Profil An PT Wilmar Nabati Indonesia
Profil An PT Wilmar Nabati Indonesia
Pada awal tahun 2004, manajemen PT. WINA telah memutuskan untuk
menambah tangki timbun bahan baku CPO sebesar 12.000 MT. dengan
penambahan tangki timbun ini, tertentu secara lansung dan tidak lansung akan
berpengaruh pada perekonomian di RIAU umumnya dan tidak lansung akan
berpengaruh pada perekonomian di riau umunnya dan kota dumai pada khususnya
akan semakin maju dan berdampak positif dalam pembangunan kota. PT WINA
telah mampu mengolah CPO sebesar 4.100 MT/harinya dan PK crushing
sebanyak 1000 MT/ harinya yang menjadikan PT. WINA sebagai produsen dan
pengekspor minyak sawit terbesar di Indonesia.
Perkembangan lain yang dilakukan oleh manajemen PT WINA yaitu pada awal
tahun 2005 kembali membangun pabrik di kawasan industri dumai-pelitung
berupa pembangunan refinery/fractionation dengan kapasitas 5.600 MTD dan PK
Crusing plant dengan kapasitas 1500 TDP (Ton Per Day). Adapun perkembangan
pabrik ini didukung dengan pelabuhan yang mempunyai dermaga dengan panjang
425 meter dan kolom pelabuhan dengan kedalaman 14 meter, yang dapat disadari
oleh kapal dengan bobot 50.000 DWT dan akan dikembangkan untuk dapat
disandari kapal 70.000 DWT yang merupakan perusahaan yang berada dalam satu
naungan WILMAR Group.
Tahap proses pada Refinery section terdiri dari empat section, diantaranya
adalah :
1.1.1
Pretreatment Section
terjadi perpindahan panas antara CPO dan RBDPO, sehingga alat ini
sering disebut heat exchanger economizer. CPO masuk berkisar 40 500C
menuju E.600A, dan keluar pada suhu 78 800C, lalu masuk ke E.600B
dan keluar pada suhu 1050C. RBDPO yang berasa dari P.716
(penampungan RBDPO) masuk menuju E.600B pada suhu 1050C dan
keluar pada suhu 1280C kemudian masuk menuju ke E.600A dan keluar
pada suhu 1000C lalu menuju T.706 sebagai tempat penyimpanan RBDPO
untuk dikelola pada proses Fraksinasi.
1.1.2
Degumming Section
CPO dari E.601 dialirkan ke mixer M.680 yang berjenis knife mixer. Di
dalam mixer ini terjadi pencampuran phosporic acid dengan penggunaan
0,03 0,045% dan citric acid dengan penggunaan 100 200 ppm ke
dalam minyak CPO panas secara teratur, pencampuran ini dilakukan
sebanyak dua kali yaitu dengan mixer M.680 A/B/C dan mixer M.686, di
dalam mixer M.686 terjadi pengadukan secara sempurna antara
Phosporic acid, Citric Acid dan Crude PalmOil secara homogen, dimana
knife yang bersilang berjajar ke bawah di bagian tengah mixer. Hal ini
Bertujuan agar diperoleh hasil campuran yang homogen. Operasi
berlangsung pada tekanan 1 atm. Hasil dari proses ini adalah Degumming
Palm Oil (DPO), yaitu minyak sawit yang bebas gum dan selanjutnya
dialirkan ke dalam bleacher tank untuk proses pemucatan.
320C.
mixer
M.680 A/B/C.
Kapasitas CPO yang diolah sangat besar yaitu 2600 Ton/hari. Akibat
besarnya kapasitas CP yang akan diolah sementara waktu kontak
bleacher earth dengan CPO hanya berkisar 20 detik dan dapat
mempengaruhi kualitas pemucatan, maka ditambah satu tangki lagi
yaitu buffer tank T.611. Tangki ini juga bekerja pada tekanan vacuum,
dari bleacher section akan didapatkan bleacher earth. Uap air dan
udara yang terkandung pada CPO ditarik oleh sistem vacuum PT.611.
Agar tetap terjadipencampuran secara homogen dalam tangki ini
maka diberi steam antara B.610 dan T.6111 berdasarkan prinsip
bejana berhubungan. Minyak yang keluar dari B.610 inlah yang
disebur Bleacher Palm Oil (BPO).
Untuk memisahkan BPO dari bleaching earth dan gum gum maka
minyak dialirkan melalui bagian bawah T.661 ke Niagara Filter
F.691, F.692, F.693, F.694, F.695, F.696, F.697 dengan menggunakan
pompa P.691, P.692, P.693, P.694, P.695, P.696, P.697 melalui valve
V. 691P, V. 692P, V. 693P, V. 694P, V. 695P, V. 696P, V. 697P
untuk dibersihkan, sehingga minyak bebas dari bleachibg earth yang
mengandung partikel minyak, sehingga bleaching earth terjebak pada
filter leaf tersebut. Lembaran filter (filter leaf) sebanyak 18 lembar
disusun secara vertikal agar pemisahan efektif. Bleaching earth harus
bersih dari filter setelah 45 menit operasi untuk mendapatkan filtrasi
yang baik. Tetapi di dalam minyak masih terdapat bleching earth
yang belum terpisahkan.
2. Vacuum
Pada
tahap
ini
NiagaraFilter
dikosongkan
dengan
cara
kualitasnya
dan
oengolahan
lebih
lanjut
akan
3. Filling
Setelah mencapai tekanan Vacuum, maka proses selanjutnya adalah
proses pengisian minyak ke dalam NiagaraFilter. CPO dan bleaching
dari T.611 dipompakan oleh pompa P.691, P.692, P.693, P.694, P695,
P.696, P697 ke NiagaraFilter sampai penuh (highlevel). Valveyang
dibuka agar sisa-sisa udara pada minyak dan tangki dapat dikeluarkan.
Proses ini memerlukan waktu 10 menit.
4. Coating
Pada proses ini terjadi penjernihan minyak agar minyak yang keluar
dan Niagara Filter bebas dari bleaching earth. Minyak dari T.611
dipompa ke Niagara Filter F.691, F.692, F.693, F.694, F.695, F.696,
F697 dengan menggunakan pompa P.691, P.692, P.693, P.694, P.695,
5. Filtration
Agar minyak yang didapat benar-benar jernih (bebas dari bleaching
earth), maka dilakukan proses filtrasi. Minyak dari T.611 dipompa
masuk ke Niagara Filter oleh pompa P.691, P.692, P.693, P.694,
P.695, P.696, P.697 melalui valve V.691P, V.692P, V.693P, V.694P,
V.695P, V.696P, V.697P, lalu disaring pada leaf filter. minyak keluar
dari Niagara Filter melalui V.6811, V.6814, V.6824, menuju T.777.
Untuk penyaringan yang lebih baik maka disaring lagi didalam 2 filter
bag kemudian masuk ke polishing filter F.681 dan F.682. Pompa
dalam kondisi on proses ini berlangsung 90-100 menit.
6. Circulation
Proses circulation tidak terjadi pada setiap proses filtrasi (filtration
section). Tetapi hanya terjadi apabila minyak dalam T.611 atau T.770
yang kepenuhan. Proses circulation ini dilakukan secara manual,
misalnya pada saat bleacher tank dihentikan sebentar operasinya atau
pada keadaan tertentu. Valve yang terbuka 0,1, 0,3 dan pompa on.
Proses akan terus berlangsung hingga ada tanda low level pada T.611
atau alrm high level T.770 dan proses kembali lagi ke step filtration.
7. Emptying
Proses ini adalah proses pengeluaran/pengosongan minyak yang telah
difilter dengan mengalirkan melalui valve V.6813, V.6823, V.6814,
8. Full Empying
Proses pengosongan keseluruhan minyak yang ada di dalam niagara
Filter.
9. Cake Drying
Cake drying merupakan proses pengeringan cake (bleaching earth
yang menempel pada filter) agar minyak yang terdapat pada cake
dapat dikeluarkan. Untuk mengeringkan bleaching earth pada leaf
filter dialirkan dengan steam bertekanan 3 - 3.5 bar melalui V.9 valve
yang terbuka 0,7, 0,8, 0,9 dan pompa off. Proses ini berlangsung 20 25 menit atau sampai kandungan minyak dalam spend earth lebih
kurang 15-16%.
11. Ventilation
Proses ini bertujuan untuk menyamakan tekanan di dalam Niagara
Filter dengan tekanan luar cake yang keluar tidak bertebaran ke
segala arah karena tekanan dalam Niagara Filter yang besar. Hal ini
dilakukan dengan cara memasukan melalu V. 6811, V.6814, V.6821,
V.6824. Valve yang terbuka 11 dan pompa off. Proses ini berlangsung
selama 2 menit.
12. Discharge
Jika tekanan di dalam Niagara Filter telah sama dengan tekanan udara luar
maka proses selanjutnya adalah cake discharge yaitu proses pengeluaran
spent earth (cake discharge) melalui bawah Niagara Filter. proses ini
dilakukan dengan menggetarkan vibrator oleh compressed air melalui valve
V. 681a dan V.681b. Spent earth akan ditampung di dalam bak dan
selebihnya akan dibuang. Valve yang terbuka 10 dan pompa off. Proses ini
merupakan proses akir penyaringan dan memerlukan sekitar 11 menit.
b. Buffer tank
Buffer tank merupakan tangki penampung campuran bleaching earth dari
bleaching tank B.601 serta mengaduk campuran tersebut kembali
sehingga diperoleh campuran yang lebih homogen. Temperatur alat 100105o C, kapasitasnya 12 ton dan tekanan 50-100 torr.
d. Niagara Filter
Niagara Filter merupakan alat untuk menyaring Bleaching earth, gum,
residu logam, pengotor sehingga minyak yang dihasilkan benar-benar
bersih dan jernih. Berbentuk tabung silinder yang terdiri dari leaf filter,
vibrator dan corong pembuang limbah. Temperatur alat 100 105o C,
kapasitas 5 ton dan tekanan 2 - 3,5 bar.
h. Filter bag
Filter bag merupakan tangki yang di dalamnya terdapat saringan yang
digunakan untuk menyaring kebali bleaching earth dan kotoran yang
masih lolos dari Niagara Filter.
digunakan untuk minyak mengalir ke slop oil tank (T.641). Alat ini
digunakan sebagai tempat penampungan sementara minyak dan tempat
pemisahan steam dengan minyak. Temperatur alat 100 105o C, dengan
tekanan 2 2,5 bar dan kapasitas 1,7 ton.
1.1.4 Deodorisasi
CPO yang telah mengalami proses degumming (pengikat gu atau lendir)
dan pemucatan wara (bleaching) maka CPO disebut bleaching palm oil
(BPO). BPO akan diproses lagi untuk mendapatkan reffined bleached
deodorized palm oil (RBDPO) atau sering disebut RPO. Agar diproses
penghilangan zat penyebab rasa dan bau yang tidak disukai dalam minyak
berlangsung dengan baik, minyak yang akan mengalami deodorisasi
sudah bersih dari bleaching earth. Proses deodorisasi adalah siste destilasi
proses di bawah vacuum yang tujuannya untuk mengeluarkan free fatty
acid (FFA), aldehid, keton, alkohol dan bleaching color yang tidak dapat
dikeluarkan pada proses bleaching.
Pada tahapan Pretripper BPO dari proses bleaching dipanaskan pada heat
exchanger E.701 dari temperatur 110o C menjadi 130o C dengan
menggunakan sumber panas dari steam. Dalam proses deoderization di
design supaya terjadi waktu tinggal (residence time) yang lama, kondisi
vacuum, fasilitas spurging steam untuk pengadukan dan suhu yanag
tinggi untuk menghilangkan free faty acid serta bau yang masih ada pada
minyak tersebut.
yang masih ada dalam minyak, misalnya oksigen dan air serta menahan
mutu minyak. Proses deodorization bekerja di bawah tekanan vacuum
antar 1,5 -2,5 torr, tekanan uap BPO akan turun sehingga uap air dan gasgas akan terhisap oleh vacuum. Temperatur minyak di dearator (115o C)
sudah cukup untuk menghilangkan uap air dan gas-gas (volatil matter).
BPO dari D.770 dipompa oleh P.770 untuk dialirkan menuju spiral heat
exchanger E.703 A/B/C secara continue untuk dinaikan temperaturnya
dengan memanfaatkan panas RBDPO yang berasal dari D.710. Di dalam
spiral heat exchanger ini terjadi perpindahan panas antar BPO dengan
temperatur 110 135o C sehingga BPO yang keluar dengan temperatur
225 -240o C sedangkan suhu RBDPO yang masuk 240 260oC dan
temperatur keluar 125 -135o C. Heat exchanger E.703 A/B/C ini sering
disebut heat exchanger economizer. BPO yang telah dipanaskan di E.703
A/B/C akan dialirkan menuju oil heater VHE.704 A/B dengan sumber
panas dari boiler dengan temperatur 265o C kemudian minyak BPO
dialirkan ke dalam pretripper PR.711 untuk dipanaskan kembali hingga
mencapai temperatur 265 268o C (minyak akan terdistilasi dan volatile
matter akan menguap pada suhu teersebut). Model heat exchnger VHE
704 A/B adalah shell dengan media pemanas saturated steam yang
dihasilkan oleh high pressure boiler (HP Boiler). HP Boiler dapat
menghasilkan suhu steam dan tekanan tinggi sehingga minyak yang
dipanaskan dapat mencapai suhu optimal.
sedangkan minyak
bottom cyclone. Pada D.710 terjadi proses distilasi dimana uap, FFA,
bau, volatile matter akan memisah dari minyak. Pemisahan terjadi
karena suhu yang tinggi.
Dari D.710 BPO akan menjadi RBDPO dan PFAD dan PFAD. D.710
ini bekerja pada tekanan vacum (1,5-2,5 torr).PFAD ini di dapat dari
penguapan FFA, aldehid, keton, peroksida, bau, pigment, dan air
pada packed colum PFAD. PFAD akan menguap dan akan di tangkap
dengan cara mengkondensasi uap tersebut dengan PFAD dingin ( 6070oC). PFAD hasil kondensasi akan mengalir masuk ke T.775. jika
T.775 sudah penuh, maka secara otomatis V.775 terbuka dan minyak
mengalir menuju storage tank dengan tenaga dari pompa P.775 A/B.
Sebagian dari PFAD ( karena tidak semua PFAD di kirim storage
tank) akan di turunkan
heat
menyebabkan minyak
Minyak RBDPO
hasilkan RBDPO yang lebih murni lalu di kirim ke buffer tank untuk
difraksinasi.
b. Deodorizer (D.710)
Deodorizer merupakan suatu alat yang berbentuk seperti botol besar di
mana di bagian atasnya di lengkapi dengan packed coloum dan bagian
bawahnya dengan 13 set tray. Packed coloum pertama tempat
memisahkan PFAD dengan tempratur in 60-70oC dan tempratur out
80-90oC.
e. Bouster Pump
Pompa yang di gunakan untuk memompakan minyak RBDPO dari
E.706 ke polishing filter F.784, F.785, F.786 dan ke buffer fract tank
atau ke stroge tank.
sehingga
Pada fraksinasi ini minyak RBDPO produk dari Refiney plant yang
masih mengandung dua fraksi yaitu fraksi olein (RBDOL) dan fraksi
stearin (RBDST) di pisahkan berdasarkan sifat fisiknya, fraksi olein
mempunyai titik beku lebih rendah dan fraksi stearin dengan titik beku
lebih tinggi.
Diagram alir proses fraksinasi dapat di lihat pada gambar 4.1.2 berikut
ini.
c.
Pada Crystalizer ini terdapat double coil, yaitu tempat media pendingin di
alirkan dengan tujuan agar air pendingin tersebut tidak bercampur dengan
minyak RBDPO. Pronsip double coil ini adalah 2 aliran masukdan 2
aliran keluar. Air tersebut tidak langung memenuhi coil tersebut melainkan
sedikit demi sedikit agar rasio suhu antara air dam minyak RBDPO sesuai
dengan setting tempratur . di dalam Crystalizer ini terdapt control valve,
yaitu untuk mengatur aliran coil agar delta T tercapai atau perbandingan
suhu air dan suhu minyak sesuai dengan setting tempratur.
plate
chamber,plate
membrane,filter
cloth
dan
rubber
b.Filtration
Pada tahap ini RBDPO yang telah mengalami proses kristalisasi
dipompakan oleh filter pump Pu.510 hingga mencapai tekanan 2,0 2,5
Bar.Minyak yang masuk ke membran sebanyak 30 32 ton.Didalam
membran akan mengalami pemisahan stearin dan olein karena adanya
plate chamber,membran dan cloth ilter.Olein akan mengalir melalui
selang-selang dibagian plate chamber
c.Squeezing
Tahap ini dimakssudkan untuk memadatkan stearin yang ada pada cloth
filter dengan memasukkan angin kompresor kemembran karet (rubber).
Rubber akan menekan stearin yang ada pada cloth filter sehingga olein
yang masih terperangkap di cloth filter
intermediate tank.Pada proses ini stearin yang ada pada filter cloth akan
padat.
d.Blowing Filtrate
Pada tahap ini membrane filter press dikosongkan dari sisa-siasa minyak
RBD olein yang masih ada pada lubang-lubang bagian atas plate.Lalu
dialirkan melalui pipa menuju intermediate tank.Tahap ini dilakukan
dengan menghembuskan angin bertekanan 4.5 5.0.Bar melalui control
valve V.1411.Proses ini berlangsung selama 60 detik.
e.Blowing Care
Tahap ini dilakukan untuk mengkosongkan bagian tengah membran filter
press dari minyak RBDPO.Angin dihembuskan dari kompresor dengan
tekanan 2,5 Bar dari control Valve V.1412 sehingga minyak mengalir ke
cyclon tank melalui valve V.1403 kemudian menuju ke buffer Tank
RBDPO untuk diproses kembali.
f.Cake Discharge
Tahap ini dimakdsudkan untuk membuang stearin yang telah dipadatkan
ke melting Tank yang terletak dibawah membran filter press.Stearinstearin padat yang jatuh ke Melting Tank akan dicairkan dengan steamsteam yang dialirkan melalui pipa-pipa steam sehingga minyak stearin
mencair.kemudian stearin ini dialirkan ke storage tank stearin,margerin
plant,proses soft stearin 1 dan soft stearin 2.
untuk memisahkan
d.
mencairkan
stearin
sebelum
dialirkan
receiving