Anda di halaman 1dari 39

LAIK TERBANG JEMAAH HAJI

Dr. DARMAWALI HANDOKO, M.Epid


KEPALA KANTOR KESEHATAN PELABUHAN
KELAS I MAKASSAR
LAIK TERBANG
 KMK 424 TAHUN 2007 : Laik Terbang adalah
memenuhi persyaratan yang ditentukan serta aman
untuk terbang di udara.

 Uji kesehatan kelaikan terbang penumpang pesawat


adalah tindakan pemeriksaan jasmani dan rohani calon
penumpang pesawat untuk menentukan status
kesehatan laik/fit atau harus ditunda.
 Kelaikan terbang penumpang pesawat udara adalah
pertimbangan medis yang dilaksanakan untuk menentukan
apakah seorang calon penumpang baik itu yang sehat maupun
penumpang sakit, fit atau tidak untuk melakukan perjalanan
udara dan atau harus mendapat perlakuan secara khusus,
karena penumpang tersebut mengidap penyakit.
Sesuai peraturan penerbangan internasional IATA bahwa
penumpang pesawat udara diharuskan mempunyai kesehatan
yang baik ( Fitness for Air Travel )
Pertimbangan umum pada pemeriksaan kesehatan
penumpang pesawat terbang:

1.Apakah kondisi medis berpengaruh pada


keamanan dan keselamatan penerbangan.

2.Apakah lingkungan penerbangan akan berakibat


pada kondisi medis dan pengobatan.
Prinsip-prinsip penilaian kesehatan penumpang
pesawat udara:

Faktor fisiologik
Perubahan fisiologi selama penerbangan dpt
disebabkan oleh :
1. Akselerasi dan deselarasi
2. Masalah ketinggian dan perubahan tekanan
udara
Faktor fisik : ergonomic, penggunaan stretcher, ruang
kabin yang sempit
Faktor Psikologik
Penyakit/ kondisi yang memerlukan penilaian
medik
Penyakit yang diperberat dengan perjalanan udara :
1. Penyakit Kardiovaskuler
2. Penyakit Sal. Pernapasan
3. Penyakit Darah
4. Penyakit DM
5. Penyakit SSP
6. Penyakit sal. Pencernaan
7. Penyakit THT
8. Kondisi pasca operasi
Penyakit menular
Penderita penyakit yang ofensif atau
mengganggu penumpang lain
Kondisi yang memerlukan penilaian khusus:
1. Kehamilan
2. Bayi
3 Lansia
4. Kasus-kasus terminal
5. Stress, rasa takut, kecemasan
6. Jet lag
7. Fatique
Standar petugas pemeriksa
 Dokter :
1. Dokter spesialis penerbangan, flight surgeon atau dokter umum
yang sudah mendapat pelatihan kedokteran penerbangan
2. Memiliki SIP
3. Mampu melakukan pemeriksaan dengan pendekatan manajemen
resiko

 Perawat :
1. Flight Nurse
2. Memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan dengan
pendekatan manajeme resiko
 Bidan:
1. Memiliki pengalaman dalam pemeriksaan kesehatan
kehamilan dan kandungan.
2. Memiliki kemampuan melakukan pemeriksaan
dengan pendekatan manajemen resiko

 Analis/Laboratorium kesehatan:
1. Memiliki SK sbg tenaga fungsional laboratorium
2. Memiliki kemampuan membantu pemeriksaan lab.
Kes dengan pendekatan manajemen resiko
Standar Fasilitas Pemeriksaan
 Mempunyai ruangan yang memadai untuk
melaksanakan pemeriksaan kesehatan.

 Memiliki fasilitas pemeriksaan penunjang


kedokteran:
- Laboratorium untuk pemeriksaan rapid tes
- Pemeriksaan rekam jantung (EKG)
- Pemeriksaan analisa gas darah lain (Oximeter)
- Tabung oksigen
- Peralatan medis dan emergensi
Prosedur uji pemeriksaan kelaikan terbang
 Calon penumpang yg rawat di RS :
1. Mengajukan Permohonan (oleh dokter yang merawat)
2. Mengisi Medif (oleh dokter yang merawat)
3. Dokter KKP/Penerbangan merekomendasikan laik/tidak

 Calon penumpang sakit / risti yang datang ke klinik bandara


1. Pemeriksaan dilakukan sesuai protokol standar kedokteran
2. Hasil pemeriksaan : menyimpulkan laik, tunda atau perlakuan
khusus
GRAFIK PERMINTAAN LAIK TERBANG BANDARA TAHUN 2017

5111
4868

243

Layak terbang Tidak Layak Terbang Total


psikosa 6 dispepsia 9
Post stroke 7 DM 5
CHF 8
Fatique 5
sinkop 4
obs febris 18
sesak 9
Dermatitis 1 PPOK 1
Post Operasi 4 hipotensi 1
Otitis Media 1 chest pain 1
Trauma 4 susp encephalitis 1
Varicella 31 palpitasi 1
Motion Sickness 1 vertigo 7
kolik 3
tumor 8
appendisitis 1
asma 9 hepatoma 1
epilepsi 3 gastritis 2
hipertensi 10 barotrauma 3
neurosa 5 hepatitis 1
bumil 35 abortus 1
hematemesis 1 kejang demam 2
malaria 4 susp campak 5
daire 4
TB paru 4
dehidrasi 1
susp ileus 1 dismenore 1
retensi urine 1 hiperemesis 1
peny. Jtg bawaan 2 susp intoksokasi makanan 1
anemia 2 BSK 1
Penumonia 1 herpes zozter 1
DBD 2 dementia 1
30
35

10
15

0
5
20
25

6
psikosa

7
Post stroke

5
Fatique
obs febris

18

1
Dermatitis

4
Post Operasi

1
Otitis Media

4
Trauma
Varicella
31

1
Motion Sickness

8
tumor

9
asma

3
epilepsi
hipertensi
10

5
neurosa
bumil
35

1
hematemesis
4
malaria
4

TB paru 1
susp ileus
1

retensi urine
2

peny. Jtg bawaan


2

anemia
1

Penumonia
2

DBD
9

dispepsia
5

DM
2017

CHF
4

sinkop
9

sesak
1

PPOK
1

hipotensi
1

chest pain
1

susp encephalitis
1

palpitasi
7

vertigo
3

kolik
1

appendisitis
1

hepatoma
2

gastritis
3

barotrauma
1

hepatitis
1

abortus
2

kejang demam
5

susp campak
4

daire
1

dehidrasi
Tabel tidak layak terbang menurut gejala/diagnosa di klinik bandara Hasanuddin tahun

dismenore
1

hiperemesis
1

susp intoksokasi makanan


1

BSK
1

herpes zozter
1

dementia
Faktor Resiko Lain Yang Mempengaruhi Kesehatan
Jemaah Haji
Lingkungan fisik, seperti jarak pemondokan ke Masjidil Haram, suhu ekstrim (panas,
berdebu dan badai pasir), kelembaban rendah serta aktivitas ibadah sebagian besar
merupakan kegiatan fisik

Lingkungan sosial, seperti adaptasi dengan penduduk dari berbagai Negara dan di negeri
asing serta norma dan kebiasaan yang berbeda

Lingkungan Psikologis, seperti jauh dari keluarga dalam jangka waktu lama dan interaksi
antar sesama Jemaah Haji Indonesia selama menjalankan ibadah haji

Kebijakan, seperti kebijakan penempatan pondokan Jemaah Haji beresiko tinggi, baik
jarak maupun kemudahan aksesnya
 Jemaah yang memenuhi syarat Istithaah Kesehatan Haji adalahJemaah

Haji yang memiliki kemampuan mengikuti proses ibadah haji tanpa


bantuan obat, alat, dan/atau orang lain dengan tingkat kebugaran
jasmani setidaknya dengan kategori cukup.

 Jemaah yang memenuhi Syarat Istithaah Kesehatan Haji dengan

Pendampingan merupakan Jemaah Haji dengan kriteria:

a. berusia 60 tahun atau lebih; dan/atau

b. menderita penyakit tertentu yang tidak masuk dalam kriteria


tidak memenuhi syarat stithaah sementaradan/atau tidak
memenuhi syarat Istithaah
Jemaah Haji yang ditetapkan tidak memenuhi syarat istithaah

kesehatan haji untuk sementara adalah :

1. Tidak memiliki sertifikat vaksinasi Internasional (ICV) yang sah.

2. Menderita penyakit tertentu yang berpeluang sembuh, antara lain

Tuberkulosis sputum BTA Positif, Tuberculosis Multi Drug


Resistance Diabetes Melitus Tidak Terkontrol, Hipertiroid, HIV-
AIDS dengan Diare Kronik, Stroke Akut, Perdarahan Saluran
Cerna, Anemia Gravis.
3. Suspek dan/atau konfirm penyakit menular yang
berpotensi wabah

4. Psikosis Akut

5. Fraktur tungkai yang membutuhkan Immobilisasi

6. Fraktur tulang belakang tanpa komplikasi neurologis

7. Wanita hamil yang diprediksi usia kehamilannya


pada saat keberangkatan kurang dari 14 minggu atau
lebih dari 26 minggu.
Jemaah Haji yang ditetapkan Tidak Memenuhi Syarat Istithaah

Kesehatan Haji merupakan Jemaah Haji dengan kriteria:

1. Kondisi Klinis yang mengancam jiwa, antara lain Penyakit Paru


Obstruksi Kronis ( PPOK ) derajat IV, Chronic Kidney Disease
stadium IV dengan peritoneal dialysis/ hemodialysis regular,
AIDS stadium IV dengan infeksi oportunistik, stroke
hemoragik luas.
2. Gangguan jiwa berat antara lain skizofrenia berat, dimensia
berat dan retardasi mental berat.

3. Jemaah dengan penyakit yang sulit diharapkan


kesembuhannya, antara lain keganasan stadium
akhir, Tuberkulosis Totally Drug Resistance (TDR),
sirosis atau hepatoma decompensata.
Tabel 3.18. Data Jamaah Haji Yang Batal Berangkat
Embarkasi UPG Tahun 2017 M/ 1438 H

Umur /
Penyebab Batal
No Man / Nama JK Kloter Ket
L P Sakit Meninggal Hamil Lain-Lain
Permintaan
1 225 / Andi Sundusiah 62 2
Sendiri
9
2 443 / Hafifa Darwis La Otto 31 6
Minggu
Cardiac 3/08/17 di
3 447 / Muchra Majid Bahar 76 10
Arrest Asrama Haji
309 / Sumiyati Taib
4 39 11 Hamil
Umasugi
Cardiac 7/08/17 di
5 407 / Sahrim Salasa 72 12
Arrest RSWS
6 10 / Musa Latua Toekan 49 13 CKD Reguler
Cardiac 7/08/17 di
7 256 / Anwar Nambu Painga 63 15
Arrest Asrama Haji
8-10
8 204 / Nuzul Qoriah Yadi 42 16
Minggu
Cardiac 9/08/17 di
9 21 / Samsuri Syarif Sutio 57 16
Arrest RSWS
7
10 287 / Rahmania Dunding 35 18
Minggu
393 / La Mansur Latagau
11 66 22 TB Paru Pulang
Lagobe
12 399 / Risnang Kalabba Baco 36 26 Hamil
Cardiac RSWS
13 427 / Muhammad Daming 64 30
Arrest 22/08/17
Oculus Dextra
Kerato Pulang Ke
14 35 / Abdul Rahman Ronggo 67 34
Konjungtivitis Daerah
Viral

Dispnoe + DM RSWS ,
15 153 / Muh. Jufri Jasmin 54 32
Tipe II+PJK 23/08/17

JUMLAH 9 6 15 4 5 5 1 15

Sumber : Data Primer


Tabel 3.16. Data Jamaah Haji Yang Dirujuk ke Rumah Sakit Rujukan
Embarkasi UPG Tahun 2017 M/ 1438 H
Umur / Rujukan
Klo
No Man / Nama Jenis Diagnosa Dokter Ket
Ter Rs
Kelamin Spesialis
V. laceratum Occipital
1 225 / Andi Sundusiah 62 / P 2 RSWS Batal Berangkat
+ Hematom
2 360 / Faridah Binti Iskandar 49 / P 3 Coilc Abdomen RSWS Layak Berangkat
3 291 / Asmeri Binti H. Kalu 28 / P 3 TB Paru BP4 Layak Berangkat
Konsul
4 112 / Halima Bt Laungkeng 49 / P 4 Plano (+) Layak Berangkat
Obgyn
194/Rezky Nurpratiwi Bin M. Konsul
5 22 / P 6 Layak Berangkat
Jamil Sally Obgyn
Konsul
6 443/Hafifa Darwis La Otto 31 / P 6 Layak Berangkat
Obgyn
7 336/Nurlia Abdul Hakim 51 / P 7 Anemia RSWS Layak Berangkat
8 293/Rohani Tallasa Mangga 62 / P 7 Hepatitis B + HT gr II RSWS Layak Berangkat
309/Sumiyati Taib Uma Sugi Binti Konsul
9 39 / P 11 Plano (+) Tidak Layak Berangkat
Taib Umasugi Obgyn
117/ Zubaidah Umaternate Binti
10 48 / P 11 Anemia RSWS Layak Berangkat
M.Yasin
11 10/Arif Bin Badol 54 / L 11 TB Paru BP4 Layak Berangkat
12 408/Kidam M.GO Bin M.GO 59 / L 11 PPOK BP4 Layak Berangkat
13 08/Hadi Audu Salasa 67 / P 11 TB Paru BP4 Layak Berangkat
Konsul
14 323/Neni Imbo Binti La Ode Imbo 37 / P 13 Plano (+) Layak Berangkat
Obgyn
15 323/Neni Imbo Binti La Ode Imbo 37 / P 13 Plano (+) RSWS Layak Berangkat
IGD PJT
16 259/Barlian Binti Ance Maura 34 / P 12 Post Aritmia Layak Berangkat
RSWS
407/Sahrim Salasa Bin Sakuta
17 72 / L 12 Post Malaria RSWS Wafat
Salasa
273/Sahra Mahmud Suneth Binti
18 69 / P 13 Hematuri RSWS Layak Berangkat
Ahmad Suneth
19 429/Umar Kasim Djabutapuan 85 / L 14 TB Paru BBKPM Layak Berangkat

20 441/Hayati Beddu Sulaiman 76 / P 14 TB Paru BBKPM Layak Berangkat


/Abas Wattiheluw Bin H.Abd
21 77 / L 14 TB Paru BBKPM Layak Berangkat
Rahim
22 369/Masria Bugid Bunti Laratani 45 / P 14 Anemia RSWS Tidak Layak Berangkat
Konsul
23 203/ Nuzul Qoriah 42 / P 16 Plano (+) Batal Berangkat
Obgyn
326/ Won Kustiri Bin Muhammad Konsul
24 49 / P 16 Menometroragi Layak Berangkat
Dawami Obgyn
25 114/Becce Dasu Etong 77 / P 16 CKD RSWS Layak Berangkat

26 364/Rosdiana Binti Malla Lebong 46 / P 16 Anemia RSWS Layak Berangkat

27 21/Samsuri Syarif 57 / L 16 Sesak Nafas RSWS Wafat

28 289/Sitti Radi Binti Abdullah 71 / P 17 Ca Colon RSWS Layak Berangkat


Konsul
29 287/Rahmania Binti Dunain 35 / P 18 Plano (+) Tidak Layak Berangkat
Obgyn
285/Nur Azizah Nadir Binti Nadir Konsul
30 31 / P 18 Plano (+) Layak Berangkat
Bohari Obgyn
31 309/Luhu Sahibo Lapili 74 / L 20 TB Paru RSWS Layak Berangkat

32 393/Mansyur Bin Latabu Labobo 66 / L 22 TB Paru BPPM Tidak Layak Berangkat


Konsul
33 233/Jumariah Binti Munding 50 / P 23 Plano (+) Layak Berangkat
Obgyn
34 414/Hasni Kadir Binti H.Abd Adam 48 / P 24 Anemia RSWS Layak Berangkat
35 68/Jumiati Binti Lamba 48 / P 24 Anemia RSWS Layak Berangkat

36 217 / Abdul Manaf Maajad 80 / L 26 Colik Abdomen RSWS Layak Berangkat

37 434 / Suaib Jamaluddin 58 / L 26 TB Paru BP4 Layak Berangkat

38 146/ Adariah Palebbo Ahmad 69/P 26 Dimensia Senuliti RSWS Laik Berangkat
Konsul
39 399/ Risnang Binti Kalabba Baco 35/P 26 Plano (+) Tidak Layak Berangkat
Obgyn
40 125/ Marda Binti Dg Tana 46/P 27 Bronchitis spesifik BP4 Laik Berangkat
Konsul
41 23/ Rosmawati Binti H Muing 28/P 28 Plano (+) Laik Berangkat
Obgyn
Konsul
42 345/ Sari Bone Takko 41/P 30 Plano (+) Laik Berangkat
Obgyn
427/ Muhammad Daming Muio
43 64/L 30 RSWS Tidak Layak Berangkat
Ranggong
44 90 / Indo Ati 52 / P 31 Schizophrenia RSWS Laik Berangkat

45 12 / Mira Bt Makulase 51 / P 31 Psikotik Akut RSWS Laik Berangkat

46 153 / Muh. Jufri Jasmin 54 / L 32 Dispnoe + DM Tipe II RSWS Tidak Layak Berangkat

47 439 / Maemuna Bt Yusuf 54 / P 33 Dyspnoe RSWS Laik Berangkat

48 204 /Nurbaya Bt Wahe 51 / P 34 Halusinasi RSWS Laik Berangkat

49 53 / Indo Uleng 64 / L 34 Demensia RSWS Laik Berangkat

50 35 / Abd Rahman Ranggo 68 / L 34 Konjungtivitis RSWS Tidak Layak Berangkat

Jumlah L= 14, P = 36 / Jumlah 50 27 13


Sumber : Data Primer
Pre Flight Medical Check

Personil pesawat udara yang telah memiliki lisensi wajib


melaksanakan pekerjaan sesuai dengan bidangnya,
mempertahankan kemampuan yang dimiliki serta harus
memeriksakan kesehatannya secara berkala seperti yang
diundangkan dalam UU RI nomor 1 tahun 2009 tentang
penerbangan pasal 59 (1) dan Peraturan Pemerintah
nomor 3 tahun 2001 tentang Keamanan dan Keselamatan
Penerbangan pasal 79 (1)
 UU no 1 thn 2009 : Personil penerbangan yang akan
melaksanakan tugas diwajibkan: memiliki sertifikat sesuai
dengan tugas yang akan dilaksanakan (a); dalam keadaan
kondisi sehat jasmani dan rohani (b); cakap dan mampu untuk
melaksanakan tugas (c).

Jadi keluhan kesehatan yang menurun harus segera dilaporkan.


Hal ini harus ditindaklanjuti sampai tuntas sehingga tidak
mengorbankan keamanan dan keselamatan penerbangan. Tindak
lanjut dapat berupa istirahat, rawat jalan, konsul ke rumah sakit /
spesialis terkait sampai larangan terbang atau grounded.
UU No 1 tahun 2009
Pasal 53
(1) Setiap orang dilarang menerbangkan atau mengoperasikan
pesawat udara yang dapat membahayakan keselamatan
pesawat udara, penumpang dan barang, dan/atau penduduk
atau mengganggu keamanan dan ketertiban umum atau
merugikan harta benda milik orang lain.

(2) Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana


dimaksud pada ayat (1) dikenakan sanksi administratif berupa:
a. pembekuan sertifikat; dan/atau b. pencabutan sertifikat.
Standar kesehatan personil penerbangan : CASR part
67

 Sertifikat Kesehatan Kelas I (berlaku 6 bulan)

 Sertifikat Kesehatan Kelas II ( berlaku 12


bulan)

 Sertifikat Kesehatan Kelas III (berlaku 12


bulan)
Rekomendaasi mematuhi SOP pemeriksaan sebelum terbang
tertuang dalam Surat Edaran 28 Tahun 2016, yang meliputi:

1. Langkah preflight actions sebagaimana dipersyaratkan dalam


CASR 91.103.

2. Pemenuhan persyaratan pencegahan


penyalahgunaan alcohol dan drugsebagaimana
dipersyaratkan dalam CASR 91.17.

3. Pemenuhan persyaratan medis sebagaimana dipersyaratkan


dalam CASR 61.3(c) sehingga tidak timbul potensi
pelanggaran terhadap CASR 61.53 operations during
medical deficiency.
4. Pengecekan kesehatan sebelum terbang sesuai dengan CASR 121.535
(a) dan (b) dan CASR 135.537.

5. Briefing kepada pilot in command sebelum terbang sesuai dengan


CASR 121.601 dan CASR 135.609.

6. Dispatching atau flight release procedures sebagaimana dipersyaratkan


dalam subpart U CASR 121 dan subpart Q CASR 135.

7. Flight crew reporting time sebagaimana dipersyaratkan dalam


Operating Manual setiap operator penerbangan.

8. Boarding procedures sebagaimana dipersyaratkan dalam Operating


Manual setiap operator penerbangan.
Surat Edaran dirjen P2P no. HK.02.02/259/2017
Tentang Pemeriksaan Kesehatan Awak Pesawat

 Pengukuran Tekanan Darah


 Pemeriksaan Kadar Alkohol

Hasil :
Normal (N) :
Decrease Medical Fitness : TD ≥ 160/100 mmHg,
Alkohol > 0.04%
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai