MADELVIEN SAIRLELA
N121 09 513
SKRIPSI
Untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi
Syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana
MADELVIEN SAIRLELA
N121 09 513
ii
MADELVIEN SAIRLELA
N121 09 513
Disetujui oleh :
Pembimbing Utama
Pembimbing Kedua
Pada tanggal
iii
Agustus 2013
PENGESAHAN
ANALISIS MIKROBILOGI AIR SUMUR GALI
KELURAHAN WAIHAONG DAN BATUMERAH DI
KOTA AMBON
Oleh
MADELVIEN SAIRLELA
N121 09 513
1. Ketua
.......
...
Mengetahui :
Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Hasanuddin
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini adalah karya saya
sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar kesarjanaan disuatu Perguruan Tingi, dan sepanjang pengetahuan
saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan sebutkan dalam daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar,
maka skripsi dan gelar yang diperoleh batal demi hukum.
MADELVIEN SAIRLELA
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
Segala pujian hormat dan syukur hanya bagi Tuhan Yesus, yang telah
mempercayakan penulis untuk mengerjakan studi dan menyelesaikan tugas akhir
ini dengan baik.
Sungguh banyak kendala yang penulis hadapi dalam rangka penyusunan
skripsi ini. Namun berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak, ahirnya penulis
dapat melewati kendala-kendala tersebut. Oleh karena itu, penulis dengan tulus
menghanturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada:
viii
ix
10
10. Keluarga Ibu. Pdt Pepi Soplely, Sth terimakasih untuk doa yang selalu
menjadi
kekuatan
untuk
saya
selama
perkuliahan
hingga
sekaligus
saudara
tersayang
Jeany
Olivia
Michella
11
20. Teman sekaligus saudara, Jody, Marsel, Victy, Andre, Titin, Cece,
Edeck, Valen, Tito, terima kasih karena selalu memberikan motivasi
dan doa.
Terima kasih yang sama penulis ucapkan kepada semua pihak yang
tidak dapat disebutkan, semoga Tuhan memberkati kita sekalian. Akhirnya
semoga karya ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Amin.
Makassar,
Agustus 2013
Madelvien Sairlela
12
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN............................................................
ABSTRAK.......................................................................................
vi
ABSTRACT.....................................................................................
vii
viii
DAFTAR ISI.....................................................................................
xi
DAFTAR TABEL.............................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR.........................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
xii
13
14
15
17
17
18
21
23
23
22
24
24
26
27
II.8.1 Pengertian.........................................................................
27
28
29
30
II.8.4.1 Pengertian......................................................................
30
II.8.4.2 Prinsip............................................................................
30
xiii
14
31
31
31
31
31
31
32
32
33
33
37
37
IV.2 Pembahasan.............................................................
38
42
V.1 Kesimpulan................................................................
42
V.2 Saran..........................................................................
42
DAFTAR PUSTAKA................................................................
44
xiv
15
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
37
38
38
61
xv
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
10
11
14
58
58
BGLB................................................................................
6. Pertumbuhan koloni pada medium EMB..........................
59
59
8. Uji IMViC..........................................................................
60
xvi
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Skema kerja..................................................................................
46
2. Pembuatan Medium......................................................................
47
58
61
xvii
64
BAB I
PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan, khususnya bagi
manusia yang selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia
sebagian besar terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar 55-60 %
berat badan terdiri dari air, anak-anak sekitar 65% dan bayi sekitar 80%.
Menurut WHO (1998), tiap orang di Negara-negara maju memerlukan air
antara 60-120 liter per hari, sedangkan di Negara-negara berkembang,
termasuk Indonesia, tiap orang memerlukan air antara 30-60 liter perhari.
(1)
Sumber daya air dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
antara lain untuk keperluan rumah tangga (domestik), industri, pertanian,
perikanan, dan sarana angkutan air. Sesuai dengan kebutuhan akan air
dan kemajuan teknologi, air permukaan dapat dimanfaatkan lebih luas lagi
antara lain untuk sumber baku air minum dan air industri. Bagi Indonesia
yang merupakan negara agraris yang tengah merintis arah pembangunan
nasionalnya menuju era industrialisasi, peranan sumber air sangat
menentukan. (2).
Berdasarkan hasil Penelitian Marsono (2009) menyimpulkan bahwa
perilaku dalam bentuk tindakan memberikan pengaruh yang signifikan
terhadap kandungan bakteriologis air sumur gali di Desa Karanganom
Kecamatan Klaten Utara. Air sumur gali dapat menjadi penularan penyakit
(water borne disease). Penyakit Kulit Alergi dan Diare termasuk dalam 10
penting dalam
air bersih.
Dengan
persyaratan
standar
kualitas
bakteri
Escherichia coli dalam 100 ml air adalah 0, dan kandungan Coliform, Coli
fecal dalam 100 ml air adalah 50 untuk air bukan perpipaan dan 10 untuk
air perpipaan. Sebagai akibat penggunaan air yang tidak memenuhi syarat
kesehatan, di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan lebih dari 3,5 juta
anak dibawah usia tiga tahun terserang penyakit saluran pencernaan
(gastroenteritis) (4), berdasarkan data yang di peroleh dari data Dinas
kesehatan Provinsi Maluku, jumlah penderita diare di Maluku tepatnya di
Kota Ambon selama tahun 2006 sebanyak 17,83% orang meninggal dari
1.900 penderita. (20)
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah, bagaimanakah kualitas air sumur gali secara
mikrobiologis pada kelurahan Waihaong dan Batumerah di kota Ambon.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas Air Sumur Gali
Secara Mikrobiologis dan kelayakannya sebagai air bersih pada Sumur
Gali di kedua kelurahan tersebut.
Manfaat penelitian ini sebagai masukan bagi masyarakat setempat
dan pemerintah dalam membuat sarana air bersih yang memenuhi syarat
terutama untuk sumur gali agar diperoleh kualitas air yang memenuhi
syarat kesehatan sehingga kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat
terpenuhi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
semua air buangan dan sisa kegiatan manusia dilimpahkan kepada air
atau dicuci dengan air, dan pada waktunya akan dibuang ke dalam badan
air permukaan. Disamping manusia, flora dan fauna juga turut mengambil
bagian dalam mengotori air permukaan, misalnya batang-batang kayu,
daun-daun, tinja dan lain-lain. Jadi, dapat dipahami bahwa air permukaan
merupakan badan air yang mudah sekali dicemari terutama oleh kegiatan
manusia. Oleh karena itu, mutu air permukaan perlu mendapat perhatian
yang seksama kalau air permukaan akan dipakai sebagai bahan bakar air
bersih. Yang termasuk ke dalam kelompok air permukaan adalah air yang
berasal dari sungai, rawa, parit, bendungan, danau, laut dan sebagainya.
(7)
II.2.3. Air Tanah
Air tanah adalah bagian dari air hujan yang mencapai permukaan
bumi dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah.
Sebelum mencapai lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus
beberapa lapisan tanah danmenyebabkan terjadinya kesadahan pada air
yang berada pada sumur. Kesadahan padaair ini menyebabkan air
mengandung zat-zat mineral dalam konsentrasi tinggi Air tanah terbagi
atas 3 yaitu (1) :
II.2.4. Air Tanah Dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air permukaan tanah,
lumpur akan tertahan demikian pula dengan sebagian bakteri, sehingga
air tanah akan jernih. Air tanah dangkal akan terdapat pada kedalaman 15
meter. Air tanah ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber air minum melalui
sumur-sumur
dangkal.
Dari
segi
kualitas
agak
baik
sedangkan
cara
pengambilan
air
sumur
pundapat
merupakan
sumber
10
11
12
tersebut. Kira-kira 1,5 meter berikutnya kebawah, dinding ini tidak dibuat
tembok yang tidak disemen, tujuannya lebih untuk mencegah runtuhnya
tanah. (9)
Dinding sumur bisa dibuat dari batu bata atau batu kali yang
disemen. Akan tetapi yang paling bagus adalah pipa beton. Pipa beton
untuk sumur gali bertujuan untuk menahan longsornya tanah dan
mencegah pengotoran air sumur dari perembesan permukaan tanah.
Untuk sumur sehat, idealnya pipa beton dibuat sampai kedalaman 3 meter
dari permukaan tanah. Dalam keadaan seperti ini diharapkan permukaan
air sudah mencapai di atas dasar dari pipa beton. (10)
Kedalaman sumur gali dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang
mengandung air cukup banyak walaupun pada musim kemarau. (10)
d. Bibir sumur gali
Untuk keperluan bibir sumur ini terdapat beberapa pendapat antara
lain :
Di atas tanah dibuat tembok yang kedap air setinggi minimal 70 cm untuk
mencegah
pengotoran
dari
air
permukaan
serta
untuk
aspek
keselamatan.(10)
Dinding sumur di atas permukaan tanah kira-kira 70 cm, atau lebih
tinggi dari permukaan air banjir, apabila daerah tersebut adalah daerah
banjir. (10)
13
14
15
sebagai air minum. Air tanah ini dapat diambil dengan pompa tangan
maupun pompa mesin. (5)
a. Perlindungan Mata Air
Perlindungan mata air adalah suatu bangunan penangkap mata air
yang menampung/menangkup air dari mata air. Walaupun mata air
biasanya berasal dari air tanah yang terlindung, ada kemungkinan terjadi
kontaminasi pada tempat penangkapan juga kontaminasi langsung
terhadap mata air yang disebabkan oleh manusia atau binatang, harus
dicegah melalui bangunan perlindungan.(6)
b. Penampungan Air Hujan
Penampungan air hujan untuk penyediaan air minum/air bersih
biasanya memanfaatkan suatu permukaan yang luas seperti atap rumah
yang miring ke arah talang yang menampung air hujan dan disalurkan ke
dalam suatu tangki reservoir (PAH). Hujan pertama biasanya membawa
kotoran yang ada pada atap, sehingga tidak dialirkan kedalam tangki.(6)
II.4 Peranan Air Bagi Kehidupan Manusia
Semua makhluk hidup memerlukan air, karena air merupakan
kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tidak satupun kehidupan yang ada di
dunia ini dapat berlangsung terus tanpa tersedianya air yang cukup. Bagi
manusia, kebutuhan akan air ini amat mutlak, karena sebenarnya zat
pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, yang jumlahnya
sekitar 73 % dari bagian tubuh tanpa jaringan lemak. (9)
16
17
negara yang sudah maju, jumlah pamakaian air per hari per kapita lebih
besar
dari
dari
pada
negara
berkembang.
Faktor-faktor
yang
18
sehari-hari
sebagainya. (2)
seperti
menangkap
ikan,
mandi,
cuci,
dan
19
d. Water
Rellated
Vektor
Disease
(vektor-vektor
insekta
yang
20
(Hg) yang menyebabkan cacat bawaan pada bayi yang dikenal sebagai
penyakit minamata di Jepang, logam cadmium (Cd) yang dapat
menyebabkan kenaikan tekanan darah diakibatkan oleh karena cadmium
mempengaruhi kinerja otot polos pembuluh darah secara langsung
maupun
tidak
langsung
lewat
ginjal,
bahkan
kerusakan
dan
21
jumlah
dan
konsentrasi
yang
tinggi
dapa
tmenimbulkan
oksigen
dalam
darah
dan
menimbulkan
gangguan
pernafasan bahkan gagal jantung. Selain itu, zat ini juga bersifat mutagen
dan karsinogen dalam tubuh karena bersifat sebagai penghambat enzim.
Air yang tercemar NO2 ini ditandai dengan adanya gumpalan-gumpalan
zat-zat organik dalam air seperti butiran-butiran berwarna putih. (13)
Dan masih banyak lagi penyakit-penyakit tidak menular lain pada
manusia
yang
diakibatkan
oleh
pencemaran
bahan-bahan
kimia
22
Satuan
Kadar Maksimum
Yang Diperbolehkan
Keterangan
Mikrobiologi
1. Coli Tinja
Jumlah/100 ml
2. Total
Coliform
Jumlah/100 ml
23
Satuan
Yang
Keterangan
Diperbolehkan
Mikrobiologi
1. Coli Tinja
Jumlah/100 ml
50
Bukan air
perpipaan
2. Total Coliform
Jumlah/100 ml
10
Air perpipaan
24
dapat berupa logam, zat reaktif, zat zat berbahaya dan beracun serta
derajat keasaman (pH). Sedangkan zat kimia organik dapat berupa
insektisida dan herbisida, Volatile organic chemicals (zat kimia organik
mudah menguap), zat zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat
oksigen yang telah ditentukan oleh Surat Keputusan Menteri Kesehatan
No. 416/Menkes/IX/1990. (21)
II.6.3. Persyaratan Mikrobiologis
Parameter mikrobiologis menggunakan bakteri Coliform sebagai
organisme petunjuk. Dalam laboratorium, istilah total Coliform menunjukan
bakteri coliform dari tinja, tanah atau sumber alamiah lainnya. Istilah Fecal
Coliform menunjukan bakteri Coliform yang berasal dari tinja manusia
atau hewan berdarah panas lainnya. Penentuan parameter mikrobiologis
dimaksudkan untuk mencegah adanya mikroba patogen di dalam air
sumur gali. (14,15)
II.6.4. Persyaratan Radioaktivitas
Adapun
bentuk
radioaktivitas
efeknya
adalah
sama,
yakni
25
1. Persyaratan Fisik
Air yang berkualitas baik harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut
a. Jernih atau tidak keruh
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran kolioid
dari
yang
sedang
mengalami
dekomposi(penguraian)
oleh
mikroorganisme.
e. Temperaturnya Normal
Air yang baik harus memiliki ciri temperature sama dengan
temperatur udara (20-26 ) derajat. Air yang secara mencolok mempunyai
26
27
coli
adalah
kuman
oportunis
yang
banyak
28
coli
mudah
diperiksa
di
laboratorium
dan
29
membentuk
spora
dan
mampu
memfermentasikan
laktosa
pada
temperatur 37oC dengan membentuk asam dan gas di dalam 48 jam. (3)
II.8.3. Ciri Ciri Bakteri Coliform
Kelompok Coliform mempunyai beberapa ciri yang juga dimiliki oleh
anggota anggota genus Salmonella dan Shigella, yaitu dua generasi
yang mempunyai spesies spesies enterik patogenik. Namun ada
perbedaan biokimia utama yang nyata yaitu bahwa Coliform dapat
memfermentasikan laktosa dengan menghasilkan asam dan gas,
sedangkan Salmonella dan Shigella tidak memfermentasikan laktosa. (17)
Bakteri Coliform berdasarkan asal dan sifatnya dibagi menjadi dua
golongan :
1. Coliform fecal, seperti Escherichia coli yang betul betul berasal
dari tinja manusia.
2. Coliform non fecal, seperti Aerobacter dan Klebsiella yang bukan
berasal dari tinja manusia tetapi berasal dari hewan atau tanaman
yang telah mati.
3. Sifat sifat Bakteri Coliform yang penting adalah :
a. Mampu tumbuh baik pada beberapa jenis substrat dan dapat
mempergunakan berbagai jenis karbohidrat dan komponen
organik lain sebagai sumber energi dan berbagai komponen
nitrogen sederhana sebagai sumber nitrogen.
b. Mempunyai sifat dapat mensintesa vitamin.
c. Mempunyai interval suhu pertumbuhan antara 10 46,5oC.
30
bakteri
Coliform total
sebagai
indikator
adanya
fakultatif,
dan
bakteri
bentuk
batang
yang
dapat
31
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
31
32
33
disterilkan pada autoklaf dengan suhu 121oC selama 15 menit. Botol yang
akan diisi sampel air dihindarkan dari kontaminasi (botol harus tetap
tertutup). Terdapat cukup udara didalam botol sampel, untuk dapat
mencampur rata sampel sebelum diperiksa. Botol dipegang dibagian
bawahnya, diisi tanpa dibilas dan segera ditutup kembali dengan kertas
pelindung setelah diisi.
III.5 Prosedur Pemeriksaan Laboratorium
III.5.1 Uji Bakteriologik :
Untuk sampel air minum digunakan ragam : 5-5-5 (5 tabung untuk
10 ml sampel, 5 tabung untuk 1,0 ml sampel dan 5 tabung untuk 0,1 ml
sampel).
1. Tes perkiraan (presumtive test)
Siapkan 15 tabung media laktosa yang berisi tabung Durham. Pipet
steril, sampel dipipet secara aseptis dengan volume :
5 tabung yang berisi 10 ml media Laktosa Broth (LB) 1,5 + 10 ml
sampel air.
5 tabung yang berisi 10 ml media Laktosa Broth (LB) 0,5 + 1 ml
sampel air
5 tabung yang berisi 10 ml media Laktosa Broth (LB) 0,5 + 0,1 ml
sampel air
Semua tabung berisi sampel air sumur dikocok dengan hati-hati
sampai tercampur dengan baik, dimasukkan kedalam inkubator
370C lalu diinkubasi selama 24 - 48 jam,diamati pertumbuhan dan
pembentukan gas dalam tabung durham setelah 24 jam, semua
34
35
reaksi
positif,
reaksi
negatif
jika
tidak
36
d. Uji Citrat
Satu ose biakan dari media KIA diinokulasikan kedalam medium
Simmon citrat dan diinkubasi pada suhu 370C 24 jam.
Perubahan warna hijau menjadi biru menunjukkan reaksi positif.
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan,
mulai
dari
Lokasi
Tes Perkiraan
Coliform
o
LB 37 C
10ml
1ml 0,1ml
Tes Penegasan
o
BGLB 37 C
Tes Penegasan
o
BGLB 44 C
MPN / 100ml
10ml
1ml
0,1ml
10ml
1ml
0,1ml
Coliform
Coli Tinja
Sumur 1
26
17
Sumur 2
147
59
Sumur 3
494
55
Sumur 4
27
38
Sumur 5
130
89
Sumur 6
38
34
Sumur 7
99
32
Sumur 8
66
12
Sumur 9
55
17
Sumur 10
78
20
Pertimbangan
Memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Tidak memenuhi
syarat
Tabel 1. Hasil pengamatan Jumlah Total Bakteri Coliform dan Coli Tinja ( MPN ) per 100
ml sampel air sumur gali berdasarkan tabung yang positif.
37
38
EMB Agar
Bentuk koloni
Merah Metalik Kehijauan
Merah Metalik Kehijauan
Merah Metalik Kehijauan
Merah Metalik Kehijauan
Merah Metalik Kehijauan
Merah Metalik Kehijauan
Merah Metalik Kehijauan
Kode Sampel
2
3
5
7
8
9
10
Kode
Sampel
2
3
5
7
8
9
10
Indol
+
+
+
+
+
+
+
MR
+
+
+
+
+
+
+
Pengujian
VP
-
Citrat
-
Keterangan
Escherichia coli
Escherichia coli
Escherichia coli
Escherichia coli
Escherichia coli
Escherichia coli
Escherichia coli
IV.2 Pembahasan
39
40
bakteri
Coliform
mencapai
jumlah
yang
cukup
banyak.
Hal
ini
sumur
seharusnya
memenuhi
beberapa
persyaratan,
41
secara
mikrobiologi
yaitu
air
bersih
tidak
diperbolehkan
mengandung Escherichia coli dan coli fecal maupun total bakteri Coliform
yang di atas 50 dalam 100 ml air, maka dari semua sampel yang diteliti
dinyatakan tujuh sampel tidak layak untuk dikonsumsi karena didapatkan
total bakteri Coliform yang sangat tinggi dan didapatkan bakteri
Escherichia coli yang merupakan golongan coli fecal.
Hal ini menunjukkan bahwa tujuh sumur pada kelurahan Waihaong
dan Batumerah di Kota Ambon tidak efektif karena didapatkan kandungan
total bakteri Coliform yang sangat tinggi dan bakteri Escherichia coli,
adanya bakteri tersebut dalam air menunjukkan bahwa air sumur itu
pernah terkontaminasi feses manusia. Oleh karena itu standar air bersih
mensyaratkan Coli tinja maupun total bakteri Coliform harus dibawah 50
dalam 100 ml air. Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform,
semakin tinggi pula resiko kehadiran bakteri-bakteri patogen lain yang
biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan.
Air dari sumber air harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu
sampai air tersebut memenuhi syarat kesehatan untuk dikonsumsi, baik
dari segi kuantitasnya (banyaknya air baku yang tersedia) maupun
kualitasnya, salah satunya adalah air harus melalui pengolahan sterilisasi
misalnya dengan pemanasan, perebusan, penyaringan, pemberian
kaporit. (8)
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian Analisis Mikrobilogis Air Sumur Gali di
Kota Ambon, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil pemeriksaan MPN Coliform dan Coli Tinja pada 10
sampel air sumur didapatkan 7 sampel positif tercemar Coliform
dan Coli tinja, dan pada pemeriksaan lanjutan juga didapatkan
7 sampel tercemar Escherichia coli.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 sampel yang
diteliti, 7 sampel tidak layak untuk dikonsumsi jika ditinjau dari
syarat kualitas air bersih secara mikrobiologis dalam ketetapan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Permenkes
RI
No.
416/MENKES/PER/IX/1990.
V.2 Saran
Sesuai dengan hasil penelitian yang penulis lakukan pada
tanggal 29 Januari s/d 14 Febuari 2013 adapun saran yang dapat
disampaikan
demi
menjaga
kesehatan
masyarakat
khususnya
42
sebaiknya membuat
konstruksi
43
Karena
dari
hasil
penelitian
menunjukan
bahwa
44
DAFTAR PUSTAKA
1. Budiman, C . Pengantar Kesehatan Lingkungan. EGC. Jakarta. 2007
2. Kusnoputro, H. Kesehatan Lingkungan, Fakultas
Masyarakat Universitas Indonesia. Depok. 2002
kesehatan
44
45
46
Lampiran I
Skema Kerja
Air Sumur
Uji Pendahuluan
Laktosa Broth (LB )
o
Uji Penegasan
Uji Pelengkap
EMB Agar
Analisa Hasil
Tes Kligler Iron Agar (KIA)
Kesimpulan
Tes IMViC
Ercherichia coli
Hasil
46
47
Lampiran II
Pembuatan Medium
1. Palte Count Agar
Bahan :
Pepton
5,0%
Ekstrak ragi
2,5%
Glucosa
1,0%
Agar
14,0%
Air suling
1000ml
pH
7.0 0.2
Cara pembuatan :
Bahan- bahan yang telah ditimbang, media PCA 22,5 gram dilarutkan
dengan air suling, dipanaskan di waterbath agar larut sempurna dan
diatur pH-nya. Kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclave
pada suhu 121oC selama 15 menit.
2. Lactose Broth (LB) 0,5
Bahan :
Lab Lemco Powder
3 gram
Pepton
5 gram
Lactose
5 gram
Air suling
ad 1000 ml
pH
6.9 0.2
47
48
Cara Pembuatan :
Bahan bahan yang telah ditimbang dilarutkan dengan air suling,
dipanaskan di waterbath agar larut sempurna dan diatur pH-nya.
Selanjutnya dipipet kedalam tabung reaksi yang berisi tabung durham
sebanyak 10 ml, mulut tabung ditutup dengan kapas dan dibungkus
dengan kertas perkamen, kemudian disterilkan dengan menggunakan
autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.
3. Lactose Broth (LB) 1,5
Bahan :
Lab Lemco Powder
9 gram
Pepton
15 gram
Lactose
15 gram
Air suling
ad 1000 ml
pH
6.9 0.2
Cara Pembuatan :
Bahan bahan yang telah ditimbang dilarutkan dengan air suling,
dipanaskan di waterbath agar larut sempurna dan diatur pH-nya.
Selanjutnya dipipet kedalam tabung reaksi yang berisi tabung durham
sebanyak 5 ml, mulut tabung ditutup dengan kapas dan dibungkus
dengan kertas perkamen, kemudian disterilkan dengan menggunakan
autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.
49
10 gram
Ox-Bile (Purified)
20 gram
Laktosa
10 gram
Briliant green
0,0133 gram
Air suling
ad 1000 ml
pH
7.4 0.2
Cara Pembuatan :
Larutkan 40 gram media BGLB dalam air suling, panaskan di watrbath
agar larut sempurna, dan diatur pH-nya. Pindahkan kedalam tabung
reaksi yang berisi tabung durham sesuai kebutuhan, mulut tabung
ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan kertas perkamen,
kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit.
5. Eosin Methylene Blue Agar (EMB)
Bahan :
Pepton
10 gram
Lactose
10 gram
2 gram
Eosin y
0,4 gram
Methylene Blue
0,06 gram
Agar
15 gram
50
Air suling
1000 ml
pH
6.8 0.2
Cara Pembuatan :
Media yang sudah ditimbang 37,5 gram dilarutkan dalam air suling.
Panaskan di waterbath agar larut sempurna. Mensterilkan dengan
autoclave pada 121oC selama 15 menit. Biarkan pada suhu 60oC dan
siramkan ke dalam Petri Disk, dinginkan hingga padat dan disimpan
dalam lemari es suhu 2-8 oC.
6. Media Kligler Iron Agar (KIA)
Bahan :
Ekstrak beef
3 gram
Ekstrak yeast
3 gram
Pepton
15 gram
Protease pepton
5 gram
Laktosa
10 gram
Dextrosa
1 gram
Sulfat ferrous
0,2 gram
Sodium chloride
5 gram
Sodium thiosulfat
0,3 gram
Agar
12 gram
Air suling
ad 1000 ml
pH
7.2 0.2
Cara Pembuatan :
51
20 gram
Pepton
6,1 gram
0,2 gram
Sodium Thiosulphate
0,2 gram
Agar
3,5 gram
Air Suling
1.000 ml
pH
7.3 0.2
Cara Pembuatan :
Larutkan 30 gram media SIM dalam air suling, panaskan di waterbath
agar larut sempurna, dan diatur pH-nya. Pindahkan kedalam tabung
reaksi yang sesuai kebutuhan, mulut tabung ditutup dengan kapas
dan dibungkus degan kertas perkamen, kemudian disterilakn dengan
menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit .
Dibiarkan dingin dengan posisi datar.
52
7 gram
Dekstrosa
5 gram
Potassium Phospate
5 gram
Air suling
ad 1000 ml
pH
7.0 0.2
Cara Pembuatan :
Larutkan 17 gr media MR-VP dalam air suling, panaskan di waterbath
agar larut sempurna, dan diatur pH-nya. Selanjutnya dipipet kedalam
tabung reaksi sebanyak 5 ml, mulut tabung ditutup dengan kapas dan
dibungkus degan kertas perkamen, kemudian disterilakn dengan
menggunakan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.
9. Simmon Citrat Agar (SCA)
Bahan :
Magnesium sulfat
0,2 gram
0,2 gram
0,8 gram
Sodium Citrate
2 gram
Sodium Chloride
5 gram
Bromothymol blue
0,08 gram
Agar
15 gram
Air suling
ad 1000 ml
53
pH
7.0 0.2
Cara Pembuatan :
Bahan yang telah ditimbang 23 gr media SCA dilarutkan dengan air
suling, panaskan di waterbath agar larut sempurna, dan diatur pH-nya.
Selanjutnya dipipet kedalam tabung reaksi sebanyak 5 ml, mulut
tabung ditutup dengan kapas dan dibungkus degan kertas perkamen,
kemudian disterilakn dengan menggunakan autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit. Dibiarkan dingin dengan posisi miring.
10. Media Phenylalanine AGAR
Bahan :
Agar
12 gram
Sodium Chloride
5 gram
Yeast Extract
3 gram
DL-Phenylalanine
2 gram
Dipotassium Phospate
1 gram
Air suling
1.000 ml
pH
7.3 0.2
Cara Pembuatan :
Timbang 23 gram media Phenylalanine agar, dilarutkan dengan air
suling panaskan di waterbath agar larut sempurna dan diatur pH-nya.
Selanjutnya dipipet ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml , mulut
tabung ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan kertas perkamen
54
5,00 gram
Yeast Extract
3,00 gram
Dextrose
1,00 gram
0,02 gram
Air suling
1.000 ml
pH
6.7 0.2
Cara Pembuatan :
Timbang Media Decarboxylase Lysine Base Broth, dilarutkan dengan
air suling panaskan di waterbath agar larut sempurna dan diatur pHnya. Selanjutnya dipipet ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml , mulut
tabung ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan kertas perkamen
kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit.
12. Media Nutrien Agar
Bahan :
Lab-Lemco Powder
1 gram
Yeast Extract
2 gram
Peptone
5 gram
Sodium Chloride
5 gram
55
Agar
15 gram
Air suling
1.000 ml
pH
7.4 0.2
Cara Pembuatan :
Timbang 28 gram media Nutrien Agar , dilarutkan dengan air suling
panaskan di waterbath agar larut sempurna dan diatur pH-nya.
Selanjutnya dipipet ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml , mulut
tabung ditutup dengan kapas dan dibungkus dengan kertas perkamen
kemudian disterilkan dengan menggunakan autoclave pada suhu
121oC selama 15 menit. Dibiarkan dingin dengan posisi miring.
13. Media Brain Heart Infusion Broth
Bahan :
Brain Infusion Solids
12.5 gr
5 gr
Proteose Peptone
10 gr
Glucose
2 gr
Sodium Chloride
5 gr
Disodium Phosphate
2.5 gr
Air Suling
1.000 ml
pH
7.4 0.2
Cara Pembuatan :
Timbang 37 gram media Brain Heart Infusion Broth , dilarutkan
dengan air suling panaskan di waterbath agar larut sempurna dan
56
perkamen
kemudian
disterilkan
dengan
menggunakan
3.0 gr
Yeast Extract
3.0 gr
Peptone
20.0 gr
Sodium Chloride
5.0 gr
Lactose
10.0 gr
Succrose
10.0 gr
Glucose
1.0 gr
Ferric Citrate
0.3 gr
Sodium Triosulphate
0.3 gr
Phenol Red
0.024 gr
Agar
12.0 gr
Air Suling
1.000 ml
pH
7.4 0.2
Cara Pembuatan :
Timbang 65 gram media Triple Sugar Iron Agar , dilarutkan dengan air
suling panaskan di waterbath agar larut sempurna dan diatur pH-nya.
Selanjutnya dipipet ke dalam tabung reaksi sebanyak 5 ml , mulut
57
58
Lampiran III
Dokumentasi Penelitian
Gambar 4. Hasil Uji pada media Lactosa Broth positif ditandai dengan terbentuknya gas
pada tabung durham.
Gambar 5. Hasil Uji pada media Briliant Green Lactose Broth positif ditandai dengan
terbentuknya gas pada tabung durham.
59
Gambar 6. Hasil pertumbuhan koloni pada media EMB, dengan ciri koloni bulat sedang,
berwarna merah metalik kehijauan dengan zone disekitar koloni, permukaan rata.
Gambar 7. Pertumbuhan koloni pada media KIA, ditandai dengan adanya gas yang
dihasilkan oleh bakteri.
60
Gambar 8. Hasil Uji IMViC dengan hasil Indol dan Metyl red serta Voges proskauer dan
citrate positif.
61
Lampiran IV
Tabel 4. Tabel MPN 555 menurut Formula Thomas (23)
Jumlah tabung positif gas
5x10 ml
5x1 ml
5x0,1 ml
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
Indeks
MPN per
100ml
0
2
4
5
7
9
2
4
5
7
9
11
4
6
7
9
11
13
6
7
9
11
13
15
7
9
11
13
15
17
9
11
13
15
17
19
61
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
Indeks
MPN per
100ml
14
6
8
10
12
14
16
8
10
12
14
17
19
10
13
15
17
19
21
13
15
17
19
21
23
5
7
9
11
14
16
7
9
11
14
16
62
Indeks
MPN per
100ml
Indeks
MPN per
100ml
5x10 ml
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
2
4
6
8
10
12
4
6
8
10
12
21
24
14
17
19
22
24
27
17
19
22
24
27
29
8
11
13
16
19
21
11
14
16
19
22
25
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
5
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
18
9
12
14
16
19
21
12
14
17
19
39
14
17
21
24
28
31
18
21
25
28
32
36
22
26
29
33
37
41
27
30
34
38
42
46
32
63
Indeks
MPN per
100ml
Indeks
MPN per
100ml
5x10 ml
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
14
17
19
22
25
28
17
20
23
26
29
31
20
23
26
29
32
35
24
27
30
33
36
50
58
67
75
84
93
68
78
89
100
111
123
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
36
40
44
48
53
37
42
46
50
55
59
29
35
41
47
534
60
38
45
52
59
66
74
99
113
130
147
166
188
190
233
294
390
494
>1898
64
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73