Pada umumnya setelah transaksi terjadi akan diikuti dengan pembayaran. Dalam
kenyataan ada beberapa pembayaran atas transaksi, yaitu :
1. Pembayaran lunas, saat terjadinya transaksi.
2. Pembayaran sebagian pada saat transaksi, dan sisanya dibayar
belakangan sesuai perjanjian.
3. Pada saat transaksi belum ada pembayaran, dan pembayaran
dilakukan setelah beberapa saat setelah terjadinya transaksi,
sesuai perjanjian.
Untuk pembayaran yang dilakukan secara lunas tidak begitu masalah,
tetapi bagi transaksi yang pembayarannya belum lunas tentu akan
menimbulkan masalah yaitu penagihan. Sebelum penagihan ada
beberapa hal yang harus diketahui oleh pihak penagih dan dijelaskan
pada pembahasan selanutnya.
2.
3. Saat penagihan.
4. Sistem pembayaran.
5. Administrasi Pembayaran
Tahapan Penagihan:
1. Periksa tanggal jatuh tempo pelanggan.
2. Buatkan daftar pelanggan yang jatuh tempo.
3. Siapkan bukti penagihan dan perhitungan besarnya tagihan
4. Gunakan alat komunikasi yang sesuai untuk melakukan penagihan
(fax, hp, dll).
5. Buatkan daftar pelanggan yang menunggak.
6. Lakukan pengecekan kebagian keuangan, apakah pelanggan sudah membayar
kewajibannya atau belum.
Ad.B.2. Perangkat komunikasi, antara lain:
1. Media audio. (contoh :radio, tape recorder,telepon)
2. Media visual.(contoh: surat, sms, spanduk, brosur, dll)
3. Media audio visual.(contoh: Internet, video, televisi, dll)
Ad.B.3. Perjanjian jual beli, diperlukan karena mungkin ada:
1. Resiko bagi penjual;
1). Pembayaran tidak tepat waktu.
2). Barang yang dibeli rusak karena faktor alam (force majeur).
b. Resiko bagi pembeli;
1). Kwalitas barang jelek.
2). Pelayanan purna jual kurang/tidak bagus.
Ad.B.4. Administrasi Penjualan
a. Administrasi Para_penjualan
b. Administrasi Penjualan.
C. Cara Penjualan
Cara pembayaran penjualan dapat dibedakan menjadi :
1. Penjulan tunai
Penjualan tunai adalah pada saat penyerahan barang dilakukan pembayaran.
Penjualan inipun dapat dibedakan:
a) Transaksi Penjualan insidental
b) Transaksi Penjualan berlangganan
Administrasi penjualan tunai yang diperlukan adalah penyerahan barang dan
bukti pembayaran.
Bukti penyerahan barang dapat dibuat nota kontan menguraikan identitas
perusahaan penjual, meliputi nama barang yang dijual (merk, spesifikasi,
tipe, dan sebagainya), jumlah barang dan harga satuan, discount (potongan
harga), jumlah uang yang dibayar oleh pembeli, tanggal transaksi dan
otorisasi dari yang menyerahkan barang serta penerima barang.
D. Menagih Pembayaran
1. Pembayaran tunai/cash.
2. Cek
3. Giro.
4. Kartu kredit.
Dalam suatu transansi yang mengakibatkan timbulnya pembayaran, pada dasarnya
akan terkait dalam beberapa hal yaitu:
1. Penjual yaitu pihak yang akan menerima pembayaran sebagai pengganti harga
barang yang telah dikirimkan kepada pembeli.
2. Pembeli yaitu pihak yang berkewajiban membayar harga barang sesuai dengan
kesepakatan.
3. Alat pembayaran; alat pembayaran disepakati apakah menggunakan uang kartal
atau uang giral. Alat pembayaran yang sah di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Uang tunai; pembayaran dengan uang tunai bisa menggunakan Rupiah
ataupun mata uang asing.
b. Cek; surat perintah kepada Bank untuk membayarkan sejumlah uang kepada
orang yang membawa cek tersebut.
c. Giro; adalah surat perintah kepada bank untuk memindah bukukan sejumlah
uang yang tercantum di dalamnya dari rekening pemilik kepada rekening
yang ditunjuk atau rekening orang yang membawa surat perintah tersebut.
d. Kartu kredit adalah kartu yang dapat digunakan untuk meminjam uang dari
bank atau non bank.
E. Perantara Pembayaran.
Perantara yang digunakan dalam transaksi penjualan bisa bank dan bisa juga bukan
bank. Bank dan non bank akan memberikan fasilitas berupa transfer, inkaso
(collection), kartu kredit, kartu debet dan pelayanan jasa lainnya yang dapat
memudahkan nasabah bertransaksi.
Sistem pembayaran yang menggunakan perantara di antaranya adalah transfer.
Transfer bisa melalui 2 cara.
1) Transfer melalui teller bank, caranya yaitu dengan mengisi formulir kiriman
uang. Pengiriman uang yang bisa dilakukan oleh bank adalah mengirim
kepada orang yang mempunyai rekening bank. Apabila penjual tidak
mempunyai rekening bank maka pembayaran melalui transfer tak dapat
dilakukan.
dalam faktur dengan kode 2/15, n/30 artinya barang yang dibayar paling
lambat 15 hari setelah tanggal transaksi, akan memperoleh potongan 2%,
dan barang paling lambat dibayar lunas 30 hari setelah tanggal transaksi.
Contoh perhitungan untuk menentukan saat pembayaran.
Pada tanggal 12 Maret 2009, Tn. Eddo membeli barang dagangan dari PD
Sugih Abadi dengan syarat pembayaran 2/15, n/30 seharga Rp
20.000.000,00.
Diminta:
1. Tanggal berapa paling terlambat Tn. Eddo harus membayar fakturnya
apabila ingin memperoleh potongan 2%, dan berapa jumlah
pembayarannya?
2. Tanggal berapa Tn. Eddo paling lambat harus melunasi fakturnya, dan
berapa jumlah pembayarannya?
Jawab:
1. Tn. Eddo harus melunasi fakturnya pada tanggal 30 April 2009
10 hari
20 April 2009 30 April 2009 20 Mei 2009
30 hari
Sebelum kita menghitung jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan, terlebih
dahulu perlu dipahami mengenai:
1. Persen dan Permil;
2. Bunga Uang;
3. Faktur
4. Cicilan.
Ad.1. Persen dan Permil
Persen artinya perseratus, lambangnya %, permil artinya perseribu,
lambangnya , perhitungan persen dan permil dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Persen dan permil dihitung dari bilangan, hasilnya adalah bilangan.
Contoh & Kerjakan:
5 % dari 60 artinya 5/100 x 60 = 3
19 % dari 956 artinya 19/100 x 956 =
15 dari 800 artinya 15/1000 x 800 =
170 dari 3.000 artinya 170/1000 x 3.000 =
b. Persen dan Permil dihitung dari persen dan permil hasilnya persen
dan permil.
Contoh & Kerjakan
25% dari 75% artinya 25/100 x 75% = 18,75%
25% dari 500 artinya 25/100 x 500 =
175 dari 65% artinya 175/1.000 x 65% =
700 dari 600 artinya 500/1000 x 600 =
c. Persen dan Permil dihitung dari timbangan (kg).
Persen dan permil dihitung dari timbangan hasilnya harus
dibulatkan sampai kg penuh dengan ketentuan:
mxnxp
Bunga =
100
mxhxp
Bunga =
12 x 100
Keterangan:
m = Modal yang dipinjamkan
n = Jumlah tahun
b = Jumlah bulan
h = jumlah hari
p = Persen dalam setahun
Kerjakan :
1. Tn. Okky meminjam uang di Bank BUDI sebesar Rp 30.000.000,00
dengan bunga 11% setahun. Modal diterima pada tanggal 16 Mei 2008.
Pada bulan Mei 2009 Tn. Okky mengembalikan pinjamannya.
a. Berapa bunga yang harus dibayar Tn. Okky?
b. Berapa Tn. Okky harus membayar pada tanggal 16 Mei 2009 kepada
Bank BUDI ?
Jawab:
a
30.000.000 x 1 x 11
Bunga = = Rp 3.300.000,00
100
. Diketahui m = Rp 30.000.000,00, p = 11 n = 1
a. Diketahui m = Rp 10.000.000,00, p = 12 b = 5
Jadi Tn. Eddo harus membayar bunga Rp 500.000,00 dalam lima
bulan.
b. Tn. Eddo Harus membayar bunga dan pokok pinjaman yaitu
sebesar Rp 10.000.000 + 500.000 = Rp 10.500.000,00.
3. Ny. Budi meminjam uang di Bank DKI sebesar Rp 50.000.000,00 dengan
bunga 8% setahun. Uang diterima pada tanggal 19 Maret 2009. Pada
tanggal 08 Agustus 2009 Ny. Budi mengembalikan pinjamannya.
a. Berapa bunga yang harus dibayar Ny. Budi?
b. Berapa Ny. Budi harus membayar pada tanggal 08 Agustus 2009
kepada Bank DKI ?
Jawab: a
Diketahui: m = Rp 50.000.000,00 p = 8 h = 129
a Perhitungan hari bunga adalah sebagai berikut.
.
Maret 31-18 = 13
April =
30
Mei =
31
Juni =
30
Juli =
31
Agustus 8 -1 = 7
Jumlah =
129 Hari
Bunga =
36000
= Rp 1.612.500,00
=============
Jadi Ny. Budi harus membayar bunga Rp 1.612.500,00.
Jawab: b.
Ny. Budi harus membayar bunga dan pokok pinjaman yaitu sebesar
Rp 50.000.000 + Rp 1.612.500 = Rp 51.612.500,00.
==============
c. Perhitungan faktur dalam perdagangan barang
Pada umumnya pedagang memberikan berbagai potongan untuk
menarik minat pembeli. Potongan yang diberikan dapat berupa
potongan atas kuantitas barang dan potongan terhadap harga
barang yang dijual.
Contoh 2:
Tn. Antonius menjual 500 karung kopi @ 100 kg kepada Tn.
Simbolon. Dalam penjualan tersebut diperhitungkan tarra ekstra 1 kg
per karung, dan rafaksi 2%, rabat 3 % dan potongan tunai 4%.
Berapakah yang harus dibayar oleh Tn. Simbolon apabila 1 kg laba
seharga Rp. 40.000,Jawab:
Cicilan
Saldo Awal
Angsuran
ke
Pokok
Cicilan
Bunga
Saldo
Akhir
Rp 10.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 9.000.000,00
Rp 9.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 8.000.000,00
Rp 8.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 7.000.000,00
Rp 7.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 6.000.000,00
Rp 6.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 5.000.000,00
Rp 5.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 4.000.000,00
Rp 4.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 3.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 2.000.000,00
Rp 2.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 1.000.000,00
10
Rp 1.000.000,00
Rp 1.000.000,00
Rp 250.000,00
Rp 0
2). Bunga dan premi resiko dihitung dengan metode bunga efektif
(effective rate). Penghitungan bunga efektif menghitung bunga dan
Cicilan
Ke:
Saldo Awal
Anggsuran = Rp 2.175.000,00
Saldo
Akhir Bulan
Pokok Cicilan
Bunga
12.000.000,00
1.875.000,00
300.000,00
10.125.000,00
10.125.000,00
1.921.875,00
253.125,00
8.203.125,00
8.203.125,00
1.969.921,88
205.078,13
6.233.203,12
6.233.203,12
2.019.169,92
155.830,08
4.214.033,20
4.214.033,20
2.069.649,17
105.350,83
2.144.384,03
2.144.384,03
2.121.390,40
53.609,60
22.993,63
Penjelasan:
1.
Bunga cicilan I
= (30/12)% x Rp 12.000.000,00
= Rp 300.000,00
2.
Pokok Cicilan
= Rp 2.175.000,00 Rp 300.000,00
= Rp 1.875.000,00
Saldo Akhir
=Rp12.000.000,00 Rp1.875.000,00
= Rp 10.125.000,00
Bunga cicilan II
= (30/12)% x Rp 10.125.000,000
= Rp 253.125,00
Pokok Cicilan
= Rp 2.175.000,00 Rp 253.125,00
= Rp 1.921.875,00
Saldo Akhir
= Rp 10.125.000,00 Rp1.921.875,00
= Rp 8.203.125,00
= (30/12)% x Rp 8.203.125,00
= Rp 205.078,13
Pokok Cicilan
= Rp 2.175.000,00 Rp 205.078,13
= Rp 1.969.921,88
Saldo Akhir
Rp 8.203.125,00 - Rp 1.969.921,88
= Rp 6.233.203,12
Bunga cicilan IV
= (30/12)% x Rp 6.233.203,12
= Rp 155.830,08
Pokok Cicilan
= Rp 2.175.000,00 Rp 155.830,08
= Rp 2.019.169,92
Saldo Akhir
Rp 6.233.203,12 - Rp 2.019.169,92
= Rp 4.214.033,20
Bunga cicilan V
= (30/12)% x Rp 4.214.033,20
= Rp 105.350,83
Pokok Cicilan
= Rp 2.175.000,00 Rp 105.350,83
= Rp 2.069.649,17
Saldo Akhir
Rp 4.214.033,20 - Rp 2.069.649,17
= Rp 2.144.384,03
Bunga cicilan VI
= (30/12)% x Rp 2.144.384,03
= Rp 53.609,60
Pokok Cicilan
= Rp 2.175.000,00 Rp 53.609,60
= Rp 2.121.390,40
Saldo Akhir
Rp 2.144.384,03 - Rp 2.121.390,40
= Rp 22.993,63
1
Faktor Nilai Kontan Anuitas =
1(1+i)
i
n = Periode
cicilan
i = Persen
bunga
Faktor nilai kontan anuitas dapat dilihat pada table factor nilai anuitas
yang sudah disediakan di daftar faktor nilai bunga.
Menurut metode ini besarnya masing-masing angsuran sama. Contoh:
Sebuah barang dibeli dengan cara-cara sebagai berikut.
a) Tunai Rp 10.000.000,00
b) Uang muka Rp 2.000.000,00, sisanya diangsur dengan 5 kali angsuran
bulanan dengan perhitungan bunga dan premi resiko 18 % setahun
efektif rate dihitung secara anuitas.
(1) Hitunglah berapa besar angsuran sebulan.
(2) Buatlah daftar cicilan selama 5 kali .
Jawab:
Tunal Rp 10.000.000,00
Uang Muka Rp 2.000.000,00 Pinjaman Rp 8.000.000,00
i = (18/12)% = 0,015
n=5
1
1Faktor Nilai Kontan Anuitas = (1+0,015)
0,015
1- 0.928260325
=
0,015
0.071739675
= = 4,782644973
0,015
8.000.000, 00
=
4,782644973
= Rp 1.672.714,58
Cicilan
Anuitas
ke
Pokok
Bunga
Anggsuran
Sisa Pinjaman
8.000.000,00
1.672.714,58
1.639.381,25
33.333,33
6.360.618,75
1.672.714,58
1.646.212,00
26.502,58
4.714.406,75
1.672.714,58
1.653.071,22
19.643,36
3.061.335,36
1.672.714,58
1.659.959,02
12.755,56
1.659.959,02
1.672.714,58
1.666.875,51
5.839,07
Keterangan:
Bunga Cicilan I = (5/12)% x Rp 8.000.000,00 = Rp 33.333,33
Pokok angsuran = Rp 1.672.714,58 - Rp 33.333,33 = Rp 1.639.381,25
Sisa pinjaman = Rp 8.000.000,00 - Rp 1.639.381,25 = Rp 6.360.618,75
Bunga Cicilan II = (5/12)% x Rp 6.360.618,75 = Rp 26.502,58
Pokok angsuran = Rp 1.672.714,58 - Rp 26.502,58 = Rp 1.646.212,00
Sisa pinjaman = Rp 6.360.618,75 Rp 1.646.212,00 = Rp 4.714.406,75
Bunga Cicilan III = (5/12)% x Rp 4.714.406,75 = Rp 19.643,36
Pokok angsuran = Rp 1.672.714,58 - Rp 19.643,36 = Rp 1.653.071,22
Sisa pinjaman = Rp 4.714.406,75 - Rp1.653.071,22 = Rp 3.061.335,53
Bunga Cicilan IV = (5/12)% x Rp 3.061.335,53 = Rp 12.755,56
Pokok angsuran = Rp 1.672.714,58 Rp 12.755,56 = Rp 1.659.959,02
Sisa pinjaman = Rp 3.061.335,53 - Rp1.659.959,02 = Rp 1.401.376,51
Bunga Cicilan V = (5/12)% x Rp1.401.376,51 = Rp 5.839,07
Pokok angsuran = Rp 1.672.714,58 - Rp 5.839,07 = Rp 1.666.875,51
Sisa pinjaman = Rp1.401.376,51 - Rp 1.666.875,51 = Rp 0
Bukti perhitungan yang harus dibayar oleh pelanggan diaplikasikan ke
dalam bukti tagihan (bisa berupa faktur, nota, billing (tagihan), dan
bentuk lain sebagai bukti format perhitungan yang disepakati.