PENDAHULUAN
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
tujuan organisasi atau perusahaan. Dalam sistem manajemen produksi terdapat tiga
unsur utama yaitu masukan, transformasi dan keluaran yang merupakan hasil
Mendapatkan hasil produksi yang sesuai dengan target kita harus melalui beberapa
tahapan mulai dari perencanaan hingga eksekusi. Jika satu tahapan ini terlewati maka
hasil produksi kita tidak bisa maksimal dan akan berpengaruh pada kelangsungan
Tahap yang pertama adalah tahap perencanaan produksi. Pada tahap awal ini
seluruh rencana produksi dibahas, bagaimana produksi nanti kedepanya. Dalam tahap
ini juga setiap anggota tim bisa mengajukan ide produk baru yang relevan dan efektif
1
untuk mewujudkan tujuan organisasi. Perencanaan produksi ini harus menentukan
beberapa hal dalam prosesnya. Hal-hal tersebut adalah jenis barang yang akan
diproduksi, bagaimana kualitas barang, berapa jumlah barang, dari mana bahan baku,
menjelaskan bahwa rencana produksi yang telah dibuat tadi perlu dilaksanakan. Supaya
proses produksi berjalan sesuai dengan rencana tersebut perlu dilakukan pengendalian
atau kontrol pada proses produksi. Proses ini juga bisa disebut sebagai proses
penentuan rincian teknis. Beberapa hal yang dilakukan dalam pengendalian produksi
itu seperti pengaturan jadwal kerja, pengaturan detail rencana sistem kerja, dan lain
sebagainya. Tujuan tahap pengendalian produksi ini adalah mengontrol hasil produksi
berlangsung, harus ada pengawasan yang dilakukan. Tujuannya agar hasil produksi
yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan, tepat waktu, sesuai dengan anggaran,
produk sesuai dengan standar kualitas, dan lain sebagainya hingga pada bagian siap
untuk dipasarkan.
Selain tahapan dalam manajemen produksi, adapun yang perlu diperhatikan yaitu
faktor-faktor yang mempengaruhi suatu produksi yaitu bahan baku, mesin, manusia,
modal serta manajemen yang akan mengfusionalkan keempat faktor tersebut. Untuk
memperoleh hasil yang maksimal maka diperlukan optimalisasi pada setiap faktor yang
ada.
2
Banyak upaya yang dilakukan oleh perusahaan guna meningkatkan produktivitas
produk yang dihasilkan mulai dari pemilihan bahan baku yang berkualitas, modernisasi
Yang lebih sering terjadi adalah upaya peningkatan faktor-faktor pada sistem produksi
yang bersifat edukatif maupun training dalam memberikan motivasi kerja kepada
karyawan guna menambah wawasan serta motivasi karyawan yang tentunya berimbas
Sumber daya manusia memiliki posisi sangat strategis dalam organisasi, artinya
mencapai tujuan. Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
tujuan organisasi. Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan
perusahaan melainkan juga tergantung pada aspek sumber daya manusia yang
kontribusi yang baik dan melaksanakan tugas dengan optimal untuk mencapai
3
PT. Alutech merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang Aluminium
Profil pemasaran yang meliputi dalam negeri dan luar negeri. Kebutuhan akan
bangunan yang sangat dibutuhkan selain merupakan material yang sangat kokoh juga
Ada beberapa tahap dalam proses produksi aluminium profil , yaitu: penerimaan
bahan baku yang telah dibentuk oleh melting dengan beberapa bahan dasar (scrapp
ingot magnesium silicon tembaga mangan titanium) pada proses ini masing-masing
unsur bahan di proses dengan cara dilelehkan pada suhu 770°c selama ± 12jam .
Setelah waktu sudah mencapai 12jam selanjutnya akan diambil sample untuk diperiksa
komposisi unsur bahan dasar telah memenuhi standard, maka proses selanjutnya adalah
proses Casting yaitu proses pengecoran dengan cara mengalirkan cairan aluminium ke
dalam lubang lubang sylinder pada cast table dengan menggunakan bantuan tekanan
udara , lubricant oil dan air yang terus bersikulasi sehingga billet yang dihasilkan baik.
Kemudian billet yang sudah jadi akan dibawa menggunakan forklift langsung ke
divisi Ekstrusi untuk selanjutnya dipakai untuk memproduksi aluminium profil. Pada
divisi ini billet dimasukan kedalam oven dengan suhu 500°c kemudian di press pada
mesin ekstrusi dengan tekanan 700ton dengan mempertemukan billet dengan cetakan
4
Setelah profil sudah selesai diproduksi selanjutnya dilakukan proses strecching
untuk meluruskan profil. Setelah profil selesai di streeching selanjutnya profil akan
selesai , selanjutnya aluminium profil dibawa kedalam oven aging dengan suhu 280°c
Setelah proses aging selesai kemudian profil dibawa ke divisi finishing untuk
dilakukan proses pewarnaan sesuai dengan permintaan customer. Ada dua jenis
finishing yang ada di proses finishing yaitu anodizing dan juga powder coating.
oleh bagian QC. Setelah pengecekan selesai dilakukan aluminium profile kemudian
dibungkus dengan protect yang terbuat dari plastik untuk menjaga kualitas produk agar
Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.
kepada organisasi antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka
waktu output, kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif dengan demikian kinerja
merupakan hal yang penting bagi organisasi atau perusahaan serta dari pihak pegawai
itu sendiri serta kinerja merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam suatu
perusahaan untuk meningkatkannya. Kinerja juga sebagai hasil pencapaian dari tujuan
yang telah direncanakan. Oleh karna itu kinerja pegawai akan berjalan dengan efektif
5
Pemberian motivasi sangat penting dalam setiap perusahaan. Karyawan yang
mempunyai motivasi kerja yang tinggi akan bekerja lebih semangat serta dapat
tanggungjawabnya dan motivasi kerja karyawan mengejar target dan tugas yang telah
seorang karyawan tidak dapat memenuhi pekerjaannya sesuai standar atau melampui
standar karena apa yang menjadi motivasi dalam bekerja tidak terpenuhi. Sekalipun
seorang karyawan yang memiliki kemampuan dalam bekerja tinggi tetapi tidak
karyawan juga dipengaruhi oleh tingkat disiplin yang tinggi. Disiplin adalah prosedur
prosedur.
perusahaan dan mempunyai disiplin yang tinggi maka akan menciptakan suasana
perusahaan.
6
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mengambil penelitian yang berjudul
Alutech”.
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT. Alutech. Adapun rumusan
a. Bagaimana pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja
b. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Alutech?
yang akan dilaksanakan, tujuan penelitian merupakan tujuan hal yang akan dicapai
Berdasarkan perumusan masalah bagian 1.2 maka tujuan yang hendak dicapai
a. Untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja secara simultan terhadap
7
b. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada
PT.Alutech.
PT.Alutech.
pihak, diantaranya:
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat membantu perusahaan khususnya pada
c. Bagi penulis
tentang motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan mengenai perilaku
tambahan variabel.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Oleh karena itu sumber daya manusia harus dikelola dengan baik agar memberikan
kepuasaan kerja yang maksimal kepada pihak manajemen perusahaan yang lebih jauh
mampu membawa pengaruh pada nilai perusahaan (company value) baik secara jangka
efektif.
pengaturan peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi. Hal ini
sebagai pengelola sistemnya, dan agar sistem ini berjalan, dalam pengelolaannya
9
aspek-aspek lainnya. Hal inilah yang menjadikan sumber daya manusia sebgai salah
satu indikator penting pencapaian tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
menjaga hubungan industrial sampai pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan
1. Perencanaan
Perencanaan adalah fungsi manajemen yang sangat penting sebab, apa yang
dan harapan yang harus diraih. Dalam penyusunaan perencanaan perlu dilakukan
10
2. Pengorganisasian
tingkat unit bisnis membagi tugas pada para manajer, sedangkan manajer mengatur
3. Memimpin
4. Pengendalian
sesuai dengan rencana dan prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan. Tujuan lainnya
melakukan analisis ulang perencanaan untuk menetapkan tujuan dan sasaran baru
11
2. Tujuan Mananjemen Sumber Daya Manusia
sumber daya manusia adalah untuk meningkatkan kontribusi sumber daya manusia
(karyawan) terhadap organisasi yang bersangkutan. Oleh sebab itu tujuan ini dapat
Untuk bertanggung jawab secara sosial, dalam hal kebutuhan dan tantangan-
tantangan yang timbul dari masyarakat, suatu organisasi yang berada ditengah-
masyarakat.
Untuk mengenal bahwa manajemen sumber daya manusia itu ada (exist), perlu
Manajemen sumber daya manusia bukanlah suatu tujuan dan akhir suatu proses,
melainkan suatu perangkat atau alat untuk membantu tercapainya suatu tujuan
organisasi secara keseluruhan. Oleh sebab itu suatu unit atau bagian manajemen
organisasi tersebut.
12
3. Tujuan fungsi (functional objective)
Dengan kata lain setiap sumber daya manusia atau karyawan dalam organisasi itu
2.1.2. Motivasi
a. Pengertian motivasi
lebih keras dari yang lain, mengapa beberapa karyawan mencari level tanggung jawab
yang lebih tinggi dan beberapa orang lainnya tidak, serta mengapa sejumlah intensif
ini terus diangkat oleh mereka yang bertanggung jawab atas manajemen sumber daya
manusia. Karena sifatnya kompleks dan selalu berubah dalam proses motivasi, tidak
13
Motivasi ini tidak berwujud, bahkan motivasi seseorang sulit diamati secara pasti.
Namun motivasi ini hanya bisa diduga dari tindakan dan perilakunya.
seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang
menggerakkan untuk melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya.
motivasi pada dasarnya merupakan daya penggerak seseorang bertingkah laku dalam
motivasi apa saja yang berkaitan dengan yang memotivasi tenaga kerja. Berikut teori-
teori motivasi yang dikemukakan oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2015:94) yaitu:
1. Teori kebutuhan
dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri.kebutuhan
14
merupakan fundamental yang mendasari perilaku pegawai. Abraham Maslow
dicintai.
d) Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh
orang lain.
2. Teori insting
instingtif yang diwariskan. Oleh karena itu, tidak semua tingkah laku dapat
15
3. Teori drive
Konsep drive menjadi konsep yang tersohor dalam bidang motivasi sampai tahun
organisasi untuk melakukan suatu tindakan. Kata drive dijelaskan sebagai aspek
seimbang.
4. Teori lapangan
Teori lapangan merupakan konsep dari Kurt Lewin. Teori ini merupakan
lebih memfokuskan pada pikiran nyata sebagai pegawai ketimbang pada insting
dan habitat.
1. Prinsip partisipasi
16
2. Prinsip komunikasi
pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah
dimotivasi kerjanya.
dimotivasi kerjanya.
bawahan, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.
2.1.3. Disiplin.
a. Pengertian disiplin
Menurut Arif Yusuf (2018:214) disiplin adalah suatu kekuatan yang berkembang
didalam tubuh karyawan dan menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri dengan
sukarela pada keputusan peraturan dan nilai-nilai tinggi dari pekerjaan dan perilaku.
17
Disiplin dalam arti sempit biasanya dihubungkan dengan hukuman. Tindakan
konstruktif mengalami kegagalan.disiplin kerja juga dapat dilihat sebagai sesuatu yang
disiplin kerja bagi organisasi adalah menjamin terpeliharanya tata terbit dan kelancaran
tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya
Kedisiplinan adalah tingkat kepatuhan dan ketaatan kepada aturan yang berlaku
serta bersedia menerima sanksi atau hukuman jika melanggar aturan yang ditetapkan
operatif keenam dari menajemen sumber data manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi
operatif MSDM yang terpenting karena semakin baik disiplin karyawan, semakin
tinggi prestasi kerja yng dapat dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit
yang baik, sulit perusahaan untuk mewujudkan tujuannya. Jadi, kedisiplinan adalah
pelanggaran dari aturan – aturan kerja atau dari harapan. Sedang keluhan digunakan
18
oleh pegawai yang merasa haknya telah dilanggar oleh organisasi. Klingner
pemotongan yang dipaksakan oleh atasan dalam hal imbalan organisasi karena suatu
sebab. Sedangkan keluhan adalah keluhan yang dilakukan pegawai sehubungan dengan
perlakuan yang tidak adil dalam distribusi imbalan atau hukuman yang dilakukan
organisasi.
penyuluhan bagi karyawan dalam menciptakan tata tertib yang baik bagi perusahaan.
Dengan tata tertib yang baik, moral kerja, efesiensi, dan efektivitas kerja karyawan
meningkat.
1. Tujuan kemampuan
Tujuan yang dicapai harus jelas dan ditetapkan secara ideal serta cukup menantang
bagi kemampuan karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan) yang
mengerjakannya.
19
2. Teladan pimpinan
kurang disiplin. Pimpinan harus menyadari bahwa perilaku akan dicontoh dan
diteladani bawahannya
3. Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut berpengaruh kedisiplinan karyawan karena
perusahaan/pekerjaannya.
4. Keadilan
Keadilan yang dijadikan dasar kebijakan dalam pemberian balas jasa (pengakuan)
Manajer yang cakap dalam memimpin selalu berusaha bersikap adil terhadap
semua bawahannya.
5. Waskat
harus aktif dan langsung mengawasi perilaku, moral, sikap, gairah kerja dan
6. Sanksi hukuman
dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut
20
melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner
7. Ketegasan
menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman yang
telah ditetapkan.
8. Hubungan kemanusiaan
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hal ini akan
organisasi tersebut.
mendapat jaminan balas jasa yang setimpal dengan jerih payahnya yang telah
akan dapat bekerja tenang dan tekun, serta selalu berusaha bekerja dengan sebaik-
21
baiknya. Karyawan yang merasa kompensasi yang diterimanya jauh dari memadai,
maka akan berfikir mendua dan berusaha mencari tambahan penghasilan diluar,
sehingga menyebabkan karyawan tersebut sering mangkir dan sering minta izin
keluar.
dirinya dari ucapan, perbuatan, dan sifat yang dapat merugikan aturan disiplin yang
telah ditetapkan.
Pembinaan disiplin tidak akan dapat terlaksana dalam perusahaan, jika tidak ada
aturan yang tertulis pasti untuk dijadikan pegangan bersama. Disiplin tidak
mungkin ditegakkan jika peraturan yang dibuat hanya berdasarkan instruksi lisan
22
5. Ada tidaknya pengawasan pimpinan
ini tentulah atasan langsung para karyawan yang bersangkutan. seorang pemimpin
Pimpinan yang mau memberikan perhatian kepada karyawan akan selalu dihormati
dan dihargai oleh para karyawan sehingga akan berpengaruh besar kepada prestasi,
d) Memberi tahu bila ingin meninggalkan tempat kepada rekan sekerja, dengan
sekalipun.
pemimpin mengetahui bahwa dari waktu ke waktu para karyawan membawa serta
23
tanpa meninjau sebab sebab-sebab dan suatu pelanggaran terlebih dahulu, akan
2.1.4. Kinerja.
a. Pengertian kinerja
Kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama pariode
Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
Sedangkan menurut Irfan Fahmi (2013:2) Kinerja adalah hasil yang diperoleh
oleh suatu organisasi baik organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit
adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau organisasi dalam melaksanakan
24
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan..
Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam melakukan suatu
2. Pengetahuan
3. Rancangan kerja
mencapai tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan yang baik,
maka akan memudahkan untuk menjalankan pekerjaan tersebut secara tepat dan
benar.
4. Kepribadian
Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki seseorang. Setiap orang
25
5. Motivasi kerja
memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya (misalnya dari pihak perusahaan),
maka karyawan akan terangsang atau terdorong untuk melakukan suatu yang baik.
6. Gaya kepemimpinan
memerintahkan bawahannya.
7. Budaya organisasi
8. Kepuasaan kerja
Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka seseorang sebelum
9. Loyalitas
Merupakan suasana atau kondisi di sekitar lokasi tempat bekerja. Lingkungan kerja
dapat berupa ruangan layout, sarana, dan prasarana, serta hubungan kerja sama
10. Komitmen
26
11. Disiplin kerja
sungguh. Disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu, misalnya masuk kerja
selalu tepat waktu. Kemudian disiplin dengan mengerjakan apa yang diperintahkan
kepadanya.
1. Kualitas (mutu)
Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan melihat kualitas (mutu) dari pekerjaan
2. Kuantitas (jumlah)
Untuk mengukur kinerja dapat pula dilakukan dengan melihat dari kuantitas
produksi yang dihasilkan dapat ditunjukan dalam bentuk satuan mata uang, jumlah,
pekerjaannya. Artinya ada pekerjaan batas waktu minimal dan maksimal yang
harus dipenuhi.
27
4. Penekanan biaya
tersebut merupakan sebagai acuan agar tidak melebihi dari yang sudah
dianggarkan.
Penelitian tersebut sangat penting untuk diungkapkan karena dapat digunakan sebagai
sumber informasi dan bahan acuan yang sangat berguna bagi penelitian ini. Adapun
28
Tabel 2.1
Peneliti terdahulu
29
Perbedaan penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian ini, pertama
sampel dan populasi, sampel dan populasi penelitian ini berasal dari PT Primacoor
Kedua, variabel bebas penelitian ini adalah disiplin dan prestasi kerja
sedangkan penelitian ini mengaitkan motivasi dan disiplin kerja untuk menemukan
Ketiga, penelitian yang dilakukan Dian Ernawati (2013) dengan judul Pengaruh
penelitian tersebut sama sama menggunakan variabel independent yaitu motivasi dan
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin. Pada penelitian ini
kinerja karyawan PT. Primacoor Mandiri sehingga dapat diketahui faktor mana yang
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai hal penting.
30
Perbedaan penelitian yang dilakukan sebelumnya dengan penelitian ini,
pertama sampel dan populasi, sampel dan populasi penelitian ini berasal dari PT
Kedua, variabel bebas penelitian ini adalah disiplin dan prestasi kerja
sedangkan penelitian ini mengaitkan motivasi dan disiplin kerja untuk menemukan
Ketiga, penelitian yang dilakukan Dian Ernawati (2013) dengan judul Pengaruh
penelitian tersebut sama sama menggunakan variabel independent yaitu motivasi dan
Kinerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi dan disiplin. Pada penelitian ini
kinerja karyawan PT. Primacoor Mandiri sehingga dapat diketahui faktor mana yang
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai hal penting.
31
Motivasi
(X1)
Kinerja karyawan
(Y)
Disiplin kerja
(X2)
Gambar 2.1.
dependen akan dipengaruhi oleh faktor-faktor lain : Motivasi (X1), yang yang
dependen yaitu kinerja karyawan (Y) dan jika kinerja dipengaruhi diharap
produktivitas juga akan ditingkatkan. Sedangkan disiplin kerja (X2) juga mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan (Y) dan jika kegiatan ini
diterapkan diharapkan disiplin dan semngat kerja meningkat. Vaiabel independen yaitu
32
motivasi (X1) dan disiplin (X2) keduanya sangat berpengaruh terhadap variabel
2.8. Hipotesis
perlu dialami oleh seorang setiap (calon) peneliti. Didalam proses penelitiannya, mau
tidak mau mereka harus sampai pada taraf menentukan apakah penelitiannya akan
menggunakan hipotesis atau tidak. Sebelum dapat menentukan dengan tepat disertai
dengan pertimbangan yang matang mereka harus memahami secara benar hal-hal yang
berkenaan dengan hipotesis itu. Biasanya hipotesis menunjukan pada hubungan antara
dua atau lebih variabel. Apabila peneliti setuju dengan pendapat ini maka hanya perlu
befikir akan menggunakan hipotesis atau tidak dalam penelitiannnya jika variabel
tersebut mengandung satu variabel. Pengertian ini sebaliknya tidak dibalik dengan
kesimpulan bahwa sesuai penelitian yang hanya mengandung satu variabel saja dalam
Di awal suatu proses penelitian dikatakan bahwa peneliti dihadapkan pada suatu
melalui penelitianya itu. Agar perhatian peneliti hanya terfokus pada linimasi yang
penjelasan untuk problema yang dimiliki melalui penelitian untuk memperkuat dan
mencari bukti-bukti bahwa pemecahan yang ia pikirkan tersebut sudah benar. Dalam
hal ini peneliti diuji kemampuannya untuk ”menebak secara ilmiah dan logis” tentang
33
pemecahan problema yang dimiliki tersebut. Tebakan pemecahan atau jawaban yang
Sesuai perumusan masalah dan landasan teori yang telah diuraikan sebelunya,
maka dapat diketahui pemecahan masalah terhadap masalah yang ada meskipun
sepenuhya belum benar. Dari pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan secara sistematis pada gambar dan jawaban sementara pada hipotesis sebagai
berikut ini:
1. Terdapat pengaruh motivasi dan disiplin yang secara simultan terhadap kinerja
Mandiri.
Mandiri.
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Menurut Umar (2013:6) desain (design) penelitian adalah rencana kerja yang
pertanyaan penelitian. Dalam rencana tersebut mencakup hal hal yang akan dilakukan
peneliti dimulai dari membuat hipotesis dan implikasinya, serta operasional sampai
Dalam penelitian ini, desain penelitian yang dipakai adalah desain deskriptif
yang digunakan untuk menganalisis data sample dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang mana respondenya
Desain penelitian yang biasa digunakan dalam penelitian ada 3 (tiga) jenis yaitu:
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
35
b. Desain penelitian asosiatif adalah menghubungkan antara variabel yang satu
adalah:
meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen),
Berdasarkan pendapat para ahli diatas, maka penulis dalam penelitian ini
masalah aktual dan penulis berusaha mendeskriptifkan peristiwa dan kejadian yang
tersebut.
36
3.2 Variabel penelitian dan definisi operasional variabel
sesuatu berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti utuk mempelajari sehingga
Menurut Hayech dan Farhan dalam Sugiyono, (2015:38) secara teoritis variabel
penelitian dapat didefinisikan sebagai atribut sesorang, atau obyek, yang mempunyai
“variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek lain. Masih
dalam buku yang sama menurut Kerlinger dalam sugiyono, (2015:38), variabel adalah
lain maka macam-macam variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Variabel independent
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam
bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau
menjadi variabel bebas (variabel independent) yaitu: Motivasi (X1) dan Disiplin
kerja (X2).
37
b. Variabel dependent
dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel dependent (terikat) yaitu; kinerja karyawan (Y).
memberikan arti atau spesifikasi arti atau spesifikasi kegiatan atau memberikan suatu
operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak atau variabel tersebut. penelitian
ini menggunakan dua variabel independen dan satu variabel. Variabel penelitian ini
38
Tabel 3.1.
Variabel indikator
39
Waskat Harus selalu ada/hadir ditempat
kerja agar dapat mengawasi dan
memberikan petunjuk
Sanksi hukuman Berat/ringanya saksi hukuman
yang akan diterapkan ikut
mempengaruhi baik/buruknya
kedisiplinan karyawan
Ketegasan Bertindak tegas menerapkan
hukuman yang telah ditetapkan
Hubungan Keharmonisan diantara sesama
kemanusian karyawan ikut menciptakan
kedisiplinan yang baik pada
suatu perusahaan
Kinerja Kualitas (mutu) Melihat kualitas (mutu) dari Ordinal
karyawan pekerjaaan yang dihasilkan
(Y) Kuantitas (jumlah) Produksi yang dihasilkan
ditujukan dalam bentuk satuan
mata uang, jumlah, unit atau
jumlah siklus kegiatan yang
diselesaikan
Waktu Pekerjaan batas waktu minimal
(jangka waktu) dan maksimal yang harus
dipenuhi
Penekanan biaya Aktivitas perusahaan sudah
dianggarkan sebelum aktivitas
dijalankan
terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian dtarik kesimpulanya. Populasi yang
40
diambil pada penelitian ini yaitu pada karyawan bagian Converting pada PT. Primacoor
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya dengan
sampel yang diambil pada populasi itu, sehingga sample penelitian ini berjumlah 75
orang dan teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik sampling jenuh.
realistik. Untuk menguji apakah hipotesis itu diterima atau tidak, maka perlu
Data-data tersebut dikumpulkan dengan metode tertentu yang disebut dengan teknik
1. Metode Langsung
Penulis pada metode ini dilakukan dengan cara mengamati langsung pada objek
41
a. Interview (Wawancara)
diteliti dan juga apabila peneliti ini mengetahui hal-hal dari responden yang lebih
b. Kuesioner (Angket)
likert, yaitu:
Tabel 3.2.
Skala likert
Kategori Skor
Sangat setuju 5
Setuju 4
Kurang setuju 3
Tidak setuju 2
42
c. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila
dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Teknik
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden
Data yang didapat dari metode ini diperoleh melalui studi pustaka (Library
diperoleh dari buku-buku dan refrensi lainnya seperti literature yang diwajibkan
maupun yang dianjurkan. Bahan yang diperoleh selama kuliah ditambah dengan
penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan data skunder, yaitu :
a. Data Primer
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung
pengumpulan data.
b. Data Skunder
infoman yang dapat mendukung dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini
43
dilakukan uji coba angket yang diharapkan dapat dijadikan sebagai alat ukur
–kisi instrumen penelitian yang telah ditetapkan. Jenis angket yang digunakan
dalam penelitian ini adalah angket tertutup, dalam arti alternatif jawaban sudah
sekala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu item atau
kuisioner dan menentukan layak atau tidaknya suatu item yang diukur. Biasanya
digunakan uji signifikansi koefisien korelasi pada taraf signifikansi 5%, yang berarti
suatu item dianggap valid jika berkorelasi signifikan terhadap skot total.
b. Uji Reabilitas
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat ukur
yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut
diulangi. Metode yang sering digunakan dalam penelitian adalah metode cronbach’s
44
alpha. Uji ini dilakukan dengan cara membandingkan antara nilai α (alpha) pada output
pengolahan data dengan SPSS versi 18.0 dengan nilai r tabel, dimana jika α (alpha) =
5% lebih besar dari nilai r tabel maka penelitian ini memiliki reliabelitas.
Untuk meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linear
dan dapat dipergunakan untuk mencari peramalan, maka akan dilakukan pengujian
a. Uji Normalitas
dari populasi yang berdistribusi normal. Untuk mendeteksi apakah model yang
digunakan memiliki distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat nilai pada
kolmogorov smirnov.
Metode p-plot apabila P data menyebar disekitar garis diagonal p-plot dan mengikuti
b. Uji Multikolinearitas
atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat
45
yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak hanya multikolinearitas. Untuk
melakukan uji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai variance inflation factor
(VIF) pada model regresi. Jika VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa
c. Uji Heterokedastisitas
residual untuk semua pengamat model regresi. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam
menggunakan uji Glejser. Jika signifikasi kurang dari 0.05 maka pada model regresi
heterokedastisitas.
Pengujian hubungan motivasi (X1) dan disiplin (X2) dengan kinerja (Y) akan
46
a. Uji Analisis Korelasi
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keeratan pengaruh sebab akibat antara
Jika koefisien korelasi dikuadratkan, maka akan diperoleh r 2 yang disebut dengan
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah uji untuk perumusan sementara mengenai suatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan dan juga dapat menuntun atau mengarahkan penelitian
selanjutnya.
47
48