Syin Post Depositional Serta Hubunganya Dengan Kualitas Dan Geometri Batubara
Syin Post Depositional Serta Hubunganya Dengan Kualitas Dan Geometri Batubara
Disusun Oleh :
Miftah Mukifin Ali
111.130.031
runtunan
lapisan
batubara,
sebaran
dan
ciri
lingkungan
tahap
biokimia
(penggambutan)
dan
tahap
geokimia
(pembatubaraan)
Tahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa
tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi bebas oksigen (anaerobik)
di daerah rawa dengan sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air
pada kedalaman 0,5 10 meter. Material tumbuhan yang busuk ini melepaskan
unsur H, N, O, dan C dalam bentuk senyawa CO2, H2O, dan NH3 untuk menjadi
humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah menjadi gambut.
Tahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi,
kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang
menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari
gambut. Pada tahap ini prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase
hidrogen dan oksigen akan berkurang (Fischer, 1927, op cit Susilawati 1992).
Proses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan
material organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit,
antrasit, hingga meta antrasit.
SYN-RIFT COAL DEPOSITION
Berhubungan dgn fluviatil-locustrin deposite, menandakan jenis ini engan
daya kalori tinggi, belerang rendah ( <1% ) tetapi tumbuhan sebagai material
variable yang biasanya lentikular/ membatasi luas batas samping penurunan =
suplay material.
SYN-OROGENIC REGRESSIVE COAL
Biasanya terjadi pada back arc basin. Penurunan ( subsidence ) lebih cepat
dibandingkan suplay material yang masuk. Hal ini ditandai dgn lpisan yang tipis
dibawah permukaan.
sekelilingnya juga bergeser sepanjang arah pergeseran dari sesar tersebut. Apabila
berupa sesar besar (major fault) maka sesar tersebut dapat menggeser seluruh
lapisan batuan dan batubara hingga beberapa meter, dimana zona sesar tersebut
berupa bidang hancuran dan bisa terlihat di high wall tambang batubara terbuka.
Zona hancuran dari zona sesar tersebut dapat dilihat, salah satunya di Binungan
Blok 7, PIT K. high wall. Pembentukan sesar normal dalam skala besar
disebabkan oleh gaya tension yang tertarik karena regangan (rifting) di
continental crust, searah dengan sesar-sesar normal yang terjadi secara di lokal
area, sesar normal skala besar tersebut membentuk struktur geologi half grabben.
Sesar
b. LIPATAN
berasal dari 2 arah normal antara satu dengan lainnya, batubara tersebut
terkonsentrasi sehingga membentuk struktur pepper-pot, gambaran umum seperti
ini hanya dijumpai di daerah tektonik kuat, sehingga mengalami deformasi yang
intensif.
Lipatan
batubara
dengan
roof
merupakan
fungsi
dari
proses
mekanisme pengendapan
petrografi batubara
derajat batubara
aktifitas penambangan
Menurut
Jeremic,
1986
dalam
Kuncoro,
2007
berdasarkan
ganesanya
Ketebalan
lapisan
batubara
- Sangat tipis, jika tebalnya < 0,5 m - Tipis, jika tebalnya 0,5-1,5 m Sedang, jika tebalnya 1.5-3,5 m - Tebal, jika tebalnya 3.4-25 m - Sangat
tebal, jika tebalnya sgt 25 m.
2.
geometri
lapisan
batubara
hanya
akan
diperoleh
jika