Ventrikel Septum Defek
Ventrikel Septum Defek
A. DEFINISI
Defek Septum Ventrikel adalah kelainan jantung bawaan
berupa lubang pada septum interventrikuler, lubang tersebut
hanya satu atau lebih yang terjadi akibat kegagalan fungsi
septum
interventrikuler
semasa
janin
dalam
kandungan.
2.
Klasifikasi
anatomis
Defek
didaerah pars
membranasea
septum,
yang
dari
90%
kasus
penyakit
jantung
bawaan
lahir
sebelumnya
menderita
PJB,
ayah
dan
ibu
E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Auskultasi jantung mur-
Foto
rontgen
toraks
Elektrocardiografi
Echocardiogram
E. KOMPLIKASI
Gagal jantung
Endokarditis
Insufisiensi aorta
Stenosis pulmonal
Pembedahan :
pembedahan
Pulmonal
Arteri
Bunding
(PAB)
atau
efek
menyebabkan
inotropik
peningkatan
positif
curah
pada
miocard,
jantung
dan
;digunakan
untuk
gangguan
hemodinamika
yang
efek
inotropik
positif
pada
miocard,
diastolik
dan
tekanan
rata-rata
sambil
ASUHAN KEPERAWATAN
Dalam diagnosa keperawatan, perlu dilakukan pengkajian data dari
hasil :
Anamnesa
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Anamnesa
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam melakukan anamnesa
adalah :
1. Riwayat perkawinan
Pengkajian apakah anak ini diinginkan atau tidak, karena
apabila anak tersebut tidak diinginkan kemungkinan selama
hamil ibu telah menggunakan obat-obat yang bertujuan
untuk menggugurkan kandungannya
2. Riwayat kehamilan
Apakah selama hamil ibu pernah menderita penyakit yang
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin, seperti
hipertensi, diabetus melitus atau penyakit virus seperti
rubella khususnya bila terserang pada kehamilan trisemester
pertama.
3. Riwayat keperawatan
Respon fisiologis terhadap defek ( sianosisi, aktivitas terbatas
)
hamil
12.
demam reumatik
13.
Diagnosa Keperawatan
1. Penurunan curah jantung yang berhubungan dengan
malformasi jantung.
Tujuan : meningkatkan curah jantung
Kriteria
Hasil
anak
akan
menunjukkan
tanda-tanda
Berkolaborasi
dalam
pemberian
digoxin
sesuai
order
2. Gangguan
pertukaran
gas
berhubungan
dengan
kongesti pulmonal.
Tujuan : meningkatkan resisitensi pembuluh paru
Kriteria Hasil : anak akan menunjukkan tanda-tanda tidak
adanya peningkatan resistensi pembuluh paru
Intervensi :
3. Tidak
toleransi
terhadap
aktifitas
berhubungan
dingin
Hindarkan
hal-hal
yang
menyebabkan
ketakutan
pertumbuhan
dan
bentuk
grafik
untuk
mengetahui
kecenderungan
pertumbuhan anak
5. Perubahan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
tubuh
mempertahankan
berat
badan
dan
menopang
pertumbuhan
Kriteria Hasil : anak akan mempertahankan intake makanan
dan minuman untuk mempertahankan berat badan dan
menopang pertumbuhan
Intervensi :
6. Resiko
infeksi
berhubungan
dengan
menurunnya
status kesehatan.
Tujuan : mencegah terjadinya infeksi
Kriteria Hasil : anak tidak akan menunjukkan tanda-tanda
infeksi
Intervensi :
7. Perubahan
hospitalisasi
peran
anak,
orangtua
berhubungan
kekhawatiran
dengan
terhadap peyakit
anak.
Tujuan : memberikan dukungan pada orang tua
Kriteria Hasil : orang tua akan mengekspresikan perasaannya
karena memiliki anak denan kelainan jantung, mendiskusikan
rencana pengobatan dan memiliki keyakinan bahwa orang
tua memiliki peranan penting dalam keberhasilan pengobatan
Intervensi :
memiliki
mendiskusikan
anak
rencana
dengan
kelainan
pengobatan
dan
jantung,
memiliki
Mengurangi
ketakutan
dan
kecemasan
orang
tua
Memberikan
dorongan
kepada
keluarga
untuk
2.
3.
SUMBER PUSTAKA
Suriadi, Rita yuliani, (2001). Asuhan Keperawatan Pada Anak,
jakarta : CV. Sagung Seto .
Heni Rokhaeni, Elly Purnamasari, (2001). Buku Ajar Keperawatan
Kardiovaskuler,
jakarta
Pusat
Kesehatan
jantung
dan
untuk
Perencanaan
dan
pendokumentasian