Anda di halaman 1dari 32

Definisi Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh


infeksi Mycobacterium tuberculosis complex.
Etiologi Tuberkulosis
• Tuberkulosis Paru disebabkan oleh Basil TB
(Mycobacterium tuberculosis) yang termasuk kedalam
famile Mycobacterium.
• M. Tuberculosis berbentuk batang lurus atau sedikit
melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul. Basil
TB sangat rentan terhadap sinar matahari, sehingga
dalam beberapa menit saja akan mati.
Gambar 1 Mycobacterium Tuberculosis
Patogenesis Tuberkulosis
A. Tuberkulosis Primer
Kuman tuberkulosis  saluran napas akan bersarang di
jaringan paru, membentuk suatu sarang pneumonik 
sarang primer atau afek primer. Dari sarang primer akan
kelihatan peradangan saluran getah bening menuju
hilus (limfangitis lokal). Peradangan diikuti oleh
pembesaran kelenjar getah bening di hilus (limfadenitis
regional).
Lanjutan.....
Kompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib
sebagai berikut :
1. Sembuh dengan tidak meninggalkan cacat sama
sekali
2. Sembuh dengan meninggalkan sedikit bekas
3. Menyebar dengan cara :
a. Perkontinuitatum, menyebar kesekitarnya
b. Penyebaran secara bronkogen
c. Penyebaran secara hematogen dan
limfogen.
Patogenesis

B. TUBERKULOSIS POST-PRIMER
Tuberkulosis post primer mempunyai nama yang bermacam macam
yaitu tuberkulosis bentuk dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis
menahun, dan sebagainya. Tuberkulosis post-primer dimulai dengan
sarang dini, yang umumnya terletak di segmen apikal dari lobus
superior maupun lobus inferior.
Lanjutan....
Sarang dini ini awalnya berbentuk suatu sarang
pneumonik kecil.
1) Diresopsi kembali, dan sembuh kembali dengan tidak
meninggalkan cacat
2) Sarang  meluas, segera terjadi proses
penyembuhan dengan penyebukan jaringan fibrosis.
3) Sarang pneumonik meluas, membentuk jaringan keju
(jaringan kaseosa).
Lanjutan....
Nasib kaviti ini :
Mungkin meluas kembali dan menimbulkan sarang
pneumonik baru.
Dapat pula memadat dan membungkus diri
(encapsulated), dan disebut tuberkuloma.
Kaviti bisa pula menjadi bersih dan menyembuh atau
kaviti menyembuh dengan membungkus diri, akhirnya
mengecil.
Gejala Penyakit TB

Gejala sistemik/umum:
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah)
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Penurunan nafsu makan dan berat badan
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah

.
Lanjutan....
Gejala khusus:
• Organ tubuh mana yang terkena, sumbatan sebagian
bronkus akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas
melemah yang disertai sesak.
• Cairan dirongga pleura, dapat disertai dengan keluhan sakit
dada.
• Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti
infeksi tulang
• Anak-anak dapat mengenai otak disebut meningitis (radang
selaput otak)
Klasifikasi Tuberkulosis
A. Klasifikasi berdasarkan ORGAN tubuh yang terkena:
1) Tuberkulosis paru : Menyerang jaringan
( Parenkim ) Paru
2) Tuberkulosis ekstra paru : Tuberkulosis yang
menyerang organ tubuh selain paru
.
B. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan DAHAK
mikroskopis :
1) Tuberkulosis paru BTA positif
a) Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS
hasilnya BTA positif.
b) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto
toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.
c) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan
kuman TB positif.
d) 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya
hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non OAT.
2) Tuberkulosis paru BTA negatif
a) Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA negatif
b)Foto toraks abnormal menunjukkan
gambaran tuberkulosis
c)Tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotika non OAT.
d)Ditentukan (dipertimbangkan) oleh
dokter untuk diberi pengobatan
Lanjutan....

C. Klasifikasi Berdasarkan Tingkat Keparahan Penyakit.


1) TB paru BTA negatif foto toraks positif
2) TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat
keparahan penyakitnya, yaitu:
a)TB ekstra paru ringan
b)TB ekstra-paru berat
Lanjutan....
D. Klasifikasi berdasarkan RIWAYAT pengobatan
sebelumnya
1)Kasus Baru
2)Kasus Kambuh (Relaps) : pasien TB yang sebelumnya
pernah mendapat pengobatan tuberkulosis dan telah
dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap
3) Kasus Putus Berobat : telah berobat dan putus
berobat 2 bulan atau lebih dengan BTA positif.
4) Kasus Gagal : Pasien yang hasil pemeriksaan
dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif
pada bulan kelima atau lebih selama pengobatan.
5) Kasus Pindahan (Transfer In) : pasien yang
dipindahkan dari UPK yang memiliki register TB lain
untuk melanjutkan pengobatannya.
6) Kasus lain : semua kasus yang tidak memenuhi
ketentuan diatas.
Diagnosis Tuberkulosis

• Anamnesa Pemeriksaan fisik.


• Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
• Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
• Rontgen dada (thorax photo).
• Uji tuberkulin.
Lanjutan....
Gambaran radiologik yang dicurigai sebagai lesi TB aktif :
• Bayangan berawan / nodular di segmen apikal dan
posterior lobus atas paru dan segmen superior lobus
bawah
• Kaviti, terutama lebih dari satu, dikelilingi oleh
bayangan opak berawan atau nodular
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura unilateral (umumnya) atau bilateral
Gambar 4 Alur Diagnosis TB Paru
Pengobatan TB Paru
Pengobatan TB paru terbagi atas 2 fase :
- fase intensif (2-3 bulan)
- fase lanjutan (4-7 bulan)

Lini 1
- Rifampisin (R)
- INH (H)
- Piazinamid (Z)
- Etambutol (E)
- Streptomisim (S)
Lanjutan....
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination)
• Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu
rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg
dan etambutol 275 mg
• Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)
• Kanamisin
• Kuinolon
• Derivat rifampisin dan INH
Tabel 1 Dosis OAT
Lanjutan....
Pengobatan Tb paru pada orang dewasa :
1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
a. Penderita baru TBC paru BTA positif.
b. Penderita TBC ekstra paru berat.
2. Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
a. Penderita kambuh.
b. Penderita gagal terapi.
c. Penderita dengan pengobatan setelah lalai
minum obat.
3. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada penderita BTA (+) dan rontgen
paru mendukung aktif.
4. Kategori 4: RHZES : Diberikan pada kasus Tb kronik
.
Efek Samping OAT
Komplikasi

Komplikasi dini : pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis


Komplikasi lanjut: obstruksi jalan napas, kerusakan parenkim berat,
fibrosis paru, kor – pulmonal, sindrom gagal napas, yang sering terjadi
pada TB milier dan kavitas TB.
Komplikasi Sistemik : meningitis TB, tamponade jantung,
kerusakan ginjal dan hepar.

Anda mungkin juga menyukai