2
Gambar : DSA
3
Epidemiologi
Defek septum atrium merupakan 10% dari
penyakit jantung bawaan
Prevalensi pada remaja lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi dan anak (karena
sebagian besar pasien asimtomatik sehingga
diagnosis baru ditegakkan setelah remaja)
4
Etiologi
Eksogen
Berbagai jenis obat, alkohol
Penyakit ibu (penyakit rubela)
Pajanan terhadap sinar X
Endogen
Genetik (kromosom)
5
Patofisiologi
keadaan normal: perkembangan septum atrial terdapat hubungan
dari kanan ke kiri (right to left shunt) yang berlanjut sampai lahir
foramen ovale
7
arteri pulmonal dan
peningkatan sirkulasi
otot polos
pulmonal melewati
mengalami hiperplasi
katup menghasilkan
yang mengakibatkan
murmur yang akan
hipertensi pulmonal
didengar pada ICS 3
dan hipertrofi
kiri
ventrikel kanan
8
9
Klasifikasi
1. Defect ostium sekundum, di tengah dari septum
atrium (fossa ovalis)
2. Defect ostium primum, pada bagian bawah
septum dan seringkali dihubungkan dengan
kelainan dari katup mitral atau tricuspid dengan
regurgitasi vulva
3. Defect sinus venosus, bila defect terletak di
daerah sinus venosus (dekat muara vena kava
superior atau inferior) , seringkali dihubungkan
dengan anomaly drainase dari satu atau lebih vena
pulmonari ke atrium kanan atau vena cava superior10
Gambar : klasifikasi
11
Diagnosis
Anamnesis
pemeriksaan fisik
pemeriksaan penunjang
12
Anamnesis
Defect yang dapat memberikan gejala biasanyadengan diameter 2
cm atau lebih.
14
Pemeriksaan penunjang
Jantung membesar, namun dapat pula normal. Kardiomegali,yang
terjadi akibat pembesaran ventrikel kanan dan atrium kanan ,
sedangkan atrium kiri dan ventrikel kiri umumnya kecil.
18
Prognosis
Prognosa baik jika dideteksi lebih awal dan telah
ditherapi sebelum umur 5 tahun. Pada ASD
yang kecil sampai sedang, seseorang dapat
hidup normal tanpa gejala. Defect yang luas
akan mengakibatkan kecacatan saat usia muda
karena peningkatan aliran darah dan adanya
shunting aliran darah ke sirkulasi pulmoner
19