerah
tempat
KLB
terjadi,
yang
secara
teknis
46
penyakit KLB
5) Menentukan cara penanggulangan KLB
epidemiologi
untuk
mendukung
upaya
dan
dimanfaatkan
untuk
mendukung
upaya
47
tabel,
grafik
dan
pemetaan
dan
melakukan
analisis
pertemuan
berkala
untuk
membahas
hasil
surveilans
tersebut
dalam
upaya
penanggulangan KLB
Tanggal pelaporan
2.
3.
4.
5.
penderita
(distribusi
gejala),
serta
bukti
pemeriksaan
dilakukan
7.
48
dibuat
oleh
PPIH
embarkasi/debarkasi
49
ditulis
saat
penyelidikan),
Kurva
epidemi,
dan
ditulis
saat
penyelidikan),
Kurva
epidemi,
dan
KLB. Laporan
50
kaidah
epidemiologi,
peta)
yang
menunjukkan
Jemaah haji yang baru saja tiba di daerah (14 hari pertama
kedatangan)
dan
mengalami
gangguan
kesehatan
dapat
51
kesehatan
puskesmas
dan
dinas
kesehatan
setempat,
sekalipun
tidak
mengalami
gangguan
kesehatan.
52
kesehatan
mengikuti
ketentuan
Peraturan
53
a. Dinas
kesehatan
pemberitahuan
kabupaten
kepada
kota
Puskesmas
membuat
untuk
surat
melakukan
oleh
kepala
Puskesmas
dengan
jemaah
penyuluhan
haji.
kesehatan
Besarnya
mengikuti
biaya
bimbingan
ketentuan
dan
Peraturan
sepanjang
tahun
sampai
masyarakat
54
55
56
57
58
haji
melakukan
latihan
senam
dan
59
b. Bimbingan
dan
penyuluhan
calon
jemaah
haji
yang
60
Laboratorium
Darah
Urin
a) Bimbingan dan penyuluhan berbasis UKBM adalah
mata
rantai
dilakukan
bimbingan
sebelum
dan
penyuluhan
bimbingan
dan
yang
penyuluhan
tingkat
partisipasi
Masyarakat
dalam
61
Pratama
dengan
ciri
jenis
kegiatannya
terbatas,
masih
memerlukan
dukungan
dana
dari
pemerintah
Madya dengan ciri : pelaksanaannya 12 kali , jumlah kader
aktif lebih dari 3 orang, cakupan kegiatan <=50% dan
masih memerlukan dukungan dana dari pemerintah.
Purnama dengan ciri : sudah melaksanakan kegiatan secara
lengkap sebanyak 12 kali dengan cakupan kegiatan
diatas
60%
dan
tidak
sepenuhnya
mendapatkan
pembimbing
kesehatan
adalah
rumusan
kriteria
fungsi
bimbingan
dan
penyuluhan
Manasik
62
melakukan
bimbingan
dan
penyuluhan
harus
Memiliki
kemampuan
(kompetensi)
dalam
paramedis,
petugas
laoratorium,
dan
penyuluh
kemampuan
(kompetensi)
dalam
membantu
63
64
LAMPIRAN
Lampiran 1
SURAT KETERANGAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN PERTAMA
Golongan Darah
Kode Diagnosis
:..................................
Jabatan
:..................................
Alamat : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Mengingat sumpah/janji jabatan dan tugas sebagai
dokter sesuai Surat Keputusan tentang Penunjukan Tim
Pemeriksa Kesehatan Pertama, dengan ini menerangkan
bahwa :
Nama jemaah haji
:.............................
bin/binti............................................
Umur
: . . . . . . . . tahun
65
Jenis Kelamin
: Pria/Wanita
perlu)
Pekerjaan
Alamat
:.............................
:.............................
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . .
Telah diperiksa pada tanggal ..... bulan ...... tahun 20.....,
dengan kesimpulan bahwa yang diperiksa :
sebagai
persyaratan
untuk
mengikuti
Dr.
NIP/NRPTT:
Keterangan :
66
3. Arsip
imunisasi
diberikan
kurang
dari
10
hari
sejak
67
tidak
ada,
kadang-kadang
timbul
bercak
68
c. Untuk
tindakan
pengamanan,
setelah
dilakukan
dilakukan
penyuntikan
vaksin
meningitis
dasar
berwenang
di
penerbitan
Kantor
ICV
oleh
Kesehatan
pihak
Pelabuhan
yang
(KKP)
Embarkasi Haji.
c. Bagi jemaah haji yang tidak mempunyai bukti imunisasi
Meningitis meningokokus tetravalen harus dilakukan
penyuntikan
vaksin
di
pelabuhan
Embarkasi
dan
Lampiran 3
69
.....................................................................................
bin/bt
.........................................................................
Lahir
Pria/Wanita
No. Identitas : .......................................... Suku Bangsa :
(KTP/SIM/Passpor*)
kejadian
penularan
penyakit
selama
(International
Internasional
Health
Regulation).
Vaksin
atau
Profilaksis &
Dosis
Tanggal
Masa
Pemberian
Nama
Vaksin/Profilaksis
Berlaku
Dokter
Penanggung
Jawab
1.
2.
70
Instan
3.
Lampiran 4
Penilaian
berikut
kemampuan
diadaptasikan
melakukan
aktifitas
untuk
menilai
sehari-hari.
Hasil
dinilai
mandiri,
dengan
perlu
ukuran-ukuran
pendampingan/
berikut
secara
pengawasan,
perlu
S
FUNGSI
K
O
KETERANGAN
71
1.
Pola
Defekasi
Inkontinensia/tak
0
teratur
(perlu
enema)
Kadang
1
inkontinensia
(sekali seminggu)
2
2.
Pola
Berkemih
Teratur
Inkontinensia,
inkontinensia
(maks. 1x24 jam)
2
3.
Membersihk
an Diri
Teratur
(untuk
(melap
muka,
menyisir
rambut,
Mandiri
menyikat
gigi)
4.
Penggunaan
Toilet
Pergi ke dan
Tergantung
0
pertolongan orang
lain
72
dari
wc
Perlu pertolongan
(melepas,
beberapa aktivitas
memakai
celana,
5.
tapi
dapat
mengerjakan
menyeka,
sendiri
menyiram)
Makan
beberapa
Mandiri.
Tidak mampu
Perlu
seseorang
menolong
1
memotong
tempe/
tahu/
Daging
6.
Berpindah
Mandiri.
Tidak mampu
tempat
Perlu
dari tidur ke
ke
duduk
7.
Mobilitas
Berjalan
dan
sebagainya.
bantuan
Bantuan
minimal
(1 orang).
Tidak
mampu
(imobil)
Bisa
berjalan
73
Berjalan
dengan
bantuan
satu
orang
3
8.
Berpakaian
(memakai
baju)
Mandiri
Tergantung orang
lain
Sebagian
dibantu
(misal
mengancing baju)
9.
Naik
turun
tangga
Mandiri.
Tidak mampu
Butuh pertolongan
2
10.
Mandi
0
1
Skor BAI
2
0
Mandiri
(naik
turun)
Tergantung orang
lain
Mandiri.
Mandiri
1
2
1
Ketergantungan
Ringan
74
9
-
Ketergantungan
Sedang
1
5
Ketergantungan
Berat
8
0
Ketergantungan
Total
Klien_________________________________Tanggal
ITEM
1.
Telepon
TUGAS
1.
2.
tidak
bisa
75
AI
NIL
GK
AN
NO
menaksir__________________
3.
Dapat
memutar
angka
terkenal.
Termasuk menggunakan
tombol
yang
dapat
mempercepat panggilan
(tombol redial)
4.
Dapat
menggunakan
telepon
atas
prakarsa
sendiri,
mencari
dan
Belanja (
1.
jangan
sepenuhnya
meliputi
mampu
pengangk
2.
utan
di sini -
pada item
3.
Makanan
ditemani
pada
4.
6)
Persiapan
Perlu
tidak
setiap berbelanja
menilai
3.
1.
Makanan
Harus
76
2.
makanan
atau
dapat
menyiapkan
makanan
sendiri
menjaga
tetapi
Dapat
menyiapkan
disediakan
sesuai
ramuan
4.
Dapat
merencanakan,
menyiapkan,
menyediakan
makanan
KerumahTanggaan
1.
77
2.
Dapat
melaksanakan
beberapa
tugas
sehari-hari
pada
yang
ringan
tetapi tidak
suatu
tingkatan
diperlukan
memelihara
untuk
suatu
standard
kebersihan
tertentu
yang
bisa
Dapat
melaksanakan
Dapat
memelihara
kebersihan
rumah
dengan bebas
5.
Binatu
(
1.
tidak
aan )
binatu
harus
termasuk
penyetrik
Semua
yang lain
2.
Dapat
benda
mencuci
benda-
kecil, membilas
78
3.
tetapi
memerlukan
dengan
bantuan
barang
lebih
berat
yang
seperti
dengan
sepenuhnya
6.
Pola
1.
Perlu
bantuan
secara
Transport
asi
lebih
atau
tidak
Bepergian
terbatas
dengan
bantuan
umum
atau
bila
dibantu
79
4.
dengan
pengangkutan
umum
Termasuk
tidak termasuk
menggunakan
angkutan publik.
7.
Kemampu
1.
Tidak
mampu
an
meracik/mengambil obat
Pengobat
an
2.
Mandiri
Dapat
diharapkan
mampu
melakukan
pengobatan
sendiri
Dapat
diharapkan
Kemampu
an
untuk
1.
Tidak
mampu
untuk
menangani keuangan
80
menanga
2.
Dapat
mengatur
ni
pembelanjaan
Keuangan
hari,
sehari-
tetapi
bantuan
perlu
perbankan,
Dapat
mengatur
berbagai
hal
tentang
sewa,
rekening/daftar, pergi ke
bank),
mengumpulkan
dan
menjejaki
pendapatan
Total score ( maksimal 30)
yang
diperoleh
adalah
kemampuan
orang
mereka
sesungguhnya.
Di
dalam
menaksir
81
dengan
perangkat
ini
atau
bisa
juga
dengan
konteks
relevansinya
memaksakan
budaya.
atau
Tingkat
konteks
tingkat
nilai
yang
penilaian
didasarkan
ada,
dengan
bukan
pada
dengan
menggunakan
perangkat ini.
______________________________
Tanggal
ITEM
Pendamping
dan/atau Orang Yang
Diperlukan Melayani
1.
PERMASALAHAN
MENGEMBARA
(KELUYURAN)
82
AI
NIL
GK
AN
NO
menaksir_______________
Perlu
menerus
untuk
monitoring
kekambuhan
dan pengawasan
Sebentar-
Perlu
monitoring
sebentar
untuk
kekambuhan
dan
pengawasan
Perlu
tetapi
monitoring
tidak
pengawasan
perlu
secara
teratur
Tidak ada
pernah
berperilaku dimaksud
di masa lalu)
2.
Perlu
menerus
untuk
monitoring
kekambuhan
dan pengawasan
Sebentar-
Perlu
monitoring
sebentar
untuk
kekambuhan
dan
pengawasan
83
Kadangkala
Perlu
tetapi
monitoring
tidak
pengawasan
perlu
secara
teratur
Tidak ada
pernah
berperilaku dimaksud
di masa lalu)
3.
AGRESIFITAS FISIK
Terus-
Perlu
menerus
untuk
monitoring
kekambuhan
dan pengawasan
Sebentar-
Perlu
monitoring
sebentar
untuk
kekambuhan
dan
pengawasan
Perlu
tetapi
monitoring
tidak
pengawasan
perlu
secara
teratur
Tidak ada
pernah
berperilaku dimaksud
di masa lalu)
4.
KETERGANTUNGAN EMOSIONAL
84
Terus-
Perlu
menerus
untuk
monitoring
kekambuhan
dan pengawasan
Sebentar-
Perlu
monitoring
sebentar
untuk
kekambuhan
dan
pengawasan
Perlu
tetapi
monitoring
tidak
pengawasan
perlu
secara
teratur
Tidak ada
pernah
berperilaku dimaksud
di masa lalu)
5.
MEMBAHAYAKAN DIRI
LAIN
Terus-
Perlu
menerus
untuk
monitoring
kekambuhan
dan pengawasan
Sebentar-
Perlu
monitoring
sebentar
untuk
kekambuhan
dan
pengawasan
85
Kadangkala
Perlu
tetapi
monitoring
tidak
pengawasan
perlu
secara
teratur
Tidak ada
pernah
berperilaku dimaksud
di masa lalu)
Total skor maksimal 20
terhadap
klien,
mewaspadai
kemungkinan
86
tetangga
Juga
atau
meliputi
orang
perilaku
lain
dalam
yang
suatu
menyebabkan
Termasuk di dalamnya,
tetapi tidak
terbatas
pada
perilaku
berikut:
a)
87
perilaku
intervensi
dan
yang
strategi
menuntut
untuk
pengawasan
meminimalkan
atau
bahaya
88
KELUHAN
UTAMA
(SPONTANS)
FISIK (F)
PSIKO-SOMATIK (PS)
PERTANYAAN (aktif)
F2
1. Ada distress (penderitaan pada diri sendiri, dan / atau lingkungan / keluarga).
2. Ada gangguan fungsi pekerjaan/akademik, sosial dan sehari
3. (Khusus anak) ada gangguan perkembangan, masih mengompol,
makan, kesulitan belajar, tak mau sekolah, sering melarikan diri dan menentang.
F1
F2
. D / Gangguan Fisik
TIDAK
. D / Demensi (0801) FO
. D / Delirium (0801) FO
. D / G. Psikoosomatik (0805) F1
. II.D/G.Retardasi Mental (0803) F7
YA
38
Anamnesis :
c. Keluhan psikosomatik :
Keluhan fisik yang biasanya berlatar belakang faktor
emosional,
biasanya
berhubungan
dengan
ketujuh
(otot
dan
tulang)
39
yaitu
berkaitan
dengan
masalah
alam
tidur
atau
gangguan
tidur,
perilaku
mengamuk,
cemburu,
mengacau,
menarik
diri,
ketakutan,
perilaku
mudah
menangis/tertawa,
tersinggung,
banyak
gembira/sedih,
banyak
bicara/membisu, hiperaktif/pasif.
4) Kecemasan yang tidak rasional dan perilaku
menghindar, cemas, was-was, panik, takut yang
tidak rasional/fobia, prestasi kerja menurun.
5) Sering
menggunakan
obat
penenang/tidur/alkohol/ganja.
e. Pertanyaan lain -
40
napsu
makan,
dan
gairah
seksual?
ada
masalah
dalam
keluarga/pekerjaan/masyarakat? (ya)
5) Apakah
selama
ini
menggunakan
obat
zat
psikoaktif
lainnya
tanpa
petunjuk
dokter? (ya)
Bila salah satu pertanyaan di atas dijawab seperti
jawaban yang dikurung, maka dapat dikatakan bahwa
pasien itu mempunyai masalah kesehatan jiwa.
Pemeriksaan
fisik
mengikuti
cara-cara
fisik
diagnostik.
41
L
a
m
p
i
r
a
n
6
TES KEBUGARAN
fisik
selama
periode
waktu
tertentu.
42
mengetahui
kesanggupan
kardiovaskuler
seseorang,
2.
Penderita
penyakit
jantung
organik
(bawaan),
4.
C. Alat :
1.
2.
3.
D. Persiapan Tes
Lakukan skrining awal kesiapan melakukan tes dengan
kuesioner PAR-Q :
tes
ini.
Konsultasikan
dengan
43
1.
Metronom
(sebelumnya
telah
dicek
kecepatan
120
kali
per
menit)
mulai
dijalankan.
2.
Suruhlah
jemaah haji
menempatkan salah
satu
sehingga
jemaah
haji
berdiri
tegak
diatasnya.
4.
5.
6.
Siklus
tersebut
diulangi
terus-menerus
sampai
44
Cara Lambat
a. Rumus
Indeks Kesanggupan Jasmani =
Lama naik-
2.
= kesanggupan kurang
2). 55 64
= kesanggupan sedang
3). 65 - 79
= kesanggupan cukup
4). 80 89
= kesanggupan baik
Cara Cepat
a. Dengan Rumus:
Lama naik-turun
(detik)X 100 _
5,5 X harga denyut nadi selam 30 pertama
b. Penilaiannya:
1). Kurang dari 50
= kurang
2). 50 80
= sedang
= baik
45
c.
Dengan Daftar
Lamanya
percobaan
90
0"-20"
0'30"-0'59"
20
15
15
15
10
10
10
10
10
10
10
1'0"-1'29"
30
30
25
25
20
20
20
20
15
15
15
1'30"-1'59"
45
40
45
35
30
30
25
25
25
20
20
2'0"-2'29"
60
50
45
45
40
35
35
30
30
30
25
2'30-2'59"
70
65
60
55
50
45
40
40
35
35
35
3'0"-3'29"
85
75
70
60
55
55
50
45
45
40
40
3'30"-3'59"
100
85
80
70
65
60
55
55
50
45
45
4'0"-4'29"
110
100
90
80
75
70
65
60
55
55
50
4'30"-4'59"
125
110
100
90
85
75
70
65
60
60
55
5'0"
130
115
105
95
90
80
75
70
65
65
60
46
Petunjuk :
Carilah
baris
yang
berhubungan
dengan
lamanya
percobaan
Carilah lajur yang berhubungan dengan banyaknya denyut
nadi selama 30 pertama
Indeks Kesanggupan Jasmani terdapat dipersilangan baris
dan lajur
(sesuai
kesanggupan)
sejauh
mil,
lalu
47
orang,
baik
pria
maupun
wanita,
setelah
Pengukur
waktu
jam
dengan
penunjuk
detik
atau
stopwatch
tes
ini.
Konsultasikan
dengan
diperlukan
untuk
data
yang
48
denyut
nadi)
Dengan :
pria = 1; wanita = 0
Pria
Wanit
a
(th)
20
Low Fit
29
<37.
<30.6
Moderat
37.1
30.6 -
e Fit
36.6
44.2
High Fit
44.3
36.7+
49
30
Low Fit
39
<35.
<28.7
Moderat
35.3
28.7 -
e Fit
34.6
42.4
High Fit
42.5
34.7+
40
Low Fit
49
<33.
<26.5
Moderat
33.0
26.5 -
e Fit
32.3
39.9
High Fit
40.0
32.4+
50
Low Fit
59
<31.
<25.1
Moderat
31.4
25.1 -
e Fit
31.3
39.3
High Fit
39.4
31.4+
43
60
Low Fit
ke
atas
<28.
<21.9
Moderat
28.3
21.9 -
e Fit
28.2
36.1
High Fit
36.2
28.3+
Mintalah
jemaah
haji
untuk
menjawab
44
hanya
boleh
melakukan
aktivitas
fisik
yang
direkomendasikan dokter?
(YA
TIDAK)
fisik?
(YA / TIDAK)
4. Apakah
anda
kehilangan
keseimbangan
karena
45
sebaiknya
tidak
melakukan aktivitas
fisik?
(YA / TIDAK)
46
a
m
7
SURAT PERNYATAAN
JEMAAH HAJI WANITA USIA SUBUR (WUS)
: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .
.....
binti . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . .
Umur
: . .... . . tahun
Pekerjaan
: . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .
.....
Alamat/Domisili
: . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .
.....
Menyatakan bahwa :
a. Telah
diberikan
penjelasan
mengenai
ketentuan
47
tahun
/H,
apabila
pada
............
. . 20. . .
Yang membuat pernyataan
Materai
Rp.
6000,-
..............
Nama jelas
Saksi-saksi :
1. Keluarga jemaah haji
....................
Nama jelas
2. Petugas Puskesmas
....................
Nama jelas
48
49
L
a
m
p
i
r
a
n
8
SALINAN SKB
KEPUTUSAN BERSAMA
MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA
DAN
MENTERI KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
CALON HAJI WANITA HAMIL UNTUK MELAKSANAKAN
IBADAH HAJI
50
Menimbang
a.
Bahwa
dalam
rang
pembinaan, pelayanan,
kesempatan
melaksanakan ibadah h
wanita hamil;
b.
Bahwa
untuk
tersebut
di
mereal
atas,
agar
aman,
terti
sempurna;
c.
meninjau kembali Ke
257/Menkes/SKB/III/1
Penundaan
Calon
Ha
Untuk Melaksanakan Ib
51
Mengingat
1.
Undang-Undang Nomor 17
tentang
Susunan
Keduduka
Organisasi
Departemen
yang
disempurnakan
dan
telah
dengan
Tata
Kerja
Departem
788/Menkes/S
tentang
Bimbingan
Terpadu
Program
Terpad
Keseha
Jalur Agama;
6.
Surat
Keputusan
Nomor
Menteri
1117/Menkes/S
52
tentang Pengamanan K
Haji Indonesia;
7.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KEPUTUSAN BERSAMA
REPUBLIK INDONESIA
KESEHATAN
DAN
MELAKSANAKAN IBADA
Pasal 1
Yang dimaksud dengan calon haji wanita hamil adalah
calon
haji
wanita
berdasarkan
hasil
pemeriksaan
Pasal 2
Calon haji wanita hamil yang diijinkan untuk menunaikan
ibadah haji harus memenuhi persyaratan :
a. telah mendapat suntikan vaksinasi meningitis paling
lama 2 (dua) tahun sebelum keberangkatan haji dengan
53
Pasal 3
Apabila jemaah haji wanita hamil sebagaimana dimaksud
dalam pasal 2 melahirkan di perjalanan atau di Arab
Saudi, maka ia harus menanggung biaya melahirkan dan
tiket pesawat bayinya kembali ke tanah air.
Pasal 4
Dalam pelaksanaan kerjasama ini, Menteri Agama dan
Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, masingmasing bertanggung jawab sesuai tugas dan fungsinya
masing-masing.
54
Pasal 5
Yang terkait dalam pelaksanaan kerjasama ini adalah :
a. seluruh
jajaran
Departemen
Agama
Tingkat
Pusat,
Pasal 6
Dengan
berlakunya
Keputusan
Bersama
ini,
maka
Pasal 7
55
Ditetapkan di Jakarta
pada
tanggal
13
Nopember 2000
MENTERI KESEHATAN
DAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI AGAMA
REPUBLIK
INDONESIA
ttd
ttd
MUHAMMAD
TOLCHAH HASAN
56
a
m
p
i
r
a
n
9
57
PETUNJUK PENGISIAN
BUKU KESEHATAN JEMAAH HAJI ( BKJH )
Cetakan Tahun 2009 ; Operasional Haji 1430 H / 2009 M
I. Sampul Buku
1. Kulit Muka Luar
a) Berwarna cover hijau.
b) Pada sisi atas terdapat nomor seri buku tercetak perforasi sebagai penanda
keaslian buku.
c) Terdapat kotak jendela untuk melihat isi tulisan kotak RISTI pada laman
Identitas Jemaah Haji.
d) Terdapat tulisan : Buku Kesehatan Jemaah Haji Indonesia (Indonesians Hajj
Pilgrims Medical Record). Disisi bawah terdapat tulisan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia (Ministry of Health of The Republic of Indonesia)
e) Biarkan laman ini tanpa tambahan tulisan/corat-coret.
2. Kulit Muka Dalam. Biarkan halaman ini tanpa tulisan.
3. Kulit Belakang Luar
a) Informasi tentang Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji
1. Bilamana anda tetap sehat dalam waktu 2 minggu sejak kedatangan dari
Tanah Suci. Kirimkanlah kartu ini ke Puskesmas terdekat dimana saudara
berada.
2. Bilamana anda jatuh sakit dalam waktu 2 minggu sejak kedatangan dari
Tanah Suci. Diwajibkan berobat dengan membawa Buku Kesehatan
Jemaah Haji ini ke dokter Puskesmas setempat.
b) Terdapat keterangan tahun cetakan buku.
4. Kulit Belakang Dalam. Terdapat amplop sebagai tempat lembar cetak lepas.
Formulir cetak lepas terdiri dari:
1. Form Surat Pernyataan Jemaah Haji Wanita Usia Subur (WUS)
2. Form Surat Rujukan Pemeriksaan Kesehatan
3. Form Rujukan Balik Pemeriksaan Kesehatan
4. Form Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Pertama,
dibuat rangkap 3 untuk :
a. Kantor Departemen Agama
b. Jemaah Haji yang bersangkutan
c. Arsip Puskesmas
5. Form Surat Keterangan Pengobatan Jemaah Haji (1 lembar)
6. Form Surat Keterangan Pendamping Jemaah Haji (2 hal bolak balik)
58
a
m
p
i
r
59
a
n
1
0
Kepada Yth.
Sejawat Dokter Pemeriksa Kesehatan II
RS .....................................
: .............................................................
bin/binti
..............................................
Umur
: ............ tahun
.............................................................
.............................................................
Kab/Kota
.............................................
60
Diagnosis
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
untuk dilakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan lebih
lanjut.
Terapi
yang
sudah
diberikan
.................................................
............................................................................................
..
............................................................................................
..
............................................................................................
..
............................ 20.....
Pemeriksa
Kesehatan I
61
Puskesmas
.
dr...................................
NIP/SIP
Keterangan :
62
a
m
p
i
r
a
n
1
1
SURAT RUJUKAN BALIK
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Nomor :
Kepada Yth.
Sejawat Dokter Pemeriksa Kesehatan I
Puskesmas ....................................
: .............................................................
bin/binti
..............................................
Umur
: ............ tahun
63
Alamat tinggal
.............................................................
.............................................................
Kab/Kota
.............................................
Diagnosis
.............................................................
.............................................................
.............................................................
.............................................................
untuk dilakukan pemeliharaan kesehatan lebih lanjut.
Terapi
yang
sudah
diberikan
.................................................
............................................................................................
..
............................................................................................
..
............................................................................................
..
64
Saran
terapi
selanjutnya
.......................................................
............................................................................................
..
............................................................................................
..
............................................................................................
..
............................ 20.....
Pemeriksa
Kesehatan II
RS
..
dr..................................
NIP/SIP
Keterangan :
65
6. Arsip
66
a
m
p
i
r
a
n
1
2
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............... . . . . . . . . . .
Jabatan
.............................................................................
Alamat Instansi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................
.
67
:................................
bin/binti . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
: ............................
.....
Alamat
: .................................................... . . . . . . .
Diagnosa
: 1. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kode*
:........
: 2. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kode* :
: 3. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kode* :
: 4. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kode* :
: 5. . . . . . . . . . . . . . . . .
Kode* :
saat ini :
(a) sembuh sempurna
(b) sembuh dengan catatan . . . . . . .
(c) belum
sembuh,
tidak
lagi
menular
(bagi
yang
berpenyakit menular)
(d) belum
sembuh,
terkontrol
dengan
68
dr.
NIP/SIP :
Keterangan :
69
Puskemas ...............................
Kabupaten/Kota ................................
No
Na
Um
ma
Sex
Ala
Kab
Risiko
Kat
ur
ma
/Ko
Kesehata
ego
Jem
(th
ta
n/Diagno
ri
aah
sis
(M
(bin
OP
/bin
T)
ti)
n
g
a
n
7
....................................... 20........
Ketua Tim Pemeriksa Kesehatan I
...................................................
NIP/SIP
53
Keterangan :
Kolom 1 : nomor urut
alamat
Kolom 2 : nama lengkap jemaah haji
risiko kesehatan/diagnosis
Kolom 3 : umur (dalam tahun) saat diperiksa
Pengawasan, Tunda
Kolom 4 : laki (L) atau perempuan (P)
54
No
Na
Se
Ala
Ka
Pus
Risiko
Kat
Kete
ma
ma
b/
kes
Kesehat
eg
rang
Jem
ur
Kot
mas
an/Diag
ori
an
aah
(t
Pen
nosis
(M
(bin
h)
/bi
giri
OP
T)
nti)
8
...................................
........20......
.....................................................
55
NIP/SIP
Keterangan :
Kolom 1 : nomor urut
Kolom 6
Kolom 8
Kolom 9
Kolom 10
Lampiran 15
KATEGORI PENILAIAN KESEHATAN
JEMAAH HAJI INDONESIA
No
1.
1.1.
ASPEK
PENILAIAN
GANGGUAN
KESEHATAN
Jenis Gangguan
Kesehatan
MANDIRI
TIDAK
TIDAK
OBSERVASI
YA
Disorder,
Disfungsi
Koreksi
1.2.
Gangguan
TIDAK
Obat/Alat
Kesehatan
Dampak
1.3.
Gangguan
TIDAK
Kesehatan
2.
KEBUGARAN
ISTIMEWA,
JASMANI
BAIK
PENGAWASA
N
TUNDA
YA
YA
Disabilitas
Penyakit Menular
Orang Lain,
Karantina, Isolasi,
Obat/Alat
Pengobatan
Gangguan
Ancaman
Aktifitas
Jiwa Sendiri
CUKUP
KURANG
56
3.
4.
KEMANDIRIAN
(ADL)
KESIMPULAN
MANDIRI
MANDIRI
(perlu
pantauan)
Memenuhi
Memenuhi
Syarat
Syarat Dengan
Dengan Baik
Perhatian
MANDIRI
(perlu
bantuan
orang)
Memenuhi
Syarat
TIDAK
Dengan
Memenuhi Syarat
Catatan
HARI
KEGIATAN/MATERI
KE/TGL
JUMLAH
JLH
JUMLAH
KADER
JEMAA
HADIR
METODE
KET
PENGELOLAAN
KESEHATAN HAJI
MANDIRI
IDEM
AKLIMATISASI
IDEM
LATIHAN
KEBUGARAN
IDEM
GIZI
IDEM
AKLIMATISASI
56
IDEM
KES PENERBANGAN
IDEM
PEMANTAUAN
STATUS KESEHATAN
IDEM
........................
............, 20.......
PETUGAS
PENGELOLA PROGRAM HAJI
PUSKESMAS.....
............................
(___________
______________)
NIP..................
.........
58
PUSTAKA RUJUKAN
1.
2.
3.
4.
5.