Anda di halaman 1dari 70

Seri E-book Gratis

Hanya Seorang logger!


Bukan Ustad!
Catatan Khutbah Jumat dan Kultum
Murad Maulana
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - i

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad!


Catatan Khutbah Jumat dan Kultum
Oleh:
Murad Maulana
Foto Cover: Masjid UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Diterbitkan oleh:
www.muradmaulana.com
E-mail: muradmaulana83@gmail.com
Twitter: https://twitter.com/muradmaulana
Facebbok: https://www.facebook.com/murad.vespa
Pamulang, 6 Agustus 2016

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - ii

Persembahan

E-book sederhana ini saya persembahkan untuk:


Penulis sendiri sebagai nasehat pribadi yang penuh lumuran dosa
Emak Catu & Alm. Bapak Tasyana
Guru ngajiku, Wa Bakhri
Guru Madrasahku, Ustad Mangmad, Ustad Nur, dll
Dua matahariku, Keira & Fikri
Adhatia, istriku
Bapak Mackbul dan Ibu Suharsi yang super baik
Semua umat muslim di seluruh dunia

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - iii

Kata Pengantar
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Alhamdulillah, hanya karena-NYA saya bisa menulis e-book gratis ini. E-book ini
sebenarnya kumpulan tulisan dari blog pribadi yang dapat diakses di
www.muradmaulana.com. Sengaja saya himpun tulisan khusus mengenai tema religi
yang ada diblog pribadi menjadi satu kesatuan dalam format PDF agar dapat dibaca
dengan mudah kapan dan dimana saja. Bagaimanapun, antisipasi itu perlu saya lakukan
mengingat blog saya dalam jangka panjang belum tentu seterusnya ada. Oleh karena itu,
minimal dengan pendokumentasian kumpulan tulisan yang pernah saya lakukan dari
waktu ke waktu ini dapat menjadi arsip yang bermanfaat.
Sejujurnya, menulis bertemakan religi itu sungguh suatu hal yang sangat berat
mengingat, pertama, saya bukanlah orang berpengetahuan luas dalam bidang agama
Islam. Kedua, menulis bertema religi khususnya bertemakan agama Islam itu harus hatihati dikarenakan semuanya harus berdasarkan sumber-sumber terpercaya. Ketiga,
dengan menulis bertema religi, maka hamba yang penuh dengan lumuran dosa ini
seringkali dihinggapi perasaan takut karena akan bertolak belakang dengan amal
perbuatan yang saya lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga secara psikis ini
tentu saja menjadi beban berat.
Namun demikian, setelah lama berpikir dan menimbang banyak hal, saya
mempunyai alasan kuat yang bisa dijadikan dasar sehingga saya memberanikan diri
untuk mengukir tulisan yang bertemakan religi. Pertama, saya anggap tulisan ini adalah
sebuah nasehat pribadi yang akan menjadi cambuk agar saya selalu berbuat sesuai
dengan apa yang saya tulis. Kedua, lagipula saya menulis bertemakan religi ini
bukanlah sesuatu yang banyak menyangkut perdebatan. Ketiga, saya memberanikan diri
menulis bertemakan religi karena itu hanyalah sebuah catatan yang saya tulis apa
adanya dari apa yang saya lihat, dengar dan pahami misalnya ketika mendengarkan
khutbah Jumat dan kultum. Apabila para pembaca menemukan ada kesalahan dalam
tulisan yang saya rangkai ini, maka itu datangnya semata-mata karena kebodohanku.
Sedangkan jika tulisanku benar dan banyak mengandung manfaat, maka sejatinya itu
berasal dari Allah, SWT.
Terkait hal itu, berdasarkan cerita diatas, maka saya memberi judul e-book ini
yaitu Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! Catatan Khutbah Jumat dan Kultum.
Istilah blogger sendiri karena saya memang seorang blogger yang sehari-hari menulis
sesuai dengan apa yang ingin saya tulis. Dalam kehidupan sehari-hari, khususnya ketika
menjalani aktivitas spiritual seperti mendengarkan khutbah Jumat dan berbagai macam
kultum, maka akan sangat sayang sekali jika tidak saya catat atau dokumentasikan ke
dalam tulisan. Saya hanya ingin mengaplikasikan tentang ilmu knowledge management,
yakni bagaimana upaya mendokumentasikan tacit knowledge menjadi explicit
knowledge. Sementara itu, mengenai kata "Bukan Ustad!" merupakan bentuk seorang
blogger yang tidak bermaksud untuk berceramah melalui sebuah tulisan karena itu
bukanlah kapasitas saya. Ini hanyalah sebuah catatan biasa dari seorang blogger untuk
dirinya sendiri. Itu saja.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - iv

Sebagian besar tulisan dalam e-book ini merupakan catatan mengenai khutbah
Jumat dan berbagai tausiyah serta kultum antara kurun waktu 2013-2016 . Diantara
beberapa tulisan dalam e-book ini juga berasal dari hasil membaca rutin di website
Islami dan perenungan. Setiap judul tulisan dalam e-book ini saya kelompokan menjadi
tiga bab besar, yakni bab pertama tentang ikhlas, syukur dan jujur. Selanjutnya bab
kedua tentang majelis ilmu, dakwah dan hikmah. Sedangkan bab ketiga tentang
penyakit hati dan kematian.
Akhir kata, saya hanya bisa berharap semoga dengan apa yang saya tulis ini
dapat bermanfaat bagi yang membacanya terutama bagi yang menulisnya sendiri karena
sejak awal sudah saya katakan bahwa e-book ini adalah sebagai bentuk nasehat pribadi
untuk penulis sendiri. Saya juga punya harapan besar e-book ini kelak akan dibaca oleh
istri dan anak-anak saya sendiri ketika mereka sudah bisa membaca dan besar. Semoga
ini menjadi sebuah investasi kebaikan terutama dampaknya untuk orang-orang yang ada
disekeliling saya sendiri khususnya mereka semua yang telah membacanya. Semoga
bermanfaat dan selamat membaca.
Wassalam
Pamulang, 6 Agustus 2016
Murad Maulana

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - v

Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I: Ikhlas, Syukur dan Jujur
Iblis Menyerah Kepada Orang-Orang Yang Ikhlas
Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho?
Jujur dan Tingkatannya
Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri
Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Manusia Beruntung
BAB II : Majelis Ilmu, Dakwah dan Hikmah
Sebaik-Baiknya Kuliah Adalah Kuliah Subuh
Dakwah Melalui Media Teknologi
Cara Unik Umar bin Abdul Aziz Ketika Menunjuk Pejabat
Kisah Anak Kecil Menangis, Santri dan Kyai
Kisah Imam Hanafi Menangis Karena Anak Kecil
Kisah Putusnya Jari Sang Raja Dan Pemuda Buta
Kisah Sultan Murad IV dan Mayat di Hutan
Impian Sukses di Usia Muda
BAB III Penyakit Hati dan Kematian
Tiga Manusia Paling Kikir
Lima Hal Yang Bisa Menyebabkan Meninggal Su'ul Khatimah
Nasehat Akhir Tahun: Enam Sesuatu Yang Perlu Kita Renungkan
SUPLEMEN
DAFTAR PUSTAKA
PROFIL PENULIS

IV
VI
1
2
6
9
13
16
18
19
21
24
27
30
33
37
40
44
45
46
50
66
62
63

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - vi

BAB I
Ikhlas, Syukur dan Jujur
Iblis Menyerah Kepada Orang-Orang Yang Ikhlas
Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho?
Jujur dan Tingkatannya
Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri
Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Manusia Beruntung

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 1

Iblis Menyerah Kepada Orang-Orang Yang Ikhlas


"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka." (QS. Shad: 82-83).
Solat Jum'at siang tadi di Masjid Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
membahas tentang ikhlas. Satu buah pernyataan penting menjadi pembuka khutbah oleh
sang khatib, bahwa setiap surat dalam Al-quran itu memiliki nama sesuai dengan
peristiwa atau kondisi yang terjadi saat itu. Sebagai contoh Surat Al-Baqaroh (Sapi
Betina), Al-imran (Keluarga Imran), dan lainya. Namun ada dua surat yang tidak seperti
itu, yakni Al-Fatihah dan Al-Ikhlas. Kedua surat itu mempunyai intisari yang sama
yaitu tentang ketauhidan dan keikhlasan beribadah hanya karena Allah, SWT semata.
Surat Al-Fatihah mengandung intisari ketiga macam tauhid yakni Tauhid
rububiyah, Tauhid uluhiyah, dan tauhid asmawa sifat. Hal yang berkaitan dengan
keikhlasan beribadah dalam surat Al-Fatihah adalah di dalam kata Allah dan Iyyaaka
nabudu. Disini mengesakan Allah dalam bentuk beribadah hanya kepada-Nya.
Sedangkan pada tauhid rububiyah pada penggalan ayat Rabbil alamiin adalah
mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatan-Nya seperti mencipta, memberi
rezeki dan lain sebagainya. Demikian juga di dalam penggalan ayat Alhamdu
terkandung makna tauhid asmawa sifat. Tauhid asma wa sifat adalah mengesakan
Allah dalam hal nama-nama dan sifat-sifatNya. Allah telah menetapkan sifat-sifat
kesempurnaan bagi diri-Nya sendiri (muslim.or.id)
Bagaimana dengan Surat Al-Ikhlas? Makna yang terkandung dalam surat AlIkhlas yaitu mengukuhkan keesaan Allah, tiada sekutu bagi-Nya, Dia sendiri yang
dituju untuk memenuhi semua kebutuhan, yang tidak melahirkan dan tidak dilahirkan,
tiada yang menyerupai dan tandingan-Nya. Konsekuensi dari semua itu adalah ikhlas
beribadah kepada Allah dan ikhlas menghadap kepada-Nya saja (dakwatuna.com)
Tiga Orang Yang di Seret Ke Neraka
Barangkali menjadi pelajaran penting bagi kita semua dengan merenungkan
sebuah kisah tentang tiga orang yang diseret ke neraka karena amal ibadah yang tidak
ikhlas atau terjebak ke dalam sifat riya. Al Imam Muslim meriwayatkan dari shahabat

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 2

AbuHurairah rodhiyallohuanhu (No.1905), bahwasannya Rosululloh Shollallohu


Alaihi Wa Sallam bersabda:
Pada hari kiamat nanti, dihadirkan seorang laki-laki yang mati dalam keadaan
peperangan fii sabilillah (di jalan Allah). Kemudian diperlihatkan kepadanya nikmatnikmat Allah hingga ia mengakuinya. Selanjutnya ia ditanya, Apa yang telah engkau
perbuat di dunia? Ia menjawab, Aku telah berperang demi Engkau (Allah) hingga
aku terbunuh. Allah berkata, Bohong! Engkau berperang bukan karena aku, tapi
supaya engkau disebut pahlawan. Kini gelar itu telah engkau peroleh. Lalu orang itu
diseret ke neraka dengan wajah tersungkur.
Kemudian didatangkan orang yang kedua, yaitu seorang laki-laki yang sering
membaca

Al

Quran,

rajin

menuntut

ilmu,

dan

senantiasa

mengajarkan

pengetahuannya kepada orang lain. Lalu ia ditanya, Apa yang telah engkau perbuat
(selama hidup di dunia)? Dia menjawab, Aku mempelajari berbagai ilmu dan
mengajarkannya kepada orang lain, dan aku juga sering membaca Al Quran karenaMu. Allah menjawab, Bohong! Engkau belajar dan mengajar bukan karena Aku.
Bacaan Al Quranmu juga bukan karena Aku. Engkau belajar dan mengajar agar
dikatakan pintar dan alim. Kini sebutan itu telah engkau peroleh. Bacaan Al
Quranmu juga bukan karena Aku, tetapi agar engkau diberi gelar Qori. Itu juga telah
engkau raih. Akhirnya ia juga diseret ke neraka dengan wajah tersungkur.
Kemudian dihadirkan orang ketiga. Yakni, laki-laki yang diberi kelapangan
hidup dan berbagai jenis harta kekayaan. Kemudian diperlihatkan kepadanya nikmatnikmat Alloh hingga ia mengakuinya. Lantas ia ditanya, Apa yang telah engkau
lakukan? Aku telah menginfakkan seluruh hartaku di jalan yang Engkau sukai dan
semuanya karena-Mu. jawabnya. Allah berkata, Bohong! Engkau melakukan itu
agar dikatakan sebagai dermawan. Dan itu telah engkau peroleh. Akhirnya dengan
wajah tersungkur ia juga diseret ke neraka.
Kisah Iblis Terusir Dari Surga dan Nabi Yusuf
Hanya orang-orang yang ikhlas yang akan selamat, bahkan Iblis pun menyerah
kepada orang-Orang yang ikhlas. Seperti yang tersirat dalam percakapan antara Allah
dan Iblis dalam Al-quran surat Shad ayat 82-83. Saat itu Iblis terusir dari surga karena
kesombongannya.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 3

"Iblis menjawab, "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka." (QS. Shad: 82-83).
Kisah lain buah dari keikhlasan yakni akan di selamatkan oleh Allah,SWT. Hal
tersebut di buktikan pada kisah Nabi Yusuf dengan Siti Zulaikha yang terdapat dalam
Al-Quran surat Yusuf ayat 24, Allah Berfirman:
"Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian.
Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang ikhlas." (QS. Yusuf: 24).
Seandainya itu terjadi pada kita, ada seorang wanita yang kaya raya, memiliki
kedudukan dan berparas cantik mengajak untuk berbuat maksiat, dapatkah kita
menolaknya? Kisah Nabi Yusuf adalah salah satu bukti bahwa hanya orang-orang ikhlas
yang akan selamat. Ketika Siti Zulaikha mengajaknya untuk melakukan perbuatan
maksiat, faktor-faktor yang mendorong beliau untuk melakukan perbuatan tersebut
sangatlah kuat. Jika saat itu Nabi Yusuf tidak melihat larangan Allah, bisa ia jadi akan
tergelincir ke dalam bujuk rayuan syaitan. Namun, karena Nabi Yusuf Alaihissalam
termasuk di antara orang-orang yang ikhlas, maka Allah pun menjaganya dari perbuatan
maksiat. Sehingga terhindar dari perbuatan keji.
Oleh sebab itu, kisah tiga orang yang di seret ke neraka, pernyataan iblis yang
menyerah kepada orang-orang ikhlas dan kisah Nabi Yusuf di atas adalah sebuah
pelajaran penting sekaligus renungan bagi kita semua, apakah amal ibadah yang kita
lakukan selama ini niatnya telah benar-benar hanya karena Allah, SWT semata?
Riya
Amal ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan hanya akan jatuh pada sifat riya
(pamer) karena ada tujuan lain selain Allah. Hal demikian bisa jatuh ke dalam syirik
kecil, yakni seseorang yang ibadahnya karena Allah akan tetapi tujuannya untuk orang
lain. Orang yang seperti ini tidak akan memperoleh apa-apa kecuali kerugian yang besar
kelak di akherat nanti.
Untuk terhindar dari sifat riya, maka kita harus mengetahui ciri-ciri dari sifat
riya. Adapun ciri-cirinya sebagai berikut:
Apabila ibadahnya dipuji maka akan semakin rajin dan juga sebaliknya apabila
dicaci maka amal ibadahnya menurun.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 4

Ibadahnya menjadi baik ketika di depan orang banyak akan tetapi tampak biasa
saja di kala sendirian.
Semoga kita semua terhindar dari sifat riya dan termasuk ke dalam golongan
orang-orang yang senantiasa ikhlas dalam melakukan semua amal ibadah yang niatnya
semata-mata di dasarkan karena Allah, SWT. Amin.
Akhirnya sebagai penutup dari tulisan ini, kita dapat menarik satu kesimpulan,
yakni apabila kita ingin selamat dari berbagai godaan iblis yang menyesatkan, maka
menjadi orang yang senantiasa ikhlas dalam melakukan semua amal ibadah adalah
kuncinya. Luruskan niat hanya karena Allah, SWT. Ingat!!! Iblis pun menyerah kepada
orang-orang yang ikhlas.
Khutbah Jum'at di Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 13 September 2013
Tambahan bacaan lain:
http://muslim.or.id/al-quran/tafsir-surat-al-fatihah.html
http://www.dakwatuna.com/2010/11/01/9768/tafsir-surat-alikhlash/#axzz2emYRhMX5
http://aboeghifary.wordpress.com/2012/12/17/renungan-dari-kisah-3-orang-yangdiseret-ke-neraka/
http://wahdah.or.id/buletin-al-fikrah/menjadi-hamba-yang-ikhlas.html

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 5

Sudahkah Kita Ikhlas dan Ridho?


Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan
semesta alam. (Al-Anam: 162)
Sebuah pertanyaan menarik yang dilontarkan penceramah ketika acara tausiyah
di Masjid Al-Hidayah BAPETEN kemarin. Kira-kira seperti ini: "Pernakah anda marah
atau kecewa kepada Allah, SWT karena merasa hidup anda tidak seperti yang anda
inginkan?" Pendek kata kita menginginkan seperti ini, namun Allah, SWT memberikan
seperti itu. Sekarang mari kita berkontemplasi sejenak, jika itu terjadi pada kita, maka
sudahkah kita ikhlas dan tawakal dengan usaha yang kita lakukan? Dan sudahkah kita
ridho dengan apa yang diberikan Allah, SWT tersebut?
Dasarnya Ikhlas
Berbicara mengenai kata ikhlas dan ridho, seringkali seseorang salah
menempatkan kedua istilah tersebut. Sebagai contoh misalnya ketika kita melamar
aplikasi beasiswa ke sebuah institusi, maka segala usaha dan do'a akan kita lakukan.
Namun, suatu hari apliksi beasiswa yang kita ajukan ternyata ditolak. Biasanya ada
beberapa orang terdekat kita akan mengatakan, "sudahlah ikhlaskan saja, mungkin
belum rezekinya". Inilah yang seringkali salah menempatkan antara ikhlas dan ridho.
Seharusnya segala usaha dan do'a yang kita lakukan itu di dasarkan pada
keikhlasan. Sedangkan hasil yang kita terima itu adalah ridho. Jadi, apapun hasil yang
diberikan Allah, SWT hendaknya kita harus ridho. Seperti itulah kira-kira
penggambaran antara ikhlas dan ridho yang tepat karena segala amal dan perbuatan kita
dasarnya harus ikhlas entah itu solat, sedekah, membantu orang lain, membaca Alqur'an dan semua ibadah-ibadah lainya untuk kemudian kita menerima apa yang di
berikan-NYA (takdir) dengan ridho. Ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan sematamata hanya karena Allah, SWT. Perbuatan ikhlas biasanya juga akan berkaitan erat
dengan riya (amal ibadah yang dilakukan tanpa keikhlasan).
Tidak Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.
(QS. Adz Dzariyat: 56 )
Sedangkan ridho adalah perbuatan terpuji yang menerima semua keputusan
Allah, SWT dengan lapang dada, senang, sukarela, sukacita.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 6

Dua Garis Lurus


Untuk memperjelas lagi, mari kita lihat dan perhatikan gambar berikut ini:

Kita asumsikan ada dua garis lurus sisi satu (1) dan sisi dua (2). Kedua garis ini
tidak akan bertemu. Jika dipandang dari jauh memang akan tampak seperti satu titik
garis lurus. Pada sisi 1 adalah segala daya upaya, usaha dan do'a kita (ikhtiar) untuk
mencapai sesuai keinginan yang kita harapkan. Sedangkan sisi 2 adalah takdir Allah
yang terjadi pada kita.
Kita ambil contoh misalnya ketika seseorang ingin menjadi kaya. Untuk
mencapai itu orang tersebut haruslah bekerja keras. Segala usaha yang dilakukan harus
tetap merujuk pada syariat Islam (halal). Selain bekerja keras, sebagai seorang muslim
hendaknya juga ia sambil berdo'a dengan melakukan amalan-amalan seperti solat hajat,
dhuha, sedekah, dan lain sebagainya. Inilah yang berada pada sisi 1. Seorang muslim
yang baik biasanya akan dilanjutkan dengan sikap tawakal yaitu berserah diri kepada
Allah,S WT dengan menunggu hasil terhadap apa yang telah dikerjakannya.
Namun demikian, pada kenyataanya orang tersebut ditakdirkan Allah, SWT
sebagai orang yang biasa (tidak kaya). Inilah yang terjadi pada sisi 2. Dengan apa yang
diberikan Allah, SWT, maka sebagai muslim yang baik hendaknya tetap bersikap ridho.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 7

Sebagai renungan buat saya pribadi dan mungkin untuk teman-teman semua,
kembali ke pertanyaan awal yang dilontarkan oleh penceramah. Sudahkah kita
menjalankan semua amal ibadah kita secara ikhlas dan ridho terhadap hasil yang
diberikan oleh Allah, SWT? Kalau ini bisa dilakukan, maka perasaan syukur itu yang
akan timbul. Jika rasa syukur sudah masuk dalam relung sanubari setiap insan, Insya
Allah apapun yang diberikan oleh Allah,SWT kepada kita itu memang yang terbaik
kendati tidak menginginkannya.
Bisa jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan bisa jadi
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (QS. Al Baqarah: 216)
Semoga kita bisa meresapi dan menjalani perbuatan ikhlas dan ridho dengan
benar dalam kehidupan ini. Amin...
Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 15 Juli 2014

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 8

Jujur dan Tingkatannya


Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebajikan. Muhammad, SAW
Jika Jum'at yang lalu di Masjid Bapeten membahas tentang ikhlas, maka hari ini
membahas tentang jujur. Sebuah kata yang mudah di ucapkan di mulut, namun sungguh
menjadi sebuah tantangan jika di aplikasikan ke dalam perbuatan sehari-hari.
Kondisi keterpurukan bangsa kita saat ini salah satunya juga dikarenakan karena
ketidakjujuran. Korupsi merajalela, suap dimana-mana, kebohongan publik merebak
hingga semakin mahal lah harga sebuah kejujuran di negeri kita ini.
Kehadiran media massa pun tak luput memberitakan peristiwa-peristiwa seperti
pejabat korupsi, anak sekolah nyontek agar lulus, skripsi dibuatkan, tes CPNS bayar,
ijazah palsu, joki masuk perguruan tinggi, pencurian, perampokan, makanan kadaluarsa
tetap dijual, dan lain sabagainya. Mengapa demikian? mengapa jalan pintas yang
dipilih? Mengapa berani berbuat bohong atau dusta sementara jujur di pinggirkan?
Sungguh sangat di sayangkan mengingat perbuatan jujur akan membawa kebaikan. Hal
ini seperti yang di terangkan dalam Al-quran surat Muhammad ayat 21 yang berbunyi:
Tetapi jikalau mereka berlaku jujur pada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik
bagi mereka. (QS. Muhammad: 21)
Dalam hadits dari sahabat Abdullah bin Masud radhiyallahu anhu juga
dijelaskan keutamaan sikap jujur dan bahaya sikap dusta. Ibnu Masud menuturkan
bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan
megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada
surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia
akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat
dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan
akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk
berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta (HR. Muslim no. 2607).
Jika ingin mendapat manfaat dari berbuat kejujuran secara ilmiah, berikut artikel
yang saya ambil dari Kompas, 6 Agustus 2012 yang berjudul "Orang Jujur Lebih
Sehat dan Bahagia"

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 9

Orang Jujur Lebih Sehat dan Bahagia


Kompas, 6 Agustus 2012
Untuk mendapatkan tubuh yang sehat, pastikan Anda selalu
mengonsumsi buah dan sayuran, rutin berolahraga, serta menjauhi dusta.
Menurut penelitian orang yang bersikap jujur lebih sehat secara fisik dan
mental.
Sebuah penelitian menunjukkan orang Amerika rata-rata berbohong 11
kali dalam seminggu, mulai dari "bohong putih" semacam pujian, sampai
ketidaksetiaan atau kebohongan yang lebih serius lainnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Anita Kelly, profesor psikologi
dari Notre Dame, bila kita mengurangi jumlah kebohongan yang kita
lakukan sebenarnya kita bisa mencapai kepuasan hidup yang lebih tinggi.
Ia melakukan penelitian dengan melibatkan 110 partisipan yang diminta
untuk berhenti atau mengurangi berbohong, baik kebohongan kecil atau
besar, selama 10 minggu. Sebagai pembanding, partisipan lainnya tidak
diberi instruksi khusus tentang kebohongan.
Hasilnya, setelah orang dari kelompok yang dilarang berbohong tidak
mengatakan kebohongan kurang dari tiga kali dalam seminggu, keluhan
mereka akan sakit kepala, sakit tenggorokan, ketegangan, kecemasan,
dan gangguan kesehatan lain, berkurang.
"Tidak berbohong sangat jelas berkaitan dengan kesehatan yang lebih
baik," kata Kelly.
Selain kesehatan fisik, ternyata orang-orang dari kelompok dilarang
berbohong itu merasakan adanya hubungan personal yang lebih baik
dengan orang lain. Menyimpan kebenaran tentu membuat hubungan
Anda dengan orang lain menjadi tidak tulus.
"Berbohong bisa menyebabkan stres pada banyak orang, memicu
kecemasan bahkan depresi. Mengurangi kebohongan bukan hanya baik
untuk hubungan Anda, tapi juga menyehatkan," kata Dr.Bryan Bruno,
ketua departemen psikiatri dari Lenox Hill Hospital, New York City.
Kebiasaan berkata dan bertindak jujur selama 10 minggu juga membuat
para partisipan itu lebih pintar menghindari kebohongan. Misalnya saja
merespon pertanyaan yang bisa mengarahkan pada kecenderungan untuk
berbohong dengan pertanyaan lain sebagai pengalih.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 10

Tingkatan Jujur
Menurut Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin, membagi kejujuran
dalam lima tingkatan, yakni:
Jujur dalam ucapan
Setiap orang yang mengeluarkan perkataan dari mulutnya harus mencerminkan
kebenaran bahwa apa yang diucapkannya bukanlah dusta, bukanlah fitnah, atau bahkan
bukanlah sebuah gunjingan. Sebuah ucapan yang dikeluarkan harus memberikan
manfaat dan kebaikan sehingga tidak merugikan bagi orang lain.
Jujur dalam niat
Niat adalah sebuah permulaan ketika akan melakukan sebuah perbuatan namun
belum tentu dilaksanakan. Banyak orang yang telah berniat untuk melakukan kebaikan
akan tetapi tak jarang melenceng dari niat awal yang telah di rencankan. Jujur dalam
niat sangat perlu dilakukan untuk mewujudkan keinginan agar terlaksana.
Jujur dalam kemauan
Jika sudah niat, maka kemauan yang kuat harus di upayakan. Niat tanpa
kemauan yang kuat akan menjadi sia-sia karena hanya akan berhenti di tengah jalan
tanpa mencapai sebuah tujuan. Jujur dalam kemauan untuk berbuat kebaikan yang
mendatangkan manfaat hanya di landasi karena Allah, Swt.
Jujur dalam menepati janji
Jika sudah berani membuat janji maka harus jujur untuk menepati janjinya.
Biasanya para pejabat publik atau anggota DPR senantiasa membuat janji ketika sedang
dilakukan pemilihan. Andaikata telah terpilih beranikah mereka untuk jujur menepati
janjinya? tidak hanya para pejabat atau anggota DPR, setiap kita yang berani membuat
janji maka harus berani jujur untuk menepatinya.
Jujur dalam perbuatan
Jujur dalam perbuatan adalah inti dari semua tingkatan kejujuran. Dari
mengucapkan, kemudian menetapkan niat dengan kemauan yang kuat hingga berani
menepatinya yang pada akhirnya harus di wujudkan dalam bentuk perbuatan. Semua
perbuatan yang dilakukan harus berdasarkan pada kebenaran apa adanya. Semuanya
dilakukan hanya karena Allah, SWT.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 11

Di akhir khutbahnya, satu pertanyaan yang terlontar dari sang khotib yakni apa
yang harus dilakukan agar menjadi orang jujur? Lantas sang khatib berwasiat bahwa
agar menjadi orang jujur salah satunya adalah berkumpulah atau bergaulah hanya
dengan orang-orang yang jujur. Siapkah kita menjauhi orang-orang yang tidak jujur?
Semoga kita semua termasuk orang-orang yang bisa berbuat kejujuran. Amin...
Hasil Khutbah Jum'at di Masjid Bapeten Jakarta, 20 September 2013
Tambahan bacaan lain:
http://www3.eramuslim.com/hikmah/berlakulah-jujur.htm#.UjvtluI6g5Z
http://muslim.or.id/akhlaq-dan-nasehat/jujur-kiat-menuju-selamat.html
http://health.kompas.com/read/2012/08/06/11053583/Orang.Jujur.Lebih.Sehat.dan.Baha
gia

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 12

Lima Tingkatan Nikmat Yang Harus di Syukuri


Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS. 'Ibrahim [14] : 7
Hari Jum'at lalu, tepatnya tanggal 17 Januari 2014, khutbah Jum'at di Masjid AlHidayah BAPETEN membahas tentang keharusan manusia untuk mensyukuri nikmat,
utamanya dalam kehidupan ini. Umur yang diberikan Allah, SWT hendaknya harus
digunakan untuk hal kebaikan dan ibadah hanya karena Allah, SWT. Khatib berwasiat
kepada semua jemaah Jum'at bahwa ada lima tingakatan nikmat yang harus di syukuri
oleh setiap umat muslim agar selalu berbuat kebaikan. Lima tingkatan ini diawali dari
yang terendah hingga yang tertinggi.
Harta
Pertama, nikmat dikasih harta. Nikmat ini adalah nikmat yang terendah. Bagi
setiap muslim yang dikasih harta hendaknya senantiasa selalu bersyukur untuk
memanfaatkan hartanya dalam hal kebaikan. Adanya harta yang diberikan oleh Allah.
SWT jangan sampai membuat kita lupa terutama untuk beribadah kepada-NYA. Harta
tersebut merupakan titipan yang kelak semuanya akan dipertanggungjawabkan di
akherat nanti.
Di satu sisi, demi mengejar harta tidak sedikit manusia bekerja dari pagi sampai
malam hingga seringkali lupa beribadah kepada sang khalik. Banyak orang yang tidak
sadar bahwa dalam hidup ini adalah singkat sehingga amat di sayangkan jika lupa untuk
berbuat kebajikan yang dianjurkan Allah.SWT melalui rosulnya Muhammad,SAW.
Ada sebuah kisah menarik dari dialog Nabi Musa dengan seorang nenek berikut
ini. Kiranya kisah ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua tentang singkatnya umur
kita di dunia ini.
"Nenek mengapa engkau bersedih?", tanya Nabi Musa kepada seorang nenek
"Saya sedih karena ditinggalkan oleh anak saya," jawab sang nenenk
"Memang umurnya berapa nek," tanya Nabi Musa kembali
"Umur saya 400 tahun. Sedangkan anak saya yang meninggal berumur 100 tahun."

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 13

"Wahai nenek seandainya engkau tahu bahwa umat Nabi Muhammad nanti umurnya
hanya 63-70 tahun, pasti engkau akan bersyukur," kata Nabi Musa kembali.
Lantas sang nenekpun menimpali, "Seandainya saya hidup dizaman Nabi
Muhammad,SAW niscaya hidup yang singkat itu akan saya gunakan hanya untuk
beribadah kepada-NYA. Saya tidak akan membangun mati-matian gubuk yang reot ini."
Lalu Musa berkata kembali,"Walau umat Nabi Muhammad itu berumur pendek
akan tetapi mereka banyak yang bergelimang harta, banyak hidupnya yang berfoyafoya, banyak yang hidupnya hanya untuk mengejar dunia semata."
Dialog singkat antara Nabi Musa dan nenek itu kiranya dapat menjadi pelajaran
penting bagi kita semua utamanya bagi pemilik blog ini agar senantiasa selalu
bersyukur atas limpahan rahmat-NYA baik yang sadar maupun yang tidak di sadari.
Sangat jelas nikmat Allah, SWT ini tidak bisa dihitung dengan angka.
Kesehatan
Kedua, nikmat dikasih kesehatan. Betapa nikmat sehat itu sangat mahal dan
bergharga sekali. Percuma seandainya kita dikasih harta berlimpah namun fisik kita
tidak sehat. Oleh karenanya selama kita sehat ini pergunakanlah hanya untuk beribadah
kepada-NYA. Berbuat kebajikan dikala sehat merupakan refleksi rasa syukur kita
kepada Allah, SWT. Coba bayangkan seandainya hanya 30 detik saja kita tidak
diberikan udara untuk bernafas, maka sudah bisa ditebak apa yang akan terjadi.
Iman
Ketiga, nikmat iman. Nikmat diberikan iman Islam ini adalah tingkatan yang
ketiga dimana wajib kita syukuri karena lahir dalam keadaan sebagai seorang muslim.
Betapa Allah, SWT akan memberikan hidayah-NYA kepada orang-orang yang dipilihNYA. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk tidak mensyukuri-NYA.
Atas Iman
Keempat, nikmat di atas iman. Ada nikmat iman dan ada juga nikmat di atas
iman. Maksud dari nikmat dia atas iman adalah mereka yang telah berhasil mengajak
orang-orang untuk beribadah kepada Allah, SWT. Oleh sebab itu, tanpa hidayah yang
diberikan oleh Allah, SWT tidak mungkin kita akan berhasil untuk mengajak orang-

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 14

orang dalam berbuat kebaikan. Pendek kata, nikmat diatas iman adalah mereka yang
telah menyerukan kebenaran kepada umat muslim kemudian berhasil diikuti oleh
segenap manusia untuk menyembah dan beribadah hanya kepada Allah,SWT. Inilah
Jihad sebenarnya yang harus dilakukan umat muslim yakni menyerukan kebaikan bukan
dengan mengebom dikeramaian sehingga banyak menelan korban jiwa yang salah
sasaran.
Khusnul Khatimah
Kelima, nikmat meninggal khusnul khatimah. Nikmat yang satu ini tentu belum
semua manusia mangalaminya jika masih hidup. Oleh karena itu, kita sebagai manusia
yang lemah senantiasa selalu berdo'a kepada Allah, SWT agar ketika meninggal semoga
dengan ujung yang baik (khusnul khatimah). Beribadah dan berbuat kebaikan sematamata hanya karena Allah, SWT adalah jalan untuk mencapai itu. Semoga kita semua
dapat memperoleh nikmat meninggal khusnul khatimah.Amin..
Sekali lagi, semoga kita semua bisa menjadi orang-orang yang senantiasa
bersyukur. Utamanya bersyukur pada lima tingkatan nikmat yang telah dibahas diatas.
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".QS. 'Ibrahim [14] : 7
Intinya yang saya tangkap dari khutbah Jumat di Masjid Al-Hidayah BAPETEN
tersebut bahwa, sang khatib berpesan: hidup kita yang pendek ini agar senantiasa selalu
beribadah semata-mata hanya karena Allah,SWT. Ibadah disini konteksnya luas, jadi
berbuatlah amal dan perbuatan yang sudah di gariskan oleh Allah,SWT.
Hidup yang singkat ini hendaknya harus selalu kita gunakan untuk berbuat
kebaikan. Di ujung khutbah, sang khtib berwasiat jangan sampai hidup kita ini dipenuhi
dengan kerugian seperti yang disindir oleh Al-Quran dalam surat Al-Ashr yang artinya:
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya
menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran (QS. Al Ashr).
Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 17 Januari 2014

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 15

Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Agar Menjadi Manusia Beruntung


Menurut Imam Nawawi, 3 hal yang harus dilakukan agar menjadi manusia beruntung:
selalu berdzikir (ingat) Allah, SWT, sabar dan qana'ah
Apa yang harus dilakukan agar menjadi manusia beruntung baik di dunia
maupun akherat? itulah tema khutbah Jum'at di masjid kantorku pada tanggal 25 April
2014. Menurut Imam Al-Ghazali, ada empat macam atau tipe manusia yang ada di
dunia ini. Pertama, manusia yang selamat di dunia dan di akherat. Kedua, manusia yang
selamat di akherat tetapi sengsara di dunia. Ketiga, manusia yang bahagia di dunia
namun sengsara di akherat dan yang keempat, manusia yang sengsara baik di dunia
maupun diakherat.
Manusia pertama adalah manusia yang paling mulia dan beruntung. Itulah target
yang harus kita capai sebagai seorang muslim. Manusia kedua adalah manusia yang
masih beruntung. Walaupun di dunia tidak bahagia, namun di akherat kelak akan
mendapatkan keselamatan. Sedangkan manusia ketiga adalah manusia kurang
beruntung dan pada manusia keempat adalah manusia yang lebih tidak beruntung lagi.
Sudah di dunia sengsara, di akherat pula tidak selamat. Nauzubillahiminzalik.
Untuk menjadi manusia yang beruntung dalam artian bahagia di dunia dan
selamat di akherat, maka menurut Imam Nawawi ada 3 (tiga) hal yang harus dilakukan.
Pertama, hati dan pikiran kita selalu berdzikir (ingat) kepada Allah, SWT. Dimanapun
kita berada, baik dikantor, dijalan, dirumah, hati kita selalu tertuju kepada Allah, SWT.
Dzikir selalu mengingat Allah, SWT dimana dan kapanpun berada adalah rahasia bagi
seseorang yang akan bisa bahagia baik di dunia yang fana ini maupun di akherat yang
kekal. Jika hati kita selalu tertuju dan ingat kepada Allah, SWT niscaya semua
perbuatan yang dilakukan akan selalu terjaga dan tentu saja bernilai ibadah.
Kedua, bersabar dalam beribadah. Sabar dalam caci-makian. Sabar adalah kata
yang sangat mudah di ucapkan dan penuh perjuangan untuk dilakukan. Bersabar dalam
beribadah adalah bagaimana hendaknya ketika melakukan ibadah dengan sebenarbenarnya niat dan tujuan hanya karena Allah,SWT. Sabar dalam caci makian adalah
dimana suatu kondisi cobaan manusia untuk menjadi seseorang yang lebih beriman dan
bertaqwa. Inilah prinsip yang harus dijalankan sebagai seorang muslim. Sabar
konteksnya luas, oleh karena itu hendaknya semua perbuatan yang kita lakukan
bersandarkan pada sifat sabar.
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 16

Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya
kamu beruntung. (QS: Ali Imran Ayat: 200)
Ketiga, Qana'ah artinya merasa ridha dan cukup dengan pembagian rezeki yang
diberikan Allah, SWT. Apapun yang diberikan kepada Allah, SWT hendaknya
disyukuri dengan penuh keridhoan. Bukan harta dan kekayaan, bukan jabatan, juga
bukan pula ketampanan yang akan membuat manusia menjadi bahagia melainkan sifat
qana'ah yang dilandasi dengan rasa syukur dan ridho. Jika kita abai terhadap rasa
syukur, niscaya hati tidak akan tentang dan tentram. Belum lagi peringatan keras Allah,
SWT yang akan mengadzab bagi manusia ingkar.

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu


bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (QS: Ibrahim Ayat: 7)
Semoga kita semua bisa menjalankan tiga amalan menurut Imam Nawawi
tersebut sehingga kita semua bisa menjadi manusia yang beruntung yakni manusia yang
bahagia di dunia dan akherat kelak. Amin....
Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 25 April 2014

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 17

BAB II
Majelis Ilmu, Dakwah dan Hikmah
Sebaik-Baiknya Kuliah Adalah Kuliah Shubuh
Dakwah Melalui Media Teknologi
Cara Unik Umar bin Abdul Aziz Ketika Menunjuk Pejabat
Kisah Anak Kecil Menangis, Santri dan Kyai
Kisah Imam Hanafi Menangis Karena Anak Kecil
Kisah Putusnya Jari Sang Raja Dan Pemuda Buta
Kisah Sultan Murad IV dan Mayat di Hutan
Impian Sukses di Usia Muda

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 18

Sebaik-Baiknya Kuliah Adalah Kuliah Subuh


Allah meninggikan derajat orang yang menuntut ilmu
Saya pernah menulis tentang cara kuliah dikampung khususnya di Indramayu.
Ada tiga cara yang bisa dilakukan. Cara pertama harus mengeluarkan uang alias
membayar misalnya kuliah di perguruan tinggi. Cara kedua gratis dan manfaatnya
begitu besar bahkan hingga ke akherat misalnya kuliah subuh dan kuliah tujum menit
(kutum). Sedangakan cara yang ketiga ini dapat menghasilkan uang, yakni kuli-ah di
Eretan (salah satu wilayah Indramayu yang dekat dengan pantai penghail garam).
Dahulu, di kampung saya ketika ada anak yang ingin kuliah di perguruan tinggi
namun tidak punya biaya, maka seringkali si orang tua memlesetkannya dengan
guyonan-guyonan. Misalnya kuli uyah saja di Eretan. Padahal alangkah lebih
baiknya, jika si orang tua itu mengatakan kuliah subuh saja atau kuliah tujuh menit
(kultum) di masjid karena sejatinya sebaik-baiknya kuliah adalah kuliah subuh.
Pesantren Kilat dan Kuliah Subuh
Bulan ramadhan ini adalah bulan yang biasanya banyak menyelenggarakan
kuliah subuh. Saya jadi teringat dulu ketika jaman masih pelajar yang harus mengikuti
kegiatan pesantren kilat. Dalam kegiatan tersebut setiap siswa harus meminta tanda
tangan imam sholat, baik untuk sholat wajib lima waktu atau sholat sunah terawih.
Selain itu tentu saja mencatat setiap hasil khutbah solat jum'at dan kuliah subuh. Ini
berarti setiap siswa harus ikut secara aktif kegiatan-kegiatan ibadah dibulan ramadhan
termasuk mengikuti kuliah subuh. Adanya kegiatan tersebut ternyata secara tidak
langsung dapat memberikan efek positif. Dengan mencatat hasil kuliah subuh, ada
banyak manfaat bagi siswa itu sendiri. Pertama, ia akan teringat apa yang dicatatnya
asalkan tidak menyalin punya teman. Kedua, dengan mengingat itu paling tidak siswa
dapat menambah ilmu agama Islam yang idealnya harus diimpelementasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Ketiga, ini yang paling penting, yakni mendapatkan pahala.
Walaupun niat awal si siswa itu karena sebuah tugas dari sekolah, paling tidak dengan
menjalankan tugas itu, maka akan dapat melatih siswa agar lebih rajin lagi dalam
menjalankan aktivitas keagamaan dibulan ramadhan khususnya untuk masa-masa yang
akan datang. Proses dan dampak jangka panjang ini yang harus kita lihat.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 19

Kuliah Tujuh Menit (Kultum)


Selain kuliah subuh, ada satu lagi kuliah yang paling baik yaitu kuliah tujuh
menit atau sering disebut dengan istilah kultum. Kultum ini sama halnya dengan kuliah
subuh. Bersifat gratis dan manfaatnya begitu besar. Di bulan ramadhan ini kultum
biasanya dilakukan sebanyak tiga kali. Pertama, menjelang maghrib atau berbuka puasa.
Kedua, menjelang solat terawih atau ba'da Isya dan ketiga ba'da solat zhuhur.
Dikantorku Alhamdulillah, ba'da solat zhuhur selalu ada kultum baik dari rekan-rekan
kantor yang tahu ilmu agama maupun dari ustad yang sengaja diundang untuk menjadi
penceramah.
Sungguh kuliah subuh dan kultum itu sebuah kegiatan yang manfaatnya begitu
besar. Mendengarkan kuliah subuh dan kultum itu sama saja dengan menghadiri sebuah
majelis ilmu. Dengan demikian, ketika menghadirinya, maka memiliki kedudukan yang
sama dengan seseorang yang sedang menuntut ilmu. Allah meninggikan derajat orang
yang menuntut ilmu. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Mujadila [58] : 11.
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam
majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan
apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.
Renungan Jumat di Pamulang, 21 Juni 2015

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 20

Dakwah Melalui Media Teknologi


Seorang muslim yang baik adalah selalu menganjurkan dan menyerukan kepada
muslim lainya agar berbuat kebajikan.
Hari ketiga sholat taraweh di Masjid Al-Hidayah Pamulang menghadirkan
penceramah kultum dengan tema dakwah melalui media teknologi utamanya internet.
Hal menarik yang menjadi catatan adalah pertama, para ustad, mubaligh, guru, dan
lainya hendaknya tidak boleh gaptek. Kedua, dakwah dengan memanfaatkan media
teknologi mempunyai kelebihan dibanding dakwah dengan cara-cara seperti biasanya
seperti tidak terbatas ruang dan waktu, dilakukan secara masif, murah dan dengan target
yang lebih banyak.
Berdakwah

bagi seorang muslim adalah suatu keharusan. Hal ini seperti

tercantum dalan hadist Rasulullah Salla Allahu ta ala alayhi wa Sallam :


Sampaikan dariku walau satu ayat, dan ceritalah (sebutlah) apa yang dari Bani Israil
tiada apa, dan barangsiapa yang berdusta keatasku (dengan sengaja) maka siaplah
tempatnya duduknya di neraka (HR Bukhari).
Islam adalah agama Rahmatan Lil 'Alamin. Islam berasal kata dari salama yang
artinya selamat. Sedangkan secara harfiyah berarti damai, selamat, tunduk, dan bersih.
Dalam Al-quran juga islam berasal dari kata "salamun" yang artinya selamat. Orang
yang beriman dalam islam disebut muslim. Seorang muslim adalah orang yang
senantiasa berserah diri kepada Allah SWT dengan menjalankan perintah dan laranganNYA sehingga akan selamat dari dunia dan akherat. Disisi lain seorang muslim bukan
hanya selamat untuk dirinya saja melainkan untuk orang lain. Oleh karena itu seorang
muslim yang baik akan selalu mengajak atau menyerukan kebaikan kepada orang lain.
Inilah hebatnya seorang muslim karena tidak memikirkan keselamatan dirinya sendiri,
tidak egois.
Metode Berdakwah
Beberapa metode berdakwah biasanya dilakukan dalam dua cara. Pertama,
dengan cara lisan seperti ceramah-ceramah di masjid, sekolah, kampus, dll. Kedua,
tulisan yang bisa disebar dengan media cetak atau elektronik seperti internet. Untuk
media cetak seperti buku, majalah, buletin, koran dan lain sebagainya. Untuk media
elektronik seperti televisi dan radio bisa termasuk dalam kategori lisan. Sedangkan
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 21

untuk internet khususnya melalui media jejaring sosial seperti Facebook, Google+,
Twitter dan lainya. Selain media sosial, berdakwah dengan tulisan diinternet bisa juga
dengan memanfaatkan website, blog, forum-forum dan sejenisnya.
Media Teknologi Internet
Menyikapi perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang
misalnya kepemilikan smartphone. Kita tahu mudahnya seseorang mengakses internet
hanya dengan gadget tesebut. Sehingga berdakwah melalui internet tentu sangat
dianjurkan. Seorang muslim yang baik hendaknya memanfatkaan media ini untuk halhal yang bersifat kebaikan. Facebook misalnya, silahkan media ini digunakan untuk
membagikan anjuran atau ajakan atau memotivasi dalam berbuat kebajikan. Jangan
sekali-sekali digunakan untuk perbuatan yang buruk seperti menggunjing, menghina,
mencaci, menghardik ataupun menulis berita bohong dan fitnah seperti menyebarkan
informasi-informasi yang belum tentu kebenarannya. Seorang muslim harus
memanfaatkan keberadaan media teknologi sebagai ladang untuk beramal sehingga
bermanfaat bagi muslim lainya. Hal ini seperti yang tertera dalam hadist Rasullullah
SAW yang berbunyi:
Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Ahmad,
Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-Silsilah As-Shahihah)
Melalui blog, umat muslim juga bisa menulis dan menyebarkan artikel- artikel
yang mengajak pada perbuatan kebaikan. Jangan dibalik malah menyebarkan beritaberita yang mengandung fitnah sehingga kita malah terjerumus pada kebangkrutan.
Jangan sampai kita termasuk dalam orang-orang yang bangkrut seperti dalam hadist
Rasululloh Shallallahu alaihi wa sallam berikut ini:
Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?
Mereka menjawab : Orang yang bangkrut di kalangan kami adalah orang yang tidak
memiliki dirham dan tidak pula memiliki harta/barang.
Rasululloh shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya orang yang bangkrut
dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala
shalat, puasa, dan zakat. Namun ia juga datang dengan membawa dosa kedzaliman. Ia
pernah mencerca si ini, menuduh tanpa bukti terhadap si itu, memakan harta si anu,
menumpahkan darah orang ini dan memukul orang itu. Maka sebagai tebusan atas

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 22

kedzalimannya tersebut, diberikanlah di antara kebaikannya kepada si ini, si anu dan si


itu. Hingga apabila kebaikannya telah habis dibagi-bagikan kepada orang-orang yang
didzaliminya

sementara

belum

semua

kedzalimannya

tertebus,

diambillah

kejelekan/kesalahan yang dimiliki oleh orang yang didzaliminya lalu ditimpakan


kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka. (HR. Muslim no. 6522)
Islam Umat Terbaik
Sebagai penutup, sebagai seorang muslim ideal mari kita hendaknya berdakwah dengan
memanfaatkan media teknologi seperti internet untuk berbuat kabaikan. Seorang
muslim yang baik adalah selalu menganjurkan dan menyerukan kepada muslim lainya
agar berbuat kebajikan. Betapa Allah, SWT memuliakan dan meninggikan umat islam
beserta rasul-Nya yang mulai dengan memberikan kewajiban bagi setiap muslim untuk
berdakwah seperti yang tersirat dalam surat Ali-Imron yang berbunyi:

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." (Ali Imran: 110).
Masjid Al-Hidayah Pamulang, 7 Januari 2014

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 23

Cara Unik Umar bin Abdul Aziz Ketika Menunjuk Pejabat


Apapun yang harus dilakukan ketika mencari seseorang dalam memberikan
kepercayaan untuk menjabat adalah harus dengan kriteria utamanya yaitu akhlak yang
baik.
Dua hari yang lalu saat mengikuti kultum ba'da duhur di masjid kantor, ada
suatu kisah yang menurut saya unik dan menarik untuk menjadi teladan kita umat
muslim. Menurut saya kisah ini lebih cocok lagi untuk para politikus atau siapapun
yang menjadi pemimpin dimanapun berada. Kisah tersebut adalah tentang cara unik
Umar bin Abdul Aziz yang menunjuk seorang pejabat dalam hal ini seorang penasehat
untuk dirinya. Ia melakukan dengan cara yang sederhana dengan berdasarkan kriteria
akhlak yang baik.
Ketika Umar bin Abdul Aziz ditunjuk sebagai seorang khalifah oleh Sulaiman
Bin Abdul Malik, Umar menangis terisak-isak karena itu merupakan amanah berat yang
harus diembannya. Beliaupun merasa manusia yang banyak dosa disisi Allah, SWT.
Beliau adalah seseorang yang zuhud dan merasa tidak pantas menjadi khalifah
walaupun itu hasil penunjukan dan semua yang hadir saat itu menyetujuinya. Beliau
adalah seorang khalifah yang menolak kendaraan dinas seekor kuda bagus dengan
kusirnya. Bahkan konon kabarnya, kendaraan dinas tersebut dijual dan uangnya
dimasukan ke baitul maal. Beliau juga adalah orang yang yang mengucapkan Inna
lillahi wa Inna ilaihi rajiuun, ketika ditunjuk menjadi khalifah. Bagaimana dengan kita
ketika diberikan amanah seperti Umar?
Alkisah, Umar mencari seorang penasehat untuk dirinya. Lalu, Umarpun
mengangkat sebuah batu besar yang sengaja diletakan ditengah jalan. Kemudian,
Umarpun menunggui batu tersebut namun dengan cara bersembunyi. Umar
memperhatikan batu dari atas balkon. Ia perhatikan batu itu dari pagi hingga menjelang
malam. Di tengah-tengah banyak lalu lalang orang, nyatanya adanya batu itu tidak serta
merta orang peduli.
Suatu hari ada seorang anak muda, melewati batu yang diletakan Umar, namun
hanya sekilas memperhatikan dan melihat. Tanpa berkata-kata, lantas pemuda tersebut
meninggalkannya tanpa peduli. Kemudian, ada juga anak muda lagi melintasi di depan
batu itu. Namun, dengan kondisi yang sama dengan pemuda sebelumnya hanya melihat

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 24

saja, namun pemuda kali ini sambil menggerutu. "Keterlaluan!!!, siapa yang meletakan
batu besar ditengah jalan ini. Benar-benar menganggu", gerutu pemuda tersebut.
Dengan sabar Umar bin Abdul Aziz masih terus memperhatikan batu yang
diletakannya ditengah jalan itu. Menjelang malam, ada seorang kakek tua yang
membawa gerobak melewati batu besar yang ada ditengah jalan. Kemudian, kakek tua
itupun bicara. "Ya Allah, ada batu besar ditengah jalan.Sedangkan hari menjelang
malam. Jika tidak kupindahkan, maka akan membahayakan orang yang lewat."
Kemudian kakek tua itu dengan susah payahnya memindahkan batu besar itu ke
dalam gerobaknya untuk dibawah ketempat yang lebih aman agar tidak menggangu lalu
lalang orang yang berjalan. Melihat kakek tua itu, akhirnya Umar bin Abdul Aziz
dengan mantap mengangkat kakek tua tersebut sebagai penasehatnya.
Hikmah Dari Kisah Umar bin Abdul Aziz
Apa yang terbesit dibenak teman-teman mengenai kisah cara unik Umar bin
Abdul Aziz yang meletakan batu besar ditengah jalan? Tentu Umar melakukan itu
dengan sebuah tujuan, yakni untuk mencari seorang pejabat sebagai penasehatnya.
Umar memberikan contoh kepada kita, bahwa hal apapun yang harus dilakukan ketika
mencari seseorang dalam memberikan kepercayaan untuk menjabat adalah harus
dengan kriteria utamanya yaitu akhlak yang baik.
Kakek tua diatas adalah salah satu contoh yang mempunyai akhlak dan
kebijaksanaan dibandingkan dengan dua orang pemuda yang hanya sekedar melewati
tanpa peduli bahkan hanya bisa menggerutu tanpa ada solusi. Menurutku, di
Indonesiapun demikian. Diperlukan abdi masyarakat yang berakhlak baik seperti kakek
tua tersebut. Begitu pentingnya akhlak karena itu adalah salah satu pondasi besar umat
muslim untuk maju. Seperti halnya nabi besar kita Muhammad, SAW. Beliau diutus ke
bumi untuk menyempurnakan akhlak manusia. Hal ini tersirat dalam hadist yang
diriwayatkan Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda:
Sungguh aku diutus menjadi Rasul tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak
yang saleh (baik)."
Lagipula, pada hakekatnya seluruh ibadah yang kita lakukan muaranya adalah
pada akhlak. Lihat nilai-nilai moral ibadah kita :
1. Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 25

2. Puasa untuk mencapai derajat takwa dan taat pada aturan Allah
3. Haji dilarang rofas, fusuq, dan jidal dalam berprilaku
4. Zakat menumbuhkan empati dan berbagi kepada para mustahik
Jadi, semua ibadah kita bermuara pada akhlak yang baik. Semoga kita semua
menjadi manusia yang berakhlak baik. Amin

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 5 April 2015

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 26

Kisah Anak Kecil Menangis, Santri dan Kyai


Sungguh aku diutus menjadi Rasul tidak lain adalah untuk menyempurnakan akhlak
yang saleh (baik). (Abu Hurairah)
Kisah yang saya tulis ini adalah kisah nyata dari salah seorang ustad. Kemarin
malam di Masjid Al-Hidayah Pamulang Permai 1 telah memperingati Maulid Nabi
Muhammad, SAW 1436 H dan yang mengisi ceramah adalah ustad tersebut. Salah
satunya menceritakan tentang pesan yang disampaikan kyai-nya ketika ustad tersebut
masih menjadi santri di sebuah pondok pesantren. Kisahnya memang sederhana, namun
pesan yang disampaikan mengandung nasehat yang begitu mendalam.
Dalam acara maulid nabi tersebut pokok bahasan utama adalah mengenai suri
teladan nabi yaitu akhlak. Ruang lingkup akhlak meliputi akhlak kepada Allah, SWT,
diri sendiri, keluarga, sesama manusia dan alam semesta. Salah satu suri tauladan
Rasulullah yang harus kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari adalah akhlak
kepada Allah, SWT. Perbuatan yang dianjurkan yaitu agar kita semua pandai bersyukur.
Dua peristiwa penting yang pernah dilakukan Rasulullah adalah ketika sholat malam
hingga kakinya bengkak. Istrinya, Aisyah penasaran hingga menanyakan kepada
baginda nabi. Kisah ini tersirat dalam HR. Bukhari dan Muslim. Aisyah, ia berkata :
Rasulullah apabila shalat malam beliau berdiri hingga kedua kakinya bengkak.
Aisyah bertanya: Mengapa engkau berbuat seperti ini, padahal Allah telah
mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Maka Nabi
menjawab: Tidak bolehkan aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?
Sungguh sebuah jawaban yang luar biasa. Tidak bolehkan aku menjadi hamba
yang pandai bersyukur? Ini yang seharusnya kita malu kepada Allah dan Rasulullah.
Hendaknya kita sebagai umatnya harus meneladani beliau. Jangan sedikitpun mengeluh
dan jadilah manusia yang selalu pandai bersyukur. Semoga kita semua bisa
mempraktekannya dalam kehidupan sehari-hari. Amin.
Peristiwa kedua adalah ketika beliau menyuruh istrinya agar memasak daging
domba. Sebenarnya Rasul jarang sekali memakan daging, namun salah satu daging yang
paling disukai adalah daging domba. Beberapa makanan dan minuman yang sering
dikonsumsi adalah kurma dan air zam-zam. Ketika memasak daging domba itu, baunya
menyebar kemana-mana sehingga para tetangga menyangka di rumah Rasul sedang
mengadakan kenduri. Maka, datanglah satu persatu tetangganya ke rumah baginda nabi.
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 27

Dan istri beliau memberikan daging domba itu kepada setiap tetangga yang datang
hingga tidak terasa yang tersisa adalah hanya kaki domba. Istri beliau tentu merasa
bingung apa yang harus dijawab ketika baginda nabi bertanya.
Ketika Rasulullah menanyakan masakan daging domba itu, sang istri
menjawab," ya Rasulullah, masakan daging domba itu telah habis kecuali hanya tersisa
kaki dombanya"
Diluar dugaan, Rasulullah menjawab," Ya Aisyah, kamu salah yang tersisa itu
bukanlah benar-benar sisa melainkan yang diberikan tetangga itu yang merupakan sisa
kelak diakherat. Kaki domba itu justru hanya dimakan oleh kita dan habis tak
berbekas."
Ini artinya, Rasul mengajak kita untuk berpikir hakikat. Apa yang diberikan
untuk semua orang itulah kelak akan diperhitungankan diakherat. Sehingga Rasulullah
pernah mengucapkan kriteria orang cerdas adalah orang yang sering mengingat mati
dan telah mempersiapkan bekalnya nanti untuk akherat dengan banyak berbuat amal
shaleh.
Yakin Besok Masih Hidup?
Lantas apa hubungannya si anak kecil yang menangis, santri dan sang kiyai
terhadap dua peristiwa dari Rasulullah tersebut? Silahkan simak cerita singkatnya
dibawah ini. Ambil hikmahnya untuk kehidupan kita sehari-hari. Semoga kita bisa
menjalaninya. Amin.
Di suatu kesempatan sang ustad melihat seorang anak kecil menangis. Lalu ia
datangi dan menanyakannya.
"Dek kenapa nangis?"
"Uangku habis, jadi besok gak bisa jajan lagi," jawab sang anak merengek
Sang ustadpun mencoba menenangkan anak kecil tersebut.
Lalu datanglah kyai dan menanyakan ke santri tersebut
"Ada apa pulan?" tanya sang kyai
"Ini guru, katanya duitnya habis, jadi besok gak bisa jajan," jawab sang ustad
"Ya Allah, kaya besok tahu aja kalau masih hidup," jawab sang kiyai dengan yakin
sembari meninggalkan ustad tersebut.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 28

Apa yang ada dalam benak pikiran teman-teman? Sepintas memang anak kecil
tak mengerti akan itu. Tapi sangat jelas pesan itu ditujukan untuk kita orang-orang
dewasa yang ingin bersikap cerdas seperti diungkapkan Rasulullah. Tentu ini bagi yang
merasa. Tak usah memikirkan besok yang belum pasti, pikirkan sekarang yang sedang
dijalani dengan banyak melakukan perbuatan amal sholeh dan bersyukurlah dengan apa
yang ada saat itu. Semoga kita semua termasuk dalam orang-orang yang bisa pandai
bersyukur. Amin...
Masjid Al-Hidayah Pamulang, 3 Januari 2015

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 29

Kisah Imam Hanafi Menangis Karena Anak Kecil


Hati-hati dengan godaan syaitan berbentuk halus tidak terlihat misal rasa sombong,
ujub, atau merasa paling hebat.
Renungan untuk hari Jum'at kali ini, saya membaca sebuah artikel yang
mengandung filosofi hidup. Saya membacanya disitus Nahdatul Ulama (NU). Saya
senang sekali membaca disitus tersebut terutama khusus pada kategori hikmah. Banyak
cerita-cerita kehidupan orang terdahulu yang bisa dijadikan pelajaran penting untuk
masa kini dan masa yang akan datang. Seperti salah satu kisah Imam besar Hanafi yang
menangis karena anak kecil. Kenapa Imam Hanafi bisa menangis hanya karena anak
kecil? Berikut kisahnya:
Imam Hanafi
Imam Hanafi lebih terkenal dengan sebutan Abu Hanifah Numan bin Tsabit.
Suatu hari beliau bertemu dengan seorang anak kecil miskin sedang berjalan memakai
sepatu yang terbuat dari kayu.
Hati-hati, Nak, dengan sepatu kayumu itu. Jangan sampai engkau tergelincir, kata
Imam Hanafi menasehati.
Sang bocahpun tersenyum, sembari mengucapkan terima kasih. Lantas iapun bertanya.
"Tuan, bolehkah saya tahu namamu?"
Numan, Jawab sang imam
Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-adham (imam
agung) itu? Jawab sang bocah menimpali.
Nak, bukan aku yang menyematkan gelar itu, melainkan masyarakatlah yang
berprasangka baik dan menyematkan gelar itu kepadaku, Jawab Imam Hanafi.
"Wahai sang Imam, hati-hati dengan gelarmu itu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke
neraka gara-gara dia. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia.
Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke kubangan api yang kekal jika
kesombongan dan keangkuhan menyertainya, Kata anak kecil yang memakai sepatu
kayu tersebut.
Imam hanafi pun menangis. Beliau merasa bersyukur masih ada yang
mengingatkannya. Bahkan tidak disangka-sangka peringatan itu datang dari lidah anak
kecil yang masih polos.
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 30

Hikmah Untuk Kita Semua


Melihat kisah Imam Besar Hanafi menangis karena anak kecil, maka selayaknya
kita mengambil pelajaran penting dari beliau. Ada tiga hal yang bisa kita ambil
hikmahnya. Pertama, beliau seorang imam besar yang memiliki ilmu tinggi, namun
ketika peringatan itu datang dari seorang anak kecil, beliaupun menerimanya dengan
menangis memohon ampun dan bersyukur kepada Allah, SWT karena telah
diperingatkan melalui lidah si anak itu. Lantas, beliau pun tidak memarahi si anak
tersebut dan juga tidak merasa gengsi. Beliau tetap rendah hati. Justru beliau tersungkur
menangis karena apa yang dikatakan anak kecil itu benar adanya.
Hikmah kedua adalah terkait gelar yang disandangnya. Semua itu akan
dipertanggungjawabkan kelak kepada yang maha kuasa. Ketika seseorang yang
diberikan gelar oleh masyarakat sebagai ustad, guru ngaji, dan apapun itu, pada
hakekatnya akan ada banyak godaan syaitan yang bisa menjerumuskan atau
menggelincirkan itu ke dalam neraka. Godaan tersebut bisa berbentuk halus tidak
terlihat misal rasa sombong, ujub, merasa paling hebat dan lain sebagainya. Analogi
yang mudah dan dapat kita rasakan ketika kita mengendarai sebuah mobil mewah
dibandingkan ketika menaiki sepeda. Apa yang dirasakan? Bagi yang terjerumus hawa
nafsu, maka orang yang menaiki mobil mewah itu akan cenderung tergelincir kedalam
sifat sombong, merasa keren dan hebat. Padahal sejatinya yang hebat hanyalah Allah,
SWT. Berbeda dengan yang menaiki sepeda, tentu akan terasa lain. Contoh lain
misalnya seorang doktor atau profesor. Tidak sedikit, dari mereka yang merasa hebat
hanya karena gelar yang disandangnya. Sehingga seringkali dihinggapi sifat
meremehkan orang lain, merasa benar, merasa hebat, ujub dan lain sebagainya. Semoga
kita semua terhindar dari sifat yang demikian. Amin
Hikmah ketiga adalah tidak hanya berkaitan dengan gelar. Orang-orang yang di
beri rezeki oleh Allah, SWT seperti pangkat, jabatan dan kedudukan juga bisa
menggelincirkan manusia ke lembah hitam. Fenomena demikian telah banyak terjadi di
sekeliling kita. Semakin tinggi suatu pohon, maka akan semakin kencang angin yang
menerpanya sehingga ini bisa menggoyahkan bahkan merobohkan pohon tersebut.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 31

Semoga cerita kisah Imam Hanafi diatas, dapat membuka mata hati kita untuk
menjadi manusia yang lebih baik lagi sesuai yang diajarkan oleh Allah, SWT melalui
Rasul kita Nabi Besar Muhammad, SAW. Amin.

Renungan Rutin Jumat, Pamulang, 23 Januari 2015


Ide sumber bacaan:
http://www.nu.or.id/post/read/42760/tangisan-imam-hanafi-berjumpa-anak-kecil

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 32

Kisah Putusnya Jari Sang Raja Dan Pemuda Buta


Kita tidak tahu apa yang diberikan Allah, SWT kepada kita. Semua itu penuh
misteri. Sebagai manusia yang beriman kepada Allah, SWT, harusnya selalu senantiasa
bersyukur baik dikala senang maupun ketika sedang ditimpa musibah.
Tepat sebelum waktu sholat Jum'at dimulai, sebenarnya saya telah menulis
tentang sebuah foto sederhana yang membuat saya harus bersyukur karena alam
ciptaan-Nya yang begitu sempurna. Entah kebetulan atau tidak, tema khutbah untuk
Jum'at ini, ternyata membahas tentang rasa syukur pula.
Belajar tentang syukur memang selalu menjadi topik yang menarik bagi kaum
muslimin dan muslimat dimanapun berada. Apalagi jika disampaikan melalui ceritacerita Islami yang penuh hikmah dan nasehat. Jum'at kali ini, khatib menceritakan
sebuah kisah apik dan menarik. Kisah yang diceritakan tersebut adalah sebuah riwayat
yang mempunyai hikmah mendalam tentang pelajaran rasa syukur. Melalui riwayat ini
kaum muslimin dan muslimat bisa mengambil pelajaran penting untuk dijadikan
motivasi agar selalu senantiasa bersyukur kepada Allah, SWT.
Kisah ini adalah tentang putusnya jari sang raja terkenal dari Baghdad dan
seorang pemuda buta. Berikut ceritanya yang saya bagi menjadi dua:
Pergi Berburu
Suatu hari raja mengajak pengawal setianya untuk berburu ke hutan. Sang raja
memang terkenal dengan hobinya berburu binatang. Masuklah ia bersama pengawal
setianya ke hutan belantara. Sang rajapun melihat seekor rusa yang bagus hingga begitu
bahagianya hati sang raja.
Saking senangnya, mulailah ia mengeluarkan panahnya lalu membidiknya.
Ketika panah itu tepat mengenai rusa, lalu sang rajapun mengambil pisaunya hingga tak
terasa pisau tersebut mengenai jarinya. Seketika putuslah jari sang raja tersebut.
Kemudian ia memerintahkan pengawal setianya untuk mencari potongan jarinya.
"Hei pengawal, coba cari dimana potongan jariku tadi," suruh sang raja
"Paduka raja, syukurilah dengan apa yang terjadi," sahut pengawalanya
Mendengar perkataan dari pengawalnya itu, lantas sang rajapun marah besar.
Lalu ia kembali ke istana dan memenjarakan pengawalnya tersebut.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 33

Ditangkap Manusia Kanibal


Di hari yang lain sang rajapun berburu kembli ke hutan. Kali ini dengan
membawa pengawal barunya. Setelah memasuki hutan, ternyata sang rajapun salah
jalan. Ia tersesat di hutan yang bukannya banyak binatang buruannya, melainkan
tersesat dihutan yang ada sekolompok suku primitif pemakan manusia atau manusia
kanibal.
Akhirnya sang raja dan pengawal baru itu ditangkap oleh suku kanibal tersebut.
Mula-mula pengawal barunya dimandikan lalu disembelih untuk dijadikan hidangan
makanan. Setengah untuk persembahan dewa. Setengah lagi untuk dimakan oleh ketua
suku manusia kanibal bersama anak buahnya.
"Daging ini enak sekali, saya masih lapar. Masih adakah yang lainya?" tanya ketua
suku.
"Oh masih ada satu lagi tuan," jawab dari salah satu anak buahnya.
"Ok, masak satu lagi," sahut ketua suku menimpali.
Mendengar obrolan para manusia kanibal ini, sang rajapun ketakutan. Seluruh
badanya gemetar tak terkira.
Lalu, dibawahlah sang raja oleh para manusia kanibal ini. Setelah dimandikan
dan ketika akan disembelih, salah satu dari manusia kanibal itu terkejut karena melihat
salah satu jari dari sang raja tidak ada. Melihat itu, sang rajapun dibuangnya ditengah
hutan. Para manusia kanibal itu tidak jadi untuk menyembelihnya karena ada yang
kurang sempurna dengan anggota tubuhnya. Jika ini dilakukan, maka rasa dagingnya
menjadi tidak enak. Belum lagi ini akan menjadi bala karena dewa akan menolak
persembahan yang tidak sempurna.
Bersyukur
Sang rajapun benar-benar bahagia karena merasa bebas dari para manusia
kanibal. Sepanjang jalan ia tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah, SWT. Setiba di
istana, ia pun mendatangi pengawal setianya yang dulu dipenjara. Lalu sang rajapun
membebaskan sang pengawal tersebut.
"Pengawal, saya berterima kasih kepadamu karena telah mengingatkanku untuk
bersyukur", kata sang raja. Lalu ia menceritakan persitiwa berburunya hingga tersesat
dihutan dan akan disembelih oleh manusia kanibal.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 34

"Wahai paduku raja, sesungguhnya saya yang harus berterima kasih karena saya
dipenjara," jawab pengawalnya.
Mendengar perkataan pengawalnya itu, sang rajapun semakin tidak mengerti.
"Mengapa justru kamu yang minta maaf," tanya sang raja dengan roman muka
kebingungan.
"Wahai paduka raja, seandainya saya tidak dipenjara, mungkin saya yang akan
disembelih oleh manusia kanibal itu. Karena saya dipenjara, maka yang disembelih
adalah pengawal tuan raja yang baru," jawab pengawalnya.
Sang rajapun baru tersadar. Mendengar jawaban dari pengawalnya, hati dan
pikirannya mulai terbuka. Betapa semua kejadian itu ada hikmahnya. Kita tidak tahu
apa yang diberikan Allah, SWT kepada kita. Semua itu penuh misteri. Sebagai manusia
yang beriman kepada Allah, SWT, harusnya selalu senantiasa bersyukur baik dikala
senang maupun ketika sedang ditimpa musibah.
***
Pemuda Buta
Kisah yang senada dengan diatas sebenarnya sudah pernah saya dengar juga
ketika mendengarkan ceramah dari almarhum KH.Zainuddin, MZ ketika masih kecil.
Hanya saja ada perbedaanya, yakni pada kisah peran dari orang yang diceritakannya.
Kalau dari KH.Zainuddin, MZ, kisah itu tersiratkan oleh seorang pemuda yang
buta sejak lahir. Suatu hari pemuda tersebut mengeluh dalam hati.
"Ya Allah, mengapa saya dilahirkan dalam keadaan buta," gumam pemuda tersebut.
Suatu ketika didesanya itu datangi oleh sekelompok suku pemakan manusia
(kanibal). Lantas banyak pemuda didesa itu diambil untuk dijadikan hidangan makanan.
Termasuk pemuda yang buta matanya itu tak luput dari culikan para manusia kanibal
tersebut.
Sebelum disembelih untuk dijadikan hidangan makanan, para kumpulan pemuda
yang telah diculik itu diberikan makanan yang enak-enak agar gemuk. Para pemuda
tidak tahu, mengapa mereka dikasih makanan yang enak-enak. Hingga tiba saatnya,

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 35

ternyata baru menyadari bahwa para pemuda itu akan disembelih untuk dijadikan
hidangan makanan.
Satu persatu para pemuda itu disembelih. Sekarang giliran terakhir, pemuda buta
itupun dibawa dan akan disembelih pula. Ketika akan menyembelih, salah satu orang
kanibal itu terkejut karena orang yang akan disembelih adalah orang buta. Seketika
acara penyembelihanpun digagalkan.
"Wah ini buta, kalau disembelih pasti dagingnya tidak enak," kata salah satu orang
kanibal
"Lebih baik dibalikan saja lagi ke desanya," teriak dari salah seorang lagi.
Akhirnya sang pemuda buta itu dikembalikan ke desanya. Dalam hati, pemuda
buta itu tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah, SWT. Ternyata ada hikmahnya juga
dengan apa yang terjadi pada kondisinya sekarang.
Dua kisah diatas adalah pelajaran penting buat kita semua khususnya yang lupa
akan rasa syukur kepada Allah, SWT. Apapun yang diberikan oleh yang maha kuasa
terimalah dengan sabar, ikhlas dan ridho.

Masjid Al-Hidayah BAPETEN Jakarta, 14 Februari 2015

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 36

Kisah Sultan Murad IV dan Mayat di Hutan


Jika tidak tahu, diam adalah lebih baik
Saya ingin bercerita tentang namaku: Murad. Kisah ini adalah tentang Sultan
Murad IV dan mayat di hutan. Cerita yang penuh hikmah ini saya dapatkan dari
mendengarkan kajian Islami Shubuh tadi di Masjid Al-Hidayah Pamulang. Alkisah
Sultan Murad IV ini selain seorang sultan juga seorang waliyullah yang mempunyai
kemampuan rata-rata dari orang biasa. Sang sultan juga seorang pemimpin yang sering
turun kebawah dengan menyamar sebagi rakyat biasa.
Sultan Murad IV
Pada suatu malam, sang sultan merasakan tidak enak badan, perasaannya tidak
nyaman, tidurpun tidak nyenyak. Ada apa ini gerangan? Padahal sang sultan sudah
mengambil wudhu, sholat malam tapi tetap merasakan gelisah. Dipanggilah semua
penasehat spiritual (ulama). Sang sultanpun berkonsultasi dengan kondisinya. Diantara
pensehat itu ada yang menanyakan mungkin pagi tadi sultan belum berkeliling
kebawah. Sang sultanpun menjawab, "sudah"
"Kalau begitu bagaimana kalau malam ini sultan berkeliling lagi," usul sang pensehat.
"Ok," sahut sultan
Mayat di Hutan
Malam itu juga Sultan Murad IV beserta pensehat spiritualnya berkeliling ke
desa-desa penduduk dengan pakaian menyamar seperti rakyat biasa. Ketika berkeliling
itu sang sultan mencium bau busuk menyengat. Baunya benar-benar busuk. Sang sultan
penasaran.
"Bau apa ini? Sangat busuk sekali," tanya sang sultan kepada penasehatnya.
Setelah mencari-cari sumber bau busuk itu, akhirnya ketemu juga. Bau busuk itu
ternyata bersumber dari hutan. Setelah ditelusuri ke tengah hutan, sang sultanpun
terkejut karena menemukan mayat. Sultanpun bertanya, mayat siapa yang ada ditengah
hutan ini. Tak satupun yang mengetahuinya.
Sang sultanpun membawa mayat itu dan ada penduduk yang mengetahuinya.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 37

"Oh itu mayat si pulan, si pemabuk. Dia seorang pezinah, orang zindik. Biarkan saja
jangan diurus mayatnya," kata salah satu penduduk yang mengetahui mayat tersebut.
Sang sultanpun membawa mayat itu ke istrinya dan menanyakan bahwa benarkah mayat
tersebut itu suaminya. Wanita itu mengiyakan bahwa itu benar adalah mayat suaminya.
"Ibu coba ceritakan suami ibu ini semasa hidupnya. Sampai-sampai, tidak ada
penduduk yang mau mengurus dan menguburkannya?" tanya sang sultan penasaran.
"Sebenarnya saya sudah menduga. Akhirnya ketakutanku benar juga. Kalau sampai
suamiku meninggal pasti tidak ada penduduk yang mengurus dan menguburkannya
karena dianggap pemabuk dan pezinah," jawab sang ibu menangis.
" Sebenarnya kami ini orang berkecukupan. Setiap malam ini suamiku keluar mengetuk
pintu wanita nakal. Lalu uang hasil kerja kerasnya diberikan kepada wanita nakal itu.
Dia akan menanyakan kepada wanita itu. Berapa tarifnya semalam? Kemudian
diberikannya uang lebih kepada wanita nakal itu untuk satu hari penuh dan ia akan
berpesan jangan buka pintu lagi. Kalau ada tamu anak muda, jangan bukakan. Terus ia
lakukan seperti itu dari pintu ke pintu hingga uangnya habis. Selain itu suamiku juga
sering ke kedai minuman dan memborong semua minuman keras lalu dibuangnya
secara sembunyi-sembunyi. Saya sudah memberikan nasehat kepada suamiku dengan
apa yang dilakukannya akan dianggap jelek oleh masyarakat dan memang setiap
malam ini orang-orang selalu melihat suamiku yang sering masuk rumah wanita nakal
dan kedai berisi minuman keras. Saya tanya kepada suamiku mengapa melakukan ini?
Suamiku menjawab supaya bisa menyelamatkan generasi muda ini agar tidak
terjerumus dari wanita penghibur dan minuman keras. Tapi saya takut jikalau engkau
meninggal, nanti orang-orang tidak mau mengurus dan menguburkan jenazahmu.
Lantas suamiku menjawab, Allah akan mengirimkan sultan dan orang-orang soleh
untuk merawatku," jawab sang ibu panjang lebar bercerita kepada sang sultan.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 38

"Subhanallah. Suami ibu itu wali Allah. Saya sultan. Saya bersama orang sholeh dan
ulama yang akan memandikan, menyolatkan, dan mengkafaninya" jawab sultan
menangis sambil membuka penyamarannya.
Hikmah:
Kisah Sultan IV dan mayat di hutan itu memberikan hikmah kepada kita semua.
Hendaknya kita jangan terburu-buru menilai seseorang dari luarnya saja. Begitu pula
dengan kondisi sekarang dimana terjadi ledakan informasi yang tidak terkontrol.
Hendaknya dengan banyak beredaranya informasi, kita jangan cepat langsung percaya
apalagi bukan dari sumber aslinya. Jika tidak tahu, diam adalah lebih baik.
Biografi (Riwayat Singkat) Sultan Murad IV:
Nama Sultan Murad IV adalah Murad Ahmad
Lahir tanngal 16 Juni 1612
Meninggal 9 Februari 1640. Masih sangat muda berumur 27 tahun
Ia adalah Sultan Turki Utsmani dan merupakan anak dari Sultan Ahmad I dan
Kosem
Ia juga masih keturunan Yunani
Memerintah sejak masih umur 11 tahun. Masa pemerintahannya dari 10
September 1623 hingga 9 Februari 1640 (memerintah selama 16 tahun 11 bulan)
Masa kepemimpinanya adalah memberantas korupsi, pemberantasan alkohol,
kopi dan tembakau
Pemimpin yang sering turun kebawah dengan menyamar sebagai rakyat
Seorang waliyullah yang cerdas, pemberani dan memiliki pandangan yang tajam
Kuliah Shubuh, Masjid Al-Hidayah Pamulang, 7 Desember 2014
Tambahan bacaan lain:
http://id.wikipedia.org/wiki/Murad_IV
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/11/06/26/lne638-sejarah-parakhalifah-murad-iv-pendiri-kedua-daulah-utsmaniyah

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 39

Impian Sukses di Usia Muda


Sukses terbesar manusia adalah jika ia menjadi seorang manusia yang bertaqwa. Inilah
sukses yang bersifat hakiki.
Mempunyai impian sukses di usia muda adalah sebuah cita-cita bagi setiap
manusia. Namun demikian, tidak banyak manusia yang berhasil menggapai impiannya
itu dengan baik. Disisi lain bagi mereka yang merasa sudah tercapai, sebaiknya jangan
lupa untuk selalu tetap bersyukur. Sukses itu relatif. Oleh karenanya antara individu
satu dengan individu lainya akan memiliki parameter sukses yang berbeda.
Secara umum parameter sukses bisa juga ditentukan pada pandangan-pandangan
yang berkembang di masyarakat. Sebagai contoh seorang anak buruh tani dengan
penghasilan yang

pas-pasan dapat membiayai anaknya ke jenjang pendidikan

perguruan tinggi hingga lulus menjadi sarjana bahkan cepat mendapat kerja di
perusahaan-perusahaan besar. Dalam pandangan masyarakat, kondisi tersebut bisa
dikatakan sebagai orang yang sukses. Kasus lain misalnya jika anak seorang Doktor
hanya mampu menyelesaikan pendidikan sampai ke jenjang S1, maka kondisi tersebut
bisa dianggap sebagai orang yang belum sukses karena tolak ukurnya terhadap
pendidikan orang tuanya yang lebih tinggi.
Kedua contoh kasus diatas tentu akan lebih tepat jika kesuksesan dipandang dari
segi pendidikan. Padahal jika diliat dari bidang lain tentu akan berbeda. Bisa jadi anak
sang Doktor tersebut hanya bisa menyelesaikan pendidikannya hingga S1, akan tetapi
dia berhasil dalam menggeluti dunia wirausaha. Misalnya walau ia hanya seorang
tamatan S1, namun ia mempunyai banyak perusahaan. Kesuksesan tersebut tentu lebih
tepat dipandang dari segi kekayaan.
Parameter Sukses
Parameter kesuksesan di masyakrakat secara umum akan diukur melalui
beberapa kriteria. Apa saja? Berikut diantaranya:
Memiliki kekayaan. Bagi setiap indivdu yang memiliki kekayaan baik berupa
uang berlimpah, tabungan deposito, tanah lebar, mobil mewah, perusahaan
dimana-mana, maka dalam masyarakat umum dianggap sebagai orang yang
sukses. Masyarakat mengaggap orang tersebut termasuk ke dalam manusia
beruntung karena memiliki banyak harta.
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 40

Mempunyai karir yang cemerlang, memiliki pangkat tinggi dan menduduki


jabatan yang strategis
Terkenal atau populer. Biasanya ini terjadi pada selebritis, pembicara hebat,
motivator, pengacara, atau lainya.
Bergaji besar
Bekerja diperusahaan bonafit
Berprestasi
Berpendidikan tinggi misal bergelar doktor dan profesor
Mempunyai banyak karya misal para seniman musik, penulis buku, arsitek,
programmer, dll
Mampu melakukan perubahan yang lebih baik kepada masyarakat disekitarnya
Mereka Yang Sukses di Usia Muda
Banyak kisah yang diceritakan tentang mereka-mereka yang sukses di usia
muda. Pada awalnya memang hanya sebuah impian, tetapi karena mereka mempunyai
keyakinan kuat, ide dan gagasan hingga mampu untuk mengimplementasikannya tahap
demi tahap. Akhirnya mereka berhasil melewati proses yang penuh lika-liku kehidupan.
Sekitar tahun 2011, di acara program Kick Andy pernah menayangkan acara
yang berkaitan dengan sukses diusia muda. Nama programnya adalah "Meraih Sukses
di Usia Muda". Ada empat narasumber muda yang sukses diwawancara oleh Andy F
Noya. Saat diwawancara, semua narasumber itu masih berumur antara 24 hingga 26
tahun. Berikut empat narasumber tersebut:
Merry Riana saat berumur 24 tahun telah menjadi milyuner. Ia memilih
wirausaha berawal karena sebuah hutang. Ia mempunyai konsep pemikiran jika
mau buka usaha maka harus dilakukan ketika muda karena tidak memiliki
tanggungan. Ia berwirausaha dibidang finance.
Putu Putrayasa berumur 26 tahun yang lahir dari keluarga miskin telah
mendirikan perguruan tinggi. Ia talah mendapat penghargaan dari Museum
Rekor Dunia Indonesia, MURI atas prestasinya di bidang pendidikan.
Elang Gumilang berumur 26 tahun telah sukses menjadi pengusaha properti
yang benar-benar dirintis dari bawah bukan warisan dari orang tua.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 41

Febrian Agung Budi Prasetyo berumur 27 tahun telah sukses bisnis pulsa
elektrik bahkan hingga bisa merekrut ribuan agen pulsa elektrik dengan sistem
multi level marketing (MLM). Febrian adalah anak seorang sopir Bus Damri.
Kisah sukses di usia muda juga bisa ditemui di buku Pak Rhenald Khasali yang
berjudul Wirausaha Muda Mandiri bagian 1 & 2: Ketika Anak Sekolahan Berbisnis.
Dalam kedua buku tersebut menceritakan kisah-kisah inspiratif yang sukses berbisnis di
usia muda. Silahkan bukunya baca sendiri ya.
Dua contoh kasus diatas, baik pada acara program Kick Andy dan buku
Wirausaha Muda Mandiri 1 & 2 yang ditulis Rhenald Khasali adalah contoh kesuksesan
di usia muda dengan jalur berbisnis. Tentu saja banyak contoh lainya yang sukses pada
jalur bidang yang berbeda. Misalnya Raditya Dika yang sukses sebagai komedian dan
penulis buku-buku humor. Kemudian ada juga yang sempat beritanya populer yakni,
Laily Prihatiningtyas berumur 28 tahun diangkat oleh Dahlan Iskan menjadi Direktur
Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Sukses
dibidang pendidikan misalnya Emil Elestianto Dardak yang meraih gelar Doktor
termuda di Jepang dari Ritsumeikan Asia Pacific University pada usia 22 tahun. Selain
itu ada Cindy Priadi yang meraih gelar doktor dari Universitas Paris-Sud saat berumur
26 tahun. Lantas, Prof. Nelson Tansu, Ph.D yang diangkat menjadi guru besar
(profesor) di Lehigh University, Bethlehem, Pennsylvania saat berusia 25 tahun.
Dibidang olahraga yang sukses ketika masih usia muda adalah para pemain sepak bola
dunia dengan penghasilannya yang melebihi gaji presiden di negara manapun.
Sukses Hakiki
Melihat tayangan video acara Kick Andy tentang mereka yang sukses di usia
muda dan membaca buku pak Rhenald Khasali tentang Wirausaha Muda Mandiri, maka
sejatinya sebuah kesuksesan itu bisa dicapai melalui tiga hal. Pertama, do'a dan niat
kuat. Kedua, usaha, kerja keras dan pantang menyerah. Ketiga berdo'a lagi. Inilah
rumusan inti yang perlu digaris bawahi oleh kita semua. Menjadi orang sukses tentu
tidak mudah dan instan. Semua itu perlu proses dan perjuangan. Kesabaran dan
keyakinan adalah kunci utamanya.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 42

Satu hal yang perlu menjadi catatan penting, bahwa sukses ideal yang
diinginkan oleh semua manusia adalah bukan hanya di dunia saja melainkan di akherat
kelak. Sukses terbesar manusia adalah jika ia menjadi seorang manusia yang bertaqwa.
Inilah sukses yang bersifat hakiki. Boleh saja manusia sukses dalam hal harta, jika ia
bertakwa maka hartanya hanya akan didapat dari yang halal dan akan dibelanjakan ke
hal-hal yang lebih bermanfaat. Boleh saja manusia berilmu tinggi, jika ia bertakwa
maka ilmunya akan dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia. Boleh saja manusia
mempunyai pangkat dan jabatan tinggi, jika ia bertakwa maka pangkat dan jabatannya
akan dijalankan sesuai amanah. Inilah sukses yang sebenarnya: menjadi manusia taqwa,
apalagi jika masih muda, kaya, pintar, berprestasi dan bermanfaat bagi masyarakat,
maka hidup pun akan penuh makna. Sungguh sebuah anugerah yang tak terkira.
Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa mendapat kemenangan (QS: An-Naba' Ayat
: 31)
Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat
pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka
mengetahui. (QS: Al-Baqarah Ayat: 103)
Renungan di Pamulang, 21 Nopember 2014

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 43

BAB III
Penyakit Hati dan Kematian
Tiga Manusia Paling Kikir
Lima Hal Yang Bisa Menyebabkan Meninggal Su'ul Khatimah
Nasehat Akhir Tahun: Enam Sesuatu Yang Perlu Kita Renungkan

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 44

Tiga Manusia Paling Kikir


Dua hari yang lalu saya mendapatkan nasehat dari seorang penceramah saat
kultum sebelum sholat tarawih. Nasehatnya tentang 3 manusia paling kikir. Sepertinya
sang penceramah menyinggung tentang manusia paling kikir dikarenakan saat
memberikan salam, lantas para jema'ah kurang bersemangat untuk menjawab. Tapi,
saya mencoba berbaik sangka sepertinya mereka kebanyakan menjawab dihati. Ya,
dihati.
Sebelum ke inti kultumnya, sang penceramah kemudian bercerita bahwa ada 3
manusia yang paling kikir. Apa itu kikir? Kalau di KBBI ada dua pengertian. Kikir yang
menjurus pada suatu benda untuk menajamkan alat misalnya gargaji. Kemudian kikir
yang memiliki makna pelit. Dalam hal ini selalu dikaitkan dengna harta. Sejatinya kikir
disini menurut sang penceramah dikatakan bahwa tidak selalu melulu tentang harta.
Oleh karena itu kikir yang dimaksud adalah pertama, orang yang mendengar azan
namun tidak mengikuti ucapan sebagaimana muadzin mengucapkan. Kedua, orang yang
tidak mengucapkan shalawat ketika ada seseorang yang menyebut nama Nabi
Muhammad, SAW. Ketiga, orang yang tidak menjawab salam ketika mendengar ada
seseorang yang mengucapkan salam.
Nah lho, jadi kalau mendengar adzan, terus dengar nabi rasul kita disebut tak
menjawab shalawat dan juga tidak menjawab salam, maka ternyata kita bisa
dikategorikan manusia paling kikir. Semoga nasehat ini bisa saya ingat dan tentu saja
dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari. Amin....

Masjid Al Mustaqiim - Sendowo - Yogyakarta, 10 Juni 2016

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 45

Lima Hal Yang Bisa Menyebabkan Meninggal Su'ul Khatimah


Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang
yang shaleh. (QS. Yuusuf: 101)
Setiap hari senin di Masjid BAPETEN ba'da dzuhur selalu diadakan tausiyah
dari seorang ustad yang di undang khusus dari DKM Masjid BAPETEN. Tema kali ini
yang saya dengarkan adalah tentang kematian. Dari hasil tausiyah tersebut ada
informasi yang menarik sehingga perlu menjadi catatan di blog saya ini, yakni tentang
lima hal perbuatan yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul khatimah atau di
penghujung akhir yang buruk, Nauzu billahi min zalik. Semoga kita terhindar dari
kematian seperti itu. Apa saja lima perbuatan hal tersebut? Inilah diantaranya:
Menyepelekan Waktu Sholat
Menyepelekan atau mengulur-ulur waktu sholat seringkali kita lakukan tanpa
sadar. Biasanya karena sesuatu pekerjaan yang merasa menganggap sedikit lagi selesai
atau 'tanggung'. Tidak hanya itu, mengulur-ulur atau menunda waktu sholat karena
menganggap waktu batas akhir sholat yang masih lama sehingga menyebabkan ini
menjadi alasan utama. Padahal siapa yang tahu kita akan masih hidup saat itu. Ini adalah
tipu daya syaitan. Mengerjakan sholat tepat pada waktunya adalah pekerjaan yang
sangat di cintai Allah, Swt. Hal ini seperti apa yang dinyatakan dalam salah satu hadist
yang di riwayatkan lebih dari satu imam, sebut saja Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa'i,
Ahmad, dan Drul Quthni.
Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud bertanya pada Rasulullah SAW: " Wahai Rasulullah
pekerjaan apakah yang paling Allah cintai?", Beliau menjawab: "Shalat pada
waktunya". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Taat pada
orang tua". Ia bertanya: "Lalu apalagi Ya Rasul?", Beliau menjawab: "Jihad di jalan
Allah."
Durhaka Kepada Kedua Orang Tua
Hati-hati bagi anda yang masih mempunyai orang tua lengkap, bapak dan ibu.
Durhaka kepada orang tua bisa menyebabkan menjadi manusia yang zhalim.
Menghormati orang tua adalah wajib hukumnya terutama kepada seorang ibu yang telah
mengandung dan membesarkan kita. Perintah menghormati seorang ibu sangat jelas
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 46

tersirat seperti yang tertuang dalam hadist rasulullah hingga menyebut kata ibu
sebanyak tiga kali.
Dari Abu Hurairah r.a. berkata: Ada seseorang yang datang menghadap Rasulullah
dan bertanya, Ya Rasulallah, siapakah orang yang lebih berhak dengan kebaikanku?
Jawab Rasulullah, Ibumu. Ia bertanya lagi, Lalu siapa? Jawabnya, Ibumu. Ia
bertanya lagi, Lalu siapa? Jawabnya, Ibumu. Ia bertanya lagi, Lalu siapa?
Jawabnya, Ayahmu. (Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)
Minuman Keras atau Mabuk
Meminum minuman keras (beralkohol) atau mabuk-mabukan jelas sangat
diharamkan oleh Allah, Swt. Tidak jarang kita mendengar berita dari media massa
bahwa banyak dari anak-anak muda yang meninggal karena minuman oplosan dengan
tujuan mabuk-mabukan. Hati-hati ini bisa menyebabkan ujung kematian yang buruk.
Nauzu billahi min zalik.
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan. (QS. Al-Maidah: 90)
Setiap minuman yang memabukkan adalah khamar dan setiap yang memabukkan
adalah haram. Barang siapa minum khamar di dunia lalu ia mati dalam keadaan masih
tetap meminumnya (kecanduan) dan tidak bertobat, maka ia tidak akan dapat
meminumnya di akhirat (di surga) (HR. Muslim)
Menyakiti Muslim Apalagi Anak Yatim
Menyakiti sesama muslim apalagi terhadap anak yatim biasanya akan mendapat
balasan langsung. Tidak hanya di akherat kelak, melainkan ketika masih di dunia
sekalipun. Kita tahu sesama muslim kita semua bersaudara sehingga harus saling
menebar kebaikan diantara sesamanya.
Tidak beriman salah seorang di antara kamu sampai ia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. (HR. Bukhari-Muslim)

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 47

Memakan harta anak yatim sungguh menjadi sebuah dosa besar yang bisa
berujung pada kematian yang buruk jika tidak bertaubat sesegera mungkin sebelum ajal
menjemput.
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang telah baligh) itu akan harta mereka,
dan janganlah kamu tukar gantikan yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu
makan harta mereka (dengan menghimpunkannya) kepada harta kamu, karena
sesungguhnya (yang demikian) itu adalah dosa yang besar. (Surah An-Nisa: 2)
Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak-anak yatim secara zalim,
sebenarnya mereka itu hanyalah menelan api ke dalam perut mereka, dan mereka pula
akan masuk ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (Surah An-Nisa: 10)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
Jauhilah tujuh dosa yang membinasakan. Dikatakan kepada beliau, Apakah ketujuh
dosa itu wahai Rasulullah? Beliau menjawab: Kesyirikan kepada Allah, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah untuk dibunuh kecuali dengan haknya,
memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran, dan menuduh
wanita mukminah baik-baik berbuat zina. (HR. Al-Bukhari no. 2766 dan Muslim no.
89)
Tidak Menghiraukan Ketika Azan Berkumandang
Azan adalah sebuah panggilan khusus dari Allah, Swt untuk melakukan perintah
sholat. Namun ketika lantunan azan berkumandang, sudahkah kita menjawabnya dan
berhenti dari aktivitas hiruk pikuk dunia? Dapatkah kita sejenak diam untuk
mendengarkan azan?
Ketika azan berkumandang, dalam berbuat kebaikan saja

harus dihentikan

apalagi berbuat di luar itu. Sebagai contoh ketika kita sedang membaca Al-quran dan
kemudian mendengarkan azan maka sejenak kita harus berhenti untuk menghormatinya.
Ketika Azan telah selesai dikumandangkan, maka bacalah do'a setelah azan karena
kelak nanti Nabi Muhammad, SAW akan memberikan syafaat pada hari kiamat.
Seperti dalam hadist berikut ini:
Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang dia ucapkan,
kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa bershalawat kepadaku satu

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 48

kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali. Kemudian memohonlah alwasilah (kedudukan tinggi) kepada Allah untukku karena itu adalah kedudukan di surga
yang tidak layak kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah, dan aku
berharap aku adalah hamba tersebut, barangsiapa memohon al-wasilah untukku
niscaya dia (berhak) mendapatkan syafaat. (HR Muslim 2/327)
Itulah lima hal perbuatan yang seringkali kita lakukan baik di sadari maupun
tanpa kita sadari yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul khatimah. Nauzu
billahi min zalik. Sekali lagi tak henti-hentinya selalu berdo'a kepada Allah,Swt, semoga
kita semua terhindar dari kematian seperti itu. Amin.
*Tulisan ini hanya catatan pribadi yang khusus ditujukan bagi pemilik blog ini sebagai
bahan renungan agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Tausiyah di Masjid BAPETEN, Senin, 23 September 2013
Tambahan bacaan lain:
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/11/05/13/ll41s3-rasulullah-sawselalu-tepat-waktu
http://www.dakwatuna.com/2008/07/03/783/hak-ibu-atas-anaknya/#axzz2fufNeKfn
http://www.bersamadakwah.com/2012/01/khutbah-jumat-hukum-dan-bahayaminuman.html
http://www.voa-islam.com/teenage/smart-teen/2009/07/19/361/sesama-muslimbersaudara-lho/
http://www.brunet.bn/gov/mufti/irsyad/pelita/2002/ic42_2002.htm
http://www.sahabatyatim.org/artikel/hadist-shohih-pemakan-api-neraka/
http://www.eramuslim.com/suara-langit/ringan-berbobot/menjawab-adzan.htm

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 49

Nasehat Akhir Tahun: Enam Sesuatu Yang Perlu Kita Renungkan


Masa lalu adalah sejarah, ambil pelajaran penting darinya. Syukuri masa kini dan
untuk masa depan terus tingkatkan taqwa karena itu jalan yang hakiki.
Sebenarnya tidak ada petunjuk wajib yang harus dilakukan ketika memasuki
penghujung tahun yang didasarkan pada kalender masehi. Namun, sangat jelas Islam
menyuruh semua muslim untuk selalu berbuat kebaikan kapanpun dan dimanapun
berada. Kini tahun 2014 telah digantikan menjadi tahun 2015. Berbicara mengenai
pergantian tahun, maka akan sangat berkaitan erat dengan perputaran waktu. Ada tiga
hal yang menjadi kata kunci utama yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan. Imam
Al-Ghazali memberikan nasehat yang indah dan ini bisa menjadi nasehat bijak untuk
kita semua khususnya setiap akhir tahun. Nasehat bijak itu adalah 6 sesuatu yang perlu
kita renungkan. Berikut uraiannya:
Sesuatu yang paling dekat
Sesuatu yang paling dekat adalah kematian bukan ada yang ada disekitar kita.
Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat diprediksikan. Kita tidak tahu kapan ia akan
datang. Bisa hari ini, esok, bahkan tahun depan. Kematian itu bersifat pasti dan tidak
diragukan lagi. Boleh saja kita takut tapi pasti suatu saat ia akan datang. Setiap hari
disekeliling kita melihat orang-orang meninggal. Kita sadar suatu hari nanti kita akan
medapat gilirannya. Tapi mengapa justru kebanyakan manusia lalai dan tidak
mempersiapkannya? Padahal ini suatu hal yang pasti. Berbeda dengan karir perkerjaan,
apapun kita perjuangkan belum tentu itu akan berhasil kita raih. Sebaliknya, mati adalah
pasti akan menghampiri. Beberapa ayat Al-Quran yang sangat jelas menerangkan
tentang mati diantaranya sebagai berikut:

Ali Imran ayat 145: Sesuatu yang bernyawa tidak akan mati melainkan dengan
izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya. Barang siapa
menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu,
dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya
pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang
bersyukur.

Az-Zumar ayat 30: Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka
akan mati (pula).
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 50

Ali Imran ayat 185: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan
sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa
dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.

An-Nisaa ayat 78: Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan
kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika
mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah",
dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang)
dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampirhampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?

Al Ankabut ayat 57: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian
hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.

Al Mu'minun ayat 15: Kemudian, sesudah itu, sesungguhnya kamu sekalian


benar-benar akan mati.

Al-Anbiyaa` ayat 35: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan
menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenarbenarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.
Ayat-ayat Al-Quran diatas sangat jelas tersirat dan pasti benar adanya. Bahkan

dalam surat Al Mu'minun, pernyataan itu dinyatakan hingga dua kali. Pertama, kata
"sesungguhnya" dan kedua, "benar-benar". Saya pribadi masih termasuk orang-orang
yang lalai. Ya Allah semoga saya selalu tetap diberikan hidayah dan jalan yang lurus.
Amin
Sesuatu yang paling jauh
Sesuatu yang paling jauh adalah masa lalu bukan bulan dan bintang yang ada
diangkasa. Bukan kutub utara dan juga bukan dasarnya lautan. Ia tidak akan bisa
dikembalikan. Masa lalu adalah sejarah dan didalamnya mengandung banyak hikmah
yang dapat diambil pelajaran penting darinya untuk menjalani kehidupan masa kini.
Sebagai muslim, hidup yang sedang dijalani sekarang harus terus disyukuri karena itu

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 51

rahasia kebahagiaan yang sebenarnya. Syaitan akan dengan mudah menggoda manusia
agar tidak bersyukur (kufur).

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika


kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih(Qs.
Ibrahim: 7)

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (ni'mat)-Ku. (AlBaqarah: 152)

Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik yang
Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepada-Nya kamu menyembah (Al-Baqarah: 172)

Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah
kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah. (Qs. An Nahl: 114).

Sesuatu yang paling besar


Memang benar bumi, bintang, bulan, matahari, dan gunung merupakan ciptaan
Allah, SWT yang besar. Namun, sesuatu yang paling besar adalah hawa nafsu.
Lazimnya godaan manusia akan mengerucut pada tiga hal, yakni harta, takhta, dan
wanita. Pejabat korupsi itu bukan karena ia lapar melainkan karena nafsunya mereka
terhadap mengumpulkan harta. Mengincar jabatan tinggi seringkali bukan dengan
tujuan untuk melayani rakyat, akan tetapi untuk mencari kedudukan agar dihormati.
Begitupun tidak sedikit orang-orang yang mempunyai kedudukan tinggi namun, jatuh
hanya karena wanita. Semua itu karena apa? Tak lain karena hawa nafsu yang tidak bisa
dibendung. Contoh paling mudah yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
ketika seseorang dikuasai nafsu adalah saat berbuka puasa dengan berbagai macam
makanan. Padahal, ketika baru minum dan makan satu buah saja tiba-tiba merasa
kenyang.
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai
tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya?(Q.S. Al-Furqon
43.)

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 52

Sesuatu yang paling berat


Tidak salah jika ciptaan Allah, SWT seperti gajah adalah hewan yang berat.
Benda mati seperti besi, pesawat terbang, kereta api, trailer dan semua benda-benda
yang besar itu juga termasuk benda-benda yang berat. Akan tetapi, ketahuilah hakekat
sebenarnya yang paling berat adalah memegang amanah. Bahkan dalam suatu hadits
Rosullullah disinggung bahwa salah satu ciri orang munafik selain berkata dusta,
mengingkari janji juga tidak bisa menjaga amanah (khianat). Beberapa amanah yang
harus kita jaga adalah ajaran Allah, SWT dan rosulnya. Amanah terhadap sesama
manusia dalam kehidupan sehari-hari seperti anak, jabatan dan harta adalah amanah
yang diberikan Allah, SWT kepada kita. Apabila tidak menjaganya sungguh kita
termasuk orang-orang yang zalim. Kesehatan adalah rezeki Allah, SWT sekaligus
amanah yang harus digunakan untuk berbuat kebaikan.
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gununggunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh. (QS. Al-Ahzab: 72)
Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya (QS. An-Nisa: 58)
Sesuatu yang paling ringan
Kapas dan debu adalah benda ringan yang sering kita jumpai. Namun, dari
kedua benda itu ada yang paling ringan, yakni meninggalkan solat. Bukan cuma
meninggalkan solat, mengulur-ulur atau menyepelekan waktu solat termasuk sesuatu
yang paling ringan bahkan sering itu kita lakukan secara sadar. Padahal mengulurmengulur waktu solat adalah perbuatan yang bisa menyebabkan meninggal secara su'ul
khatimah. Nauzu billahi min zalik. Ya Allah, semoga kita semua terhindar dari
kematian seperti itu. Amin.
Bagi muslim, solat adalah sebuah komunikasi kita kepada Allah, SWT. Sebagai
hamba yang lemah dan penuh dosa, selayaknya manusia menjalin komunikasi yang baik
dengan penciptanya. Idealnya solat bukan hanya sekedar gerak lahiriah asal gugur
kewajiban tanpa meresapi makna yang ada didalamnya melainkan harus ada
implementasi dalam kehidupan sehari-hari.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 53

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan. (QS. Al-Ankabut:45)
Sesuatu yang paling tajam
Pisau atau pedang yang diasah terus-menerus akan menjadi tajam dan dapat
dengan mudah digunakan untuk memotong atau bahkan untuk melukai seseorang. Akan
tetapi, sesuatu yang paling tajam itu bukanlah pisau atau pedang tersebut melainkan
lidah seseorang. Luka akibat pedang bisa sembuh dalam beberapa hari. Namun, luka
karena lidah akan terus dikenang walaupun sudah saling memaafkan. Pepatah
mengatakan lidah tak bertulang dan itu memang benar adanya.
Ucapan yang keluar dari seorang muslim hendaknya lebih terjaga dan hati-hati.
Berpikir baru mengucapkan, bukan mengucapkan baru berpikir. Saat ini fenomena
adanya ledakan informasi yang tak terbendung seringkali membuat kesulitan bagi kita
untuk memilih mana informasi yang benar dari sumber aslinya dan mana informasi
yang palsu. Diperlukan ketelitian dan kecermatan untuk memilah informasi tersebut.
Jika tidak tahu, diam adalah lebih baik. Semua ucapan yang keluar dari bibir kita kelak
akan diminta pertanggungjawabannya.
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan
tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan
diminta pertanggungan jawabnya (QS. Al-Isra: 36)
Enam sesuatu diatas dari Imam Al-Ghazali diatas sungguh sebuah perumpamaan
dan hakekat yang indah untuk kita renungkan diakhir tahun ini. Tulisan ini juga
sekaligus sebagai renungan pribadi penulis dimana hingga sekarang masih banyak
melakukan perbuatan dosa. Semoga Allah, SWT mengampuniku dan selalu
memberikan hidayah kepadaku. Amin.
Apa yang harus dilakukan?
Diawal telah saya katakan hidup adalah perputaran waktu yang berkaitan dengan
tiga masa. Masa pertama adalah masa lalu. Ia adalah bagian sejarah dalam hidup

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 54

manusia yang selayaknya menjadi pelajaran penting untuk masa kini. Maka, masa lalu
yang kelam harus jadi peringatan agar tidak diulanginya kembali. Sedangkan masa lalu
yang banyak mengandung hikmah dapat dijadikan pembelajaran untuk kehidupan masa
kini dan masa yang akan datang.
Masa kedua adalah masa kini. Masa yang sedang kita jalani sekarang. Satu hal
perbuatan yang harus kita lakukan adalah tetap bersyukur.
Masa yang ketiga adalah masa depan. Berbicara masa depan bukan hanya terkait
didunia saja. Sebagai seorang muslim kita mengimani adanya hari akhir. Oleh karena
itu, masa depan yang baik adalah masa depan yang juga memikirkan hingga di akherat
kelak. Boleh-boleh saja kita mempunyai resolusi sebagai pernyataan untuk menggapai
cita-cita pada tahun ini. Itu adalah sebuah harapan dan impian yang diinginkan. Namun,
seorang muslim tentu tidak berhenti disitu melainkan resolusi itu dilakukan untuk tujuan
jangka panjang yaitu akherat. Jadi, apa resolusi terbaik untuk umat manusia? Yaitu
senantiasa meningkatkan takwa. Itu kata kuncinya. Semua perbuatan harus dilandasi
dengan dasar takwa kepada Allah, SWT. Takwa adalah mengikuti segala perintahperintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Petunjuknya adalah AlQur'an. Sebagaimana yang tersirat dalam QS. Al-Baqarah Ayat : 2. Kitab (Al-Qur'an)
ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
Satu kesimpulan yang dapat ditarik dari tiga masa itu adalah masa lalu adalah
sejarah, ambil pelajaran penting darinya. Syukuri masa kini dan untuk masa depan terus
tingkatkan taqwa karena itu jalan yang hakiki. Al-Qur'an adalah kitab sempurna yang
berisi masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang.
Masjid Al-Hidayah Pamulang & Silaturahim Pasar Minggu, 1 Januari 2015

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 55

SUPLEMEN
Dua tulisan suplemen ini saya persembahkan secara khusus untuk emaku dan
guru ngajiku. Siapa mereka? Beliau-beliaulah yang berjasa kepada saya dalam
mengarungi hidupku ini.

Hati-Hati Jangan Sampai Tertipu!


Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dan berkata,
Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi
shalallaahu alaihi wasallam menjawab, Ibumu! Dan orang tersebut kembali
bertanya, Kemudian siapa lagi? Nabi shalallaahu alaihi wasallam menjawab,
Ibumu! Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi? Beliau menjawab,
Ibumu. Orang tersebut bertanya kembali, Kemudian siapa lagi, Nabi shalallahu
alaihi wasallam menjawab, Kemudian ayahmu. (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim
no. 2548)
Selamat hari ibu buat Emaku. Saya memanggilnya dengan sebutan ema. Sebutan
dari seorang anak petani yang tinggal dikampung kepada ibunya. Emaku seorang
tradisional namun visoner yakni menjadikan anak-anaknya harus berilmu. Saya tahu
persis bagaimana emaku mendidikku dengan cara-cara yang sederhana kepada anakanaknya. Beliau tidak mempunyai pengetahuan khusus seperti ibu-ibu jaman sekarang
tentang mendidik anak (parenting) yang lebih kompleks dan beragam, juga belum
banyak tersedia informasi tentang tips bagaimana idealnya mendidik anak agar sukses.
Emaku juga tidak mewajibkanku agar kelak saya harus "menjadi" seperti keinginan
orang pada umumnya. Emaku hanya menginginkan: "Aja Dadi Wong Goblog". Itu saja.
Mengapa emaku berprinsip demikian? Karena beliau hanya mengandalkan satu
keyakinan dan cara pandangnya terhadap pengalaman masa lalunya yang tidak mau
kelak akan terjadi kepada anak-anaknya. Nasehat emaku yang selalu terngiang hingga
sekarang adalah: "Sira kudu sekolah kamber aja dadi goblog kaya kita, baka dadi wong
goblog kuh ko bisa gampang ketipu" (Kamu harus sekolah agar tidak bodoh biar seperti
saya, kalau jadi orang bodoh itu nanti mudah tertipu). Ketika masih anak-anak, pikiran
saya hanya menelan mentah-mentah dari nasehat emaku itu. Belakangan setelah saya
renungkan perkataan emaku itu, pada hakekatnya mempunyai makna yang amat
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 56

mendalam. Kurang lebih setelah 23 tahun itu saya bisa menemukan makna yang
sesungguhnya ketika membaca buku Ihya Ulumuddin dari Imam Al-Ghazali. Ada dua
kata kunci dari nasehat emaku yaitu kata 'bodoh' dan 'tertipu'. Apa makna yang tersirat
dari nasehat emaku itu? berikut uraiannya yang saya dapatkan jawabannya dari buku
sang Imam besar Al-Ghazali.
Jika Kamu Bodoh Maka Kamu Akan Tersesat
Saya membaca buku Ihya Ulumuddin ketika masih bekerja di Perpustakaan
Umum Indramayu. Secara tidak sengaja saya menemukan buku itu ketika sedang
mencari pencerahan tentang hakekat kematian. Di sana saya menemukan buku Ihya
Ulumuddin yang kedua belas dengan pokok pembahasannya yaitu Tafakur, Mati dan
Kejadian Setelahnya. Buku tersebut sebenarnya adalah buku satu kesatuan yang utuh
namun oleh Penerbit Marja di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan dibagi
menjadi 12 bagian buku. Jadi, ketika membacanya akan lebih mudah sehingga bisa
dibawa kemana-mana kerena lebih kecil dan tidak terlalu tebal.Saya sendiri
membacanya berulang-ulang ketika dalam perjalanan setiap hari sabtu dan minggu dari
Indramayu ke Jakarta dengan Kereta Cirebon Ekspress.

Nah, berawal dari buku yang kedua belas itulah akhirnya saya mencari buku
Ihya Umuluddin yang seri-seri sebelumnya. Beruntung saat itu di Perpustakaan
Indramayu semuanya tersedia dengan lengkap. Berikut detail buku tersebut:
Buku Pertama Ihya Ulumuddin: Biografi Al-Ghazali, Keutamaan Ilmu dan
Pokok-Pokok Iman
Buku Kedua Ihya Ulumuddin: Rahasia-rahasia bersuci, Shalat, Zakat, Puasa &
Haji
Buku Ketiga Ihya Ulumuddin:Ibadah, Dzikir, Doa-Doa
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 57

Buku Keempat Ihya Ulumuddin: Adab Makan, Mencari Nafkah, Nikah, halalHaram, Kasih Sayang & Persaudaraan
Buku Kelima Ihya Ulumuddin: Pergaulan, Uzlah, Safar, Amar Makruf Nahi
Munkar, AKhlak Nabi
Buku Keenam Ihya Ulumuddin: Keajaiban hati, Akhlak Yang Baik, Nafsu
Makan & Syahwat, Bahasa Lidah
Buku Ketujuh Ihya Ulumuddin: Marah, Denfan, Dengki, Keterkiatan Pada
Dunia, Cinta Harta & Kekuasaan, Riya
Buku Kedelapan Ihya Ulumuddin: Cinta Kekuasaan, Riya, Takabur, Ujub &
Keterpedayaan
Buku Kesembilan Ihya Ulumuddin: Tobat, Sabar, Syukur
Buku Kesepuluh Ihya Ulumuddin: Takut & Harap, Faqir, Zuhud & Tawakal
Buku Kesebelas Ihya Ulumuddin:Cinta dan Rindu, Niat, Al-MUqarrabah Dan
Al-Muhassabah
Buku Keduabelas Ihya Ulumuddin:Tafakur, Mati dan Kejadian Setelahnya
Coba kita perhatikan buku Ihya Umuluddin diatas? Apa yang anda bayangkan
jika dikaitkan dengan nasehat emaku? Melihat dari daftar sub pokok bahasaan setiap
buku itu saja, kita dapat dengan mudah membayangkan bahwa mencari ilmu adalah
sebuah perjalanan awal yang harus dilakukan oleh setiap manusia sebelum menapaki
kehidupan selanjutnya. Saya tidak perlu menuliskan dasar dari Al-Quran dan Hadist
tentang

keutamaan

menuntut

ilmu

karena

saya

yakin

teman-teman

sudah

mengetahuinya.
Dalam buku pertama itu di terangkan begitu detail oleh Imam Al-Ghazali
tentang pondasi umat Islam dalam menuntut ilmu hingga ilmu-ilmu apa saja yang harus
kita kuasai mengingat begitu luasnya ilmu milik Allah sedangkan hidup kita ini singkat.
Karena begitu luasnya ilmu itu, seandainya manusia mempelajari satu surat dalam AlQuran saja niscaya manusia tidak akan sanggup menguasainya hingga ajal menjemput.
Oleh karena itu dalam buku tersebut dijelaskan bahwa menuntut ilmu harus
mendahulukan yang pokok dan penting terutama kaitannya untuk kehidupan yang akan
datang yaitu kehidupan setelah kematian. Inilah mengapa saya teringat dengan pesan
emaku agar supaya jangan jadi orang bodoh dan tersesat. Karena nasehat dari perkataan
ema itu saya yakin berasal dari keutamaan menuntut ilmu yang diwajibkan dalam Islam.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 58

Jika saya terjemahkan dalam bahasa yang sederhana adalah: "Jika Kamu Bodoh Maka
Kamu Akan Tersesat". Sedangkan makhluk yang sangat gencar untuk menyesatkan
manusia adalah Setan. Perlu diketahui pembahasan mengenai keutamaan ilmu tidak
hanya menyangkut ilmu agama saja, melainkan ilmu yang bersifat duniawi. Bagi yang
belum membaca silahkan baca sendiri lebih detail tentang Keutamaan menuntut Ilmu
pada buku pertama tersebut.
Jika Kamu Tersesat Maka Kamu Telah Tertipu
Orang bodoh itu akan mudah tersesat dan orang yang tersesat berarti dia telah
tertipu. Emaku sudah mewanti-wanti akan hal itu. Oleh sebab itu tidak bosan-bosannya
beliau selalu mengingatkan kepadaku agar jangan menjadi orang malas dalam menuntut
ilmu karena kesuksesan hidup yang hakiki bagi manusia itu diawali dari rasa haus akan
menuntut ilmu lantas kemudian mengamalkannya dalam kehidupan. Nasehat emak yang
secara tidak langsung agar berhati-hati terhadap tipu daya setan yang menyesatkan
sehingga menjerumuskan manusia dalam jurang kehancuran. Kebodohan adalah senjata
dan lahan

subur

bagi

setan untuk memberi janji-janji kepada manusia

(media.isnet.org), utamanya kesesatan.


Setan selalu memberi janji-janji kepada mereka, dan membangkitkan angan-angan
kosong pada mereka, padahal setan tidak menjanjikan kepada mereka selain tipuan
belaka (QS Al-Nisa' [4]: 120).
Dalam buku Ihya Ulumuddin diatas kiranya dapat menjadi salah satu buku yang
perlu dibaca berulang-ulang setelah Al-Quran dan Hadist. Jujur saya akui, buku yang
ditulis Imam Al-Ghazali ini sangat mudah sekali dibaca oleh orang-orang awam bahkan
bagi para mualaf sekalipun.
Semoga saya selalu bisa mengingat dan menjalankan nasehat ema untuk
mejalani kehidupan ini. Selamat Hari Ibu khususnya buat emaku. Terima kasih telah
membimbing dan memberikan pendidikan agar terhindar dari kebodohan yang dapat
berpeluang pada kesesatan sehingga bisa termasuk dalam orang-orang yang tertipu.
Pamulang, 22 Desember 2013

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 59

Selamat Hari Guru: Puisi Untuk Guruku


Hari Minggu saat di Gramedia, istriku mengirim pesan kepadaku untuk
membelikannya baju PGRI. Katanya untuk perayaan hari guru yang jatuh pada tanggal
25 November. Sepulang dari Gramedia, sayapun langsung membelinya dipasar Ciputat.
Hari Selasa ini saya baru ingat kembali, pagi-pagi istriku memakai baju PGRI
dan mulai memanaskan mobilnya. Saya baru tersadar, bahwa hari ini tanggal 25
November adalah Hari Guru Nasional. Saat itu sejarahnya bertepatan dengan berdirinya
organisasi profesi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Alih-alih berbicara guru, ada satu guru non formal yang paling saya ingat.
Beliau adalah Wa Bakri, guru ngaji dikampungku tanpa dibayar. Belakangan saya baru
sadar bahwa Wa Bakri adalah guruku yang sebenarnya dalam memberikan bekal ilmu
untuk mengarungi hidup ini. Wa Bakri adalah sosok orang yang sederhana, tegas dan
teguh pendirian. Walau anaknya banyak, beliau tidak pernah meminta bayaran
sepeserpun ketika saya belajar mengaji bersama teman-teman sekampung.
Wa Bakri mencari nafkah dengan bertani. Beliau bercocok tanam padi. Kalau
saya amati, pagi setelah shubuh pergi kesawah. Saya sering ketemu ketika akan
berangkat sekolah. Beliau dengan sepeda ontel dan pacul dipundaknya begitu semangat
pergi ke sawah. Sorenya, setelah Ashar beliau pulang dan biasanya Maghrib akan
standby di musola kecil untuk mengajarkan anak-anak mengaji.
Wa Bakri mengajarkanku kedisiplinan dan tangggung jawab untuk memelihara
musola. Biasanya hari minggu kita akan disuruh kerja bakti sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Mulai dari ngepel lantai, mengisi bak wudu, hingga mencuci sejadah.
Satu hal yang membuat saya bangga kepada Wa Bakri adalah beliau tidak
pernah pandang bulu. Ketika ada anaknya atau saudaranya mengaji, namun sering
bermain-main, maka ia akan bertindak keras untuk menasehatinya layaknya anak orang
lain.
Wa Bakri adalah salah satu sosok yang saya kagumi. Saya percaya almarhum
Wa Bakri tenang dialam sana karena selama hidup ia selalu berbuat kebaikan tanpa
pamrih. Apalagi ketika meninggal Wa Bakri dalam keadaan khusnul khatimah. Beliau
meninggal tertabrak sepeda motor yang mudik ketika pulang Sholat Jum'at. Saat itu
beliau juga sedang berpuasa bulan Ramadhan. Sungguh akhir hidup yang indah.

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 60

Wa Bakri. Semoga tenang dialam sana. Terima kasih yang tak terhingga....
Engkau guru dunia akherat yang selalu kukenang...
Selamat hari guru untuk semua guru di Indonesia, spesial khusus buat guru dunia
akherat: "Wa Bakri"
Puisi Untuk Guruku
Sang Guru
Engkau sederhana
Tapi mulia
Tanganmu dingin
Sedingin salju
Engkau pesona hidup
Tak pernah mengeluh
Jalani, berpacu dengan waktu
Nikmat dari-Nya
Kau sebarkan untuk mereka
Walau renta
Engkau tetap terjaga
Wahai sang guru
Engkau ikhlas
Engkau ridho
Engkau berbeda
Apalah diri ini tanpamu
Terima kasih wahai sang guru
Jkt, 25 Nov 2014

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 61

DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran
Prihasmoro, Hardianto. 2007. Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam
Bukhari
Prihasmoro, Hardianto. 2007. Ringkasan Kitab Hadist Shahih Imam
Muslim

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 62

PROFIL PENULIS
Murad Maulana, seorang pustakawan blogger biasa
dipanggil Myu. Anak petani penyuka Vespa, lahir di
Kota Mangga Indramayu, 4 Mei 1983. Menamatkan
pendidikan S1 di Univeristas Padjajaran, Fakultas
Komunikasi,
Jurusan
Ilmu
Informasi
dan
Perpustakaan, beasiswa Pemda Indramayu. Saat ini
sedang menempuh Sekolah Pascasarjana UGM,
Manajemen Informasi dan Perpustakaan beasiswa
Kemenristek Dikti 2015.
Aktif di kawan Komunitas Blogger X Cimanuk
Indramayu (KBXC) dan Pustakawan di Badan
Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) Jakarta.
Diantara pekerjaan yang pernah digeluti sejak kecil
hingga sekarang seperti pedagang kaki lima, kuli tegel, bertani, beternak, hingga PNS.
Blog pribadinya dapat diakses di www.muradmaulana.com.
Beberapa buku yang sudah diterbitkan: Membangun Website Dinamis Tanpa
Background IT Dengan CMS Drupal 6.0 (2009, Andi Publisher), Free Online
Webstore: Hanya 1 Menit Membuat Toko Online (2010, Andi Publisher), Motivasi Go
Blog: Semangat Menulis Blogger Pemburu Dolar (2015, Leutikaprio), Pustakawan dan
Pemaknaan Buku (2016, Book Chapter, Ladang Kata).
Download e-book lainya dialamat : http://www.muradmaulana.com/p/e-book-saya.html
Penulis bisa dihubungi melalui:
Whats App: 081317976674
Email: grunge_sosialis@yahoo.com
Twitter: https://twitter.com/muradmaulana
Facebbok: https://www.facebook.com/murad.vespa
Google+: https://plus.google.com/109680844770871503761/posts

Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 63

Satu hal yang perlu menjadi catatan penting, bahwa sukses ideal yang
diinginkan oleh semua manusia adalah bukan hanya di dunia saja melainkan di
akherat kelak. Sukses terbesar manusia adalah jika ia menjadi seorang
manusia yang bertaqwa. Inilah sukses yang bersifat hakiki.

***

Masa lalu adalah sejarah, ambil pelajaran penting darinya. Syukuri masa kini
dan untuk masa depan terus tingkatkan taqwa karena itu jalan yang hakiki.
Al-Qur'an adalah kitab sempurna yang berisi masa lalu, masa kini dan masa
yang akan datang.

www.muradmaulana.com
Hanya Seorang Blogger! Bukan Ustad! - 64

Anda mungkin juga menyukai