B. TUBERKULOSIS POST-PRIMER
Tuberkulosis post primer mempunyai nama yang bermacam macam
yaitu tuberkulosis bentuk dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis
menahun, dan sebagainya. Tuberkulosis post-primer dimulai dengan
sarang dini, yang umumnya terletak di segmen apikal dari lobus
superior maupun lobus inferior.
Lanjutan....
Sarang dini ini awalnya berbentuk suatu sarang
pneumonik kecil.
1) Diresopsi kembali, dan sembuh kembali dengan tidak
meninggalkan cacat
2) Sarang meluas, segera terjadi proses
penyembuhan dengan penyebukan jaringan fibrosis.
3) Sarang pneumonik meluas, membentuk jaringan keju
(jaringan kaseosa).
Lanjutan....
Nasib kaviti ini :
Mungkin meluas kembali dan menimbulkan sarang
pneumonik baru.
Dapat pula memadat dan membungkus diri
(encapsulated), dan disebut tuberkuloma.
Kaviti bisa pula menjadi bersih dan menyembuh atau
kaviti menyembuh dengan membungkus diri, akhirnya
mengecil.
Gejala Penyakit TB
Gejala sistemik/umum:
• Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah)
• Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat
malam. Penurunan nafsu makan dan berat badan
• Perasaan tidak enak (malaise), lemah
.
Lanjutan....
Gejala khusus:
• Organ tubuh mana yang terkena, sumbatan sebagian
bronkus akan menimbulkan suara “mengi”, suara nafas
melemah yang disertai sesak.
• Cairan dirongga pleura, dapat disertai dengan keluhan sakit
dada.
• Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti
infeksi tulang
• Anak-anak dapat mengenai otak disebut meningitis (radang
selaput otak)
Klasifikasi Tuberkulosis
A. Klasifikasi berdasarkan ORGAN tubuh yang terkena:
1) Tuberkulosis paru : Menyerang jaringan
( Parenkim ) Paru
2) Tuberkulosis ekstra paru : Tuberkulosis yang
menyerang organ tubuh selain paru
.
B. Klasifikasi berdasarkan hasil pemeriksaan DAHAK
mikroskopis :
1) Tuberkulosis paru BTA positif
a) Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS
hasilnya BTA positif.
b) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto
toraks dada menunjukkan gambaran tuberkulosis.
c) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan
kuman TB positif.
d) 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3
spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya
hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah
pemberian antibiotika non OAT.
2) Tuberkulosis paru BTA negatif
a) Minimal 3 spesimen dahak SPS hasilnya
BTA negatif
b)Foto toraks abnormal menunjukkan
gambaran tuberkulosis
c)Tidak ada perbaikan setelah pemberian
antibiotika non OAT.
d)Ditentukan (dipertimbangkan) oleh
dokter untuk diberi pengobatan
Lanjutan....
Lini 1
- Rifampisin (R)
- INH (H)
- Piazinamid (Z)
- Etambutol (E)
- Streptomisim (S)
Lanjutan....
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination)
• Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu
rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg
dan etambutol 275 mg
• Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2)
• Kanamisin
• Kuinolon
• Derivat rifampisin dan INH
Tabel 1 Dosis OAT
Lanjutan....
Pengobatan Tb paru pada orang dewasa :
1. Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
a. Penderita baru TBC paru BTA positif.
b. Penderita TBC ekstra paru berat.
2. Kategori 2 : HRZE/5H3R3E3
a. Penderita kambuh.
b. Penderita gagal terapi.
c. Penderita dengan pengobatan setelah lalai
minum obat.
3. Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada penderita BTA (+) dan rontgen
paru mendukung aktif.
4. Kategori 4: RHZES : Diberikan pada kasus Tb kronik
.
Efek Samping OAT
Komplikasi