Anda di halaman 1dari 10

BAB IV Organisasi dan Keekonomian

BAB IV
ORGANISASI DAN KEEKONOMIAN
4.1

Organisasi Perusahaan
Perusahaan direncanakan dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan
struktur organisasi dan staff kantor perusahaan dan lokasi pabrik di Cilegon,
Propinsi Banten.

4.1.1 Bentuk Organisasi


Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu bentuk perusahaan dimana
modal usahanya berasal dari beberapa pemegang saham. Pemilihan bentuk
perusahaan ini berdasarkan faktor-faktor berikut :
1. Kemudahan untuk mendapatkan modal/tambahan modal yaitu dengan
menjual saham perusahaan.
2. Kehidupan perusahaan lebih terjamin. Jalannya perusahaan tidak
dipengaruhi oleh meninggalnya seorang pemegang saham atau pegawai
perusahaan, serta tangungjawab yang terbatas dari pemegang saham.
3. Pemilik dan penguasa perusuhaan terpisah satu sama lain pemilik adalah
pemegang saham, sedang tanggungjawab teknik operasi perusahaan
dipegang oleh pimpinan perusahaan yang juga merupakan pegawai
perusahaan.
4. Terdapat effisiensi didalam pimpinan. Didalam sebuah perseroan terbatas
dipekerjakan orang-orang yang ahli dibagian-bagian perusahaan.
4.1.2 Sistem Organisasi
Sistem organisasi perusahaan yang dipilih adalah sistem garis dan
staff, yaitu kekuasaan mengalir secara langsung dari Direksi kemudian ke
Kepala

Bagian,

Kepala

Seksi

diteruskan

ke

karyawan-karyawan

dibawahnya, dan dilengkapi dengan Staff Ahli yang bertugas memberi saran
kepada Direktur.
Alasan pemilihan Sistem Garis dan Staff adalah sebagai berikut :
104

1. Hanya ada satu pimpinan, dengan demikian tidak terjadi kesimpangan


dalam menjalankan tugas atau menerima perintah.
2. Kepala bagian merupakan Staff Ahli dalam bidangnya, hal ini membantu
kelancaran dan kemajuan perusahaan.
4.1.3. Personalia dan Deskripsi Kerja
1. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal yaitu
dengan membeli saham perusahaan. Rapat umum pemegang saham berwenang
untuk :
1. Memilih dewan komisaris.
2. Mengangkat dan memberhentikan direksi.
3. Mengesahkan hasil usaha, neraca perhitungan laba rugi tahunan.
2. Dewan Komisaris
Dalam pelaksanaan sehari-hari, pemilik saham diwakili oleh Dewan
komisaris yang diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham.
Tugas Dewan Komisaris :
1. Menilai dan menyetujui rencana direksi dalam hal ini :
Kebijakan umum dan target laba
Lokasi sumber biaya
Pengarahan pemasaran
2. Mengawasi pekerjaan dan urusan direksi.
3. Fungsional Perusahaan
Terdiri atas :
1. Pimpinan perusahaan adalah Direksi, yaitu :
a. Direktur Utama :
Merupakan pimpinan tertinggi dan penanggungjawab utama dari
perusahaan.
Bertanggungjawab kepada dewan komisaris.
105

Membawahi Direktur Teknik dan Produksi serta Direktur finansial &


Marketing, dan Direktur HR&GA
b. Direktur Teknik dan Produksi :
Berwenang dalam teknik dan produksi.
Bertanggungjawab kepada direktur utama.
Membawahi Kepala Bagian Produksi, Teknik, dan Pengawasan Mutu
dan Riset.
c. Direktur Finansial dan Ekonomi :
Berwenang dalam bidang finansial dan ekonomi
Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama
Membawahi Kepala Bagian Umum, Administrasi dan Keuangan Niaga
d. Direktur HR & GA :
Berwenang dalam bidang SDM karyawan.
Berwenang dalam bidang umum seperti security dan perawatan gedung.
Bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
Membawahi Kepala Bagian HR, dan GA
2.Pelaksanaan Perusahaan terdiri atas :
a. Kepala Bagian.
b. Kepala Seksi.
c. Operator.
Kepala Bagian Umum bertanggungjawab atas kelancaran bidang kesekretariatan
humas, personalia, keamanan, dan kesehatan serta kesejahteraan para karyawan
dan keluarganya. Kepala bagian umum dibantu oleh :
Sekretaris Direksi.
Kepala Seksi Sekretaris dan Humas.
Kepala Seksi Personalia dan Kepala Seksi Keamanan.

106

Kepala Seksi Kesehatan dan Kesejahteraan.


Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan bertanggungjawab atas kelancaran
administrasi dan keuangan perusahaan. Kepala Bagian Administrasi dan
Keuangan dibantu oleh :
Kepala Seksi Perbendaharaan.
Kepala Seksi Anggaran.
Administrasi Pembukuan.
Kepala Seksi Perpajakan
Kepala Bagian Niaga bertanggungjawab atas kelancaran pengadaan dan
pembelian bahan baku, suku cadang, peralatan pabrik termasuk perkantoran, serta
pengaturan gudang dan jadwal transportasi. Kepala Bagian Niaga dibantu oleh :
Kepala Seksi Proses.
Kepala Seksi Packaging.
Kepala Bagian Pemasaran bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi
pemasaran produk. Kepala bagian pemasaran dibantu oleh :
Kepala Seksi Penjualan
Kepala Seksi Distribusi
Kepala Seksi Pengadaan Produk
Kepala Bagian Teknik bertanggungjawab terhadap masalah teknik, pengadaan,
dan pemeliharaan peralatan pabrik. Kepala Bagian Teknik dibantu oleh :
Kepala Seksi Pemeliharaan.
Kepala Seksi Mekanik dan Perbengkelan.
Kepala Seksi Utilitas.

107

Kepala Bagian Pengawasan Mutu dan Riset bertanggungjawab terhadap masalah


pengawasan mutu produksi, menganalisis, dan mengevaluasi proses dan teknik.
Kepala Bagian Pengawasan Mutu dan Riset dibantu oleh :
Kepala Seksi Pengawasan Mutu.
Kepala Seksi Riset.
Kepala Seksi Riset dibantu oleh :
1. Kepala Seksi Pemeliharaan.
2. Kepala Seksi Mekanik dan Perbengkelan.
3. Kepala Seksi Utilitas.
Seksi Riset bertugas untuk mengembangkan alternatif lain dalam hal proses
produksi maupun pengolahan dan pemasaran produk.
4.1.4. Jam Kerja Karyawan
Pabrik beroperasi 300 hari dalam satu tahun dan selama 24 jam selama
satu hari. Jam kerja karyawan direncanakan dibagi menjadi dua :
1. Jam Kerja Non Shift.
Bekerja selama lima hari dalam sepekan, sedangkan hari sabtu, minggu,
dan hari besar nasional libur.
Jam kerja hari senin kamis

: pukul : 08.00 17.00 WIB

Istirahat

: pukul : 12.00 13.00 WIB.

Jam kerja hari jumat


Istirahat

: pukul : 08.00 17.30 WIB


: pukul 11.30 13.00 WIB.

2. Jam Kerja Dengan Shift.


Pekerjaan yang menyangkut operasional pabrik secara langsung yang harus
dilakukan selama 24 jam / hari dibagi menjadi tiga jadwal jam kerja, sebagai
berikut :
Shift I : Pukul 07.00 15.00
Shift II : Pukul 15.00 23.00

108

Shift III : Pukul 23.00 07.00


Untuk sistem kerja tersebut diperlukan empat regu kerja dengan pembagian
tiga regu bekerja dan satu regu libur. Tiap regu bekerja selama lima hari dan libur
selama dua hari secara bergantian.
4.1.5. Sistem Penggajian
Sistem penggajian di lakukan setiap akhir bulan. Besarnya gaji ditentukan
berdasarkankedudukannya dalam perusahaan. Unutk jabatan-jabatan tertentu
diberikan tunjangan yang besarnya tergantung pada tingkat jabatannya. Untuk
karyawan yang bekerja lebih dari jam kerja yang di bayar sebagai upah lembur,
dimana sistem perhitunganya sesuai dengan peraturan yang berlaku.
4.1.6. Jaminan Sosial
Disamping gaji yang diterima setiap bulan, juga diberikan jaminan sosial
antara lain :
1. Hak cuti tahunan selama 12 hari kerja, dan cuti melahirkan bagi
karyawan wanita.
2. Tunjangan keluarga (istri dan anak).
3. Perlengkapan kerja tahunan berupa pakaian seragam.
4. Tunjangan kesehatan bagi karyawan dan keluarga.
5. Fasilitas olahraga, kesenian, dan rekreasi.
Selanjutnya dalam hal peraturan perburuhan seperti keselamatan kerja dan
lainnya, perusahaan mengikuti undang-undang ketenagakerjaan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah.

109

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan dan Jenis Pekerjaan


Jenis Kepegawaian
Direktur Utama
Sekretaris Direktur Utama
I. Direktur Teknik dan Produksi
1) Kepala Bagian Teknik dan Produksi
a) Kepala Seksi Teknik dan Produksi
Operator control
Operator lapangan
b) Kepala Seksi Utilitas
Operator Kontrol
Operator Lapangan
2) Kepala Bagian Pemeliharaan dan Pengembangan
a) Kepala Seksi Pemeliharaan dan Perbengkelan
Operator Instrumentasi
Operator Pemeliharaan dan Perbengkelan
b) Kepala Seksi Pusat Penelitian dan Pengembangan
(Puslitbang)
Analisis Penelitian dan Pengembangan
II. Direktur Keuangan dan Umum
1) Kepala Bagian Keuangan dan Pemasaran
a) Kepala Seksi Keuangan dan Pemasaran
Karyawan Bagian Keuangan dan Pemasaran
Karyawan Bagian Pemasaran
2) Kepala Bagian Umum dan Personalia
a) Kepala Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Safety Officer
b) Kepala Seksi Umum dan Kesejahteraan Karyawan
Pengemudi
Dokter
Perawat
Security
Petugas Gudang
c) Kepala Seksi Humas dan Kepegawaian
Karyawan Bagian Humas dan Kepegawaian
Jumlah Karyawan

Jumlah
1
1
1
1
1
6
22
1
6
8
1
1
3
9
1
2
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
8
2
1
2
96

110

4.2. Evaluasi Ekonomi


Analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang
dirancang layak atau tidak untuk dibangun. Untuk evaluasi ekonomi tersebut perlu
diadakan estimasi/perhitungan terhadap beberapa faktor, yaitu :
1. Estimasi Modal Total (Total Capital Investment) yang terdiri dari :
Modal Tetap (Fixed Capital Investment)
Modal Kerja (Working Capital Investment), akan diperoleh kembali pada
akhir proyek.
2. Penentuan biaya produksi total (Production Cost) yang terdiri dari :
Biaya pembuatan (Manufacturing Cost)
Pengeluaran umum (General Expense)
3. Break Even Point (BEP)
Selanjutnya evaluasi keekonomian ini meliputi perhitungan POT (Pay Out
Time), ROI (Return On Investment), dan DCF ROR (Discounted Cash Flow
Rate Of Return). Selain itu diadakan analisa sensitifitas.
BASIS PERHITUNGAN
1. Pabrik dioperasikan selama 300 hari/tahun (65 hari dicadangkan untuk
perbaikan berkala dan cuti bersama).
2. Biaya investasi dikeluarkan sebagai berikut :
Tahun ke 0 : 10%
Tahun ke 1 : 20%
Tahun ke 2 : 30%
Tahun ke 3 : 40%
Modal kerja dikeluarkan pada tahun ke 3.

111

3. Start Up pabrik dilakukan pada tahun ke 4.


4. Tingkat produksi :
Tahun pertama produksi

: 80% kapasitas produksi

Tahun kedua produksi

: 90% kapasitas produksi

Tahun ketiga produksi

: 100% kapasitas produksi

5. Umur pabrik 10 tahun.


6. Depresiasi dihitung dengan metode DDBGL.
7. Nilai residu = 0
8. Harga peralatan dihitung untuk tahun 2020 berdasarkan Cost Index, yaitu :
Ex = Ey x (Nx/Ny)
Dimana :
Ex : Harga peralatan pada tahun x
Ey : Harga peralatan pada tahun y
Nx : Index harga pada tahun x
Ny : Index harga pada tahun y
4.2.1.Biaya Investasi Total
Biaya investasi total terdiri dari biaya investasi kapital sebesar Rp.
1.085.794.000,00 dan modal kerja sebesar Rp. 381.495.000,00. Jumlah biaya
investasi keseluruhan sebesar Rp. 1.467.290.000,00 yang diperoleh dari para
pemegang saham.
4.2.2.Biaya Produksi Total
Jumlah biaya produksi rata-rata per tahun dengan depresiasi DDBGL
adalah sebesar Rp. 2.753.264.860,00 seperti terlihat pada lampiran E.
4.2.3.Break Even Point (BEP)
Tingkat produksi minimum yang merupakan titik impas atau Break Even
Point (BEP) dicapai pada tingkat produksi 25,00% dari kapasitas terpasang.

112

4.2.4.Analisa Profitabilitas
Pay Out Time :
Jangka pengembalian investasi dicapai setelah 4,4 tahun dari masa
konstruksi
Rate Of Return Investment :
Kemampuan dalam pengembalian investasi rata-rata pertahun sebesar
71,95 % dari investasi total.
Discounted Cash Flow Rate Of Return :
DCF ROR diperoleh sebesar 43,29 %.
4.2.5.Evaluasi Sensitifitas
Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh harga, baik harga bahan baku
maupun harga jual produk terhadap profitabilitas pabrik, dilakukan uji sensitifitas
yag hasilnya sebagai berikut :
Bila harga bahan baku naik 10% :
BEP

: 28,00 % dari kapasitas terpasang

POT

: 4,7 tahun mulai masa konstruksi

ROI

: 59,45%

DCF ROR : 38,37 %


Bila harga jual turun 10% :
BEP

: 31 % dari kapasitas terpasang

POT

: 5,0 tahun mulai masa konstruksi

ROI

: 49,32%

DCF ROR : 33,73 %

113

Anda mungkin juga menyukai