Anda di halaman 1dari 9

Penerapan Sistem Informasi Manajemen Berbasis MySQL Terhadap Peningkatan

Pelayanan Di Apotek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah Gorontalo
Aida ince dahlan, Teti S. Tuloli dan Moh. Adam Mustapa
Program Studi S-1 Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas Olah Raga dan Kesehatan, Universitas
Negeri Gorontalo
ABSTRAK
Selama ini sistem persediaan obat pada Apotek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah
Gorontalo masih menggunakan metode konvensional, yakni pencatatan dalam buku, hal ini
mempersulit dan membutuhkan waktu yang lama. Maka dalam penelitian ini akan dilakukan
penerapan SIM yang dapat mempermudah dalam proses pengolahan data.
Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang penerapan sistem
informasi manajemen berbasis MySQL terhadap peningkatan pelayanan di apotek RSIA Sitti
Khadijah Gorontalo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yakni
dengan observasi langsung dan wawancara dengan informan. Desain penelitian ini dimulai
dengan perencanaan sistem, analisa sistem, desain sistem dan selanjutnya diimplementasikan
menggunakan bahasa pemprograman Php dan database MySQL.
Hasil penelitian berdasarkan hasil penerapan Sistem Informasi Manajemen berbasis MySQL
di Apotek RSIA Sitti Khadijah Gorontalo, aplikasi yang dihasilkan dapat membantu
pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data menjadi lebih cepat, tepat dan cara kerjanya
mudah untuk dioperasikan sehingga meningkatkan pelayanan kepada pasien
Kata Kunci : Penerapan, SIM berbasis MySQL, Peningkatan Pelayanan, Apotek RSIA Sitti
Khadijah Gorontalo.
PENDAHULUAN
Perkembangan sistem komputerisasi
tidak terlepas dari perkembangan teknologi
yang hampir mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan manusia. Dalam perkembangan
sistem
komputerisasi,
pemanfaatan
teknologi informasi dalam pengelolaan dan
manajemen data sangat diperlukan.
Dalam membangun suatu sistem
informasi perlu diperhatikan terlebih dahulu
akar permasalahan yang timbul dalam
sistem yang telah ada ataupun dari data-data
yang akan dikumpulkan.
Berdasarkan hasil observasi awal
terhadap sistem yang telah berjalan di
apotek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti
Khadijah Gorontalo merupakan salah satu
rumah sakit swasta berlokasi di Jl. Nani

Wartabone, No. 101 Gorontalo, maka


identifikasi permasalahan pokok terdapat
pada :
1. Kegiatan pengontrolan obat baik dalam
persediaan, pembelian dan penjualan
serta mengolah data pelanggan yang
masih dikerjakan secara manual yakni
pencatatan di buku sehingga tidak dapat
melihat secara rinci sisa obat sehingga
tidak dapat diketahui persediaan obat
minimum di gudang.
2. Laporan persediaan yang dihasilkan
kurang terperinci sehingga menyulitkan
pihak manajemen dalam mengambil
keputusan tentang persediaan obat.
Dari uraian di atas, maka yang
menjadi masalah adalah bagaimana

merancang
suatu sistem informasi
manajemen yang mampu mengolah data
dengan cepat, tepat dan akurat sehingga
mendukung kelancaran operasional dengan
lebih terkomputerisasi. Serta menerapkan
sistem informasi manajemen di apotek dan
menganalisis penerapan sistem tersebut.
Menurut Astutik (2012) dalam
jurnalnya yang berjudul Sistem Informasi
Penjualan Obat Pada Apotek Jati Farma
Arjosari. Dalam penelitiannya Puspita Dwi
Astutik membuat sistem pencatatan obat
(pembelian-penjualan)
yang
bersifat
komputerisasi. Manfaatnya adalah agar
memudahkan proses pencatatan data obat,
baik itu pembelian ataupun penjualan.
Menurut Purwanto (2013) dalam
jurnalnya yang berjudul Pembangunan
Sistem Informasi Apotek Pink Pacitan.
Penelitian ini bertujuan menghasilkan sistem
informasi apotek yang dapat memberikan
kemudahan dalam mengatur manajemen
apotek terutama dalam
hal pencatatan
transaksi
penjualan
obat,
tampilan
konsumen, daftar detail penjualan, pada
bagian admin terdapat input jenis klasifikasi
obat, input stok obat, input data konsumen,
konfirmasi pembayaran, laporan transaksi.
Manfaatnya adalah Untuk mempermudah
pengolahan data, Untuk menggantikan
pengolahan data secara konvensional yakni
mencatat pada pembukuan. Mempermudah
petugas apotek mengetahui obat yang
mendekati tanggal kedaluarsa.
Menurut Prihantara (2012) dalam
jurnalnya yang berjudul
Design Dan
Implementasi Sistem Informasi Apotek Pada
Apotek Mitra Agung Pacitan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengatur manajemen
apotek dalam hal pencatatan transaksi
penjualan dan pembelian obat, stok barang,

dan pembuatan laporan kepada pimpinan,


baik laporan kasir, laporan stok dan laporan
laba penjualan.
METODE PENELITIAN
Lokasi penelitian adalah Apotek
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah
Gorontalo di Jalan Nani Wartabone No. 101
Gorontalo. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif, yang menggambarkan bagaimana
penerapan sistem informasi manajemen
berbasis MySQL terhadap peningkatan
pelayanan di Apotek Rumah Sakit Ibu dan
Anak Sitti Khadijah Gorontalo.
Ada beberapa sumber data yang akan
diperoleh dalam penelitian pada Apotek
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah
Gorontalo adalah:
1. Data Kualitatif
Data Kualitatif
merupakan data
yang tidak dapat dinyatakan dalam angka,
seperti
mengenai
gambaran
umum
perusahaan.
2. Data Kuantitatif
Tahap-Tahap Penelitian
Tahap Perencanaan Sistem
Rencana pengembangan sistem dapat
diartikan menyusun suatu sistem yang lama
dengan secara keseluruhan dan memperbaiki
sistem yang akan dikembangkan tentunya
tidak terlepas dari kebutuhan yang ada pada
Apotek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti
Khadijah Gorontalo. Ada beberapa alasan
untuk perlu adanya pengembangan sistem
informasi persediaan obat:
1. Mempermudah kerja karyawan rumah
sakit dalam mendata obat.
2. Adanya keinginan untuk memberikan
pelayan yang sebaik-baiknya.

Analisa Sistem
Tahap dalam melaksanakan suatu
analisis sistem meliputi :
a. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang terjadi pada Apotek
Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah
Gorontalo adalah pencatatan persediaan obat
yang sering terjadi kekeliruan, hal ini
meyebabkan beberapa masalah yaitu
sulitnya pencarian data-data penjualan yang
sedang atau telah dilakukan. Maka dari itu
penulis
mengusulkan sistem berbasis
komputer untuk membantu menangani
masalah
penjualan
obat,
sehingga
memudahkan dalam pencatatan penjualan
obat.
b. Identifikasi Sumber Masalah
Sumber dari beberapa masalah
terdapat di bagian gudang yang menangani
pengelolaan obat masuk dan obat keluar.
Desain/Menyusun Sistem
Desain sistem yang sesuai dalam
pengembangan sistem yang terstruktur.
Tujuan dari desain sistem ini adalah untuk
memenuhi kebutuhan pemakai sistem serta
memberikan gambaran yang
jelas dan
lengkap kepada pihak yang terlibat.
Implementasi Sistem
Rencana kegiatan yang dilakukan
untuk menyelesaikan desain sistem yakni
dengan menerapkan sistem yang telah dibuat
pada tempat penelitian, dimulai dengan
menguji sistem apakah sesuai dengan

keinginan pengguna, jika telah sesuai maka


dapat dilakukan pelatihan kepada subjek
penelitian yakni semua staf apotek tentang
tata cara penggunana sistem informasi
tersebut. Setelah semua staf apotek dapat
menggunakan sistem informasi yang telah
dibuat, maka dapat diterapkan terhadap
peningkatan pelayanan di Apotek RSIA Sitti
Khadijah Gorontalo.
Evaluasi
Pada tahap ini dapat dilakukan
observasi serta wawancara kepada subjek
penelitian tentang penggunaan SIM yang
telah dilaksanakan, apakah memberikan
pengaruh positif terhadap peningkatan
pelayanan di Apotek RSIA Sitti Khadijah
Gorontalo serta melihat kekurangan dan
kelebihan dari SIM berbasis MySQL yang
telah dibuat tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Petugas apotek Rumah Sakit Ibu dan
Anak Sitti Khadijah Gorontalo memiliki
lima orang karyawan. Dari jumlah karyawan
tersebut, semua diambil sebagai subjek
dengan pertimbangan bahwa subjek tersebut
memiliki hubungan langsung dengan sistem
yang dijalankan. Selain petugas apotek,
yang menjadi subjek penelitian adalah
kepala

tata

usaha

serta

dua

orang

pasien/pelanggan apotek.

Tabel 4.1 Karaktristik Subjek Penelitian


N
o.

Jenis
Kelamin

1.

Perempuan

Pendidikan

Jabatan

S1
Profesi
Apoteker

Kepala
Apotek

Kode
Informa
n
A

2.

Perempuan

D3 Farmasi

3.

Perempuan

D3 Farmasi

4.

Perempuan

D1

5.

Perempuan

SMA

6.

Laki-laki

S1 Farmasi

7.
8.

Laki-laki
Laki-laki

S1
SMA

Asisten
Apoteker
Asisten
Apoteker
Petugas
Apotek
Petugas
Apotek
Kepala
Tata
Usaha
Pasien
Pasien

B
C
D
E
F
G
H

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada

kepala apotek, yaitu : karyawan disini

apotek RSIA Sitti Khadijah gorontalo,

masih kurang, apa lagi jaga apotek hanya

karyawan

sudah

menggunakan

sendiri kecuali dinas pagi berdua, kalo dinas

komputer

sehingga

menjalankan

sore dan malam cm sendiri. Sudah ajukan ke

sistem informasi yang diterapkan di apotek

bagian tata usaha tambah karyawan tapi

tidak ada kendala kecuali satu orang

kendalanya dibiaya dan jumlah pasien juga

karyawan

cm sedikit katanya.

mahir

apotek

untuk

yang

tidak

ingin

menggunakan SIM dikarenakan matanya

Penerapan SIM di apotek tidak

sakit kalau terlalu lama di depan komputer.

didahului dengan pelatihan khusus namun

Namun demikian, untuk karyawan atau

para karyawan langsung melakukan simulasi

SDM yang ada di apotek dirasakan masih

penggunaan SIM dengan bantuan peneliti.

kurang

jumlahnya,

ini

berdasarkan

rekapitulasi perhitungan beban kerja yang

Rangkuman

hasil

wawancara

disajikan pada tabel berikut :

dikuatkan dengan hasil wawancara dari


Tabel 4.2 Input Sumber Daya Manusia
No.

Jabatan

1.

Kepala
Apotek

2.

Asisten
apoteker

Pendid
ikan
Apote
ker
D3
Farma
si

Hasil wawancara
Kebutuhan SDM masih kurang karena
dilihat dari kelebihan beban kerja. SIM
bisa membantu kerja karyawan jika
petugas mau dan bisa menggunakannya.
Penerapan SIM tergolong mudah untuk
karyawan yang lebih muda tetapi untuk
pelayanan sedikit sukar karena sudah

3.

Asisten
apoteker

D3
Farma
si

4.

Petugas
apotek

D1
Keseh
atan

5.

Petugas
apotek

SMA

6.

Kepala
tata
usaha

S1
Farma
si

7.

Pasien

S1

8.

Pasien

SMA

Pembahasan
Sistem informasi manajemen rumah
sakit (SIMRS) digunakan untuk menunjang
fungsi dari sebuah perencanaan dan
pengadaan obat serta memonitoring dari
pencatatan yang ada di ruang instalasi
gudang farmasi/apotek rumah sakit. Selain
itu untuk menjamin mutu pelayanan dan
evaluasi program yang ada di rumah sakit,
penyelenggaraan laporan rumah sakit untuk
meningkatkan pelayanan rumah sakit.
Pelayanan di apotek RSIA Sitti
Khadijah Gorontalo masih menggunakan
cara manual yakni dengan pencatatan di
buku besar barang masuk, keluar dan lainlain.
Sehingga
dalam
pelayanannya
membutuhkan banyak waktu dan tenaga
serta
besar
kemungkinannya
terjadi
kesalahan.
Sehingga peneliti mencoba

terbiasa menjual langsung tidak membuka


komputer lagi
Dengan SIM ini bisa membantu kerja
karyawan
karena
dapat
membantu
pemasukan data laporan stok obat akhir
bulan atau stok opname.
SIM sangat membantu, tetapi jika shift
sendiri (dinas sore dan dinas malam)
membutuhkan waktu yang cukup lama
dalam pelayanan.
Penggunaan SIM untuk saya secara pribadi
sedikit sukar karena sukar dalam
penglihatan di komputer
Penerapan SIM sebenarrnya akan dibuat
hanya saja kendalanya di SDM dan
infrastruktur jadi masih rencana sampai
sekarang
Pelayanan di apotek RSIA Sitti Khadijah
sudah bagus dan jika pakai SIM bisa
sangat membantu
Menggunakan aplikasi SIM akan lebih
cepat memberikan pelayanan kepada
pasien.
menerapkan Sistem Informasi Manajemen
terhadap peningkatan pelayanan. Sistem
informasi yang digunakan pada apotek ini
dengan menggunakan aplikasi berbasis
MySQL. Dipilih basis data MySQL karena
MySQL dapat digunakan secara cuma-cuma,
dapat digunakan oleh beberapa pengguna
dalam waktu yang bersamaan, dapat berjalan
stabil pada berbagai sistem operasi serta
basis data yang paling banyak digunakan.
Sesuai dengan hasil wawancara
dengan kepala bagian tata usaha, penerapan
SIM
ini
sebenarnya
sudah
lama
direncanakan untuk diterapkan di rumah
sakit. Biaya yang dialokasikan untuk
penerapan SIM ini sudah disediakan hanya
saja kendalanya pada SDM yang kurang dan
infrastruktur yang kurang memadai serta
rumah
sakit
masih
dalam
proses

membangun. Rencananya software yang


digunakan pada SIM merupakan aplikasi
yang terhubung dengan jaringan setiap unit
yaitu dengan LAN (Local Area Network).
Sehingga
memudahkan
penyampaian
informasi antar bagian rumah sakit.
Hasil penelitian di apotek RSIA Sitti
Khadijah bahwa SDM yang ada di apotek
adalah lima orang, empat orang tersebut
dapat mengoperasikan SIM sedangkan satu
orang kendalanya dibagian mata yang tidak
bisa terlalu lama didepan komputer serta
sudah lama tidak menggunakan komputer
membuat lebih rumit menggunakan SIM.
Para karyawan sebelumnya belum pernah
mengikuti pelatihan khusus penggunaan
SIM kecuali satu asisten apoteker pernah
mengikuti pelatihan di Dinas Kesehatan,
simulasi SIM dilakukan peneliti ke semua
karyawan apotek. Sekilas disebutkan oleh
narasumber bahwa SDM di apotek masih
kurang, hal ini berdasarkan penghitungan
beban kerja di apotek idealnya dioperasikan
oleh dua orang disetiap shift sedangkan
dinas sore dan dinas malam hanya satu
karyawan yang bertugas.
Menurut
Rustiyanto
(2011)
dijelaskan bahwa sarana penunjang atau
fasilitas yang menunjang dalam kegiatan
SIM akan berpengaruh pada kelancaran
suatu sistem informasi manajemen yang ada.
Hal ini juga senada dengan instalasi gudang
farmasi dimana sarana berupa Hardware,
Software, ruangan, jaringan dan sarana
pendukung
lainnya
tersedia
dengan
memadai. Hal ini sesuai dengan penjelasan
bahawa sarana penunjang atau fasilitas
pendukung kegiatan yang memadai juga
merupakan
salah
satu
cara
guna
meningkatkan motivasi kerja pegawai untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan tepat


waktu.
Sarana penunjang SIM di apotek
RSIA Sitti Khadijah gorontalo
sudah
memiliki satu unit komputer lengkap hanya
saja tidak terpakai. Digunakan jika melihat
data-data yang tersimpan dalam komputer
saja.
Sehingga
penggunaan
sarana
penunjang SIM tidak berjalan sebagaimana
mestinya.
Berdasarkan hasil observasi awal
terhadap sistem yang telah berjalan di
apotek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti
Khadijah. Maka identifikasi permasalahan
pokok terdapat pada :
1. Kegiatan pengontrolan obat baik dalam
persediaan, pembelian dan penjualan
serta mengolah data pelanggan yang
masih dikerjakan secara manual yakni
pencatatan di buku sehingga tidak dapat
melihat secara rinci sisa obat sehingga
tidak dapat diketahui persediaan obat
minimum di gudang.
2. Laporan persediaan yang dihasilkan
kurang terperinci sehingga menyulitkan
pihak manajemen dalam mengambil
keputusan tentang persediaan obat.
Dari uraian di atas, maka yang
menjadi masalah adalah bagaimana
merancang
suatu sistem informasi
manajemen yang mampu mengolah data
dengan cepat, tepat dan akurat sehingga
mendukung kelancaran operasional dengan
lebih terkomputerisasi. Serta menerapkan
sistem informasi manajemen di apotek dan
menganalisis penerapan sistem tersebut.
Menurut Puspita Dwi Astutik (2012)
dalam jurnalnya yang berjudul Sistem
Informasi Penjualan Obat Pada Apotek Jati
Farma Arjosari. Dalam penelitiannya
Puspita Dwi Astutik membuat sistem
pencatatan obat (pembelian-penjualan) yang
bersifat komputerisasi. Manfaatnya adalah
agar memudahkan proses pencatatan data
obat, baik itu pembelian ataupun penjualan.

Menurut Deni Eko Purwanto (2012)


dalam
jurnalnya
yang
berjudul
Pembangunan Sistem Informasi Apotek
Pink Pacitan. Penelitian ini bertujuan
menghasilkan sistem informasi apotek yang
dapat memberikan
kemudahan dalam
mengatur
manajemen apotek terutama
dalam hal pencatatan transaksi penjualan
obat, tampilan konsumen, daftar detail
penjualan, pada bagian admin terdapat input
jenis klasifikasi obat, input stok obat, input
data konsumen, konfirmasi pembayaran,
laporan transaksi. Manfaatnya adalah Untuk
mempermudah pengolahan data, Untuk
menggantikan pengolahan data secara
konvensional
yakni
mencatat
pada
pembukuan. Mempermudah petugas apotek
mengetahui obat yang mendekati tanggal
kedaluarsa.
Menurut Aditya Prihantara (2012)
dalam jurnalnya yang berjudul Design Dan
Implementasi Sistem Informasi Apotek Pada
Apotek Mitra Agung Pacitan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengatur manajemen
apotek dalam hal pencatatan transaksi
penjualan dan pembelian obat, stok barang,
dan pembuatan laporan kepada pimpinan,
baik laporan kasir, laporan stok dan laporan
laba penjualan.
Berdasarkan hasil penelitian di
beberapa penelitian dalam jurnal di atas,
diharapkan juga SIM yang telah dibuat ini
dapat memengatasi masalah yang dihadapi
di Apotek Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti
Khadijah Gorontalo.
Penelitian ini dimulai dengan
simulasi awal SIM kepada semua karyawan
apotek, setelah semua telah dapat
menggunakan
SIM
barulah
dimulai
menggunakan SIM pada pelayanan di
apotek. Pelayanan menggunakan SIM
dilakukan selama tiga hari dan pada hari ke
tiga peneliti mewawancarai karyawan
apotek dan dua pasien yang membeli obat di
apotek untuk menilai sejauh mana
penggunaan
SIM
dapat
membantu

pelayanan sehingga dapat meningkatkan


pelayanan di apotek.
Setelah
dilakukan
simulasi
penarapan SIM, informasi yang dihasilkan
dari implementasi berupa pengumpulan
data, pengolahan data dan penyajian data.
Pengolahan data sudah dilakukan dengan
SIM namun jika ada gangguan maka
dilakukan dengan cadangan pencatatan
manual yaitu pencatatan pada kertas yang
sudah disediakan oleh pihak rumah sakit dan
saat SIM kembali normal catatan manual
akan dientri kembali pada SIM. Pengolahan
data dilakukan dengan SIM dengan
pertimbangan SIM memberikan efisien
waktu yang dibutuhkan menjadi lebih
singkat dan cepat dalam pelayanan maupun
pembuatan laporan. Hal ini sesuai dengan
hasil wawancara dengan beberapa pasien
dan karyawan apotek tentang pelayanan
apotek.
Karyawan
apotek
mengatakan
penggunaan SIM sangat membantu dalam
pelayanan karena lebih cepat untuk melihat
sisa stok obat, expired obat maupun obat
kosong sehingga cepat untuk dipesan
kembali ke PBF dan pembuatan laporan
bulanan sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk pelayanan lebih efektif. Sedangkan
menurut pasien, penggunaan SIM dalam
membantu pelayanan sangat perlu untuk
meningkatkan kepuasan kami sebagai pasien
dan dapat bersaing dengan apotek lain yang
pelayanannya sangat cepat karena telah
menggunakan komputer dalam pelayanan
dan pasien yang ke dua mengatakan bahwa
pelayanan di apotek Sitti Khadijah sudah
lebih baik hanya saja tidak diberikan struk
pembelian saat membeli obat.
Berdasarkan hasil wawancara di
atas, maka penerapan SIM apotek di apotek
RSIA Sitti Khadijah Gorontalo berupa
layanan menjadi lebih efektif. SIM
digunakan untuk pengumpulan data,
pengolahan data, penyajian data menjadi
lebih cepat. Selain pengolahan data menjadi

lebih cepat, tepat dan cara kerjanya pun


mudah untuk dioperasikan.
Kendala yang diperoleh setelah
melakukan penerapan SIM adalah jika
terjadi pemadaman listrik maka dilakukan
secara manual, serta yang menjadi
kekurangan SIM yang dibuat yakni pada
SIM tidak memuat obat keluar berupa
amprahan ke ruangan sehingga petugas
mengalami kesulitan saat mengentri obat
amprahan ini sehingga menurut kepala
apotek, SIM ini lebih bagus digunakan pada
apotek-apotek yang berdiri sendiri tanpa
naungan rumah sakit seperti apotek RSIA
Sitti Khadijah gorontalo. Sehingga menjadi
saran untuk peneliti selanjutnya dengan
melakukan penelitian yang serupa tetapi
dibandingkan penerapannya di apotek
dengan apotek rumah sakit. Selain itu,
penjualan obat pada SIM ini tidak seperti
pada aplikasi cash register sehingga tidak
bisa di print out berupa hasil transaksi yang
bisa diberikan ke pasien sehingga petugas
masih membuat nota manual.
KESIMPULAN
Melalui pembahasan yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa penerapan Sistem
Informasi Manajemen berbasis MySQL di
Apotek RSIA Sitti Khadijah Gorontalo,
aplikasi yang dihasilkan dapat membantu
pengumpulan data, pengolahan data,
penyajian data menjadi lebih cepat, tepat
dan cara kerjanya mudah untuk dioperasikan
sehingga meningkatkan pelayanan kepada
pasien.

DAFTAR PUSTAKA
Astutik, D. P. 2013. Sistem Informasi
Penjualan Obat Pada Apotek Jati
Farma Arjosari. Jurnal speed 13 FTI
UNSA Vol 9. 21 Maret 2016

Bogadenta,
A.
2012.
Manajemen
Pengolahan
Apotek.
D-Medika
Press. Jogjakarta
Farzandipour. M., F. Sadoughi, dan Z.
Meidani. 2011. Hospital Information
Systems User Needs Analysis: A
Vendor Survey. Journal of Health
Informatics in Developing Countries
:
147-154.
www.jhidc.org/index.php/jhidc/articl
e/.../57/98. 1 Maret 2016
Mohamme, H., dan M. Elmetwaly. 2011.
Design and Implementation of
Medical Information Systems For
Managing and Following up Work
Flaw in Hospitals and Clinics.
Journal of Computer Science.
http://iosrjournals.org/iosrjmca/papers/Vol2issue1/F0213236.pdf ing 3. 15 Juni
2016
Ismail, A., A. Jamil., A. Rahman., J. Bakar.,
N. Saad, dan H. Saadi. 2010. The
Implementation
Of
Hospital
Information System (His) In Tertiary
Hospitals In Malaysia: A Qualitative
Study. Malaysian Journal of Public
Health
Medicine
10(2):16-24.
https://www.researchgate.net/publica
tion/266864224_The_implementatio
n_of_Hospital_Information_System_
HIS_in_tertiary_hospitals_in_malay
sia_a_qualitative_study.
1 Maret
2016
Mehraeen, E., M. Ahmadi., Y. Mehdipour,
dan T. Noori. 2014. Evaluation Of
Hospital Information Systems In
Selected
Hospitals
Of
Iran.
International Journal of Advanced
Information Technology (IJAIT).
http://airccse.org/journal/IJAIT/pape

rs/4514ijait01.pdf ing 1. 15 Juni


2016
Mujiati, H. 2013. Pembangunan Sistem
Informasi Persediaan Obat Pada
ApotekArjowinangun.http://epub.tiu
nsa.org/index.php/SistemInformasi/a
rticle/view/56/56. 1 Maret 2016
Diansyah, N., dan
R. Triyono. 2013.
Pembuatan Sistem Informasi Apotek
Berbasis Web Pada Apotek Tulakan.
IJNS - Indonesian Journal on
Networking
and
Security.
ijns.apmmi.org. 21 Maret 2016
Olamide, O., E. Adedayo., dan O. Abiodun.
2015. Design and Implementation of
Hospital Management System Using
Java. IOSR Journal of Mobile
Computing & Application (IOSRJMCA). www.iosrjournals.org. 15
Juni 2016
Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
2014.
Standar
Pelayanan
Kefarmasian
di
Apotek.
http://www.ikatanapotekerindonesia.
net/pharmaceuticallaw/pelayanan/2
171-permenkes-no-35thn2014standarpelayanankefarmasi
andiapotek.html. 1 Maret 2016

Prihantara, A. 2012. Design


Dan
Implementasi Sistem Informasi
Apotek Pada Apotek Mitra Agung
Pacitan. Journal Speed Sentra
Penelitian Engineering dan Edukasi

Volume
4.
http://www.ijns.org/journal/index.ph
p/speed/article/viewFile/912/900. 21
Maret 2016
Purwanto, A. dan Sulistyawati. 2015.
Analisis Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Dalam Perencanaan
Pengadaan Obat Di Rumah Sakit
Umum
Daerah
Senopati
Panembahan
Bantul.
http://journal.respati.ac.id/index.php
/medika/article/view/167. 1 Maret
2016
Purwanto, D. E. 2013. Pembutan Sistem
Informasi apotek Pink Pacitan.
Journal Speed Sentra Penelitian
Engineering dan Edukasi Volume
5.
http://ijns.org/journal/index.php/spee
d/article/viewFile/1094/1082.
21
Maret 2016
Vearthyardi, Y. 2010. Analisis Dan
Perancangan Sistem Penjualan Obat Pada
Apotek
Fresh
Batam.
http://ijns.org/journal/index.php/seruni/artic
le/view/762/749. 1 Maret 2016

Anda mungkin juga menyukai