Anda di halaman 1dari 8

Rabu, 14 Desember 2011

KOMPRESOR dan JENIS-JENIS BOILER

BAB I
TINJAUAN UMUM KOMPRESOR
A. PENGERTIAN KOMPRESOR
Kompresor adalah alat untuk memompa bahan pendingin (refrigeran) agar tetap
bersirkulasi di dalam sistem. Fungsi dari kompresor adalah untuk menaikan tekanan dari uap
refrigeran sehingga tekanan pada kondensor lebih tinggi dari evaporator yang menyebabkan
kenaikan temperatur dari refrigeran. Kompresor dirancang dan diproduksi untuk dapat dipakai
dalam jangka waktu yang lama, karena kompresor merupakan jantung utama dari sistem
refrigerasi kompresi uap dan juga kapasitas refrigerasi. Suatu mesin refrigerasi tergantung pada
kemampuan kompresor untuk memenuhi jumlah gas refrigeran yang perlu disirkulasikan.
Kompresor berfungsi untuk menghisap uap refrigeran yang berasal dari evaporator dan
menekannya ke kondenser sehingga tekanan dan temperaturnya akan meningkat ke suatu titik
dimana uap akan mengembun pada temperatur media pengembun.
Pengabstrakan dasar atas termodinamika adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi
oleh kenyataan atau ideal dari batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan
digolongkan sebagai lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin
terjadi, atau membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat
diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa
parameter.Ketika sistem dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut
dalam keadaan pasti (atau keadaan sistem). Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat
dari sistem dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem itu
membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian selanjutnya dalam
seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan fungsi keadaan.
Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan keadaan dari
sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya seseorang berhadapan dengan
properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan hubungan antara

properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan. Persamaan keadaan adalah contoh dari
hubungan tersebut.
Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,
termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses reaksi
berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya merujuk pada
termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam termodinamika adalah
proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses termodinamika bergantung
waktu dipelajari dalam termodinamika tak-setimbang. Karena termodinamika tidak berhubungan
dengan konsep waktu, telah diusulkan bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan
termostatik. Hukum termodinamika kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak
bergantung kepada rincian dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat
diterapkan ke sistem di mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi
dan wujud di antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang
emisi spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.
B. PRINSIP KERJA KOMPRESOR
Kompressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum biasanya
mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan campuran beberapa gas dengan
susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1% Campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air,
Minyak, dan lainnya. Namun ada juga kompressor yang mengisap udara/ gas dengan tekanan
lebih tinggi dari tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula
kompressor yang menghisap udara/ gas bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfer dan
biasanya disebut pompa vakum.
Jika suatu gas/ udara didalam sebuah ruangan tertutup diperkecil volumenya, maka gas/
udara tersebut akan mengalami kompresi. Kompressor yang menggunakan azas ini disebut
kompressor jenis displacement dan prinsip kerjanya dapat dilukiskan seperti pada gambar
dibawah ini :

C. KAPASITAS KOMPRESOR

Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan dialirkan pada
kondisi suhu total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk kompresor. Debit aliran yang
sebenarnya, bukan merupakan nilai volum aliran yang tercantum pada data alat, yang disebut
juga pengiriman udara bebas/ free air delivery (FAD) yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi
tertentu. FAD tidak sama untuk setiap lokasi sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat
berbeda untuk lokasi dan waktu yang berbeda.
a) Pengkajiankapasitaskompresor
Kompresor yang sudah tua, walupun perawatannya baik, komponen bagian dalamnya
sudah tidak efisien dan FAD nya kemungkinan lebih kecil dari nilai rancangan. Kadangkala,
faktor lain seperti perawatan yang buruk, alat penukar panas yang kotor dan pengaruh ketinggian
juga cenderung mengurangi FAD nya. Untuk memenuhi kebutuhan udara, kompresor yang tidak
efisien mungkin harus bekerja dengan waktu yang lebih lama, dengan begitu memakai daya yang
lebih dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Pemborosan daya tergantung pada persentase penyimpangan kapasitas FAD. Sebagai
contoh, kran kompresor yang sudah rusak dapat menurunkan kapasitas kompresor sebanyak 20
persen. Pengkajian berkala terhadap kapasitas FAD untuk setiap kompresor harus dilakukan
untuk memeriksa kapasitas yang sebenarnya. Jika penyimpangannya lebih dari 10 persen, harus
dilakukan perbaikan. Metoda ideal pengkajian kapasitas kompresor adalah melalui uji nosel
dimana nosel yang sudah dikalibrasi digunakan sebagai beban, untuk membuang udara tekan
yang dihasilkan. Alirannya dikaji berdasarkan suhu udara, tekanan stabilisasi, konstanta orifice,
dll.
b) Efisiensikompresor
Beberapa pengukuran kompresor yang biasa digunakan adalah: efisiensi volumetrik,
efisiensi adiabatik, efisiensi isotermal, dan efisiensi mekanik. Efisiensi adiabatik dan isotermal
dihitung sebagai daya isotermal atau adiabatik dibagi oleh konsumsidaya aktual. Efisiensi
isotermal = Daya masuk aktual terukur / Daya Isotermal. Perhitungan daya isotermal tidak
menyertakan daya yang diperlukan untuk mengatasi gesekan dan biasanya memberikan efisiensi
yang lebih rendah dari efisiensi adiabatis. Nilai efisiensi yang dilaporkan biasanya efisiensi
isotermal. Hal ini merupakan bahan pertimbangan yang penting dalam memilih kompresor
berdasarkan nilai efisiensi yang dilaporkan.
D. KONDENSASI UAP AIR PADA KOMPRESOR

Udara yang dihisap dan dimampatkan didalam kompressor akan mengandung uap air
dalam jumlah cukup besar. Jika uap ini didinginkan udara yang keluar dari kompressor maka uap
akan mengembun menjadi air. Air ini akan terbawa ke mesin/ peralatan yang menggunakannya
dan mengakibatkan gangguan pada pelumasan, korosi dan peristiwa water hammer pada piping
system.
Aftercooler adalah heat-exchanger yang berguna untuk mendinginkan udara/ gas keluaran
kompresor untuk membuang uap air yang tidak diinginkan sebelum dikirim ke alat lain. Uap air
dipisahkan dari udara dengan cara pendinginan dengan air atau oli pendingin. Sumber IngersollRand [--]. Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Aftercooler Kompressor Multi Stage

E. CONDENSATE DRAIN VALVE PADA KOMPRESOR


Condensate drain valve ialah bagian dari kompressor yang berfungsi membuang
kondensat (uap air) yang terjadi saat kompressor bekerja dengan mengambil udara dari luar,
sehingga udara yang masuk ke dalam sistem udara tekan menjadi bersih dan tidak menimbulkan
adanya endapan air. Manfaat lainnya pada sistem hidrolik adalah, oli tetap bersih karena
kontaminasi dari air telah dibuang melalui Condensate Drain Valve.
Condensate Drain Valve

BAB II
JENIS-JENIS KOMPRESOR
Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Kompresor dinamik 2.
Kompresor perpindahan positif (possitive displacement).
A. KOMPRESOR DINAMIK
Pada metode ini, kecepatan diberikan kepada gas atua udara, kemudian kecepatan diubah
menjadi tekanan dengan cara menekan udara/ gas pada ruang yang volumenya tetap. Tipe
kompresor dengan prinsip kerja seperti ini adalah centrifugal.
1.

Kompresor centrifugal

Kompresor udara sentrifugal (lihat Gambar 5-16) merupakan kompresor dinamis, yang
tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara. Rotor melakukan pekerjaan ini
dengan mengubah momen dan tekanan udara. Momen ini dirubah menjadi tekanan tertentu
dengan penurunan udara secara perlahan dalam difuser statis. Kompresor udara sentrifugal
adalah kompresor yang dirancang bebas minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas
terletak terpisah dari udara dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros dan ventilasi
atmosferis. Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja kontinyu, dengan sedikit bagian yang
bergerak; lebih sesuai digunakan pada volum yang besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada
udaranya.
Kompresor udara sentrifugal menggunakan pendingin air dan dapat berbentuk paket;
khususnya paket yang termasuk aftercooler dan semua control. Kompresor ini dikenal berbeda
karakteristiknya jika dibandingkan dengan mesin reciprocating.Perubahan kecil pada rasio
kompresi menghasilkan perubahan besar pada hasil kompresi dan efisiensinya. Mesin sentrifugal
lebih sesuai diterapkan untuk kapasitas besar diatas 12,000 cfm.
2. Karakteristik kompresor sentrifugal secara umum sebagai berikut :
Aliran discharge uniform.
Kapasitas tersedia dari kecil sampai besar.
Tekanan discharge dipengaruhi oleh density gas/udara.
Mampu memberikan unjuk kerja pada efisiensi yang tinggi dengan beroperasi pada range tekanan
dan kapasitas yang besar.
3.

Bagian Utama Dan Fungsinya sentrifugal


Kompresor terdiri dari beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lain saling

berhubungan, diantaranya adalah :


a) Bagian Statis
Casing
Casing merupakan bagian paling luar kompresor yang berfungsi :
Sebagai pelindung terhadap pengaruh mekanik dari luar.
Sebagai pelindung dan penumpu/pendukung dari bagian-bagian yang bergerak.
Sebagai tempat kedudukan nozel suction dan discharge serta bagian diam lainnya.
Inlet Wall
Inlet wall adalah diafram (dinding penyekat) yang dipasang pada sisi suction sebagai inlet
channel dan berhubungan dengan inlet nozle.
Karena berfungsi sebagai saluran gas masuk pada stage pertama, maka meterialnya harus tahan
terhadap abrasive dan erosi.

Guide Vane
Guide vane di tempatkan pada bagian depan eye impeller pertama pada bagian suction (inlet
channel). Fungsi utama guide vane adalah mengarahkan aliran agar gas dapat masuk impeller
dengan distribusi yang merata. Konstruksi vane ada yang fixed dan ada yang dapat di atur
(movable) posisi sudutnya dengan tujuan agar operasi kompresor dapat bervariasi dan dicapai
effisiensi dan stabilitas yang tinggi.
Eye Seal
Eye seal ditempatkan di sekeliling bagian luar eye impeller dan di tumpu oleh inlet wall. Eye
seal selalu berbentuk satu set ring logam yang mengelilingi wearing ring impeller (lihat gambar
4).
Berfungsi untuk mencegah aliran balik dari gas yang keluar dari discharge impeller (tekanan
tinggi) kembali masuk ke sisi suction (tekanan rendah).
Diffuser
Diffuser berfungsi untuk merubah energi kecepatan yang keluar dari discharge impeller menjadi
energi potensial (dinamis).
Untuk multi stage dipasang diantara inter stage impeller.
Labirinth Seal
Labirinth seal digunakan untuk menyekat pada daerah :
Shaft dan diafragma sebagai shaft seal.
Casing dan shaft sebagai casing seal.
Return Bend
Return bend sering juga disebut crossover yang berfungsi membelokan arah aliran gas dari
diffuser ke return channel untuk masuk pada stage/impeller berikutnya. Return bend di bentuk
oleh susunan diafragma yang dipasang dalam casing.
Return Channel
Return channel adalah saluran yang berfungsi memberi arah aliran gas dari return bend masuk ke
dalam impeller berikutnya. Return channel ada yang dilengkapi dengan fixed vane dengan tujuan
memperkecil swirl (olakan aliran gas) pada saat masuk stage berikutnya sehingga dapat
memperkecil vibrasi.
Diafragma
Diafram adalah komponen bagian dalam kompresor yang berfungsi sebagai penyekat antar stage
dan tempat kedudukan eye seal maupun inter stage seal. Dengan pemasangan diafragma secara
seri, akan terbentuk tiga bagian penting, yaitu diffuser, return bend, dan return channel.
Diafragma ditempatkan didalam casing dengan hubungan tongue-groove sehingga mudah
dibongkar pasang.
b) Bagian Dinamis
Shaft and Shaft Sleeve

Shaft atau poros transmisi digunakan untuk mendukung impeller dan meneruskan daya dari
pengerak ke impeller. Untuk penempatan impeller pada shaft di gunakan pasak (key) dan pada
multi stage, posisi pasak di buat selang-seling agar seimbang.
Sedangkan jarak antar stage dari impeller di gunakan shaft sleeve, yang berfungsi sebagai
pelindung shaft terhadap pengaruh korosi, erosi dan abrasi dari aliran dan sifat gas dan untuk
penempatan shaft seal diantara stage impeller.
Impeller
Impeller berfungsi untuk menaikan kecepatan gas dengan cara berputar, sehingga menimbulkan
gaya. Hal ini menyebabkan gas masuk/mengalir dari inlet tip (eye impeller) ke discharge tip.
Karena adanya perubahan jari-jari dari sumbu putar antara tip sudu masuk dengan tip sudu keluar
maka terjadi kenaikan energi kecepatan.
Bantalan (Bearing)
Bearing adalah bagian internal kompresor yang berfungsi untuk mendukung beban radial dan
aksial yang berputar dengan tujuan memperkecil gesekan dan mencegah kerusakan pada
komponen lainnya.
Pada kompresor sentrifugal terdapat dua jenis bearing, yaitu :
Journal bearing: Digunakan untuk mendukung beban dengan arah radial (tegak lurus poros).
Thrust bearing: Digunakan untuk mendukung beban kearah aksial (sejajar poros).
Oil Film Seal
Oil film seal merupakan salah satu jenis seal yang digunakan dalam kompresor. Oil film seal
terdiri dari satu atau dua seal ring. Pada seal jenis ini diinjeksikan minyak (oil) sebagai
penyekat/perapat (seal oil) antara kedua seal ring yang memiliki clearence sangat kecil terhadap
shaft. Tekanan masuk seal oil dikontrol secara proporsional berdasarkan perbedaan tekanan
sekitar 5 psi diatas tekanan internal gas dan perbedaan tekanan oil-gas selalu dipertahankan
B. KOMPRESOR PERPINDAHAN POSITIF (POSSITIVE DISPLACEMENT).
Pada jenis positive-displacement, sejumlah udara atau gas di-trap dalam ruang kompresi
dan volumnya secara mekanik menurun, menyebabkan peningkatan tekanan tertentu kemudian
dialirkan keluar. Pada kecepatan konstan, aliran udara tetap konstan dengan variasi pada tekanan
pengeluaran. Tipe kompresor dengan prinsip kerja seperti ini adalah Kompresor reciprocating
dan Kompresor Putar/ Rotary.
1.

Kompresor reciprocating
Di dalam industri, kompresorr reciprocating paling banyak digunakan untuk
mengkompresi baik udara maupun refrigerant. Prinsip kerjanya seperti pompa sepeda dengan
karakteristik dimana aliran keluar tetap hampir konstan pada kisaran tekanan pengeluaran
tertentu. Juga, kapasitas kompresor proporsional langsung terhadap kecepatan. Keluarannya,

seperti denyutan. Kompresor reciprocating tersedia dalam berbagai konfigurasi; terdapat empat
jenis yang paling banyak digunakan yaitu horizontal, vertical, horizontal balance-opposed, dan
tandem. Jenis kompresor reciprocating vertical digunakan untuk kapasitas antara 50 150 cfm.
Kompresor horisontal balance opposed digunakan pada kapasitas antara 200 5000 cfm
untuk desain multi-tahap dan sampai 10,000 cfm untuk desain satu tahap (Dewan Produktivitas
Nasional, 1993). Kompresor udara reciprocating biasanya merupakan aksi tunggal dimana
penekanan dilakukan hanya menggunakan satu sisi dari piston. Kompresor yang bekerja
menggunakan dua sisi piston disebut sebagai aksi ganda. Sebuah kompresor dianggap sebagai
kompresor satu tahap jika keseluruhan penekanan dilakukan menggunakan satu silinder atau
beberapa silinder yang parallel. Beberapa penerapan dilakukan pada kondisi kompresi satu tahap.
Rasio kompresi yang terlalu besar (tekanan keluar absolut/ tekanan masuk absolut) dapat
menyebabkan suhu pengeluaran yang berlebihan atau masalah desain lainnya. Mesin dua tahap
yang digunakan untuk tekanan tinggi biasanya mempunyai suhu pengeluaran yang lebih rendah
(140 to 160 0C), sedangkan pada mesin satu tahap suhu lebih tinggi (205 to 240 0C).
Untuk keperluan praktis sebagian besar plant kompresor udara reciprocating diatas 100
horsepower/ Hp merupakan unit multi tahap dimana dua atau lebih tahap kompresor
dikelompokkan secara seri Udara biasanya didinginkan diantara masing-masing tahap untuk
menurunkan suhu dan volum sebelum memasuki tahap berikutnya (Dewan Produktivitas
Nasional, 1993). Kompresor udara reciprocating tersedia untuk jenis pendingin udara maupun
pendingin air menggunakan pelumasan maupun tanpa pelumasan, mungkin dalam bentuk paket,
dengan berbagai pilihan kisaran tekanan dan kapasitas.
2.

Kompresor Putar/ Rotary


Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan memberikan
pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan
umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating.
Biaya investasinya rendah, bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga
kompresor ini sangat popular di industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp
atau 22 sampai 150 kW.
Diposkan oleh dedi_tuti.blogspot.com di 04.55

Anda mungkin juga menyukai