(RPP)
Satuan Pendidikan
: SMKN 06 Malang
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia
Kelas/Semester
: X/1
Materi Pokok
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Pertemuan ke-
:6
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan
proaktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
3.2. Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara
4.2. Menyajikan hasil penalaran mengenai corak kehidupan masyarakat pada
zaman praaksara
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Mendiskripsikan hasil-hasil kebudayaan zaman neolitikum
2. Mengemukakan pendapat manusia zaman neolitikum membuat peralatan
dari bebatuan, kayu dan tulang
3. Mendiskripsikan makna revolusi kebudayaan zaman neolitikum
8.
Diskripsi
Pendahuluan
Memberi Salam
Menanyakan kepada peserta didik kesiapan dan
Alokasi
Waktu
10 menit
memimpin doa
MENGAMATI
Mengamati gambar kapak perimbas, cangkul dan
traktor.
Peserta didik membaca buku teks untuk
menemukan pengertian zaman neolithikum dan
perkembangan kebudayaan zaman neolithikum.
MENANYA
Dengan membaca buku teks peserta didik dapat
membuat pertanyaan.
MENALAR
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
dibuat oleh kelompok, peserta didik membentuk
8 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 orang
(disesuaikan dengan jumlah siswa).
60 menit
dikumpulkan.
Peserta didik diberikan ulasan singkat tentang
kegiatan pembelajaran dan hasil belanjarnya
mana yang sudah baik dan mana yang masih
harus ditingkatkan.
Peserta didik dapat ditanyakan apakah sudah
memahami materi tersebut.
Sebagai refleksi , guru membimbing peserta
didik untuk membuat kesimpulan tentang
pelajaran yang baru saja berlangsung serta
menanyakan kepada peserta didik apa manfaat
yang diperoleh setelah mempelajari topik
perkembangan zaman neolithikum, zaman
logam.
Peserta didik menjawab pertanyaan (acak)
secara lisan untuk mendapatkan umpan balik atas
pembelajaran yang baru saja dilakukan,
misalnya: Bagaimana poses terjadinya revolusi
budaya?
Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi
kelompok.
Menginformasikan rencana kegiatan
20 menit
Buku sumber
Kemdikbud
Soekmono,R.1985.
Pengantar
Sejarah
Kebudayaan
Indonesia
1.
Yogyakarta: Kanisius
2.
Media Pembelajaran
Power Point
LCD
Internet
Mengetahui,
Guru Pamong,
Mahasiswa KPL
NIP.
NIM. 130731615742
Lampiran 1 : Penilaian
A. Instrumen Tes
Kerjakan soal berikut ini dengan tepat !
1) Bagaimana proses terjadinya revolusi kebudayaan neolitikum?
2) Jelaskan makna revolusi kebudayaan zaman neolithikum!
3) Jelaskan manusia pendukung kebudayaan neolithikum!
4) Dimanakah letak daerah pesebaran kebudayaan kapak persegi dan kapak lonjong?
5) Indentifikasikan 4 (empat) peralatan rumah tangga yang ada pada masa kini yang
mempunyai hubungan dengan zaman neolithikum dan zaman logam!
Kunci Jawaban Tes Uraian
1) Revolusi kebudaya terjadi karena perubahan pola hidup manusia. Pola hidup food
gathering digantikan dengan pola food producing. Hal ini seiring dengan
terjadinya perubahan jenis pendukung kebudayaanya. Pada zaman ini telah hidup
jenis Homo sapiens sebagai pendukung kebudayaan zaman batu baru. Mereka
mulai mengenal bercocok tanam dan beternak sebagai proses untuk menghasilkan
atau memproduksibahan makanan. Hidup bermasyarakat dengan bergotong royong
Penilaian Diskusi
LEMBAR PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUANA DAN KETRAMILAN DALAM
DISKUSI
Kelas/ Semester
: X/ Gasal
Mata pelajaran
: Sejarah Indonesia
Materi Pokok
Peretemuan ke-
:6
No
b.
Nama Siswa
Keaktifan
Materi
Penilaian pengamatan
LEMBAR PENGAMATAN
Nilai
Wawasan
KD
Nama Siswa
:.
Nomor
:.
Kelas/ Semester
: X/ Gasal
Mata pelajaran
: Sejarah Indonesia
Materi Pokok
Peretemuan ke-
:6
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
No
Nama Alat
Daerah
Kegunaan
Gambar/ Lukisan
Temuan
1
2
c.
No
1
2
Kelas/ Semester
: X/ Gasal
Mata pelajaran
: Sejarah Indonesia
Materi Pokok
Peretemuan ke-
:6
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Nama
Siswa
Sopan
Menghargai
Santun
Orang Lain
Bahasa
Pengendalian
Emosi
Disiplin
Nilai
KD
Kapak Persegi
Daerah asal kapak persegi adalah daratan Asia masuk ke Indonesia
melalui jalur barat dan daerah penyebarannya di Indonesia adalah Sumatera,
Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku. Walaupun kapak
persegi berasal dari daratan Asia, tetapi di Indonesia banyak ditemukan pabrik
atau tempat pembuatan kapak tersebut yaitu di Lahat (Sumatera Selatan), Bogor,
Sukabumi, Karawang, Tasikmalaya, Pacitan serta lereng selatan gunung Ijen
(Jawa Timur). Pada waktu yang hampir bersamaan dengan penyebaran kapak
persegi, di Indonesia Timur juga tersebar sejenis kapak yang penampang
melintangnya berbentuk lonjong sehingga disebut kapak lonjong.
2) Kebudayan Kapak Lonjong
Sebagian besar kapak lonjong dibuat dari batu kali, dan warnanya
kehitam-hitaman. Bentuk keseluruhan dari kapak tersebut adalah bulat telur
dengan ujungnya yang lancip menjadi tempat tangkainya, sedangkan ujung
lainnya diasah hingga tajam. Untuk itu bentuk keseluruhan permukaan kapak
lonjong sudah diasah halus.
Ukuran yang dimiliki kapak lonjong yang besar lazim disebut dengan
Walzenbeil dan yang kecil disebut dengan Kleinbeil, sedangkan fungsi kapak
lonjong sama dengan kapak persegi. Daerah penyebaran kapak lonjong adalah
Minahasa, Gerong, Seram, Leti, Tanimbar dan Irian. Dari Irian kapak lonjong
tersebar meluas sampai di Kepulauan Melanesia, sehingga para arkeolog
menyebutkan istilah lain dari kapak lonjong dengan sebutan Neolithikum Papua.
Kapak lonjong
Peta penemuan kapak persegi dan kapak lonjong