I.2 Tujuan
* Untuk Mengetahui bentuk jaringan-jaringan pada system ekskresi
* Dapat mengetahui lapisan-lapisan jaringan
BAB II
2.1 Tinjauan Pustaka
Yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi
oleh tubuh.
Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem SEKRESI yaitu proses pengeluaran zat-zat
yang berguna bagi tubuh.
Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi :
1. Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.
2. Zat padat yaitu berupa feces.
pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung kolestrol, garam
mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi
untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan
mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.
Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah
menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak
menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini
mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.Apabila saluran
empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi
kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.
Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea.
Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH dan CO yang bersifat racun.Fungsi lain dari hati
adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta
mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati.
Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah
sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.
Selain sebagai alat ekskresi, hati berfungsi:
BAB III
Metodelogi
Praktek