TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian dari siklus pendapatan dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli
berikut ini :
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005 : 5) adalah
rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus
berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih
kas sebagai pembayaran dari penjualan penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2003 : 9) adalah kejadian
kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas
entitas lain dan penagihan pembayaran yang berkaitan.
Siklus pendapatan menurut Widjajanto (2001 : 304) adalah daur yang
meliputi fungsi fungsi yang diperlukan untuk menjual produk dan jasa yang
dihasilkan perusahaan kepada pelanggan. Daur pendapatan, dengan demikian,
merupakan ujung tombak aktivitas perusahaan yang akan menghasilkan nutrisi
bagi perusahaan dalam bentuk pendapatan hasil penjualan.
Siklus pendapatan menurut Winarno (1994 : 10) ialah yang berhubungan
dengan pendistribusian sumber sumber ekonomi yang telah diubah bentuknya
kepada pembeli dan mendapatkan pembayarannya dari mereka.
Gambar 2.1
Data Flow Diagram Siklus Pendapatan tingkat 0
Sumber: Romney dan Steinbart (2000 : 417)
2. Mengirirm barang
1.1
Take
Order
Orders
Customer
Customer
Response
Inquiries
Orders
1.2
Approve
Credit
Customer
DFD for
Sales Order Entry
Approved
Orders
1.3
1.4
Resp. to
Cust. Inq.
Check
Inv.
Avail.
Sales Order
Sales
Order
Shipping
2008 Prentice Hall Business Publishing
Sales
Order
Billing
Inventory
Packing
List
Warehouse
Purchasing
Romney/Steinbart
14 of 161
Gambar 2.2.
Diagram Arus Data Untuk Entri Pesanan Penjualan (Sales Order Entry)
Sumber: Romney & Steinbart (2008 : 14)
mengingatkan mereka
pelanggan yang ada dengan batas kredit pelanggan tersebut. (Apabila pesanan
baru tersebut tidak menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit,
maka pesanan tersebut diterima. Apabila pesanan yang diajukan akan
menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit, maka e-mail akan
dikirim ke manajer bagian kredit untuk memutuskan apakah pesanan tersebut
disetujui atau ditolak.)
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para
pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut,
atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum
dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.
dibawa dengan tangan atau pada layar monitor yang terdapat dalam
pelanggan. Data terinci mengenai permintaan dan praktik bisnis pelanggan juga
dapat digunakan untuk secara pro aktif menghubungi para pelanggan mengenai
kebutuhan untuk pemesanan kembali.
Banyak permintaan pelanggan merupakan hal yang bersifat rutin.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan dapat dan harus menggunakan TI untuk
mengotomatisasikan jawaban atas permintaan yang umum, seperti pertanyaan
mengenai saldo rekening dan status pesanan, agar pegawai bagian pesanan
penjualan dan pelayanan pelanggan dapat memusatkan waktu dan tenaga mereka
untuk menangani permintaan yang lebih rumit dan tidak biasa. Contohnya, Web
site memberikan alternatif yang efektif dari segi biaya daripada telepon bebas
pulsa pelayanan pelanggan cara lama, yaitu dengan mengotomatisasikan prose
situ dengan sebuah daftar pertanyaan yang sering ditanyakan (frequently asked
questions FAQs). Ruang diskusi juga bisa disediakan, agar para pelanggan dapat
berbagi informasi dan tips tips yang berguna, antara satu sama lain. Web site
juga memungkinkan para pelanggan untuk menggunakan PIN agar dapat secara
langsung mengakses informasi rekening mereka dan untuk memeriksa status
pesanan mereka.
Akan
tetapi,
merupakan
hal
yang
tidak
mungkin
untuk
masalah khusus yang tidak dapat terjawab dengan memuaskan dalam FAQs
(frequently asked questions).
tersebut
mencakup
penyimpanan
persediaan
dan
akhirnya
Picking List
Sales
Order
Bill of
Lading &
Packing Slip
Billing &
Accts.
Rec.
2.1
Pick &
Pack
Goods &
Packing
List
2.2
Ship
Goods
Goods,
Packing Slip,
& Bill of Lading
Sales Order
Inventory
Shipments
Carrier
Romney/Steinbart
49 of 161
Gambar 2.3.
Diagram Arus Data Untuk Pengiriman (Shipping)
jumlah yang dimiliki dalam file induk persediaan. Proses ini juga menghasilkan
slip pengepakan dan beberapa rangkap dokumen pengiriman. Slip pengepakan
mendaftar jumlah dan keterangan setiap barang yang dimasukkan dalam
pengirirman tersebut (dapat saja berupa salinan dari daftar pengambilan barang).
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab
atas barang yang dikirim. Dokumen ini mengidentifikasi kurir, sumber, tujuan dan
instruksi pengiriman lainnya, serta menunjukkan siapa (pelanggan atau pemasok)
yang harus membayar kurir tersebut.
Sebuah salinan dokumen pengiriman dan slip pengepakan akan menyertai
pengiriman tersebut. Apakah pelanggan harus membayar biaya pengiriman,
salinan dokumen ini dapat berlaku sebagai tagihan pengiriman, untuk
menunjukkan jumlah yang harus dibayar pelanggan kepada kurir tersebut. Pada
kasus lainnya, tagihan pengiriman adalah dokumen terpisah.
Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua dokumen pengiriman untuk
melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman barang ke kurir tersebut. Salinan
lainnya dari dokumen pengiriman dan slip pengepakan dikirim ke departemen
penagihan untuk menunjukkan bahwa barang tersebut telah dikirim dan bahwa
faktur tersebut harus dibuat dan dikirim. Kurir tersebut juga menahan satu salinan
dokumen pengiriman untuk catatan mereka.
Salah satu keputusan utama yang perlu dibuat ketika memenuhi dan
mengirimkan pesanan pelanggan berkaitan dengan pilihan metode pengiriman.
Dahulu, banyak perusahaan memiliki armada truk sendiri untuk pengiriman.
Perusahaan perusahaan besar bahkan menugaskan semua departemen untuk
fungsi ini. Akan tetapi semakin banyak perusahaan yang melakukan outsourching
fungsi ini ke kurir komersial. Pengiriman dengna jasa outsourching mengurangi
biaya dan memungkinkan pabrik untuk berfokus pada aktivitas inti bisnis mereka
(pembuatan barang). Akan tetapi, memilih kurir yang tepat memerlukan proses
pengumpulan dan pemeliharaan informasi mengenai kinerja kurir (contoh,
persentase pengiriman tepat waktu, frequensi kerusakan) dan mengintegrasikan
informasi tersebut ke dalam sistem informasi akuntansi (SIA).
Keputusan penting lainnya berkaitan dengan lokasi pusat pusat distribusi.
Semakin banyak perusahaan yang meminta para pemasok dan pabrik untuk
mengirinkan berbagai produk hanya jika dibutuhkan. Akibatnya, para pemasok
dan pabrik harus menggunakan software sistem logistic untuk mengidentifikasi
lokasi optimal menyimpan persediaan agar dapat meminimalkan jumlah total
persediaan yang dimiliki serta untuk memenuhi setiap permintaan pengiriman
pelanggaran.
Globalisasi menambah kerumitan logistik outbound. Efisiensi dan efektivitas
metode distribusi yang berbeda, seperti menggunakan truk atau kereta, berbeda di
seluruh dunia. Pajak dan peraturan di berbagai Negara dapat juga mempengaruhi
pilihan atas distribusi. Jadi, SIA sebuah organisasi harus memasukkan software
logistik
yang
dapat
memaksimumkan
efisiensi
dan
efektivitas
fungsi
pengirimannya.
Sistem komunikasi canggih dapat memberikan informasi secara real time
mengenai status pengiriman , dan oleh karenanya memberikan nilai tambah bagi
para pelanggan.
Sales
Order
Entry
Sales Order
3.1
Billing
Shipping
Invoice
Sales
General
Ledger &
Rept. Sys.
Billing and
Accounts
Receivable
2008 Prentice Hall Business Publishing
Customer
3.2
Maintain
Accts.
Rec.
Sales
Remittance
List
Customer
Mailroom
Romney/Steinbart
66 of 161
Gambar 2.4.
Diagram Arus Data Untuk Penagihan ke Para Pelanggan (Billing)
Sumber: Romney dan Steinbart (2008 : 66)
Informasi
Akuntansi
(SIA)
yang
terintegrasi
juga
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 22) ada dua cara dasar untuk
memelihara data piutang usaha adalah dengan metode faktur terbuka dan
pembayaran gabungan. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada kapan
pelanggan mengirimkan pembayaran, bagaimana pembayaran tersebut digunakan
untuk memperbarui file induk piutang usaha, dan format laporan keuangan yang
dikirim ke pelanggan.
Dibawah metode faktur terbuka, para pelanggan biasanya
membayar sesuai jumlah setiap faktur penjualan. Biasanya dua salinan faktur
dikirimkan ke para pelanggan yang diminta untuk mengembalikan satu salinan
bersama pembayaran. Salinan ini adalah dokumen yang dapat dikirimkan kembali
(turnaround document) dan disebut sebagai pemberitahuan pengiriman uang
(remittance advice). Pembayaran dari para pelanggan kemudian dihubungkan
dengan faktur penjualan terkait.
Dibawah metode pembayaran gabungan, para pelanggan biasanya
membayar sesuai dengan jumlah yang diperlihatkan pada laporan bulanan, bukan
membayar setiap jumlah pada faktur penjualan. Sebuah laporan bulanan yang
berisi semua transaksi, termasuk penjualan dan pembayaran, yang terjadi selama
bulan terakhir dan juga informasi tentangsaldo piutang terakhir pelanggan.
Laporan bulanan sering kali berisi bagian yang dapat disobek yang berisi
informasi tercetak, termasuk nama pelanggan, nomor rekening, dan saldonya. Para
pelanggan diminta untuk mengembalikan bagian ini, yang bertindak sebagai
pemberitahuan pengiriman uang, bersama dengan pembayarannya. Pengiriman
uang kemudian akan dihubungkan dengan saldo rekening total, bukan dengan
faktur penjualan tertentu.
Salah satu keuntungan dari metode faktur terbuka adalah metode ini
kondusif dalam menawarkan diskon untuk pembayaran awal, karena faktur akan
secara individual ditelusuri dan dihitung umurnya. Metode ini juga menghasilkan
pola arus penagihan kas yang seragam disepanjang bulan. Kelemahan dari metode
faktur terbuka ini adalah metode ini menambahkan kerumitan yang harus
dilakukan untuk memelihara informasi mengenai status setiap faktur untuk setiap
pelanggan.
Guna mendapatkan arus penerimaan kas yang seragam, banyak dari
perusahaan perusahaan ini menggunakan sebuah proses yang disebut sebagai
penagihan berdaur untuk menyiapkan dan mengirimkan tagihan bulanan kepada
pelanggan mereka. Dibawah penagihan berdaur (cycle billing), laporan bulanan
dipersiapkan untuk serangkaian pelanggan di waktu yang berbeda. Contohnya, file
induk para pelanggan dapat dibagi menjadi empat bagian, dan setiap minggu
laporan bulanan akan dipersiapkan untuk seperempat pelanggan dari keseluruhan
pelanggan. Penagihan berdaur menghasilkan arus penagihan kas yang lebih
seragam disepanjang bulan dan mengurangi waktu yang digunakan oleh sistem
komputer perusahaan untuk mencetak laporan bulanan.
Teknologi pemrosesan gambar dapat memperbaiki efisiensi dan
efektivitas pengelolaan rekening pelanggan. Gambar digital kiriman uang
pelanggan dan rekening dapat disimpan dalam disk optic yang dihubungkan ke
LAN, dimana mereka akan dapat dengan mudah ditarik kembali, diubah, dan
diintegrasikan dengan gambar dan data lainnya untuk menghasilkan berbagai jenis
output. Dengan melakukan hal ini, para pegawai mengakses secara cepat semua
dokumen yang berhubungan dengan seorang pelanggan dan meniadakan waktu
yang terbuang untuk mencari di sepanjang cabinet file mengenai dokumen yang
hilang. Apabila seorang pelanggan membutuhkan salinan duplikat laporan
bulanan atau faktur penjualan untuk menggantikan dokumen asli yang hilang,
dokumen tersebut dapat ditarik, dicetak, dan difaks sambil berbincang bincang
dengan
pelanggan
tersebut
ditelepon.
Pemrosesan
gambar
juga
dapat
menurunkan risiko pencurian. Hal ini berarti fungsi piutang usaha, yang
bertanggung jawab atas pencatatan kiriman uang pelanggan, seharusnya tidak
memiliki akses fisik ke kas atau cek. Akan tetapi fungsi piutang usaha harus
mampu mengidentifikasi sumber kiriman uang dari mana pun dan faktur
penjualan terkait harus dikredit. Salah satu solusinya adalah dengan mengirimkan
dua salinan faktur ke pelanggan dan memintanya untuk mengembalikan salah satu
salinan tersebut bersama dengan pembayaran. Pemberitahuan pengiriman uang ini
kemudian disirkulasikan ke bagian piutang usaha dan pembayaran yang
sesungguhnya dari pelanggan dikirim ke kasir. Apabila pemberitahuan pengiriman
uang juga berisi bagian untuk pelanggan yang menunjukkan jumlah yang dikirim,
mesin OCR (Optical Character Recognition) dapat memindai data kiriman
tersebut, hingga mengurangi potensi kesalahan selama entri data. Solusi
alternatifnya adalah dengan meminta petugas bagian surat menyurat untuk
mempersiapkan daftar pengiriman uang (remittance list), yaitu dokumen yang
mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang pelanggan, serta
mengirimkan daftar ini ke bagian piutang usaha. Sebagai ganti daftar pengiriman
uang, beberapa perusahaan memfotokopi semua kiriman uang pelanggan dan
mengirimkan salinannya ke piutna gusaha sambil mengirim kiriman uang yang
sebenarnya ke kasir untuk disimpan.
Sebelumnya kita berasumsi bahwa kiriman uang dari pelanggan dikirim
secara langsung ke perusahaan tersebut. Cara lainnya untuk menjaga kiriman uang
dari pelanggan adalah dengan membuat perjanjian Lockbox dengan sebuah bank.
Lockbox adalah alamat pos yang dituju oleh pelanggan ketika mereka
mengirimkan uang mereka. Bank yang terlibat mengambil cek dari kotak pos dan
menyimpannya ke dalam rekening milik perusahaan. Bank tersebut kemudian
mengirimkan pemberitahuan pengiriman uang, sebuah daftar elektronis semua
kiriman uang, dan fotokopi semua cek ke perusahaan.
Penggunaan lockbox tidak hanya mencegah pencurian kiriman uang
dari pelanggan oleh pegawai, tetapi juga meningkatkan manajemen arus kas.
Dengan meminta pelanggan untuk mengirim pembayaran ke lockbox akan
meniadakan penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang
pelanggan sebelum menyimpannya. Arus kas juga diperbaiki dengan adanya
pemilihan beberapa bank di beberapa tempat untuk memelihara lockbox, dengan
lokasi yang dipilih untuk meminimalkan waktu tersimpannya cek pelanggan di
dalam surat.
Teknologi informasi dapat memberikan efisiensi tambahan dengan
penggunaan lockbox. Dibawah kesepakatan electronic lockbox, bank secara
ekonomis mengirim informasi pada perusahaan mengenai nomor rekening
pelanggan dan jumlah yang dikirim begitu bank menerima dan memindai cek
cek tersebut. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengakui kiriman
uang rekening pelanggan sebelum fotokopi cek diterima perusahaan.
Akan tetapi, kesepakatan lockbox hanya meniadakan penundaan yang
berkaitan dengan pemrosesan internal kiriman uang yang dikirim secara langsung
ke perusahaan. Electronic Funds Transfer memberikan peluang untuk mengurangi
penyebab lain penundaan dalam mendapatkan akses ke dana pelanggan. Melalui
Electronic Funds Transfer (EFT), pelanggan mengirim kiriman uang mereka
berhubungan
dengan
pelanggan
yang
tidak
memiliki
Menurut Hall (2006 : 223) proses ini dideskripsikan dalam langkah langkah
berikut :
1.
3.
4.
5.
6.
7.
penagihan
untuk
menyesuaikan
record
persediaan
untuk
8.
Akun Pelanggan
Record Kredit
Pelanggan
Pesanan Pelanggan
1
Ambil
Pesanan
Pelanggan
Informasi
Penjualan
Kirim
Barang
Permintaan
Kredit
Periksa
Kredit
Jurnal Penjualan
Kredit
Disetujui
Informasi
Penjualan
3
Ambil
Barang
dari
Gudang
Informasi
Penjualan
Kirim
Barang
Informasi
Pelanggan
Rangkuman
Penjualan
Tagih
Pelanggan
8
Masukkan
ke Buku
Besar
Informasi
Persediaan
7
Perbarui
Record
Persediaan
Barang
4
Rangkuman
Piutang Dagang
6
Perbarui
Record
Piutang
Dagang
Informasi
Pengiriman
Tagih Pelanggan
Akun Pengendali
Rangkuman
Persediaan
Record Persediaan
Gambar 2.5.
Data Flow Diagram (DFD) dari Sistem Pemrosesan Pesanan Penjualan
Sumber : Hall (2006 : 224)
30
Universitas Sumatera Utara
dibuat untuk berbagai tujuan. Jumlah salinan yang dibuat berbeda antara satu
sistem dengan sistem lainnya, bergantung pada operasi yang akan didukung.
Setelah menyiapkan pesanan penjualan, staf penjualan menyimpan satu
salinan dari dokumen tersebut dalam file pesanan pelanggan terbuka (custumer
open order file) untuk referensi di masa yang akan datang. Pemenuhan pesanan
dan pengiriman pesanan ke pelanggan bisa menghabiskan waktu beberapa hari
atau bahkan berminggu minggu. Para pelanggan sering menghubungi pemasok
untuk mengetahui status mereka. Untuk memfasilitasi pertanyaan pelanggan, file
pesanan pelanggan sering disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pelanggan.
Meskipun nama pelanggan bukan merupakan kunci primer yang efisien untuk
mengakses data, namun dapat digunakan sebagai kunci sekunder untuk
memeriksa pesanan pelanggan karena pelanggan tidak selalu mengetahui nomor
pelanggan dan mungkin tidak mempunyai salinan tagihan. Dalam situasi seperti
ini, file pelanggan memungkinkan staf administrasi untuk menentukan pesanan
penjualan dan merespons pertanyaan dari pelanggan.
b. Departemen Kredit
Langkah awal dalam departemen ini adalah otorisasi transaksi, yang
mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan
penjualan akan menentukan cara pemeriksaan kredit. Misalnya, penjual dapat
melakukan investigasi keuangan secara lengkap pada pelanggan baru untuk
menentukan batas kredit. Akan tetapi setelah batas kredit ditentukan, pemeriksaan
kredit pada penjualan berikutnya hanya mencakup pemastian bahwa penjualan
saat ini tidak melebihi batas yang sudah ditentukan.
Dalam sistem fiktif kita, salinan persetujuan kredi untuk pesanan penjualan akan
diberikan ke departemen kredit untuk disetujui. Hasil persetujuan yang
dikembalikan memicu pengiriman salinan pesanan penjualan lainnya ke berbagai
departemen. Salinan kredit disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai
transaksi selesai.
c. Departemen Pengiriman
Sebelum menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang,
departemen pengiriman menerima slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari
departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim ke
pelanggan untuk menggambarkan isi kiriman tersebut. Slip pengepakan bisa
ditaruh didalam kotak pengiriman atau dilekatkan diluarnya dengan kantong
plastic khusus. Slip pengiriman menginformasikan ke departemen penagihan
bahwa pesanan pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim. Dokumen ini berisi data
data seperti tanggan pengiriman, barang dan jumlah barnag yang dikirim,
perusahaan jasa angkutan, dan biaya pengiriman. Dalam beberapa sistem,
dokumen pengiriman adalah dokumen terpisah yang disiapkan oleh petugas
pengiriman.
Petugas pengiriman menyerahkan barang, slip pengepakan, dan dua salinan
bill of lading ke perusahaan pengiriman, dan kemudian melakukan tugas berikut :
1. Mencatat pengiriman pada log pengiriman barang.
2. Menyerahkan dokumen pengeluaran barang dan dokumen pengiriman ke
departemen penagihan sebagai bukti pengiriman.
3. Menyimpan satu salinan bill of lading dan satu salinan dokumen pengiriman.
d. Departemen Penagihan
Departemen penagihan memainkan peranan penting dalam sistem pesanan
penjualan. Departemen ini mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan
dan merekonsiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan informasi ini ke
departemen lainnya.
Pengiriman
barang
menandai
berakhirnya
peristiwa
ekonomi
dan
Dokumen
pengeluaran
barang
dan
dokumen
pengiriman
Kredit
XXXX,XX
XXXX,XX
dirangkum dalam voucher jurnal dan dikirim ke departemen buku besar umum
untuk dibukukan kea kun berikut ini :
Debit
Harga Pokok Penjualan
Persediaan - Pengendali
Kredit
XXXX,XX
XXXX,XX
akun
pelanggan
sesuai
dengan
jumlah
penjualan.
Setelah
membukukan, staf piutang dagang menyimpan salinan buku besar. Secara berkala,
petugas merangkum saldo setiap akun menjadi satu, dan mengirimkannya ke buku
besar umum.
h. Departemen Buku Besar Umum
Pada saat penutupan periode pemrosesan, departemen buku besar umum
telah menerima voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian
persediaan, dan ikhtisar akun dari departemen piutang dagang. Informasi tersebut
mempunyai dua tujuan :
Kredit
XXXX,XX
XXXX,XX
XXXX,XX
XXXX,XX
Buku besar umum hanya berisi akun pengendali dan hanya membutuhkan
informasi ikhtiar pembukuan.
2. Rangkuman akun yang secara independen disediakan oleh departemen piutang
dagang, digunakan untuk memverifikasi keakuratan internal dari seluruh proses.
Dengan mencocokkan voucher jurnal dan rangkuman akun yang diterima dari
departemen operasional, buku besar umum dapat mendeteksi berbagai jenis
kesalahan.
Diagram arus data pada gambar 2.6. menggambarkan penerimaan kas untuk
pembayaran piutang dagang.
1. Cek dan informasi akuntansi pendukung lainnya (nomor akun pelanggan, nama
pelanggan, nilai cek, dan sebagainya) yang tertera pada permintaan
pembayaran, dikirim ke bagian penerimaan dokumen, dimana dokumen
dokumen tersebut dipilah pilah. Cek dikirim ke kasir pada departemen
merobek ini lebih terlihat pada perusahaan yang mempunyau banyak pelanggan
dan memproses banyak transaksi penerimaan kas setiap hari.
Staf ruang penerimaan dokumen mengirimkan cek dan permintaan pembayaran
ke staf administrasi yang akan menstempel cek tersebut Hanya untuk Disetor
dan mencocokkan jumlah pada permintaan pembayaran dengan cek tersebut. Staf
kemudiaan mencatat setiap cek pada lembaran yang disebut daftar permintaan
pembayaran (atau pradaftar pembayaran kas). Daftar permintaan pembayaran
adalah catatan dari semua kas yang diterima. Pada contoh ini, staf menyiapkan
tiga salinan daftar permintaan pembayaran. Dokumen aslinya dikirim ke kasir,
bersama dengan ceknya. Salinan kedua dikirim ke departemen piutang dagang
bersama dengan permintaan pembayaran. Salinan ketiga dikirim ke asisten
kontroler untuk merekonsiliasi kas secara keseluruhan.
b. Departemen Penerimaan Kas
Kasir memverifikasi keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan
permintaan pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang
penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses
ini. Setelah rekonsiliasi antara cek dengan permintaan pembayaran, kasir mencatat
penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas. Semua transaksi penerimaan kas,
termasuk penjualan kas, penerimaan kas lainnya, dan penerimaan atas akun,
dicatat pada jurnal penerimaan kas. Perhatikan bahwa setiap cek yang diterima
dari pelanggan ditulis terpisah pada jurnal penerimaan kas.
Akun
Pelanggan
Pelanggan
Cek dan
Permintaan
Pembayaran
Permintaan
Pembayaran
Kembalikan
Cek
3
Perbarui
Record
Penerimaan
Kas
1
Sortir
Surat
Cek
Setorkan Cek
4
Bukukan
ke Buku
Besar
Umum
2
Perbarui
Record
Penerimaan
Kas
Akun
Pengendali
Ikhtisar
Penerimaan Kas
Bank
Akun
Pelanggan
Ikhtisar
Piutang Dagang
Jurnal
Penerimaan Kas
Gambar 2.6.
Diagram Arus Data dari Sistem Penerimaan Kas
Sumber : Hall (2006 : 239)
40
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, staf menyiapkan slip seotran (deposit slip) bank rangkap tiga yang
menunjukkan total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut beserta
dua salinan dari slip setoran ke bank. Setelah dan disetor, kasir bank memvalidasi
slip setoran bank dan mengembalikan satu salinan ke bagian pengawasan. Pada
akhir hari kerja, staf penerimaan kas merangkum ayat jurnal dan menyiapkan
voucher jurnal dengan entri berikut ini.
Debit
Kas
Piutang Dagang Pengendali
Kredit
XXXX,XX
XXXX,XX
dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang, dan menyimpan
voucher jurnal
e. Departemen Kontroler
Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler (atau
karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan
penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini: (1) salinan dari
daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3)
voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
secara akurat dan efisien. Penggabungan pengendalian aplikasi yang tepat, seperti
pemeriksaan validitas dan pemeriksaan (format) field akan lebih meningkatkan
akurasi entri data ketika menggunakan dokumen elektronis. Memberikan ruang di
dokumen kertas dan elektronis untuk mencatat siapa yang melengkapi dan siapa
yang memeriksa formulir tersebut membuktikan bahwa transaksi tersebut telah
disahkan secara benar. Memberikan nomor terlebih dahulu pada dokumen
memfasilitasi pemeriksaan bahwa semua transaksi telah dicatat. Membatasi akses
ke dokumen kosong, jika dokumen kertas masih digunakan dan membatasi akses
ke program yang membuat dokumen akan mengurangi risiko transaksi yang tidak
sah.
Berikut adalah ancaman ancaman utama dalam siklus pendapatan dan
prosedur pengendalian yang sesuai yang harus dilaksanakan untuk menghilangkan
ancaman ancaman tersebut. Setiap perusahaan, apapun itu lini usahanya
menghadapi ancaman ancaman ini. Oleh sebab itu, merupakan hal yang penting
untuk memahami bagaimana SIA dapa didesain untuk mengatasinya.
berpengaruh
buruk
terhadap
penjualan
di
masa
mendatang.
Beberapa
kehabisan
persediaan.
Sebaliknya
persediaan
yang
lebih
akan
potensi
ancaman
lainnya.
Kelebihan
penagihan
dapat
Pembayaran dari pelanggan sering kali diproses dalam batch, hingga jumlah
total batch dapat memberikan cara tambahan untuk mendeteksi kesalahan dalam
memasukkan data. Contohnya, setelah memproses pembayaran dari pelanggan,
jumlah semua saldo rekening tiap pelanggan (file buku pembantu piutang usaha)
harus sama dengan saldo total dalam akun pengendali piutang usaha dalam buku
besar. Apabila keduanya tidak sama, kesalahan dalam memasukkan data mungkin
telah terjadi dan semua transaksi yang baru dimasukkan harus diperiksa kembali.
Guna memastikan bahwa semua kiriman uang diproses, jumlah rekening
mengajukan keluhan jika rekening mereka belum dikredit dengan benar untuk
pembayaran yang telah mereka kirimkan.
transaksi apapun yang melibatkan penerimaan kas. Secara khusus, pasangan tugas
berikut ini harus dipisahkan :
1. Menangani kas atau cek serta memasukkan data kiriman ke rekening
pelanggan.
Mengawasi piutang usaha secara hati hati juga merupakan hal yang sangat
penting karena penagihan secara signifikan mempengaruhi arus kas. Daftar umur
piutang usaha mendaftar saldo rekening pelanggan berdasarkan lamanya waktu
yang tersisa dan memberikan informasi untuk memperkirakan piutang ragu
ragu. Hal ini juga memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi
kebijakan kredit saat ini dan untuk memutuskan apakah akan meningkatkan batas
kredit bagi pelanggan tertentu.
Masalah arus kas adalah alasan utama mengapa banyak perusahaan bangkrut.
Oelh sebab itu, anggaran kas, yang memberikan perkiraan tepat kas masuk
(perkiraan penagihan dari penjualan) dan kas keluar (utang yang belum dibayar),
adalah hal yang penting. Anggaran ini dapat memperingatkan organisasi atas
kekurangan kas jangka pendek di masa mendatang, hingga memungkinkan
organisasi tersebut membuat rencana ke depan untuk mendapatkan pinjaman
jangka pendek dengan suku bunga yang paling bagus. Sebaliknya, organisasi yang
mengetahui adanya kelebihan kas di masa mendatang dapat mengambil berbagai
langkah untuk menginvestasikan kelebihan dana tersebut agar mendapatkan
pengembalian yang terbaik.
1. Otorisasi Transaksi
Pemeriksaan Kredit. Tujuan otorisasi transaksi adalah untuk memastikan
bahwa hanya transaksi yang valid yang akan diproses. Departemen kredit
merupakan
bagian
yang
mengotorisasi
pemrosesan
pesanan
penjualan.
Hal ini memungkinkan pemisahan dan pelacakan suatu kejadian (diantara ribuan
lainnya) melalui sistem akuntansi. Tanpa tanda yang unik. Satu transaksi akan
tampak sama dengan transaksi lainnya. Verifikasi data keuangan dan penelusuran
transaksi akan menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin tanpa dokumen sumber
bernomor.
Jurnal Khusus. Dengan mengelompokkan transaksi yang sama pada jurnal
khusus, sistem menyediakan laporan singkat atas seluruh kelompok kejadian.
Untuk keperluan ini, sistem siklus pendapatan menggunakan jurnal penjualan dan
jurnal penerimaan kas.
Buku Besar Pembantu. Ada dua buku besar pembantu yang digunakan
untuk menangkap perincian transaksi dalam siklus pendapatan, yaitu buku besar
pembantu persediaan dan piutang dagang. Penjualan produk mengurangi pengaruh
pada akun pembantu persediaan dan untuk meningkatkan akun piutang dagang
pelanggan. Pembayaran kas dari para pelanggan mengurangi akun piutang dagang
mereka. Catatan pemabntu ini terkait dengan ayat jurnal dan dokumen sumber
yang ditangkap pada kejadian ini.
Buku Besar Umum. Akun pengendali buku besar umum merupakan dasar
untuk menyiapkan laporan keuangan. Transaksi siklus pendapatan mempengaruhi
akun buku besar pembantu seperti penjualan, persediaan, harga pokok penjualan,
piutang dagang, dan kas. Voucher jurnal yang meringkas aktivitas jurnal dan buku
besar pembantu mengalir ke buku besar umum untuk memperbarui akun akun
tersebut. Jadi, kita mempunyai jejak audit yang lengkap dari laporan keuangan
sampai dokumen sumber melalui buku besar umum, buku besar pembantu, dan
jurnal khusus.
File. Siklus pendapatan menggunakan beberapa file sementara dan
permanen untuk menunjang jejak audit. File file ini merupakan tempat
penyimpanan berbagai macam dokumen. Dibawah ini merupakan contoh file dari
siklus pendapatan :
File pesanan penjualan terbuka (open sales order file) adalah file pesanan
pelanggan yang belum dipenuhi.
File referensi data harga (price data reference file) adalah daftar harga
setiap barang dagangan. Staf yang menyiapkan tagiahn arsip ini untuk
mendapatkan hargayang benar untuk ditempatkan faktur.
File sejarah penjualan (sales history file) adalah file dari transaksi
penjualan yang sudah selesai. File ini berisi salinanfaktur yang dikirim ke
pelanggan, serta dokumen pengiriman.
File memo kredit (credit memo file) berisi salinan dari memo kredit yang
telah dibukukan kea kun pelanggan.
5. Pengendalian Akses
Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses yang tidak disetujui dan
terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva fisik pada siklus pendapatan adalah
persediaan dan kas. Pembatasan akses ke aktiva ini meliputi:
dicatat dalam jurnal tetapi tidak dibukukan ke akun pelanggan akan terdeteksi
oleh fungsi buku besar umum. Sebab khusus dari ketidakseimbangan saldo tidak
dapat ditentukan di sini, tetapi kesalahan sudah dapat dicatat. Untuk menemukan
kesalahan mungkin diperlukan pemeriksaan seluruh transaksi yang diproses
selama periode tertentu. Hal tersebut sangat membosankan dan memakan banyak
waktu. Oleh sebab itu, daripada meringkas seluruh transaksi yang terjadi dalam
satu hari dalam satu batch, perusahaan biasanya mengelompokkan transaksi
dalam batch kecil yang terdiri atas 50 sampai 100 transaksi. Ini akan memudahkan
untuk melakukan prosedur perhitungan akhir hari dengan memisahkan masalah ke
batch tertentu.
Prosedur Penjualan
Penagihan ke Para
Pelanggan (Billing)
H3
Target Kinerja
Penjualan
Penagihan Kas
(Cash Collection)
H2
Gambar 2.7.
Kerangka Konseptual
Sumber : Penulis, 2013
pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang
kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke
positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris,
karena didasarkan 'pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat
diuji keabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor
secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya
alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini
mengingat bahwa dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada
mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi
masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.
bentuk pernyataan hasil observasi dan 3) harus ada satu pernyataan yang
menggambarkan sesuatu yang dijelaskan (Imam G,2000).
2.8. Hipotesis
Menurut Erlina (2011 : 41) hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena fenomena.
Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
Dilihat dari latar belakang, perumusan masalah dan teori teori yang ada
maka hipotesisnya adalah :
H1. Prosedur penjualan telah berperan signifikan atas pencapaian target
penjualan di PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU III Medan.
H2. Prosedur penerimaan kas telah berperan signifikan atas pencapaian target
penjualan di PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU III Medan.
H3