BAB I
SPESIFIKASI UNIT
I.1. Latar Belakang
Oksigen (O2) adalah unsur yang penting bagi kehidupan kita. Ciri-
ciri oksigen adalah tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak memiliki bau.
Jumlah oksigen di muka bumi cukup banyak. Bahkan oksigen mencapai
urutan ketiga dari gas yang melimpah di bumi selain helium dan hidrogen.
Tanpa adanya oksigen di dunia ini, maka tidak akan ada kehidupan. Oleh
karena itu keberadaan oksigen sangat penting berdasarkan manfaatnya bagi
makhluk hidup.
Namun suply oksigen dapat terganggu dengan adanya polusi udara
yang disebabkan oleh banyak hal, seperti asap kendaraan bermotor, letusan
gunung berapi, kebocoran gas tertentu dari suatu industry, kebakaran hutan
dan lain sebagainya. Menurut situs AirVisual, Indonesia menempati urutan
ke 11 di dunia negara dengan polusi udara tertinggi
(kupang.tribunnews.com).
Dari data tersebut, maka dibutuhkan alat yang dapat menghasilkan
udara dengan kandungan oksigen yang lebih baik lagi. Ada beberapa alat
yang dapat digunakan untuk mendapatkan oksigen dari udara, namun
pengaplikasian alat kurang efisien karena ukuran alat yang besar, berisik dan
cenderung merepotkan karena kita harus menggunakan tabung oksigen
dimana setiap habis kita perlu mengisinya kembali jadi diperlukan
persediaan tabung oksigen cadangan. Oleh karena itu, diperlukan suatu alat
oxygen concentrator yang dapat memenuhi kebutuhan oksigen namun
mudah digunakan, berukuran kecil, tidak bising dan ringan.
Jika diklasifikasikan oxygen concentrator yang dibutuhkan harus
memiliki kriteria:
Essensial: - Dapat menghasilkan oksigen berkonsentrasi tinggi
- Mudah dioperasikan
- Dapat memenuhi kebutuhan oksigen
Kelompok II 1
Portable Oxygen Conentrator
Menggunakan Pressure Swing Adsorption
- Kecil
- Ringan
- Efisien
Spesifikasi Produk
Produk yang ingin dihasilkan adalah oksigen yang mengandung
Oksigen : 85 %
Nitrogen : 14.999 %
Polutan : 0.001 %
Karakteristik komponen dari udara yang digunakan adalah sebagai berikut
Parameter Oksigen Nitrogen Polutan (Abu)
Fase Gas Gas Padatan
Kelompok II 2
Portable Oxygen Conentrator
Menggunakan Pressure Swing Adsorption
Rumus Kimia O2 N2 -
Titik Beku (oC) -218,8 -209,9 -
Titik Didih (oC) -183 -195,8 -
Berat Molekul (gr/mol) 32 28 -
Densitas (Kg/m3) 1,33 1,153 2,382
Tabel 1.1. Karakteristik Komponen Udara
Abu yang terdapat pada udara ini dapat diumpamakan sebagai abu
kayu yang mengandung Kalsium karbonat sebanyak 45%, kemudian kalium
sebanyak 10%, dan kandungan lain yang mempunyai persentase yang
sangat kecil.
Bahan Isian
Pada alat ini terdapat juga bahan isian dalam penyerapan di
PSA, yaitu Zeolit. Zeolit ini sebagai adsorben dalam alat ini. Zeolit
sendiri dapat didefinisikan sebagai senyawa aluminosilikat yang
mempunyai struktur tiga dimensi dengan rongga didalamnya. Penyusun
utama dari zeolit adalah mordenit dan klipnotilonit dalam berbagai
variasi komposisi. Zeolit ini berfungsi dalam mempermudah
penyerapan gas utama pada teknanan tinggi.
Fase dari zeolit sendiri adalah padatan dengan rumus kimia
Na12[(AlO2)12(SiO2)12].27H2O. Berat molekulnya adalah 2300 Kg/m3.
Kelebihan Zeolit :
Mempunyai rongga dan saluran spesifik di dalam struktur
kristalnya
Dapat digunakan kembali
Murah dan mudah diperoleh
Spesifikasi Alat
1) Kompressor : Alat ini dapat digunakan untuk menaikkan tekanan
Kompressor : udara dari 3 – 3.5 atm
2) Resonator : Alat ini digunakan untuk meminimalisir suara atau
Resonator : kebisingan dari aliran umpan.
3) Tangki : Tangki ini digunakan untuk menyimpan oksigen.
Tangki : Alat ini terbuat dari stainless steel agar tidak
Tangki : berkarat
4) Filter : Digunakan untuk memisahkan udara dari polutan
Filter : padatan (abu)
Kelompok II 3
Portable Oxygen Conentrator
Menggunakan Pressure Swing Adsorption
BAB II
Rangkaian Alat
II.1 Rangkaian Alat
V7 V8
V5 V6
Adsorben 1 Adsorben 2
Tangki
N2 Penyimpanan
V3 V4
V1 V2
Kelompok II 4
Portable Oxygen Conentrator
Menggunakan Pressure Swing Adsorption
Udara
O2
Filter Resonator
Kompresor
Kelompok II 5
Portable Oxygen Conentrator
Menggunakan Pressure Swing Adsorption
Tahap Adsorpsi
Udara masuk Adsorben 2, N2 Terjerap
Tahap Desorpsi
Pada Adsorben 2 terjadi desorpsi karena tekanan
turun menjadi 1 atm
Kelompok II 7