Anda di halaman 1dari 12

PROSES INDUSTRI KIMIA

PT. WILMAR NABATI INDONESIA GRESIK


JAWA TIMUR

Dosen Pengampu:
Ir. Hj. Wahyuningsih, MSi

Disusun oleh :
Kelompok 1
Nissa Ayu Maulinda 21030116060072 / 2016
Nindia Arta Indahsari 21030116060073 / 2016
Firda Aulia Nisawati 21030116060074 / 2016
Feni Meiyasaroh 21030116060079 / 2016

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA


DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018

i
KATAPENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
kehendak-Nya lah penulis selaku kelompok 7 bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.

      Adapun maksud dan tujuan penulis membuat makalah ini, adalah untuk memenuhi salah
satu tugas dari mata kuliah Proses Industri Kimiayang diampu oleh Ir. Hj. Wahyuningsih
M.Sijuga untuk menambah wawasan mengenai PT. Wilmar Nabati Indonesia.

      Dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini masih kurang dari kata sempurna. Maka
dari itu, penulis mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat
menyempurnakan makalah ini dari segi manapun.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua baik
untuk hari ini dan untuk masa yang akan datang .

Semarang, 21Mei 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKAm....................................................................................2
2.1 Sejarah PT. Wilmar Nabati Indonesia.........................................................................1
2.2 Gambaran Umum Pabrik............................................................................................ 3
2.3 Lay Out PT. WilmarNabati Indonesia.......................................................................... 5
BAB III PENUTUP............................................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 8
3.2 Kritik dan Saran............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biodiesel secara umum adalah bahan bakar mesin diesel yang terbuat dari
bahan terbarukan atau secara khusus merupakan bahan bakar mesin diesel yang terdiri
atas ester alkil dari asam-asam lemak. Biodiesel tersusun dari berbagai macam ester
asam lemak yang dapat diproduksi dari minyak tumbuhan maupun lemak hewan.
Minyak tumbuhan yang sering digunakan antara lain minyak sawit (palm oil), minyak
kelapa, minyak jarak pagar dan minyak biji kapok randu, sedangkan lemak hewani
seperti lemak babi, lemak ayam, lemak sapi, dan juga lemak yang berasal dari ikan
(Wibisono, 2007; Sathivel, 2005).
Salah satu pabrik besar di Indonesia yang memproduksi biodiesel adalah PT.
Wilmar Nabati Indonesia di Gresik, Jawa Timur. Wilmar group merupakan
perusahaan minyak sawit swastaterbesar di dunia. Sebagai Pengelola Bisnis kelapa
sawit dan turunannya. DiIndonesia, Wilmar dibagi dalam 2 divisi besar yaitu Wilmar
Plantation danWilmar Industry, Adapun kapasitasnya disini mewakili wilmar
industryyang mecakup pengolahan CPO, Olein (Minyak goreng), Fertiizer(pupuk),
Biodiesel & Industri Olechemical turunan dari kelapa sawitlainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah pada PT. Wilmar Nabati Indonesia?
1.2.2 Apa saja bahan baku pada PT. Wilmar Nabati Indonesia?
1.2.3 Bagaiamana bentuk Lay Out PT. Wilmar Nabati Inonesia?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui sejarah dan perkembangan PT. Wilmar Nabati Indonesia.
1.3.2 Mengetahui bahan baku yang digunakan pada PT. Wilmar Nabati
Indonesia.
1.3.3 Mengetahui lay out pabrik PT. Wilmar Nabati Indonesia.

1
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Sejarah Berdirinya PT.Wilmar Nabati Indonesia

Berdirinya PT.Wilmar Nabati Indonesia dimulai pada 1 Agustus 1979 dengan


mulai mendirikan pabrik es batu batangan, mulainya didirikan dengna nama PT.
Karya Prajona Nelayan (KPN) yang terletak di Paya Pasir Belawan oleh martua
Sitorus,selain malihat prospek bisnis karena berada disekitar komplek nelayan,tujuan
lainnya adalah membantu pekerjaan nelayan. Kemudian pada 1 Juli 1981 es batangan
mulai diproduksi oleh nama PT. Karya Prajona Nelayan. Lalu dilanjutkan pada tahun
1983 dengan memproduksi PKO yaitu minyak olahan dari biji kelapa sawit,dan
dilanjutkan dengan kegiatan ekspor minyak sawit ke Polonia Trading House,
Hongkong. Perkembangan selanjutnya dengan mendirikan PT.Bukit Kapur Reksa
(BKR) di Dumai yang merupakan pabrik PKO dan refinery , dan juga mendirikan
PT.Sinar Alam Permai (SAP) di Palembang yang ,merupakan pabrik refinery.
Perkembangan selanjutnya pada bidang plantation pada tahun 1991, dengan
mendirikan bisnis perkebunan kelapa sawit di Sumatra Barat dengan nama PT. Agro
Masam Plantation (AMP) dan PT.Garsindo Minang Plantation (GMP). Kemudian
pada tahun 1993 hingga 1994 pabrik PT. BKR mulai beroperasi, lalu perkembangan
selanjutnya dilakukan oleh PT.BKR dan PT.SAP dengan memulai Marger dengan
Cina Cereal Oil dan Grain Company Cina. Tahun 1996 memperluas usahanya pada
usaha refinery di daerah Koala Tanjung dengan nama PT. Multi Nabati Asahan
(MNA).
Selanjutnya pada tahun 1998 sampai dengan 2005 melakukan expansi pabrik
kelapa sawit sebagai penghasil Crude Palm Oil dan Kernel, dan memulai membuat
produk baru bernama Mahkota, yang merupakan produk pupuk. Kemudian
dilanjutkan dengan perkembangan pada tahun 2006, dengan melakukan listing di

2
bursa efek Singapura dengan nama Wilmar Internasional Limited oleh bapak William
yang merupakan pengusaha minyak dan mertua Sitorus sebagai pendiri PT. KPN, dan
melahirkan nama Wilmar yang merupakan penggabungan dari nama William dan
Martua.
Perkembangan berikutnya pada tahun 2008 mulai melakukan Downstream
bisnis dengan membangun pabrik produksi di Gresik dengan nama PT.Wilmar Nabati
Indonesia yang memfokuskan pada pengolahan Refinery, Oleochemical dan Biodisel.
Lalu pada tahun 2010 hingga 2011 mulai merambah industri gula dengan membangun
perkebunan tebu di Merauke, membeli pabrik gula bernama sucrogen di Australia,
membantu pabrik PT. Jawa Manis Rafinasi, serta PT. Sugar Internasional di
Banten.Kemudian pada tahun 2014 hingga 2015mulai mendirikan pabrik sabun(Soap
Bar)dan tepung (Flourmill) di PT.Wilmar Gresik.
PT.Wilmar Nabati Indonesia hingga sekarang memproduksi Raw Material,serta
produk yang dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen dalam negeri dengan brand
yang sudah dikenal oleh masyarakat luas seperti :
 Minyak Goreng : Sania,Sovia,Forune,SIP
 Tepung : Mila,Perdana,Lonceng Hijau,Lonceng Merah,Peacock
Biru,Perisai Merah,Tegu.
 Sabun mandi : Illies
 Pupuk : Mahkota

1.2 Gambaran Umum Pabrik

1.2.1 Bahan Baku dan Bahan Pembantu

1.2.1.1 Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan yang menjadi dasar dalam produksi. Dalam hal ini
PT Wilmar Nabati Indonesia menggunakan methanol (CH3OH) serta oil feed yang
berupa Refined Palm Olein (RPO), Refined Palm Stearin (RPS), dan Refined Palm
Kernel Oil (RPKO) sebagai bahan baku. Bahan baku tersebut akan melalui reaksi
Transesterifikasi sehingga terkonversi menjadi produk berupa Fatty Acid Methyl
Ester (FAME) atau biodiesel, serta memproduksi produk samping berupa gliserin
dan fatty meter (monogliserida). Metanol digunakan karena lebih mudah bereaksi
dan lebih stabil hal ini karena memiliki satu ikatan karbon pada rantai sehingga

3
lebih mudah dikonversi dan gliserol lebih mudah terpisah. Adapun bahan baku
yang dialirkan harus memenuhi spesifikasi seperti ditunjukkan pada table 1.

Tabel 1. Spesifikasi Bahan Baku Feed Plant Biodiesel PT Wilmar Nabati

Material Parameter Satuan Batas Kontrol


Oil Feed Acid Value Mg KOH/g ≤ 0,4
Moisture % ≤ 0,1
Iodine Value % RPO ≥ 50
RPS ≥ 30
RBDPO ≥ 56
RPKO ≥ 16
Impurities % ≤ 0,1
Unsap, Matter % ≤ 0,4
Metanol Water Ppm ≤5
(Sumber: Departemen Biodiesel PT Wilmar Nabati Indonesia Unit Gresik)

Pada Departemen Biodiesel plant 4 mengolah oil feed berupa Refined Palm Olein (RPO),
spesifikasi bahan baku yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Komposisi Bahan Baku RPO yang Digunakan


Bahan Baku Komponen %

RPO Trigliserida 98.95

Free Fatty Acid (FFA) 1

Air 0.05

(Sumber: Departemen Biodiesel PT Wilmar Nabati Indonesia Unit Gresik)

Tabel 3. Komposisi Bahan Baku Metanol yang Digunakan

Bahan Baku Komponen %


Fresh Metanol Metanol 99.95

4
Air 0.05

Metanol Recovery Metanol 99.30

Air 0.7
(Sumber: Departemen Biodiesel PT Wilmar Nabati Indonesia Unit Gresik)

1.2.1.2 Bahan Penunjang

Dalam produksi biodiesel ini memiliki bahan pembantu. Bahan ini yang
digunakan dalam produksi biodiesel meliputi katalis berupa sodium methylate
(CaOCH3), asam klorida (HCl), air (H2O). Asam fosfat (H3PO4) yang digunakan
pada proses washing.

Pada proses produksi, kebutuhan air dipasok langsung oleh departemen utilitas
PT Wilmar Nabati Indonesia. Asam fosfat (H3PO4) yang digunakan untuk proses
washing yang dipakai bersama air dari utilitas. Asam klorida digunakan pada
proses Rektifikasi untuk mengkonversi sabun dari produk samping yang mungkin
terjadi agar kembali ke FFA.

Tabel Komposisi Bahan Penunjang yang Digunakan

Bahan Pembantu Komponen Jumlah


Sodium Methvlate Sodium Methvlate 30%
Metanol 65%
Air 5%
Asam Fosfat Asam Fosfat 82%
Air 13%
Water recovery 5%

(PT. Wilmar Nabati Indonesia, 2017)

1.3 Lay Out Pabrik

Lokasi merupakan syarat yang sangat penting untuk menentukan kelancaran dari

sebuah perusahaan, PT. Wilmar Nabati Indonesia terletak di wilayah Gresik, tepatnya Jalan

Kapten Darmo Sugondo No. 56 Kelurahan Indro, Gresik, Jawa Timur. Luas keseluruhan area

pabrik yaitu 375 ha.

Adapun batas-batas lingkungan pabrik adalah sebagai berikut :

5
a. Sebelah utara : PT. Marina Shipyard Indonesia

b. Sebelah selatan : Perumahan Perhutani

c. Sebelah timur : Selat Madura

d. Sebelah barat : Jalan Raya Kapten Darmo Sugondo

Lokasi yang strategis merupakan salah satu keuntungan yang dimiliki PT. Wilmar Gresik

dalam mengembangkan hasil produksinya. PT. Wilmar Nabati Indonesia Unit Gresik terletak

di Jalan Kapten Darmo Sugondo No. 56 Kelurahan Indro, Gresik, Jawa Timur.

Kelapa sawit yang merupakan bahan baku utama pada PT. Wilmar Gresik diambil dari

perkebunan milik Wilmar Group. PT. Wilmar Gresik juga mengeksport hasil produksinya ke

berbagai negara. Bahan baku utama dilakukan bongkar muat melalui jalur laut dengan kapal

laut yang nantinya akan tiba di Jetty sedangkan pelabuhan Tanjung Perak untuk proses

eksport dan import. Selain itu, PT. Wilmar Gresik juga terletak tidak jauh dengan Kota

Surabaya, hal ini berguna dalam pembelian bahan baku penunjang dan penyediaan sparepart

yang mudah didapat di kota Surabaya. Jarak antara PT. Wilmar Gresik dengan Kota Surabaya

sekitar 30 km. Wilmar Indonesia juga tersebar luas di seluruh Indonesia sehingga perlu

adanya koordinasi antar unit di berbagai kota. Hal tersebut dapat dipermudah dengan adanya

jalur transportasi yang menunjang kelancaran kegiatan tersebut. Salah satu letak strategis PT.

Wilmar Gresik yaitu dekat dengan bandara Ir. Juanda sehingga mempermudah terjalinnya

koordinasi antar unit Wilmar Indonesia.Selain itu, Gresik merupakan salah satu daerah di

pulau Jawa. Pulau Jawa merupakan pasar domestik terbesar di Indonesia sehingga

memudahkan PT. Wilmar Gresik dalam mendistribusikan hasil produksinya.

6
Gambar 2. Lokasi Strategis PT Wilmar Nabati Indonesia, Gresik

Gambar 3. Lay Out Unit-unit Pabrik PT Wilmar Nabati Indonesia

Keterangan:
1. Dep.Finishing Plant 8.Dep. Fatty Alkohol
2. Dep. PGA 9. Dep. Biodisel
3. Training Center 10.Tank Farm Wilmar
4. Storage 11. Pos security
5.Dep. Refinery dan Fraksinasi 12. Dep. Tepung
6. Dep. EHS 13. Dep. Metyl Ester
7. Ware house 14. Dep. NPK

7
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan

Wilmar group merupakan perusahaan minyak sawit swastaterbesar di dunia.Sebagai


Pengelola Bisnis kelapa sawit dan turunannya DiIndonesia, Wilmar dibagi dalam 2 Divisi
besar yaitu Wilmar Plantation &Wilmar Industry, Adapun kapasitasnya disini mewakili
wilmar industryyang mecakup pengolahan CPO, Olein (Minyak goreng), Fertiizer(pupuk),
Biodiesel &Industri Olechemical Turunan dari kelapa sawitlainnya. PT. Wilmar group ini
juga tercatat sebagai salah satukonglomerasi perkebunan minyak kelapa sawit terbesar dan
terluas diIndonesia. Wilmar group juga menjadi satu-satunya grup yang terintegrasipaling
luas, mulai dari pabrik minyak sawit sampai pabrik sabun. Dansampai saat ini produk-produk
yang di edar di beerapa negeri, penjualannya selalu meningkat disetiap tahunnya.
Bahan baku adalah bahan yang menjadi dasar dalam produksi. Dalam hal ini PT
Wilmar Nabati Indonesia menggunakan methanol (CH3OH) serta oil feed yang berupa
Refined Palm Olein (RPO), Refined Palm Stearin (RPS), dan Refined Palm Kernel Oil
(RPKO). Sedangkan bahan penunjangnya adalah katalis berupa sodium methylate
(CaOCH3), asam klorida (HCl), air (H2O), dan asam fosfat (H3PO4).
PT. Wilmar Nabati Indonesia berdiri di Gresik dengan tujuandapat dipermudah
dengan adanya jalur transportasi, mempermudah terjalinnya koordinasi antar unit Wilmar
Indonesia dan memudahkan dalam mendistribusikan hasil produksinya karena berada di
Pulau Jawa.
3.2 Kritik dan Saran
Menyadari bahwa penyusun masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penyusun
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber-
sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.Kritik dan saran
tetap kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azis, 2012. Wilmar Nabati Indonesia. http://repository.uin-suska.ac.id/4146/5/BAB


%20IV.pdf

Handiyanto, 2014. Tinjauan PustakaBiodiesel.


http://digilib.unila.ac.id/14399/10/13.%20Bab%20II.pdf.

Nurul, Maharani. 2010. Pembuatan Metil Ester (Biodiesel) Dari Minyak Dedak Dan Metanol
Dengan Proses Esterifikasi Dan Transesterifikasi.
http://eprints.undip.ac.id/13469/1/SKRIPSI.pdf

Anda mungkin juga menyukai