Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

AKTUATOR DAN VALVE


Diajukan untuk memenuhi tugas Praktikum Teknik Perawatan

Pembimbing : Ir. In Jumanda, MT


Penyusun

:
Hana Nur Afifah

(101411037)

Latif Fauzi

(101411041)

Theresia Leyster G (101411061)


Kelas

: 3B

Kelompok

: VI (Empat)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012

AKTUATOR DAN VALVE

Latar Belakang
Proses fisika dan kimia dalam peralatan industry dikendalikan oleh peralatan pengendali.
Definisi untuk elemen pengendali akhir actuator adalah suatu tranducer yang berfungsi
menterjemahkan sinyal pengendali dalam satuan level/energy/daya dan sebagainya dari sinyal
pneumatic ke dalam aksi mekanik (mechanical action) atau tindakan koreksi melalui pengaturan
variable pengendali / variable termanipulasi dalam suatu proses. Elemen pengendali akhir terdiri
dari dua bagian, yaitu actuator dan elemen regulasi. Jadi actuator adalah bagian dari unit
pengendali akhir.
Valves mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari di dalam
industry maupun di dalam rumah tangga, perkantoran, dan pusat-pusat bisnis lainnya. Unit-unit
pengurasan, sanitasi, pencucian, air minum, pengairan, dan lain-lain adalah aplikasi nyata dari
pengetahuan tentang valves dalam kehidupan sehari-hari. Khusus di dalam industry, peran valves
menjadi lebih luas yang mencakup tentang pengaliran fluida bahan baku maupun produk dan
sampai pada tahap-tahap proses hilir serta penyimpangan hasil akhirnya.
Steamtraps adalah bagian dari suatu system penyediaan energy yang fungsi utamanya
adalah memisahkan kondensat yang terbentuk pada suatu system perpipaannya. Hampir semua
industry yang menggunakan ketel uap atau boiler sebagai penyedia energy panas menggunakan
steamtraps untuk menghilangkan kondensat dari system perpipaannya. Kondensat yang
bercampur dengan uap panas akan menurunkan efektivitas penyediaan panas sehingga energy
panas tidak sesuai dengan yang dikehendaki.
1.1 Tujuan Praktikum
a. Mengetahui cara kerja actuator, valve, dan steam trap,
b. Mengetahui fungsi dari komponen-komponen actuator, valve, dan steamtrap,
c. Mengetahui bagian-bagian yang mudah rusak/aus dari actuator, valve, dan steamtrap,
d. Dapat membongkar dan memasang kembali peralatan dengan benar seperti semula,

BAB II

LANDASAN TEORI
Valve
Pengertian
Sulit untuk membayangkan sebuah pabrik kimia, minyak retinal, pabrik pengolah
bahan makanan, pabrik susu dan sebagainya tanpa valve. Valve sangat luas penggunaannya
dan begitu terkenal sehingga mereka setiap saat digunakan.
Sebagaimana perkembangan teknologi dan pertumbuhan kapasitas pabrik yang lebih
besar bagaimanapun valve telah berkembang baik dalam ukuran dan biayanya (harga) dan
valve menjadi sesuatu yang lebih penting lagi.
Valve tidak hanya mengatur aliran fluida tetapi juga untuk mengisolasi perpipaan untuk
pemeliharaan tanpa rintangan unit yang berhubungan dengan yang lain. Desain valve harus
menjaga tekanan, temperatur dan desakan dari hubungan perpipaan dari rintangan permukaan
bersegel.
Pemilihan valve melibatkan beberapa faktor, sedikitnya dasar perencanaan berikut
harus dipertimbangkan antara lain: tipe valve, bahan konstruksi, tekanan dan temperatur,
bahan pembungkus, biaya dan kegunaannya.
Jenis-Jenis Valve
Banyak tipe dari valve yang digunakan tetapi ada dua tipe umum, secara garis
besamya adalah :

Gate valve
Globe valve.

Gate valve
Ball valve
Global valve
Check valve

Butterfly valve
Knife gate valve
Needle valve
Plug valve
piston valve
Diagfragma valve

Kegunaan
Pada bagian luar tipe valve akan tergantung dari fungsinya untuk dikerjakan, apakah
aliran penutup, katup pemadam atau bukan aliran pembaik. Fungsi-fungsi ini seharusnnya

ditentukan hanya sesudah pertimbangan hati-hati dan keperluan unit dan sistem yang mana
valve dikehendaki.
Ada beberapa tipe penggunaan valve untuk masing-masing fungsinya, ini juga penting
untuk menentukan dalam kondisi bagaimana valve digunakan. Dan ini dasar penting untuk
mengetahui karakter kimia dan fisika fluida yang dipakai. Secara ringkas pertimbangan harus
diberikan kepada :
1. Fungsi valve :2
valve shut off ( katup penutup ) yang biasanya dihubungkan dengan block valve atau

on-off service valve.


throttling valves ( katup pemadam )
Tipe service:

Liquid
Gas-gas
Cairan dengan gas
Cairan dengan padat
Gas dengan padat

Uap dari aliran liquid, oleh


karena

penurunan

di

tekanan
Bersifat korosi atau tidak
Bersifat erosi atau tidak

sistem

Prinsip Perencanaan

Prinsip perencanaan dan penggunaan valve untuk throttling service (katup

pemadam) adalah :

Globe valve

Seat umumnya ditempatkan sejajar ke arah aliran, melengkapi daya tahan

bahan dan tekanan jatuh.


Needle valve ( valve jarum )

Neeqle valve adalah berdasarkan atas globe valve, yang telah

mempertajam needle seperti plugs, fitting dengan ketelitian di seat mereka.


Y- valve-Y

Adalah globe valve yang menunjukkan jalan lurus yang sama dan aliran
tanpa penghalang yang dikerjakan gate valve. Keuntungannya adalah tekanan jatuh

melewati valve rendah dari pada valve konvensional.


Angle valve ( valve sudut )

Sebenarnya sama dengan globe valve. Perbedaan dasar antara keduanya

adalah aliran fluida menembus angle valve membuat sudut 90.


Butterfly valve

Kegunaan utama untuk on-off dan throttling service untuk aliran besar gas-gas
dan cairan pada tekanan rendah ( 150 psig di bawah vacum ).

Untuk aliran yang tidak dapat balik valve mempunyai reaksi otomatis untuk

merubah tekanan untuk mencegah pembalikan aliran. Pemilihan khusus contoh valve adalah
berguna untuk pemakaian slurry yang baik. Contoh valve yang bagus biasanya adalah angle,
flush bottom, plug, ball dan pinch valve (katup jepit ). Ini ditandai dengan daya tahan
minimum terhadap aliran dan sering digariskan dengan campuran spesial untuk daya tahan
terhadap korosi dan erosi.

Keunggulan Masing -Masing Alat

Plug Cocks Valve (Katup Kran)

Valve ini mirip dengan katup bola ( lihat gambar 2.1 ).


Bulatannya diganti dengan silinder atau kerucut yang berpotong atasnya dan lubangnya

berupa celah.

Gambar 2.1 Katup Sumbat

Plug valve sama seperti gate valve kegunaan utamanya untuk on-off dan bukan katup

pemadam ( non throttling ). Sejak mengalir menembus valve tidak ada halangan, ada sedikit
turbulensi di dalam valve, karena itu tekanan jatuh melewati alve rendah.
Ada 2 tipe plug valve :
1. Menggosok dengan minyak

Untuk mencegah tempat bocor antara permukaan plug dan body seat dan

mengurangi geseran selama putaran


2. Tanpa menggosok dengan minyak

Yang mempunyai mantel plug untuk mengurangi kebutuhan penggosokan.


Daerah utama plug valve meliputi: fully opened atau fully closed tanpa throttling,

ketahanan minimum untuk aliran, pengoperasian yang sering, tekanan jatuh rendah.
Komponen dasar plug valve adalah body, plug dan tutup (cover).

Gambar 2.2 Plug Valve

Globe valve (Katup Bundar)

Valve jenis ini sering digunakan untuk mengontrol laju alir, karena pembukaan

valve meningkat secara linier dengan posisi pipa. Pada valve jenis ini penurunan tekanan
pada akhirnya sangat besar. Masalah yang terjadi pada valve jenis ini sama dengan gate valve
yaitu penutupan valve tidak sempurna dikarenakan adanya kotoran-kotoran yang
menghalangi penutupnya untuk menutup secara sempurna. Penanganannya yang paling
sederhana yaitu membersihkan dudukan dari kotoran-kotoran tadi.

Katup ini sering dipasang dengan plug atau selongsong ( sleeve) untuk

menghasilkan laju aliran sampai ke tingkat tertentu saat katup dibuka.

Gambar 2.3 Globe Valve

Pada dasarnya bagian globe valve terdiri dari:


a.

Body

b.

Seat: berfungsi untuk membalikan aliran fluida ke disc

c.

Disc: berfungsi untuk membelokan aliran ke arah luar

d.

Steam

e.

Packing

f.

Gland

g.

Bonnet

Gate valve

lni biasanya digunakan untuk ukuran yang lebih besar, yaitu untuk pengaturan

aliran baik dilakukan dengan membuka atau menutup valve yang disesuaikan dengan
kebutuhan. Kegunaan utama dari katub ini adalah membuka atau menutup aliran,on/off
control dan peralatan isolasi (isolation equipment). Dalam fungsi on-off, gate valve jauh
lebih baik persentasenya yang diperhitungkan dalam suatu opersai. Meskipun ditemukan
keterbatasan, valve ini mengontrol sendiri karena terjadinya disoperasi persentase perputaran
aliran yang terjadi disekitar shut off dalam kecepatan tinggi atau tidak pada posisi permukaan
Gate valve tidak bias digunakan untuk mengatur besar kecilnya aliran karena merusak posisi
disc dan mengakibatkan valve passing ketika katup ditutup.

Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya adalah permukaan dari dudukan

cakram penutupnya tidak rata, hal ini mengakibatkan ketika fluida mengalir dan valve
ditutup maka fluida akan dapat lolos dari lubang yang ditimbulkan dari ketidakratan dudukan
sehingga valve tidak tertutup secara baik. Langkah perawatan dan perbaikannya berupa
membersihkan dudukan dari cakram agar dapat menutup dan tidak ada kebocoran lagi. Dan
gate valve tidaklah dianjurkan untuk mengontrol laju alir karena valve ini biasanya hanya
untuk membuka dan menutup secara penuh. Untuk perawatan yang lain perlu dilakukan
Lubrication (peminyakan pada tangki dan pada dudukan (bonnet).Untuk proses pemberian
minyak dianjurkan secara berkala, yaitu :

1. minimal 1 kali dalam setahun

2. Jika valve jarang dioperasikan dianjurkan 3 bulan sekali

Gate valve terdiri dari :


Rising stem gate valve

Gambar 2.5 Rising Stem Gate Valve

Non rising stem gate valve


Untuk jenis ini gate naik dan turun tanpa naiknya stem dan jatuh melalui stuffing box.

Gambar 2.6 Non Rising Stem Gate Valve

Out screw gate valve dan yoke

lni digunakan terbatas untuk ukuran luas dimana dibutuhkan ukuran material

sehingga dapat dipotong menjadi dimensi yang dapat digunakan.

Gambar 2.7 Out Side Screw Dan Yoke Gate Valve

a) Butterfly valve

Butterfly valve adalah salah satu tipe tua dari valve yang diketahui. Valve

ini sederhana, ringan harganya murah. Butterfly valve kegunaan utamanya untuk kedua
on- off dan throttling melibatkan aliran gas dan cairan yang besar pada tekanan rendah
secara relatif.

Karakteristik utama butterfly valve meliputi : fully opened ( membuka

dengan penuh ), fully closed atau throttling, pengoperasian yang sering, shut off positif

untuk gas atau cairan, dan pessure drop yang rendah. Struktur penting bagian butterfly
valve adalah shaft body ( tiang/corong ),cakram pengontrol aliran dan rangka /selubung.

Gambar 2.8 Butterfly valve

b) Ball valve

Ball valve digunakan secara utama untuk on-off service. Ball valve ini

kurang memuaskan digunakan untuk service throttling. Ball valve ini cepat
pengerjaannya,mudah perawatannya, tidak perlu digosok dengan minyak. Ball valve
tidak dibatasi untuk bahan fluida tertentu. Mereka digunakan untuk: uap, air, minyak, gas,
udara, fluid a korosif, slurry ( partikel kasar ) dan bahan bubuk kering.
Ball valve diproduksi dalam range bahan yang banyak yaitu : besi tuang, besi
lunak, perunggu, aluminium, baja karbon ( karbon steel) , stainless steel,
kuningan,titanium, zirconium, tantalum, dan beberapa campuran bahan tahan korosi dan
plastik.

Check valve

Check valve didesain tersendiri untuk mencegah pembalikan aliran sepanjang

garis. lni operasinya otomatis dan menjaga aliran dalam satu arah tapi mengikuti aliran dalam
hal lainnya. Ada 3 jenis yaitu ball check,swing check, dan automotic control valve.

Gambar 2.10 Check valve (a) swing check; (b) ball check

Ada perbedaan tipe dati check valve, yaitu pemilihan tipe utama tergantung pada

temperatur, tekanan yang dapat dimasukkan dan kebersihan dari cairan.

Belokan check valve terbuka dengan tekanan dari garis, dimana aliran pada arah

normal akan mengakibatkan cakram memutar keluar. Swing check valve digunakan dalam

cairan dengan kecepatan rendah dimana pembalikan aliran jarang, mereka dijalankan pada
sistem searah dengan gate valve. Karakteristik utama dati swing check valve adalah
mempunyai resistensii minimum mengalir, dari kecepatan rendah dan jarang mengubah
arah.Konstruksi bagian utama dati swing check valve adalah body, cakram, swingpin, dan cap.
Jenis valve yang lain
a. Y valve

Y valve merupakan modifikasi dati globe valve, serupa dengan gate valve

memiliki tekanan yang rendah dialirkan sepanjang valve kemudian ke globe valve
konvensional.
b. Angle valve ( valve sudut )

Angle valve adalah berdasarkan globe valve yang mempunyai hubungan


pintu masuk dan keluar di sudut kanan. Valve ini terutama digunakan untuk service
throttling dan sedikit lebih tahan daripada globe valve. Stem berotasi dan berpindah
keluar ketika dibuka.
c. Needle Valve ( Valve Jarum )

Needle valve didasarkan atas globe valve. Konstruksi bahan biasanya


perunggu,stainless steel, kuningan dan campuran-campuran lainnya. Ujungnya biasanya
dimasukkan benang ke dalam lobang jarum.
d. Pinch Valve ( Valve Apit )

Pinch valve adalah jenis valve paling murah dan paling sederhana dalam
beberapa jenis valve. Valve ini digunakan untuk on-off service atau untuk service
throttling yang dapat menyirnpang dari 10 % -95 % dari kapasitas laju alir. Karakteristik
utama dari service pinch valve adalah on-off dan throttling (dengan biaya pemeliharaan
rendah ), pressure drop rendah, temperatur sedang.
e. Slide Valve ( Katup Sorong)

Slide valve umumnya digunakan untuk mengontrol pressure drop cairan


dangas, tidak selalu digunakan untuk service dimana penutup erat mutlak diperlukan.
Elemen kontrol aliran terdiri dari satu atau dua disk yang slidenya ( gelincir ) antara seat
body paralel. Konstruksi bahan slide valve meliputi : cram sedikit, baja dan stainless
steel.
f. Diaphragm Valve ( Valve Diapragma )

Valve diapragma digunakan untuk on-off dan service throttling. Di dalam


valve diapragma diisolasi. Fluida tidak dapat mencapai beberapa bagian kerja
mengakibatkan korosi dan kegagalan service akhir. Biasanya valve ini tidak ada

pembungkus atau penyelubung sehingga menyebabkan pemeliharaannya sedikit lebih


mudah. Tetapi bagaimanapun juga untuk bahan-bahan kimia berbahaya, bonnet
disediakan dan disegel dengan teflon atau pembungkus lainnya. Valve diapragma ini
diproduksi dari bahan yang meliputi:besi tuang, besi lunak, baja lunak, stainless steel, dan
campuran bahan tahan korosi.

1.

Gambar 2.11 Valve Diapragma

Masalah Pada Valve (Katup)


Kerusakan Fisik

Pemeriksaan fisik sangat penting karena valve yang tidak bekerja dengan baik

kemungkinan disebabkan oleh adanya kerusakan fisik.


2.

Passing / Kebocoran

Kebocoran dapat terjadi karena posisi dosc yang berubah terhadap seat/tidak tepat.

Kebocoran cairan juga disebabkan oleh timbulnya kerak pada bagian utama valve,
perawatannya yaitu dengan membersihkan steam, disc dan seat.
3.

Valve Lack

Bagian yang sering terjadi lack adalah packing gland. Hal ini dapat diatasi dengan

mengencangkan gland nut. Kemudian setelah dikencangkan jika kerusakan terjadi maka
periksalah hand well karena sering terjadi gesekan antara packing dan steam yang
mengakibatkan hand well susah untuk digerakkan.
4.

Pemberian Pelumas

Untuk menjaga ketahanan valve pemberian pelumas pada steam sangat penting untuk

dilakukan.

STEAM TRAPS

Pada penggunaannya steam trap biasa digabungkan dengan regulator karena

steam trap dan regulator sama-sama menggunakan fluida gas sebagai media yang
melewatinya. Pada dasarnya kerusakan pada steam trap terletak pada kesalahan desain alat
tersebut,dan kurang sempurnanya menutup dan membuka alairan pipa. Perbaikan dari
masalah tersebut yang utama yaitu mengecek kondisi steam trap secara rutin agar terdeteksi
penyimpangan dalam pemakaian yang akan mengakibatkan kerusakan pada produk yang
dihasilkan. Untuk perawatan yang lain, yaitu :
1. Mengecek kecacatan (malfunction traps)
2. Membuat jadwal perawatan secara berkala

Jenis-jenis steam traps

Berdasarkan kegunaannya, (digunakan untuk tekanan tinggi dan tekanan rendah) steam

traps dibedakan atas:


1.

Steam Traps Mechanical.

a.

Ball float steam traps

Prinsip kerja dari ball float steam traps kondensat mengalir dan steam juga mengalir

masuk kedalam body trap dan kondesat ditampung dibawah. Ketika kondensat naik, ball float
naik, katup pengeluaran terbuka. Kondensat mengalir keluar dan float kembali turun, valve
menutup hingga kondensat naik lagi.
b.

Bucket Type Traps

Prinsip kerja dari jenis ini adalah mengontrol aliran kondensat kedalam body trap

(penampung). Katup menghubungkan ke bucket dan valve road menghubungkan bucket


dengan katup.
2.

Bimetal Steam Traps

Prinsip kerja dari Bimetal Steam Traps diawali oleh uap (steam) masuk kedalam steam

trap dan mengakibatkan strip bimetal menjadi panas dan kemudian mengakibatkan elemen
bimetalic melengkung dan terangkat berlawanan. Steam terangkat menarik disc ke dalam seat
sehingga tidak ada fluida (steam) yang mengalir. Jika dalam steam traps terkumpul kondensat
yang dingin, elemen bimetal kembali ke semula dan akan mendorong disc dari seat
(membuka) aliran kondensat mengalir.

Bimetal steam traps memiliki tumpukan bimetalic traps kepingan yang didisain dengan

dua kepingan yang berbeda dan saling mengikat.

Bagian dari Bimetal Steam Traps

3.

Orifice Type Steam Traps

Jenis ini sangat baik digunakan untuk kondisi beban steam yang konstan, pada saat

dimana beban steam berubah, lubang trapsnya penuh dengan steam/uap yang keluar atau
kondensat kembali ke dalam sistem.

Beban yang berubah ditemukan pada sistem pemanasan sehingga sistem traps tidak bagus

untuk sistem pemanas.

Orifice Type Steam Traps terdiri dari sebuah orifice (lubang) dibagian lengkung body dan

sambungan discharge kondensat. Jika kecepatan berkurang suhu pada kondensat akan
bertambah dan mengakibatkan penyumbatan di lubang dan penurunan kapasitas steam
flasing, dengan bertambahnya beban akan menurunkan flasing dan kapasitas orifice akan
menjadi besar.

METODOLOGI PERCOBAAN

Alat bantu dan bahan yang diperlukan

1.
2.
3.
4.
5.

Kunci pipa, kunci pas dan kunci shock


Bahan pelumas, oli dan stempet
Bahan cairan pembersih, minyak tanah atau solar
Sikat
Steam trap dan gate valve

Prosedur kerja

Membongkar actuator
a. Membuka baut pada piring plat penutup diafragma actuator dengan kunci
pas/shock (cara membuka baut harus bersilangan)
b. Letakkan baut, plat, pegas, dan seterusnya secara berurutan, supaya tidak salah
urutannya diatas kain/kertas
c. Membuka baut yang menghubungkan body katup dengan bagian diatasnya,
supaya semua bagian actuator kelihatan
d. Membersihkan
komponen-komponen
yang
kotor/berkarat
dengan
minyak/ampelas , ganti atau catat kalu ada kompon3en yang rusak
Memasang kembali actuator
a. Memasang kembali baut yang menghubungkan body katup dengan bagian
diatasnya
b. Memasang kembali baut pada piring plat penutup diafragma actuator

Membongkar dan memasang kembali gate valve


a. Membuka baut pada leher valve
b. Buka plug yang menutup aliran pada valve
c. Mengecek apakah ada komponen yang rusak atau berkarat
d. Membersihkan bagian yang kotor,
e. Pasang kembali baut gate valve seperti semula
Membongkar dan memasang kembali steam trap
a. Membuka saringan pada bagian bawah steam trap
b. Membuka bagian atas yang ada sekat logamnya
c. Mengecek apakah ada yang berkarat atau kotor
d. Membersihkan bagian yang kotor dengan sikat
e. Memasang kembali semua bagian seperti semula

DATA PENGAMATAN

Valve

Nama Alat & Bagian

Mekanisme/Prinsip Kerja

Gate Valve (Klep geser)

Pada klep geser, pelat-pelat penutup disorong


sepanjang lekukan penyekat oleh batang yang tegak
lurus arah aliran. Pelat dan lekukan penyekat tersebut
cukup rapat sehingga tidak perlu disekat. Penyekatan
di luar dilakukan dengan menggunakan kotak
penyekat, cincin-O, atau membran.
Pemasangan klep tidak bergantung arah
aliran. Apabila klep terbuka, penampang lintang pipa
hampir seluruhnya terbuka, sehingga tidak terjadi
pembelokkan aliran.

Batang, sekat, pelat penutup,


lekukan penyekat.

Gate valve biasanya digunakan untuk ukuran


nominal yang besar. Gate valve harus ditutup
perlahan-lahan supaya tidak pecah oleh
karena beda pembebanan yang besar.

Dengan perantaraan batang, badan katup


digeser atau diputar terhadap tempat duduk katup
yang tetap. Batang dapat berpermukaan licin ( katup
pneumatik ). Antara badan katup dan tempat duduk
biasanya terdapat penyekat atau sealing, tetapi bisa
juga digerinda sedemikian rupa sehingga tidak perlu
disekat.

Globe valve (katup )

Penyekatan dapat dilakukan dengan kotak


penyekat, cincin-O atau pegas hembus. Karena
konstruksi katup, biasanya tekanan jatuh pada katup
lebih besar.

Penggerak,

penyekat, sumbat, rumah.


Ball Valve (keran bola)

batang,

Suatu bola berputar dalam rumah yang


berbentuk kerucut terbalik atau kerucut berongga.
Rumah tersebut mempunyai lubang besar untuk suatu
aliran (biasanya sesuai dengan luas penampang
saluran). Jenis keran ini cenderung tidak berjalan
lancar, sehingga biasanya dilengkapi dengan instalasi
pelumas atau mempunyai penyekat yang melumasi
sendiri (teflon dalam keran bola).

Jenis valve ini akan menguntungkan bila


digunakan sebagai saklar (hanya berfungsi
sebagai pembuka/penutup = on/off). Ball
valve dapat digunakan tanpa tergantung arah
aliran. Keran ini juga cocok untuk larutan
yang viskos dan suspensi.

Penggerak, sumbat, bukaan,


bola

Katup hanya dapat digunakan untuk aliran


satu arah. Bila katup tertutup, hanya badan
katup yang kecil yang boleh dibebani,
sedangkan kotak penyekat tidak boleh.

sebagai

penutup, rumah.
Steam Traps

elemen
Steam traps biasanya dipasang di belakang

penukar panas atau dalam saluran uap. Pengeluaran


berlangsung
dengan
bantun
benda
apung
(pelampung) atau dengan paket bimetal.
Kemampuan kerjanya diperendah bila ada
udara dalam alat pengeluaran kondensat yang tidak
dapat dikondensasi. Untuk pengeluaran kondensat
dipasang organ penutup manual, atau organ penutup
bimetal yang bekerja otomatis (menutup bila uap
pans mengalir). Tapis harus sering dibersihkan.

a). Steam Traps Dengan Pelampung

Bila kondensat mengalir ke dalam alat


pengeluaran kondensast, benda apung terdorong ke
atas shingga dengan bantuan batang-batang yang
terpasang pada pelampung, katup pengeluaran
terbuka. Alat pengambil kondensat jenis ini, tidak
tergantung pada temperatur kondensat atau
temperatur uap.

b). Steam Traps dengan Bimetal

Suatu paket atau keping dari bimetal


akan melengkung bila uap panas mengalir.
Pembengkokkan
tersebut
digunakan
untuk
menggerakkan organ penutup. Bila dalam alat
pengeluaran kondensat terkumpul kondensat yang
dingin, organ penutup akan membuka sampai tersedia
cukup uap panas yang mengalir masuk dan
melengkungkan bimetal lagi. Steam traps jenis ini
menjamin ventilasi pada sistem pemanas secara
otomatis.

Regulator pipa adalah suatu instalasi


pereduksi tekanan. Udara tekan yang digunakan

sebagai energi sinyal untuk pengendalian diambil dari


Silinder tekanan gauge, jaringan udara tekan yang tekanannya direduksi ke
pengantar tekanan gauge, tekanan akhir yang diinginkan misalnya 1,2 bar. Di
pihak lain gas-gas yang bertekanan yang disimpan
high pressure inlet, adjusting
dalam tabung, misalnya gas Nitrogen, Hidrogen, dan
screw.
Oksigen) harus diekspansi ke tekanan akhir yang
cocok untuk operasi.
Regulator (tabung)

Untuk keperluan itulah diperlukan regulator.


Pada regulator tersebut, suatu membran yang

direntangkan oleh pegas yang mempengaruhi katup


jarum jam (needle valve), sehingga di dalam ruangan
membran terdapat tekanan yang diinginkan. Bila
tekanan dalam ruangan membran naik (harga yang
terukur), membran didorong ke arah pegas (pegas
disetel sesuai harga target), sehingga katup jarum
kembali menutup sedikit.

Pada cairan, tekanan sering direduksi dengan


cara serupa. Reduksi tekanan bisa dilakukan
dalam satu atau beberapa tahap. Udara untuk
pengendalian harus melalui beberapa filter
kelongsong
dulu
sebelum
direduksi
tekanannya, supaya tetes cairan atau partikel
padat yang terbawa dapat ditahan filter.

Perawatan Umum

Nama Alat

Perawatan umum

Regulator

Kebocoran gas biasanya disebabkan oleh timbulnya


kotoran pada katup penutup dan katup membrane sehingga fungsi
katup tersebut terganggu. Perawatannya yaitu dengan
membersihkan semua kotoran pada katup, kemudian mengecek
fungsi katup. Dan mengganti katup jika setelah dibersihkan tidak
berfungsi lagi. Untuk melindungi regulator dari pembebanan yang
berlebihan dalam ruang membran seperti bahaya ledakan, bila
tekanan terlalu tinggi digunakan pengaman terhadap tekanan
berlebih.

Steam Traps

Gangguan kerusakan terjadi jika proses pemisahan


uap panas dan kondensat tidak terjadi. Perawatannya yaitu dengan
membersihkan kotoran atau kerak pada katup pemisah, saluran
masuk uap panas dan saluran keluaran kondensat.

Gate valve

Pada gate valve kerusakan yang terjadi biasanya


adalah permukaan dari dudukan cakram penutupnya tidak rata,

Perawatannya yakni membersihkan dudukan dari


cakram agar dapat menutup dan tidak ada kebocoran lagi.

Globe valve

Pada katup harus diperiksa, karena katup membuka


pada satu arah, juga pada katup pneumatic harus diberi pelumas
agar licin.

Ball valve

Pada ball valve ini biasanya terjadi gangguan pada


bolanya sulit untuk berputar, maka harus diberikan pelumas.

Aktuator

Saat akan membuka baut pada piring plat penutup diafragma actuator dengan
kunci pas/shock (cara membuka baut harus bersilangan)

Perawatan dan Perbaikkan

Foto pengamatan

Perawatan dan perbaikkan

Dilakukan pengecekan baut dan mur setelah


pembongkaran dan pemasangan agar jumlahnya tetap.
Jika baut dan mur tidak cocok/pas harus segera
diganti.

Dilakukan pengecekan pada bagian atas dari


pegas agar tidak terjadi korosi.

Bagian ini merupakan salah satu bagian yang


terpenting dari actuator karena jika terjadi kerusakan
outputnya tidak sesuai dengan yang diharapkan,
Perawatannya bisa dilakukan dengan pemberian
minyak pelumas.

Jangan sampai bagian ini mengalami kerusakan


atau korosi.

Sambungan flange antara bagian atas dan


bawah harus selalu di cek, karena seringkali terjadi
bautnya mengalami kelonggaran akibat tekanan yang
terlalu besar.

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan pengamatan terhadap aktuator dan katup
pengendali dan mengenai perawatan kedua alat tersebut.

Aktuator

Aktuator berfungsi untuk mengubah sinyal kendali menjadi pengaturan fisik

untuk pengendalian variabel proses. Pada praktikum yang dilakukan yaitu pengamatan terhadap
aktuator pneumatik. Hal pertama yang dilakukan yaitu membongkar bagian-bagian aktuator
kemudian mengamati bagian-bagian, cara kerja, dan perawatan aktuator.

Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi

permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosfir,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan piston tersebut sehingga batang piston akan terdorong
keluar sampai mencapai posisi maksimum dan berhenti. Gerakan silinder kembali masuk,
diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi permukaan piston
(arah maju) udaranya terbuka ke atmosfir.

Perawatan alat ini secara umum terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,

pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian. Setiap memasang
komponen alat ini harus dijaga kebersihannya dan diproteksi dengan pita penutup atau penutup
debu dengan segera setelah pembersihan. Memastikan ketika memasang kembali komponen

tidak ada partikel metal yang masuk kedalam sistem . Dan perlu diperhatikan baut-baut pada
aktutor pneumatik ini banyak yang aus, harus di beri pelumas.

Control valve

Control valve merupakan unit kendali akhir yang paling banyak dipakai di

industri kimia. Fungsi control valve yaitu mengatur laju alir.

Prinsip kerja alat ini yaitu penyempitan variabel dalam perpipaan proses dengan

mengubah bukaan sehingga laju alir berubah. Untuk bagian berbagai jenis valve ciri utama
pembedanya adalah elemen penutupnya. Secara garis besar perawatan alat ini yaitu dengan jalan
membersihkannya secara rutin.

KESIMPULAN

1. Prinsip kerja dari aktuator pneumatik yaitu dengan memberikan udara bertekanan pada
satu sisi permukaan piston (arah maju) , sedangkan sisi yang lain (arah mundur) terbuka
ke atmosfir.
2. Perawatan aktuator pneumatik secara umum terdiri dari memperbaiki, mencari gangguan,
pembersihan dan pemasangan komponen, dan uji coba pengoperasian.
3. Prinsip kerja control valve yaitu penyempitan variabel dalam perpipaan proses dengan
mengubah bukaan sehingga laju alir berubah.
4. Untuk bagian berbagai jenis valve ciri utama pembedanya adalah elemen penutupnya.
5. Secara garis besar perawatan control valve yaitu dengan jalan membersihkannya secara
rutin.

DAFTAR PUSTAKA

Handojo, Lienda. 1995. Teknologi Kimia Bagian Satu. Jakarta: Pradnya Paramita.
www.yahoo.com.
Suwarno, Kika dkk. 2011. Aktuator, Gate Valve, dan Steam trap. Politeknik Negeri
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai