PUSKESMAS PAMENANG
Pengertian
No. Revisi
Tanggal Terbit :
Halaman
Syahroni ,S.si
Nip : 19790910 200604 1 008
perawatan lagi.
2. Pencabutan gigi juga merupakan suatu tindakan pembedahan yang
melibatkan jaringan bergerak dan jaringan lunak pada rongga mulut,
akses yang dibatasi oleh bibir dan pipi, dan selanjutnya dihubungkan atau
disatukan oleh gerakan lidah dan rahang.
Tujuan
1.
2.
3. Agar pasien dan keluarga mendapatkan informasi tentang halhal yang perlu dipersiapkan sebelum dilakukan tindakan medis
Kebijakan
1.
c.
d.
e.
f.
g.
III. Pemeriksaan
E.O : Pipi diraba : dengan empat jari dengan menekan pipi secara
lembut bila ada benjolan/pembengkakan kekenyalannya
:keras/lunak/ada fluktuasi/tidak.
Bibir dilihat : dengan cara, ditarik dengan 2 (dua) jari (telunjuk dan
jempol), untuk bibir bawah-ditarik ke bawah, untuk bibir atasdiratik ke atas.
Diraba : bila ada perubahan warna/benjolan diraba dengan cara
ditekan secara lembut dengan 2 (dua) jari (bila ada pembengkakan)
: Keras/Lunak.
Kel. Lymphe : diraba ; ada pembengkakakan/tidak dengan 2 (dua)
jari telunjuk dan jari tengah.
I.O :
1. Pemeriksaan pada gigi yang sakit dengan : v perkusi : sama
dengan prosedur perkusi , V Druk/ditekan : sama dengan
prosedur druk pada tumpatan.
2. pemeriksaan pada seluruh gigi dijaringan sekitar gigi.
Meliputi ; warna, posisi (malposisi) karies dan kelainankelainan lainnya.
3. Mukosa pipi/jaringan periodontal.
IV. Dianosa
Ditegakkan berdasarkan bersarkan :
1. Anamnesa
2. Keluhan utama.
3. Pemeriksaan E.O.
4. Pemeriksaan I.O.
V. Rencana perawatan
Pencabutan gigi permanen
1. Diagnose
2. Bila masih infeksi akut maka pencabutan ditunda dan
menjelaskan kepada pasien tentang bahaya bila pencabutan
pada gigi yang masih dalam keadaan infeksi.
3. Memberikan pengobatan dan menjadwalkan rencana
pencabutan.
4. Memberi tahu pasien bahwa gigi harus dicabut dan memberi
tahu setiap tahap yang akan dilakukan serta menanyakan
apakah pasien sudah makan atau belum.
Tahap yang dilakukan :
1. Membantu pasien tentang lokasi atau tempat yang akan
dilakukan ansthesi (disuntik).
2. Asepsis daerah yang akan dilakukan penyuntikan dengan
menggunakan antiseptic.
3. Setelah jarum disuntikkan, aspirasi untuk memastikan tidak
terjadi injeksi ekstra vaskuler.
4. Deponir bahan anasthesi secara perlahan apabila, terjadi
penumpukan cairan anesthesia, lakukan massage di tempat
yang di anesthesia.
5. Observasi pasien sambil menunggu efek anesthesia.
6. Jika sudah anesthesia bereaksi, baru dilakukan ekstraksi.
7. Apabila gigi sudah tercabut, periksa soket untuk memastikan
tidak ada sisa gigi/fragmen tulang.
8. Kompresi soket, lalu gigit tampon kurang lebih 30 menit s/d 1
jam.
Instruksi pasca pencabutan :
1. Memberikan instruksi kepada pasien untuk tidak makan
sebelum efek anesthesia hilang.
2. Untuk mengunyah makanan pada sisi yang tidak dicabut.
3. Tidak memperkenankan pasien menghisap-hisap bekas cabutan.
4. Minum obat yang diresepkan dokter.
5. Menjelaskan manfaat dari instruksi dan akibat bila pasien tidak
mematuhi instruksi.
6. Control pasca pencabutan.
Unit Terkait
Poli Gigi