Anda di halaman 1dari 12

MESIN ANESTESI

1. Pengertian
- Mesin anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk
memberikan anestesi umum secara inhalasi ( Muhadi M, 1989 )
- Suatu alat yang digunakan untuk menyalurkan gas atau campuran gas anastetik yang aman ke
rangkaian anestesi yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa gas dari pasien. (
Said.A Latief, dkk, 2001). Rangkaian mesin anestesi banyak sekali ragamnya mulai dari yang
sederhana sampai yang diatur dengan komputer.

2. Fungsi Mesin Anestesi


Fungsi mesin anestesi ( mesin gas) ialah menyalurkan gas atau campuran gas anestetik yang
aman kerangkaian sirkuit anestetik yang kemudian dihisap oleh pasien dan membuang sisa
campuran gas dari pasien.
Mesin yang aman dan ideal adalah mesin yang memenuhi persyaratan berikut:
- Dapat menyalurkan gas anestetik dengan dosis tepat
- Ruang rugi ( dead space ) minimal
- Mengeluarkan CO2 dengan efesien
- Bertekanan rendah
- Kelembaban terjaga dengan baik
- Penggunaannya sangat mudah dan aman

3. Komponen Dasar Mesin Anestesi


Rangkaian paling sederhana dari mesin Anaesteshi adalah :
SUPLAI GAS UDARA TEKAN/O2 DAN N2O, REGULATOR DAN FLOWMETER
VAPORIZER
PASIEN SIRKUIT
Secara umum mesin anestesi terdiri dari 3 komponen yang saling berhubungan, yaitu :
a. Komponen 1
- Sumber gas
- Penunjuk aliran gas ( PAG ) atau flowmeter
- Dan alat penguap ( vaporizer )
- Oksigen flush control yang dapat mengalirkan O2 murni 35-37 Liter/menit tanpa melalui meter
aliran gas pada keadaan darurat
b. Komponen 2
Sirkuit nafas : system lingkar, system magill
c. Komponen 3
Alat yang menghubungkan sirkuit nafas dengan pasien : sungkup muka (face mask), pipa
endotrakeal ( ETT )

A. Komponen Satu
1. Sumber gas
Tersimpan dalam tabung-tabung khusus dibawah tekanan tinggi.dapat disimpan dalam bentuk
gas (O2, udara ) maupun dalam bentuk cair ( N2O, CO2, C6H6 ). Masing-masing tabung gas
mempunyai alat pengukur tekanan ( regulator ) khusus. Regulator ini menunjukkan tekanan gas
didalam tabung dan dapat menurunkan tekanan, dengan pertolonganpressure reducting valve(
katup penurun tekanan ). Mesin anestesi bekerja efektif pada tekanan 50-60 PSI atau 3-4 atm.
Sebelum membuka tabung gas, yakinlah bahwa regulator sudah benar-benar terpasang dan sudah
ada hubungan antara regulator dan PAG atau flowmeter. Tabung gas dapat dibuka dengan cara
memutar logam ( berbentuk kotak kecil yang ada dipuncak tabung ) kearah berlawanan dengan
arah jarum jam dengan alat pembuka khusus atau alat lain.
Pada rumah sakit besar dengan banyak kamar operasi, mungkin tidak dijumpai tabung-tabung
gas tersebut karena telah dibuat dengan system sentral.

Jenis Warna Tabung Bentuk Satuan Tekanan


Tekanan (atm)
(psi)
O2 Putih / Hijau Gas 1800-2400 120-160
N2O Biru Cair 745 50
Air Hitam/ Kuning Gas 1800 120
Cyclopropan Jingga Cair 75 5
CO2 Abu-Abu Cair 838 56

2. Alat penunjuk aliran gas ( PAG/Flowmeter )

Berbentuk tabung gelas yang didalamnya terdapat indikator pengukur yang umumnya berbentuk
bola atau berbentuk rotameter.Skala yang tertera umumnya dalam L/menit dan ml/menit.
Sebelum membuka flowmeter perhatikan dulu gas apa yang akan diputar ( tidak jarang terjadi
bahwa kita bermaksud membuka O2, tanpa sengaja kita membuka N2O )
Flowmeter dapat dibuka dengan cara memutar tombol pemutar kearah berlawanan dengan arah
jarum jam. Bila indikator berbentuk bola, maka angka laju aliran ( flowmeter) dibaca setinggi
bagian tengah bola dan bila memakai rotameter dibaca setinggi bagian atas rotameter.

3. Alat penguap ( Vaporizer )

Berfungsi untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah menguap ( volatile anesthetic agent )
yang biasanya dilengkapi dial untuk mengatur besar kecilnya konsentrasi zat anestesi yang
keluar.
Alat penguap ini ada yang terbuat dari :
- Gelas dengan komponen pengatur dari logam : vaporizer Goldman, Boyle
- Logam keseluruhannya misalnya : Fluotec mark II, mark III.EMO, OMV, Copper Kettle.
Penempatan vaporizer.
- Dapat diletakkan diluar sirkuit nafas, terletak diantara flowmeter dan lubang keluar gas
- Dapat diletakkan didalam sirkuit nafas
- Dapat lebih 2 vaporizer yang akan dipakai, maka vaporizer untuk zat anestesi cair yang lebih
mudah menguap diletakkan lebih dekat dengan flowmeter.
Pada umumnya zat anestesi cair mempunyai alat penguapannya sendiri, Tetapi ada alat penguap
yang dapat dipakai untuk menguapkan beberapa zat anestesi.
Contoh : Fluotec Mark II, Mark III hanya untuk halothane dan EMO khusus untuk eter. Copper
kettle dapat untuk eter, halothane, trilene Metoksifluran. Pengaturan konsentrasi berupa
persentasi yang dapat kita atur melalui knob pada Vaporizer.

B. Komponen Dua
1. Canester dan Isinya
Canester adalah bagian dari mesin anetesi yang berisi sodalyme dan berfungsi sebagai
penampung kapur penyerap gas CO2 atau CO2 absorber.
Jenis Canester
Jenis canester yang ada :
i. Single canester
Kelebihan dari single canester adalah lebih murah dan ringan. Sedangkan kekurangan yang
didapat pada single canester efisiensi penyerapan rendah, hal tersebut dapat memperlambat
induksi dan pemulihan serta meningkatkan komsumsi anestesi.
Dimana soda kapur cenderung menetap yang memungkinkan penyaluran gas tidak maksimal
sehingga menyebabkan rebreathing.
ii. Double canester
Kelebihan dari double canester adalah penyerapan CO2 lebih lengkap.Dimana aliran gas
ekspirasi masuk ke tabung canester bagian atas dan sebagian besar CO2
diabsorbsi.Carbondioksida yang tersisa kemudian diabsorbsi oleh tabung bagian bawah. Ketika
tabung bagian atas itu habis atau berubah warna, tabung bagian bawah dipindahkan ke atas
kemudian canester yang telah habis tadi diganti dengan yang baru dan dipasang di bagian bawah.
Susunan ini memberikan efesiensi yang optimal dan ekonomis dalam penyerapan
karbondioksida.
Kekurangan dari double canester adalah :
- Lebih berat dan lebih mahal daripada model single canester.
- Tidak stabil jika digunakan secara close system
- Perubahan lambat dalam konsentrasi anastesi yang terinspirasi dengan aliran rendah.
- Soda kapur dan katup dalam system meningkatkan penolakan untuk bernafas.
- Memungkinkan penghirupan debu soda kapur.
Isi dari canester

(Sodalime)
Canester berisi dengan sodalyme yang berupa butir kapur atau kapur barium hidroksida yang
akan bisa menetralisir asam karbonat. Reaksi dan produk yang ada meliputi panas, air dan
kalsium carbonat.Kapur soda merupakan absorben yang lebih sering diketemukan dan mampu
menyerap sampai 23 liter CO2/ 100 gr absorben. Perubahan warna dari pH seperti yang
ditunjukkan dengan indicator warna karena terjadinya peningkatan konsentrasi ion hydrogen
menunjukkan dikeluarkannya absorben. Absorben bias digantikan bila 50-70% mengalami
perubahan warna. Contohnya perubahan warna pada CO2 absorben dapat berupa merah muda
berubah menjadi putih, yang putih berubah menjadi ungu.
Kandungan sodalyme
(1). Kalsium Hidroksidaà Ca(OH)2 : 70-80%
(2). Sodium Hidroksidaà NaOH : < 3,5 %
(3). Air à H2O : 12-19%
Ukuran :
(1). 2,5 – 5,0 mm
(2). 4,0 – 8,0 mm
Bentuk – bentuk soda kapur :
(1). Bentuik pellet.
(2). Bentuk cylinder.
(3). Bentuk regular.

2. Sirkuit Nafas

Aliran gas dari sumber gas berupa campuran O2 dan gas anestesi akan mengalir melalui
vaporizer dan bersama campuran zat anestesi cair tersebut keluar.Campuran O2, zat anestesi (gas
dan uap) ini lazim kita sebut aliran gas segar (AGS)atau Fresh Gas Flow (FGF). FGF ini
selanjutnya masuk ke sirkuit nafas pasien.
Sirkuit nafas pasien tersebut adalah sistem lingkar : terjadi rebreathing, paling banyak ada pada
mesin anestesi. Komponen system lingkar : Sungkup muka, konektor Y, katup searah, canister,
katup ekspirasi, kantong cadangan (reservoir bag), pipa berlekuk (kurogeted). Pada system
lingkar dapat bervariasi mengenai:
- Letak masuknya FGF
- Letak Reservoir bag
- Letak katup ekspirasi
- Letak katup searah
Sirkuit Nafas Untuk Anak
Peralatan anestesi untuk anak hanya berbeda pada sirkuit nafasnya serta alat-alat yang
menghubungkan dengan pasien,sedangkan komponen yang lain tetap sama dengan dewasa.
Pada anak sirkuit nafas yang dipakai hendaknya:
1. Memiliki resistensi yang rendah dan ruang rugi sekecil mungkin terutama pada anak dengan
BB 20 kg atau kurang
2. Dapat berupa system lingkar dengan desain sendiri ( dengan diameter dan panjang pipa
berlekuk lebih kecil dan katup searah dan katup eksprasi lebih ringan)
3. Yang lazim dipakai adalah system T pice atau modipikasinya (Jackson Rees)
4. Jenis yang lain umumnya merupakan pengembangan dari Jackson Rees (misal dengan
memasang katup ekspirasi), tetapi secara klinis perbedaan pemakaiannya tidak banyak. Aliran
FGF yang digunakan 2,5-3 kali volume semenit.
Beberapa variasi yang mungkin ditemukan di daerah :
a). System terbuka : Alat ini hanya terdiri dari 3 komponen yaitu: sungkup muka ( khusus karena
terdiri dari rangka kawat yang dibalut dengan kassa). Obat anestesi diberikan dengan cara
meneteskan ke sungkup muka ( eter ), dapat digunakan tanpa O2.
b). Trilene inhaler : alat ini hanya terdiri dari alat penguap dan suungkup muka, tanpa sirkuit
nafas. Katup nafas telah terpasang pada alat tersebut.
c). System EMO (Ebstein, Macintosh, Oxford )terdiri dari 3 komponen yaitu:
i. Vaporizer berupa EMO inhaler
ii. Kantong dan sirkuit nafas dengan katup satu arah
iii. Sungkup muka dan pipa nafas
Dapat dipakai tanpa O2 bila eter saja yang digunakan. Kantong nafas ( bellow) dapat
mengembang sendiri walaupun tidak ada aliran gas.

C. Komponen Tiga
Adaptor atau konektor, sungkup muka, pipa endotrakeal, pipa oropharingeal, pipa
nasopharyngeal, (terbuat dari logam atau plastic).
1. Bayi sampai dewasa:
- Sungkup muka : ukuran bayi sampai dewasa, Model : Rendell Baker, Ohio, dll
- Pipa trachea : Naso trakea ( banyak terbuat dari plastic), Orotrakea (banyak terbuat dari karet
atau spiral) dilengkapi dengan atau tanpa balon. Sediakan selalu 3 macam ukuran, pipa yang
paling besar dapat masuk dengan satu nomor diatas dan dibawah.
1. Untuk anak : Model : Oxford, Cole, tanpa balon.
2. Aliran Gas Pada Mesin Anestesi

Aliran gas dan zat-zat anestesi didalam sirkuit anestesi dapat digambarkan secara sederhana
sebagai berikut :
Uap obat anestesi dihisap masuk lewat paru-paru kemudian menembus membran alveoli kapiler
kemudian masuk aliran darah kapiler menuju sirkulasi oleh jantung bagian kiri menuju ke otak.
Kemudian obat akan menembus kapiler di jaringan otak dan kemudian masuk kedalam sel-sel
otak sehingga pasien menjadi tidak sadar. Bila uap obat anestesi dihentikan kadar obat pada
alveolar akan turun sehingga menimbulkan penurunan pada kadar obat dalam darah dan kadar
obat pada otak akan menurun dan pasien akan kembali sadar.

4. Persiapan Mesin Anestesi


Sebelum melakukan tindakan anestesi kita harus selalu melakukan pengecekan komponen dan
fungsi dari mesin anestesi.
Adapun yang perlu diperhatikan adalah:
A. Tabung sumber gas anestesi dan alat pengukur aliran
Hidupkan aliran gas dari tabung dan periksalah tekanan dan aliran. Periksalah juga tabung
cadangan
B. Reservoir O2
Periksalah penghubung T dan yakinkan tidak ada sumbatan pada jalan masuk udara.
C. Vaporizer
Periksa bahwa vaporizer tersebut berisi, periksa juga sambungan-sambungan yang ada dan
putarlah tombol pada angka 0
D. SIB
Periksalah sambungan dan posisi magnet pada pompa
E. System pernafasan dan konector
Periksalah semua system pernafasan dan sambungannya
F. Katup pernafasan
Periksalah dengan melihat langsung pada atup, dimana daun katup harus bergerak selama
pernafasan
G. Periksalah kebocoran sirkuit
Kembangkan kantong pompa, sementara itu tutuplah penghubung yang berhubungan dengan
pasien dengan tangan, beri tekanan pada bag sebesar 20-30 mmH2O, tidak boleh ada udara yang
keluar
H. Yakinkan sudah tersedia:
- Face mask yang sesuai
- Pipa oropharingeal yang sesuai
- Laringoskop berfungsi baik dan cadangannya
- Pipa endotracheal yang sudah dicek kebocorannya
- Periksa suction
- Meja yang dapat diposisikan pada keadaan emergency
- Obat-obat yang dibutuhkan
- Alat persiapan lainnya

I. Jenis- Jenis Obat Anaestesi


Pada mesin anesthesi ini menggunakan bermacam-macam obat yang di klasifikasikan
berdasarkan warna, antara lain :
1. Halothane, pada tahun 1956 dan di lambangkan dengan warna Merah
2. Enflurane, pada tahun 1972 dan dilambangkan dengan warna Oranye
3. Isoflurane, pada tahun 1981 dan dilambangkan dengan warna Ungu
4. Sevoflurane, pada tahun 1970 s/d 1990 dan dilambangkan dengan warna Kuning
5. Desflurane, pada tahun 1992 dan dilambangkan dengan warna Biru

5. Cara kerja mesin anesthesi


Cara kerja dari mesin anesthesi dapat kita lihat pada gambar berikut :
- Oksigen dengan tekanan yang telah ditentukan ±5bar , N2O masuk kedalam mesin
anesthesi dan diatur alirannya oleh regulator dan berapa besarnya aliran gas dapat dilihat
dari flowmeter, dari flow meter tersebut.
- Oksigen dan N2O akan bercampur melewati vaporizer, didalam vaporizer ini oksigen
akan membawa partikel-partikel obat bius yang berada didalam vaporizer tersebut.
- Setelah melewati vaporizer gas yang telah tercampur dengan partikel obat bius tadi akan
masuk kedalam saluran pernafasan melalui masker atau endotracheal tube. Setelah masuk
kedalam paru-paru pada saat pasien menghembuskan nafas maka gas tadi akan keluar,
pada proses ini sebagian oksigen akan di filter kandungan karbondioksidanya dan setelah
kandungan karbondioksida hilang oksigen tersebut bisa masuk lagi kedalam saluran
pernafasan, siklus tersebut akan selalu berulang-ulang sampai pasien tertidur.
- Setelah pasien tertidur, maka gas N2O dan obat bius tadi akan dihentikan. Jadi setelah
pasien tertidur gas yang dialirkan hanya Oksigen dengan volume tidak terlalu besar. Hal
ini dikarenakan apabila oksigen terlalu besar konsentrasinya maka pasien lebih cepat
sadar. Oksigen tersebut hanya berfungsi untuk menjaga sistem pernafasan pasien agar
tetap bernafas normal dengan bantuan ventilator.
Dalam bentuk dasar, mesin anestesi menerima gas medis dari suplai gas, mengontrol aliran dari
gas dan menurunkan tekanannya ke level aman, menguapkan anastetik volatile hingga campuran
gas final dan memberikan gas ke breathing circuit yang terhubung dengan jalan nafas pasien.
Ventilator mekanis yang tersambung ke breathing circuit tapi dapat dilepaskan denan sebuah
switch selama ventilasi spontan atau manual. Suplai oxygen tambahan dan suction regulator juga
biasanya ada pada mesin anestesi. Sebagai tambahan pada komponen keamanan standar mesin
anestesia yang paling canggih mempunyai tambahan pengaman, dan computer processor yang
mengintegrasi dan memonitor seluruh komponen, melakukan pengecekan otomatis dan
memberikan pilihan perekaman otomatis dan menghubungkan dengan monitor eksternal dan
jaringan informasi rumah sakit. Beberapa mesin didesain untuk mobilitas dengan berbagai jenis
mode ventilator.

6. Pemeliharaan Mesin Anestesi


A. Maintenance harian: melakukan pembersihan mesin anestesi setiap habis pakai dan mencuci
peralatan yang kontak dengan pasien dengan sabun dan desinfektan
B. Maintenance mingguan : memeriksa atau mengganti O2 sensor dan flow sensor bila tidak bisa
dikalibrasi
C. Maintenance bulanan : mencuci cooling air filter.
D. Maintenance semiannual : infeksi oleh teknisi agen mesin anestesi
E. Maintenance tahunan : kalibrasi oleh teknisi agen mesinanestesi

Kerusakan yang umum terjadi :


1. Kebocoran tekanan.
Perlu pengecekan kebocoran yaitu dimulai dari input suplay gas, rangkaian pada mesin
anaestesi berupa selang , valve dan regulator ,sampai pada output gas ke pasien sirkuit.
Pada saat pengecekan kebocoran di haruskan tidak menggunakan gas N2O dan
tersambung pada rangkaian Vaporizer. Hal ini sangat berbahaya bagi teknisi. Untuk
pengecekan sebaiknya hanya menggunakan udara tekan/gas/O2 saja.
2. Presentasi kadar obat pada Vaporizer berbeda dengan setting.
Masalah ini terdeteksi biasanya ketika dilakukan kalibrasi dengan alat gas Indikator maka
akan kita ketahui jumlah atau konsentrasi suatu obat yang keluar memalui vaporizer.
Kerusakan ini bisa di pastikan pada bagian vaporizer.
3. Jumlah volume udara yang masuk ke pasien berbeda dengan setting dan yang di
tampilkan.
Apabila kita menemui masalah seperti ini pada Ventilator/ bisa disebabkan oleh berbagai
faktor seperti setting, pembacaan sensor gas (O2) regulator, kebocoran dan lain-lain.
Untuk penanganan awal kita bisa identifikasi melalui pengecekan pada bagian-bagian
yang disebutkan diatas.
4. Kerusakan pada regulator gas
Kerusakan ini bisanya menyebabkan kurangnya tekanan atau lebihnya tekanan biasanya
akan dilakukan penggantian langsung pasrt yang rusak/tidak berfungsi normal.
Kode warna umum pada selang Gas medis.
a) Udara Tekan : kuning
b) Nitrogen (N2O) : biru
c) Oksigen (O2) : hijau

Pembahasan_lengkap_mesin_anestesi

Anda mungkin juga menyukai