Anda di halaman 1dari 3

English| | Uygur| Franais| Espaol| | Indonesian| new | Turkish|

Hindi new | new | ||

Thu 16 Jm1 1437 - 25 February 2016


Hukum Menggunakan Janin Sebagai Alat Untuk Mencangkok Organ Tubuh
enarfr
Akhir-akhir ini ditemukan metode baru dalam dunia kedokteran penggunaan janin
yang gugur sebagai alat untuk proses pencangkokan organ-organ tubuh.
Bagaimana hukumnya menurut persepsi hukum Islam?

Alhamdulillah, sekarang ini jual beli janin yang gugur sedang marak-maraknya.
Melibatkan beberapa dokter yang secara sengaja menggugurkan janin untuk bisnis
jual beli organ atau anggota tubuh janin kepada orang-orang kaya yang telah
berumur dan yang lainnya. Perbuatan tersebut merupakan tindak kriminal yang
telah merenggut nyawa bayi yang tak berdosa dan tindak penganiayaan secara
sengaja hingga menghilangkan nyawa orang lain semata-mata untuk mencari
keuntungan materi. Perbuatan itu termasuk kezhaliman yang sangat besar.
Hukumnya sudah jelas dan terang (yaitu haram). Sementara berkaitan dengan
persoalan penggunaan janin sebagai bahan baku pencangkokan organ tubuh, maka
Majelis Mujamma' Fiqih Islami telah melakukan pembahasan yang menelurkan fatwa
sebagai berikut:
Pertama: Tidak diperbolehkan mempergunakan janin sebagai bahan baku organ
tubuh yang akan dicangkokkan pada orang lain kecuali untuk beberapa kondisi yang
telah memenuhi kriteria-kriterianya sebagai berikut:
A.Tidak dibenarkan melakukan aborsi bertujuan menggunakan janinnya untuk
dicangkokkan pada tubuh orang lain. Gugurnya janin dalam rahim hanya dimaklumi
jika melalui keguguran yang alami tanpa ada unsur kesengajaan atau pengguguran
kandungan karena uzur syar'i. Dan tidak dibenarkan melakukan operasi untuk
mengeluarkan janin dalam perut ibunya yang telah meninggal kecuali bertujuan
untuk menyelamatkan nyawa sang ibu.
B.Jika janin diperkirakan masih bisa bertahan hidup maka ditekankan untuk
melakukan tindakan medis demi menyelamatkan nyawanya. Maka tidak
diperkenankan menggunakan bagian apapu dari janin kecuali setelah dipastikan
mati dengan memperhatikan syarat-syarat syar'inya.

Kedua: Tidak dibenarkan sama sekali melakukan praktek pencangkokan organ


tubuh untuk diperjual belikan.

Ketiga: Pencangkokan organ tubuh itu hendaklah ditangani oleh tim medis spesialis
yang terpercaya. Wallahu a'lam.

Silakan baca Mujamma' Fiqih Islami hal 119.


Aqidah
Ibadah
Muamalah.
Adat (Kebiasaan).
fatawa lainnya.
Membongkar Tasawuf. Sahkah shalat di belakang orang yang mengakut tasawuf?.
Hukum Menerima Lamaran Orang Kedua Setelah Menerima Lamaran Orang
Pertama.
Kata Sambung Dengan ( ) Tidak Selalu Menunjukkan Urutan Waktu.
Hadits Siapa yang mengucapkan di bulan Rajab Astaghfirullah laa ilaaha illaa
huwa Adalah Palsu.
Membelanjakan Harta Wakaf Masjid Untuk Membayar Biaya Persidangan.
Apakah Dibolehkan Baginya Menganggarkan Biaya Perjalanan Saudara
Perempuannya Berasal Dari Harta Zakatnya ?.
Hukum Shalat Dengan Kain Ihran Dan Menunda Tahalul Dari Umrah.
Menikah Secara Adat Kemudian Mentalak Istrinya Tiga Kali Apakah Boleh Setelah
Itu Menikahinya Lagi Dengan Pernikahan Yang Benar Tanpa Menikah Terlebih Dahulu
Dengan Laki-laki Lain ?.
Membantah Haramnya Nyanyian Musik Dan Mengklaim Bahwa Musik Tidak ada
Keburukannya.
Apa Itu Taqiyyah? Apakah Ahlus Sunnah Mempergunakannya?.

Semua Hak, Milik Website Islam Soal Jawab ( islamqa.com ) 1997-2016 0.089

Anda mungkin juga menyukai